cover
Contact Name
Ira Puspita Dewi
Contact Email
irapuspitadewi@ulm.ac.id
Phone
+6282250285465
Journal Mail Official
mcsi.jurnal@ulm.ac.id
Editorial Address
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/mcs/about/contact
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
MCSIJ (Marine, Coastal and Small Islands Journal) : Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Ilmu Kelautan
ISSN : -     EISSN : 25990454     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Marine, Coastal and Small Islands Journal adalah jurnal yang berisikan hasil-hasil penelitian mahasiswa kelautan tentang wilayah, ekosistem pantai dan lautan: oseanografi, bio-ekologi pesisir dan laut, instrumentasi dan akustik kelautan, remote sensing dan SIG kelautan.
Articles 110 Documents
KONDISI DAN IDENTIFIKASI PENYAKIT KARANG DI KARANG BAGUSUNG, KARANG LOLA DAN KARANG MANGKOK PADA TAMAN WISATA PERAIRAN SUNGAI LOBAN KABUPATEN TANAH BUMBU Anjani, Arrum Puspita; Nursalam, Nursalam; Yuliyanto, Yuliyanto
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v7i2.11828

Abstract

AbstrakTWP Sungai Loban merupakan salah satu daerah konservasi perairan di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dengan ekosistem terumbu karang yang luas. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi terumbu karang, termasuk tutupan karang, identifikasi penyakit dan gangguan kesehatan karang, prevalensi penyakit dan gangguan kesehatan karang serta faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan ekosistem terumbu karang di daerah tersebut. Kondisi Tutupan Karang menggunakan metode Point Intercept Transect (PIT) dengan bentang transek 50 m x 2. Pengambilan data penyakit dan gangguan kesehatan karang di semua stasiun menggunakan metode transek sabuk (belt transek) 2 x 50 m yang dibantu dengan transek kuadran 1 x 1 m dengan 5 sub-plot pada kedalaman 3 – 5 m. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi tutupan karang berada dalam kategori sedang (25 – 44,9%) hingga baik (50% – 74,9%) menurut KEPMEN LH No.4 Tahun 2001. Ditemukan 5 jenis penyakit yang meliputi Gigitan ikan (Fish Bites), Black Band Disease, White Plague, White Syndome dan Yellow Band Disease. Sedangkan untuk jenis gangguan kesehatan karang ditemukan 4 jenis, yaitu Growth Anomalies (tumor), Pertumbuhan Alga Berlebih, Sedimentasi, dan Respon Pigmentasi dengan total keseluruhan prevalensi yang paling tinggi adalah pada Stasiun 1 sebesar 80%, kemudian Stasiun 2 sebesar 61% dan terendah pada Stasiun 3 sebesar 58%. Faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap penyakit karang melibatkan faktor abiotik seperti kenaikan temperatur, sedimentasi, sinar ultraviolet, bahan kimia dari kegiatan budidaya. Sementara itu faktor biotik seperti bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing dan arthropoda juga berperan dalam terjadinya penyakit karang.
PRODUKTIFITAS DAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN MANGROVE DI DESA MUARA PAGATAN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN Selviani, Selviani; Salim, Dafiuddin; Lestarina, Putri Mudhlika
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v2i1.11694

Abstract

Mangrove adalah salah satu tumbuhan tropis yang hidup di sekitar daerah pesisir dan estuarin, menghasilkan produktifitas searasah yang mengandung banyak bahan organik yang dimanfaatkan oleh dekomposer pada saat dekomposisi dan mengandung unsur hara yang karbon tertinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kerapatan mangrove di Desa Muara Pagatan, mengetahui produktifitas dan laju dekomposisi serasah daun mangrove di Desa Muara Pagatan dan mengetahui kandungan unsur hara karbon (C), nitrogen (N) dan pospor (P) yang terdapat di serasah daun mangrove Desa Muara Pagatan. Metode penentuan lokasi menggunakan metode purpossive sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2019. Analisis data menggunakan perasamaan (Siska,2016) Berdasarkan hasil penelitian Desa Muara Pagatan mempunyai kerapatan mangrove tertinggi 2700 ind/ha terdapat pada stasiun 1 yang didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata dengan jumlah rata-rata produktifitas serasah  7,57 g/m2/hari. bobot kering serasah yang tersisa sedikit pada hari ke 45 yakni pada stasiun 3  sebesar 1,150 g dan laju dekomposisi terjadi paling besar pada minggu pertama atau hari ke 15. Kandungan unsur hara tertinggi pada serasah daun mangrove adalah karbon.
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PESISIR KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rahman, Aditya; Syahdan, Muhammad; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v4i2.11786

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kerapatan mangrove, memahami jenis-jenis makrobentos, memahami kepadatan makrozoobentos, dan indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominasi ekosistem mangrove pesisir di kawasan Aluh-Aluh. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, mulai Mei 2020 hingga Juni 2021 menggunakan metode systematic random sampling untuk menentukan stasiun pengamatan. Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan pada bagian pengamatan vegetasi mangrove berukuran 10x10 meter. Hasil penelitian menunjukkan empat jenis makrozoobentos yang ditemukan yaitu Cerithidea quoyii, Nerita lineata, Polymesoda erosa dan Parathelphusaconvexa. Kepadatan makrozoobentos dari ketiga lokasi menghasilkan nilai yang berbeda. Indeks keanekaragaman ketiga stasiun tersebut termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang dari semua stasiun, indeks keseragaman ketiga stasiun tersebut semuanya diklasifikasikan ke dalam kategori keseragaman tinggi dan nilai indeks dominasi ketiga stasiun tersebut menunjukkan bahwa setiap stasiun memiliki jenis makrozoobentos yang dominan.
ANALISIS MODEL DISTRIBUSI TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) PADA LAHAN REKLAMASI DI TANJUNG KEMUNING, KABUPATEN KOTABARU Hanggar Benny, Bimantara Phara Mahaesta; Dewi, Ira Puspita; Baharuddin, Baharuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v7i1.11819

Abstract

Tanjung Kemuning merupakan lokasi berada di utara Pulau Laut, dimana kondisi perairan wilayah ini dipengaruhi oleh dua selat yaitu Selat Laut/barat dan Selat Makassar/timur, pada perairan Kotabaru terdapat banyak sungai sehingga sumber masuknya TSS ke laut cukup besar, namuan di Tanjung Kemuning terdapat aktivitas reklamasi yang sedang berlangsung sehingga menjadi sumber lain masuknya TSS ke perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola arus dan distribusi TSS pada lahan reklamasi menggunakan pendekatan model dengan software Mike 21 Flow Model FM. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola arus bergerak ke arah barat/Selat Laut menuju pasang dengan kecepatan 0,09 m/s dan ke arah timur/Selat Makassar menuju surut dengan kecepatan 0,15 m/s. Perubahan pola arus berdampak pada perubahan pola distribusi TSS, konsentrasi TSS pada area reklamasi 84 – 92 mg/l atau 0,084 – 0,092 kg/m3. Pada area reklamasi sumber TSS terbagi menjadi tiga sesuai dengan lokasi dumping material reklamasi, pola sebaran TSS pada titik dumping 1 TSS terdistribusi ke arah barat daya sedangkan pada lokasi dumping 2 dan 3 terdistribusi ke arah timur laut. Hal tersebut disebabkan perbedaan waktu dumping material sehingga pola arus antar lokasi dumping berbeda-beda.
STATUS DAN DISTRIBUSI SPASIAL PADANG LAMUN DI PERAIRAN TANJUNG SUNGKAI KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Nor, Muhammad; Salim, Dafiuddin; Hamdani, Hamdani
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v4i1.11777

Abstract

Perairan Desa Tanjung Sungkai Sungkai secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar terdapat ekosistem padang lamun.  Keberadaan padang lamun dipengaruhi oleh faktor lingkungan fiska-kimia seperti suhu, pH, nitrat, posfat, salinitas, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, tipe substrat dasar.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status dan sebaran spasial padang lamu di perairan Tanjung Sungkai Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.  Hasil pengamatan yang dilakukan pada tiga stasiun, ditemukan sebanyak 7 jenis lamun yang terdiri dari Cymodocea serrulata, C. rotundata, Syringodium isoetifolium, Enhalus ecoroides, Halophila ovalis, H. minor dan Thalassia hemprichii.  Hasil persentase penutupan jenis lamun terdapat pada Stasiun 1 yakni sebesar 67,79%, Stasiun 2, sebesar 46,9% dan Stasiun 3, sebesar 24,9%.  Hasil analisis klasifikasi citra Landsat 8 tahun 2019 menunjukkan luasan sebesar 31,74 Ha. Klasifikasi citra komposit warna pada kanal 4, 3 dan 2 serta konfirmasi GCP lapangan menunjukkan terdapat sebaran kelompok vegetasi jenis lamun.  Kelompok pertama vegetasi lamun terdiri dari Cs-Cr-Ea-Ho­-Th dan kelompok kedua terdiri dari Ea-Cs-Cr. Sedangkan kelompok ketiga terdiri dari Th-Cs-Cr, dan kelompok empat Th-Cs-Cr-Ea. Hasil analisis parameter fisika-kimia perairan menunjukkan masih dalam kisaran normal atau mendukung untuk pertumbuhan padang lamun.  
LAJU DEKOMPOSISI SERASAH Avicennia marina DI DESA PAGATAN BESAR KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Prasasti, Kemala Paramita; Salim, Dafiuddin; Lestarina, Putri Mudhlika
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i1.11810

Abstract

Serasah yang dihasilkan oleh mangrove memiliki peran dalam menyumbangkan bahan organik sebagai mata rantai utama dalam jaring-jaring makanan pada ekosistem mangrove. Serasah tersebut akan terdekomposisi oleh dekomposer agar dapat dimanfaatkan oleh organisme yang berada dibawah tegakan pohon mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan laju dekomposisi serta unsur hara yang terkandung pada serasah Avicennia marina, mengetahui persentase tutupan kanopi mangrove dan menganalisis hubungan laju dekomposisi dengan tutupan kanopi mangrove di Desa Pagatan Besar. Litter trap merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menyaring guguran serasah daun Avicennia marina, sedangkan untuk mengetahui persentase tutupan kanopi mangrove menggunakan metode Hemispherical Photography. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas serasah daun Avicennia marina tertinggi berada di stasiun 1, sedangkan pada 15 hari pertama merupakan laju dekomposisi tertinggi pada masing-masing stasiun. Adapun kandungan unsur hara C lebih tinggi dibandingkan dengan N dan P. Status ekosistem mangrove di Desa Pagatan Besar dilihat dari tutupan kanopi termasuk baik dengan kategori sedang. Hubungan tutupan kanopi mangrove dengan laju dekomposisi menunjukkan hasil korelasi yang cukup lemah.
KANDUNGAN UNSUR HARA NITRAT DAN FOSFAT SERTA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN MUARA SUNGAI MUSANG KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Lestari, Putri; Hamdani, Hamdani; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/mcsij.v8i2.15072

Abstract

Perairan muara Sungai Musang termasuk ke dalam kategori estuari yang terletak di kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Perairan ini termasuk ke dalam daerah aliran sungai yang bermuara dan terhubung langsung dengan Sungai Barito. Pada wilayah pesisirnya hingga sepanjang aliran sungai terdapat ekosistem mangrove, pemukiman, dan area persawahan. Adanya aktivitas masyarakat di sekitar aliran sungai diduga membuat kualitas perairan mengalami banyak perubahan diantaranya yakni nitrat dan fosfat. Kondisi tesebut akan mempengaruhi ekosistem perairan serta keberadaan organisme yang hidup di dalamnya termasuk fitoplankton. Untuk pertumbuhannya fitoplankton membutuhkan unsur hara nitrat dan fosfat. Tujuan dari penelitin ini yakni untuk memahami kandungan unsur hara nitrat dan fosfat, mengetahui kelimpahan fitoplankton. Kandungan nitrat dan fosfat dianalisis melalui laboratorium dengan mempergunakan alat spektrofotometer dan colorimeter. Pengamatan plankton dijalankan  dengan  mempergunakan metode lapang pandang dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian didapatkan kandungan nitrat berkisar antara 1 – 5 mg/l, termasuk dalam kategori perairan oligotrofik hingga mesotrofik. Sedangkan kandungan fosfat berkisar antara 1,4 – 11,8 mg/l, termasuk dalam kategori perairan hypertrofik. Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 1.360 – 6.800 sel/l, termasuk dalam kategori perairan oligotrofik hingga mesotrofik.
ANALISIS VARIASI KATEGORI SUBSTRAT PADA PAPAPARAN TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI GUGUSAN GOSONG SENGGORA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Badawi, Achmad; Syahdan, Muhammad; Hamdani, Hamdani
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v1i2.11684

Abstract

Gugusan Gosong Senggora merupakan lokasi wisata yang memiliki ekosistem terumbu karang. Namun, kondisi terumbu karang di gugusan tersebut mengalami penurunan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan aktivitas manusia.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran, luasan dan menentukan klasifikasi kategori substrat terumbu karang dengan menggunakan citra Landsat 8 yang terkoreksi dengan titik GCP.  Analisis variasi kategori substrat pada paparan  terumbu karang menggunakan metode klasifikasi citra berbasis objek (OBIA) dan teknik pengabungan informasi dari beberapa saluran spektral (dept-invariant-index). Kategori kelas substrat di gugusan Gosong Senggora terdiri dari 10 kategori yang dikelaskan seperti kategori kelas S, S-R-SG, S-R-SG-DCA , SG -DCA, SG-H-DCA, SG-HC-SC-DCA, HC-SC-DCA-S-R-SP, HC-SC-DCA-S-R-OT, HC-SC-DC-S-R-OT dan HC-SC- DCA-S-R.  Luas terumbu karang sebesar 180,85 ha dan tersebar pada zona reef flat, reef crest dan reef slope.
DISTRIBUSI UNSUR HARA SUBSTRAT DAN AIR PADA STRUKTUR VEGETASI MANGROVE DI DESA SUNGAI DUA LAUT KECAMATAN SUNGAI LOBAN KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Sari, Mirna; Syahdan, Muhammad; Lestarina, Putri Mudhlika
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v3i1.11767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi mangrove, kandungan unsur hara (N,P, NO3-dan PO43-) di Desa Sungai Dua Laut, bagaimana hubungannya vegetasi mangrove dengan unsur hara (N,P, NO3-  dan PO43-). Pengambilan dan pengukuran data dilakukan secara eksitu dan insitu yang dilakukan di Laboratorium untuk menganalisis pH tanah, N,P, NO3-  dan PO43- dan secara langsung di lokasi untuk pengambilan sampling parameter kualitas air yaitu Do, pH, salinitas dan suhu. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan Kolerasi Pearson dengan aplikasi SPSS V 20. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis mangrove yaitu Avicennia marina, Sonnerati alba, Rhizophora apiculata dan Sonnetaria ovata Vegetasi mangrove tertinggi pada tingkat pohon terdapat di muara/alami jenis Avicennia marina terendah pada jenis Rhizophora apiculata, pada anakan dan semai didominasi jenis Avicennia marina dan Sonneratia ovata. Unsur hara (N,P. NO3-  dan PO43-) di dapatkan nitrat (NO3-) yang tertinggi yaitu (0,01 mg/l) distasiun muara/alami, kandungan nitrogen (N) yaitu 0,42 % pada stasiun rehabilitasi fosfat (PO43-) sebesar 0,46 mg/l pada stasiun dekat pemukiman dengan fosfor (P) yaitu 37,12 mg/100g terdapat pada stasiun muara/alami. Hubungan kolerasi unsur hara dengan mangrove tingkat pohon, anakan dan semai katagori hubungan sangat lemah sampai sangat kuat dengan p hitung tidak pengaruh terhadap N,P, NO3-dan PO43-. Hubungan frekuensi pohon dan anakan terhadap fosfor  mendapatkan pengaruh signifikan antara x mangrove dengan y N,P, NO3-dan PO43- dan t hitung substrat dan air mendapatkan perbedaan yang sangat nyata (highly significance).
ANALISIS KUALITAS AIR SECARA SPASIAL MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN DI PERAIRAN TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT Annisa, Rima; Dewi, Ira Puspita; Baharuddin, Baharuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v5i2.11801

Abstract

Perairan Takisung masih mendapat pengaruh dari Sungai Barito serta Sungai Takisung dan Sungai Angsau yang bermuara langsung ke perairan tersebut. Berbagai aktivitas terdapat di pesisir maupun perairan Takisung seperti pemukiman, wisata pantai, alur pelayaran, dan industri rumahan. Tingginya intensitas aktivitas tersebut mempengaruhi kualitas perairan Takisung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara spasial mengenai kualitas perairan Takisung baik secara fisika, kimia dan biologi. Pengukuran dan pengambilan data sampling dilakukan dengan metode purposive sampling, baik secara insitu maupun eksitu. Metode pengukuran kualitas air di Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sedangkan penentuan status mutu perairan dan tingkat pencemaran di Indonesia sudah diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Perairan Takisung untuk parameter fisika tergolong d.alam kondisi baik hingga tercemar ringan. Parameter kimia tergolong dalam kondisi tercemar ringan hingga tercemar sedang, sedangkan parameter biologi tergolong dalam kondisi baik.

Page 4 of 11 | Total Record : 110