cover
Contact Name
-
Contact Email
lppm@unw.ac.id
Phone
+62246925408
Journal Mail Official
lppm@unw.ac.id
Editorial Address
Jl. Diponegoro No.186, Ngablak, Gedanganak, Ungaran, Kabupaten Semarang
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sports Collaboration Journal
ISSN : -     EISSN : 30256275     DOI : 10.35473
Core Subject : Health, Science,
Jurnal yang berisi tentang Ilmu Keolahragaan, dikelola oleh Universitas Ngudi Waluyo,Jurnal ini diterbitkan 6 bulan dalam setahun (Februari dan Agustus) oleh Universitas Ngudi Waluyo, Indonesia. Manuskrip yang dikirim oleh penulis direview secara double-blind reviewed. Tulisan-tulisan yang diterima dipublikasikan secara daring
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 25 Documents
LATIHAN FARTLEK DAPAT MENINGKATKAN DAYA TAHAN AEROBIK PEMAIN SEPAK BOLA Anang Setiawan; Seni Oktiani; Mujahid; Nur Amin
Sports Collaboration Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Sports Collaboration Journal: Desember 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v1i2.2995

Abstract

One form of exercise that can be used to increase aerobic endurance is fartlek training which is usually done during the general preparation stage so that players can be better prepared when moving on to the next training period with a higher training intensity. The aim of this research was to find out whether fartlek training had an effect on the aerobic endurance of soccer players at SMAN 1 Kedokan Bunder. This type of research is pre-experimental using a one-group pretest-posttest design with a sample of 20 football players at SMAN 1 Kedokan Bunder with a total sampling technique in determining the number. The instruments used were 12 fartlek exercises and a bleep test to measure aerobic endurance. The results of this study were that there was a significant difference between the aerobic endurance values before and after being given fartlek training with a p-value of 0.001. The conclusion of this research is that fartlek training has an effect on increasing the aerobic endurance of soccer players at SMAN 1 Kedokan Bunder. Abstrak Salah satu bentuk olahraga yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan aerobik adalah latihan fartlek yang biasa dilakukan pada saat tahap persiapan umum agar pemain dapat lebih siap ketika beralih ke periode latihan selanjutnya dengan intensitas latihan yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah latihan fartlek berpengaruh terhadap daya tahan aerobic pemain sepak bola SMAN 1 Kedokan Bunder. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan menggunakan desain one-group pretest-posttest dengan sampel sebanyak 20 pemain sepak bola SMAN 1 Kedokan Bunder dengan teknik total sampling dalam menentukan jumlahnya. Instrumen yang digunakan adalah pemberian latihan fartlek sebanayak 12 kali dan tes bleep test untuk mengukur daya tahan aerobik. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai daya tahan aerobik sebelum dengan sesudah diberikan latihan fartlek dengan nilai p-value 0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah latihan fartlek berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan aerobik pemain sepak bola SMAN 1 Kedokan Bunder.
STATUS GIZI DAN TINGGI BADAN BERHUBUNGAN DENGAN LEMPARAN KE DALAM (THROW-IN) ATLET SEPAKBOLA Nur Amin
Sports Collaboration Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Sports Collaboration Journal: Desember 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v1i2.2996

Abstract

Throwing in during a soccer game is one of the basic techniques that athletes need to have. To get long throw results, an athlete is required to have good arm muscle strength. Good muscle strength can be met if training and energy needs are met properly. Fulfillment of energy needs can be seen through nutritional status. This research aims to find out the relationship between nutritional status and height and the results of throw-ins in football athletes. This research is a descriptive correlation type using a cross sectional design. The sample in this study consisted of 15 Indonesian Young Football Academy football athletes using a total sampling technique to determine the number. Some of the instruments used in data collection include a microtoice to measure height and a weight scale to determine body weight and the body mass index formula used to calculate a person's nutritional status, a tape measure and a soccer ball to measure throw-in results. The data obtained were analyzed using the Spearman's Range Test (CI 95%) and regression test using Anova. The research results that have been obtained include that there is a relationship between nutritional status and throw-in results for football athletes with a p-value of 0.01 and there is a relationship between height and throw-in results with a p-value of 0.001. And together (nutritional status and height) are related to the throwing results of football athletes with a p-value of 0.02 and the determinant coefficient results are obtained with a value of R = 0.53. It can be concluded that nutritional status and body height are related to the results of throw-ins in football athletes. Abstrak Lemparan ke dalam pada saat permainan sepak bola adalah salah satu teknik dasar yang perlu dimiliki oleh atlet. Untuk mendapatkan hasil lemparan yang jauh, seorang atlet dituntut memiliki kekuatan otot lengan yang baik, kekuatan otot yang baik dapat terpenuhi apabila kebutuhan latihan dan energi terpenuhi dengan baik. Terpenuhinya kebutuhan energi dapat dilihat melalui status gizi yang dimiliki. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara status gizi dan tinggi badan dengan hasil lemparan ke dalam atlet sepakbola. Penelitian ini berjenis korelasi deskriptif dengan memakai rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 atlet sepakbola Indonesia Muda Football Academy dengan teknik total sampling dalam menentukan jumlahnya. Beberapa instrument yang digunakan dalam pengambilan data antara lain microtoice untuk mengukur tinggi badan dan timbangan berat badan untuk mengetahui berat badan serta rumus indeks massa tubuh digunakan untuk menghitung status gizi seseorang, meteran dan bola sepak untuk mengukur hasil lemparan ke dalam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman’s Range Test (CI 95%) dan uji regresi menggunakan Anova. Hasil penelitian yang telah didapat antara lain terdapat hubungan antara status gizi dengan hasil lemparan ke dalam atlet sepakbola dengan nilai p-value 0,01 dan terdapat hubungan antara tinggi badan dengan hasil lemparan ke dalam dengan nilai p-value 0,001. Serta secara bersama-sama (status gizi dan tinggi badan) berhubungan dengan hasil lemparan atlet sepakbola dengan nilai p-value 0,02 dan didapatkan hasil koofesien determinan dengan nilai R = 0.53. Dapat disimpulkan bahwa status gizi dan tinggi badan berhubungan dengan hasil lemparan ke dalam atlet sepakbola.
PANJANG TUNGKAI BERHUBUNGAN DENGAN HASIL TENDANGAN JARAK JAUH DI SSB GARUDA MUDA U 12 PRINGSURAT TEMANGGUNG Yiko Eksiawan; Fredy Eko Setyawan; Nur Amin; Ika Nilawati
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 01 (2024): Sports Collaboration Journal: Juni 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i01.3031

Abstract

Long-range kicks in football can be done optimally if they meet several elements, namely Leg length as a lever, leg muscle strength, and ankle flexibility. This study was conducted to determine the relationship between leg length and long-range kick speed at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung. The research design was cross-sectional and used a quantitative correlational approach method with test and measurement data collection techniques. The sample in this study was 25 children from SSB Garuda Muda Pringsurat Temanggung using a total sampling sample. The instruments used in this study included a ball and a meter to measure the distance of the kick and a meter to measure the length of the leg. All data were analyzed using SPSS. The results of this study are: there is a significant relationship between leg length and long-range kick speed at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung of p-value 0.01. In this study, there is a relationship between leg length and long-range kicks at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung. ABSTRAK   Tendangan jarak jauh pada olahraga sepakbola dapat dilakukan secara optimal apabila memenuhi beberapa unsur, yaitu Panjang tungkai sebagai pengungkit, kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan kaki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan panjang tungkai dengan kecepatan tendangan jarak jauh di ssb garuda muda u 12 pringsurat temanggung. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dan menggunakan metode korelasional pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data tes dan pengukuran. Sampel pada penelitian ini yaitu anggota pemain di SSB Garuda Muda Pringsurat Temanggung berjumlah 25 anak dengan menggunakan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bola dan meteran untuk mengukur jauhnya tendangan dan meteran untuk mengukur Panjang tungkai. Seluruh data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini yaitu: ada hubungan signifikan antara panjang tungkai dengan kecepatan tendangan jarak jauh di SSB garuda muda u 12 pringsurat temanggung sebesar p-value 0,01. Pada peneliatian ini terdapat hubungan antara panjang tungkai dengan tendangan jarak jauh di SSB garuda muda u 12 pringsurat temanggung.
ANALISIS INDEKS MASSA TUBUH (IMT) ATLET BOLA BOLI TUNAS PANATAYUDHA USIA 16-18 TAHUN Fauzi Shaputra Husin; Ilaika Al Quratu Aini; Moh. Supriyadi; Habibi Hadi Wijaya; Iha Nursolihah; Maha Dewi Afifah Nurhadi
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Sports Collaboration Journal: Desember 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i2.3218

Abstract

Body Mass Index (BMI) is a common measure used to assess a person's nutritional status. In sports such as volleyball, BMI is an important factor in supporting the game. This study aims to analyze the nutritional status of adolescent volleyball athletes. This study used an observational approach involving 50 adolescent volleyball athletes from various clubs. The nutritional status of children aged 16-18 years can be known based on the results of anthropometric measurements of Body Weight (BB) and Height (TB) according to age (TB/A), and Body Mass Index according to age (BMI/A). Data were analyzed descriptively using SPSS. The results of the analysis showed that there were 35 (70%) athletes with a normal nutritional status category and 15 (30%) athletes with an obese nutritional status. The conclusion of this study is that most athletes have normal nutritional status, but there are still athletes with obese nutritional status   Abstrak Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah ukuran umum yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang. Dalam olahraga seperti bola voli, IMT merupakan faktor penting dalam menunjang permainan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status gizi atlet bola voli remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan melibatkan 50 atlet bola voli remaja dari berbagai klub. Status gizi anak umur 16-18 tahun dapat diketahui dengan berdasarkan hasil pengukuran antopometri Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) menurut umur (TB/U), dan Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Data dianalisis secara deskriptif menggunakan SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat atlet dengan kategori status gizi normal sebanyak 35 (70%) orang dan kategori gemuk sebanyak 15 (30%) orang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar atlet memiliki status gizi normal, akan tetapi masih terdapat atlet dengan status gizi gemuk
GAMBARAN STATUS GIZI PEMAIN FUTSAL U-18 ANGIN PUYUH CLUB Zulyar Firdaus Fathurohman Ahmad; Wisnu R Nugraha; David Ramadhan A.P Yudhistira; Bayu Tri Prasetyo; Muhammad Akmal Subarjah; Wiyogo Dwi Septiaji; Habibi Hadi Wijaya; Iha Nursolihah; Maha Dewi Affifah
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 01 (2024): Sports Collaboration Journal: Juni 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i01.3228

Abstract

Nutritional status is one of the common indicators used to determine the balance of athlete intake. The realization of a person's potential and maximum achievement as an athlete is greatly influenced by optimal nutritional conditions. The purpose of this study was to determine the nutritional status of Angin Puyuh Club futsal athletes. This study is a quantitative descriptive study with a cross-sectional approach. The sample of this study was 30 people using the total sampling method. The instruments used included a weighing scale to weigh weight, a microtoice to measure height, and the BMI formula to calculate the nutritional status of athletes. The data obtained were analyzed descriptively using SPSS. The results of this study included 16 (53.3%) having normal nutritional status, 8 (26.7%) overweight, and 6 (20%) with underweight dietary status. This study concludes that there are still athletes with abnormal nutritional status (underweight and overweight) as many as 46.6%. Abstrak Status gizi merupakan salah satu indikator umum yang digunakan untuk mengetahui keseimbangan asupan atlet. Terwujudnya potensi dan prestasi maksimal seseorang sebagai seorang atlet sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status gizi atlet futsal Angin Puyuh Club. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang dengan menggunakan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan antara lain timbangan berat badan untuk menimbang berat badan dan microtoice untuk mengukur tinggi badan serta rumus IMT untuk menghitung status gizi atlet. Data yang didapat dianalisis secara dekskriptif menggunakan SPSS. Hasil pada penelitian ini antara lain terdapat 16 (53,3%) memiliki status gizi normal, 8 (26,7%) overweight dan 6 (20%) dengan status gizi underweight. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih terdapat atlet dengan status gizi tidak normal (underweight dan overweight) sebanyak 46,6%.
PROFIL PENGETAHUAN TENTANG MANAJEMEN PENDAKIAN, PENDAKI PENGUNJUNG BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU JALUR SELO Zahro Ilmi Wira Buwono; Sahri Sahri
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 01 (2024): Sports Collaboration Journal: Juni 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i01.3237

Abstract

Climbing management is one of the most important things before climbing because it will have a big influence on the sustainability of the climb. The aim of this research is to determine the knowledge profile of climbers regarding climbing management on Mount Merbabu, Selo Boyolali Route. The method used is descriptive quantitative using the survey method. The research instrument used a questionnaire. The samples taken were 50 climbers using a random sampling technique, namely visitor climbers in the Mount Merbabu National Park, Selo Boyolali Route. The research results showed that from 50 respondents it was found that 46% of climbers knew a lot, 44% knew quite a bit, 6% knew, and 4% didn’t know much. For climbers’ knowledge, each question item is divided into 3 dimensions, each dimension of which more than 50% of climbers can answer correctly. The conclusion of this research is that the majority of climbers who visit the Mount Merbahu National Park on the Selo Boyolali Route have good climbing management knowledge to make a safe climb AbstrakManajemen pendakian merupakan salah satu hal yang sangat penting sebelum melakukan pendakian karena akan berpengaruh besar bagi keberlangsungan pendakian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pengetahuan pendaki tentang manajemen pendakian di Gunung Merbabu Jalur Selo Boyolali. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Instrument penelitian menggunakan angket kuesioner. Sampel yang diambil sebanyak 50 pendaki dengan teknik random sampling yaitu pendaki pengunjung di Taman Nasional Gunung Merbabu Jalur Selo Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 responden didapatkan sebanyak 46% pendaki sangat mengetahui, 44% cukup mengetahui, 6% mengetahui, dan 4% kurang mengetahui. Untuk pengetahuan pendaki tiap butir soal dibagi menjadi 3 dimensi yang masing masing dimensi lebih dari 50% pendaki dapat enajwab dengan benar. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan hasil untuk sebagian besar pendaki yang berkunjung di Taman Nasional Gunung Merbahu Jalur Selo Boyolali memiliki pengetahuan manajemen pendakian yang baik untuk melakukan pendakian yang aman.
LATIHAN FISIK MALAM HARI BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN MOOD ATLET SILAT SMA N 1 PEGANDON Muhamad Warid Muqorrobin; Sahri
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Sports Collaboration Journal: Desember 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i2.3350

Abstract

Mood disorders are mental health problems that affect a person's emotional state. This is a disorder in which a person can experience extreme happiness, extreme sadness, or both for long periods of time. This study aims to investigate the relationship between evening physical exercise and mood disorders in martial arts athletes at SMA N 1 Pegandon. The research instrument used a questionnaire. The research sample consisted of 10 silat athletes who were randomly selected from the student population of SMA N 1 Pegandon. Data was collected through two main instruments: a questionnaire to measure the frequency, intensity and duration of physical exercise at night, as well as the FDMS to assess changes in mood before and after the training period. There was an influence of physical activity on mood in SMA N 1 PEGANDON Pesilat Athletes. This influence is 33.7%, while the remaining 58.1% is influenced by other factors. The results of the simple regression test show that the calculated r value (0.581) is greater than the r table (0.337), which indicates a significant relationship between physical activity (X) and mood (Y). From the regression analysis of variable X against Y, the equation Y = 87.238 - 410 is obtained. The constant value is 87.238. The X regression coefficient of -410 indicates that every 1% change in physical activity or FDMS values correlates with a decrease in mood of -410. Abstrak Mood disorder atau gangguan mood adalah masalah Kesehatan mental yang akan memengaruhi keadaan emosi seseorang. Ini adalah gangguan dimana sesorang bisa mengalami kebahagiaan yang sangat ekstrem, kesedihan ekstrem, atau keduanya dalam waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan latihan fisik malam hari berhubungan dengan gangguan mood atlet silat SMA N 1 Pegandon. Instrumen penelitian menggunakan angket kuesioner. Sampel penelitian terdiri dari 10 atlet silat yang secara acak dipilih dari populasi siswa SMA N 1 Pegandon. Data dikumpulkan melalui dua instrumen utama: kuesioner untuk mengukur frekuensi, intensitas, dan durasi latihan fisik malam hari, serta FDMS untuk menilai perubahan mood sebelum dan setelah periode latihan terdapat pengaruh aktivitas fisik terhadap suasana hati pada Atlet Pesilat SMA N 1 PEGANDON. Pengaruh tersebut sebesar 33,7%, sementara 58,1% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa nilai r hitung (0.581) lebih besar dari r tabel (0.337), yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik (X) dan suasana hati (Y). Dari analisis regresi variabel X terhadap Y, diperoleh persamaan Y = 87,238 - 410X. Nilai konstanta adalah 87,238. Koefisien regresi X sebesar -410 menunjukkan bahwa setiap perubahan 1% dalam nilai aktivitas fisik atau FDMS berkorelasi dengan penurunan suasana hati sebesar -410.
PROFIL KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT DI PSHT RAYON KEMBANGAN KABUPATEN MAGELANG Alif Nur Wahid; Ika Nilawati; Fredy Eko Setiawan; Nur Amin
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Sports Collaboration Journal: Desember 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i2.3398

Abstract

Pencak Silat is a product of Indonesian society and part of the people's culture. therefore the culture produced is the culture of society. Community culture is a culture of mutual cooperation, kinship, unity, unity, harmony and social tolerance. Physical condition is the most important basic requirement for optimal performance. Physical conditioning exercises are designed in stages to develop optimal physical conditioning. It is difficult to perform optimally if your physical condition is not good. The research used is quantitative descriptive research with a cross-sectional design, one of the characteristics is that there is no hypothesis and the information collected is presented. This research was conducted at the PSHT Rayon Kembangan training ground RT 03 RW 16 Sumberrejo Kembangan Magelang with a population of 15 athletes. The instrument used by researchers is the TKJI measurement for ages 16-18 years. The results of measuring the physical condition profile of pencak silat athletes at PSHT Rayon Kembangan have obtained results from arm muscle strength tests for male athletes in the good category with a percentage of 20.0% and for female athletes in the moderate category with a percentage of 33.4%. In terms of abdominal muscle strength, male athletes are in the good category with a percentage of 13.3% and female athletes are in the medium category with a percentage of 6.6%. The flexibility test for male athletes is in the medium category with a percentage of 26.6% and for female athletes in the medium category with a percentage of 20.0%. The speed test for male athletes was in the poor category with a percentage of 66.6% and in the poor category with a percentage of 33.33%. The coordination test for male athletes was in the very good category with a percentage of 46.6% and for female athletes in the very good category with a percentage of 26.6%. The power test for male athletes is in the very good category with a percentage of 66.6% and for female athletes is in the very good category with a percentage of 33.33%. The endurance test for male athletes is in the medium category with a percentage of 13.3% and for female athletes in the medium category with a percentage of 20.0%. Based on the results, it can be concluded that the pencak silat athletes at PSHT Rayon Kembangan have quite good physical condition because there are still several test and measurement components that still do not meet the TKJI standards for ages 16-18 years.   Abstrak Pencak Silat merupakan produk masyarakat Indonesia dan bagian dari budaya masyarakat. oleh karena itu budaya yang dihasilkan adalah budaya masyarakat. Budaya masyarakat adalah budaya gotong royong, kekeluargaan, persatuan, kesatuan, kerukunan, dan toleransi sosial. Kondisi fisik merupakan syarat dasar terpenting untuk performa optimal. Latihan pengkondisian fisik dirancang secara bertahap untuk mengembangkan pengondisian fisik yang optimal. Sulit untuk tampil maksimal jika kondisi fisik tidak bagus. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain crossectional, salah satu cirinya adalah tidak ada Hipotesis dan informasi yang dikumpulkan disajikan Penelitian ini di lakukan ditempat latihan PSHT Rayon Kembangan RT 03 RW 16 Sumberrejo Kembangan Magelang dengan populasi 15 atlet.  Dalam penelitian ini menggunakan instrumen dengan serangkaian tes dan kondisi pengukuran fisik dengan standar TKJI berusia 16 sampai 18 tahun. Hasil pengukuran profil kondisi fisik atlet pencak silat di PSHT Rayon Kembangan telah diperoleh hasil dari tes kekuatan otot lengan pada atlet putra dalam kategori baik dengan presentase 20,0% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 33,4%. Pada kekuatan otot perut pada atlet putra dalam kategori baik dengan presentase 13,3% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 6,6%. Tes fleksibilitas pada atlet putra dalam kategori sedang dengan presentase 26,6% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 20,0%. Tes kecepatan pada atlet putra dalam kategori kurang dengan presentase 66,6% dan kategori kurang dengan presentase 33,33%. Tes koordinasi pada atlet putra dalam kategori baik sekali dengan presentase 46,6% dan pada atlet putri dalam kategori baik sekali dengan presentase 26,6%. Tes power pada atlet putra dalam kategori baik sekali dengan presentase 66,6% dan pada atlet putri dalam kategori baik sekali dengan presentase 33,33%. Tes daya tahan pada atlet putra dalam kategori sedang dengan presentase 13,3% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 20,0%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa atlet pencak silat di PSHT Rayon Kembangan memiliki kondisi fisik yang cukup baik karena masih ada beberapa komponen tes dan pengukuran yang masih belum memenuhi standar TKJI usia 16-18 tahun.
KONSENTRASI DAN KEPERCAYAAN DIRI BERHUBUNGAN DENGAN HASIL TENDANGAN PENALTI ATLET SSB PSPS SEGERAN Anang Setiawan; Muhammad Zakky Mubarok; Ismail Marzuki; Seni Oktriani
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Sports Collaboration Journal: Desember 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i2.3605

Abstract

The penalty kick is a free kick given by the referee because one of the players commits a foul in the penalty box. Skills when handling the ball while playing are very important and if one day a penalty kick or penalty shootout occurs, the player must also have penalty kicking skills. Executing a penalty kick is not as easy as imagined because being a penalty kick executor requires concentration and confidence. The purpose of this study is to find out whether there is a relationship between Concentration and Confidence and the result of penalty kicks in a football game. The population in this study is SSB PSPS Segeran which totals 23 people. The sample used in this study was 23 PSPS Segeran players. The technique to be taken in this study uses a saturated sampling technique. In this study, the type of approach in the research method used is a descriptive method with a correlational design. In the concentration test, data was obtained in the hypothesis test 1 F calculated 3.59 with a P Value of <0.05 which means that the data is significant. In the confidence test, data was obtained in the hypothesis test 1 F calculated 7.64 with a P Value of <0.05 which means that the data is significant. Meanwhile, in the double regression test, the data F was calculated at 4.70 with a P Value of <0.05 which means that the data is significant so that it can be concluded that concentration and confidence are related to the results of penalty kicks in football games     Abstrak Tendangan penalti adalah tendangan bebas yang diberikan wasit dikarenakan salah satu pemain melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Keterampilan saat mengolah bola saat bermain sangat penting dan apabila suatu saat terjadinya tendangan hukuman atau adu penalti maka pemain tersebut juga harus memiliki keterampilan menendang penalti. Mengeksekusi tendangan penalti tidak semudah yang dibayangkan karena menjadi eksekutor tendangan penalti perlu dibutuhkan konsentrasi dan rasa percaya diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Konsentrasi dan Kepercayaan Diri dengan hasil tendangan penalti dalam permainan sepak bola. Populasi dalam penelitian ini adalah SSB PSPS Segeran yang berjumlah 23 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemain PSPS Segeran yang berjumlah 23 orang. Teknik yang akan diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Pada penelitian ini jenis pendekatan dalam metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan desain korelasional. Pada tes konsentrasi diperoleh data pada uji hipotesis 1 F hitung 3,59 dengan P Value <0,05 yang berarti data tersebut signifikan. Pada tes kepercayaan diri diperoleh data pada uji hipotesis 1 F hitung 7,64 dengan P Value <0,05 yang berarti data tersebut signifikan. Sedangkan pada uji regresi ganda diperoleh data F hitung 4,70 dengan P Value <0,05 yang berarti data tersebut signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi dan kepercayaan diri itu berhubungan dengan hasil tendangan penalti dalam permainan sepak bola.
LATIHAN DRILL-SPIKE MEMBERIKAN PENGARUH TERHADAP HASIL KETEPATAN SMASH PADA ATLET UNIT KEGIATAN MAHASISWA BOLA VOLI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Bagas Imron; Ika Nilawati; Aristiyanto; Nur Amin
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Sports Collaboration Journal: Desember 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i2.3643

Abstract

The Volleyball is a team game played by six people, to drop the ball into the opponent's area starting with a serve. The basic technique that must be mastered in playing volleyball is the smash, which requires good mastery and precision, and can be developed through drill-spike training. Identify the existing problem that Ngudi Waluyo University Volleyball Student Activity Unit athletes in Smashing are still in the deficient category, which is supported by facts on the field. The research used a cross-sectional design. The type of study applied was the effect of drill-spike training on smash accuracy results in athletes from the Volleyball Student Activity Unit at Ngudi Waluyo University. The information obtained by researchers is in the form of Pre-test, Treatment, and Post-test. The instruments used in this study include, for drill-spike using a target tool, cone. Measurements were carried out 10 times drill-spike from each athlete in 12 meetings, then the data obtained were recorded by the researcher according to the data obtained. For the accuracy of the smash, data collection was carried out by smashing 5 times for each athlete with a predetermined target. The results of the research showed that the smash accuracy of athletes from the Volleyball Student Activity Unit at Ngudi Waluyo University in the initial test (pre-test) had an average accuracy result of 6.9500. After being given treatment in the form of Drill-spike training (post-test), there was an increase in smash accuracy results with an average of 18.1500, and there was an increase in smash accuracy of 161.1%. This conclusion is based on the results of the T–Test which shows the Sig value. (2-tailed) of .000 < 0.05 which means there is an influence. This indicates that H0 is rejected, and H1 is accepted at the 95% confidence level.   Abstrak Bola Voli merupakan jenis permainan tim yang dimainkan oleh enam orang, dengan tujuan menjatuhkan bola ke area lawan yang dimulai melalui pukulan servis. Teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan bola voli adalah smash, yang memerlukan penguasaan serta ketepatan yang baik, yang dapat dikembangkan melalui latihan drill–spike. Identifikasi masalah yang ada bahwa Atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo dalam melakukan smash masih dalam kategori kurang, yang didukung dengan fakta di lapangan. Penelitian menggunakan desain crosssectional, Jenis studi yang diterapkan yaitu pengaruh latihan drill-spike terhadap hasil ketepatan smash pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo. Pengumpulan informasi yang diperoleh peneliti berupa pre–test, treatment, dan post–test. instrumen dalam penelitian ini menggunakan dalam penelitian ini antara lain, untuk drill-spike menggunakan alat target sasaran, cone. Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali drill–spike dari setiap atlet dalam 12 kali pertemuan, kemudian data yang diperoleh dicatat oleh peneliti sesuai dengan data yang diperolehnya. Untuk ketepatan smash pengambilan data dilakukan dengan melakukan smash sebanyak 5 kali setiap atlet dengan target sasaran yang sudah di tentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan smash pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo tes awal (pre–test) memiliki hasil ketepatan dengan rata–rata 6.9500. Setelah diberikan treatmen berupa latihan drill–spike (post–test) terdapat peningkatan hasil ketepatan smash dengan rata–rata 18.1500, dan terjadi peningkatan ketepatan smash sebesar 161.1%. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil Uji T–Test yang menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar .000 < 0.05 yang berarti terdapat pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak, dan H1 diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

Page 2 of 3 | Total Record : 25