cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU" : 10 Documents clear
AUDIT PENGELOLAAN PENGETAHUAN BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN DEPARTEMEN PRODUKSI DI PT XYZ Rafika Andriyani; Harmein Nasution; Buchari M. Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.531 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ dan dilatarbelakangi oleh suatu pandangan bahwa manajemen perusahaan belum melakukan analisis terhadap kompetensi sharing pengetahuan masing-masing individu ataupun departemen dan belum melakukan follow up terhadap kegiatan pelatihan yang dilakukan di perusahaan. Karyawan yang melakukan pelatihan membuat laporan pertanggungjawaban pelatihan dan tidak men-sharing kembali diantara karyawan. Melalui Audit Knowledge Management diperiksa dan dievaluasi secara sistematis kualitas pengelolaan pengetahuan di PT XYZ. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah descriptive research. Kuesioner terdiri dari 2 bagian utama audit (audit kualitas pembelajaran dan audit kualitas proses pengelolaan pengetahuan). Dari hasil pengolahan data kesenjangan (gap) factual di lapangan dan harapan karyawan  diketahui 21 faktor utama yang menjadi kendala budaya sharing pengetahuan. Tools yang digunakan dalam menentukan kendala sharing pengetahuan adalah cartesius diagram dan fishbone diagram dan perbaikan kendala sharing tersebut ditinjau berdasarkan 2 strategi yaitu strategi basis data dan strategi sharing personalia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa strategi basis data yang dapat diterapkan sehingga kurangnya sharing pengetahuan teratasi yaitu dengan membuat sistem informasi berbasis internet, menerbitkan online knowledge buletin dan membentuk knowledge officer dan strategi sharing personalia yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah pertemuan knowledge sharing session, mensimulasikan reward, dan mengikuti kompetisi MAKE (most admired knowledge enterprise) award tahunan.
Analisis Implementasi Lean Manufacturing dengan Lean Assessment dan Root Cause Analysis pada PT. XYZ Trisnal Trisnal; Sugiharto Pujangkoro; Listiani Nurul Huda
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.859 KB)

Abstract

Penerapan lean manufacturing di perusahaan akan mempengaruhi efektifitas proses produksi. Jika proses produksi perusahaan memiliki kinerja yang baik, maka akan menghasilkan produk yang sesuai dengan yang diharapkan dan begitu sebaliknya. Analisis implementasi lean manufacturing dilakukan dengan menggunakan lean assessment, sehingga efektifitas proses produksi yang sedang berjalan dapat diketahui. Pengukuran efektifitas proses produksi perusahaan dilakukan dengan menggunakan Overall Labor Effectiveness (OLE). Setelah tahap pengukuran dengan OLE, analisis masalah dilakukan dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA). Hasil yang diperoleh adalah nilai OLE perusahaan sebesar 60%. Hal ini berarti terjadi proses produksi yang tidak efektif di perusahaan. Berdasarkan RCA akar penyebab masalah proses produksi yang tidak efektif adalah operator sebelumnya tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, mesin stamping rusak dan conveyor oven terus berjalan, rantai pegangan tray longgar dan operator bagian stamping lalai dalam menjalankan tugas. Solusi yang diberikan terhadap akar penyebab masalah adalah dengan membuat visual control yang ditempel pada communication boad dan Standard Operating Procedures (SOP), sehingga diharapkan mampu meningkatkan OLE perusahaan hingga mencapai 80%.
ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR AIR TRAFFIC CONTROL BANDARA XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX Jerry Budiman; Sugiharto Pujangkoro; Anizar M. Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.839 KB)

Abstract

ATC (Air Traffic Control) merupakan pemandu lalu lintas udara yang menjadi rekan terdekat penerbang. Penelitian ini dilakukan di ATC Bandara XYZ yang sudah menjadi bandara berskala internasional yang membuat terjadinya kompleksitas lalu lintas udara baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri sehingga tugas bagian ATC menjadi sangat sibuk. Operator ATC diharuskan mempunyai kecepatan dan ketepatan untuk mengolah informasi yang diperoleh dalam membuat keputusan yang tepat agar tidak terjadi kecelakaan. Persentase perkiraan penyebab kecelakaan transportasi udara di Indonesia adalah 60,71 % disebabkan oleh faktor manusia. Informasi tentang kecelakaan pesawat udara yang disebabkan oleh human error khususnya operator bagian ATC telah terjadi di Indonesia khususnya di Bandara XYZ yang disebabkan kesalahmengertian komunikasi antara ATC dengan pilot. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai beban kerja yang dirasakan operator ATC khususnya bagian APP dan ACC. Pengukuran beban kerja secara subjektif yang digunakan adalah NASA-TLX yang terdiri dari  enam dimensi ukuran beban kerja, yaitu mental demand, physical demand, temporal demand, performance, effort, dan frustation level. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan diperoleh 4 orang operator menilai beban kerja yang dirasakan optimal load (skor antara 40 sampai 60) sedangkan sisanya 8 orang operator menilai beban kerja yang dirasakan overload (di atas 60) dan dari operator ACC terdapat 4 orang operator yang merasakan optimal load dan sisanya 12 orang operator merasakan overload. Dari hasil uji pasti Fisher-Irwin diperoleh bahwa beban kerja operator APP independent terhadap pembagian shift kerja dan beban kerja operator ACC dependent terhadap pembagian shift kerja.
USULAN PENJADWALAN JAM KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR OPERATOR DI PT. XYZ Doly Hikmatyar Nasution; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.862 KB)

Abstract

PT XYZ adalah salah satu perusahaan penyedia pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bongkar muat peti kemas. Volume pekerjaan di perusahaan cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu sehingga diperlukan cara untuk penyesuaian kapasitas kerja. Langkah penyesuaian harus dipertimbangkan agar stagnasi (kemacetan) dapat dihindari. Salah satu cara yang efektif adalah dengan diberlakukannya sistem lembur dan pemberian upah lembur kepada operator. Metode yang dipakai adalah model statistik yaitu skewnees dan kurtosis dan beberapa metode peramalan yaitu metode Single Moving Average (SMA), Double Moving Average (DMA), Single Exponential Smoothing (SES), dan Double Exponential Smoothing DES). Metode ini dipilih karena pola data sesuai dengan jenis metode peramalan yaitu Classic Non-Seasonal Forecasting Methods. Dari sejumlah pola, metode peramalan terpilih adalah metode dengan nilai error terkecil. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode peramalan dengan nilai MAPE 0,217725079 sebagai metode peramalan terbaik. Rumus metode SES adalah Ft-1 = αXt + (1-α)Ft. Metode SES adalah suatu metode peramalan dengan parameter α (alpha) yang nilainya berkisar antara 0 sampai 1. Penentuan konstanta α dilihat dari pola historis data aktual. Karena pola historis data aktual relatif stabil, maka dipilih nilai α mendekati 0 yaitu 0,3. Hasil peramalan selanjutnya dijadikan input penentuan jam kerja lembur operator. Penentuan upah kerja lembur operator disesuaikan dengan jumlah jam kerja lembur dan hari-hari libur nasional.
ANALISIS KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMENUHI PENYELESAIAN ORDER DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA Fakhrurrozy Lubis; Sukaria Sinulingga; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.038 KB)

Abstract

PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan suku cadang (spare part) untuk mesin kelapa. Pola aliran proses pada PT. Apindowaja Ampuh Persada bersifat job shop, sehingga masing-masing produk memiliki aliran proses yang berbeda. Tingginya jumlah permintaan spare part Main Shaft membuat pihak perusahaan mengalami masalah untuk memenuhi permintaan konsumen yang berakibat pihak perusahaan melakukan kebijakan untuk melakukan jam kerja tambahan (lembur) dan sub kontrak kepada perusahaan lain. Rought Cut Capacity Planning merupakan analisis untuk menguji ketersediaan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia didalam memenuhi jadwal induk produksi (MPS). Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh bahwa dari tujuh tenaga kerja dan empat stasiun kerja untuk memproduksi spare part Main Shaft ini terdapat dua stasiun kerja yang mengalami kekurangan kapasitas produksi yaitu pada proses pengelasan dan pemboringan. Total biaya produksi untuk pembuatan spare part Main Shaft berjumlah Rp. 864.920,-.
PERAWATAN MESIN SECARA PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MODULARITY DESIGN PADA PT. RXZ Paulus Tarigan; Elisabeth Ginting; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.731 KB)

Abstract

PT. RXZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, khususnya di bagian infrastruktur. Salah satu faktor produksi yang harus dioptimalkan penggunaannya seperti yang terjadi pada PT. RXZ yaitu mesin produksi. Dewasa ini mesin yang digunakan dalam kegiatan produksi harus mampu beroperasi dengan optimal. PT. RXZ menggunakan konsep breakdown maintenance yaitu melakukan perawatan setelah mesin mengalami kerusakan. Metode tersebut mengeluarkan biaya perbaikan yang sangat besar karena harus mengganti komponen yang rusak dengan komponen yang baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan konsep breakdown maintenance yang digunakan oleh perusahaan dengan konsep preventive maintenance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah preventive maintenance dengan pendekatan Modularity Design. Modularity Design berfungsi untuk mengelompokkan elemen-elemen mesin sesuai dengan urutan proses perbaikan mesin. Pemakaian konsep ini dapat menekan biaya produksi dan proses perbaikan lebih sederhana. Hasil yang didapatkan adalah biaya perawatan mesin dengan menggunakan preventive modularity maintenance menghasilkan total biaya perawatan yang lebih kecil yaitu sebesar Rp 49.902.964 dibandingkan dengan biaya perawatan breakdown yang total biaya perawatannya mencapai Rp 55.071.518. Persentase perbandingan modularity design lebih kecil 9,38% dari breakdown maintenance sehingga metode ini tepat digunakan oleh perusahaan.
INTEGRASI METODE DEMATEL (DECISION MAKING TRIAL EVALUATION AND LABORATORY) DAN BALANCED SCORECARD PADA PENENTUAN PRIORITAS PUSAT DISTRIBUSI DI PT. XYZ Fitriani Surayya; Nazaruddin Matondang; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.96 KB)

Abstract

Penentuan prioritas pusat distribusi merupakan kegiatan strategis dalam supply chain management yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam rangka peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Adapun kendala yang dihadapi perusahaan dalam hal ini, yaitu tidak optimalnya pendistribusian produk di pusat-pusat distribusi, antara lain wilayah Medan, Brastagi, Aceh, Pekanbaru, Jambi, dan Jakarta. Jumlah permintaan dan pangsa pasar yang bervariasi dari setiap pusat distribusi menyebabkan kelebihan dan kekurangan persediaan di pusat-pusat distribusi milik perusahaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengambilan keputusan terhadap prioritas pusat distribusi guna mengoptimalkan pendistribusian produk. Maka, pengambilan keputusan dilakukan dengan metode DEMATEL (Decision Making Evaluation and Laboratory) dan pembobotan prioritas akhir dengan melibatkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Balanced Scorecard diusulkan untuk mengidentifikasi kriteria yang mempengaruhi penentuan prioritas pusat distribusi. Berdasarkan hasil penelitian, terpilih 18 kriteria yang dirangkum dan dikelompokkan berdasarkan perspektif balanced scorecard, yaitu finansial, costumer, internal, dan learning & Growth. Hasil pengolahan dengan menggunakan metode DEMATEL diperoleh hubungan antar kriteria pada masing-masing perspektif. Hasil analisis terhadap pusat distribusi diperoleh nilai pembobotan untuk pemrioritasan distribusi secara berurutan yaitu 0,3396; 0,2233; 0,1541; 0,1101; 0,1007; 0,0722. Maka, tingkat kepentingan secara berurutan yaitu Jakarta diikuti Pekanbaru, Medan, Brastagi, Jambi, dan Aceh
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI BARANG YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK PADA PT. XYZ Mutia Hasanah; Nazaruddin Matondang; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.208 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian produk minuman. PT. XYZ merupakan  distributor tunggal untuk produk minuman didaerah Medan dan sekitarnya. PT. XYZ mendistribusikan produk kepada konsumen-konsumennya yang merupakan grosir-grosir dan supermarket-supermarket di kota Medan. Kemudian grosir dan supermarket tersebut memasarkan produk kepada konsumen akhir. Selama ini, PT. XYZ melakukan distribusi ke distributor tanpa memperhitungkan jarak tempuh dan utilitas kendaraan angkut. Proses distribusi dalam satu kali pengiriman produk hanya dilakukan kepada satu distributor. Untuk melakukan distribusi ke 24 distributor, perusahaan memiliki 24 sub rute perjalanan. Dalam penelitian ini akan dilakukan penentuan rute distribusi. Metode penentuan rute distribusi adalah dengan menggunakan algoritma Heuristik. Melalui metode ini perusahaan dapat menentukan rute yang optimal dengan mempertimbangkan jarak tempuh, waktu transportasi dan kapasitas kendaraan angkut yang digunakan. Hasil penelitian yang dilakukan pada proses pengiriman barang, terbentuk 5 sub rute yang baru. Perbaikan yang dilakukan berdampak pada pengurangan biaya distribusi sebesar 70,87%.
PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK MENGANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DI PT TELKOMSEL SUMBAGUT Amanah Pasaribu; Nazaruddin Matondang; Khalida Syahputri
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.589 KB)

Abstract

Persaingan antara perusahaan provider telekomunikasi di Indonesia sangat ketat berdampak terhadap tingginya ekspektasi pelanggan terhadap kualitas pelayanan. Jika perusahaan tidak mampu memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap pelanggan maka akan muncul masalah ketidakpuasan terhadap pelanggan. Ketidakpuasan berdampak terhadap pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya Average Revenue per User (ARPU) atau pendapatan rata-rata tiap pengguna pada 5 tahun berturut-turut di PT Telkomsel. Oleh karena itu, perusahaan harus menganalisis faktor-faktor kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy terhadap kepuasan pelanggan. Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor tersebut adalah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa dari faktor-faktor service quality yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan adalah tangible dan responsiveness dengan tingkat signifikansi α = 5% dengan nilai-t > 1,96 yaitu 2,31 dan 2,63 dengan nilai estimasi 0,24 dan 0,39. Hasil analisis SEM juga menunjukkan bahwa faktor reliability, assurance dan empathy tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang ditunjukkan dari nilai-t <1,96 yaitu -0,025, 1,13 dan 0,30 dan dengan nilai estimasi -0,03, 0,28 dan 0,06.
PENILAIAN KINERJA DI DIVISI PELAYANAN TERMINAL UNTUK MENGUKUR KEBERHASILAN ORGANISASI DI PT. PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN Amirul Haji; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.352 KB)

Abstract

PT Pelabuhan Indonesia I merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan bertujuan mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat maka kebutuhan akan tingkat kinerja yang tinggi dari setiap karyawan merupakan hal yang mutlak bagi PT. Pelabuhan Indonesia I. Berdasarkan hasil penilaian persentase kompetensi dan produktivitas yang telah ada, persentase realisasi yang dicapai lebih kecil dari angka target yang ditetapkan oleh perusahaan. kesenjangan ini mengindikasikan bahwa kinerja karyawan belum maksimal dan perlu adanya penilaian kinerja lebih lanjut. Penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi hasil kerja dari seorang karyawan secara sistematis yang berhubungan dengan jabatannya dan potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan. Penilaian kinerja ini diharapkan dapat menjadi umpan balik bagi karyawan tersebut tentang prestasi kerjanya selama ini dan mengembangkan kemampuannya lebih lanjut. Penilaian kinerja  bertujuan untuk akan meningkatkan prestasi organisasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner, software SPSS 17.0 dan Matlab sebagai instrumen penelitian. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada level top manajemen, Manajer pelayanan terminal memiliki penilaian kinerja tertinggi dengan nilai eigen 2.1903. Pada level middle manajemen, Supervisor Pelayanan Operasi Senior memiliki penilaian kinerja tertinggi dengan nilai eigen 2.7424. Pada level lower manajemen, penilaian kinerja tertinggi adalah Pelaksana Perencanaan & Pengendalian Operasi Senior dengan nilai eigen 2.6141. Jabatan Asisten Manajer Pelayanan Operasi dan Jabatan Pelaksana Pelayanan Operasi Senior merupakan jabatan yang memiliki penilaian kinerja yang sangat rendah sehingga memerlukan evaluasi lebih lanjut. Hal ini dapat dilihat dari nilai eigen kedua jabatan yang bernilai negatif, masing-masing yaitu -0.0005 dan -0.0002

Page 1 of 1 | Total Record : 10