cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 364 Documents
PERTUNJUKAN WAYANG “PAKELIRAN PADAT” SEBAGAI LTERNATIF MEMBANGKITKAN RASA MENYUKAI WAYANG DAN MUSIK GAMELAN Cipto Budi Handoyo
Imaji Vol 12, No 1 (2014): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.777 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v12i1.3149

Abstract

Pertunjukan wayang  dan  gamelan di  berbagai tempat, termasuk di lingkungan  kampus  Universitas  Negeri  Yogyakarta  (UNY),  seringkali berlangsung memprihatinkan. Penonton dari kalangan mahasiswa biasanya sangat sedikit. Gejala  ini menarik untuk dikaji  lebih  lanjut,  terutama berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya ketertarikan mahasiswa terhadap keseniaan wayang dan pertunjukan gamelan. Penelitian yang telah dilakukan pada Mei 2012 menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap wayang dan gamelan ternyata positif. Hal ini berbeda secara nyata (signifikan) dengan keadaan sebelumnya (beberapa bulan sebelum adanya pertunjukan wayang dan gamelan), selisih mean antara sebelum dan sesudah pertunjukkan sebesar 5,133 dengan signifikansi 0,012 lebih kecil daripada 0,05. Fakta di atas menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan persepsi mahasiswa terhadap wayang dan gamelan secara signifikan. Oleh karena persepsi dalam penelitian ini dimaknai bahwa apabila positif artinya menyukai/mencintai, maka terjadinya peningkatan persepsi antara sebelum dan sesudah pertunjukan wayang dan gamelan menjelaskan bahwa telah terjadi peningkatan rasa menyukai/mencintai  terhadap wayang dan gamelan. Penelitian ini memperlihatkan bahwa peningkatan rasa suka terhadap pertunjukan wayang dan gamelan disebabkan pagelaran tidak berlangsung semalam suntuk, seperti biasanya wayang digelar. Pertunjukan wayang yang tidak berlangsung semalam suntuk  inilah yang dinamakan dengan “Pakeliran Padat”. Dengan  demikian,  pergelaran  wayang  dengan  “Pakeliran  Padat”  dapat dikembangkan sebagai alternatif membangkitkan rasa menyukai/mencintai terhadap wayang dan gamelan.
PENYIMPANGAN PADA PENULISAN LAGU POPULER KAJIAN SINKRONISASI ANTARA FRASE MELODI DAN TEKS LAGU Heni Kusumawati
Imaji Vol 2, No 1 (2004): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13165.584 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v2i2.6936

Abstract

KESALAHAN IMPLEMENTASI TEKNIK TRIANGULASI PADA UJI VALIDITAS DATA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY - Kasiyan
Imaji Vol 13, No 1 (2015): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.595 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i1.4044

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, mendeskripsi, dan mengeksplanasi: 1) Pelbagi bentuk kesalahan implementasi teknik triangulasi pada uji validitas data skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY dan 2) Faktor penyebab terjadinya kesalahan implementasi teknik triangulasi sebagaimana dimaksud. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan perspektif kritis weltanschauung yang bertujuan sebagai kritik atas realitas kekurangan tentang sesuatu hal, untuk kemudian dikonstruksi konsep baru, yakni terkait dengan implementasi teknik triangulasi dalam penelitian seni. Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan hermeneutik, karena sumber datanya berupa dokumentasi skripsi mahasiswa. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai human instrument, yang dibantu dengan pedoman dokumentasi. Spasial waktu sumber data dalam penelitian ini menggunakan data skripsi dalam rentang lima tahun terakhir (2008-2013), dengan harapan mampu menghadirkan informasi data yang komprehensif.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ditempuh dengan  purposive sampling  (jugdmental sampling). Sementara itu, analisis datanya menggunakan teknik analisis deskritif kualitatif. Hasil penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut.  Pertama, ditemukan tiga pola kategori kesalahan implementasi teknik triangulasi pada skripsi mahasiswa yang berbasis: a) penghadiran pendapat ahli/pakar (expert judgment); b) ketidakmampuan membedakan jenis teknik triangulasi yang digunakan; dan c) ketidakjelasan konsep triangulasi yang digunakan.  Kedua, faktor penyebab terjadinya kesalahan implementasi triangulasi tersebut, adalah bersifat internal (diri mahasiswa) dan eksternal (dosen), yang mempunyai kekurangan wawasan dan pengetahuan tentang metodologi triangulasi dalam penelitian.
PELANGGARAN WAYANG TERHADAP AGAMA DAN SOLUSINYA Muh. Mukti
Imaji Vol 13, No 2 (2015): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.942 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i2.7879

Abstract

Wayang dalam perspektif agama Islam selama ini selalu dipandang positif oleh masyarakat umum bisa mengantarkan mamusia sampai pada Penciptanya, tetapi tidak demikian  oleh orang  alim, wayang dianggap sebagai pelanggaran terhadap agama Islam karena tidak bisa mengantarkan manusia sampai pada Penciptanya, hingga harus diberi solusinya.  Tulisan ini bertujuan untuk menyampaikan pelanggaran wayang terhadap agama Islam, serta solusinya agar bisa mengantarkan manusia sampai pada Penciptranya. Pelanggaran wayang terhadap agama Islam,  pertama  wayang bukanlah dakwah, kedua bukan taklim, ketiga bukan ibadah, hingga tidak bisa mengantarkan manusia sampai pada Penciptanya, Adapun Solusinya, wayang harus disambungkan dengan dakwah khuruj fii sabiilillaah.tiga hari, empatpuluh hari, atau empat bulan.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PRAKTIK INSTRUMEN PERKUSI MAHASISWA MELALUI PENGGUNAAN PORTOFOLIO Herwin Yogo Wicaksono
Imaji Vol 10, No 2 (2012): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.301 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v10i2.6376

Abstract

This study aims to find out about (a) the use of portofolios in Percussion Music Instrument practical course, (b) to find out what can be done to improve students’ ability in learning to play this instrument. This research is an action research conducted in Music education Department, Yogyakarta State University. The subjects of this research are the students of semester I and semester III who take PIM Percussion course. The data were collected through a competence test, interviews, and observation. The data analysis technique was conducted by applying the quantitative descriptive analysis method which enables the researcher to present quantitative data, and qualitative descriptive method used to describe the data from observations and interviews. The research results show that through the use of portofolios, the students’ abilities to practice to play this instrument are significantly improved in terms of psychomotor, cognitive, and affective skills. This is proven with the average score gained by students of semester I, which is about 64.25 in Cycle I and 73.25 in Cycle II, and the average score gained by the students of Semester III, which is about 68 in Cycle I and 74.5 in Cycle II.
KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN ARANSEMEN MUSIK SEKOLAH Heni Kusumawati
Imaji Vol 14, No 1 (2016): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.713 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v14i1.9534

Abstract

Kreativitas merupakan sarana untuk mengungkapkan ekspresi, imajinasi dan apresiasi dalam bermusik. Salah satu kegiatan pembelajaran seni budaya/seni musik adalah mengekspresikan diri melalui karya seni dengan pembuatan aransemen musik sekolah. Aransemen merupakan kegiatan kreatif dalam mengolah dan mengembangkan elemen-elemen musik menjadi sebuah karya baru. Adapun tahapan dalam pembuatan aransemen sederhana untuk musik sekolah diantaranya adalah: 1) Menentukan lagu yang akan di aransemen, 2) Mengolah pola ritme/harga nada/irama/durasi notasi, 3) Menentukan Akor, 4) Menulis melodi, 5) Progresi Akor (pergerakan akor), dan 6) Lintas sukat, sedangkan format instrumen yang akan diaransemen menyesuaikan dengan alat musik yang dimiliki sekolah sehingga format instrumen bisa berupa kuartet, kuintet atau ansambel. 
RELASI ESTETIKA WAYANG DAN ESTETIKA AGAMA Muh. Mukti
Imaji Vol 7, No 1 (2009): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.993 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v7i1.6644

Abstract

Keberadaan budaya bangsa untuk sekarang ini, tidak selalu berjalan dengan estetika agama, wayang di antaranya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemikiran bagaimana wayang tersebut berjalan dengan estetika agama. Agar wayang berjalan dengan estetika agama, harus disambungkan dengan dakwah. Untuk keperluan itu, digunakan tasykil, yakni ajakan secara langsung kepada penonton untuk dakwah usai wayang. Wayang setelah disambungkan dengan dakwah, berubah jenisnya menjadi kesenian dakwah, terminologinya ganda: wayang, tasykil, dan dakwah, tuntunannya agama, dan bentuknya sambung. Kata kunci: estetika, estetika wayang, dan estetika agama
PENGEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN LANGEN MANDRAWANARA SEBAGAI ASET PARIWISATA DI DESA SEMBUNGAN KABUPATEN BANTUL Kuswarsantyo -
Imaji Vol 5, No 2 (2007): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.23 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v5i1.6678

Abstract

Langen Mandrawanara is one of rare arts, created by Patih Danurejo in the reign of Sultan Hamengkubuwana VIII. Besides its low frequency of performance, the rareness is caused by the difficulties of that dance with Ramayana epic theme. The art of Langen Mandrawanara is performed with squatting and the dialogs are carried out through tembang, traditional Javanese songs. The difficulties make Langen Mandrawanara less interesting to young generation incapable of singing the songs. As the time goes by, efforts are made by art groups and organizations to preserve Langen Mandrawanara, which are good steps to support the art preservation. The one carried out by Langen Mandrawanara community in Sembungan Village, Bangunjiwo, Bantul becomes the key to the future of the art. The endeavor also becomes an appeal to the tourists. The application of pseudo traditional arts is quite relevant as an attempt to keep Langen Mandrawanara art improving, without neglecting its essential aspects to be preserved. Using a dynamic concept of performance, Langen Mandrawanara is hoped to attract the viewers, especially of the young generation. Key words: Langen Mandrawanara, preservation, tourism
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SENI TARI SMA NEGERI DI SLEMAN YOGYAKARTA Lusi Susilowati; Sutiyono Sutiyono
Imaji Vol 15, No 2 (2017): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6534.991 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i1.14034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran seni tari di sekolah menengah atas Negeri di Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah evaluasi formatif yang dikembangkan oleh Scriven. Subjek dalam penelitian ini adalah dua guru dan 59 murid dari dua SMA Negeri di Sleman, Yogyakarta yang ditentukan dengan teknik sampling purposive. Instrumen yang digunakan adalah angket, panduan observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi. Angket digunakan untuk mengetahui dan mengukur perencanaan pembelajaran dan cara mengajar guru. Observasi dilakukan untuk pengecekan kesesuaian antara RPP dan silabus dengan kegiatan pembelajaran. Wawancara dan dokumentasi digunakan untuk memperdalam informasi. Validasi instrumen yang digunakan adalah validasi expert judgment, dan teknik triangulasi data digunakan untuk menganalisis data yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013 dalam kategori sangat cukup, ini dibktikan dari jawaban interviuw yang memuaskan; 2) perencanaan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas sudah sangat sesuai dan hal ini dapat terlihat dari rata-rata penilaian angket yang diberikan, yaitu 80,3; 3) dan pelaksanaan pembelajaran sangat sesuai dan hal ini dapat dilihat dari rata-rata penilaian angket siswa terhadap berlangsungnya proses pembelajaran yaitu 80,59.Kata kunci: evalusi pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013, seni tari THE EVALUATION OF CURRICULUM 2013 IMPLEMENTATION ON ART DANCE SUBJECT IN STATE SENIOR HIGH SCHOOLSIN SLEMAN YOGYAKARTAAbstract The objective of this research is to describe the evaluation of the implementation of Curriculum 2013 on the art dance subject in state senior high schools in Sleman, Yogyakarta. This research was evaluation research with qualitative descriptive approach. The evaluation model was a formative evaluation which was developed by Scriven. The subjects of this research were two teachers and 59 students of two states senior high schools in Sleman, Yogyakarta which were selected by using the random sampling technique. The instruments were a questionnaire, observation guide, interview guide, and documentation. The questionnaire was used to know and to measure the lesson plan and the procedure of the teaching and learning process. The observation guide was used to check the compatibility among lesson plans and syllabus with the teaching and learning process. The interview guide and documentation were used to deepen the information. The instrument validities used were expert judgment and triangulation. The triangulation was used to analyze the data, consisting of data reduction, presentation, and conclusion. The result of this research shows that 1) the teachers’ comprehension of Curriculum 2013 is defficient enough 2) the planning of the teaching and learning process is very suitable, which could be seen from the average result of the questionnaire which is 80,3; 3) the implementation of the teaching and learning process is very suitable. Which could be seen from the average of students’ questionnaire result of the teaching and learning process, which is 80,59.Keywords: development, method, sight reading, rhythmic
MAKNA PERTUNJUKAN DABUIH PADA MASYARAKAT LUMPO PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Yuniarti Munaf
Imaji Vol 5, No 1 (2007): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.958 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i2.6696

Abstract

The aims of this study are to know the functions of Dabuih performance in Lumpo of Pesisir Selatan Regency and its meanings. The analysis of meaning is focused on the supporting aspects, including stage and spectators. It is a qualitative research adopting an interaction symbolism. The informants, selected through the snowball sampling technique, were the village chief, Dabuih players, influential villagers, and spectators. The data were analyzed by using Spradley analysis model (1997). The validity was based on their credibility, transferability, dependability and conformability. The findings show that 1) Dabuih traditional art performance still exists and is preserved by Lumpo people. In its earlier development, Dabuih was a medium to introduce the Islamic teachings, but in the later development it was used as entertainment; 2) the meanings of Dabuih are related to religious and traditional aspects of the local people. To Dabuih viewers, the performance is religiously educative, integrative and entertaining media. Key Words: the meanings of Dabuih, a performance in Lumpo

Page 11 of 37 | Total Record : 364