cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Karakter
ISSN : 25277014     EISSN : 20895003     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 291 Documents
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERKARAKTER NASIONALISME KELAS IV SEKOLAH DASAR DAERAH BANYUMAS Tegar Pambudhi; Trie Hartiti Retnowati
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 8, No. 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.949 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v7i1.15502

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan modul pembelajaran tematik integratif berkarakter nasionalisme subtema “Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku” yang layak dan efektif untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik kelas IV SDN 2 Tinggarjaya Banyumas. Desain penelitian mengacu pada RD Borg Gall. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 0,05. Kelayakan dari aspek materi skor 147, aspek media skor 91, respons guru skor 60, dan respons peserta didik skor 36,13. Keefektifan dilihat dari pengamatan sikap nasionalisme dengan persentase peserta didik yang menunjukan sikap positif pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kontrol. Pengamatan aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen yang menunjukan aktivitas dengan kategori “tinggi” presentasenya lebih besar dibanding dengan kontrol. Hasil analisis data prestasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen 1 menunjukan taraf signifikansi 0,020, serta pada kelas kontrol dan kelas eksperimen 2 menunjukan taraf signifikansi 0,011. Dengan demikian, modul yang dikembangkan layak digunakan pada kelas IV SD. Kata kunci: modul pembelajaran, tematik integratif, nasionalisme DEVELOPING INTEGRATIVE THEMATIC LEARNING MODULE WITH NATIONALIST CHARACTER FOR CLASS IV ELEMENTARY SCHOOL IN BANYUMAS Abstract: This study aims to generate integrative thematic learning modules with nationalist character; sub-theme: "Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku" that is suitable and effective to enhance the activity and learning outcomes of the grade IV students of SD Negeri 2 Tinggarjaya, Banyumas. This development research refers to the stages developed by Borg Gall. Data analysis technique used t test with significance level of 0.05. The results show that the eligibility from the material aspect that is 147 score, media aspect gets 91 score, the responsse of teachers get 60 score, and the responsse of students get 36.13. The effectiveness can be seen from the observation of nationalism learners who show a positive attitude in the experimental class which has a higher percentage than the control. Furthermore, based on the observation of the activity of learners with the result of the experimental class has a tendency to have activity in the category of "high" percentage which is greater than the control. Then, from the results of the data analysis of learning outcomes in the control class and experimental class 1, indicates a significance level of 0.020, as well as the control class and experimental class 2 shows the significance level of 0.011. It can be concluded that the module developed is feasible use for the grade IV SD. Keywords: learning module, integrative thematic, nationalism
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA BERWAWASAN KEARIFAN LOKAL Imam Suyitno
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 3, No. 1 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.775 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i1.1307

Abstract

Abstrak: Pendidikan nasional Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai masalah. Capaian hasil pendidikan masih belum memenuhi hasil yang diharapkan. Pembelajaran di sekolah belum mampu membentuk secara utuh pribadi lulusan yang mencerminkan karakter dan budaya bangsa. Proses pendidikan masih menitikberatkan dan memfokuskan capaiannya secara kognitif. Sementara, aspek afektif pada diri peserta didik yang merupakan bekal kuat untuk hidup di masyarakat belum dikembangkan secara optimal. Karena itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa merupakan seatu keniscayaan untuk dikembangkan di sekolah. Sekolah sebagai pusat perubahan perlu mengupayakan secara sungguh-sungguh pendidikan yang berbasis karakter dan budaya bangsa. Karakter dan budaya bangsa yang dikembangkan di sekolah harus diselaraskan dengan karakter dan budaya lokal, regional, dan nasional. Untuk itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa perlu dikembangkan berdasarkan kearifan lokal. Kata Kunci: pendidikan karakter, budaya bangsa, dan kearifan lokal
INTERNALISASI KARAKTER PERCAYA DIRI DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING Endah Tri Priyatni
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 4, No. 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.348 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v2i2.1437

Abstract

Abstrak: Dalam pelaksanaan pendidikan karakter secara terpadu di dalam proses pembelajaran, para guru seringkali terjebak pada indoktrinasi dan bukan internalisasi. Tulisan ini memfokuskan diri pada pembahasan proses internalisasi salah satu nilai karakter, yaitu rasa percaya diri melalui teknik scaffolding. Rasa percaya diri adalah keyakinan kuat untuk dapat melakukan sesuatu. Percaya diri merupakan kombinasi antara sikap positif dan pemilikan keterampilan. Oleh karena itu, rasa percaya diri ini harus diinternalisasikan dengan teknik scaffolding atau penahapan. Siswa difasilitasi untuk mengalami, merasakan keberhasilan dalam melakukan sesuatu kemudian siswa diminta mengungkapkan, menceritakan, merefleksikan bagaimana siswa dapat melakukan keberhasilan itu. Melalui penahapan yang tepat, diharapkan setiap siswa dapat menguasai kompetensi yang kompleks secara mudah dan tahan lama sehingga mampu menumbuhkembangkan rasa percaya diri. Kata Kunci: rasa percaya diri, internalisasi, indoktrinasi, dan scaffolding INTERNALIZATION OF SELF-CONFIDENCE CHARACTER BY SCAFFOLDING TECHNIQUE Abstract: In the implementation of character education integrated in the teaching and learning process, teachers are often trapped in indoctrination, not internalization. This article focuses on the discussion of internalization process of one of the character values, that is, self-confidence, through a scaffolding technique. Self-confidence is a strong belief to be able to do something. It is a combination of a positive attitude and skills ownership. Therefore, it must be internalized using a scaffolding or staging technique. Students are facilitated to experience, feel the success in doing something, after which they are sked to express, tell, reflect how they can achieve the success. Through an appropriate scaffolding, every student is expected to be able to master the complex competence easily and longlastingly so that the process can nurture self-confidence. Keywords: self-confidence, internalization, indoctrination, and scaffolding
PENGARUH MODEL STAD DAN JIGSAW TERHADAP KARAKTER KERJA SAMA, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF Martha Khalistyawati; Muhyadi Muhyadi
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 9, No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2659.053 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v8i2.21852

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD dan Jigsaw terhadap karakter kerja sama, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar kognitif; serta model pembelajaran kooperatif yang lebih berpengaruh antara STAD dan Jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain nonequivalent control group design. Subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas IV SDN pelaksana Kurikulum 2013 di Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang yang berjumlah 196 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman observasi, angket, soal uraian, dan soal isian. Analisis data yang digunakan yaitu uji Hotteling’s Trace MANOVA dan independent sample t-test dengan kriteria Ho ditolak jika nilai signifikansi α (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD dan Jigsaw terhadap karakter kerja sama, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar kognitif; serta penggunaan pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih berpengaruh secara positif dan signifikan daripada penggunaan pembelajaran kooperatif STAD. Kata kunci:    pembelajaran kooperatif, STAD, Jigsaw, karakter kerja sama, berpikir kritis, hasil belajar kognitif  THE EFFECTS OF STAD AND JIGSAW MODEL ON COOPERATION  CHARACTER,CRITICAL THINKING SKILLS, AND COGNITIVE ACHIEVEMENTS  Abstract: This study aims to reveal the effect of the use of STAD and Jigsaw Model of cooperative learning on cooperation character, critical thinking skills, and cognitive achievements; and cooperative learning model has more effect between STAD and Jigsaw. This study is quasi-experimental research with nonequivalent control group design. The subjects were all grade four students of public primary schools implementing the 2013 Curriculum in the District of North Magelang, Magelang City totaled to 196 students. Data were collected by using an observation guide, quesionnaire, essay test, and closed test. Data were analyzed by using Hotteling’s Trace MANOVA and independent t-test with a significance level of 0.05. The study reveals that: the use of STAD and Jigsaw Model of cooperative learning take positive and significant effect on cooperation character, critical thinking skills, and cognitive achievements; and the use of Jigsaw of cooperative learning has more positive and significant effect than the use of STAD. Keywords:       cooperative learning, STAD, Jigsaw, character of cooperation, critical thinking, cognitive achievements.
PENDIDIKAN KARAKTER DAN PEMBELAJARAN BAHASA ASING BERWAWASAN INTERKULTURAL Iman Santoso
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 3, No. 1 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.507 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i1.1455

Abstract

Abstrak: Pembelajaran bahasa asing saat ini menduduki posisi yang cukup penting dalam peta pendidikan di Indonesia. Melalui pembelajaran bahasa asing diharapkan akan terbentuk manusia Indonesia yang mampu berkomunikasi dalam bahasa asing dengan berbagai bangsa di dunia. Penguasaan bahasa Asing juga sangat diperlukan, karena akan menjadi pintu bagi bangsa Indonesia untuk menyerap perkembangan ilmu pengetahuan dari negara-negara lain. Salah satu cara agar pembelajaran bahasa Asing dapat menghasilkan output yang mampu berkomunkasi dengan baik dalam bahasa target yang dipelajari adalah melalui pembelajaran bahasa asing yang berwawasan interkultural. Bahasa dan budaya merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, sehingga keberhasilan pembelajaran bahasa asing juga akan dipengaruhi seberapa jauh unsur budaya dari bahasa target dapat diintegrasikan dalam pembelajaran. Di sisi lain, dalam konteks keindonesiaan, pembelajaran bahasa asing juga terikat untuk menerjemahkan amanah dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yaitu kewajiban untuk turut serta membentuk manusia Indonesia yang berkarakter. Kata Kunci: pendidikan karakter, pembelajaran bahasa asing, pembelajaran interkultural CHARACTER EDUCATION AND INTERCULTURALLY ORIENTED FOREIGN LANGAGE TEACHING AND LEARNING Abstract: Today foreign language teaching and learning plays an important role in the Indonesian education system. By learning foreign languages it is expected that learners are able to communicate in languages of different countries in the world. Acquiring a foreign language also enables them to access knowledge from other countries. One of the ways to achieve this is through interculturaloriented language teaching and learning. Language and culture are inseparable and therefore the success of foreign language teaching and learning is influenced by how cultural aspects are integrated into language teaching. In the Indonesian education system, the foreign language teaching and learning has to meet the requirements set out in the National Education Act, No. 2, 2003. This act requires that the foreign language teaching also support character education. Keywords: character education, foreign language teaching and learning, intercultural learning
PENGARUH METODE SOSIALISASI ORANGTUA DAN KONTROL DIRI TERHADAP KARAKTER SOPAN SANTUN REMAJA Farhatil Wardah; Dwi Hastuti; Diah Krisnatuti
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 10, No. 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.392 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v9i2.22142

Abstract

Adolescent is a transition period with developmental tasks of gaining a social role and emotional freedom from parents, but adolescent still cannot control themselves well. This study examines gender differences between boys and girls in parents socialization method, self control and their influence on manners character of adolescence. This study used a cross-sectional research design. A diverse sample of junior high school students (n=187; 87 boys and 100 girls) were selected considering proportionate random sampling method to answer survey using questionnaires. The collected data was analyzed by SPSS 16.0. Findings of this study suggest that parents socialization method (ρ = 0.323) and self control (ρ=0.401) have positive effects on manners character of adolescence.
PEMBELAJARAN KARAKTER YANG MENYENANGKAN (Refleksi Sebuah Pengalaman) Suwarna dan Warih Jatirahayu
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 4, No. 3 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.405 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i3.2750

Abstract

Abstrak: Istilah pendidikan karakter dipopulerkan di Amerika. Di Inggris, pendidikan karakter dikenal dengan pendidikan nilai dan di Indonesia dikenal dengan pendidikan budi pekerti. Budi pekerti adalah segala pola pikir yang dipekertikan (dilaksanakan) dalam bentuk sikap dan perilaku, atau cipta, rasa, karsa (dan karya) dengan dilandasi ajaran moral yang baik (luhur) sehingga karakter disebut juga budi pekerti luhur. Guru adalah aktor sekaligus garda terdepan yang secara langsung berhadapan dengan pembelajar untuk menyemaikan, membudayakan, dan membiasakan karakter sehingga terintenalisasi dalam diri pembelajar dan dipraktikkan dalam kehidupan nyata sehari-hari dan akhirnya menjadi watak atau kepribadian luhur pembelajar. Berdasarkan pengalaman penulis untuk membelajarkan karakter, guru perlu didukung oleh pemilihan materi, metode, dan media secara tepat. Dukungan ini merupakan persyaratan minimal yang dapat dilakukan oleh semua guru. Kata Kunci: pembelajaran karakter, budi pekerti luhur, pembudayaan, pembiasaan ENJOYABLE CHARACTER TEACHING AND LEARNING (A Reflection on Experience) Abstract: The term of character education has been popularized in the USA. In the UK character education is called value education, and in Indonesia it is known as character education. Character means all frames of thought which are put into practice (implemented) in the form of attitudes and behaviors, or thoughts, feelings, and works, based on high moral teaching so that it is also called noble character. A teacher is an actor who is, simultaneously, a frontliner who directly confront learners to propagate, cultivate, and habituate the character so that it is internalized within the learners and practised in real every day life, and ultimately becomes the characteristics or the noble characterof the learners. Based on the writers’ experience, in the character teaching and learning a teacher must be supported with an appropriate selection of materials, method, and media. This support is a minimum requirement that all teachers must meet. Keywords: character teaching and learning, noble character, cultivation, habituation
IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP Buchory MS; Tulus Budi Swadayani
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 5, No. 3 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.338 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i3.5627

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perencanaan program pendidikan karakter di SMP, pengorganisasian program pendidikan karakter, pelaksanaan program pendidikan karakter, dan pengawasan programpendidikan karakter.  Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru PPKn, guru agama, guru olahraga, guru bimbingan dan konseling, orang tua, dan  siswa SMP. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitan disimpulkan  bahwa: (1) perencanaan pendidikan karakter di SMP dilaksanakan oleh kepala sekolah, wakil kepala  sekolah,  dan semua guru; (2) pengorganisasian pendidikan karakter dilakukan secara bersama-sama antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan semua guru; (3) pelaksanaan pendidikan karakter didukung penuh oleh semua komponen sekolah, baik kepala sekolah dan wakilnya, semua guru, orang tua, pengawas sekolah, maupun siswa, dan (4) pengawasan pendidikan karakter diserahkan tanggung jawabnya kepada wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan urusan kesiswaan, pembina OSIS, STP2K, dan guru bimbingan konseling dengan saling bekerja sama.  Kata Kunci: implementasi program, pendidikan karakter, SMP IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION PROGRAM IN SMP Absract: The purpose of this study was to describe the planning of character education program in SMP, the organization of character education program, the implementation of character education program, and the supervision of character education program. The subjects of the research were the principal, the vice-principal, the teacher of PKn, the teacher of religion, the teacher of Sport, the teacher of guidance and counseling, parents, and the SMP studets. The data collection was carried out by observation, interview, and documentation. The data were analyzed using a descriptive qualitative technique. The results of this study show that (1) the planning of the character  education program in SMP was done by the principal, the vice-principal, and all of the teachers; (2) the organization of the character education program in SMP was done together by the principal, the vice-principal, and all of the teachers; (3) the implementation of character education program in SMP was fully supported by all of the school components - the principal, the vice-principal, all of the teachers, the parents, the supervisors, and  the students; and (4) the supervision of the character education program was conducted  together by the vice-principal of curriculum affairs, the vice-principal of student affairs, supervisors of OSIS, STP2K, and the teacher of guidance and counseling. Keywords: program implementation, character education, SMP
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN HOLISTIK SISWA Binti Maunah
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 6, No. 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.541 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i1.8615

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami implementasi pendidikan karakter dalam pembentukan kepribadian holistik siswa. Metode yang dingunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di MTs N Jabung dan SMPN 1 Talun Blitar. Data diperoleh dari hasil indept interview dengan key informant: kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, dan siswa. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah: data reduction, data display, dan conclusion/verification). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) pengelolaan pendidikan karakter dapat dibagi menjadi dua strategi, yaitu internal dan eksternal sekolah; (2) strategi internal sekolah dapat ditempuh melalui empat pilar, yakni kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk school culture, kegiatan habituation, kegiatan ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler; dan (3) strategi eksternal dapat ditempuh melalui kerja sama dengan orang tua dan masyarakat. Kata Kunci: pendidikan karakter, pribadi holistik THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION IN THE FORMATION OF STUDENTS’ HOLISTIC PERSONALITY Abstract: The purpose of this study was to describe the implementation of character education in the formation of students' holistic personality. The research was a qualitative study conducted at MTsN Jabung and SMPN 1 Blitar Talun. Data were obtained from in-depth interviews with key informants: principals, vice-principals, guardians, teachers, and students. Data were analyzed by using the steps of data reduction, data display, and conclusion/verification. Based on the results of the data analysis, the research showed that: (1) the management of character education could be divided into two strategies, namely internal and external; (2) the internal strategy of the school could be accomplished through the four pillars, namely teaching and learning activities in the classroom, daily activities in the form of school culture, habit formation activities, curricular and extra-curricular activities; and (3) external strategy could be done by cooperating with parents and the community. Keywords: character education, holistic personality
PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 WINDUSARI MAGELANG Sri Woro; Marzuki Marzuki
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 7, No. 1 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.176 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i1.10733

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap peran kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam pembentukan karakter tanggung jawab, metode-metode yang digunakan dalam pembentukan karakter tanggung jawab, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 2 Windusari Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kebenaran dan keabsahan data dalam penelitan ini ditetapkan menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam pembentukan karakter tanggung jawab merupakan sarana yang tepat untuk membentuk karakter tanggung jawab peserta didik. Metode yang digunakan untuk membentuk karakter tanggung jawab adalah pemberian nasihat, pemberian sanksi dan pemberian penghargaan, keteladanan Pembina Pramuka, pemberian tugas, dan pencapaian SKU dan SKK. Faktor-faktor pendukungnya adalah sikap, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki oleh Pembina Pramuka, kesadaran dan motivasi diri peserta didik, dana, sarana dan prasarana, dukungan dari orang tua, dan masyarakat sekitar, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya minat peserta didik dan faktor cuaca. Kata Kunci: pramuka, karakter, dan tanggung jawab

Page 2 of 30 | Total Record : 291