cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 221 Documents
PENGARUH CARA KEMATIAN IKAN DAN TAHAPAN PENURUNAN KESEGARAN IKAN TERHADAP KUALITAS PASTA IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) Putri, Marchelia; Darmanto, Y. S.; Swastawati, Fronthea
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.22 KB)

Abstract

Tahapan penurunan kesegaran yang berlangsung pada komoditas hasil perikanan dapat dikelompokan menjadi tiga tahap, yaitu tahap pre rigor mortis, rigor mortis dan post rigor mortis. Salah satu produk olahan tersebut  adalah pasta ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh cara kematian dan penurunan kesegaran ikan yang berbeda terhadap kualitas pasta ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian utama adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)  pola faktorial 2x3. Hasil penelitian pendahuluan didapatkan bahwa tepung tapioka 10 % sebagai konsentrasi terpilih sebagai pembuatan pasta ikan dengan nilai uji lipat dan uji gigit berbeda nyata (P<0,05) terhadap kualitas pasta ikan. Hasil penelitian utama didapatkan perlakuan kematian ikan menunjukan berbeda nyata (P<0,05) terhadap gel strength. Tahapan penurunan kesegaran ikan berbeda menunjukan hasil berbeda nyata (P<0,05) terhadap gel strength, pH dan kadar air. Tahapan penurunan kesegaran ikan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap derajat putih pasta ikan mujair. Nilai organoleptik ikan segar berkisar antara 6,03 – 8,00; nilai uji gel strength berkisar antara; 803 –1009,003 g/cm2; uji derajat putih; 63,91-71,37%; kadar air 69,18 – 74,53%; uji pH 6,87 – 7,01: nilai uji lipat 4,15 -4,79; uji gigit 4,4 -5,7 Pasta ikan mempunyai mutu lebih baik dengan perlakuan dimatikan langsung dalam kondisi rigor mortis. Kondisi rigor mortis merupakan saat terbaik menghasilkan kualitas pasta terbaik dilihat dari nilai gel strength dan derajat putih.
APLIKASI KARAGENAN TERHADAP KEKUATAN GEL PADA PRODUK KAMABOKO DARI IKAN YANG BERBEDA Sitompul, Ryan; Darmanto, Y S; Romadhon, Romadhon
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Bulan Januari 2017
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.232 KB)

Abstract

Kamaboko merupakan salah satu produk diversifikasi perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Banyak metode yang dilakukan untuk meningkatkan kekuatan gel pada kamaboko, salah satunya adalah dengan penambahan Karagenan. Tujuan dari penelitian ini adalah pengaruh penambahan karagenan terhadap karakteristik dari kamaboko ikan gabus, ikan belanak, dan ikan tenggiri. Metode yang digunakan bersifat experimental laboratories dengan rancangan acak lengkap faktorial 3x2 dengan perlakuan tiga jenis ikan (Belanak, Gabus, dan Tenggiri) dan konsentrasi karagenan (0% dan 1,5%). Penelitian ini dilakukan 3 kali ulangan pada tiap perlakuan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisa ragam (ANOVA). Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji beda nyata jujur, sedangkan untuk data organoleptik menggunakan uji Kruskall-Wallis dilanjutkan dengan uji Multiple comparison. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karagenan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap gell strength, derajat putih, kadar air, kadar protein, uji gigit, uji lipat dan hedonik kecuali kadar lemak. Karagenan memberikan pengaruh pada produk kamaboko. Kamaboko dari ikan tenggiri dengan penambahan karagenan 1,5% mempunyai kualitas terbaik dari ikan belanak dan ikan gabus dengan nilai gell strength 1370g.cm, derajat putih 47,33%, kadar air 68,31%, kadar lemak 3,45%, kadar protein 21,45%.
PENGARUH CARA KEMATIAN IKAN DAN TAHAPAN PENURUNAN KONDISI KESEGARAN IKAN TERHADAP KUALITAS PASTA IKAN GURAMI (Osphronemous gouramy) Nugroho, Danuar Adi; Darmanto, YS; Romadhon, -
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.71 KB)

Abstract

Cara kematian ikan dapat mempengaruhi kualitas produk olahannya sehingga diperlukan bahan baku dengan tingkat kesegaran tertentu untuk menghasilkan bahan baku produk olahan yang baik. Salah satu produk olahan tersebut adalah pasta ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh cara kematian dan penurunan kesegaran ikan yang berbeda terhadap kualitas pasta ikan gurami (Osphronemus gouramy). Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian utama adalah eksperimental laboratories dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua perlakuan kematian ikan berbeda yaitu dimatikan langsung (M1) dan dibiarkan menggelepar (M2) dengan tahapan penurunan kesegaran ikan yaitu pre rigor mortis (R1), rigor mortis (R2), dan post rigor mortis (R3) terhadap kualitas pasta ikan, masing-masing terdiri dari tiga kali ulangan. Hasil penelitian utama didapatkan perlakuan kematian ikan menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) terhadap gel strength, kadar air, dan kadar protein. Tahapan penurunan kesegaran ikan berbeda menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) terhadap gel strength, derajat putih, kadar air dan kadar protein. Pasta ikan mempunyai mutu lebih baik dengan perlakuan dimatikan langsung dalam kondisi pre rigor. Kondisi pre rigor mortis merupakan saat terbaik menghasilkan kualitas pasta terbaik dilihat dari nilai gel strength dan derajat putih. Killing treatment of fish can effect product quality so  fresh raw materials was needed to produce good products. One of the production is fish paste. Purpose of this research is to know waht effect of killing treatment and different decline of freshness quality of fish paste. The experimental design of main research that used is experimental laboratories with Random Block Design (RBD). The different treatments is fish kill flounder (M1) and fish kill picker (M2). Stages of the decline of fish freshness is pre rigor mortis (R1), rigor mortis (R2) and post rigor mortis (R3) to the quality of fish paste, each consisting of three times in deuteronomy. The main research results obtained indicate treatment of fish mortality significantly different (P<0,05) to the gel strength, moisture content and protein content. Different stages of the decline of fish freshness showed significant results (P<0,05) to the gel strength, whiteness, moisture content and protein content. Improve the quality of fish paste is better with fish kill flounder treatment in a state of pre rigor mortis. Conditions of pre rigor mortis is the best time to produce quality paste best views of the value of gel strength and whiteness.
PENGARUH PENAMBAHAN KARAGINAN, EGG WHITE DAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP KUALITAS GEL SURIMI IKAN KURISI (Nemipterus nematophorus) Latifa, Bina Nur; Darmanto, YS; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.502 KB)

Abstract

Surimi merupakan lumatan daging yang telah mengalami proses pencucian, pengepresan dan pembekuan. Kekuatan gel surimi mengalami penurunan selama proses pembuatan surimi, seperti pada proses pencucian dan pemanasan. Penambahan bahan tambahan pangan diharapkan dapat membantu  memperbaiki kekuatan gel dan menambah kandungan gizi pada surimi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan bahan tambahan karaginan, egg white dan isolat protein kedelai terhadap kualitas gel dari surimi ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus). Penelitian ini menggunakan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan bahan tambahan karaginan, egg white dan isolat protein kedelai dan dilakukan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan tambahan yang berbeda memberikan perbedaan yang nyata (P<0,5) terhadap nilai gel strength, derajat putih, nilai expressible moisture content (EMC), kadar protein, dan uji sensori (kenampakan, uji lipat dan uji gigit). Surimi ikan Kurisi dengan penambahan isolat protein kedelai 12% merupakan produk yang terbaik dengan kriteria mutu: kekuatan gel 1275,47 g.cm; kenampakan 7,80; uji lipat 8,13; uji gigit 8,13; uji derajat putih 69,02; kadar protein 19,39%; kadar air 79,25%; EMC 11,77% dan pH 6,91.  Surimi is minced fish that has been mechanically washed, pressed, and then frozen.  Gel forming ability decreased during the manufacturing process of surimi, as washing and heating process. The addition of food additives in an attempt to improve gel forming ability and enhance nutritional content of surimi. The aim of this research was to determine the effect of carrageenan, egg white and soy protein isolate addition on gel forming ability of threadfin bream (Nemipterus nematophorus) surimi. Research method used was Completely Randomized Design (CRD) with carrageenan, egg white and soy protein isolate addition treatments and done in triplicate. Results of this research showed that different food additives addition had significantly (P<0.05) for gel strength, whiteness, expressible moisture content (EMC), protein content, sensoric test (appearance, folding test, and teeth cutting test). Threadfin bream surimi with 12% soy protein isolate adding was the best product which had the quality criteria : gel strength 1275,47 g.cm; appearance 7,80; folding test 8,13; teeth cutting test 8,13; whiteness 69,02; protein content 19,39%; water content 79,25%; EMC 11,77% and pH value 6,91. 
PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN DAN LAMA EKSTRAKSI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC) Eucheuma cottonii Megawati, Nur Mulia; Dewi, Eko Nurcahya; -, Sumardianto
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 2 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas ekspor dan sumberdaya perairan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pemanfaatan rumput laut sebagai komoditas ekspor masih terbatas dalam bentuk kering, salah satu cara dengan melakukan pengolahan lebih lanjut yang dapat meningkatkan nilai jual, misalnya pengolahan menjadi Semi Refined Carrageenan (SRC). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara nyata apakah teknik pengeringan awal serta lama ekstraksi yang berbeda dapat mempengaruhi kualitas SRC. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eucheuma cottonii segar, pengeringan menggunakan sinar matahari, Solar Tunnel Dryer (STD) dan bahan pendukung lainnya. Metode yang digunakan yaitu eksperimental laboratories. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Serta nilai organoleptik SRC E. cottonii pada lama ekstraksi dan teknik pengeringan yang berbeda. Sebagai perlakuan dengan lama ekstraksi 3 jam, 4 jam dan 5 jam. Hasil penelitian utama didapat teknik pengeringan STD dan lama ekstraksi 5 jam menghasilkan kualitas SRC yang terbaik, serta menunjukkan teknik pengeringan dan lama ekstraksi yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai rendemen 69,13%, kadar air 7,68%, kekuatan gel 569,92 g/cm2, kadar sulfat 15,91%, viskositas 17,69 cps, kadar abu 23,09% dan kadar abu tak larut asam 0,75%. Uji organoleptik diperoleh nilai diatas 7 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut layak dikonsumsi.
ANALISIS KADAR KOLESTEROL DAN KUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ASAP MENGGUNAKAN ASAP CAIR BERBEDA Nashiruddin, Muhammad Khalid; Swastawati, Fronthea; Susanto, Eko
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.966 KB)

Abstract

Ikan lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang potensial untuk dikembangkan tetapi diprediksikan kandungan kolesterol dalam ikan lele tinggi, pakan ikan lele yaitu limbah telur dan telur mengandung kolesterol tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan asap cair untuk menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan perbedaan asap cair yaitu tanpa asap cair (kontrol), asap cair tempurung kelapa, bonggol jagung, dan kombinasi keduanya dengan pengulangan 3 kali. Ikan asap dianalisa hasil kadar kolesterol, komposisi asam lemak, kadar air, kadar lemak, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan asap cair (tempurung kelapa, bonggol jagung, kombinasi keduanya) berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap kadar kolesterol, kadar air, dan kadar lemak. Perbedaan asap cair berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap kadar kolesterol, penurunan terendah terjadi pada asap cair bonggol jagung sebesar 22,12% (44,98±2,24) mg/100gram, sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada asap cair tempurung kelapa sebesar 42,41% (24,69±3,83). Berdasarkan nilai organoleptik asap cair bonggol jagung adalah yang paling efektif untuk kualitas organoleptik. African catfish is freshwater fish which is potential to be developed however it is predicted high content  of cholesterol due to their feed. This phenomenon caused by catfish feed, egg waste. This study aimed to determine the effect of different liquid smoke to reduce cholesterol level contained in catfish. Catfish smoke were is Completely Random Design consisting of 4 different liquid smoke treatments i.e. without liquid smoke (control), liquid smoke coconut shell, corncob, and a combination of both in triplicates. All treatment were analyzed for  cholesterol, fatty acids composition, water content, lipid content, and organoleptic test. The result showed that the different liquid smoke (coconut shell, corn cob, and a combination) significantly different (p <0.05) to cholesterol levels, moisture content, and lipid content. Different liquid smoke was able to significantly reduce (p <0.05) cholesterol level, the lowest decrease showed on liquid smoke corncorb at 22,12 % while the highest decreased showed in liquid smoke coconut shell at 42,41 %. Based on organoleptic value corncob liquid smoke is the most effective for organoleptic quality.
EFEKTIVITAS LARUTAN DAUN KEDONDONG (Spondias sp.) SEBAGAI PEREDUKSI KADAR FORMALIN PADA FILLET IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk.) SELAMA PENYIMPANAN DINGIN Dwimayasanti, Rany; Ma'ruf, Widodo Farid; Riyadi, Putut Har
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.234 KB)

Abstract

Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) merupakan salah satu bahan pangan yang sering dikonsumsi masyarakat. Formalin termasuk bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan pengawet ikan. Salah satu cara untuk menanggulangi formalin adalah menggunakan daun kedondong yang mengandung saponin sehingga dapat mereduksi kadar formalin.Penelitian ini terdiri dari penelitian pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui konsentrasi larutan daun kedondong dan lama perendaman yang terbaik dalam mereduksi formalin. Penelitian utama untuk mengetahui pengaruh penyimpanan suhu dingin terhadap kadar formalin fillet ikan Bandeng. Penelitian ini bersifat experimental laboratories. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x3. Parameter yang diukur adalah kadar formalin, pH, kadar air, dan nilai organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan penyimpanan dingin (0, 3, dan 6 hari) memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) pada kedua perlakuan terhadap kadar formalin (Fhitung (68,7917) > Ftabel (5,14)), pH (Fhitung (90,79) > Ftabel (5,14)), kadar air (Fhitung (305,53) > Ftabel (5,14)), dan nilai organoleptik yaitu kenampakan (X2hitung  (101.096)> X2tabel (3,8146)), bau (X2hitung  (124.200) > X2tabel (3,8146)), serta tekstur (X2hitung  (101.746) < X2tabel (3,8146)).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan larutan daun kedondong efektif dan mempunyai pengaruh positif dalam mereduksi kadar formalin mencapai 62,6% pada fillet ikan Bandeng. Milkfish (Chanos chanos Forsk) is one of the food material often consumed in the society. Formalin including chemicals ingredients used as preservatives fish.One way to reduce formalin is to use Ambarella leaf containing saponins that can reduce formalin levels. This study aims consists of the preliminary research and the main research. The preliminary research to determine the best concentration and immersion time of Ambarella Leaf in reducing formalin. The main research to determine the best concentration and immersion time of Ambarella leaf in reducing formalin, and cold temperature storage effects on levels of formalin Milkfish. This research is experimental laboratories. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) 2x3 factorial. Parameters measured were levels of formaldehyde, pH, water content, and organoleptic value. The results showed that cold storage (0, 3 and 6 days) gave significant effect (P <0,05) in both treatment on levels of formalin (Fvalue (68.7917)> Ftable (5.14)), pH (Fvalue (90.79)> Ftable (5.14)), water content (Fvalue (305.53)> Ftable (5.14)), and the organoleptic value are appearance (X2value (101.096)> X2table (3.8146)), odour (X2value (124.200)> X2table (3.8146)), and texture (X2value (101.746)> X2table (3.8146). Based on the results of this study, it can be concluded that the use of ambarella leaf solution is effective and have a positive influence in reducing formalin level reach 62.6% in Milkfish.
PENGARUH LAMA PENGUKUSAN ADONAN TERHADAP KUALITAS FISIK DAN KIMIA KERUPUK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Zulistyanto, Danis; Riyadi, Putut Har; Amalia, Ulfah
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Periode Bulan Oktober 2016
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.038 KB)

Abstract

Kerupuk ikan diolah dengan metode pengolahan suhu tinggi salah satunya tahap pengukusan adonan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi terbaik daging ikan lele pada pembuatan kerupuk ikan dan mengetahui pengaruh lama pengukusan adonan terhadap kualitas kerupuk ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Lele Dumbo. Metode penelitian yang digunakan bersifat experimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan adalah lama peangukusan adonan yang berbeda antara lain 45, 60, dan 90 menit. Parameter yang diamati adalah karakteristik kerupuk ikan baik fisik maupun kimia melalui pengujian organoleptik, uji kemekaran, kadar air, kadar abu, kadar protein dan asam amino lisin. Data dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA) dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama pengukusan adonan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas fisik dan kimia. Kerupuk dengan lama pengukusan adonan selama 45 menit memiliki kualitas terbaik dengan kriteria: uji organoleptik 8.45 , daya kemekaran 39%, kadar air 7,98%, kadar abu 1,66%, kadar protein 11,88%, asam amino lisin 50,03 mg/g.
PENGARUH PENAMBAHAN EGG WHITE POWDER TERHADAP KUALITAS GEL SURIMI PADA BEBERAPA JENIS IKAN LAUT Purwandari, Lutfiani Yusup; Darmanto, YS; Wijayanti, Ima
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.676 KB)

Abstract

Surimi merupakan lumatan daging ikan yang dicuci dengan air dan ditambahkan krioprotektan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui potensi Egg white powder terhadap kualitas gel pada surimi dengan bahan baku jenis ikan laut yang berbeda. Bahan yang digunakan adalah ikan Tunul (Spyraena picuda), ikan Kurisi (Nemipterus nematoporus), dan ikan Belanak (Mugil cephalus) dengan masing-masing penambahan EWP 0% dan 3%. Hasil penelitian menunjukkan surimi belanak nilai kekuatan gel mengalami peningkatan yaitu sebanyak 11,40%. Pada surimi tunul dan kurisi nilainya menurun setelah ditambahkan EWP sebesar 10,52%. Kisaran nilai kadar air semua sampel yaitu sebesar 79,16% – 80,08 %. Nilai pH semua sampel memiliki nilai rata-rata sebesar 6,8. Nilai protein seluruh sampel mengalami kenaikan, pada ikan belanak sebesar 2,45%, pada ikan tunul mengalami kenaikan sebesar 1,11 % dan protein surimi ikan kurisi naik sebesar 0,89%. Nilai EMC seluruh surimi mengalami penurunan setelah ditambah EWP 3% sebesar 10,47%. Surimi ikan tunul dan kurisi memiliki nilai uji lipat dan uji gigit terbaik dibandingkan surimi ikan belanak. Nilai uji hedonik yang terdiri dari uji kenampakan, tekstur, rasa dan aroma juga menunjukkan rata-rata nilai yang sama dengan kisaran nilai sebesar 7,41± 8,48. Surimi is a minched fish meat that washed with water and added cryoprotectants. The purpose of this study was to determine the potential of Egg white powder on the gel forming ability of surimi with raw materials of different types of marine fish. Materials used are Great barracuda (Spyraena picuda), Treadfin bream (Nemipterus nematoporus), and Mullet (Mugil cephalus) with the addition of each EWP 0% and 3%. The results showed mullet surimi has the highest gel strength values as 11,40%. Different results are shown in great barracuda and tredfin bream surimi. The gel strength decreased after adding the EWP is equal to 10,52%. Values of the water content of all samples showed similar values between 79,16% - 80,08 %. pH value of all samples also had anaverage value of 6,84. The protein values of mullets surimi has the highest protein rise in amount of 2,45% compared to great barracuda surimi which rised by 1,11% and treadfin bream surimi rised by 0,89%. EMC value in all surimi showed significant differences. EMC values decreased after adding EWP 3% and the highest value in the sample mullets of 10,47%. Great barracuda surimi and treadfin bream surimi have a best score frome folding test and teeth cutting test compared mullets surimi. Hedonic value test shows the average value range of 7,41 ± 8,48.
KAJIAN AKTIVITAS BIOAKTIF EKSTRAK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP JAMUR Candida albicans Pranoto, Eunike Noviana; Ma'ruf, Widodo Farid; Pringgenies, Delianis
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 1, No 2 (2012): Jurnal Pengolahan dan bioteknologi hasil perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.471 KB)

Abstract

Teripang dapat ditemukan di perairan Indonesia. Teripang diketahui memiliki zat yangsalah satunya berfungsi sebagai antijamur. Penyakit infeksi pada manusia yangdisebabkan oleh jamur Candida albicans di Indonesia masih relatif tinggi dan obatantijamur relatif lebih sedikit dibandingkan dengan antibakteri. Pengobatan terhadap C.albicans secara kimia dapat menimbulkan resistensi dan efek samping. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pelarut dan konsentrasi yang berbedadari ekstrak Holothuria scabra terhadap C. albicans serta mengetahui kandungansenyawa bioaktif dalam H. scabra. Hasil penelitian didapatkan bahwa pelarut terbaikuntuk mengisolasi senyawa antijamur H. scabra adalah metanol. Konsentrasi ekstrak 5mg/ml, 6 mg/ml,7 mg/ml menghasilkan zona hambat berturut-turut sebesar 5,1 + 0,56mm; 8,42 + 0,71 mm; 10,1 + 0,59 mm. Hasil uji kandungan bioaktif memperlihatkanbahwa ekstrak H. scabra mengandung senyawa alkaloid, saponin, steroid dantriterpenoid. Ada indikasi potensi antijamur pada ekstrak H. scabra.

Page 7 of 23 | Total Record : 221