cover
Contact Name
Ira Puspita Dewi
Contact Email
irapuspitadewi@ulm.ac.id
Phone
+6282250285465
Journal Mail Official
mcsi.jurnal@ulm.ac.id
Editorial Address
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/mcs/about/contact
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
MCSIJ (Marine, Coastal and Small Islands Journal) : Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Ilmu Kelautan
ISSN : -     EISSN : 25990454     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Marine, Coastal and Small Islands Journal adalah jurnal yang berisikan hasil-hasil penelitian mahasiswa kelautan tentang wilayah, ekosistem pantai dan lautan: oseanografi, bio-ekologi pesisir dan laut, instrumentasi dan akustik kelautan, remote sensing dan SIG kelautan.
Articles 110 Documents
ANALISIS KATEGORI SUBSTRAT DENGAN METODE OBIA MENGGUNAKAN CITRA SPOT 7 PADA GUGUSAN GOSONG KARANG KIMA DI PERAIRAN ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU Melkyanus, Melkyanus; Syahdan, Muhammad; Hamdani, Hamdani
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v4i2.11788

Abstract

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem perairan tropis dengan fungsi dan manfaat penting bagi kehidupan. Oleh karena itu, pemetaan sebaran dan luasan terumbu karang sangatlah dibutuhkan dalam pengembangan potensi sumber daya laut dan pesisir. Pada tahun 2015, 2016 dan 2019 hingga awal tahun 2020 terjadi pemutihan karang di Gugusan Karang Kima yang disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut.  Selain itu ada peristiwa banjir di kawasan Desa Bunati dan Angsana yang mempengaruhi penurunan  salinitas dan peningkatan sedimentasi. Kedua peristiwa ini dan beberapa faktor lainnya dapat mempengaruhi perubahan kategori substrat pada paparan karang. Perubahan kategori substrat ini yang akan dipetakan dengan koreksi awal citra dan dilanjutkan dengan analisis OBIA.  Dalam analisis tersebut  dilakukan segmentasi dan klasifikasi terhadap training area atau input data lapangan sebagai pemberi ciri atau penanda. Selanjutnya diproses dengan algoritma  SVM (Support Vector Machine) untuk menghasilkan klasifikasi. Analisis ini membantu memperbaiki dinamika data terumbu karang terkait dengan perubahan variasi kategori substrat pada paparan terumbu.
POLA DISTRIBUSI PARTIKEL SEDIMEN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL 2 DAN MODEL MIKE 21 FLOW MODEL (FM) DI MUARA PERAIRAN SUNGAI BARITO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Widyanata, Dimas; Dewi, Ira Puspita; Baharuddin, Baharuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v7i1.11821

Abstract

Tingginya intensitas curah hujan pada musim hujan, akan menyebabkan volume limpasan dan debit yang tinggi. Volume limpasan yang tinggi menyebabkan terjadinya erosi di wilayah pembukaan lahan, hal ini dapat meningkatkan konsentrasi partikel sedimen tersuspensi. Debit yang tinggi akan mnyebabkan distribusi partikel sedimen tersuspensi semakin jauh ke arah laut. Rendahnya intensitas curah hujan pada musim kemarau akan menyebabkan volume limpasan dan debit yang lebih rendah. Kondisi ini akan membuat konsentrasinya menjadi lebih rendah dan hanya terdistribusi di wilayah muara karena didominasi pengaruh pasang surut. Sungai Barito merupakan sungai utama dari DAS Barito dengan total Panjang sekitar 900 km. Kondisi ini menyebabkan banyak bermuara sungai-sungai lainnya yang merupakan sub DAS Barito seperti Sungai Martapura, Sungai Kuin, Sungai Nagara dan Sungai Tapin. Sebagian besar DAS maupun sub DAS tersebut telah mengalami pembukaan lahan yang cukup intensif. Sungai Barito juga bermuara ke Laut Jawa sehingga memiliki jangkauan pengaruh pasang surut dan intrusi air laut sekitar 140 km dari muaranya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola distribusi partikel sedimen tersuspensi berdasaran pengukuran langsung, citra Sentinel-2 dan model MIKE 21 FM pada akhir musim hujan bulan Maret 2021 dan musim kemarau bulan Juni 2021 di Muara Perairan Sungai Barito. Hasil penelitian terlihat bahwa pola distribusi berdasarkan pengukuran langsung, citra Sentinel-2 dan model Mike 21 FM, menunjukkan pola distribusi yang sama dengan kisaran masing-masing pendekatan yaitu 12 mg/l – 46 mg/l pada saat musim hujan dan 1 mg/l – 65 mg/l saat musim kemarau dengan pengukuran langsung, 30 mg/l – 170 mg/l pada saat musim hujan dan 5 mg/l – 50 mg/l saat musim kemarau menggunakan citra sentinel-2 dan 12 mg/l – 78 mg/l pada saat musim hujan dan 12 – 52 mg/l saat musim kemarau dengan pendekatan model. Musim hujan konsentrasinya akan tinggi dan terdistribusi jauh ke arah laut karena pengaruh tingginya debit dan curah hujan, sedangkan musim kemarau konsentrasinya lebih rendah dan hanya terdistribusi di muara karena pengaruh debit dan pasang surut yang sama-sama kuat.
ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN KUALITAS AIR MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN (IP) DI MUARA SUNGAI KUSAN KABUPATEN TANAH BUMBU Zainudin, Muhammad; Nursalam, Nursalam; Amri, Ulil
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v4i1.11779

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai baku mutu air menurut KepMen LH 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut dan status mutu air menurut KepMen LH 115 Tahun 2003 tentang pedoman penentuan status mutu air. Penelitian ini dilakukan di Muara Sungai Kusan Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Parameter yang di ambil meliputi parameter Fisika, Kimia dan Biologi. Parameter fisika meliputi kecerahan, TSS dan suhu. Parameter kimia yaitu BOD5, DO, Fosfat, Minyak dan Lemak, Nitrat, pH, Salinitas dan Seng. Parameter Biologi yaitu plankton. Pengukuran parameter dilakukan secara insitu dan eksitu. Hasil penelitian bahwa kualitas air berdasarkan parameter fisika dominan memenuhi baku mutu TSS dan Suhu. Sedangkan parameter kimia dominan tidak memenuhi baku mutu Fosfat, Nitrat, pH, Salinitas, Seng, Minyak dan Lemak. Adapun parameter biologi menunjukkan keadaan struktur komunitas fitoplankton dalam kategori lebih stabil, keseragaman sangat merata dengan kategori cukup baik. Kondisi perairan muara Sungai Kusan tergolong dalam kategori Cemar Sedang dengan kisaran nilai Indeks Pencemaran 6,4 – 9,8.
ANALISIS INDEKS KESESUAIAN WISATA DAN DAYA DUKUNG KAWASAN EKOWISATA MANGROVE DI DESA PAGATAN BESAR KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Syafira, Az Zahra Khusnul; Tony, Frans; Lestarina, Putri Mudhlika
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i2.11812

Abstract

Desa Pagatan Besar adalah Desa yang terletak di Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Desa Pagatan Besar memiliki kawasan ekosistem mangrove yang tersebar sepanjang pesisir dan telah dikembangkan menjadi sebuah kawasan Ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dan Daya Dukung Kawasan (DDK) Ekowisata Mangrove Desa Pagatan Besar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2022 hingga Mei 2022. Penentuan lokasi sampling yaitu menggunakan metode purposive sampling dengan 3 stasiun pengamatan dan 3 sub-stasiun. Pengambilan data berupa data vegetasi mangrove (meliputi jenis mangrove, ketebalan mangrove dan kerapatan mangrove), data kualitas air (meliputi Suhu, pH dan Salinitas), data pasang surut dan data aksesbilitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ekowisata Mangrove Desa Pagatan Besar memiliki nilai Indeks Kesesuaian Wisata sebesar 79.31% pada stasiun 1, 83.91% pada stasiun 2 dan 74.71% pada stasiun 3. Rata-rata dari total nilai Indeks Kesesuaian Wisata pada ketiga stasiun tersebut adalah 79.31% dan termasuk kedalam kategori Sangat Sesuai (S1). Sedangkan Daya Dukung Kawasan Ekowisata Mangrove di Desa Pagatan Besar memiliki nilai total 339 Orang dengan luas area yang bisa dimanfaatkan sebesar 1.293m2 sehingga Ekowisata Mangrove Desa Pagatan Besar masih dapat menampung pengunjung lebih banyak lagi dengan tetap menjaga kelestarian alam
ESTIMASI STOK KARBON BIRU (BLUE CARBON) PADA EKOSISTEM MANGROVE DESA KUALA TAMBANGAN KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Aprilia, Zahra Dhiva; Nursalam, Nursalam; Yuliyanto, Yuliyanto
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/mcsij.v8i2.15067

Abstract

Salah satu desa di Kabupaten Tanah Laut yang memiliki ekosistem mangrove cukup luas adalah Desa Kuala Tambangan. Berdasarkan interpretasi citra luas ekosistem mangrove di Desa Kuala Tambangan yaitu 312,63 ha. Salah satu fungsi mangrove adalah sebagai penyerap karbon di atmosfer, maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan karbon yang tersimpan pada ekosistem mangrove Desa Kuala Tambangan. Pengambilan data parameter lingkungan mangrove (pH, DO, salinitas, suhu dan substrat), kerapatan mangrove, volume pohon (tinggi pohon dan lingkar batang) dan massa jenis kayu (volume sampel kayu dan berat kering sampel). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 spesies mangrove yaitu Rhizophora apiculata, Exocecaria agallocha dan Xylocarpus granatum. Volume pohon tertinggi terdapat pada jenis Rhizophora apiculata dengan nilai rata-rata 296,17 m3/ha dan massa jenis kayu tertinggi juga dimiliki oleh jenis Rhizophora apiculata dengan nilai 839,99 kg/m3. Tingginya nilai massa jenis dan volume akan berdampak pada nilai biomassa dan karbon, dimana biomassa tertinggi adalah 248,77 Ton/ha dengan jenis Rhizophora apiculata sedangkan, nilai stok karbon tertinggi juga dimiliki oleh jenis Rhizophora apiculata dengan nilai 116,909 Ton C/ha. 
ANALISIS TEKSTUR DAN SEBARAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI KAPUAS KABUPATEN KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Mariam, Mariam; Dewi, Ira Puspita; Baharuddin, Baharuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v1i2.11687

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli 2017 di Perairan Muara Sungai Kapuas Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Muara Sungai Kapuas merupakan salah satu muara sungai yang mengalami sedimentasi yang cukup tinggi. Adanya proses fluvial (debit aliran Sungai Kapuas) dan proses marine (hidrodinamika Laut Jawa) sangat mempengaruhi tekstur dan sebaran sedimen secara spasial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tekstur dan sebaran sedimen di perairan muara Sungai Kapuas. Analisis tekstur dan sebaran sedimen dilakukan dengan metode megaskopis dan metode ayakan kering yang dihubungkan dengan kedalaman dari peta laut Pushidrosal Tahun 2015. Untuk mengetahui ukuran butir sedimen dan statistik sedimen meliputi D50, sortasi, skewness dan kurtosis dari jumlah 12 sampel sedimen dengan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa tekstur sedimen di perairan muara Sungai Kapuas medium sand, fine sand dan ukuran butir sedimen sand, slight gravelly sand, dan gravelly sand selain itu, kondisi kedalaman juga mempengaruhi tekstur dan sebaran sedimen. Sebaran D50 berkisar 0,142 – 0,566 mm, sortasi berkisar 1,35 – 3,18, skewness berkisar -0,55 – 0,65 dan kurtosis berkisar 0,59 – 2,89. Berdasarkan kisaran sebaran tersebut dan pengaruh kedalaman perairan maka sebaran dan tekstur sedimen di perairan ke arah muara Sungai Kapuas semakin kasar dan ke arah laut semakin halus
ANALISIS STATUS MUTU AIR DAN TINGKAT PENCEMAR DI PERAIRAN TELUK TAMIANG Jannah, Rusidatul; Dewi, Ira Puspita; Amri, Ulil
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v3i2.11769

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2019 - Juli 2020 di perairan Teluk Tamiang desa Teluk Tamiang, Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar, Kabupaten Kotabaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui baku mutu air berdasarkan KepMen LH 51 Tahun 2004 tentang baku mutu biota laut dan status mutu air berdasarkan KepMen 115 Tahun 2003 tentang pedoman penentu status mutu air. Metode yang digunakan adalah indeks pencemaran (IP) dengan membandingkan data hasil penelitian dengan standar baku mutu dan status mutu air. Hasil penelitian menunjukkan beberapa parameter tidak memenuihi standar kualitas air yaitu nitrat dan fosfat, sedangkan parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu parameter suhu, TSS, salinitas, pH, DO, Amoniak dan minyak.  Adapun parameter biologi ditemukan 21 jenis yang terdiri dari kelas bacillariphyceae dan Dinoflagellata (Dinophyceae) dengan Keadaan struktur komunitas ekosistem tingkat keanekaragaman tidak stabil, indeks keseragaman sangat merata dengan kategori baik dan indeks dominansi sedang serta kondisi lingkungan cukup stabil. Berasarkan hasil perhitungan indeks pencemaran kondisi perairan Teluk Tamiang berada dalam katagori tercemar sedang hingga tercemar berat.
PEMODELAN BANJIR ROB DAN SUNGAI MENGGUNAKAN HECRAS DAN CITRA SENTINEL-1 DI WILAYAH PELAIHARI – TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT Briantara, Toni Ocxa; Baharuddin, Baharuddin; Dewi, Ira Puspita
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v5i2.11803

Abstract

Banjir yang melanda Kalimantan Selatan pada awal tahun 2021 merupakan banjir terbesar dalam kurun waktu 50 tahun terakhir dan melanda 11 kabupaten/kota. Salah satu wilayah yang terkena dampak cukup besar yakni DAS Tabanio. Sungai Tabanio merupakan sungai utama di DAS Tabanio yang memiliki potensi kejadian banjir Rob dan sungai dengan kategori tinggi dan sangat tinggi pada tanggal 9 – 14 Januari 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi banjir Rob dan sungai dan menganalisis luas genangan banjir menggunakan HECRAS dan membandingkan dengan citra sentinel-1. Pendekatan model yang digunakan adalah Unsteady Flow Model secara 2D. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi banjir diantaranya adalah topografi, batimetri, pasang surut, curah hujan dan debit banjir. Sedangkan pada luas genangan, hasil model luasan banjir menggunakan HECRAS sebesar 13597,87 Ha dan citra Sentinel-1 sebesar 13314,24 Ha, terjadi perbedaan sebesar 283,63 Ha.
KELIMPAHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI KAWASAN EKOSISTEM MANGROVE DESA KUALA LUPAK KECAMATAN TABUNGANEN KABUPATEN BARITO KUALA Putra, Elia Rama; Rifa'i, Muhammad Ahsin; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/mcsij.v8i1.15060

Abstract

Kuala Lupak merupakan kawasan desa tepi laut yang memiliki sistem biologis mangrove dengan keanekaragaman biota yang melimpah, salah satunya kepiting bakau. Eksplorasi ini bertujuan untuk mengetahui ketebalan mangrove dan kekayaan kepiting bakau di kawasan sistem hayati mangrove Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen,  Kabupaten Barito Kuala. Eksplorasi ini diselesaikan pada bulan Maret 2023 hingga November 2023. Strategi pengujian yang digunakan adalah teknik pengujian purposif terhadap vegetasi yang bergeser dari mangrove dengan ketebalan tebal, sedang, dan sedikit. Pemeriksaan dilakukan pada 3 fokus stasiun dan masing-masing stasiun terdiri dari 3 petak. Hasil eksplorasi menunjukkan ketebalan mangrove yang paling menonjol terdapat pada Stasiun III yang didominasi oleh jenis mangrove Rhizopora stylosa dan ketebalan mangrove yang paling sedikit terdapat pada Stasiun II yang didominasi oleh jenis mangrove Rhizopora stylosa. Kekayaan kepiting bakau yang paling tinggi terdapat pada Stasiun I dengan nilai overflow sebesar 0,04 ind/m² pada klasifikasi ketebalan mangrove sedang dan kekayaan kepiting bakau yang paling sedikit terdapat pada Stasiun III dengan nilai overflow sebesar 0,01 ind/m² pada ketebalan mangrove padat.
PEMANTAUAN SEBARAN DAN LUASAN VEGETASI MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DI PESISIR KABUPATEN TANAH LAUT Ponaru, Algui Sumas; Syahdan, Muhammad; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v1i1.3305

Abstract

Pemantauan vegetasi mangrove dalam rentan waktu yang panjang diperlukan untuk  mengetahui  perubahannya  sebagai  langkah  awal  pengelolaan mangrove.  Tujuan  penelitian  ini  memetakan  sebaran  spasial  vegetasi mangrove  dan  melihat  perubahan  luas  vegetasi  mangrove  di  pesisir Kabupaten  Tanah  Laut  selama  12  tahun.  Metode  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  penginderaan  jarak  jauh  dan  obeservasi  lapangan. Berdasarkan  hasil  analisis Citra  Landsat  7  tahun  2003  dan  Citra  Landsat 8 tahun 2015 sebaran spasial vegetasi mangrove terdapat diseluruh Kecamatan Pesisir  Kabupaten  Tanah  Laut.  Terjadi  penambahan  luasan  vegetasi mangrove sebesar 561,48 ha selama kurun waktu 12 tahun. Laju penambahan luas  mangrove  setiap  tahunnya  adalah  sebesar  46,79  ha  atau  11,93  %  dari perubahan selama 12 tahun. Hasil uji akurasi pada penelitian ini adalah 83%.

Page 9 of 11 | Total Record : 110