cover
Contact Name
M. Gunawan Supiarmo
Contact Email
edupedikajurnal@gmail.com
Phone
+6285338677454
Journal Mail Official
edupedikajurnal@gmail.com
Editorial Address
Graha Pelita Nusa Tenggara Perumahan LA Green Blok F No 8 Terong Tawah, Kab. Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
EDUPEDIKA
Published by Pelita Nusa Tenggara
ISSN : -     EISSN : 28294319     DOI : -
Core Subject : Education,
Edupedika: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran is a scientific journal which is managed by Pelita Nusa Tenggara. Edupedika is published in Februari and September with several topic. 1. Teaching and learning design 2. Education technology 3. Educational psychology 4. Education Management 5. Education Evaluation 6. Life outside of school and non-formal education 7. Education on specific content 8. Educational Science
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 39 Documents
Analisis Capaian Siswa Indonesia pada PISA dan Urgensi Kurikulum Berorientasi Literasi dan Numerasi Putrawangsa, Susilahudin; Hasanah, Uswatun
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i1.1

Abstract

Salah satu program yang diikuti oleh pemerintah Indonesia untuk mengukur daya saing siswa Indonesia adalah melalui Programme for International Student Assessment (PISA). Bagaimana trend capaian siswa Indonesia pada PISA? Sejauh mana perubahan kurikulum berdampak pada hasil PISA siswa Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan diulas dalam kajian ini. Pembahasan pada kajian ini difokuskan pada dua aspek pengukuran PISA, yaitu literasi baca (reading) dan literasi matematika (mathematics). Temuan dari penelitian ini menegaskan bahwa secara umum hasil PISA siswa Indonesia sejak PISA 2000 hingga PISA 2018 pada aspek membaca dan matematika menunjukkan trend yang menurun dan masih jauh dari standar minimum untuk dapat menjadi warga negara yang mempu berpartisipasi secara aktif dan konstruktif dalam pembangunan peradaban. Perubahan kurikulum selama ini tidak mampu berbuat banyak untuk mendongkrak kemampuan literasi baca dan metematika siswa Indonesia. Bahkan perubahan kurikulum tersebut berdampak negatif terhadap hasil PISA, dimana trend hasil PISA siswa Indoensia pada aspek baca dan matematika sejak tahun 2000 hingga 2018 menunjukkan trend yang menurun meskipun telah tiga kali perubahan kurikulum selama periode tersebut. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengkaji dan melakukan perubahan kurikulum secara radikal yang menitikberatkan pada penguatan aspek Literasi baca dan literasi matematika (numerasi) siswa.
Penerapan Operasi Hitung dalam Hadits dan Implikasinya pada Pembelajaran Matematika Supiarmo, M. Gunawan
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i1.5

Abstract

Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang paling memahami isi kandungan al-Qur’an sebagaimana maksud Allah menurunkannya. Maka setiap muslim wajib menempatkan peran Nabi Muhammad SAW baik yang berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, dan penyandaran terhadap beliau atau yang disebut hadits. Hadits ialah penafsir dan penjelas al-Qur’an, dan menempati posisi sebagai sumber hukum kedua setelah al-Qur’an. Hadits tidak selalu berbicara tentang hukum, tetapi banyak juga berbicara tentang ilmu pengetahuan, salah satunya matematika. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap penerapan operasi hitung matematika dalam hadits dan implikasinya pada pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan melalui metode deskriptif dengan kajian literatur. Jenis literatur yang digunakan sebagai referensi antara lain tesis, laporan hasil penelitian terdahulu, artikel, buku dan sumber sejenis. Hasil eksplorasi maupun analisis dijabarkan secara deskriptif dan ditarik kesimpulan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan operasi hitung matematika terdapat dalam HR. Abu Daud No. 1573, HR Muslim, 1/557, no. 811; Ahmad, 6/442, no. 27535, HR. Ibnu Majah No.3340, HR. Bukhari No.1131, HR. Muslim No.1164 / HR. Bukhari No.6502, dan tafsir Ibnu Katsir Juz 8 hal.443.
Eksplorasi Etnomatematika pada Kesenian Reog Bulkiyo di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Azizah, Siti
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i1.12

Abstract

Etnomatematika merupakan pembelajaran tentang adat istiadat atau kebiasaan bahkan pola hidup suatu masyarakat yang berkaitan erat dengan konsep matematika. Namun kurangnya pengetahuan masyarakat tentang matematika membuat masyarakat menganggap matematika hanya dapat diperoleh dibangku sekolah formal, padahal matematika juga dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dilakukan eksplorasi etnomatematika guna memberikan penjelasan terhadap masyarakat bahwa terdapat aktifitas matematika dalam kehidupan sehari-hari, adat istiadat dan kebiasaan dari suatu masyarakat. Peneliti melakukan penelitian pada kesenian Reog Bulkiyo di desa Kemloko kecamatan Nglegok kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, data diperoleh dari hasil observasi langsung, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat aktifitas matematika seperti aktifitas menghitung, mengukur dan membuat pola. Selain itu dalam gerak tari Reog Bulkiyo juga terdapat konsep matematika yaitu konsep geometri seperti bangun datar, sudut, dan refleksi. Ethnomathematics is learning about customs or habits and even the patterns of life of a society that are closely related to mathematical concepts. However, the lack of public knowledge about mathematics makes people think that mathematics can only be obtained in formal schools, even though mathematics can also be found in everyday life. For this reason, an ethnomathematical exploration is carried out in order to provide an explanation to the community that there are mathematical activities in everyday life, customs, and habits of a society. Researchers conducted research on the art of Reog Bulkiyo in Kemloko village, Nglegok district, Blitar district. This study uses qualitative research with an ethnographic approach, with data obtained from direct observations, interviews, documentation, and literature studies. The results showed that there were mathematical activities such as counting, measuring, and making patterns. In addition, in the Reog Bulkiyo dance movement, there are also mathematical concepts, namely geometric concepts such as flat shapes, angles, and reflections.
Desain Pembelajaran Kontekstual Berbasis Etnomatematika: Memahami Pola Bilangan Melalui Alat Tradisonal Ancak Sopyan, Dedi
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i1.14

Abstract

Pembelajaran kontekstual berbasis etnomatematika merupakan pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan kontekstual yang bertemakan budaya dalam menghubungkan pemahaman siswa dari matematika kontekstual menuju matematika formal. Konteks budaya yang digunakan pada penelitian ini adalah ancak berupa alat tradsional yang biasa dijumpai siswa di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk meghasilkan desain pembelajaran kontekstual berbasis etnomatematika pada materi pola bilangan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan design research menggunakan development studies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ancak dapat diaplikasikan untuk menerapkan pembelajaran kontekstual berbasis etnomatematika, karena ancak memiliki bentuk fisik yang dapat membantu siswa memahami matematika khususnya materi pola bilangan. Selain itu, desain pembelajaran kontekstual berbasis etnomatematika ini dapat memberikan kontribusi besar dalam membentuk siswa yang menjaga dan mencintai budaya. Ethnomathematical-based contextual learning is mathematics learning that uses a contextual approach with a cultural theme to connect students' understanding of contextual mathematics to formal mathematics. The cultural context used in this research is ancak in the form of traditional tools that students usually encounter in the community. The purpose of this study was to produce an ethnomathematical-based contextual learning design on number pattern material. This type of research is qualitative research with a design research approach using development studies. The results showed that ancak can be applied to contextual learning based on ethnomathematics because ancak has a physical form that can help students understand mathematics, especially number pattern material. In addition, this ethnomathematical-based contextual learning design can make a major contribution to forming students who maintain and love culture.
Uma Lengge Traditional Building as a Source of Ethnomathematics-Based Mathematics Learning Implementation Andi Hasliyati Ike Safitri; Ilham Dwi Novaldin; Supiarmo, M. Gunawan
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i1.15

Abstract

Uma Lengge is a traditional building located in the Wawo Bima district. Uma Lengge illustrates the robustness of traditional buildings that have beautiful and neat images by reflecting geometric shapes. The purpose of this research is to describe the traditional building of Uma Lengge as a source of implementation of ethnomathematics-based mathematics learning. The method used in this research is exploratory-descriptive and involves traditional building craftsmen like Uma Lengge as the main data source. Data analysis techniques used include data reduction, data presentation, and verification. The results showed that there were mathematical concepts in the form of measurement and the application of traditional arithmetic for the Bima community. In addition, there are geometrical concepts of plane and space, as well as mathematical concepts in the process of making Uma Lengge. This proves that Uma Lengge can be a source of applying ethnomathematics-based mathematics learning because good mathematics learning should have a relationship with the realities of people's lives, one of which is culture.
The Impact of Ethnomathematics on Contextual Mathematics Learning in Elementary School Candra Dwi Ayu Hartati
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i2.30

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran etnomatematika dalam penerapan pembelajaran matematika kontekstual di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan ialah studi kepustakaan dengan tahapan Organize, Synthesize, dan Identify. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnomatematika dalam penerapan pembelajaran matematika merupakan salah satu solusi yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu etnomatemika juga dapat menghadirkan komponen-komponen pembelajaran antara lain konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan, refleksi dan penilaian otentik. Sehingga etnomatematika memudahkan siswa untuk belajar, karena konteks yang digunakan berupa budaya yang lazim siswa lihat, dengar dan lakukan sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual berbasis etnomatematika tentunya tidak hanya memberikan pengetahuan tentang konsep geometri saja, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang budaya kehidupan masyarakat dimana siswa berada. Abstract: This study aims to determine the role of ethnomathematics in the application of contextual mathematics learning in elementary schools. The research method used is literature study with organizing, synthesizing, and identifying stages. The results showed that ethnomathematics in the application of mathematics learning is one of the solutions used to increase students' interest in learning. In addition, ethnomathematics can also present learning components, including constructivism, asking questions, discovering, learning communities, modeling, reflection, and authentic assessment. So that ethnomathematics makes it easier for students to learn, because the context used is in the form of a culture that students commonly see, hear, and do as family and community members. Ethnomathematics-based contextual learning, of course not only provides knowledge about geometric concepts, but also provides knowledge about the culture of community life where students are located.
Hubungan Kedisiplinan Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa pada Jenjang Sekolah Dasar Candra Dwi Ayu Hartati
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i2.31

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kedisiplinan dengan hasil belajar siswa. Jenis penelitian adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gugus 4 Sandubaya Mataram. Sampel penelitian, yaitu siswa kelas IV yang berjumlah 95 siswa. Metode pengumpulan yang digunakan adalah angket dengan skala Likert dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menyesuaikan dengan variabel yang akan diukur yaitu kedisiplinan menggunakan angket (questioner) yang telah melalui uji validitas oleh dosen ahli dan uji realibilitas menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun hasil belajar menggunakan data dokumentasi berupa nilai raport. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis berdasarkan perhitungan statistik menggunakan korelasi product moment diperoleh nilai rhitung sebesar 0,351 lebih besar sama dengan nilai rtabel sebesar 0,2017 (rhitung 0,351 ≥ rtabel 0,2017), dengan N = 95 pada taraf signifikan 5%, mengacu pada tabel interpretasi koefisien korelasi berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima, sedangkan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan ada hubungan kedisiplinan dengan hasil belajar siswa. Abstract: This study aims to determine the relationship between discipline and student learning outcomes. This type of research is descriptive, quantitative, using a correlational method. The population of this research is the fourth grade students of SDN Cluster 4 Sandubaya Mataram. The research sample, namely the fourth grade students, totaled 95 students. The collection method used is a questionnaire with a Likert scale and documentation. This research instrument adjusts to the variable to be measured, namely discipline using a questionnaire (questionnaire) that has been through a validity test by expert lecturers and a reliability test using the product moment correlation formula. The learning outcomes are documented using documentation data in the form of report cards. The research findings show that the results of hypothesis testing based on statistical calculations using product moment correlations obtained that the rcount value of 0.351 is greater than the rtable value of 0.12017 (rcount 0.351 ≥ rtable 0.17), with N = 95 at a significant level of 5%, referring to the interpretation table, the correlation coefficient is in the low category. This shows that the alternative hypothesis (Ha) is accepted while the null hypothesis (Ho) is rejected. Thus, it can be stated that there is a relationship between discipline and student learning outcomes.
Self-Efficacy Santri dalam Penggunaan Modul Pembelajaran Matematika Berbasis Pesantren Dengan Pendekatan Saintifik Mohammad Nadzir Azhari; Turmudi; Imam Sujarwo
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i2.32

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana self-efficacy santri setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis pesantren dengan pendekatan saintifik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan menggunakan pendekatan pre experimental design. Pendekatan pre experimental design yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis one group pretest-posttest study. Hasil analisis angket self-efficacy menunjukkan bahwa terdapat peningkatan self-efficacy santri antara sebelum dan sesudah menggunakan modul. Hasil analisis sumber self-efficacy setelah menggunakan modul diperoleh bahwa sumber mastery experience dan social persuasions berada pada kategori tinggi, sumber vicarious experience berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan sumber physiological state berada pada kategori sedang. Hasil analisis skor seluruh angket menunjukkan self-efficacy santri berada pada kategori tinggi setelah pemakaian modul. Abstract: The goal of this research is to assess students' self-efficacy after utilizing Islamic boarding school-based mathematics learning module with scientific approach. The research method used in this research using a pre experimental design approach.The pre experimental design approach used in this study used the type of one group pretest-posttest study. The examination of the self-efficacy questionnaire revealed that students' self-efficacy increased between before and after using the module. After using the module, the sources of mastery experience and social persuasion were in the high category, sources of vicarious experience were in the very high category, and sources of physiological state were in the medium category, according to the results of the self-efficacy sources analysis. After using the module, the students' self-efficacy was in the high category, according to the results of the analysis of all the questionnaire scores.
Implementasi Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pelajaran PAI di SDN 3 Sapit Sri Harmonika
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i2.35

Abstract

Abstrak: Kurikulum 2013 dalam implementasinya menuntut siswa dalam menyelesaikan materi pelajaran agar lebih berperan aktif. Guru hanya sebagai pelengkap ketika ada kekurangan-kekurangan yang dialami siswa, seperti aktif pada mata pelajaran PAI. Namun tidak semua guru mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan baik, ada saja kendala-kendala yang dihadapi oleh guru ataupun siswa. Oleh karena itu penting dilakukan penelitian tentang implementasi kurikulum 2013 untuk mengetahui sejauh mana Kurikulum 2013 mampu diimplementasikan oleh guru, kendala apa saja yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana peneliti berperan sebagai instrument kunci dalam pengumpulan data, maka kehadiran peneliti mutlak adanya di lapangan. Selanjutnya lokasi penelitian yang dipilih adalah di SDN 3 Sapit, kecamatan Suela kabupaten Lombok Timur. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan siswa di sekolah SDN 3 Sapit. Adapun teknik analisis data dilakukan melalui 3 tahap, antara lain reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum 2013 mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun kendala dalam implementasi kurikulum 2013 ditemukan, antara lain guru kurang menguasai media atau alat peraga yang bervariasi dalam pembelajaran, kembali kepada metode lama, faktor usia, dan kurangnya sarana prasarana sekolah. Abstract: The 2013 curriculum in its implementation requires students to complete the subject matter so that they play an active role. The teacher is only a complement when there are deficiencies experienced by students, such as being active in PAI subjects. But not all teachers are able to implement the 2013 curriculum well. There are obstacles faced by teachers or students. Therefore, it is important to do research on the implementation of the 2013 curriculum to find out how far the 2013 curriculum can be implemented by teachers, what obstacles they face. This study uses a descriptive qualitative approach, where the researcher acts as a key instrument in data collection, so the presence of the researcher is absolute in the field. Furthermore, the research location chosen was at SDN 3 Sapit, Suela sub-district, East Lombok district. The sources of data in this study were the principal and students at SDN 3 Sapit school. The data analysis technique is carried out through 3 stages, including data reduction, data display, and conclusion or verification. The results showed that the implementation of the 2013 curriculum was able to increase students' learning motivation. The obstacles in implementing the 2013 curriculum were found to be, among others, that teachers did not master the media or teaching aids that varied in learning, they returned to the old method, the age factor, and the lack of school infrastructure.
Pembelajaran Matematika pada Operasi Bilangan Cacah Menggunakan Permainan Tradisional “Kempreng” Mohammad Nadzir Azhari
EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/edupedika.v1i2.36

Abstract

Abstrak: Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, alat permainan tradisional yang dulu awalnya berupa alat-alat yang sederhana berubah menjadi permainan berbasis teknologi. Hal ini berdampak pada tersingkirnya permainan tradisional yang mulai kehilangan peminatnya. Oleh sebab itu perlu adanya kembali pengenalan-pengenalan permainan tradisional kepada siswa melalui pembelajaran integrative. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain pembelajaran matematika pada materi bilangan cacah berintegrasi dengan kearifan lokal yaitu permainan tradisonal kempreng. Penelitian ini menggunakan penelitian design research jenis development studies. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pada tahap kedua dalam permainan kempreng terdapat konsep-konsep yang melibatkan matematika. Konsep tersebut berupa empat prinsip penghitungan dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan demikian, permainan tradisional kempreng dapat dijadikan sebuah rancangan pembelajaran integratif pada materi operasi bilangan cacah. Rancangan pembelajaran integratif tersebut menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) dan dilengkapi dengan lembar kegiatan siswa (LKPD). Abstract: Along with the rapid development of the times, traditional game tools that used to be simple tools have turned into technology-based games. This has an impact on the elimination of traditional games which are starting to lose their fans. Therefore it is necessary to re-introduce traditional games to students through integrative learning. The purpose of this research is to design mathematics learning in whole number material that integrates with local wisdom, namely the traditional kempreng game. This research uses design research with the type of development studies. Based on the results of the study it can be seen that in the second stage of the kempreng game there are concepts that involve mathematics. The concept is in the form of four basic calculation principles of addition, subtraction, multiplication, and division. Thus, the traditional kempreng game can be used as an integrative learning design on whole number operations. The integrative learning design uses a problem-based learning (PBL) learning model and is equipped with student activity sheets (LKPD).

Page 1 of 4 | Total Record : 39