IPTEK Journal of Proceedings Series
IPTEK Journal of Proceedings Series publishes is a journal that contains research work presented in conferences organized by Institut Teknologi Sepuluh Nopember. ISSN: 2354-6026. The First publication in 2013 year from all of full paper in International Conference on Aplied Technology, Science, and Art (APTECS). It publish one time a year after the held of APTECS event.
Articles
40 Documents
Search results for
, issue
"No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)"
:
40 Documents
clear
Pengembangan Infrastruktur Bandar Udara menuju Bandar Udara Masa Depan dengan Konsep Airport City: (Studi Kasus: Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin)
Sakti Adji Adisasmita;
Suharman Hamzah;
M. Isran Ramli;
Muh. Asdar;
Sakka Pati
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (963.67 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3119
Transportasi udara sebagai salah satu sub sektor transportasi yang termuda telah menunjukkan perkembangan yang demikian pesat. Kemajuan di bidang penerbangan telah merubah wajah dan peta perkembangan perekonomian, mobilitas penduduk, dan pembangunan secara luas. Untuk itu pembangunan bandar udara harus direncanakan kapasitasnya agar mampu melayani kegiatan penerbangan dalam jangka panjang, hal ini berarti melakukan perencanaan ke depan.Perencanaan pembangunan bandar udara idealnya berkapasitas besar, yang diharapkan mampu melayani kegiatan lalu lintas pergerakan pesawat udara dan penumpang yang cenderung meningkat cepat dalam jangka panjang, namun kendala yang dihadapi adalah dana pembangunan yang dibutuhkan terbatas jumlahnya dan ruang wilayah untuk pembangunan yang tersedia adalah terbatas. Meskipun terdapat keterbatasan, namun pelayanan kepada penumpang harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang, pesawat dan kargo maka perlu diantisipasi pengembangan bandar udara dan fasilitas komersialnya dengan Konsep Pengembangan Airport City.Tujuan dari studi ini adalah : (1) mengidentifikasi faktor-faktor penting yang jadi isu utama dalam pengembangan Airport City secara umum dan Sultan Hasanuddin Airport City secara khusus, (2) Privatisasi dalam sub sektor transportasi udara/bandar udara telah dilakukan oleh banyak negara, tetapi mengapa di Indonesia belum satu pun bandar udara yang berhasil dalam penerapannya; bagaimana peluang, tantangan dan hambatannya, dan (3) untuk mendorong masuknya investor berinvestasi, faktor-faktor apa yang menjadi prasyarat dan langkah-langkah yang harus ditempuh.Formula yang digunakan dalam mengantisipasi lonjakan pertumbuhan jumlah penumpang, pesawat dan kargo adalah dengan menggunakan model regresi. Model batasan kawasan kebisingan (BKK) dan kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) digunakan dalam pengembangan bandar udara yang terintegrasi dengan tata ruang wilayahnya (pengembangan bandar udara menuju Airport City).Sebagai kata kunci dapat disebutkan bahwa: (1) dunia penerbangan dan bandar udara ke depan menjadi pusat pengembangan ekonomi dan bisnis yang kompetititf, (2) fasilitas komersial dengan cepat menghubungkan dengan pasar (markets), (4) perdagangan (air commerce) terhubung dengan airport city, dan (5) airport sebagai penggerak utama bisnis dan pengembangan kota di abad 21 ini (21st century).
Basic Notion of Infrastructure Asset Management What UNIID should do?
Hitapriya Suprayitno;
Ria Asih Aryani Soemitro
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (286.038 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3170
Infrastructure Asset Management is important. In the developed countries the IAM has been implemented largely and deeply; and its give significant positive result. In Indonesia, the IAM is not yet popular, it is just recently started. The IAM need to be implemented more and better in Indonesia. Three main questions concerning UNIID and the IAM : what the IAM is, how the IAM Practices are and what UNIID should do. The main program to be realized is a creation of IAM Group in UNIID. The main duty of this group is participating in developing more and better IAM Practice in Indonesia.
Taxiway Pavement Evaluation to Support the Operational of Terminal 2 Juanda Airport
Istiar Istiar;
Indrasurya B Mochtar;
Wahju Herijanto;
Catur Arif Prastyanto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (560.609 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3115
The movement of aircraft and passengers at Juanda international airport was increasing each year. Juanda airport airside infrastructure was almost reaching the maximum capacity. So that, PT. Angkasa Pura I as the operator of Juanda airport planned to revitalize the Juanda airport terminal that located on the south side. This terminal was not already 8 years operating. The infrastructure to be evaluated was the strength of taxiway pavement.Juanda airport taxiway pavement evaluated by using software COMFAA. Data input into the software COMFAA was the existing pavement structure and movement of the aircraft that will use the terminal that in the south side of Juanda airport. The results showed that the existing taxiway pavement structure was able to hold the load of aircraft movements over 20 years. So that, to prepare a taxiway pavement in the south side of Juanda airport, PT. Angkasa Pura I need only overlay the existing taxiway pavement.
Groundwater Treatment in Rungkut Sub-District, Surabaya
Setyo Budi Kurniawan;
Ipung Fitri Purwanti;
Bieby Voijant Tangahu;
Harmin Sulistyaning Titah;
Sarwoko Mangkoedihardjo
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (210.47 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3137
Results of Environment agency laboratory test show the Surabaya’s clean water which still meet quality standards by the year 2008 reached 97.5% and decreased to 58.2% in 2009. Rungkut is one of the sub-districts in Surabaya where people fulfill their daily water by using well water or ground water. Nowadays, people feel their well water is not feasible in use for everyday needs anymore. This was due to the decreased quality of well water because the contamination of organic matter. These community services activities try to help Rungkut Sub-District people in meeting their water needs. Efforts will be preceded by a hearing, sampling groundwater at some point, and test the quality of the groundwater. The results of groundwater quality test obtained will be used to create a water treatment unit which can be operated simply by the community. Based on the groundwater quality test obtained, the pilot scale unit of groundwater treatment designed and installed using multiple tray aerator and carbon active filter combination. Multiple tray aerator installed for 3 steps of aeration and the carbon active filter contains 60% (volume by volume) carbon active media.
Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tapioka Di Kabupaten Lampung Timur
Rifka Noor Azizah;
Agus Slamet;
Adhi Yuniarto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (245.756 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3126
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri tapioka di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung menggunakan kombinasi UASB dan tangki aerasi. Air limbah kemudian diolah lebih lanjut pada kolam stabilisasi. Pada saat ini seluruh kolam stabilisasi tidak menggunakan pelapis membran ataupun tanah lempung. Hal ini dinilai mencemari air tanah di daerah sekitar pabrik. Air limbah yang dilepas ke badan air juga masih melebihi baku mutu. Sehingga perlu dilakukan evaluasi unit bangunan eksisting dan memberikan solusi atas hasil evaluasi ini. Evaluasi dilakukan dengan melakukan komparasi kondisi eksisting dengan kriteria desain unit IPAL. Hasil study menunjukan bahwa beberapa kriteria seperti waktu detensi, organic loading rate, velocity, dan dimensi pada beberapa unit tidak sesuai. Solusi yang diberikan atas pencemaran air tanah adalah penutupan kolam stabilisasi dan menggantinya dengan kombinasi unit anaeobic baffled reactor (ABR) - facultative pond. Instalasi tersebut dinilai mudah dan murah dalam pengoperasian dan perawatan. Data kualitas dan kuantitas air limbah didapat dari kombinasi data primer dan sekunder. Data yang didapat dijadikan acuan untuk perencanaan detail engineering design IPAL pengganti kolam stabilisasi. Perhitungan biaya untuk IPAL dan perpipaan mengacu pada Standar Nasional Indonesia dan Harga Satuan Pokok Kerja (HSPK) Kota Bandar Lampung. Setelah dilakukan perhitungan terhadap biaya pembangunan ABR dan kolam fakultatif, diperlukan biaya sebesar Rp. 761.313.124.
Sources of Funds in Light Rail Transit Financing
Wuri Anny Yumantini;
Ayomi Dita Rarasati;
Jachrizal Sumabrata
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (214.477 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3171
The construction of Light Rail Transit (LRT) infrastructure requires a large amount of funding, larger than the existing Regional Budget (APBD), and therefore requires a funding scheme with high financial feasibility to cover this financial gap. This research is aimed at identifying and determining suitable sources and their respective proportion for such scheme using secondary data from literature study and records on the capacity of funding sources, and primary data from in-depth interviews, descriptive analysis and analysis on the capacity of each funding source. It is expected that the result of this research can identify feasible sources of funding and their proportion to be applied in the construction of LRT.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Agar-agar
Adelia Puspita Sari;
Adhi Yuniarto
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (736.454 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3130
Industri agar-agar merupakan salah satu industri pangan yang menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar terutama dari proses pencucian bahan baku. Berdasarkan Pergub Jatim no. 72 tahun 2013 terdapat 6 parameter baku mutu air limbah yang harus dipenuhi sebelum membuang limbah ke badan air, yaitu BOD, COD, TSS, pH, ammonia dan sisa klor. Pada study ini digunakan data primer yang berasal dari industri agar-agar X yang berlokasi di Kabupaten Malang. Sampel diambil dengan menggunakan metode Integrated Sampling. Data acuan perencanaan berasal dari outlet 1 dan 2 yang tidak memenuhi ambang baku mutu dengan nilai BOD 514,4 mg/l, COD 1710,59 mg/l, dan TSS 269,26 mg/l. Sedangkan untuk parameter pencemar lainnya sudah memenuhi baku mutu. Unit IPAL yang direncanakan merupakan unit-unit pengolahan fisik-kimia yang terdiri dari bar screen, bak ekualisasi, prasedimentasi, koagulasi-flokulasi, sedimentasi dan filter dengan media zeolite. Perhitungan BOQ dan RAB menggunakan HSPK Kota Malang 2015 dan didapatkan angka sebesar Rp 141.665.444,00 untuk pembangunan seluruh unit IPAL.
Kualitas Udara pada Tempat Tertutup dan Aktivitas Merokok di Kota Surabaya Tahun 2015
Kusuma S Lestari;
Santi Martini;
Sri Widati;
Hario Megatsari;
Kurnia D Artanti
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (174.802 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3110
Lingkungan tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Perubahan di dalamnya mempengaruhi faktor kesehatan, sosial, ekonomi, dan budaya. Lingkungan yang menghasilkan particulate matter berasal dari hasil alam dan kegiatan manusia. Salah satu kegiatan manusia yang dihasilkan adalah pembakaran dari aktivitas merokok terutama di ruang tertutup. Pengaruh kesehatan adanya particulate matter adalah potensi terjadinya gangguan pernapasan. Monitoring kualitas udara diperlukan sebagai evaluasi kondisi lingkungan. Pengukuran kualitas udara dilakukan di Kota Surabaya dengan pembagian yang proporsional yaitu Surabaya pusat, Surabaya utara, Surabaya selatan, Surabaya barat, dan Surabaya timur. Pengukuran secara kuantitatif untuk megukur konsentrasi particulate matter berukuran kurang dari 2,5 micron (PM2,5). Pengukuran dilakukan di beberapa tempat di Kota Surabaya pada tahun 2015 menunjukkan bahwa sebesar 53% konsentrasi PM2,5 melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu > 25µg/m3. Tempat umum merupakan tempat yang terbanyak dengan PM2,5 yang melebihi ambang batas. Pada tempat umum sebagai tempat hiburan tertutup dan adanya aktivitas merokok konsentrasi PM2,5 melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu 18 kali lebih besar dari standar. Potensi gangguan kesehatan tidak hanya diaami oleh perokok aktif namun dapat berdampak pada perokok pasif baik secondary smoker atau tertiary smoker. Diperlukan adanya kebijakan yang melindungi masyarakat seluruhnya terhadap potensi gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari aktivitas merokok. Kebijakan dengan penegakan smoke-free area di tempat umum dan juga pada sarana yang lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan adanya undang – undang atau peraturan.
Kajian Kapasitas Infrastruktur : Suatu Upaya Peningkatan Pariwisata Sumatera Barat
Yervi Hesna;
Akhmad Suraji;
Bambang Istijono;
Benny Hidayat;
Taufika Ophyandri
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (310.519 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3178
Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, antara pemerintah dan dunia usaha, serta antardaerah sangat diperlukan dalam meningkatkan potensi keberhasilan pembangunan pariwisata berbasis kewilayahan. Kunci utama untuk menciptakan sebuah daerah dengan industri pariwisata yang baik adalah terwujudnya kenyamanan pengunjung. Kenyamanan pengunjung akan bisa terlaksana jika dua variabel berikut terpenuhi yakni adanya budaya dan perilaku masyarakat yang ramah pariwisata dan adanya infrastruktur yang saling berkesinambungan antar destinasi pariwisata. Untuk itu pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama mewujudkan adanya peningkatan infrastruktur kepariwisataan di provinsi Sumatera Barat. Walaupun kaya akan budaya dan kondisi alamnya nan cantik, tidak membuat provinsi Sumatera Barat kebanjiran kunjungan wisatawan. Bahkan untuk tahun 2015 lalu terjadi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 13,2%. Untuk itu promosi dan peningkatan infrastruktur pariwisata harus terus dilakukan. Untuk mewujudkan hal diatas, perlu kiranya untuk mengetahui kapasitas infrastruktur di Provinsi Sumatera Barat saat ini dalam rangka mendukung industry pariwisata. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan benchamarking atau titik patok bagi pengembangan infrastruktur kedepannya dalam rangka peningkatan aksesibilitas pariwisata Sumatera Barat. Diharapkan dengan penelitian ini dapat mengetahui kondisi eksisting infrastruktur kepariwisataan provinsi Sumatera Barat dan bagaimana strategi pengembangannya kedepan sehingga bisa menambah kontribusi pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Assessment to Low-cost Apartment in Sidoarjo District, East Java Province
Ria A.A. Soemitro;
Farida Rachmawati
IPTEK Journal of Proceedings Series No 5 (2017): Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (225.391 KB)
|
DOI: 10.12962/j23546026.y2017i5.3132
The low-cost apartment development program is one of the reliable solutions to reduce housing backlog in East Java Province due to land scarcity and high price of land. There are some supporting regulations concerning low-cost apartment management and implementation. But in some aspects, the regulation is not applicable. The objectives of this research are to compare the low-cost apartment regulation and real implementation in Sidoarjo and to generate improvement strategies. The regulation and technical standard variables were obtained from literature review studies. The comparison parameters to better understand the low-cost apartment implementation were then observed to purposive sampling respondents from management team and 60 random sampling respondents from inhabitants. These unconformity variables were then identified and analyzed using descriptive statistic. The result shows that some problems between regulation and real implementation are associated with rental price, inhabitant segmentation, maintenance program. Some strategies for the better implementation according to the inhabitant’s need and regulation are determine segmentation and limitation in rental period, scheduling the operation and maintenance periodically and list it in the planned cash flow, consider to create spesific institution to operate the low-cost apartment in order to overcome the finance system constraint and adjust more proper rental price.