cover
Contact Name
Widhi Kurniawan
Contact Email
kurniawan.widhi@uho.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jipho@uho.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Jl. H.E.A. Mokodompit, Anduonohu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93232. Telp/fax: (+62-401-3190791)
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25481908     DOI : https://doi.org/10.56625
JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo) is a scientific journal in the field of animal husbandry which includes; breeding and genetics, reproduction, physiology, nutrition, feed technology, forage, livestock production, biotechnology, behavior, health, livestock systems, socio-economics, policy, and livestock product technology.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)" : 20 Documents clear
Karakteristik Bahan Kering dan Bahan Organik Ampas Sagu (Metroxylon sagu) yang Difermentasi Menggunakan Inokulum Aspergillus niger dan penambahan Urea dengan Lama Inkubasi Berbeda Apristian A. Tepohiu; Fuji Astuty Auza; Ali Bain
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik nutrien (kadar bahan kering dan bahan organik) ampas sagu (Metroxylon sagu) yang difermentasi menggunakan inokulum Aspergillus niger dan penambahan urea dengan lama inkubasi berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan pola faktorial 2 x 4 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 24 satuan penelitian. Perlakuan yang digunakan adalah A1 = Aspergillus niger 6 % , A2 = Aspergillus niger 6 % + Urea 5 %, B1 = Fermentasi dengan masa inkubasi 7 hari, B2 = Fermentasi dengan masa inkubasi 14 hari, B3 = Fermentasi dengan masa inkubasi 21 hari, B4 = Fermentasi dengan masa inkubasi 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fermentasi dengan menggunakan inokulum Aspergillus niger dan penambahan urea dengan lama inkubasi berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar air, kadar bahan kering and kadar bahan organik.  
Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Yoghurt dengan Fortifikasi Teh Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Arya Dwiki Ramadhan; Lulu'u Wilda Maslachah; Dinda Amallia Kurniati Nurjannah; Triana Setyawardani; Juni Sumarmono; Irfan Fadhlurrohman; Naofal Dhia Arkan
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.67

Abstract

Yoghurt merupakan probiotik dari fermentasi susu sapi dengan inokulasi Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, Streptococcus thermophilus. Pembuatan yoghurt banyak dimodifikasi dengan penambahan bahan lain salah satunya teh daun pandan yang dapat meningkatkan sifat fungsional dan sensoris dari yoghurt. Daun pandan biasa digunakan sebagai zat pemberi warna, menambah aroma dan cita rasa, serta bermanfaat sebagai antioksidan, antidiabetes, dan antikanker. Penelitian dilakukan dengan memberi bahan tambahan berupa teh daun pandan ke dalam yoghurt susu sapi yang telah dipasteurisasi untuk melihat sifat fisikokimia yoghurt dan hasil uji sensoris oleh 20 panelis. Adapun 5 perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan kontrol (P0) tanpa penambahan teh daun pandan, serta penambahan teh daun pandan masing-masing perlakuan lainnya 0,25% (P1), 0,50% (P2), 0,75% (P3), dan 1% (P4). Hasil penelitian menunjukkan penambahan teh daun pandan tidak secara signifikan memengaruhi warna, tekstur dan kesukaan pada yoghurt teh pandan namun secara signifikan memengaruhi aroma yoghurt. Warna yang paling disukai oleh panelis yaitu pada P1, sedangkan aroma, tekstur, dan kesukaan paling disukai adalah P0. Sifat fisikokimia yoghurt menunjukkan bahwa penambahan teh daun pandan memengaruhi whiteness index dan chroma, namun tidak memengaruhi pH, total asam tertitrasi, hue, L*, a* dan b*.
Kualitas Fisik dan pH Ampas Sagu Melalui Pengolahan Amoniasi dan Biofermentasi Menggunakan Ragi Tempe Afsitin Joan Tatra; Wa Laili Salido; Ristina
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.84

Abstract

Abstrak. Ampas sagu dapat menjadi alternatif pakan sumber serat pada ternak ruminansia karena kandungan serat kasar yang cukup tinggi tetapi kandungan protein yang rendah membutuhkan pengolahan untuk dapat meningkatkan kualitasnya. Pengolahan kombinasi pada penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik dari ampas sagu yang diolah melalui biofermentasi menggunakan ragi tempe dan amoniasi. Penelitian ini menggunakan ampas sagu yang telah dikeringkan hingga mencapai kadar air 50% dengan rancangan percobaan acak lengkap dengan 5 perlakuan yang terdiri dari P0 (Ampas sagu tanpa perlakuan), P1 (Ampas sagu dengan penambahan 5% Urea), P2 (P1 ditambah ragi tempe 2 gr/kg), P3 (P1 ditambah ragi tempe 3 gr/kg), dan P4 (P1 ditambah ragi tempe 4 gr/kg) yang masing-masing perlakuan 4 ulangan yang di inkubasi selama 3 hari pada suhu ruang dengan parameter yang diamati yaitu warna, aroma tekstur dan pH. Hasil sidik ragam kualitas fisik yang dihasilkan pada penelitian ini berdasarkan aroma dan tekstur tidak berbeda nyata (P >0.05) pada semua perlakuan dengan aroma yang tidak asam/ tidak busuk dan tekstur yang padat tidak menggumpal dan tidak berlendir sedangkan untuk warna P1 berbeda sangat nyata (P <0.01) dari perlakuan lainnya yaitu terjadi perubahan warna dari warna asli ampas sagu yang cokelat muda menjadi coklat. Perlakuan pada penelitian ini memberi pengaruh yang sangat nyata (P <0.01) pada nilai pH semua perlakuan dimana nilai pH P2 lebih rendah dan bersifat asam dibandingkan dengan pH perlakuan lain yang lebih tinggi dengan kisaran dari netral ke basa.
Efektivitas Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dan Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Kecepatan Ejakulasi Ayam Bangkok dan Fertilitas Telur Dewi Pranatasari; Anggi Widya Kusuma Wardhani; Dayang Fidi Ristanti; Budi Purwo Widiarso
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.91

Abstract

Keberhasilan IB pada ayam bergantung pada kualitas semen atau sperma yang digunakan. Sperma dengan kualitas bagus dapat berpengaruh terhadap persentasi telur fertil yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih terhadap kecepatan ejakulasi pejantan ayam Bangkok dan fertilitas telur. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kali ulangan dengan jumlah pejantan ayam Bangkok sebanyak 20 ekor dan betina ayam ras petelur 100 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah P0 tanpa pemberian ekstrak, P1 pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih sebanyak 1,5 ml, P2 pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih sebanyak 2,5 ml, P3 pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih sebanyak 3,5 ml. Ekstrak bawang merah dan bawang putih diberikan ke ternak pejantan ayam Bangkok dengan cara dicekok sebanyak 3x seminggu. Data kecepatan ejakulasi dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila perlakuan berpengaruh nyata maka diuji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Data fertilitas telur dianalisis menggunakan Cochran Q Test dan apabila perlakuan berpengaruh nyata maka diuji lanjut menggunakan Pairwise Comparisons. Hasil analisis menggunakan ANOVA menunjukkan bahwa pemberian perlakuan ekstrak bawang merah dan bawang putih berbeda nyata (P<0,05) terhadap variabel kecepatan ejakulasi pejantan ayam Bangkok. Berdasarkan hasil analisis Cochran Q Test menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih pada ayam Bangkok berbeda nyata (P<0,05) terhadap fertilitas telur dari hasil inseminasi. Ekstrak bawang merah dan bawah putih berpengaruh terhadap kecepatan ejakulasi pejantan ayam Bangkok dan fertilitas telur. Pemberian ekstrak bawang merah dan bawang putih sebanyak 3,5 ml dapat meningkatkan kecepatan ejakulasi pada pejantan ayam Bangkok dan meningkatkan fertilitas telur hasil inseminasi buatan.
Penggunaan Minyak Maggot pada Pakan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras Nisa Bejawati; Hariadi Darmawan; Nonok Supartini
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.97

Abstract

Minyak maggot (MMG) merupakan minyak yang diekstrak dari limbah pembuatan tepung maggot segar, dan terkategori bahan pakan ternak yang baru dikenal oleh masyarakat sehingga informasi tentang pengaruh penggunaannya masih minim tersedia. Oleh karenanya, dilakukan penelitian ini yang bertujan untuk mengetahui pengaruh penggunaan MMG pada pakan ayam ras terhadap kualitas telurnya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 48 ekor ayam ras berumur 1 tahun, pakan formulasi, dan MMG. Variabel yang diamati adalah kualitas telur meliputi ukuran telur (berat, panjang dan diameter telur), berat kerabang telur, rongga udara, indeks putih telur, indeks kuning telur, Haugh Unit, berat kuning telur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan: P0 : pakan formulasi + tanpa MMG (0%), P1 : pakan formulasi + MMG (4%), P2 : pakan formulasi + MMG (8%), P3 : pakan formulasi + MMG (12%), yang dianalisis dengan ANOVA dan jika terdapat perbedaan diuji lanjut dengan analisis Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan MMG dalam pakan dengan level 4% memberikan pengaruh pada kualitas baik telur ayam ras, yang diindikasikan dengan semua variabel penelitian dalam rentang nilai mutu I menurut SNI, kecuali nilai Indeks Putih Telur yang dalam rentang nilai mutu III menurut SNI, meskipun secara statistik semua variabel tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P>0,05).
Tingkat Pemanfaatan Lamtoro Sebagai Pakan Ternak Sapi oleh Petani di Pulau Lombok Fahrul Irawan; Hasan Basri; Jasmal Ahmari Syamsu
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.146

Abstract

Pakan adalah komponen utama dalam usaha peternakan. Di Pulau Lombok, di mana sebagian besar berlahan kering, para petani umumnya memelihara sapi dengan menggunakan sistem tradisional dengan input rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan Lamtoro sebagai pakan ternak oleh petani di Pulau Lombok. Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dengan 52 petani yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Data ditabulasikan dalam Microsoft Excel dan dianalisis secara tematik untuk presentasi deskriptif. Sebagian besar petani belum pernah menggunakan Leucaena sebagai pakan ternak karena berbagai alasan. Para petani beternak dalam skala kecil dengan cara tradisional dengan hanya memberikan rumput alam dan limbah pertanian sebagai sumber pakan. Penelitian ini menunjukkan adanya kebutuhan akan sumber pakan alternatif yang bergizi, terjangkau, dan tersedia sepanjang tahun. Disarankan agar pemerintah melalui penyuluh dapat memperkenalkan Lamtoro sebagai pilihan bagi para peternak dalam mengatasi kekurangan pakan terutama saat musim kemarau.
Aplikasi Fly Trap Menggunakan Antraktan Berbahan Telur Ayam di Kandang Sapi Potong Anas Tasya Azahra; Panjono Panjono; Raden Wisnu Nurcahyo; Hamdani Maulana; Bayu Andri Atmoko; Amir Husaini Karim Amrullah; Adi Tiya Warman; Zaenab Nurul Jannah
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penerapan fly trap dengan menggunakan antraktan berbahan telur ayam di kandang sapi potong. Penelitian dilaksanakan di kandang sapi potong Pusat Pengembangan Ternak (PPT) Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Materi yang digunakan adalah alat fly trap atau perangkap lalat dan atraktan berupa telur ayam yang telah dikocok dan juga petrogenol. Atraktan dimasukkan ke dalam flay trap yang berbentuk tabung silinder. Perangkap berisi atraktan kemudian ditempatkan pada tiap-tiap petak kandang. Pengamatan dilakukan setiap hari hingga tidak ditemukan adanya lalat yang terperangkap di fly trap. Data yang dikaji meliputi daya tahan atraktan, jenis lalat, dan jumlah lalat yang terperangkap. Data dianalisis menggunakan analisis variansi pola searah. Antraktan berbahan telur ayam dan petrogenol mampu bertahan hingga tujuh hari, dan mampu menangkap lalat Musca domestica, Chrysomya megacepala, Bactrocera dorsalis, dan total lalat masing masing sebanyak 32,40±18,52 dan 1,20±1,09 ekor, 6,00±4,95 dan 0,00±0,00 ekor, 0,00±0,00 dan 2,80±1,64 ekor, serta 38,40±22,74 dan 4,00±2,55 ekor. Jenis lalat Musca domestica yang terperangkap pada telur ayam lebih tinggi (p<0,01) daripada petrogenol serta lalat Chrysomya megacepala yang terperangkap pada telur ayam lebih tinggi (p<0,05) daripada petrogenol. Namun, jumlah lalat Bactrocera dorsalis yang terperangkap pada telur ayam lebih rendah (p<0,01) dari pada petrogenol. Secara total jumlah lalat yang terperangkap pada atraktan berbahan telur ayam lebih banyak (p<0,01) daripada petrogenol. Disimpulkan bahwa aplikasi fly trap dengan menggunakan antraktan berbahan telur ayam lebih efektif dalam menangkap lalat di kandang sapi potong dibandingkan dengan menggunakan petrogenol.
Performa Produksi Ayam Ras Petelur Isa Brown yang diberikan Pakan Mengandung Kulit Ari Biji Kedelai (Glycine Max) Terfermentasi EM4 Nian Anisa; Astriana Napirah; Takdir Saili
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.150

Abstract

Ayam ras petelur merupakan jenis unggas yang sangat baik untuk menghasilkan telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa produksi ayam ras petelur Isa Brown yang diberi pakan mengandung kulit ari biji kedelai terfermentasi EM-4. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lalowiu, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan selama 9 minggu dari bulan Mei sampai Juli 2023. Metode penelitian dimulai dengan pengolahan kulit ari biji kedelai, persiapan kendang, pemeliharaan dan persiapan pakan penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan formula pakan yang digunakan terdiri atas Pakan tanpa tepung kulit ari biji kedelai terfermentasi sebagai kontrol (P0), Pakan yang mengandung 10% tepung kulit ari biji kedelai terfermentasi (P1) dan Pakan yang mengandung 20% tepung kulit ari biji kedelai terfermentasi (P2). Variabel penelitian meliputi konsumsi pakan, produksi telur, bobot telur dan konversi pakan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan yang mengandung kulit ari biji kedelai (Glycine Max) terfermentasi EM4 berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap produksi telur, bobot telur dan konversi pakan. Kesimpulan penelitian ini adalah konsumsi pakan ayam pada perlakuan P2 nyata lebih rendah dibandingkan perlakuan P0 atau P1. Sedangkan parameter produksi telur, bobot telur dan konversi pakan cenderung sama pada ketiga perlakuan tersebut.
Sebuah Reviu: Aplikasi Teknologi Peternakan Modern dan Strategi Pemasaran Inovatif untuk Meningkatkan Nilai Tambah Produk Peternakan Dodhy Hyronimus Ama Longgy; Desy Cahya Widianingrum
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.151

Abstract

Budidaya peternakan berkontribusi secara signifikan dalam penyediaan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Meskipun demikian, sektor ini menghadapi tantangan signifikan terkait efisiensi produksi, manajemen pakan, kesehatan ternak, dan strategi pemasaran produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis aplikasi teknologi peternakan modern serta strategi pemasaran inovatif yang dapat meningkatkan nilai tambah produk peternakan. Metode yang digunakan adalah sistematik review dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Data diperoleh dari sumber akademik seperti Scopus, PubMed, Google Scholar, dan jurnal-jurnal relevan, dengan seleksi artikel berdasarkan relevansi, kualitas, dan keterkaitannya dengan topik dalam 10 tahun terakhir. Analisis dilakukan secara kualitatif untuk mengidentifikasi tema-tema utama dari literatur yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi peternakan modern termasuk adopsi perangkat teknologi canggih, inovasi dalam manajemen pakan, teknologi reproduksi, dan monitoring kesehatan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan. Selain itu, strategi pemasaran inovatif seperti pemasaran digital, e-commerce, dan branding efektif turut berkontribusi pada peningkatan nilai jual produk peternakan. Kesimpulan penelitian ini menekankan bahwa integrasi antara teknologi peternakan modern dan strategi pemasaran inovatif memberikan nilai tambah pada produk peternakan, serta kolaborasi antara ahli peternakan dan pemasaran diperlukan untuk implementasi yang efektif.
Analisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Petelur Antazena Farm di Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Lisa Ismayanti; Widhi Kurniawan; Hairil A Hadini
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 4 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i4.152

Abstract

Antazena Farm merupakan suatu bentuk usaha perseorangan yang bergerak pada usaha ayam petelur dengan populasi sebanyak 2500 ekor. Berbagai permasalahan yang sering dihadapi peternak seperti harga pakan, DOC, vitamin dan obat-obatan yang relatif mahal serta sering terjadinya fluktuasi harga jual telur, sehingga kondisi ini dapat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usaha peternakan berdasarkan nilai R/C dan B/C rasio. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November tahun 2023 di Usaha Ternak Ayam Petelur Antazena Farm yang ditentukan secara (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha ternak ayam petelur Antazena Farm memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.576.208.333,33/periode dengan pendapatan sebesar Rp. 436.719.306,55/periode. Nilai R/C dan B/C rasio adalah 1,38 dan 0,38, yang menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dikembangkan.

Page 1 of 2 | Total Record : 20