cover
Contact Name
Muh. Agus ferdian
Contact Email
lppm@jghipm.com
Phone
+6281234640509
Journal Mail Official
lppm@jghipm.com
Editorial Address
Jl. Soekarno-Hatta Malang, Jawa Timur Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Green House
ISSN : 29631858     EISSN : 2962438X     DOI : https://doi.org/10.63296/jgh.v3i2
Core Subject : Agriculture,
urnal Green House fokus pada semua bidang tentang Ilmu Pertanian dan Ilmu Kehutanan (Agribisnis, Agroteknologi, Teknologi Industri Pertanian, Teknologi Pangan, Konservasi Sumberdaya Hutan, Ilmu Lingkungan)
Articles 47 Documents
Distribusi Dan Pemanfaatan Tanaman Kemukus(Piper Cubeba) Di Hutan Lindung RPH Sumbermanjing Kulon Poegoeh Prasetyo Rahardjo; Gettik Andri Purwanti; Stephanus Meo Soa
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i1.28

Abstract

This cubeb research aims to determine the distribution and utilization of the cubeb plant in Sumbermanjing Kulon RPH. Observations of cubebs were carried out along plot 101 at Sumbermanjing Kulon RPH. This study used survey methods and direct observation in the field. This data collection technique used interpretation transects and 10 x 10 m plots. Construction of a 1000 m long observation transect line of cubeb (piper cubeba), then to determine the point of spread of cubeb (piper cubeba) using qualitative descriptive analysis. The data analysis technique used in this study is the Morisita index method. The Morisita Index (Id) is most often used to measure the distribution pattern of a species or population because the calculation results are not affected by differences in the mean value and the size of the sampling unit. The results showed that the distribution between cubebs was fairly even, although at some points the distribution of cubeb was not found, this was due to human or animal intervention which resulted in each span of distance.
Potensi Bambu Air Sebagai Tanaman Hiperakumulator Logam Berat Zn Pada Leachate Menggunakan Metode Fitoremediasi Diena Widyastuti; Didik Suprayitno; Poegoeh Prasetyo Rahardjo
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i1.29

Abstract

Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang cukup banyak mendapatkan perhatian. Salah satu permasalahan yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah yaitu adanya leachate. Leachate dihasilkan dari proses dekomposisi tumpukan sampah. Leachate mengandung banyak sekali logam berat diantaranya Seng (Zn). Jika tidak dilakukan pengolahan terhadap leachate, akan menimbulkan banyak dampak negatif terhadap lingkungan disekitarnya, terutama dampak yang diakibatkan oleh adanya akumulasi logam berat. Salah satu cara untuk mengurangi kandungan logam berat Zn pada leachate adalah dengan proses fitoremediasi. Fitoremediasi adalah salah satu alternatif pengolahan limbah dengan menggunakan tanaman. Salah satu tanaman yang mempunyai potensi adalah tanaman bambu air. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tanaman bambu air berpotensi untuk menurunkan kandungan logam Zn pada leachate. Tanaman bambu air secara efisien mampu menurunkan kandungan logam Zn pada leachate sebesar 89.7%
Pengaruh penggunaan stimulansia alami terhadap produktivitas getah pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) Yani mondiana; Agus Sukarno
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i2.31

Abstract

Cara penyadapan getah pinus menurut petani hutan yang dianggap paling mudah dan murah adalah metode quare. Pohon pinus dilukai dengan menggunakan petel sadap, getah yang keluar selanjutnya di tampung di wadah plastik dan dipungut hasilnya setelah tiga hari kemudian. Agar getah keluar lebih lama, penyadap menyemprotkan stimulansia pada bagian pohon yang dilukai. Biasanya stimulansia yang digunakan adalah asam sulfat H2SO4, bahan kimia ini menyakiti pohon. Penelitian dilakukan di petak 121 H Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sekar, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngantang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang, Perum Perhutani Divisi Regional II Jawa Timur. Waktu penelitian dari bulan April hingga Mei 2020. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan stimulansia alami terhadap produksi getah pinus. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 ulangan, apabila terjadi perbedaan dilanjutkan dengan uji beda terkecil (BNT) taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan stimulansia alami terdiri dari jeruk nipis, lengkuas, pupuk supernasa dan air kelapa menunjukan hasil produktivitas keluarnya getah yang tinggi yaitu 171,75 gr/pohon/ 3 hari.
Pendapatan Usahatani Bawang Daun Niniek Kusumawardani; Selestinus Daga; Ahmad Sofwani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i2.32

Abstract

Kota Batu mempunyai peluang besar dalam mengembangkan tanaman hortikultura, antara lain bawang daun. Salah satu kecamatan penghasil bawang daun di Kota Batu ialah Kecamatan Junrejo. Permasalahan yang dihadapi petani dalam mengelola usahatani bawang daun antara lain mahalnya biaya bibit, biaya pupuk, biaya pestisida dan biaya tenaga kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) Penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani bawang daun dan (2) Faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani bawang daun di Kelompok Tani Agromulyo, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Agromulyo, Desa Torongrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada bulan Juli sampai Agustus 2022. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden di lokasi penelitian dengan cara observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan merupakan data usahatani bawang daun selama satu musim tanam. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistika, Desa Torongrejo, jurnal dan publikasi lainnya. Responden penelitian ialah petani bawang daun yang merupakan anggota Kelompok Tani Agromulyo, ditentukan dengan metode sampling jenuh (saturation sampling) terhadap 60 orang anggota Kelompok Tani Agromulyo yang berusahatani bawang daun. Analisis data menggunakan analisis usahatani dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penerimaan usahatani bawang daun untuk luasan satu hektar selama satu musim tanam Rp 269.384.800,00, biaya usahatani Rp. 104.584.499,60 dan pendapatan usahatani sebesar Rp 164.800.300,40. Faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap pendapatan usahatani bawang daun yaitu produksi dan biaya bibit, sedangkan biaya tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan.
Keanekaragaman Dan Pola Sebaran Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Tingkat Pohon Di Hutan Lindung Coban Talun Iwan Kurniawan; Jessica Viade Agustin
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i2.33

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat mengacu pada penilaian keunggulan yang menghasilkan komponen aktif untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Penelitian keberadaan tumbuhan berkhasiat obat ini bertujuan untuk menemukan komposisi jenis, keanekaragam dan kemerataan jenis, dan pola sebaran jenis yang terdapat di berbagai petak mewakili suatu kawasan hutan. Pengambilan data tumbuhan mengunakan metode kuadran dengan model wandering quarter yaitu mengukur dan mencatat diameter batang, mengukur jarak dan pengambilan sampel tumbuhan berkhasiat obat. Dari hasil penelitian diketahui pada blok 40a terdapat 11 jenis dengan didominasi oleh 3 jenis tumbuhan obat yaitu Trema orientalis (INP 47,55), Mallotus paniculatus (INP 67,11), Laportea sinuata (INP 45,38). Keanekaragaman jenis dalam kondisi tinggi dengan nilai 2,18, sedangkan Jumlah kemerataan seluruh jenis tumbuhan berkhasiat obat memiliki nilai 0,91 sehingga 0 < 0,91 ≤ 1 termasuk dalam kategori kemerataan tinggi, komunitas stabil. Pada blok 42 terdapat 6 jenis pohon obat , yang paling banyak ditemukan adalah Mallotus paniculatus (INP 77,19) dan Trema orientalis (INP 195,87). Nilai keanekaragaman jenis sedang dengan nilai 1,13. Jumlah kemerataan seluruh jenis tumbuhan berkhasiat obat memiliki nilai 0,63 sehingga 0 < 0,63 ≤ 1 termasuk dalam kategori kemerataan sedang, komunitas labil. Pada blok 43a terdapat 11 jenis pohon obat yang di dominasi oleh Croton tiglium (INP 93,92) dan Mallotus paniculatus (INP 91,85). Keanekaragaman dalam kondisi keanekaragaman rendah dengan nilai 0,81. Jumlah kemerataan seluruh jenis tumbuhan berkhasiat obat memiliki nilai 0,81 sehingga 0< 0,81 ≤ 1 termasuk dalam kategori kemerataan tinggi, komunitas stabil. Pada perbadingan blok 1 dan 2, blok 1 dan 3, blok 2 dan 3 tidak ada perbedaan keanekaragaman jenis. Kriteria penilaian pola distribusi pada blok 40a (A =0,018), blok 42 (A=0,021), blok 43a (A=0,0159). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada 3 blok penelitian memiliki populasi berdistribusi seragam
Studi Keanekaragaman Jenis Mangrove Di Kawasan Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC) Poegoeh Prasetyo Rahardjo; Danang Wahyu Adi Kusuma; Anisa Zairina
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i2.34

Abstract

Ekosistem peralihan antara daratan dan lautan ataupun dengan perairan didaerah muara sungai disebut sebagai hutan bakau atau mangrove. Oleh Sebab itu, ekosistem pada hutan mangrove atau bakau dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan indeks nilai penting jenis Mangrove di kawasan Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC). Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan metode observasi langsung di lapangan. Pengambilan data di lapangan menggunakan metode garis berpetak atau jalur berpetak yang merupakan kombinasi jalur dengan petak. Sedangkan penentuan area pengamatan dilakukan secara purposive sampling. Jenis mangrove yang ditemukan di Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC) berjumlah 11 spesies. Indeks keanekaragaman mangrove dari seluruh jenis diperoleh nilai (H’) sebesar 1,942. Sehingga nilai tersebut menunjukan bahwa tingkat keanekaragaman jenis mangrove di Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC) termasuk dalam kategori sedang. Sehingga dapat dikatakan bahwa ekosistem mangrove di Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC) ekosistemnya stabil dan kelestariannya terjaga.
Efektivitas Penambahan Bakteri Selulolitik Dalam Menurunkan Kadar BOD, COD dan TSS Limbah Cair Tahu Didik Suprayitno; Diena Widyastuti; Sri Sulastri
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i2.35

Abstract

Berkembangnya industri tahu saat ini berdampak pada semakin banyaknya limbah yang dihasilkan, terutama limbah cair tahu. Limbah cair tahu yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahanakan menimbulkan pencemaran lingkungan. Pengolahan limbah belum banyak dilakukan dikarenakanindustri tahu yang ada masih berada dalam skala industri kecil atau rumahan. Sedangkan pengolahan limbahcair tahu membutuhkan biaya yang cukup besar. Salah satu alternatif dalam pengolahan limbah cair tahuadalah dengan pengolahan secara biologis yaitu pengolahan dengan menambahkan bakteri selulolitik. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas bakteri selulolitik dalam menurunkan kadar BOD,COD dan TSS limbah cair tahu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakanRancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 3 ulangan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kadar BOD, COD dan TSS limbah cair tahu di awal jauh melebihi ambang batas bakumutu yang sudah ditetapkan. Setelah melalui pengolahan dengan penambahan bakteri selulolitik didapatkanhasil bahwa kadar BOD, COD dan TSS mengalami penurunan. Efektivitas penurunan kadar BOD, COD, danTSS limbah cair tahu yang terbesar terdapat perlakuan penambahan bakteri selulolitik 15% dengan waktuinkubasi 30 hari yaitu sebesar 94,7% untuk kadar BOD, 89,9% untuk kadar COD dan 92,5% untuk kadarTSS
Keanekaragaman Amfibi (Ordo Anura) Di Blok Jati Papak Resort Kucur SPTN Wilayah Ii Muncar Taman Nasional Alas Purwo Anisa; Diena Widyastuti; Diky Rian Rozaky
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i2.36

Abstract

Amfibi (Ordo anura) atau bisa disebut katak dan kodok merupakan satwa vertebrata yang hidup di dua alam, peranan amfibi sangat penting bagi suatu rantai makanan sebuah ekosistem. Amfibi masuk dalam kelas rantai makanan berada di tengah atau tingkat konsumen tiga. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman dan kemerataan jenis amfibi ordo anura di blok jati papak resort kucur SPTN Wilayah II Muncar Taman Nasional Alas Purwo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey atau Visual Encounter Survey (VES). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan indeks keanekaragaman jenis Shannon-wiener dan indeks kemerataan jenis. Dalam penelitian ini ditemukan 3 jenis Anura ; Polipedates leucomystax , Fajervarya cancrivora dan F. limnocharis dengan total keseluruhan 74 individu. Nilai keanekaragaman dari ketiga transek pengamatan memperoleh nilai (H’ sebesar 1,00 - 1,09) nilai indeks keanekaragaman shannon weiner pada blok jati papak dikategorikan sedang yang memiliki nilai 1<H’≤3. Nilai indeks kemerataan jenis (E sebesar 0,91 – 0,99), jadi nilai indeks kemerataan jenis anura pada blok jati papak kedalam kategori komunitas stabil dengan nilai kemerataan 0,75 < E < 1,00. Blok jati papak merupakan habitat yang cocok untuk keberlangsungan hidup anura sesuai dengan pencatatan hasil analisis habitat.
Keragaman Agroindustri Minuman Herbal Jaselang Gettik Purwanti; Niniek Dyah Kusumawardani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.38

Abstract

Masa Pandemi Covid 19 tahun 2020- 2022 menyebabkan permintaan terhadap minuman herbal berbahan baku rempah meningkat dengan cukup tinggi yang disebabkan adanya perubahan gaya hidup konsumen berperilaku pola hidup sehat. Salah satu pelaku agroindustri minuman herbal yang merespon peluang ini ialah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Tanjung dengan produk minuman herbal merek Jaselang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Profil KWT Sri Tanjung sebagai pelaku agroindustri minuman herbal Jaselang dan (2) Kelayakan KWT Sri Tanjung sebagai pelaku agroindustri minuman herbal Jaselang dari aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran dan aspek teknik dan teknologi. Penelitian dilaksanakan di KWT Sri Tanjung yang berlokasi di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon - Kabupaten Malang pada bulan September hingga Oktober 2023. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari KWT Sri Tanjung melalui wawancara dan observasi juga dengan konsumen dengan menggunakan instrumen kuesioner. Pengelola KWT Sri Tanjung dan konsumen sebagai responden ditentukan secara sengaja (Purposive Sampling). Data yang telah diperoleh dari lapang, selanjutnya dideskripsikan secara kualitatif tentang: aspek hukum meliputi bentuk badan usaha dan legalitas produk yang dimiliki; aspek pasar dan pemasaran meliputi strategi pemasaran (segmentasi, target dan posisi pasar); bauran pemasaran; dan aspek teknik dan teknologi: meliputi lokasi usaha dan teknologi dalam berproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWT Sri Tanjung sebagai pelaku agroindustri minuman herbal Jaselang mempunyai kelayakan dari aspek hukum, pasar dan pemasaran dan teknik dan teknologi.
Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Jeruk Purut Model KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) Di Kel. Turen Kec. Turen Kab. Malang Jawa Timur Ahmad; Didik Suprayitno; Diena Widyastuti; Nunuk Hariyani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pemanfaatan pekarangan rumah sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam Program Pengabdian Masyarakat. Fokus utama penelitian adalah penerapan model KRPL dalam penanaman jeruk purut sebagai tanaman produktif dan bernilai gizi tinggi. Penelitian ini meliputi aspek pemilihan varietas jeruk purut yang sesuai, teknik penanaman yang efektif, perawatan tanaman yang optimal, serta manfaat ekonomi yang dapat diperoleh oleh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan pekarangan rumah sebagai KRPL dapat menjadi solusi yang berpotensi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Artikel ini juga membahas tantangan dan peluang dalam melaksanakan model KRPL dalam kerangka Program Pengabdian Masyarakat serta menawarkan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut guna mendukung pertanian perkotaan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.