cover
Contact Name
Sahru Romadloni
Contact Email
puspaka@untag-banyuwangi.ac.id
Phone
+6285236488196
Journal Mail Official
puspaka@untag-banyuwangi.ac.id
Editorial Address
Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Jalan Laksda Jl. Adi Sucipto, Taman Baru, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68416
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
ISSN : -     EISSN : 3089686     DOI : https://doi.org/10.62734/jurnalpuspaka.v1i2.539
Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan dibentuk sebagai dasar penguatan Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan masyarakat luas. Jurnal ini dapat menjadi piranti untuk semakin membudayakan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Bukan sekedar agar menghafal Pancasila. Namun diharapkan mampu memberikan kontribusi agar masyarakat memahami Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Articles 15 Documents
Analisis Karakter Dalam Game Online sebagai Wahana Wawasan Budaya Indonesia Slamet Affandi Sulaiman; Elok Rosyidah
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i1.299

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran karakter dalam game online sebagai media edukatif yang memperkenalkan budaya Indonesia. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi representasi elemen budaya lokal, seperti tokoh sejarah, mitologi, dan nilai-nilai lokal dalam game populer yang memiliki karakter berbudaya Indonesia. Temuan menunjukkan bahwa karakter seperti Gajah Mada, Ratu Gitarja, dan Gatotkaca memicu minat pemain terhadap budaya lokal dan berpotensi menumbuhkan kebanggaan nasional. Namun, tantangan seperti pengaruh budaya asing dan risiko penyajian budaya yang tidak akurat masih ada. Dengan memanfaatkan peluang ini dan mengatasi tantangan tersebut, game online dapat berfungsi sebagai alat pendidikan informal yang efektif bagi generasi muda serta sebagai sarana diplomasi budaya untuk memperkenalkan Indonesia kepada audiens global.
Nilai Pancasila dalam Tradisi Endhog-Endhogan di Kabupaten Banyuwangi Madjid Fahdul Bahar; Devina Damayanti
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i1.301

Abstract

Tradisi Endhog-endhogan di Banyuwangi lebih tepatya di desa Balak, kecamatan Songgon adalah sebuah tradisi unik umat Islam yang dilakukan setiap 12 Rabiul Awal atau Maulid Nabi. Kata “Endhog” berarti telur, dalam tradisi ini telur rebus tersebut diikat lalu ditusukkan ke bambu, kemudian dihias dengan kertas warna-warni, yang disebut dengan Kembang Endhog. Tradisi ini merupakan sebuah hasil alkulturasi nilai keislaman dan kearifan suku Osing. KH. Abdullah Faqih yang merupakan pencipta tradisi ini, memiliki maksud digunakan sebagai alat dakwah namun dalam kacamata Pancasila jarang yang mengetahui bahwa tradisi ini mengandung nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi dan gotong royong. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam tradisi Endhog-endhogan, dengan menggunakan pendekatan kajian Pustaka. Menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis data yang diperoleh dari sumber literatur. Hasil penelitian ini memiliki maksud menekankan bahwa tradisi Endhog-endhogan bukan hanya sebagi bentuk alkulturasi budaya islam dan Oesing, Tetapi juga mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang mengutamakan hubungan sosial dan persatuan Masyarakat.
Memperkuat Solidaritas Melalui Kontribusi Sosial Pertukaran Mahasiswa Merdeka Putri Luvita Dewi; Yoris Aprilia Mayasari; Abd. Rahman
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i1.302

Abstract

Modul Nusantara menjadi salah satu mata kuliah wajib mahasiswa yang mengikuti program Petukaran Mahasiswa Merdeka. Modul Nusantara adalah rangkaian kegiatan yang memfokuskan untuk menciptakan pemahaman mahasiswa dalam memperkenalkan kekayaan kebudayaan Nusantara dari berbagai hal. Salah satunya melakukan kegiatan kontribusi sosial di wilayah penempatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Kontribusi sosial adalah bentuk partisipasi kelompok kepada masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang harmonis sehingga terwujudnya hubungan sosial yang memiliki rasa empati. Mahasiswa sebagai sosial kontrol dalam masyarakat harus mampu meningkatkan dan melatih jiwa kepedulian sosial yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan nyata. Kontribusi sosial merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan di akhir Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Kontribusi sosial yang dilakukan oleh kelompok Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dilaksanakan di 3 tempat yaitu di Desa Patoman, Rumah Veteran dan Pondok Pesantren ABK. K.H. Ahmad Dahlan. Kegiatan kontribusi sosial dilakukan dengan memberikan sembako dan alat-alat kebutuhan sekolah kepada 70 orang. Kegiatan ini di sambut oleh pengurus yang ada di 3 tempat tersebut dan masyarakat yang sangat antusias menyebabkan tujuan pelaksanakan kontribusi sosial ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Selain itu tidak hanya memberikan kontribusi sosial saja, melainkan mahasiswa juga belajar langsung nilai-nilai Pancasila yang telah lama dipraktekkan oleh Masyarakat Desa Patoman dan sharing session di Rumah Veteran serta bermain bersama dengan adik-adik yang ada di Pondok Pesantren ABK. K.H. Ahmad Dahlan.
Fenomena Maraknya Kembali Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza Yoga Wisnu Abdilah; Sahru Romadloni; Demas Brian Wicaksono
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i1.303

Abstract

Penelitian ini menganalisis fenomena maraknya kembali menyanyikan lagu Indonesia Raya versi tiga stanza di masa kini, yang menggambarkan upaya revitalisasi nilai-nilai kebangsaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur untuk mengeksplorasi tiga aspek utama: sejarah dan makna lagu Indonesia Raya tiga stanza, proses transisi dari tiga stanza menjadi satu stanza, serta alasan di balik munculnya kembali fenomena tiga stanza. Data diperoleh melalui kajian dokumen sejarah, biografi Wage Rudolf Supratman, publikasi akademik, artikel berita, dan informasi media terkait respons masyarakat terhadap fenomena ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transisi ke satu stanza dipengaruhi oleh faktor kebijakan, efisiensi waktu, dan dinamika sosial-politik, sementara kebangkitan versi tiga stanza saat ini didorong oleh peran pemerintah, media sosial, dan kebutuhan memperkuat nasionalisme. Penelitian ini memberikan pandangan mendalam mengenai makna simbol kebangsaan dalam konteks historis dan modern.
Intensitas Mahasiswa Mengakses Konten Wawasan Kebangsaan Aisyah Nabilla Pasha; Roikhatul Jannah; Ayu Herlin Norma Yunita
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i1.304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas mahasiswa dalam mengakses konten wawasan kebangsaan melalui media sosial serta faktor-faktor yang memengaruhi intensitas tersebut. Penelitian menggunakan metode kuantitatif survei dengan melibatkan 120 mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi semester 1 hingga 7 yang menempuh mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kajian Pemikiran Kebangsaan Indonesia (KPKI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengakses konten kebangsaan dengan intensitas sedang, di mana 26,7% mahasiswa mengakses seminggu sekali. Faktor-faktor yang memengaruhi intensitas akses meliputi motivasi individu, kualitas konten, dan kemudahan akses teknologi. Penelitian juga menemukan adanya hubungan positif antara intensitas akses dan pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai kebangsaan seperti nasionalisme, toleransi, dan pluralisme. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan literasi digital dan inovasi konten kebangsaan untuk meningkatkan intensitas akses mahasiswa terhadap konten yang mendukung pengembangan wawasan kebangsaan.
Memaknai Nilai-Nilai Desa Patoman Sebagai Desa Kebangsaan di Kabupaten Banyuwangi Safira Afifah; Alisa Febiyanti; Sahru Romadloni
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i2.309

Abstract

Konsep desa kebangsaan telah menjadi sorotan dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tingkat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menjadikan Desa Patoman sebagai salah satu desa kebangsaan di Indonesia. Dengan keragaman agama, etnis, dan budaya yang tinggi, Desa Patoman memiliki potensi besar sebagai model bagi desa-desa lain dalam mewujudkan keberagaman dalam bingkai persatuan. desa kebangsaan serta implikasi kebijakan yang diperlukan untuk mengembangkan desa-desa serupa. Adanya desa kebangsaan bukan sekedar suatu desa yang publikasikan, identifikasi munculnya desa patoman sebagai desa kebangsaan perlu dilakukan. Tentu hal ini menjadi penting sebagai referesi untuk mengatur desa yang memiliki ciri mengahargai keberagaman dan perbedaan untuk ditetapkan sebagai desa kebangsaan. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik desa kebangsaan serta implikasi kebijakan yang diperlukan untuk mengembangkan desa-desa serupa.
Pancasila dalam Pandangan Generasi Z : Esensi dan Implementasi Nilai-Nilai Dasar Negara di Era Digital Anjarika Dwi Rahmawati
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i2.367

Abstract

Pancasila merupakan dasar negara yang berperan sebagai ideologi negara yang telah menjadi pokok dan aturan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara serta berperan penting dalam membentuk karakter bangsa. Namun, dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama di era digital, tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila menjadi semakin kompleks. Generasi Z memiliki pandangan dan pemahaman yang berbeda terhadap Pancasila dibandingkan generasi sebelumnya. Artikel ini bertujuan untuk menggali pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan Generasi Z di era digital. Penelitian ini menggunakan penilitian kualitatif dengan metode pengumpulan data sekunder berupa jurnal dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan Pancasila, Generasi Z, serta perkembangan teknologi digital melalui database akademik seperti Google Scholar, DOAJ dan Scopus. Dari data tersebut diperoleh kesimpulan Generasi Z memiliki potensi untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di era digital, meskipun menghadapi tantangan terkait polarisasi sosial dan penyebaran informasi yang tidak terverifikasi.
Implementasi Nilai - Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi Dan Disrupsi Sosial Putri Alisah
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i2.371

Abstract

Globalisasi dan disrupsi sosial menghadirkan tantangan bagi integritas dan ketahanan sosial masyarakat Indonesia, khususnya dalam menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan globalisasi serta merumuskan strategi penguatan ketahanan sosial dan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode tinjauan pustaka. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dari jurnal, buku, dan peraturan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan pendidikan Pancasila, kebijakan publik yang berbasis nilai-nilai Pancasila, serta optimalisasi teknologi digital dalam penyebaran nilai kebangsaan menjadi strategi utama dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk memastikan Pancasila tetap relevan dan aplikatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Klenteng Hoo Tong Bio Sebagai Simbol Pluralisme Agama dan Destinasi Wisata Sejarah di Banyuwangi Rizza Ananda; Jeany Salsa Bella; Mahfud Mahfud
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i2.479

Abstract

Klenteng Hoo Tong Bio, sebagai salah satu bangunan bersejarah tertua di Banyuwangi menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai sejarah, makna, dan peran klenteng dalam konteks sosial, budaya, dan agama di Banyuwangi. Melalui penelitian ini juga, diharapkan Kelenteng Hoo Tong Bio tidak hanya akan dikenal sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai simbol pluralisme agama dan destinasi wisata sejarah di Banyuwangi yang mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Melalui studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara dengan pihak terkait, penelitian ini menemukan bahwa Klenteng Hoo Tong Bio memiliki nilai sejarah yang tinggi, baik dari segi arsitektur, artefak, maupun kisah-kisah yang melekat padanya. Pendekatan penelitian ini kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilam sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Klenteng Hoo Tong Bio memiliki potensi yang sangat baik sebagai simbol pluralisme agama dan destinasi wisata sejarah, ditandai dengan nilai sejarah yang tinggi dan keunikan arsitekturnya.
The Phenomenon of Sea Fencing in PIK 2 as a Sign of Government's Indecisiveness in Maintaining National Resilience Ahmad Rizal Roby Ananta; Devi Tri Berlian Syah; Zulfikar Erlangga
JURNAL PUSPAKA Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
Publisher : Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/jurnalpuspaka.v1i2.539

Abstract

The phenomenon of sea fencing in Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) has raised concerns regarding the government's lack of decisiveness in upholding justice, humanity, and unity, which impacts national resilience. This study aims to analyze the relationship between this issue and aspects of maritime security, social justice, and economic stability, as well as to evaluate the government's role in managing coastal areas. The research was conducted in the PIK 2 area, which is part of a controversial National Strategic Project (NSP). The research employs normative legal methods with a conceptual and statutory approach, utilizing data collection techniques such as literature reviews of legal regulations, scientific journals, and international legal documents, including UNCLOS 1982. The findings reveal that the sea fencing in PIK 2, without considering the interests of coastal communities, violates the principles of social justice, exacerbates economic disparities, and threatens national unity. The study also identifies weaknesses in government oversight regarding the implementation of relevant regulations. It concludes that the government must take firm actions to review policies, strengthen oversight, and involve communities in decision-making to ensure that coastal area development aligns with Pancasila values and the goal of preserving national integrity. Keyword: Phenomenon, Government, National Resilience

Page 1 of 2 | Total Record : 15