cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 364 Documents
Penggunaan Tepung yang Tepat dalam Kegiatan Membatik untuk Meningkatkan Keterampilan Motorist Halus Anak di TK Negeri Pembina Yogyakarta Era Paraswati
Imaji Vol 13, No 1 (2015): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.478 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i1.4049

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tepung yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan membatik dalam rangka meningkatkan keterampilan motorik halus anak, siswa TK Negeri Pembina Yogyakarta   Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Subjek penelitian ini adalah anak-anak TK Negeri Pembina Yogyakarta kelompok B5, dengan jumlah total 25 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) ada peningkatan respon anak-anak 'saat melakukan aktivitas batik pada pra tindakan sampai siklus kedua, dan (2) masing-masing aspek penilaian ini termasuk kategori  tinggi dengan batas nilai lebih besar dari atau sama dengan 91 atau 91 ≤ X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung warna-warni dalam kegiatan batik disukai oleh anak-anak dari kelompok B5 di TK Negeri Pembina Yogyakarta karena warna yang menarik, yang membuat anak-anak lebih semangat untuk melakukan aktivitas membatik, dengan demikian, keterampilan motorik halus akan dilatih dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari respon meningkat pada pra tindakan, siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil analisis, jumlah respon anak-anak ketika aktivitas batik dilakukan dalam pra tindakan adalah 315 dan meningkat pada siklus I dari 442,5 setelah media tepung warna-warni dilakukan, kemudian  meningkat pada siklus II dengan 485. Dengan demikian, pada saat tindakan respon anak-anak telah meningkat dibandingkan respone mereka dalam waktu pra tindakan. Dalam waktu pra-tindakan anak-anak tampak lebih tegang, tidak mandiri, dan cemas ketika kegiatan membatik dilakukan.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKORD KEYBORD MELALUI PENGGUNAAN METODE MOVING OF FINGER ( MOFI ) PADA SISWA KELAS VIIC SEMESTER 2 TAHUN PEL. 2014/2015 DI SMP NEGERI 2 TANJUNGSARI, GUNUNGKIDUL. - Boiman
Imaji Vol 13, No 2 (2015): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.358 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i2.7884

Abstract

Rendahnya hasil pembelajaran akord pada alat musik keyboard di SMP Negeri 2 Tanjungsari, Gunungkidul dipengaruhi oleh berupa siswa kurang semangat, sulit memahami materi pelajaran, hal tersebut dimungkinkan metode yang digunakan kurang tepat   sehingga hasil pembelajaran-  nya belum mencapai batas minimum atau KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 75. Metode mofi merupakan salah satu metode pembelajaran akord pada alat music keyboard yang dalam pembelajarannya mempermudah siswa dalam mempelajari penjarian  dalam melakukan progresi akord dengan cara  merubah 1 (satu) jari saja.              Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  bagaimana langkah - langkah penerapan metode  Mofi  dalam pembelajaran akord keyboard dan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Mofi pada siswa kelas VII C semester 2 Tahun Pel. 2014/2015 di SMPN 2 Tanjungsari,Gunungkidul. Penelitian ini  dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.              Hasil Penelitian  diperoleh kesimpulan bahwa menggunakan  metode  mofi dapat meningkatkan hasil pembelajaran Akord Keyboard secara signifikan dari siklus I ke Siklus II, berdasarkan KKM yang ditetapkan sebesar  75. Pada siklus I jumlah nilai sebanyak 2415 dengan rata-rata 75,47,Nilai ketuntasan 51,52 %,  sedangkan pada siklus II diperoleh jumlah nilai sebesar 2605 , Dengan rata-rata sebesar 81,40 Nilai ketuntasan 87,50 Berdasarkan perolehan nilai pada siklus I dan Siklus II terdapat peningkatan ketuntasan  sebesar 51,52 % pada siklus I menjadi 87,5 % pada siklus II. hal ini membuktikan bahwa Metode  Mofi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar akord keyboard.
DESAIN GRAFIS SEBAGAI MEDIA UNGKAP PERIKLANAN R. Kuncoro Wulan Dewojati
Imaji Vol 7, No 2 (2009): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.338 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v7i2.6633

Abstract

Desain grafis lahir dari kebutuhan manusia akan komunikasi melalui bahasa visual sejak abad ke- 19 hingga jaman modern. Mulai dari penggunaan simbol-simbol sederhana sampai perangkat komputer yang canggih. Desain yang berakar dari senirupa murni yang kemudian berkembang menjadi fungsi identifikasi, informasi, instruksi serta Promosi dan Presentasi. Desain grafis adalah suatu media untuk menyampaikan informasi melalui bahasa komunikasi visual dalam wujud dwimatra ataupun trimatra yang melibatkan kaidah-kaidah estetik. Elemen-elemen desain yang utama terlibat dalam desain grafis adalah sebagai bahan pokok (ingredients) yang berupa : garis, huruf, bentuk (shape) dan tekstur. Sedangkan struktur (structure)-nya adalah pengorganisasian elemen-elemen desain tersebut. Struktur desain yang baik adalah hasil integrasi prinsip-prinsip desain yang akurat pada proses penempatannya. Prinsip-prinsip desain yang utama terdiri dari : keseimbangan (balance), kontras, unity, nilai (value) dan warna. Sebagai akibat dari proses interaksinya dengan dunia seni, sosial budaya, industri dan perdagangan, maka berbagai corak atau style desain grafis semakin kaya dan berwarna-warni. Kata kunci : desain grafis, bahasa komunikasi visual
KAJIAN BENTUK ESTETIS KAIN TENUN KAPAL DALAM MASYARAKAT SAIBATIN LAMPUNG TIMUR MENURUT DE WITT H. PARKER Deddy Irawan
Imaji Vol 14, No 2 (2016): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.607 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v14i2.12173

Abstract

Kain  Tenun Kapal  Lampung dikenal  sebagai kekayaan dalam kebudayaan masyarakat Lampung saibatin (pesisir). Dengan keaneka-ragaman bentuk, motif, dan warna  yang dimiliki,  „motif kapal‟ selalu hadir dan mendominasi sebagai motif utamanya. Penciptaan kain tenun kapal sebagai puncak imajinasi dan ekspresi nenek moyang suku Lampung  saibatin  sekitar abad ke-16 merupakan hasil dari karsa dan cipta masyarakat sebagai puncak peradaban pada masanya. Keindahan bentuk motif pada kain kapal keseluruhannya bergaya garis-garis kaku, menyiku dan membentuk susunan yang bersudut. Berangkat dari  hal tersebut, penulis mencoba untuk menganalisisnya dengan berpusat pada  bentuk estetis dari kain tenun kapal  tersebut dengan menggunakan  teori dari DeWitt H. Parker.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KERAJINAN BATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER MULTIMEDIA Ismadi -
Imaji Vol 8, No 1 (2010): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.12 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v8i1.6653

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dan peningkatan hasil pembelajaran kerajinan batik dengan menggunakan media interaktif berbasis komputer multimedia. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester III Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY sebanyak 20 orang. Penelitian ini didesain sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah penelitian mengacu pada model yang diterapkan oleh Kemmis dan Metaggart dan dilaksanakan 2 siklus. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriftif kualitatif. Hasil penelitian tindakan I menunjukkan bahwa pemahaman teori dasar-dasar membatik dengan tes pilihan ganda dengan 10 soal, mahasiswa mendapat nilai rata-rata 6,6. pelaksanaan tindakan I masih mengalami permasalahan dalam pembelajaran kerajinan batik, hal ini ditandai dengan nilai rata-rata mahasiswa yang masih kurang. Oleh karena itu perlu diadakan tindakan II. Tindakan II dilakukan setelah merevisi media pembelajaran interaktif yang dikembangkan oleh peneliti. Pelaksanaan tindakan II ini sudah menunjukkan ada peningkatan yang signifikan, yaitu rata-rata mahasiswa sudah mencapai nilai 7. oleh karena itu, dengan adanya peningkatan nilai pada tindakan II ini, maka dianggap sudah tidak perlu lagi dilakukan tindakan III. Analisis data menunjukkan bahwa media pembelajaran yang interaktif dapat mempengaruhi hasil pembelajaran yang cukup besar. Hal itu dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil tes yang diperoleh mahasiswa pratindakan adalah 4,5, tindakan I adalah 6,6 dan tindakan II adalah 7. Kata kunci: kerajinan batik, pembelajaran, dan media interaktif
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERTUNJUKAN WAYANG COKEK LAKON “NDARU ING BUMI SUKOWATI” Ardian Yuliani Saputri
Imaji Vol 17, No 2 (2019): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6157.146 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v17i2.25938

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap adanya nilai-nilai pendidikan karakter pertunjukan wayang Cokek pada lakon “Ndaru Ing Bumi Sukowati”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah rekaman pertunjukan wayang Cokek lakon “Ndaru Ing Bumi Sukowati” yang telah diselenggarakan pada 18 Juni 2017 di Alun-Alun Sasana Langen Putra Kabupaten Sragen. Sumber data dalam penelitian ini adalah percakapan antartokoh wayang dari rekaman video bersumber dari cerita asal-asul Kabupaten Sragen yang dibawakan oleh dalang Ki Joko Zendhen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, studi dokumentasi, simak dan catat. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya nilai- nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam pertunjukan wayang Cokek lakon “Ndaru Ing Bumi Sukowati”antara lain: jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratif, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, mengahargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Berdasarkan temuan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam wayang Cokek pada lakon tersebut, cerita ini dapat dijadikan sebuah model dalam membangun pendidikan karakter generasi bangsa baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.Kata Kunci: pendidikan karakter, wayang cokek, lakon. THE CHARACTER EDUCATION VALUES IN COKEK PUPPET SOW WITH THE PLAY OF “NDARU ING BUMI SUKOWATI”AbstractThe purpose of this research is to uncover the character education values of Cokekpuppet show in “Lakon Ndaru Ing Bumi Sukowati”. This research uses qualitative research methods. The data in this study is a recording of the Cokek puppet show, “Lakon Ndaru Ing Bumi Sukowati” which was held on 18 June 2017 at Sasana Putra Square, Sragen. The data source in this study  is a conversation excerpt between wayang characters from the recorded video in the original story of Asul Sragen Regency, hosted by Ki Joko Zendhen. The techniques used to collect data were participants ‘ observation, documentation, and notes. The data is collected by listening to and recording the speech in the Wayang Cokek performances of Ndaru Ing Bumi Sukowati. The results of this research include the values of the character education in the Cokek puppet show, Lakon Ndaru Ing Bumi Sukowati such as; honest, discipline, hard work, creative, self-reliant, democratize, curiosity, national spirit, love of homeland, award of achievement, friendly or communicative, love of peace, fond of reading, environmental care, social care, and responsibility. Based on the findings of the character education values contained in the Cokek puppet show in that play, this story can be used as a model to build the character education of our generations both in academic and non-academic fields. Keywords: caharacter education, cokek puppet, play
KESENIAN MADIHIN DI BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN DALAM TINJAUAN AKSIOLOGI DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER M. Budi Zakia Sani
Imaji Vol 15, No 1 (2017): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.708 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i1.14452

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan; (1) bentuk, struktur, dan fungsi kesenian Madihin, (2) nilai-nilai aksiologis yang terkandung di dalam kesenian Madihin, dan (3) relevansi nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian Madihin terhadap pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi.. Objek material dalam penelitian ini adalah kesenian Madihin di Banjarmasin. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Madihin mengandung hierarki nilai moralitas yang meliputi; (1) nilai religiusitas, (2) nilai toleransi, (3) nilai disiplin, (4) nilai kerja keras, (5) nilai kreatif, (6) nilai komunikatif, (7) nilai tanggung jawab, dan (8) nilai cinta tanah air. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi dengan nilai pendidikan karakter. Nilai tersebut bisa dijadikan sebagai sarana untuk membangun pendidikan karakter di Indonesia.Kata kunci: kesenian Madihin, aksiologi, dan pendidikan karakter MAHIDIN ART IN BANJARMASIN SOUTH KALIMANTAN IN THE AXIOLOGY PERSPECTIVE AND THE RELEVANCE TO CHARACTER EDUCATION AbstractThis research aims to reveal; (1) forms, structures, and functions of Madihin Art, (2) the axiological value of Madihin art, and (3) relevance the value of Madihin art to character education. This research is uses qualitative research with ethnography approach. The material object of this research was Madihin art in Banjarmasin. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The data were analyzed using Miles and Huberman framework, which covers data reduction, presentation, and conclusion drawing. The results show that Madihin art contains morality value hierarcy, consisting of; (1) religiousity, (2) tolerance, (3) discipline, (4) hardworking, (5)  creativity, (6) communicativeness, (7) responsibility, and (8) patriotism. Those values can be made as a medium of supporting character education in Indonesia.Keywords: Madihin art, axiology, character education
KARYA SENI INDONESIA SEBAGAI OBJEK PERLINDUNGAN HAK CIPTA: JANGKAUAN DAN PERMASALAHAN Djoko Saryono
Imaji Vol 5, No 1 (2007): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.282 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i2.6689

Abstract

As an intellectual creation, arts have long become the objects of copyright protection. International copyright regulations have been legislated and many have been ratified. Indonesia has also established such regulations as well as ratified the international patent laws to protect art works. The regulations are relatively adequate, however, the implementation and the control are still very bad. Key words: arts works, protection, and copyright
DIMENSI KARAKTER DALAM PENILAIAN PROSES BERKARYA SENI LUKIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Trie Hartiti Retnowati; Djemari Mardapi; Bambang Prihadi
Imaji Vol 15, No 2 (2017): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6534.994 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i2.18845

Abstract

Penelitian bertujuan menyusun instrumen penilaian nontes berupa penilaian proses berkarya seni lukis yang terintegrasi dengan penilaian karakter, sebagai upaya mempersiapkan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menuju dunia kerja. Teknik penilaian yang digunakan berupa teknik observasi, penilaian diri, dan penilaian antarteman. Berdasarkan studi awal terbatas, pada saat ini belum ada intstrumen penilaian proses berkarya seni lukis yang terintegrasi dengan penilaian karakter untuk menilai proses berkarya seni secara objektif dan utuh. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall yaitu melakukan (1) studi awal untuk menemukan temuan-temuan penelitian yang terkait dengan produk yang akan dikembangkan, (2) pengembangan instrumen penilaian proses berkarya seni rupa, dan (3) pengujian instrumen di lapangan yang hasilnya digunakan untuk perbaikan. Focus Group Discussion (FGD) digunakan untuk penentuan konstruk, kisi-kisi, dan dilakukan telaah item-item instrumen oleh praktisi dan pakar pendidikan seni rupa. Hasil penelitian ini berupa instrumen penilaian proses berkarya seni lukis yang terdiri atas penilaian persiapan dan penilaian pelaksanaan berkarya seni lukis. Penilaian persiapan berkarya seni lukis berupa lembar observasi dengan rubrik penilaian yang mencakup 6 dimensi, yaitu kesiapan mental, kesiapan fisik, kesiapan alat dan bahan melukis, sikap responsif, dan sikap proaktif dan terdiri atas 8 item dengan empat pilihan. Penilaian pelaksaan berkarya seni lukis berupa lembar penilaian antarteman mencakup 4 dimensi, yaitu penuangan ide, pemanfaatan waktu, dan sikap disiplin dan terdiri atas 9 item dengan dua pilihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian proses berkarya seni rupa dapat melatih pembentukan karakter pada siswa SMK seni rupa, khususnya untuk program studi seni lukis.Kata kunci: instrumen nontes, berkarya seni rupa, karakter DIMENSIONS OF CHARACTER IN ASSESSMENT OF PAINTING PROCESS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTSAbstractThe objective of this research is to develop a non-test instrument in the form of assessment of painting process which integrates with character assessment as an effort to prepare students of Vocational High School (SMK) in the work field. Assessment techniques used are in the form of techniques of observation, self assessment, and peer assessment. Based on preliminary studies, there is currently no documented assessment of painting process integrated with character judgment to assess the process of artwork objectively and intactly. This research uses research and development design from Borg and Gall which includes (1) preliminary study to find research findings related to product to be developed, (2) development of assessment instrument of fine arts process, and (3) testing instrument in the field where the results are used for improvement. Focus Group Discussion (FGD) is used for the determination of constructions, grids, and the review of instrument items by practitioners and art education experts. The result of this research is the assessment instrument of painting process which consists of the assessment of preparation and the assessment of performance of painting. The assessment of preparation of painting is in the form of observation sheet with rubric assessment covering 6 dimensions, namely mental readiness, physical readiness, preparedness of tools and painting materials, responsive attitude, and proactive attitude and consists of 8 items with four choices. The assessment of performance of painting is in the form of a peer assessment sheet covering 4 dimensions, namely the pouring of ideas, the use of time, and the attitude of discipline and consists of 9 items with two choices. The results showed that the assessment of the process of works of fine arts can train the formation of students characters in vocational high school of fine arts, especially for the study program of painting.Keywords: non-test instrument, fine arts, character
OBJEKTIVITAS IMAJINASI DALAM SENI Susapto Murdowo
Imaji Vol 4, No 1 (2006): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.476 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v4i1.6706

Abstract

In reality, art structure is dual and relational. A work of art can beviewed as a subjective and objective ‘structure’. Arts always appear ascontinuous acts in imagination. The artists exist in the material world (the worksof art) and in other life experiences. Besides, the objective understanding ofimagination in art is expected to enhance epistemological ways of thinking andunderstanding as a reaction against a tendency towards verbalism of reality andtruth. Finally, it is expected to motivate someone to be wiser, highly consciouswith his willingness to create art works, as well as to build a system or frameworkin the forms of unique and personal expression.Keywords: art structure, objectivity, imagination