cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 70 Documents
PENGEMBANGAN SINTAX BLENDED LEARING IPA TERPADU BERBASIS SETS PADA TEMA PELESTARIAN LINGKUNGAN DI SMP Budiharti, Rini; Yusliana Ekawati, Elvin; Pujayanto, Pujayanto; Wahyuningsih, Daru; Fitria H, Fairusy
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.365 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sintax Blended Learning IPA Terpadu berbasis SETS pada tema Pelestarian Lingkungan untuk sekolah menengah pertama. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan secara multiyear untuk tahun pertama dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan (R & D) dari Borg & Gall. Dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan informasi terkait analisis kebutuhan di lapangan dan sumber-sumber belajar yang relevan dengan modul serta media e-learning yang telah dikembangkan sebelumnya untuk mengembangkan suatu model sintak pembelajaran yang tepat diterapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, dan angket. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif. Validasi oleh dua orang ahli untuk sintax pembelajaran beserta perangkatnya telah dilakukan sebelum diujicobakan di sekolah. Dari hasil validasi ahli menyatakan bahwa produk yang dihasilkan layak untuk diujicobakan di sekolah dengan melakukan beberapa revisi. Selanjutnya juga telah dilakukan validasi oleh reviewer yaitu 5 orang guru IPA. Hasilnya juga menunjukkan bahwa sintax pembelajaran yang dirancang layak untuk diujicobakan kepada siswa dengan beberapa revisi. Ujicoba telah dilakukan, untuk masing-masing sub tema ujicoba awal dilakukan pada siswa kelompok kecil sebanyak 10 siswa, selanjutnya ujicoba dilakukan pada siswa kelompok besar sebanyak 30 siswa. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan diperoleh prosentase rata-rata siswa yang mencapai KKM sebesar 77,1%. Melalui proses pengulangan dengan teknik triangulasi, data yang valid akan diperoleh, yang selanjutnya dianalisis menggunakan model interaktif Miles Huberman. Hasil penelitian ini berupa sintax Blended Learning IPA Terpadu berbasis SETS pada tema Pelestarian Lingkungan untuk sekolah menengah pertama dengan karakteristik sebagai berikut : (1) sintax pembelajaran yang dikembangkan disesuaikan dengan alur pembelajaran pada modul dan media e-learning; (2) tema Pelestarian Lingkungan yang dijabarkan menjadi 5 sub tema memiliki alur pembelajaran tipe model Blended Learning yang disesuaikan dengan karakteristik materi (3) Masing-masing sub tema memiliki jumlah alokasi waktu pembelajaran yang berbeda ditinjau dari keluasan materi dan tipe model Blended Learning yang dikembangkan. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa sintax pembelajaran yang dikembangkan layak diterapkan pada pembelajaran IPA Terpadu siswa sekolah menengah pertama. Kata kunci : Pembelajaran IPA Terpadu, SETS, model Blended Learning
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA Wijayanti, Fitri Mukti; sukarmin, Sukarmin; Wiyono, Edy
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.259 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan: (1) model pembelajaran GI dengan menggunakan media flashcard mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. (2) model pembelajaran GI dengan menggunakan media flashcard mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model Kurt Lewin dan model kolaboratif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus diawali tahap persiapan kemudian dilanjutkan tahap pelaksanaan siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 27 siswa dengan penelitian pada materi pemuaian. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara, tes kemampuan kognitif, dan kajian dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan model pembelajaran GI dengan menggunakan media flashcard dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dari tiga aspek aktivitas belajar yang menjadi fokus penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: (a) Visual Activities dapat mencapai 82 %, (b) Oral Activities dapat mencapai 48 %, (c) Writing Activities dapat mencapai 68 %. (2) model pembelajaran GI dengan menggunakan media flashcard dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya persentase ketercapaian ketuntasan belajar siswa yaitu 29,62% pada pra siklus, menjadi 48,14% di siklus I, dan 92,59% di siklus II. Hasil ini telah memenuhi batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP Negeri16 Surakarta yaitu 75.Kata Kunci: Group Investigation, flash card, aktivitas, kognitif, PTK, pemuaian, fisika
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF E-MAGAZINE PADA MATERI POKOK DINAMIKA ROTASI UNTUK SMA KELAS XI Rahmastuti Nurjanah, Jalilah; Sukarmin, Sukarmin; Teguh Rahardjo, Dwi
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.858 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran Fisika interaktif berupa E-Magazine (majalah elektronik) pada materi pokok Dinamika Rotasi untuk SMA Kelas XI yang memenuhi kriteria baik. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Adapun yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah E-magazine pada materi pokok Dinamika Rotasi. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan berdasarkan model ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif yang diperoleh melalui angket. Sumber data penelitian antara lain 2 dosen sebagai ahli materi dan media, 2 guru fisika SMA sebagai reviewer, 3 mahasiswa yang mendalami pembuatan media pembelajaran sebagai peer reviewer, dan 45 siswa SMAN Gondangrejo Karanganyar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil dari pengembangan media pembelajaran Fisika ini adalah media pembelajaran dalam bentuk majalah elektronik yang berisi materi pokok Dinamika Rotasi. Majalah elektronik ini terdiri dari 5 submateri pokok yaitu momen gaya, momen inersia, gerak menggelinding, momentum sudut dan sistem katrol. Secara keseluruhan terdiri dari topik, kita dan peristiwa, curhat fisika, phyco (physic competition), tips and trick, ragam, hobi, unik, teka-teki silang dan kuis. Majalah elektronik ini disimpan dengan format .exe dalam CD, flashdisk dan micro sd, sehingga dapat digunakan melalui komputer, laptop dan netbook. Data penelitian menunjukkan bahwa majalah elektronik Fisika dalam bentuk flipbook memiliki kriteria sangat baik berdasarkan penilaian dari ahli materi dan media sebesar 91, guru Fisika SMA sebagai reviewer sebesar 72,5, peer reviewer sebesar 73,67 serta siswa pada uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar sebesar 53,85 dan 55,75. Kata kunci: media pembelajaran, majalah elektronik, dinamika rotasi.
PENGEMBANGAN MEDIA POSTER BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTERUNTUK MATERI GLOBAL WARMING Maiyena, Sri
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.288 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep global warming dan penanaman nilai-nilai karakter sehingga perlu dirancang media poster berbasis pendidikan karakter. Media poster berbasis pendidikan karakter ini sudah valid menurut validator. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kepraktisan dari media poster berbasis pendidikan karakter yang telah dikembangkan pada perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar. Kepraktisan dari media poster ditinjau dari kemudahan penggunaan media poster oleh mahasiswa.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan digunakan untuk mendapatkan media poster yang praktis. Kepraktisan bahan ajar diperoleh dari ujicoba terbatas pada mahasiswa yang sudah mengambil IAD. Instrumen penelitiannya adalah angket responden.Hasil penelitian pengembangan media poster berbasis pendidikan karakter sudah sangat praktis menurut mahasiswa,dengan persentase 81.9 %. Kata kunci: media poster berbasis pendidikan karakter, praktis, global warming
PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN SIMULATION BASED LABORATORY (SBL) DAN VIDEO BASED LABORATORY (VBL) Eko Setiono, Fahrizal; Sar, Sarwanto; Parmi, Suparmi
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 2 (2012): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.774 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara problem based learningmenggunakan metode eksperimen melalui SBL dan VBL, kemampuan analisis, dan kemampuanberfikir kreatif terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimendan dilaksanakan di SMA N 3 Surakarta. Populasi semua siswa kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013terdiri dari 7 kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Sampelsebanyak 2 kelas, kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen I mendapatkan perlakuan pembelajaranmelalui metode eksperimen menggunakan SBL dan kelas XI IPA 7 sebagai kelas eksperimen IImelalui metode eksperimen menggunakan VBL. Pengambilan data melalui teknik tes untukprestasi kognitif, kemampuan analisis, kemampuan berfikir kreatif; angket dan observasi untukprestasi afektif. Teknik analisis data menggunakan anava tiga jalan dan teknik non-parametrikKruskall Wallis. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak ada pengaruh problem based learningmenggunakan metode eksperimen melalui VBL dan SBL terhadap prestasi belajar Fisika siswa; (2)tidak ada pengaruh kemampuan analisis kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Fisikasiswa; (3) tidak ada pengaruh kemampuan berfikir kreatif kategori tinggi dan rendah terhadapprestasi belajar Fisika siswa; (4) tidak ada interaksi antara problem based learning menggunakanmetode eksperimen dengan kemampuan analisis siswa terhadap prestasi belajar Fisika siswa; (5)tidak ada interaksi antara problem based learning menggunakan metode eksperimen dengankemampuan berfikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar Fisika siswa; (6) tidak ada interaksiantara kemampuan analisis dan kemampuan berfikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar Fisikasiswa; (7) tidak ada interaksi antara problem based learning menggunakan metode eksperimen,kemampuan analisis siswa dan kemampuan berfikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar siswaKata kunci: problem based learning, VBL, SBL, kemampuan analisis, kemampuan berfikirkreatif
MISKONSEPSI IPA (FISIKA) PADA GURU SD Puja, Pujayanto
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 1 (2011): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.875 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan penelitian untuk: 1). Mengetahui ada tidaknya miskonsepsi IPA (Fisika) guru Kelas 5 SD di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar; 2). Mendiskripsikan profil miskonsepsi IPA (Fisika) pada guru Kelas 5 SD di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.Penelitian ini dilakukan di SD yang berada di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2006/2007, dengan menerapkan metode penelitian expose facto. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer, karena penelitian memperoleh data langsungdari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru Kelas 5 Sekolah Dasar di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Sampel diambil secara acak dari guru-guru kelas 5 SD di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.Sampel terdiri dari 20 orang guru.Teknik pengambilan data yang digunakan adalah tes. Instrumen tes yang digunaka berupa tes diagnostik miskonsepsi pada pokok bahasan Gaya dan Cahaya. Untuk menjawab hipotesis penelitian digunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu berupa analisis kualitatif tentangada tidaknya miskonsepsi.Dari hasil analisis data ternyata terbukti bahwa guru mengalami miskonsepsi IPA (Fisika) pada pokok bahasan Gaya dan Cahaya. Adapun profil miskonsepsi yang dimiliki guru (lebih dari 30%) dan besar persentase miskonsepsinya sebagai berikut adalah sebagai berikut: 1). gaya dapatberupa tarikan atau dorongan, gaya magnet selalu berupa tarikan (45%); 2). gaya gravitasi dapat berupa dorongan maupun tarikan (40 %); 3). massa benda di bumi sama dengan massa benda di bulan, berat benda di bumi sama dengan berat benda di bulan (60%); 4). setiap dua bendabersentuhan muncul gaya gesekan (60%); 5). pesawat sederhana meringankan kerja manusia, berarti pada umumnya dengan menggunakan pesawat sederhana gaya (kuasa) dan energi yang digunakan menjadi lebih kecil (100 %); 6). cahaya merambat lurus, berarti cahaya tidak dapatdipantulkan oleh permukaan tembok tetapi dapat dibiaskan oleh sebuah medium (85%); 7). benda dapat dilihat jika benda tersebut sebagai sumber cahaya atau ada cahaya dari mata yang sampai ke benda (50%); 8). cahaya lampu neon dapat diurai menjadi cahaya warna pelangi, karena cahaya lampu neon adalah cahaya putih seperti cahaya putih matahari (55%).Kata kunci: miskonsepsi, profil miskonsepsi, konsep gaya dan cahaya
PENGEMBANGAN MODEL LABORATORIUM VIRTUAL BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BAGI CALON GURU FISIKA Gunawan, Gunawan; Harjono, Ahmad; Sahidu, Hairunnisyah
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.962 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sebuah model laboratorium virtual yang berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah bagi calon guru fisika. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan selama tiga tahun. Pada tahun pertama ini, penelitian difokuskan pada studi pendahuluan, pengembangan dan validasi model laboratorium virtual hingga ujicoba terbatas yang melibatkan mahasiswa calon guru fisika. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa pengembangan model ini diperlukan untuk mendukung pembelajaran fisika, khususnya yang terkait dengan kegiatan eksperimen di laboratorium. Laboratorium virtual tidak dikembangkan untuk menggantikan eksperimen riil di laboratorium, melainkan untuk mendukung atau melengkapinya. Laboratorium virtual yang dikembangkan selanjutnya dikelompokkan dalam beberapa tema fisika seperti mekanika, gelombang, optika, termodinamika, listrik dan magnet. Selanjutnya, model yang dikembangkan divalidasi untuk mendapatkan masukan dari pakar terkait teknologi yang digunakan, desain maupun konten fisika dalam model yang dikembangkan. Hasil validasi menunjukkan bahwa model ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran fisika dan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Dalam ujicoba terbatas yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa fitur, pilihan gambar, dan beberapa simulasi yang perlu disempurnakan untuk menghindari kesalahan interpretasi calon guru terhadap konsep fisika yang direncanakan. Mahasiswa calon guru yang terlibat dalam ujicoba lebih termotivasi untuk terus belajar dan melakukan pembuktian-pembuktian terkait konsep yang sudah dipelajari. Model ini selanjutnya akan diujicoba pada skala lebih luas untuk mengukur pengaruhnya terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah bagi calon guru fisika.
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DENGAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT LABORATORIUM Ayu Saputri, Chairunisa; Masykuri, Masykuri; Ashadi, Ashadi
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.039 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia berbasis masalah dengan metode proyek dan eksperimen, kreativitas, dan keterampilan menggunakan alat laboratorium serta interaksinya terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Ponorogo kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengolahan data menggunakan ANAVA tiga jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh penerapan pembelajaran kimia berbasis masalah dengan metode proyek dan eksperimen terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada pengaruh terhadap prestasi belajar afektif; 2) tidak ada pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa; 3) ada pengaruh keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada pengaruh pada prestasi belajar afektif; 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen dengan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa; 5) ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen dengan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada interaksi terhadap prestasi belajar afektif; 6) ada interaksi antara kreativitas dan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi kognitif siswa, namun tidak ada interaksi pada prestasi afektif; 7) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen, kreativitas dengan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi kognitif dan afektif siswa. Kata kunci : PBL, proyek, eksperimen, kreativitas, keterampilan menggunakan alat laboratorium
PENGGUNAAN METODE DIFRAKSI CELAH TUNGGAL PADA PENENTUAN KOEFISIEN PEMUAIAN PANJANG ALUMUNIUM (AL) Wulandari, Puspita Septim; Radiyono, Yohanes
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan makalah Eksperimen Fisika II bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh kenaikan suhu dengan lebar difraksi yang dihasilkan dalam menentukan koefisien pemuaian pada Alumunium dengan metode difraksi celah tunggal, (2) mengetahui nilai koefisien pemuaian logam Alumunium yang diperoleh dari metode difraksi celah tunggal dengan analisis regresi linear.Metode penelitian adalah metode eksperimen. Prinsip dasar kerja alat penentuan koefisien pemuaian panjang pada Alumunium dengan metode difraksi celah tunggal yaitu menembakkan cahaya laser melalui celah yang tipis hingga menimbulkan pola-pola difraksi yang berupa pola gelap dan pola terang yang ditangkap oleh layar. Setiap kenaikan suhu tertentu yang terbaca oleh termometer, logam Alumunium akan memuai. Pengukuran lebar difraksi dilakukan setiap kenaikan suhu tertentu dengan mengunakan milimeterblock sebagai layar. Kemudian menggunakan analisis regresi linier hubungan antar suhu (T) dengan seperlebar difraksi (1/Z). Koefisien pemuaian dihitung dari gradien garis hasil regresi T terhadap 1/Z.Berdasarkan hasil percobaan, semakin suhunya meningkat maka Alumunium akan memuai. Pemuaian ditandai dengan semakin lebarnya celah. Akibatnya ketika suhu semakin meningkat maka lebar celah pola difraksi yang dihasilkan akan semakin sempit. Sehingga dapat diartikan bahwa kenaikan suhu sebanding dengan seperlebar difraksi. Nilai koefisien pemuaian pada Alumunium dapat dihitung dengan dua cara yaitu dengan cara kuadrat terkecil dalam persamaan regresi linier dan dengan metode grafik. Persamaan untuk menghitung koefisien pemuaian panjang adalah 12α=aλDL0"> , dengan perhitungan ralat yaitu 12Sα=â??αâ??aSa2+â??αâ??DSD2+â??αâ??L0SL0212"> . Berdasarkan teori, nialai koefisien pemuaian panjang Alumunium sebesar 24×10-6 (0C)-1. Berdasarkan eksperimen, perhitungan dengan cara kuadrat terkecil dalam persamaan regresi linier diperoleh nilai koefisien pemuaian panjang Alumunium sebesar 1227,26±2,2610-6">  (0C)-1. Sedangakan dengan perhitungan koefisien pemuaian panjang Alumunium dengan cara metode grafik diperoleh nilai sebesar 27,43×10-6 (0C)-1.
PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM SAINS (FISIKA) UNTUK ANAK PENYANDANG KETUNAAN SERTA APLIKASINYA PADA PENDIDIKAN INKLUSIF Rosana, Dadan
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.946 KB)

Abstract

Dalam mengembangkan alat-alat praktikum yang dirancang khusus untuk kelas inklusif maka perlu diperhatikan karakteristik terpenting dari sekolah inklusi sebagai satu komunitas yang kohesif (menyatu dengan siswa noremal lainnya), menerima dan responsive terhadap kebutuhan individual siswa. Permasalahan yang seringkali muncul dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus adalah pada saat mereka harus praktikum. Kondisi ini juga sangat terasa pada saat pembelajaran Fisika yang karakteristik ilmunya memang berlandaskan pada kemampuan eksperimen.Pengalaman belajar yang realistik (seperti praktikum yang melibatkan kegiatan eksperimen dan demonstrasi) sangat diperlukan dalam pembelajaran Fisika. Padahal keterbatasan fisik karena tuna netra dan tuna rungu sangat menggangu bagi siswa penyandang tuna netra dan tuna rungu baik disekolah umum (pendidikan inklusif) maupun di sekolah khusus penyandang cacat. Namun kesiapan sistem pembelajaran yang dapat diakomodasi oleh penyandang cacat ternyata belum memadai. Hal ini terutama ketika siswa penyandang cacat akan mengikuti pengelaman belajar yang bersifat realistik, eksperimen Fisika misalnya. Belum ada model eksperimen Fisika yang dirancang khusus untuk melayani kebutuhan belajar anak penyandang tuna netra dan tuna rungu. Berdasarkan kenyataan itulah telah dikembangkan alat praktikum sains yang bersifat manual menggunakan indra peraba dan Voice Equipment (MFE) yang berbasis perubahan tegangan (potensial listrik) menjadi suara yang digunakan dalam praktikumfisika untuk anak penyandang tuna netra dan tuna rungu. Kata kunci : Alat praktikum sains (fisika), kelas inklusif, penyandang ketunaan.