cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
ISOLASI DAN PURIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA DAUN MANGROVE Avicennia alba DARI KAWASAN MUARA SUNGAI MUSI KABUPATEN BANYUASIN M. Yosi Prasetyo; Muhammad Hendri; Wike Ayu Eka Putri; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v14i1.16978

Abstract

Antioksidan adalah suatu senyawa kimia yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan dan antioksidan sintetis yang terbuat dari bahan kimia. Antioksidan alami diperoleh dari tumbuhan seperti daun mangrove dan menjadi alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengganti antioksidan sintetik. Kawasan Muara Sungai Musi didominasi oleh hutan mangrove salah satunya adalah mangrove Avicennia alba karena letaknya yang berada di pertemuan antara air tawar dan air laut sehingga salinitas di sekitarnya cukup tinggi dan tergolong ekosistem estuaria (perairan payau). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis potensi aktivitas senyawa antioksidan secara kualitatif dan kuantitatif ekstrak kasar dan setelah isolasi dari daun mangrove A. alba. Metode pengujian akivitas antioksidan menggunakan reduksi DPPH, sedangkan metode isolasi yang digunakan adalah kromatografi kolom (KKG) dan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil aktivitas antioksidan dari beberapa konsentrasi uji secara kualitatif pada ekstrak kasar dan isolat terjadi perubahan warna dari ungu menjadi kuning sehingga memiliki potensi antioksidan. Sedangkan hasil analisis secara kuantitatif ekstrak kasar memiliki potensi yang tinggi pada ekstrak metanol berdasarkan nilai IC50 dengan 78 ppm dan setelah diisolasi ekstrak metanol tersebut menunjukkan potensi antioksidan yang sangat kuat pada fraksi 9 dengan nilai IC50 sebesar 40 ppm.Kata kunci: Antioksidan, A. alba, Muara Sungai Musi, IC50.
ANALISIS STRUKTUR DAN KOMUNITAS VEGETASI EKOSISTEM MANGROVE DI PANTAI CIPATUJAH TASIKMALAYA JAWA BARAT Qurnia Wulan Sari; Fadila Aditia Putri Pratama
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v14i1.15935

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan komunitas dan vegetasi mangrove di kawasan Pantai Cipatujah Tasikmalaya, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode pengambilan data mangrove yaitu Transek Line Plot pada bulan Agustus hingga September 2021. Pengambilan data mangrove yang diambil berupa titik koordinat pada 4 (empat) stasiun. Studi mengenai vegetasi mangrove di Pantai Cipatujah masih sedikit di publikasikan sehingga diharapkan penelitian ini menjadi salah satu informasi mengenai vegetasi mangrove di Pantai Cipatujah Tasikmalaya, Jawa Barat.  Hasil didapat dengan mengidentifikasi jenis mangrove yang ditemukan, kerapatan mangrove, frekuensi mangrove, indeks nilai penting (INP), keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi. Hasil dari kajian ini adalah komposisi jenis mangrove yang ditemukan sebanyak 2 (dua) jenis, yaitu Rhizopora mucronata dan Nypa fruticans dengan hanya 1 pohon yang ditemui yang berada di stasiun 3. Nilai kerapatan berkisar antara 0,3 – 0,94. Nilai frekuensi berkisar antara 0,5 - 1. Nilai keanekaragaman berkisar antara 0,179 – 0,368. Nilai keseragaman berkisar antara 0,052 – 0,155. Sedangkan nilai dominansi berkisar antara 0,04 – 0,64. Dari hasil perhitungan menunjukan bahwa keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi ekosistem mangrove di kawasan Pantai Cipatujah termasuk kategori rendah.
PENDUGAAN KELIMPAHAN DAN SEBARAN SPASIAL ZOOPLANKTON PERAIRAN TAMAN NASIONAL SEMBILANG MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK Abizard Waskita Walen; Ellis Nurjuliasti Ningsih; Fauziyah .; Melki .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v13i2.19590

Abstract

Taman Nasional Sembilang (TNS) memiliki produktifitas primernya yang tinggi karena di dominasi oleh ekosistem mangrove. Tingginya produktifitas primer ditandai dengan tingginya kelimpahan zooplankton sebagai indikator perairan. Kelimpahan zooplankton dapat diketahui dengan metode konvensional menggunakan bongonet dan metode hidroakustik. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kelimpahan dan menganalisis sebaran zooplankton serta melihat hubungan kelimpahan zooplankton secara akustik dan kelimpahan zooplankton dengan bongonet menggunakan persamaan regresi linier sederhana. Penelitian ini telah dilakukan pada 24 Oktober 2020 hingga 29 oktober 2020 di sekitar perairan TNS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas akustik zooplankton di perairan sekitar Taman Nasional Sembilang berkisar antara 106-1911 Ind/m3. Sedangkan kelimpahan zooplankton menggunakan bongonet berkisar 70–346 Ind/m3. Distribusi spasial zooplankton menyebar dari perairan muara sungsang hingga perairan alagantang.Kata Kunci: Bongonet, hidroakustik, Taman Nasional Sembilang, zooplankton.
PEMODELAN HIDRODINAMIKA POLA ARUS DAN PASANG SURUT DI PERAIRAN PULAU TIDUNG Larasati Putri Hapsari; Anthon Anthonny Djari; Thahara Al Ghifara
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v14i2.19583

Abstract

Pulau Tidung merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki aktivitas padat seperti pemukiman penduduk, daerah konservasi, serta dijadikan sebagai tempat wisata. Oleh karena itu, informasi seputar kondisi perairan laut baik pola arus maupun pasang surut perlu diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kondisi pola arus dan pasang surut di perairan sekitar Pulau Tidung. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan model numerik 2D menggunakan software Mike 21 HD. Hasil pemodelan yang telah di lakukan yaitu Perairan Pulau Tidung memiliki tipe pasang surut harian tunggal dimana dalam satu hari terjadi sekali air pasang dan sekali air surut dengan nilai formzahl F>3,00. Pola pergerakan dan kecepatan arus pasang surut yang signifikan pada periode waktu pada tanggal 11 Januari 2020 pukul 03.00 WIB dengan kondisi spring tide sebesar 0,518411 m (51,8411 cm), arus dominan dari arah timur laut ke barat dengan kecepatan 0,15 m/s. Sedangkan ketika neap tide pukul 14.00 WIB nilai ketinggian pasang sebesar -0,381634 m (-38,1634 cm), arus dominan dari barat ke timur laut dengan kecepatan 0,3 m/s. Pola pergerakan dan kecepatan arus yang diolah menjadi 3 dimensi pada lapisan ketiga dan kelima dimana pada lapisan ketiga kedalaman berkisar antara -15 m hingga – 30 m dan suhu 28,95 ?C , nilai kecepatan arus tertinggi sebesar 0, 312095 m/s , arus dominan pada lapisan ketiga yaitu barat daya menuju ke timur laut. Lapisan kelima diketahui kedalaman berkisar antara – 30 m hingga – 45 m dengan suhu 28,95 ?C , nilai kecepatan arus tertinggi sebesar 0,312597 m/s, dimana arus dominan dari barat menuju timur.Kata kunci: Arus, Mike 21, Pasang Surut, Pulau Tidung.
PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PESISIR DENGAN METODE CVI (COASTAL VULNERABILITY INDEX) DI KABUPATEN INDRAMAYU Roberto Patar Pasaribu; Aris Kabul Pranoto; Waluyo Waluyo; Amelia Fitrina Devi
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v14i2.19007

Abstract

Kerentanan (vulnerability) adalah suatu kondisi dari suatu komunitas yang menyebabkan ketidak mampuan dalam menghadapi ancaman bahaya. Tingkat kerentanan dapat ditinjau dari kerentanan fisik (infrastruktur), sosial kependudukan, dan ekonomi. Kerentanan fisik menggambarkan suatu kondisi fisik yang rawan terhadap faktor bahaya (hazard) tertentu.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kerentanan kawasan pesisir dengan menggunakan metode CVI (Coastal Vulnerability Index). Penelitian dilakukan di Pesisir Kabupaten Indramayu, mengingat wilayah tersebut merupakan kawasan padat penduduk dimana sebagian besar aktivitas penduduknya berpusat di pesisir tersebut.Dari hasil pemetaan kerentanan yang dilakukan, diperoleh kisaran  tingkat kerentanan di Pesisir Indramayu adalah  antara 2.887 – 3.651 atau berada dalam kerentanan sedang. Nilai kerentanan yang lebih tinggi terdapat di beberapa lokasi seperti di Desa Juntikedokan dan Benda.
IDENTIFIKASI TIPE KARANG MATI UNTUK MENENTUKAN PENYEBAB KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI PERAIRAN MALILI TELUK BONE Fajria Sari Sakaria
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v14i2.18924

Abstract

Terumbu karang di seluruh dunia terus mengalami degradasi, baik diakibatkan oleh antropogenik maupun akibat  kejadian alam.  Terumbu karang di daerah pesisir cenderung mengalami tekanan  sehingga kondisi kesehatan koloni dan jenis karang  terganggu.  Penelitian ini mengidentifikasi tipe kematian  karang  di perairan pesisir Malili guna menentukan penyebabnya.   Metode penelitian menggunakan Point Intercept Transect pada dua stratifikasi kedalaman 2-3 meter (reef crest) dan 6-7 meter (reef slope).  Hasil penelitian menunjukkan  tipe karang mati dalam ekosistem terumbu karang teridentifikasi sebagai (a) karang mati utuh Dead Coral Algae (DCA), (b) karang baru mati ‘recent dead coral’ (DC) dan (3) pecahan karang mati ‘rubble’ (R).   Karang mati DCA  pada reef crest  dan reef slope  tutupannya lebih besar dibanding R dan DC.  Karang mati DCA menunjukkan kematian koloni karang akibat berbagai faktor diduga penurunan salinitas perairan dan dampak sedimentasi material suspense dari daratan sekitar.   Kemunculan tipe karang mati R akibat penangkapan ikan yang merusak berupa pemboman, sementara DC sebagai akibat penyakit atau bleaching.  Informasi ilmiah indikator kematian karang dan kerusakan terumbu karang ini akan membantu dalam menyelesaikan kasus-kasus pengrusakan terumbu karang oleh oknum.  Selanjutnya dominansi tutupan DCA di perairan Malili terutama disebabkan oleh luapan air sungai berdebit besar dan sedimentasi  dari erosi pegunungan pesisir.  Penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing) terumbu karang yang telah berlangsung lama.   Terumbu karang pesisir akan terus terancam oleh tekanan fisik dan kimiawi perairan sungai dan sedimentasi, jika eksploitasi tanah nikel tidak dikendalikan. Kata kunci :  Kematian karang, tekanan lingkungan pesisir, perikanan merusak. 
KONDISI TUTUPAN TERUMBU KARANG DAN KELIMPAHAN IKAN FAMILI CHAETODONTIDAE DI PERAIRAN PULAU KELAGIAN, PROVINSI LAMPUNG Gaby Ananda Dejulien; Tengku Zia Ulqodry; Rozirwan Rozirwan; Judistira Siddik
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v14i2.19842

Abstract

Terumbu karang memiliki peran penting sebagai tempat berlindung, mencari makan dan memijah bagi biota pesisir. banyak kelompok ikan khususnya dari famili Chaetodontidae hidup bersama-sama dengan dengan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang dan kelimpahan ikan family Chaetodontidae di perairan Pulau Kelagian, Provinsi Lampung. Metode transek kuadran yang dikombinasikan dengan transek garis (Line Intercept Transect) digunakan untuk memperoleh data tutupan karang. Kelimpahan ikan family Chaetodontidae diambil dengan menggunakan metode video belt transect. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi terumbu karang perairan Pulau Kelagian, Provinsi Lampung termasuk dalam kategori rendah dengan nilai persentase tutupan karang hidup 31,33% - 32,93% dan kelimpahan ikan family Chaetodontidae 100 ind/ha. Kata Kunci: Chaetodontidae, terumbu karang, Pulau Kelagian.
ANALISIS HUBUNGAN NILAI KLOROFIL-a TERHADAP HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KUALA SAMBOJA, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Nurfadilah Nurfadilah; Muhammad Syahrir Rammang; Irma Suryana
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v14i2.16966

Abstract

Kuala Samboja berada pada daerah yang berbatasan dengan Selat Makassar sehingga memiliki tingkat kesuburan perairan yang tinggi dan Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap udang dan ikan adalah pukat hela. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tangkapan, menentukan hasil tangkapan utama dan tangkapan sampingan dengan membandingkan dengan nilai klorofil diperairan lokasi tangkapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu pengambilan hasil tangkapan nelayan dan analisis kimia serta fisika perairan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai tangkapan utama didapatkan 8 jenis udang, yaitu Penaeus monodon, Penaeus sp, Penaeus merguiensis, Metapenaus affinis, Metapenaus monoceros, Metapenaeopsis palmenis, Metapenaeopsis barbata dan Solenocera crassicornis. Hasil tangkapan sampingan ada jenis ikan, sotong dan cumi-cumi. Jumlah hasil tangkapan yang banyak ditemukan pada stasiun 1 yaitu 7030 ind, stasiun 2 yaitu 5885 ind dan satsiun 3 yaitu 5272 ind, sedangkan hasil tangkapan sampingan banyak di dapatkan pada stasiun 3 yaitu 388 ind. Nilai hasil tangkapan utama sangat selajan dengan hasil analisis klorofil diwilayah tangkapan yaitu nilai klorofil terbesar didapatkan pada stasiun 1 yaitu 0.0973 mg/L, stasitun 2 yaitu 0.0869 mg/L dan stasiun 3 yaitu 0,0759 mg/L. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai korelasi R 0,87 antara jumlah hasil tangkapan terhadap nilai klorofil perairan memiliki pengaruh positif.Kata kunci: Samboja Kuala, klorofil, hasil tangkapan.
STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI PULAU KELAPA DAN KELAPA DUA, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA Aisa Nazihah; Aie Ardhiya; Andi Alwi Absar; Dhea Ayuning Tyas; Muhammad Ali Subhan; Yayan Mardiansyah Assuyuti
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v14i2.16866

Abstract

Struktur komunitas lamun di pulau Kelapa dan Kelapa Dua, kepulauan Seribu, Jakarta telah dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman, kerapatan, dan penutupan jenis. Lamun diambil dari tahun 2016 s/d 2018 dengan menggunakan metode transek kuadrat dengan 3 kali ulangan. Lamun yang ditemukan sebanyak 5 jenis, diantaranya yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Halophila ovalis dan Halophila minoris yang memiliki indeks keanekaragaman H’ = 1 ? H’ ? 3 yaitu pada kisaran 1,767-6,031. Persen penutupan lamun pada kurun waktu tiga tahun secara berurutan yaitu 57,96%, 54,72% dan 66,24% untuk pulau Kelapa Dua, sedangkan pada pulau Kelapa yaitu 27,72%, 37,26% dan 68,4%. Kerapatan tertinggi di pulau Kelapa yang mengalami peningkatan setiap tahunnya sampai mencapai 250,889 Ind/m2, sedangkan pada stasiun pulau Kelapa Dua dalam kurun waktu tiga tahun berfluktuasi dimana pada tahun terakhir mengalami penuruan dari 228,5 Ind/m2 menjadi 207,33 Ind/m2. Keanekaragaman lamun yang didapatkan berkategori sedang dengan persentasi penutupan di kedua lokasi setiap tahunnya yakni >50%.Kata kunci:    Lamun, struktur komunitas, persentase penutupan
IDENTFIKASI RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU PANJANG KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR Nurfadilah Nurfadilah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v15i1.20581

Abstract

Satu diantara sumberdaya laut yang memiliki potensi yang besar yaitu rumput laut, eksport rumput laut semakin meningkat setiap tahunnya sehingga tujuan penelitian untuk untuk mengindetifkasi jenis rumput laut yang ada di perairan Bontang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pengambilan sampel secara langsung dari lapangan kemudian diidentifikasi secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di di empat titik stasiun di pulau Panjang didapatkan kelas, 7 Ordo diantaranya ordo Ceramiales, Corallinales, Nemaliales, Gigartinales, Bryopsidales, dan Dictyotales. 8 Famili, 11 Genus dan 14 species diantaranya Laurencia obtuse, Acanthophora specifera, Laurencia obtuse, Amphiroa fragilissima, Galaxaura rugosa, Eucheuma spinosum, Kappaphycus alvarezii, Hypnea cenomyce,  Hypnea valentiae, Gracilaria sp, Halimeda tuna, Halimeda macroloba, Dictyota cervicornis, dan Dictyopteris dichotoma.