cover
Contact Name
Ira Puspita Dewi
Contact Email
irapuspitadewi@ulm.ac.id
Phone
+6282250285465
Journal Mail Official
mcsi.jurnal@ulm.ac.id
Editorial Address
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/mcs/about/contact
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
MCSIJ (Marine, Coastal and Small Islands Journal) : Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Ilmu Kelautan
ISSN : -     EISSN : 25990454     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Marine, Coastal and Small Islands Journal adalah jurnal yang berisikan hasil-hasil penelitian mahasiswa kelautan tentang wilayah, ekosistem pantai dan lautan: oseanografi, bio-ekologi pesisir dan laut, instrumentasi dan akustik kelautan, remote sensing dan SIG kelautan.
Articles 110 Documents
PEMETAAN POLA PERGERAKAN KAPAL PERIKANAN MENGGUNAKAN SATELIT VMS (VESSEL MONITORING SYSTEM) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PERAIRAN WPP 713 SELAT MAKASSAR Oktoviandi, Oktoviandi; Syahdan, Muhammad; Yuliyanto, Yuliyanto
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i2.11816

Abstract

WPPNRI 713 memiliki potensi ikan pelagis besar, ikan karang, ikan pelagis kecil, ikan demersal dan udang penaeid. Banyak kapal perikanan yang beroperasi sehingga perlu pengawasan aktivitas kapal. VMS adalah sebuah sistem pengawasan berbasis satelit untuk mengawasi aktivitas kapal menggunakan sebuah transmitter. Data yang dihasilkan informasi tentang lokasi dan aktivitas kapal pada saat setting dan hauling. Metode analisis data menggunakan pendekatan SIG serta pembuatan grafik fluktuasi jumlah titik kapal. Analisis SIG dilakukan untuk mengetahui pola sebaran titik kapal secara spasial dan temporal. Adapun pembuatan grafik dilakukan untuk melihat fluktuasi jumlah titik kapal dalam periode waktu tertentu. Pola migrasi ikan bergerak dari Selat Makassar menuju ke selatan dengan rute Karang Gamelan, Pulau Lumu-lumu, Pulau Lari-Larian, Karang Martaban dan hampir sampai ke Pulau Masalima. Lokasi penangkapan berada pada koordinat 2º - 5º LS dan 116º - 118º BT. Waktu untuk melakukan penangkapan dimulai ketika memasuki musim peralihan II dan mencapai puncak pada awal musim barat.
STUDI STRUKTUR KOMUNITAS DAN POLA SEBARAN MAKROZOOBENTHOS DI PADANG LAMUN DESA TANJUNG SUNGKAI KABUPATEN KOTABARU Hasbullah, Hasbullah; Salim, Dafiuddin; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v2i1.11691

Abstract

Perairan Tanjung Sungkai merupakan salah satu daerah pesisir yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar. Keberadaan lamun diperairan Tanjung Sungkai sangat penting secara ekologi. Habitat makrozoobenthos ada dua yaitu epifauna dan infauna, untuk kehidupan organisme di perairan hewan makrozoobenthos sangat peka terhadap perubahan kondisi lingkungan tempat tinggalnya, maka akan berpengaruh terhadap komposisi dan kelimpahannya. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan pengambilan sampel makrozoobenthos dengan perhitungan menggunakan indeks kelimpahan, indeks keseragaman, indeks keanekaragaman, indeks dominasi dan indeks morisita dan juga pengambilan kualitas air dengan pengukuran parameter fisika dan kimia. Dari hasil perhitungan indeks makrozoobenthos ditemukan 15 spesies dari 3 kelas yaitu kelas Gastropoda, Bivalvia, dan Crustacea di Perairan Tanjung Sungkai. Struktur komunitas makrozoobenthos pada stasiun 1, 2, dan 3 dengan mengetahui indeks keanekaragamn berkisar antara 2,422-2,479 termasuk keanekaragaman sedang, sedangkan untuk indeks keseragaman berkisar antara 0,88-0,90 termasuk dalam keseragaman tinggi, ekosistem tersebut dalam kondisi stabil dan yang terakhir. Pada pola sebaran dari ketiga stasiun memiliki pola sebaran yang bersifat teratur.
POLA SEBARAN SPASIAL NIPAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PARAMETER FISIK KIMIA PERAIRAN DI SISI TIMUR MUARA SUNGAI BARITO Bawaihi, Muhammad; Salim, Dafiuddin; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v3i2.11774

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran nipah, kondisi kualitas perairan dan menganalisis hubungan antara parameter kualitas perairan dengan pola sebaran nipah. Penelitian ini dilakukan di sisi timur muara Sungai Barito Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar. Pengambilan data dilakukan dengan mengkaji beberapa studi literatur, pengumpulan data sekunder, penentuan titik sampling, pengambilan data lapangan, analisis sebaran spasial tumbuhan nipah, analisis sebaran spasial kualitas perairan dan analisis data hubungan kualitas perairan dengan tumbuhan nipah. Data perameter fisika dan kimia diukur dengan cara in-situ menggunakan marking area. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan meliputi Suhu, Salinitas, DO, pH Air dan pH Tanah. Hasil penelitian ini menunjukan nilai suhu di lokasi penelitian berkisar antara 25 – 32,9°C, nilai DO antara 4,2 – 7,3 mg/l, salinitas berkisar antara 0,03 – 0,41 ppm, dan nilai pH dengan kisaran 4-5. Sebaran nipah di sisi timur muara Sungai Barito seluas 2,52 ha berada di Desa Tanipah dan sekitarnya, 1,48 ha  tersebar di Desa Aluh-Aluh Besar dan sekitarnya serta 0,73 ha di Desa Kuin dan sekitarnya, serta terdapat hubungan yang kuat antara parameter lingkungan perairan dengan pola sebaran nipah
ESTIMASI SERAPAN GAS CO2 TERHADAP TUTUPAN LAHAN MANGROVE MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI WILAYAH PT ARUTMIN TAMBANG KINTAP DESA MEKARSARI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Khadafi, Faraluna Putri; Syahdan, Muhammad; Tony, Frans
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i1.11807

Abstract

Keberadaan ekosistem mangrove di wilayah penelitian berkontribusi sebagai penyerap dan penyimpan karbon (C) terutama dalam menyerap CO2 dalam upaya mitigasi perubahan iklim (global climate change). Untuk mengetahui tutupan luas lahan mangrove pada suatu wilayah dapat dilakukan dengan mengidentifikasi tutupan lahan mangrove menggunakan teknologi penginderaan jauh, sehingga memberikan kemudahan dalam pemantauan tutupan lahan dan perhitungan kemampuan penyerapan gas CO2 di atmosfer. Perhitungan serapan gas CO2 di wilayah penelitian memiliki hasil rata-rata sebesar 2,1913 ton CO2/ha dengan kisaran nilai antara 0,35 ton/ha – 7,59 ton/ha, nilai tersebut di kalikan dengan luas tutupan lahan mangrove yang sebelumnya telah dihitung menggunakan citra SPOT 7 PMS ORT, sehingga dapat diketahui kemampuan luas tutupan mangrove terhadap penyerapan CO2 di wilayah penelitian yaitu sebesar 28,9254 ton CO2/ha dengan luas tutupan lahan ekosistem mangrove yaitu 13,2 ha, hasil estimasi serapan gas CO2 di wilayah penelitian tersebut dikategorikan tergolong baik, sehingga pada ekosistem mangrove di lokasi penelitian mampu berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim global (global climate change).
STUDI EKOLOGI (Isis hippuris) DI PERAIRAN PULAU MARABATUAN KECAMATAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Sarman, Sarman; Dewi, Ira Puspita; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/mcsij.v8i1.15063

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ekologi Isis hippuris di perairan Pulau Marabatuan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Isis hippuris merupakan jenis karang Gorgonian yang dominan di perairan Indonesia bagian timur, terutama di Maluku dan Papua. Faktor lingkungan seperti kecerahan, sedimentasi, dan arus mempengaruhi morfologi karang gorgonian ini. Meskipun diakui sebagai jenis karang yang dilindungi, populasi dan ekologi Isis hippuris di perairan Pulau Marabatuan belum terdokumentasi dengan baik. Pemerintah telah menetapkan moratorium bambu laut sejak tahun 2014, dan KEPMEN-KP No. 8 Tahun 2020 menetapkan Isis spp. sebagai jenis karang yang dilindungi penuh. Penelitian ini menjadi penting karena Isis hippuris tidak hanya memiliki nilai ekologis sebagai komponen ekosistem, tetapi juga memiliki potensi sebagai bahan baku obat-obatan dan perhiasan. Dengan kondisi perairan yang jernih di Pulau Marabatuan, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman ekologi dan konservasi Isis hippuris di wilayah tersebut.
STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON PADA EKOSISTEM LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN DESA SUNGAI DUA LAUT KECAMATAN SUNGAI LOBAN KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN Sukartini, Desi; Rifa'i, Muhammad Ahsin; Salim, Dafiuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v1i2.11676

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas plankton di ekosistem lamun dan hubungannya dengan kualitas air, yang meliputi pengukuran kualitas air, jumlah dan kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi plankton. Penelitian dilaksanakan bulan Januari hingga Juni 2018 di wilayah perairan Desa Sungai Dua Laut Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling dan pengambilan sampel plankton menggunakan plankton net. Jumlah spesies plankton yang ditemukan sebanyak 38 spesies yang terbagi dalam 5 kelas. 30 spesies fitoplankton berasal dari kelas Cyanophyta, Chlorophyta, Bacillariophyceae dan Dinophyceae dan 8 spesies zooplankton berasal dari kelas Crustacea. Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 222 – 440 sel/l dengan 1.390 sel/l didominasi dari kelas Bacillariophyceae dan kelimpahan zooplankton berkisar antara 8 – 16 ind/l yang seluruhnya didominasi dari kelas Crustacea dengan jumlah 54 ind/l. Indeks keanekagaraman berkisar antara 1.50 – 2.99, indeks keseragaman berkisar antara 0.84 – 1.94 dan indeks dominansi berkisar antar 0.56 – 1.27 dengan dominansi dari spesies Chaetoceros laevis dan Diaptomus vulgaris mendominasi di Stasiun 1. Kelimpahan plankton dengan suhu, salinitas, pH dan kecerahan menunjukkan korelasi yang positif tetapi hubungannya tidak signifikan. Kelimpahan plankton dengan nitrat, fosfat juga menunjukkan korelasi yang positif tetapi hubungannya bersignifikan karena nilai p hitung <0.05. Adapun kelimpahan plankton dengan DO menunjukkan hasil korelasi berbanding terbalik (negatif) dengan hubungan yang tidak signifikan karena nilai p hitung >0.05.
KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS GORGONIAN DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN SEBELAH TIMUR KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Munir, Muhammad Misbachul; Nursalam, Nursalam; Salim, Dafiuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v3i1.11764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan struktur komonitas gorgonian, serta hubungannya dengan parameter lingkungan di Kawasan Konservasi Perairan sebelah Timur. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Konservasi sebelah Timur, Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.  Penelitian ini dilakukan pada lokasi Karang Kandang Haur, Karang Katoang (inner reef). Karang Penyulingan, Karang Mangkok (middle reef), dan Karang Mabela (outer reef). Pengambilan data Gorgonian dilakukan dengan cara menyelam (diving) dengan membentang roll meter sepanjang 100 meter dan luas pengamatan 2,5 meter ke kanan dan 2,5 meter kekiri, data parameter lingkungan diukur secara insitu seperti suhu, arus, kedalaman dan salinitas maupun tutupan bentik. Hasil penelitian ini menunjukan kelimpahan gorgonian pada Karang Kandang Haur 0,054 ind/m2 dan pada Karang Katoang mencapai 0,104 ind/m2 .Karang Penyulingan diperoleh nilai 0,088 ind/m2 dan karang Mangkok diperoleh nilai 0,11 ind/m2. Pada Karang mabela kelimpahan gorgonian sebesar 0,2 ind/m2. Adapun tutupan bentik pada zona inner, middle dan outer adalah “kategori sedang”,  “kategori baik” dan “kategori cukup baik” secara berturut-turut. Hasil analisis kemiripan menunjukkan Stasiun 1 dan Stasiun 5 memiliki kesamaan < 50 dan stasiun 2, 3, dan 4 memiliki kesamaan 74,72%.
KELIMPAHAN JENIS FITOPLANKTON PADA SAAT SURUT DI PERAIRAN ESTUARI KUSAN KABUPATEN TANAH BUMBU Normalasari, Normalasari; Hamdani, Hamdani; Tony, Frans
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v5i2.11797

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui jenis dan kelimpahan fitoplankton pada saat surut di perairan estuari Kusan, Menganalisis simiralitas jenis dan kelimpahan fitoplankton antar kelompok stasiun berdasarkan posisi geografis di lingkungan Perairan estuari Kusan, Mengetahui nilai parameter kualitas air, suhu, kecerahan, salinitas, DO, pH, nitrat dan fosfat di Perairan estuari Kusan, Menganalisis hubungan kelimpahan jenis fitoplankton dan kualitas air. Penelitian dilakukan di daerah Perairan Estuari Kusan Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel fitoplankton dengan cara mengambil sampel air pada fase awal dan fase akhir menggunakan ember berukuran 10liter sebanyak 10 kali pengulangan, kemudian di tuangkan ke dalam plankton net yang berukuran 25 mikrometer dengan tujuan menyaring fitoplankton. Air yang sudah disaring menggunakan plankton net, dimasukkan ke dalam botol sampel fitoplankton (50 ml) kemudian tetesi dengan lugol sebanyak 1 tetes ke dalam dengan tujuan untuk mengawetkan sampel fitoplankton. Dari hasil penelitian ini ditemukan 43 jenis fitoplankton dengan kelimpahan fitoplankton di perairan Estuari Kusan pada fase awal berkisar antara 300 sel/l – 1160 sel/l. dan pada fase akhir surut berkisar antara 1580 sel/l – 3090 sel/l, Kesamaan jenis antar zona pada fase awal surut dan fase akhir surut terbagi menjadi 2 kelompok, Kondisi parameter di perairan estuari Kusan berada dalam kisaran normal untuk pertumbuhan fitoplankton, Berdasarkan korelasi antara kelimpahan fitoplankton dengan Kualitas air pada fase awal surut dan fase akhir surut menghasilkan nilai positif dan nilai negatif.
PENGARUH SUBSTRAT BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa) PADA SISTEM RESIRKULASI AIR LAUT BUATAN Fuady, Arafa; Rifa'i, Muhammad Ahsin; Hamdani, Hamdani
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v7i2.11831

Abstract

Teluk Tamiang memiliki potensi sebagai penghasil Rumput laut, akan tetapi penerapan teknologi dalam peningkatan produksi mengalami hambatan dengan dugaan faktor musim dan parameter kualitas air yang tidak optimal bagi pertumbuhannya hingga pengaruh penyakit white spot. Meninjau hal tersebut maka perlu adanya penerapan teknologi yang efektif dalam mencegah hambatan produksi dengan pemberian perlakuan media tanam substrat buatan terhadap pertumbuhan Rumput laut jenis Caulerpa racemosa yang tersedia di perairan Teluk Tamiang sebagai komoditas alternatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh media tanam buatan substrat pecahan karang (SK.) dan substrat kuadran jaring plastik (SJ.) dengan 4 (kali) kali ulangan terhadap pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian relatif, sintasan serta mendeskripsikan kondisi parameter kualitas air laut buatan pada sistem resirkulasi dibak sistem tertutup. Hasil penelitian menunjukkan pemberian perlakuan kedua substrat buatan tidak mendapatkan penambahan bobot basah Caulerpa racemosa dan secara umum tidak adanya perbedaan yang signifikan. Pada pertumbuhan mutlak dengan nilai data SK.-48,25±3,5 g dan SJ.-49,75±0,5 g dan pertumbuhan harian relatif dengan nilai SK.    -3,22±0,23% dan SJ.-3,32±0,03% serta tingkat sintasan biota uji pada SK. 7,5% dan SJ. 2,5%. Kondisi parameter kualitas air dapat dikontrol dan disesuaikan dengan kebutuhan hidup Caulerpa racemosa.
HUBUNGAN KELIMPAHAN GASTROPODA TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE DESA PAGATAN BESAR KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pratiwi, Cicilya Intan; Rifa'i, Muhammad Ahsin; Lestarina, Putri Mudhlika
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v2i2.11696

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui kelimpahan gastropoda di Desa Pagatan Besar; 2) Mengetahui kerapatan mangrove di Desa Pagatan Besar; 3) Mengetahui hubungan kelimpahan gastropoda dengan kerapatan mangrove Desa Pagatan Besar. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan dengan metode purposive sampling.Pengambilan sampel gastopoda dilakukan didalam transek pengamtan 10 m x 10 m dengan menggunakan transek kuadran 1 x 1 meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa Gastropoda yang ditemukan terdiri dari 4 jenis yaitu Cerithidea quoyii, Cassidula aurisfelis, Assiminea, Neritina vioaceae. Indeks kelimpahan gastropoda dari ketiga stasiun menghasilkan nilai yang variatif.Vegatasi mangrove Desa Pagatan Besar di temukan 3 jenis pohon mangrove yaitu Rhizopora Apiculata, Avicennia marina, Avicennia Officinalis.Kerapatan mangrove Stasiun 2 dan 3 tergolong sedang.Hubungan antara kelimpahan dan kerapatan mangrove pada stasiun 1 tidak adanya korelasi, pada stasiun 2 menunjukan hubungan yang lemah dan pada stasiun 3 menunjukan nilai korelasi yang baik.

Page 8 of 11 | Total Record : 110