cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 1,873 Documents
MANIFESTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN LESSON PLAN BASED ON CURRICULUM 2013 IN SMPN 1 SINGARAJA ., Ni Putu Novita Sari; ., Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, MA; ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa manifestasi pendekatan saintifik dan menemukan masalah yang dihadapi dalam memanifestasikan pendekatan saintifik di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang dirancang oleh guru Bahasa Inggris kelas 7 di SMPN 1 Singaraja. Subjek dari penelitian ini adalah 2 orang guru Bahasa Inggris kelas 7 di SMPN 1 Singaraja. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 Januari 2014 sampai dengan 2 Mei 2014. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut; (1) manifestasi pendekatan saintiik pada 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah menggunakan langkah meneliti, menanya, mencoba/mengeksplorasi, mengasosiasi/menganalisis, dan mengkomunikasikan, (2) Ada beberapa penyimpangan pada langkah meneliti, mencoba/mengeksplorasi, dan mengasosiasi/menganalisis, (3) kedua guru Bahasa Inggris kelas 7 di SMPN 1 Singaraja menghadapi masalah dalam memilih aktivitas yang tepat untuk setiap langkah pada pendekatan saintifik, memanifestasikan langkah menanya, dan membedakan langkah mencoba/mengeksplorasi dan mengasosiasi/menganalisis.Kata Kunci : Pendekatan saintifik, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Kurikulum 2013 This study aimed to analyze the manifestation of scientific approach and find out the problem faced in manifesting the scientific approach in lesson plan based on curriculum 2013 designed by English teachers of the seventh grade students in SMPN 1 Singaraja. The subjects of this study were two English teachers of seventh grade students in SMPN 1 Singaraja. This study was conducted on January 3rd, 2014 – May 2nd, 2014. The design of this study was descriptive qualitative research. There were four lesson plans from each teacher being analyzed in the study. The result of this study was concluded as follows; (1) the manifestation of scientific approach in eight lesson plans had used the steps of observing, questioning, experimenting/exploring, associating/analyzing, and communicating, (2) there were deviations in the step of observing, experimenting/exploring, and associating/analyzing, (3) English teachers of the seventh grade students in SMPN 1 Singaraja faced problem in choosing the appropriate activity for each step in scientific approach, manifesting questioning step, and differentiating the step of experimenting/exploring and associating/analyzing.keyword : Scientific Approach, Lesson Plan, Curriculum 2013
AN ANALYSIS OF CONVERSATIONAL MAXIMS IMPLEMENTATION ON FACEBOOK AMONG THE GROUP MEMBERS OF BULELENG JENGAH ., Ridho Ananda Kusumonegoro; ., Drs. Asril Marjohan,MA; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3326

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti maksim percakapan yang digunakan pada Facebook oleh anggota grup Buleleng Jengah. Masalah pertama adalah untuk mengungkapkan jenis maksim yang diungkapkan oleh anggota kelompok selama percakapan mereka di Facebook atas dasar maksim percakapan yang dikemukakan oleh Grice dan masalah kedua adalah konteks yang mungkin memengaruhi percakapan anggota kelompok Buleleng Jengah selama percakapan mereka di Facebook. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian kualitatif. Data diambil dari Facebook.com. Data yang diambil dalam bentuk percakapan. Data diidentifikasi dan dianalisis untuk mengetahui maksim-maksim yang digunakan dalam percakapan. Analisis dilanjutkan dengan mengidentifikasi dan menganalisis konteks yang mungkin memengaruhi percakapan di Facebook. Ditemukan bahwa jenis maksim yang digunakan oleh anggota kelompok Buleleng Jengah selama percakapan mereka di Facebook adalah maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Ada juga kondisi di mana anggota kelompok melanggar maksim selama percakapan mereka di Facebook. Konteks yang memengaruhi percakapan mereka di Facebook antara lain untuk membuat hubungan yang lebih dekat, menunjukkan rasa terima kasih, dan mengkritik orang lain. Kata Kunci : Conversational Maxims, Konteks, Facebook This study was aimed ay investigating the Conversational Maxims expressed on Facebook by the group member of Buleleng Jengah. The first problem was to reveal the kinds of maxims expressed by the group member during their conversation on Facebook on the basis of Grice’s Conversational Maxims and the second problem was the context that might affect the conversation by the group member of Buleleng Jengah. The research was designed by using qualitative research. The data were taken from Facebook.com. The data were taken in form of conversations. The data were identified and analyzed to know the maxims expressed in the conversation. The analysis was continued by identifying and analyzing the context that might affect the conversation on Facebook. It was found that the kinds of maxims that was used by the group member of Buleleng Jengah during their conversation on Facebook were Maxim of Quantity, Quality, Relation, and Manner. There were also conditions in which the maxim is flouted and infringed. The context affected their conversation on Facebook in order to make a closer relationship, showing gratitude, and criticize others. keyword : Conversational Maxims, Context, Facebook
The Analysis of Speech Acts Used by The English Teacher in Teaching and Learning Instruction at SMP Laboratorium Undiksha Singaraja ., Ni Putu Ayu Indra Yuliantari; ., Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, MA; ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui kategori-kategori speech acts yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris dalam kegiatan belajar-mengajar di SMP Laboratorium Undiksha Singaraja. Subjek dari penelitian ini adalah guru Bahasa Inggris yang mengajar di kelas VIII.2 dan VIII.4 SMP Laboratorium Undiksha Singaraja. Data dikumpulkan melalui proses observasi, rekaman, transkripsi, mencatat, mengkode, danwawancara. Kemudian, data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis dengan model analisis Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 10 kategori speech acts yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris di SMP Laboratorium Undiksha Singaraja, yaitu: representative, directive, directive need statement, directive imperative, directive embedded imperative, directive permission, directive question, directive hint, commisive, expression, effective, verdictive, dan quotation. Kata Kunci : Kata kunci : speech acts , kegiatan belajar-mengajar, teori Miles and Hiberman This is a descriptive qualitative study which aimed to find out the speech acts used by the English teacher in teaching and learning process at SMP Laboratorium Undiksha Singaraja. The subject of this study was the English teacher who taught in VIII.2 and VIII.4 at SMP Laboratorium Undiksha Singaraja. The data were collected through some steps, namely: observing, recording, transcribing, field noting, coding, and interviewing. Then, the data were analyzed by using Miles and Huberman theory. According to the results of this study, it is found that there are 10 categories of speech acts used by the English teacher at SMP Laboratorium Undiksha Singaraja, namely: representative, directive, directive need statement, directive imperative, directive embedded imperative, directive permission, directive question, directive hint, commisive, expression, effective, verdictive, and quotation.keyword : Keywords: speech acts, teaching and learning process, Miles and Huberman theory
IMPROVING WRITING COMPETENCY OF THE TENTH GRADE STUDENTS IN SLB/B NEGERI SINGARAJA BY QUANTUM LEARNING INTEGRATED WITH MIND MAPPING TECHNIQUE ., Made Yunita Parmawati; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3328

Abstract

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan aplikasi dari metode Quantum Learning yang diintegrasikan dengan Mind Mapping teknik dalam meningkatkan kompetensi menulis siswa kelas X Sekolah Luar Biasa Bagian B Negeri Singaraja (SLB/B Negeri Singaraja). Tindakan dilakukan dalam 2 tahapan siklus dimana setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, dua pertemuan untuk proses pengajaran dan satu pertemuan untuk pelaksanaan post-test dan kuisioner. Peneliti, tes, dan kuisioner adalah instrumen pengumpulan data pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Quantum Learning yang diintegrasikan dengan Mind Mapping teknik dapat meningkatkan kompetensi menulis siswa secara signifikan. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan jumlah siswa yang lulus dari indikator ketercapaian dimana semula tidak ada siswa yang lulus (0%) pada pre-observasi, lalu pada siklus 1 terdapat 3 siswa (60%) yang lulus dan pada siklus 2 seluruh siswa ( 5 siswa/ 100%) lulus dari indikator ketercapaian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode yang diterapkan merupakan solusi yang bagus untuk menangani masalah menulis siswa tunarungu di SLB/B Negeri Singaraja utamanya dalam menulis kalimat Simple Present Tense. Kata Kunci : Quantum Learning, Mind Mapping, Kompetensi Menulis, SLB/B Negeri Singaraja The purpose of this classroom action-based research was to describe the applicability of quantum learning integrated with mind mapping technique in improving the writing competency of the tenth grade students of Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja (SLB/B Negeri Singaraja). The action was done in 2 cycles in which each cycle consisted of 3 sessions, two sessions for teaching process and one session for administering post test and questionnaire. The researcher, tests and teaching questionnaire were the instrument used to gather the data for this study. The findings indicated that quantum learning implementation in students’ writing activity could significantly improve the students’ writing skill. It was proven that the percentage of students who passed the success indicator from 0% in the preliminary observation was increased from 60% in Cycle 1 to 100% in cycle 2. Therefore, it could be concluded that quantum learning implementation integrated with mind mapping technique was a good method to solve the deaf students’ problems in writing Simple Present Tense sentences.keyword : Quantum Learning, Mind Mapping, Writing Competency, SLB/B Negeri Singaraja
The Teachers and Students’ Perception about Demotivating Factors on the Students’ Speaking Skill of 2nd grade of Senior High School in SMA Negeri 1 Seririt ., Ida Ayu Kade Putri Pradnyani; ., Dra.Ni Made Ratminingsih, MA; ., Dra. Luh Putu Artini, MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3329

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab menurunnya motivasi pada keterampilan berbicara siswa kelas 2 di SMA Negeri 1 Seririt berdasarkan persepsi siswa dan guru. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian ini adalah survei. Untuk mengumpulkan data, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner tersebut disebar kepada siswa maupun guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengidentifikasi tiga dari sembilan faktor yang direkomendasikan oleh Dornyei (2001) yang dikutip dari Jomairi (2011). Selain itu, siswa mengidentifikasi sembilan faktor tambahan berdasarkan persepsi mereka sendiri. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa guru mengidentifikasi dua dari sembilan faktor yang direkomendasikan oleh Dornyei (2001) yang dikutip dari Jomairi (2011). Lebih lanjut, guru mengidentifikasi empat faktor tambahan berdasarkan pengalaman mengajar mereka di kelas. Kata Kunci : persepsi, faktor penyebab menurunnya motivasi, keterampilan berbicara. The purpose of the study was finding out the demotivating factors on the 2nd grade students’ speaking skill based on the students and teachers’ perception in SMA Negeri 1 Seririt. The study was a descriptive research. The method of the study was survey. In order to collect the data required, questionnaire was used as a means of collecting data both from the students and teachers. Therefore, the questionnaire was differentiated into student’ questionnaire and teacher’ questionnaire. As a result, the study showed that the students identified three out of nine factors suggested by Dornyei (2001) cited in Jomairi (2011) as demotivating factors on their speaking skill. In addition, the students conveyed nine additional demotivating factors based on their own perception. Besides that, the study showed that the teachers identified two out of nine factors suggested by Dornyei (2001) cited in Jomairi (2011) as demotivating factors on the students’ speaking skill. Furthermore, the teachers conveyed four additional demotivating factors based on their experiences in the classroom. keyword : perception, demotivating factors, speaking skill.
AN ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGES USED IN SIMPLE PLAN'S SONG LYRICS IN THE ALBUM ENTITLED "GET YOUR HEART ON!" ., Ni Made Yudi Harsini; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3330

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan macam-macam majas yang digunakan dalam lirik lagu Simple Plan dan makna yang tersirat berdasarkan penggunaan majas dalam lirik-lirik lagu tersebut. Untuk mengaplikasikan penelitian ini, 13 lagu dalam album Simple Plan yang berjudul “Get Your Heart On!” telah dipilih untuk dianalisis menggunakan teori oleh Laurence Perrine (1982). Rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif diimplementasikan dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat sembilan macam majas yang dipergunakan dalam lirik-lirik lagu Simple Plan dalam album mereka yang berjudul “Get Your Heart On!”, yaitu: Metaphor, Simile, Personification, Overstatement/ Hyperbole, Understatement, Metonymy, Paradox, Symbol dan Verbal Irony; (2) makna yang tersirat dalam penggunaan majas dalam lirik-lirik tersebut sebagian besar berkaitan dengan makna konotatif.Kata Kunci : Majas, Lirik-lirik Lagu, Makna Tersirat. This study aimed to find out the kinds of figurative language used in Simple Plan’s song lyrics and the meaning implied based on the use of figurative language in those lyrics. To administer this study, 13 songs in Simple Plan’s album entitled “Get Your Heart On!” were selected to be analyzed by using Laurence Perrine’s theory (1982). Descriptive design within qualitative approach was implemented in this study. This study reveals: (1) there are nine kinds of figurative language are used in Simple Plan’s song lyrics in their album entitled “Get Your Heart On!”, such as: Metaphor, Simile, Personification, Overstatement/ Hyperbole, Understatement, Metonymy, Paradox, Symbol, and Verbal Irony; (2) the meaning implied based on the use of figurative language in those lyrics mostly deal with connotative meaning.keyword : Figurative Language, Song Lyrics, Meaning Implied.
A COMPARATIVE STUDY ON MORPHOLOGICAL PROCESS OF TAMBAKAN AND PELAGA DIALECTS ., I Putu Edi Sutrisna; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Drs. Asril Marjohan,MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3331

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk membandingkan proses morfologi dari dialek Desa Tambakan dan Desa Pelaga. Fokus dari penelitian ini pada proses penambahan awalan dan akhiran kepada kata dasar yang terjadi pada dialek Desa Tambakan dan Pelaga. Data didapatkan melalui interaksi langsung dengan informan dari kedua desa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung, perekaman percakapan, dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah alat perekam, daftar kata Swadesh, dan daftar kata Budasi. Hasil dari peneltian ini menunjukan bahwa awalan yang terdapat di dialek Tambakan adalah {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, dan {ba-}; akhiran yang terdapat di dialek Tambakan adalah {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, dan, {-n}; awalan yang terdapat di dialek Pelaga adalah {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, dan {ka-}; dan akhiran yang terdapat di dialek Pelaga adalah {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, dan {-n}. Awalan {ba-} hanya ditemukan di dialek Tambakan saja. Imbuhan dari kedua dialek yang mengalami proses derivasi adalah {si-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {-in}, {-ang}, dan {-an}. Perbedaan proses derivasi kedua dialek tersebut terdapat pada awalan {ba-} yang hanya ditemukan di dialek Tambakan. Awalan dari kedua dialek yang mengalami proses infleksi adalah {ma-}, {N-}, {pa-}, {-in}, {-ne}, {-ang}, {-a}, {-n} and {-an}. Perbedaan dari dua dialek tersebut terdapat pada awalan {ka-} dan {ba-} yang hanya ditemukan mengalami proses infleksi di dialek Tambakan saja. Walaupun Desa Tambakan dan Pelaga tergolong dialek Bali Dataran, dapat disimpulkan bahwa kedua dialek tersebut memiliki perbedaan dalam proses morfologi yang mencangkup proses penambahan imbuhan pada kata dasarnya.Kata Kunci : dialek Bahasa Bali, imbuhan, penelitian deskriptif komparatif, proses morfologi This study was a descriptive qualitative study, which aimed at comparing the morphological process of Tambakan and Pelaga Dialects qualitatively. The focus on this study was the process of adding prefix and suffix to the word base of those dialects. Data were collected through direct encounter with the informants of two dialects. It was done through interviews, recording, and observation. The instruments used in obtaining data were recorder, Swadesh wordlist, and Budasi wordlist. The result of the study shows that the prefixes of Tambakan Dialect were {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, and {ba-}; the suffixes of Tambakan Dialect were {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, and, {-n}; the prefixes of Pelaga Dialect were {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, and {ka-}; and the suffixes of Pelaga Dialect were {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, and {-n}. Prefix {ba-} was only found on Tambakan Dialect only and it was not found on Pelaga Dialect. The same prefixes and suffixes of two dialects undergoing derivational process were {si-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {-in}, {-ang}, and {-an}. The difference was on Prefix {ba-}, which was found on Tambakan Dialect only. The same prefixes and suffixes of the two dialects undergoing inflectional process were {ma-}, {N-}, {pa-}, {-in}, {-ne}, {-ang}, {-a}, {-n} and {-an}. The difference was on Prefix {ka-} and {ba-}, which underwent inflectional process on Tambakan Dialect only. Although Tambakan and Pelaga Dialects belong to Bali Dataran Dialect, it can be concluded that they had differences in their morphological process, especially in adding prefixes and suffixes.keyword : affixation, Balinese Dialect, descriptive comparative study, morphological process
Instructional and assessment Strategies Used by the English Teachers in English Language Teaching at Aura Sukma Insani Kindergarten School in Academic Year 2013/2014 ., Desak Putu Ayu Arsarianti; ., Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marha; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3332

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui jenis strategi pembelajaran dan strategi evaluasi yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris dalam pengajaran Bahasa Inggris di TK Aura Sukma Insani pada tahun ajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini, penulis mengobservasi proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru Bahasa Inggris di empat kelas yang berbeda, yaitu A1, A2, B1, dan B2. Data dikumpulkan menggunakan check list observasi dan wawancara yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga belas jenis strategi pembelajaran yang diaplikasikan oleh guru Bahasa Inggris anatara lain, TPR, TPR songs and finger-plays, syllable clapping, minimal pairs, drill, dialogue, sticking picture, look and say, connecting vocabulary to young learners’ lives through personalization, what’s missing?, bingo, guessing game, dan song. Sedangkan untuk strategi evaluasi, ada satu jenis yang muncul. Strategi itu adalah nonverbal responses.Kata Kunci : pengajaran Bahasa Inggris, strategi evaluasi, strategi pembelajaran. This study is descriptive qualitative study which aims at finding out kinds of instructional and assessment strategies used by the English teachers in English language teaching at Aura Sukma Insani Kindergarten School in the academic year 2013/2014. In this study, the researcher observed teaching learning process done by the English teachers in four different classes, such as A1, A2, B1, and B2. The data were obtained using observation check list and interview guide and were analyzed descriptively. The result of this study showed that there were thirteen instructional strategies conducted by the teachers, such as TPR, TPR songs and finger-plays, syllable clapping, minimal pairs, drill, dialogue, sticking picture, look and say, connecting vocabulary to young learners’ lives through personalization, what’s missing?, bingo, guessing game, and song. Meanwhile for assessment strategy, there was one strategy which was observable. That strategy was nonverbal responses.keyword : assessment strategy, English language teaching, instructional strategy.
THE PHONOLOGICAL SYSTEM OF PELAGA DIALECT: A DESCRIPTIVE QUALITATIVE STUDY ., Gusti Ngurah Rai Dwijantara; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Drs.Gede Batan,MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3333

Abstract

Penelitian ini bertujan untuk mendiskripsikan jumlah fonem dari dialek Pelaga. Penelitian deskriptif ini di desain dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Tiga narasumber di pilih berdasarkan beberapa kriteria. Data di kumpulkan berdasarkan tiga word list, yaitu Swadesh, Budasi, and Holle. Data yang diperoleh di analisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukan PD memiliki 55 fonem, yaitu: 6 vowel: /ʌ/, /i/, /u/, /e/, /o/, dan /∂/. 4 geminate vowels: /ʌʌ/, /II/,/ɔɔ/, and /ʊʊ/, 19 Consonants: /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/,/ʔ/,/s/, /ʧ/,/j/, /l/, /r/, /h/, /m/, /n/, /ñ/, / ŋ/, /w/, and /y/, and 19 Consonant clusters: /kl/,/pl/, /bl, /ml/, /tl/, /kr/, /mp/, /mb/, /nt/, /nd/,/nj/, /nc/, /ŋk/, /ŋs/, /ŋg/, /ŋw/, and /ŋky/. Tidak semua distribusi fonem PD ada di tiga posisi (initial. middle and final). Kata Kunci : Kata Kunci: Penelitian deskriptif kualitatif, sistem fonologi ,dialek Pelaga, fonem, vokal, diftong, konsonan and kelompok konsonan. The study aimed at describing the number of phonemes of Pelaga Dialect (PD). This descriptive study was designed by using a descriptive qualitative research. Three informant samples of PD were chosen based on a set of criteria. The data were collected based on three word lists: Swadesh, Budasi, and Holle’s Word Lists. The obtained data were analyzed descriptively. The result of the study shows that PD has 55 phonemes, namely: 6 vowels; /ʌ/, /i/, /u/, /e/, /o/, and /∂/. 9 Dipthongs; /ʌi/, /iʌ/, /ʌu/, /uʌ/, /ʌ∂/, /ʌe/, /ʌɔ/, /iu/, and /ɔʌ/, 4 geminate vowels; /ʌʌ/, /II/,/ɔɔ/, and /ʊʊ/, 19 Consonants; /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/,/ʔ/,/s/, /ʧ/,/j/, /l/, /r/, /h/, /m/, /n/, /ñ/, / ŋ/, /w/, and /y/, and 19 Consonant clusters; /kl/,/pl/, /bl, /ml/, /tl/, /kr/, /mp/, /mb/, /nt/, /nd/,/nj/, /nc/, /ŋk/, /ŋs/, /ŋg/, /ŋw/, and /ŋky/. Not all of phonemes distribute in three positions (initial, middle, and final position). keyword : Key Words: Descriptive qualitative study, the phonological system, Pelaga dialect, phonemes, vowel, diphthong, consonant cluster and consonant.
A STUDY ON THE STUDENTS' WRITING ERRORS IN CLASS VIII H AT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 SUKASADA ., Made Mesy Dwimantari; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe dan sumber kesalahan menulis pada siswa dan meningkatkan kompetensi menulis siswa melalui Pendekatan Proses. Penelitian ini dirancang dalam bentuk analisis deskriptif dan penelitian berbasis tindakan. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII H, SMP N 1 Sukasada tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 30 siswa. Data dikumpulkan melalui pemunculan data, rancangan pembelajaran, tes tertulis, lembar observasi, dan kuesioner. Ada dua jenis data yang dikumpulkan, yaitu pertama, statistik deskriptif dan analisis kesalahan, kedua yaitu kuantitatif dan kualitatif data. Hasil dari analisis pertama menunjukkan bahwa ada empat jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menulis teks bahasa Inggris, yaitu omission error, addition error, misformation error, dan misordering error. Analisis data kedua menunjukkan bahwa kompetensi menulis siswa meningkat seiring dengan penerapan pendekatan proses. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase siswa yang lulus passing grade kompetensi menulis dari pra-observasi, siklus 1, dan siklus 2. Selain itu, peningkatan juga terlihat dari persentase siswa dalam setiap teks dan tujuh indikator kompetensi menulis. Peningkatan tersebut juga bisa dilihat dari hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penerapan pendekatan proses. Dengan demikian, disarankan kepada guru untuk menggunakan pendekatan proses dalam pengajaran menulis, dimana pendekatan proses dapat memfasilitasi siswa untuk menulis sebuah paragraf yang baik di SMP Negeri 1 SukasadaKata Kunci : Analisis Kesalahan, Kompetensi Menulis, Pendekatan Proses The study aimed at analyzing types and sources of the students’ writing errors and improving students’ writing competency through Process Approach. The study was designed in the form of descriptive analysis and action-based research. The subjects of the study were 30 students in class VIII H of SMP N 1 Sukasada in the academic year 2013/2014. The data were collected through data elicitation, teaching scenario, writing tests, observation checklist, and questionnaire. There were two kinds of gathered data, first, descriptive statistics and error analysis data, second, qualitative and quantitative data. The result of the first analysis shows there are four types of errors committed by the students in writing English texts. They are omission errors, addition errors, misformation errors, and misordering errors. The second data analysis shows that the students’ writing competency improved along with the implementation of process approach. It could be seen from the improvement of percentage of students who had passed the passing grade of writing competency from pre-observation, cycle 1, to cycle 2. Moreover, the improvement involved the students’ percentage in each text and seven indicators of writing competency. The improvement also could be seen from the result of questionnaires in which it indicated that the students gave positive response toward the application of process approach. Thus, it is suggested to teachers to use the process approach in teaching writing since the approach could facilitate the students to write a good paragraph in SMP Negeri 1 Sukasadakeyword : Errors Analysis, Writing Competency, Process Approach

Page 5 of 188 | Total Record : 1873