cover
Contact Name
Muhamad Rudi Wijaya
Contact Email
rudiwijaya68@gmail.com
Phone
+6282175218558
Journal Mail Official
rudiwijaya68@gmail.com
Editorial Address
Dusun Rejo Agung Desa Rejo Agung Kecamatan Batanghari, Kab. Lampung Timur, Provinsi Lampung, 34181
Location
Kab. lampung timur,
Lampung
INDONESIA
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan)
Published by CV Najah Bestari
ISSN : 29649633     EISSN : 2964965X     DOI : -
Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) khusus membahas masalah pendidikan Islam. Ruang lingkup jurnal meliputi penelitian, pemikiran pendidikan Islam, dan kerja lapangan tentang pendidikan Islam. Pendekatannya bersifat interdisipliner, melingkupi, dan menggabungkan perspektif dari filsafat pendidikan Islam, studi banding pendidikan Islam, kurikulum, proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam, evaluasi, pendidikan Islam, dan pendidikan khusus yang relevan dengan isu-isu pendidikan Islam.
Articles 337 Documents
Eksistensi Tradisi Nganteuran Pada Masyarakat Sunda Dilingkungan Masyarakat Islam Ranau Siti huzaimah; Meriyana; Ahmad Mukhlishin
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang tradisi nganteuran yang masih eksis hingga saat ini walaupun sudah berada di luar jawa dan sudah berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat suku Ranau. Tradisi nganteuran adalah tradisi mengantarkan makanan khas lebaran seperti masakan yang berupa nasi, daging (ayam, sapi atau kerbau), ikan, hingga beragam jenis kue kering atau kue basah kepada orang terdekat seperti sanak saudara atau keluarga khususnya kepada saudara yang lebih tua. Khususnya oleh kalangan muda kepada orang yang lebih tua. Makanan biasanya di kemas dalam rantang bertingkat. Nganteuran merupakan sebuah tradisi yang mungkin saat ini sudah mulai jarang ditemukan khususnya di lingkungan masyarakat perkotaan. Tradisi nganteuran ini bisa eksis dan bertahan hingga saat ini karena di dalam tradisi nganteuran ini terdapat nilai-nilai dan makna-makna yang terkandung di dalamnya, nilai-nilai yang terkandung didalamnya adalah nilai kasih sayang (loves), nilai tanggung jawab (responsibility) dan nilai keserasian hidup (life harmony). Adapun makna dari tradisi nganteuran jika ditinjau dari teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer yaitu; (a) Pemaknaan (meaning), Dalam penelitian ini masyarakat melakukan tradisi nganteuran dimaknai sebagai sarana dalam mempererat tali silaturahmi, penghormatan dan tanda kasih sayang kepada saudara atau keluarga yang lebih tua. Tradisi nganteuran juga memiliki makna bahwa dengan kita melakukan tradisi ini artinya kita masih bisa berbagi antar saudara sesama muslim. Adapun makanan yang terdapat dalam tradisi nganteuran seperti nasi, lauk seperti daging sapi, kambing, ayam atau ikan dan berbagai kue kering atau kue basah, semua itu juga memiliki makna. (b) Bahasa (Language) Tradisi nganteuran adalah sebuah hasil daripada suatu bentuk interaksi yang dibangun oleh para pendahulu yang beranggapan bahwa tradisi nganteuran tidak semerta-merta tradisi saling memberi saja, namun juga sebagai ajang berkumpulnya keluarga serta mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Selain itu tradisi nganteuran juga memiliki makna kasih sayang dan penghormatan kepada orang yang lebih tua serta saling melengkapi antar saudara sesame muslim. (c) Pikiran (thought) Berdasarkan teori Blumer, manusia akan mencoba berpikir untuk dapat merealisasikan makna dari simbol yang ada dikehidupan sosialnya. Setelah itu, manusia akan menyepakati hasil makna dari suatu simbol dan disosialisasikan pada keturunannya. Sesudah dari hasil interaksi dan kesepakatan tersebut, para orang tua akan mengenal dan mengajarkan simbol tersebut kepada keturunannya agar dapat mempercayai dan menyakini pada simbol yang dibangun oleh para pendahulu kemudian dilakukan terus-menerus dan menjadikannya sebagai tradisi. Nilai-nilai dan makna-makna itulah yang mendasari tradisi nganteuran masih eksis dan bertahan hingga sekarang walaupun sudah berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat yang bersuku Ranau. Adapun factor yang mempengaruhi eksistensi tradisi nganteuran diantaranya (a) Minat generasi selanjutnya dalam melestarikan tradisi nganteuran. (b) Kelonggaran dalam pelaksanaan tradisi. (c) Adanya persepsi positif yang berkembang di masyarakat.
Tafsir Al-Qur'an dalam konteks HAM : mengungkap pesan-pesan kemanusiaan dibalik kalam Allah Silvia Lativatul Diniah; Siti Maemunah; Salman Bariq Suherman
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu keadilan terkait hak asasi manusia di Indonesia selalu menjadi topik penelitian yang sangat penting. Artikel ini membahas tentang hak asasi manusia dari sudut pandang Al-Quran. Kajian ini menunjukkan bahwa dalam Al-Qur'an, hak asasi manusia yang mendasar disebut dengan 'Huquq Insaniyah'. Prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia dapat dijelaskan dengan menggunakan tiga konsep: al-istiqrār, hak untuk hidup di bumi sampai mati. al-istimtā’, hak untuk mengeksplorasi sumber daya alam dan al-karamah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas ayat-ayat tentang hak asasi manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan teknik deskriptif analitis dalam mencari interpretasi dan pembahasan. Penelitian ini juga menggunakan metode penafsiran Maudhui ketika mencari kitab suci yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Sedangkan tujuan formal kajian ini adalah ilmu Al-Qur'an dan penafsirannya, sedangkan tujuan materialnya adalah kitab suci hak asasi manusia. Hasil dan kajian tersebut menunjukkan bahwa hak asasi manusia telah ada sejak zaman dahulu dan kitab suci yang kami temukan sangat relevan dengan permasalahan yang ada, khususnya permasalahan hak asasi manusia. Kajian ini dilakukan oleh (Q.S.al-A'raf: 24), (Q.S.asy-Syu'ara: 183), (Q.S.an-Nisa: 58), (Q.S.al-Maidah: 32) sebagai berikut: Kami menyimpulkan bahwa keduanya saling berhubungan.Hal ini digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang harus mempunyai karakter yang adil, terutama dalam membela hak asasi manusia.
ISLAM DAN LEMBAGA NEGARA Muhammad Rizki Maulana; Salaisya Nazwa Fatimah; Ulva Lidia Dewi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memahami makna lembaga negara, lembaga-lembaga negara pada umumnya merupakan salah satu landasan dan penopang bangunan yang disebut negara dan diperlukan bagi terwujudnya kepentingan dan tujuan pembentukan negara, yaitu bagi keberadaan lembaga-lembaga negara. Allah SWT yang menyuruh umat agar untuk selalu berbuat adil dalam setiap urusan, ucapan, pekerjaan terutama dalam menegakkan hukum. melaksanakan amanat dan berbuat adil diantara setiap manusia perlu dijadikan prinsip juga pedoman hidup oleh setiap umat muslim, agar membangun masyarakat yang senantiasa saling percaya dan sejahtera. Allah SWT berfirman pada QS. An-Nisa: 58-59 yang didalamnya dijelaskan bahwa pemimpin haruslah menunaikan misinya dan menjunjung tinggi hukum. Dan Allah SWT memerintahkan umat islam untuk selalu menaati Allah SWT, Rasul-Nya, serta Ulil Amri dan para penguasa
Islam dan Liberalisme dalam Al-Qur’an; Analisis Tafsir Maudhu’i Saedul Mubarok; Tazqia Putri Awaliya; Zulfa Lutfi Afifah
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai hari ini, masih banyak sekali perdebatan tentang bagaimana liberalisme berpengaruh pada Islam. Namun, banyak penganut dan cendekiawan Muslim yang bersedia memberikan penjelasan mendalam tentang teori liberal dalam Islam. Tujuan dari penelitain ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang teori liberal dalam konteks pendidikan Islam dan untuk menekankan perbedaan pendapat antara komunitas Ahli. Penelitan ini menggunakan metode tafsir maudhu’i yakni metode tafsir yang bertujuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dalam Al-Qur'an dengan mengumpulkan ayat-ayat dari Al-Qur'an dengan tujuan tertentu, menyusunnya sesuai dengan masa dan sebab-sebab turunnya, memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan dan keterangan tentang hubungannya satu sama lain, dan kemudian mengistimbatkan hukum-hukum. liberalisme dalam Islam masih menjadi subjek perdebatan yang menarik. Namun, tafsir maudhu'i tentang liberalisme Islam menawarkan perspektif yang seimbang dan menghargai nilai-nilai agama dan moral serta pentingnya menghargai. liberalisme bukanlah satu ideologi yang monolitik; ada berbagai aliran yang berbeda, dan tidak semua aliran liberalisme bertentangan dengan agama Islam. Orang-orang yang beragama Islam harus mempelajari dan memahami liberalisme secara kritis, sehingga mereka dapat memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk.
Islam dan Pluralisme: Perspektif dan Implementasi dalam Masyarakat Indonesia Soni Sabana Abdu Jabbar; Talin Salsa Bila; Tsalsa Audisty Tienaya Karimah
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pluralisme dalam masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun perbedaan ini tidak hanya sebatas pada kebudayaan tetapi juga pada masalah yang akan dan sedang dihadapi saat ini. Pendidikan yang tidak merata menjadi salah satu masalah atau problematika yang perlu dihadapi, serta eksklusivisme inilah yang mendorong individu untuk tidak menerima perbedaan. Namun, pluralisme pun juga dapat memunculkan potensi konstruktif jika direspon dengan positif. Maka dari itu, penulisan jurnal ini berusaha menggali solusi mengenai pluralitas yang hadir dalam tatanan masyarakat luas pada era ini dari Al Qur'an menggunakan salah satu metode tafsir, yaitu tafsir maudhu'i. Munasabah ayat, hadits, asbab al-Nuzul mengenai pluralism dianalisis oleh penulis sehingga menghasilkan satu kesimpulan setiap perbedaan akan membawa rahmat bagi siapapun. Memberikan pelajaran bagi yang memperhatikan tentang tanda-tanda kuasa Allah, serta menjadi salah satu wasilah pendewasaan bagi hamba-hambaNya dalam memantaskan diri untuk bertemu dengan-Nya suatu saat kelak.
PEMAHAMAN JILBAB, CADAR, DAN BURQA DALAM AL-QUR’AN: ANALISIS TAFSIR MAUDHU’I Sisi Amaliah Nurrohim; Siti Anisah Rafidah; Yudha Putra Seffi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agama Islam merupakan agama yang identik dengan kata jilbab, cadar, dan burqa. Ketiganya adalah sebuah kain penutup (kerudung) yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh wanita agar tidak terlihat oleh lawan jenis. Pada zaman dulu di Jazirah Arab sebelum adanya Islam, para wanita juga sudah ada yang mengenakan hijab tetapi hanya menutupi bagian belakang saja, dan membiarkan bagian leher dan dadanya terbuka. Berkaitan dengan hal tersebut Allah SWT menurunkan Q.S An-Nur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 59, yang didalamnya berisikan perintah menjaga aurat juga anjuran untuk memakai hijab. Pada kesempatan kali ini, kami para penulis ingin menggali lebih dalam lagi mengenai pembahasan hijab, cadar dan burqa, sejarahnya, problematika yang terjadi, dan juga kajian dari ayat-ayat yang bersangkutan. Metode penelitian yang diambil adalah kualitatif melalui pendekatan deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data library research. Menurut Quraish Shihab, jilbab adalah baju kurung longgar yang dilengkapi dengan kerudung untuk menutupi tubuh secara keseluruhan. Dalam KBBI cadar memiliki arti sebagai penutup kepala atau wajah bagi wanita. Sedangkan pengertian burqa adalah kain penutup yang menutupi seluruh bagian kepala hingga dada, sementara bagian mata hanya dilapisi dengan kain tipis atau transparan. Kesimpulannya dengan diturunkannya ayat hijab ini wanita akan mulia dan terjaga dari hal yang tidak diinginkan
ISLAM DAN HAK ASASI MANUSIA: ANALISIS TAFSIR MAUDHUI Nila Sadiah; Muhammad Nawwarul Islam; Dr. Asep Abdul Muhyi, M.Ag
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Human rights and Islam are inseparable because most of the teachings of Islam contain values and teachings and laws about humanity and human rights. This article will discuss how a brief history of human rights in the west? How does Islam view human rights? and what is the conflict between syaria and human rights?. The study of Qur’an and tafsir is the formal object in this discussion while from the material point of view is the Islamic view of human rights sourced from the qor’an for tafsir maudhu’I application. The discussion of the Islamic view of human rights through a qualitative approach with an analytical descriptive method to obtain data and sources so that this study stat that the Islamic view of human as stated in the qur’an related to verves tat include human right are relevant. Keyword : Human rights, Islam, Maudhu’i
Radikalisme dan Terorisme Perspektif Al-Qur’an Siti Hamidah Zulfa; Yusni Rahmani; Wildan Faturrahman
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seperti yang telah kita ketahui bahwa radikalisme banyak terjadi di masyarakat, apalagi di era kemajuan teknologi yang semakin maju, radikalisme dan terorisme masih menjadi topik yang tiada habisnya untuk diperdebatkan dan dikaji. Informasi dari berita baik hingga berita buruk tersedia dengan mudah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu metode yang mengolah data menjadi bentuk deskriptif. Penelitian deskriptif sendiri merupakan metode penelitian yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai suatu fenomena atau keadaan. Sedangkan dalam tafsirnya kita menggunakan metode tafsir Maudhu'i, atau metode mencari jawaban atas topik dalam Al-Quran. Caranya adalah dengan mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan topik atau topik yang dibicarakan, kemudian menyusun dan menjelaskan satu sama lain alasan turunnya ayat-ayat tersebut dan makna ayat-ayat tersebut, kemudian menafsirkannya
ISLAM DAN GLOBALISASI, STUDI KAJIAN AYAT AL-QUR’AN TENTANG GLOBALISASI (Kajian Tafsir Maudhu’i) Siti Nabila Puadah; Siti Nadzira Nur Zakiyyah Darojat; Sultan Muhammad Faturrahman
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengulas isu globalisasi dalam perspektif islam dengan menggunakan analisis tafsir maudhu’i. penulis menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menguraikan fenomena globalisasi secara mendalam dengan data-data yang telah terverifikasi untuk menjelaskan pengertian islam dan globalisasi, mengeksplorasi eksistensi globalisasi dalam pandangan islam, serta memaparkan dampak globalisasi dari berbagai aspek. Dalam uraian penafsiran penulis banyak mengutip dari tafsir al-Qurthubi, Ibnu Katsir dan tafsir al-Munir. Dengan memahami secara lebih mendalam tentang hubungan antara islam dan globalisasi, diharapkan penulis dapat merumuskan pendekatan yang lebih holistic dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh fenomena globalisasi di masyarakat muslim.
ISLAM DAN SEKULARISME DALAM AL-QUR’AN Nisrina Rai Jahra; Muhammad Yalda Rifat Surya
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kegagalan hukum-hukum Islam dalam menghadapi dinamika transisi sesuai perkembangan zaman. Untuk merespon fenomena tersebut maka peneliti melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui: pertama, Bagaimana dinamika sekularisme? Kedua, Bagaimana sejarah sekularisme dalam berbagai bidang? Ketiga, Bagaimana penafsiran ayat al-qur’an tentang sekularisme?. Jenis data penelitian ini adalah kualitaif. Adapun data primer penelitian ini adalah al-qur’an dan data sekunder yang meliputi jurnal, artikel, dan lain-lain. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sangat penting untuk kita semua menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat karena sudah terbukti jelas bahwa kehidupan dunia hanya sementara dan yang sangat abadi adalah kehidupan diakhirat. Mengorbakan kepentingan akhirat demi kesenangan yang sementara merupakan suatu bentuk kebodohan yang berujung pada kerugian yang sangat besar