cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Biologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 363 Documents
BIOSINTESIS SELULOSA OLEH ACETOBACTER XYLINUM MENGGUNAKAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN DENGAN PENAMBAHAN MOLASE Febrianti, Novi
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.55 KB)

Abstract

ABSTRACT   Cellulose is a biopolymer whose numbers most  abundant in nature and have an important role as various kinds of industrial raw materials. In this study,  liquid waste of soy used as a growth medium  for A. xylinum bacteria to synthesize cellulose with  addition of molasses as carbon source. The aim of this research was to know the effect of different concentrations of molasses on cellulose layer weight and which is the best concentration of molasses that produce the highest weight of cellulose. Three  concentration of molasses were tested, namely 2%, 4% and 6%. Observation on layer cellulose weight produced was performed on day-10 . The study shows that the more concentrations of molasses is given, the more weight of the layer of cellulose, although this weight difference was not significant. 6% molasses concentration produces the most high cellulose weight.   keywords: cellulose , molase, liquid waste of soy, A. xylinum
MANAJEMEN DIKLAT PETERNAK (SUATU STUDI TENTANG MANAJEMEN DIKLAT TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU UNTUK MENINGKATKAN TARAF HIDUP PETERNAK PADA BALAI PELATIHAN PETERNAKAN CIKOLE LEMBANG) Alyani, Neni
Prosiding Seminar Biologi Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.583 KB)

Abstract

ABSTRAK Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai manajemen pelatihan Teknologi Pengolahan susu yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Peternakan Cikole Lembang. Sedangkan manfaatnya adalah untuk kepentingan pengembangan lembaga pelatihan peternakan dan SDM Peternak.Adapun konsep yang mendukung penelitian adalah Konsep manajemen , Konsep Pelatihan, Konsep Taraf Hidup, Konsep Way of Life, Konsep Perubahan, Konsep Pemasaran. Teori Manajemen lebih difokuskan untuk dapat mengetahui fungsi manajemen secara jelas sehingga akan mampu mendeskripsikan pengaruhnya terhadap ketercapaian kompetensi . Konsep taraf Hidup diperlukan untuk dapat mendeskripsikan ketercapaian taraf hidup peserta yang di inginkan setelah diklat.Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metoda penelitian dalam bentuk studi kasus . Adapun subyek yang diteliti sebanyak 38 orang yaitu  30 orang peserta pelatihan, dan 10 orang panitia penyelenggara serta para pengajar pelatihan. Tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara , observasi dan  studi dokumentasi. Manajemen pelatihan pada BPP Cikole  belum berjalan dengan efektif dan efisien dan masih diwarnai kelemahan-kelemahan serta memerlukan perbaikan-perbaikan. Kelemahan itu disebabkan antara lain karena belum optimalnya fungsi disainer pelatihan pada tahap perencanaan diklat menyebabkan penetapan tujuan diklat ini tidak jelas demikian juga penetapan peserta maupun pengajar diklat disamping itu ada dualisme  fungsi perencana yakni Sub Bagian  program pada Dinas induk ( Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat ) serta  Sub bidang Perencanaan dan evaluasi pada UPT BPP Cikole sehingga fungsi ini tidak dapat berjalan secara obyektif, sementara pada fungsi perencanaan itu sendiri belum dapat melaksanakan fungsinya sesuai tugasnya sebagai perencana. Peserta diklat ini sangat variatif ada peternak, ada pengusaha dan ada pegawai KPBS dan KUD juga PNS.Dalam perencanaan para pengajar juga terjadi tumpang tindih tugas antara tugas pejabat struktural yang seharusnya menjalankan fungsi manajerial namun pada kenyataanya mereka melaksanakan fungsi pengajaran sehingga materi yang diberikan sifatnya hanya kebijakan-kebijakan belum mengarah kepada materi yang sesungguhnya, disamping itu penetapan usia  peserta tidak jelas sehingga menjadi kendala dalam keterserapan materi bagi sebagian besar mereka yang berusia lanjut, hal yang paling mendasar adalah ketidak jelasan tujuan dari pelatihan ini, bila untuk peningkatan taraf hidup peternak maka kurikulum seyogyanya mengarah pada tehnik meningkatkan pendapatan melalui kewirausahaan namun kenyataannya lebih mengarah pada fungsi pemeliharaan dan pengawetan susu. Hasil dari pelatihan untuk meningkatkan taraf hidup Peternak dapat dikatakan belum tercapai.Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa faktor yang mendukung keberhasilan pelatihan adalah pelaksanaan manajemen pelatihan yang sempurna dalam arti bahwa fungsi-fungsi manajemen harus saling terkait antara satu fungsi dengan fungsi lainnya sehingga tidak terdapat pelaksanaan pelatihan yang tidak sesuai dengan perencanaannya juga pelaksanaan fungsi evaluasi yang tidak memberikan informasi kepada manajemen. Keyword : manajemen diklat teknologi pengolahan susu
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Suranto, Joko Dwi
Prosiding Seminar Biologi Vol 6, No 1 (2009): Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.495 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jatiroto dengan mengambil subjek penelitian siswa kelas VII A Tahun Pelajaran 2008/2009 yang jumlahnya 40 siswa terdiri dari 20 siswa laki - laki dan 20 siswa perempuan. Desain penelitian dengan teknik analisis antar kasus (crossite analysis) dengan model analisis interaktif antar siklus. Kondisi awal yang ada pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Jatiroto Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kondisi awal Penelitian didapatkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pengelolaan lingkungan hanya 20 siswa dari 40 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi di atas KKM (50%), sedangkan 20 siswa (50%) hasil belajarnya pada materi pengelolaan lingkungan di bawah KKM, berarti materi pelajaran hanya dapat terserap siswa 50%, sedangkan 50% siswa belum tuntas maka guru perlu mengadakan perbaikan rnodel pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan supervisor dan hasil evaluasi belajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus pertama dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam kelompok besar ada 40 siswa (100%) dari 40 siswa prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam di atas atau sama dengan KKM Ilmu Pengetahuan Alam yaitu 70 dengan rata-rata kelas 77,75. Jika dibandingkan dengan kondisi awal tingkat penguasaan materi pelajaran ada peningkatan 50% (kondisi awal 50 % siswa tuntas, siklus I 100 % siswa tuntas). Sedangkan pada siklus II dengan penerapan model pernbelajaran PBL dalam kelompok kecil, hasil yang yang didapatkan sudah banyak kemajuan yang didapat dari proses perbaikan pembelajaran, hal ini dapat diketahui dari peningkatan jumlah siswa yang tuntas adalah 40 siswa dari 40 siswa (100% tuntas ). Hal ini sebagai pertanda bahwa siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Jatiroto purya minat belajar yang tinggi dan dengan penggunaan model pembelajaran sangat tepat dengan materi yang diajarkan, punya keberanian mengungkapkan gagasannya secara realistis serta penguasaan terhadap materi pembelajaran pengelolaan lingkungan menjadi lebih baik. Dibandingkan dengan siklus I, untuk siklus II dari siklus I untuk kemajuan penguasaan materi adalah 100 % dengan rata - rata kelas 77,7 5 ( Siklus I 100% materi dapat terserap 100% , pada siklus II menjadi 100% dengan rata-rata kelas 95,5 ). Berdasarkan hasil penelitian yang diungkap dengan alat pengumpul data berupa tes, observasi, dan dokumentasi dapat dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut penggunaan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetaluan Alam Kelas VII A SMP Negeri 2 Jatiroto Tahun Pelajaran 2008/2009. Kata Kunci: Hasil Belajar, Problem Based Learning
RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA AKSESI TANAMAN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) TERHADAP PUPUK HAYATI SELAMA PEMBIBITAN Bashri, Ahmad
Prosiding Seminar Biologi Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.331 KB)

Abstract

Physic nut (Jatropha curcas L.) is a potential plant for biofuels production. The objectives of this study was to analyze seedling growth response to application of biofertilizer during seedling establishment. The experiment were carried out in green house used Block Randomized Design with two factor and three replication. The first factor was four plant accessions i.e S1, J2, JB, and B3. The second factor was fertilizer treatment i.e with and without NPK at recommended rate, 36 g of AMF, and 30 g of PGPR. The result of this experiment indicated that the AMF and PGPR application increased vegetative growth and nutrient uptake of physic nut seedling.  Key words: Jatropha Curcas L., Biofertilizer
KEANEKARAGAMAN STREPTOMYCES YANG BERASOSIASI DENGAN RIZOSFER JAGUNG (ZEA MAYS) Ambarwati, Ambarwati; Purwani, Eni
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.968 KB)

Abstract

ABSTRAK   Actinomycetes merupakan kelompok bakteri yang memiliki morfologi seperti fungi, hal ini dikarenakan struktur Actinomycetes berupa filament lembut yang sering disebut hyfa atau mycelia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi isolat Streptomyces berdasarkan hasil pewarnaan gram dan morfologi serta permukaan rantai spora isolat dengan mikroskop elektron (SEM) sehingga dapat diketahui keanekaragaman Streptomyces yang berasosiasi dengan rizosfer Jagung (Zea mays). Jenis penelitian ini adalah eksplorasi dengan pemeriksaan laboratorium. Untuk mencapai tujuan di atas maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:  1). Peremajaan kembali isolat dari rizosfer Jagung yang telah didapatkan pada penelitian sebelumnya dengan media Starch-Casein Agar (SCA), 2). Pewarnaan gram untuk mengetahui morfologi sel, 3). Colour grouping untuk melihat warna vegetatif dan aerial miselium dan 4). Identifikasi isolat dengan SEM. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tujuh isolat yang diisolasi dari rizosfer dan non rizosfer tanaman jagung memiliki bentuk batang bercabang, berwarna ungu dan termasuk gram positif, yang mengindikasikan bahwa ketujuh isolat termasuk anggota Streptomycetes. Berdasarkan hasil analisis dengan SEM didapatkan hasil bahwa ketujuh isolat memiliki morfologi bulat (J10, J16, NJ20, dan NJ25), batang (NJ6 dan NJ13) dan loop (J23 dan NJ20) dengan ornamen permukaan spora halus (J16, J23, NJ6 dan NJ13) serta berkutil (J10, NJ20 dan NJ25).   Kata kunci:  biodiversitas, streptomyces, rizosfer dan non rizosfer jagung
OPTIMASI WAKTU PERTUMBUHAN YEAST SACCHAROMYCES CEREVISIAE 3005 PADA SUBSTRAT LIMBAH CAIR TAHU (KAJIAN AWAL POTENSINYA DALAM MEMPRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL) Widanti, Asti; Susilawati, Lela
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.162 KB)

Abstract

ABSTRAK Limbah cair tahu merupakan limbah hasil proses produksi pengolahan tahu yang dibuang ke lingkungan sehingga berpotensi sebagai polutan yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. Akan tetapi adanya kandungan karbohidrat dan protein yang masih tinggi pada limbah cair tahu memungkinkan untuk dimanfaatkan lebih lanjut sebagai substrat pertumbuhan mikrobia dalam menghasilkan Protein Sel Tunggal (PST). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu pertumbuhan optimum Saccharomyces cerevisiae 3005 pada media limbah cair tahu sebagai kajian awal untuk mengetahui potensinya dalam menghasilkan PST. S. cerevisiae ditumbuhkan dalam media limbah cair tahu yang dimodifikasi dengan masa inkubasi selama 24; 48; 72; dan 96 jam pada shaker (150 rpm) suhu kamar. Secara periodik (24 jam sekali) di amati pertumbuhannya berdasarkan jumlah koloni yang tumbuh menggunakan media PCA (plate count agar) dan menimbang berat kering sel (dry weight cells). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48 jam merupakan waktu optimum pertumbuhan S. cerevisiae dalam substrat limbah cair tahu dengan jumlah koloni dan berat kering sel masing-masing 50 x 107 CFU/ml dan 0,049 g/ml.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa limbah cair tahu potensial digunakan sebagai substrat pertumbuhan S. cerevisiae.   Kata kunci: waktu pertumbuhan, S. cerevisiae, Protein sel tunggal, limbah cair tahu.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN LINK AND MATCH DENGAN PEMBELAJARAN MULTI MODEL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 22 SURAKARTA Budiati, Herni
Prosiding Seminar Biologi Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.802 KB)

Abstract

ABSTRAK   Herni Budiati. 2010. Perbedaan Hasil Belajar Sistem Gerak pada Tumbuhan Menggunakan Media Permainan Link and Match dengan Pembelajaran multi Model pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 22 Surakarta. Kegiatan pembelajaran konvensional di dalam kelas sering kali membuat siswa menjadi bosan, jenuh, bahkan mungkin putus asa.  Mempelajari biologi tidak harus dengan berkutat dengan buku, praktikum maupun observasi yang menyita waktu. Padahal, sebenarnya biologi sangat menarik dan menyenangkan, juga sarat dengan fenomena alam yang dapat dilihat sehari-hari.  Materi pelajaran biologi memiliki beberapa konsep yang tidak cukup dijelaskan guru atau sekedar dibaca dan dipahami kemudiam dihafalkan. Guna mempermudah siswa untuk menguasai konsep gerak esionom pada tumbuhan dengan baik maka perlu pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai. Salah satu strategi yang bisa digunakan adalah membuat media pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempertinggi kualitas proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar sistem gerak pada tumbuhan menggunakan media kartu permainan link and match dengan pembelajaran multi model pada siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Surakarta. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan desain penelitian yang dilaksanakan menggunakan rancangan disain statis dengan dua kelompok. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 22 Surakarta pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitian menggunakan populasi siswa kelas VIII SMPN 22 Surakarta dengan penentuan sampel secara purposive sampling. Dalam penelitian ini kelas yang diambil sebagai sampel adalah siswa kelas VIII A yang terdiri dari 35 siswa sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan strategi pembelajaran multimodel, dan kelas VIII D yang terdiri dari 37 siswa sebagai kelompok eksperimen dengan mendapat strategi pembelajaran menggunakan media permainan kartu link and match. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kajian dokumen, observasi, penyebaran angket, catatan lapangan, wawancara dan hasil tes kognitif. Data dianalisis secara dekriptif kuantitatif menggunakan analisis statistik melalui Uji-t. Hasil analisis data secara statistik dari hasil belajar sistem gerak pada tumbuhan memperoleh nilai thitung dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 2,9575. Oleh karena ttabel dengan derajat kebebasan (db) 64 menunjukkan nilai 2,000, maka thitung < ttabel. Hasil perhitungan ini menunjukkan Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar kelompok kontrol yang menggunakan strategi pembelajaran multimodel dengan kelompok eksperimen yang menggunakan media permainan kartu link and match dalam pembelajarannya. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan strategi pembelajaran multimodel dengan pembelajaran menggunakan media permainan kartu link and match.  Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka guru mata pelajaran biologi hendaknya memperhatikan dan mempertimbangkan pendekatan, metode maupun media pembelajaran yang tepat sebagai strategi dalam mengajar. Strategi yang digunakan hendaknya dapat membantu siswa untuk mampu meningkatkan kompetensi siswa. Dengan demikian dapat mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran dan  tercapainya tujuan akhir pembelajaran.   Kata Kunci: Gerak pada Tumbuhan, Link and Match, Multi Model.
DETEKSI ENZIM CELLOBIOSE DEHYDROGENASE (CDH) DARI FUNGI TRAMETES VERSICOLOR Desriani, Desriani; Falah, Syamsul; Bintang, Maria; Kusumawati, Dwi Endah; Amrinola, Wiwit; Hasanah, Neneng
Prosiding Seminar Biologi Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.247 KB)

Abstract

Trametes versicolor merupakan salah satu fungi pendegradasi kayu dari golongan white rot fungi yang memiliki kemampuan dalam menghasilkan enzim ekstraseluler, yaitu cellobiose dehydrogenase (CDH). Enzim CDH memiliki dua domain, yaitu domain flavin dan domain heme yang dihubungkan oleh 25 asam amino yang kaya akan serin dan treonin. Penelitian ini bertujuan mendeteksi CDH yang dihasilkan oleh T. versicolor baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Deteksi CDH dilakukan melalui empat  tahap, yaitu: uji kualitatif enzim ekstraseluler, produksi CDH pada media cair, pengukuran aktivitas CDH menggunakan DCIP sebagai akseptor elektron dan selobiosa sebagai substrat, serta analisis bobot molekul CDH dengan elektroforesis SDS-Page. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya zona bening disekitar fungi setelah perlakuan congo red dan NaCl yang mengindikasikan bahwa T. versicolor menghasilkan enzim ekstraseluler. Produksi CDH dilakukan dengan menumbuhkan fungi di media YPD dan media minimal guna menginduksi produksi CDH. Pengukuran aktivitas enzim CDH belum berhasil dilakukan dan berdasarkan hasil SDS-PAGE, sebagian besar enzim CDH dari T. versicolor dihasilkan dalam bentuk domain flavin.  Kata kunci : Cellobiose dehydrogenase, SDS-Page, Trametes versicolor
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN IPA WARSITI, WARSITI
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.919 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penulisan artikel kajian ini adalah (1) Mendiskripsikan pembentukan karakteristik siswa sekolah dasar melalui pembelajaran IPA di SD (2) Mendiskripsikan peran guru IPA di SD dan (3) memberikan informasi tentang strategi pembelajaran IPA di SD dalam pembentukan karakter siswa SD. Metode penulisan artikel kajian ini adalah metode diskriptif kualitatif dengan didasarkan pada hasil pengamatan, pengalaman dan kajian pustaka dari berbagai sumber informasi. Hasil pembahasan dari kajian ini adalah (1) pembelajaran IPA di SD dapat berperan dalam pembentukan karakter siswa SD. Hal ini relevan dengan tujuan pembelajaran IPA di SD, dan hakekat IPA sebagai produk, proses, dan pembentuk sikap serta nilai ? nilai yang terkandung dalam IPA. Penerapan dan pengembangan pembelajaran IPA di SD disesuaikan dengan karakteristik siswa SD (2) Peran guru IPA di SD sebagai guru kelas adalah sebagai fasilitator, motivator, inovator, konselor dan evaluator. Dalam usaha membentuk karakter siswa hendaknya guru IPA memiliki kompetensi guru profesional, fisik dan mental sebagai pendidik yang meliputi (a) sehat dan berpenampilan menarik (b) ketulusan akan pengabdian (c) kemauan untuk mengembangkan diri (d) kesabaran dan kasih sayang, serta (e) keteladanan dalam bersikap dan perilaku (3) strategi pembelajaran IPA di SD yang dapat berperan dalam pembentukan karakter siswa SD adalah dengan menggunakan pendekatan dan metode yang tepat antara lain pendekatan saling temas, pendekatan discovery inkuiri, pendekatan CTL,pendekatan kooperatif, pendekatan kuantum dengan metode ekspresimen atau  demonstrasi, diskusi presentasi, karya wisata, simulasi, latihan dan penugasan. Kesimpulan dari kajian ini adalah pembelajaran IPA di SD dapat berperan dalam pembentukan karakter siswa SD dalam pembentukan karakter siswa SD melalui pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) yang akan menghasilkan pembelajar yang cerdas, antusias, nyaman, tercapai tujuan, (terampil),interatif                              dan komunikatif (CANTIK).   Kata kunci : karakter, siswa SD, Pembelajaran IPA.
KERANGKA KONSEPTUAL (CONCEPTUAL FRAMEWORK) UNTUK ANALISIS PERTANIAN UPLAND BERKELANJUTAN Karyanto, Puguh
Prosiding Seminar Biologi Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.024 KB)

Abstract

ABSTRAK Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan komitmen pemerintah Indonesia, menindak lanjuti konsensus internasional tentang pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam  Brundtland Report dan disepakati dalam Konsensus Rio. Pada ranah evaluasi strategi pencapaian pertanian berkelanjutan, sejumlah informasi berkaitan dengan potensi, kendala, penentu dan dampak merupakan informasi yang penting untuk menunjang keberhasilan pencapaiannya. Kerangka konseptual merupakanalat bantu yang baik untuk mengorganisasi informasi penting tersebut. Dalam manajemen lingkungan, sejumlah  kerangka konseptual telah tersedia,  namun demikian, karena permasalahan lingkungan adalah bersifat khas dan mungkin unik, konsepsi kerangka konseptual yang spesifik menjadi sangat penting. Makalah inimerekomendasikan kerangka konseptual spesifik untuk pertanian upland berkelanjutan berdasarkan review dan penelitian yang relevan. Kata kunci: Pertanian upland berkelanjutan, Kerangka konseptual (conseptual framewok)