cover
Contact Name
Andri Putra Kesmawan
Contact Email
journal@idpublishing.org
Phone
+628111304014
Journal Mail Official
journal@idpublishing.org
Editorial Address
Perumahan Sidorejo, Jl. Sidorejo Gg. Sadewa No.D3, Sonopakis Kidul, Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir
ISSN : -     EISSN : 30897033     DOI : https://doi.org/10.47134/jsiat
Core Subject : Religion,
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir ISSN 3089-7033 is a scientific journal published by Indonesian Journal Publisher. Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir publishes four issues annually in the months of July, October, January, and April. This journal only accepts original scientific research works (not a review) that have not been published by other media. Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir is a peer-reviewed journal dedicated to publishing the scholarly study of the Quran from many different perspectives. Particular attention is paid to the works dealing with: Quranic Studies, Quranic sciences, Living Quran, Quranic Studies across different areas in the world (The Middle East, The West, Archipelago and other areas), Methodology of Quran and Tafsir studies.
Articles 31 Documents
Komodifikasi Jilbab dalam Budaya Digital: Eksploitasi Muslimah Berjilbab dalam Perspektif Asma Barlas Marwa; Akhmad Dasuki
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i3.180

Abstract

Di era digital, jilbab tidak lagi sekadar simbol religiusitas dan kesalehan, tetapi telah menjadi komoditas visual dan komersial yang dibentuk oleh kapitalisme digital dan algoritma media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana jilbab dikomodifikasi dalam budaya digital dan bagaimana perempuan Muslim dieksploitasi secara simbolis melalui standar visual yang didorong oleh tren pasar. Ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dari Januari hingga Maret 2024, dengan memanfaatkan tinjauan pustaka dan analisis tafsir kritis. Penelitian ini mengacu pada hermeneutika feminis, terutama dari perspektif Asma Barlas, dan menganalisis interpretasi Al-Qur'an serta konten media digital. Penelitian ini mengungkap pergeseran signifikan dalam makna jilbab dari bentuk perlindungan spiritual menjadi pernyataan mode yang tunduk pada tekanan performatif dan estetika. Ini menekankan urgensi mengembangkan literasi digital yang berakar pada nilai-nilai Al-Qur'an dan keadilan gender untuk memberdayakan perempuan Muslim dalam merebut kembali jilbab sebagai simbol iman, identitas, dan perlawanan terhadap patriarki digital.
Makna Barakah Dalam Q.S Al-A’raf [7]: 96 (Aplikasi Teori Mitologi Roland Barthes) Fatimah, Risti
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i3.182

Abstract

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menyimpan banyak tanda dan setiap  tanda memiliki makna, oleh karenanya artikel  ini bertujuan untuk mengetahui  makna Barakah dalam Q.S Al-A’raf [7]: 96  menggunakan metode deksriptif analisis, dengan mengaplikasikan teori mitologi Roland Barthes guna mencari  makna denotatif (makna sebenarnya), makna konotatif (makna kiasan) dan terakhir mencari mitos atau pesan dari sebuah tanda. Sehingga ditemukan hasil bahwa, Pertama kata Barakah  secara makna denotatif ialah tumbuh dan bertambah, sedangkan pemaknaan secara konotatifnya ialah tumbuh subur yang dimaksud dalam konteks dimana ayat ini turun yakni di Mekkah dengan letak geografis yang gersang membutuhkan berupa hujan yang menjadikan tanah subur dan banyak tumbuh-tumbuhan. Kedua kata Barakah merupakan representasi kebahagiaan hidup masyarakat Mekkah kala itu. Oleh sebabnya Al-Qur’an menggunakan redaksi Barakah untuk menarik perhatian masyarakat Mekkah agar mentauhidkan Allah dan beriman kepada-Nya. Hal ini berdasar  pada  fakta bahwa Q.S Al-A’raf dikategorikan pada surat Makkiyah yang berisi ajaran Tauhid.
Gunung Sebagai Pasak Bumi: Telaah Interdisipliner antara Tafsir Al-Qur’an dan Ilmu Geologi Mubarak, Muhammad Rizki; Nur Rahmad Teguh Septiadi; Ahmad Reza Aditya; Ahmad Mujahid
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i3.185

Abstract

Artikel ini mengkaji konsep gunung dalam Al-Qur’an, khususnya istilah rawāsiya yang menggambarkan gunung sebagai pasak bumi, serta membandingkannya dengan prinsip isostasi dalam geologi modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna rawāsiya melalui metode tafsir tahlili, mengkaji fungsi gunung dari aspek teologis dan geologis, serta membandingkan konsep gunung sebagai penstabil bumi dengan teori isostasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis studi kepustakaan (library research), dengan mengombinasikan tafsir klasik dan kontemporer serta literatur ilmiah geologi. Kajian ini menelaah pandangan mufasir seperti Fakhruddin Al-Razi, HAMKA, Asy-Sya’rawi, dan Sayyid Qutb, lalu dikaitkan dengan konsep geofisika tentang kestabilan kerak bumi. Hasil studi menunjukkan bahwa gunung memiliki struktur akar yang menghunjam ke dalam litosfer dan berfungsi sebagai kompensasi massa terhadap mantel. Fenomena ini sejalan dengan penyebutan rawāsiya dalam Al-Qur’an yang menekankan fungsi stabilisasi bumi. Kajian ini menegaskan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam memahami ayat kauniyah serta membuka ruang integrasi antara wahyu Islam dan ilmu pengetahuan kontemporer.
Bumi Sebagai Sumber Air dalam Perespektif Sains dan Al-Qur’an: Telaah Surah Al-Mu’minun Ayat 18 pada Tafsir Kemenag Febriana, Virda Amelia; Anisa, Nor; Zahra, Fitria; Mujahid, Ahmad
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 4 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i4.194

Abstract

Artikel Penelitian ini bertujuan mengkaji peran bumi sebagai sumber dan penyimpan air dalam perespektif sains dan Al-Qur’an dengan fokus pada telaah Surah Al-Mu’minun ayat 18 berdasarkan penafsiran Kementerian Agama Republik Indonesia. Ayat ini menunjukkan bahwa air diturunkan dari langit secara terukur dan disimpan dalam bumi sebagai bagian dari sistem kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah secara seimbang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur yang bersifat interdisipliner. Sumber data terdiri atas tafsir Al-Qur’an klasik dan kontemporer, literatur sains geologi dan hidrologi, serta jurnal ilmiah terkait krisis air dan konservasi lingkungan. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis dengan pendekatan integratif dan komparatif, yaitu menggabungkan pemaknaan ayat Al-Qur’an dengan temuan sains modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bumi memainkan peran aktif dalam sistem hidrologi, di mana air hujan tidak hanya turun, tetapi juga diserap dan disimpan melalui proses geologis seperti infiltrasi dan perkolasi. Bumi menjadi reservoir alami yang menopang keberlangsungan air tanah dan keseimbangan ekosistem. Penafsiran ayat Al-Qur’an dan data ilmiah saling menguatkan bahwa bumi bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga sistem penyimpan kehidupan. Simpulan dari penelitian ini menegaskan perlunya pendekatan tafsir ekologis yang integratif serta pentingnya kesadaran spiritual dan ilmiah dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air.
Problematika Dakwah Islamiyah di Desa Talang Makmur Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir Irma Khosidah; Choiriyah; Muslimin
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i3.196

Abstract

Dakwah Islamiyah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam dan memperkuat nilai-nilai keislaman dalam masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi oleh para da’i, terutama di daerah pedesaan seperti Desa Talang Makmur, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi problematika dakwah Islamiyah di desa tersebut, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dakwah, serta mencari solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kegiatan dakwah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan para da’i, tokoh masyarakat, dan warga desa, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika dakwah di Desa Talang Makmur meliputi kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan, keterbatasan jumlah dan kompetensi da’i, serta minimnya sarana dan prasarana pendukung dakwah. Selain itu, faktor ekonomi dan pendidikan masyarakat juga menjadi kendala dalam upaya peningkatan dakwah. Sebagai solusi, penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan bagi para da’i, pemanfaatan teknologi dalam dakwah, serta penguatan sinergi antara lembaga keagamaan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan strategi dakwah yang lebih adaptif dan inovatif, diharapkan penyebaran ajaran Islam dapat lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat di Desa Talang Makmur
Makna Infak sebagai Nafkah dalam Rumah Tangga Pasca Perceraian Perspektif Wahbah Az-Zuhaili Rahmadhana, Syafira; E. Hamim Kafin Ahmad; Islamiyah
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 4 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i4.210

Abstract

Permasalahan nafkah pasca pernikahan seringkali menjadi konflik bagi masyarakat muslim modern, terutama dalam menentukan batas kewajiban suami terhadap mantan istri dan anak-anaknya. Pada konteks ini, infaq yang disebutkan dalam Al-Qur’an tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga menjadi instrument keadilan sosial. Wahbah Az-Zuhaili memaknai infak sebagai kewajiban materiil yang juga memiliki dimensi spiritual, sosial, dan hukum, khususnya dalam konteks keluarga dan pasca perceraian. Infak dipahami sebagai tanggung jawab suami untuk menafkahi istri dan anak, berdasarkan prinsip keadilan, kemampuan ekonomi, dan maslahat keluarga. Nafkah utama suami mencakup kebutuhan pokok seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal, sesuai ajaran Al-Qur’anQS. An-Nisa [4]:34 dan QS. At-Talaq [65]:6–7). Dalam Islam, nafkah mencerminkan prinsip keadilan dengan menyesuaikan kemampuan suami dan kebutuhan istri, untuk menjaga keseimbangan hak dan kewajiban serta mencegah ketimpangan gender, sehingga berperan penting dalam menegakkan keadilan hukum keluarga. Menurut Pasal 41 ayat (3) UU Perkawinan dan Pasal 81 Kompilasi Hukum Islam, pengadilan dapat mewajibkan mantan suami memberi biaya hidup dan menyediakan tempat tinggal selama masa iddah, tanpa memandang nusyuz atau tidak. Dengan demikian, pemahaman terhadap konsep infaq dapat menjadi solusi dalam penyelesaian sengketa nafkah yang terjadi di masyarakat
Etika Bermedia Sosial Dalam Al-Qur’an: Solusi Mengatasi Flexing di Media Sosial Fadli, Muhammad
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 4 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i4.221

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena flexing di media sosial dengan pendekatan Tafsir Kontekstual Abdullah Saeed guna menggali nilai-nilai al-Qur’an sebagai solusi atas fenomena flexing di mesia sosial, khususnya pada QS. Luqman [31]:18-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis teks Al-Qur’an secara kontekstual dengan mengkuti langkah-langkah penafsiran kontekstual Abduullah Saeed yang meliputi analisis kritis, historis, dan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa flexing tidak sejalan dengan nilai-nilai Al-Qur’an yang melarang kesombongan dan membanggakan diri. QS. Luqman [31]: 18-19 mengandung larangan bersikap sombong dan angkuh serta ajaran bersikap santun dan sederhana. Dengan pendekatan tafsir kontekstual Abdullah Saeed, nilai-nilai yang terkandung pada QS. Luqman [31]: 18-19 menjadi solusi atas perilaku flexing di media sosial dengan menekankan pentingnya sikap rendah hati dan kesederhanaan dalam berinteraksi di ruang digital.
Metode Tarjih Ath-Thabari Dalam Jami' Al-Bayan Fi Ta'wil Al-Qur'an Farhan, Baiq
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 4 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i4.232

Abstract

The tarjih method applied by Imam ath-Tabari in his interpretation of the Qur'an reflects a scientific and rational approach in selecting and prioritizing interpretations that are considered more valid and relevant. In his monumental work, Jami' al-Bayan fi Ta'wil al-Qur'an, ath-Tabari presents various opinions from previous mufassir, both based on history and rational opinion, for each verse that is interpreted. This article was written using library research in order to extract the necessary data from library sources and using qualitative research methods. After the data was collected the author used descriptive-analysis methods in order to produce appropriate conclusions. After presenting various perspectives, ath-Tabari then used the tarjih method to assess and choose a stronger interpretation based on its suitability to the text (nash) and context (sabab al-nuzul) of the verse, as well as the strength of the existing sanad and matan narration. This approach emphasizes the importance of checking the validity of history, as well as connecting interpretations with historical and cultural context. Through his tarjih method, ath-Thabari not only provides a deep understanding of the meaning of the verses of the Qur'an, but also creates space for critical scientific debate between various existing opinions. Thus, al-Tabari's tafsir has become the main reference in classical tafsir studies which prioritize a comprehensive scientific methodology
Works Of Rukn Al-Din Ubaydullah As-Samarqandi on Fiqh and Usul Al-Fiqh Sunnatulla Abdullaev
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2025): October
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v2i1.257

Abstract

This article examines the scholarly legacy of Rukn al-Din Ubayd Allah as-Samarqandi, a prominent scholar who lived and worked in the intellectual milieu of Transoxiana in the 7th/13th century. Special attention is given to his major work Jāmiʿ al-uṣūl fī bayān al-qawāʿid al-ḥanafiyya wa ash-shāfiʿiyya fī uṣūl al-fiqh, which systematically compares and organizes the methodological principles of the Hanafi and Shafi‘i schools. The study also considers his other works, including Talkhīṣ Jāmiʿ al-uṣūl, Risāla fī ḥurūf al-maʿānī, Mulakhkhaṣ min Sharḥ maʿānī al-āthār, Risāla fī al-qawāʿid al-fiqhiyya, Tafsīr gharāʾib maʿānī al-Qurʾān, and Iʿjāz al-Qurʾān. The analysis highlights their intellectual foundations, referencing influential scholars such as al-Pazdawī, as-Sarakhsī, al-Māturīdī, al-Jaṣṣāṣ, ad-Dabūsī, and al-Ghazālī, and notes the current locations of the manuscripts (Süleymaniye Library in Istanbul and Dār al-Kutub al-Miṣriyya in Cairo). The research underscores the concise, didactic, and comparative nature of Samarqandi’s works and their significance within the Māturīdī intellectual tradition.
The Analysis of Mahmud Al-Zamakhshari’s Works on Islamic Studies Abzalova Farida
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2025): October
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v2i1.258

Abstract

The mentioned article is devoted to the Islamic studies of Mahmud al-Zamakhshari and the analysis of his religious and scholarly works. The author of the article provides information about the works of al-Zamakhshari and classifies them according to their thematic fields. The article gives a detailed account of such prominent works as al-Kashshaf, Nukat al-iʿrab, Ruusul al-Masʾil, al-Faʾiq fī Gharib al-Ḥadith, Nawabigh al-Kalim, and Atwaquz zhab fī al-Mawaʿiẓ wa al-Khuṭab. Furthermore, the author provides detailed descriptions of these works and examines the manuscript copies preserved in various libraries of the world

Page 3 of 4 | Total Record : 31