cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Diglossia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan diterbitkan oleh Fakultas Bahasa dan Sastra Unipdu
Arjuna Subject : -
Articles 183 Documents
KESANTUNAN RANAH KELUARGA PERKAWINAN ANTAR BANGSA JEPANG DAN BALI Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Ladycia Sundayra; Ni Wayan Meidariani; I Dewa Ayu Devi Maharani Santika
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 13 No. 2 (2022): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v13i2.2583

Abstract

Kesantunan dalam ranah keluarga perkawinan antar bangsa sangat penting untuk dikaji agar terjalin komunikasi harmonis tanpa terjadi kesalahpahaman. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kesantunan yang digunakan ranah keluarga perkawinan antar bangsa Jepang dengan Bali. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode observasi dengan teknik pengumpulan data menyimak, mencatat, merekam dan mewawancarai keluarga perkawinan campur secara natural. Untuk meningkatkan validitas data, maka teknik triangulasi data yang sesuai dengan pola pikir secara fenomenologi yang bersifat multiperspektif digunakan Analisis data induktif kualitatif menggunakan analisis domain untuk membedakan jenis data sebenarnya dilanjutkan dengan analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik analisis secara informal menggunakan kata-kata biasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada kesantunan yang digunakan pada ranah keluarga perkawinan campur Jepang dan Bali. Meskipun memiliki budaya yang berbeda, namun Ibu Jepang mengimplementasikan pola kesantunan ala masyarakat Bali. Strategi kesantunan yang digunakan adalah strategi kesantunan negatif ditandai dengan pilihan ragam hormat, kalimat interogatif sedangkan wujud dari strategi kesantunan positif ditunjukkan dengan perhatian, rasa simpati dan strategi tutura secara tidak langsung untuk menghindari kesalahpahaman. POLITENESS IN THE REALM OF JAPANESE AND BALINESE INTERMARRIAGE FAMILYPoliteness in the realm of family intermarriage is very important to be studied in order to create harmonious communication without having misunderstandings. This study aims to find out the politeness used in the realm of the marriage family between the Japanese and Balinese. This qualitative research uses the observation method with data collection techniques: listening, recording, recording, and interviewing mixed marriage families naturally. To increase the validity of the data, data triangulation techniques that are in accordance with the phenomenological mindset that is multi-perspective are used. Qualitative inductive data analysis uses domain analysis to distinguish the actual data types, followed by taxonomic analysis, componential analysis, and cultural theme analysis. The technique of presenting the results of data analysis is using analysis techniques informally with ordinary words. The results of the analysis show that politeness is implied in the Japanese and Balinese mixed marriage families. Although they have different cultures, Japanese mothers implement the Balinese style of politeness patterns. The politeness strategy used is a negative politeness strategy characterized by the choice of a variety of respect, interrogative sentences, while the form of a positive politeness strategy is indicated by attention, sympathy, and indirect speech strategies to avoid misunderstandings.
Strategi Tindak Tutur Ekspresif Dalam Tayangan Mata Najwa Series “Gaduh Tiga Periode” Zulfa Destia Isnaini; Laili Etika Rahmawati
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 13 No. 2 (2022): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v13i2.2674

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi tindak tutur langsung dan strategi tindak tutur tidak langsung dalam tayangan Mata Najwa series “Gaduh Tiga Periode”. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini menggunakan wujud tuturan data lisan yang disampaikan oleh penutur dalam acara Mata Najwa series “Gaduh Tiga Periode”.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yakni menggunakan metode padan. Metode padan yang diterapkan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode pragmatis. Berdasarkan Hasil penelitian ini strategi yang digunakan dalam tayangan mata najwa series gaduh tiga periode yakni 10 strategi tindak tutur langsung dan 11 strategi tindak tutur tidak langsung. Strategi yang paling banyak digunakan dalam tayangan mata najwa yakni strategi tindak tutur tidak langsung. Banyaknya tuturan mata najwa yang disampaikan menunjukkan penggunaan strategi langsung tidak lepas dari Najwa Shihab sebagai pembawa acara mata najwa yang tegas dalam berbicara.   Kata kunci : Mata Najwa, Strategi Tindak Tutur, Tuturan.     Abstract This study aims to describe the direct speech act strategy and indirect speech act strategy in the Mata Najwa series "Gaduh Tiga Period". This research uses descriptive qualitative research. The data of this study used the form of speech data delivered by speakers in the Mata Najwa series "Gaduh Tiga Period". The technique used in this study used listening and note-taking techniques. Furthermore, the data analysis technique used in the research is using the equivalent method. The matching method applied in this research is using the pragmatic method. Based on the results of this study, the strategies used in the Mata Najwa series gaduh show for three periods, namely 10 direct speech act strategies and 11 indirect speech act strategies. The most widely used strategy in eye najwa shows is the indirect speech act strategy. The number of mata najwa utterances conveyed shows that the use of direct strategy cannot be separated from najwa shihab as the presenter of the najwa mata show who is firm in speaking. Keywords:Mata Najwa, Speech Act Strategy, Speech.
EFL Young Learners’ Strategies in Dealing with Requests: Language and Pragmatic Transfer Analysis Torieq Abdul Muis; Lies Amin Lestari; Ahmad Munir
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 13 No. 2 (2022): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v13i2.2753

Abstract

Abstract Maintaining communications among teacher-students or student-student is crucial in EFL classroom settings. EFL learners of beginner levels often find themselves in challenging situations in dealing with new language concepts they learn. As a result, they frequently come up with strategies that teachers occasionally fail to comprehend. This paper aims at investigating the speech act of requests used by young EFL learners in communicating their thoughts. This qualitative study focuses on how EFL learners employ requesting strategies in L2 utterances and the roles of pragmatic and language transfer in the process. Data were collected from 20 EFL learners of lower language proficiency through classroom oral activities. This study sees L1 transfer as a phenomenon that contributes to a successful classroom communication. The findings demonstrate that language and pragmatic transfer play a pivotal role in the learners’ requesting strategies. To deal with pragmatic transfers, young learners tend to use indirect speech acts by delivering repeated requests as the strategy that potentially encompass hidden intentions or messages. On the other hand, linguistic transfers initiated the learners to utilize raising intonation strategy in affirmative statements for making requests. This study also suggests that teaching English as L2 to young learners should also take account of the pragmatic knowledge besides linguistic competence. Keywords: Language transfer; Pragmatic transfer; Speech acts; EFL young learners Abstrak Menjalin komunikasi antar guru-siswa atau siswa-siswa penting adanya dalam konteks kelas pembelajaran EFL (Inggris sebagai Bahasa Asing). Pelajar EFL tingkat pemula sering kali berada dalam situasi yang menantang kemampuan berbahasa ketika dihadapkan dengan konsep bahasa baru yang mereka pelajari. Akibatnya, mereka tak jarang melakukan strategi yang terkadang gagal dipahami oleh guru. Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki tindak tutur permintaan yang digunakan oleh pelajar EFL muda dalam mengkomunikasikan pemikiran mereka. Studi kualitatif ini berfokus pada bagaimana pelajar EFL menggunakan strategi meminta dalam ucapan L2 (Inggris) dan peran transfer pragmatis dan transfer bahasa dalam prosesnya. Data dikumpulkan dari 20 pelajar EFL dengan kemampuan bahasa rata-rata pemula melalui kegiatan lisan di kelas. Studi ini melihat proses transfer bahasa L1 (Indonesia) sebagai fenomena yang berkontribusi pada keberhasilan komunikasi kelas. Temuan menunjukkan bahwa transfer pragmatis dan bahasa memainkan peran penting dalam strategi mengungkapkan permohonan. Untuk menghadapi transfer pragmatis, pelajar muda cenderung menggunakan tindak tutur tidak langsung dengan strategi penyampaian permintaan berulang yang berpotensi memuat maksud atau pesan tersembunyi. Sedangkan transfer linguistik memprakarsai pelajar muda untuk menggunakan strategi intonasi meninggi dalam pernyataan afirmatif untuk membuat permintaan. Studi ini juga menyarankan bahwa pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing atau kedua untuk pelajar muda juga harus memperhitungkan pengetahuan pragmatis selain kompetensi linguistiknya. Kata kunci: transfer bahasa, transfer pragmatis, tindak tutur; pelajar muda EFL  
KEEFEKTIFAN BUKU CERITA ANAK “KANGURU HEWAN BERKANTUNG DARI AUSTRALIA” UNTUK BALITA Qurratul Aini
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 13 No. 2 (2022): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v13i2.2769

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan buku cerita anak yang berjudul “Kanguru Hewan Berkantung dari Australia”. Teks cerita dianalisis dengan dua aspek yaitu struktur dan tekstur teks. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah buku cerita yang berjudul “Kanguru Hewan Berkantung dari Australia”. Data penelitian berupa kalimat dan kata dalam teks cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku cerita ini sangat efektif untuk anak-anak, khususnya balita berdasarkan beberapa hal, yaitu; teks memiliki struktur yang bagus, penggunaan kalimat sederhana, dan pemilihan kosakata yang tepat serta mudah.
Common Mistakes Faced by Student Indonesian to English Simultaneous Interpreting Regina Immaculata
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 13 No. 2 (2022): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v13i2.2439

Abstract

Abstract A lot of people seem to be unaware of the difference between interpreter and translator. Different practices lead to different skills. This study aims to find common mistakes that are often made by students in interpreting. The data were obtained from five students who had undergo interpreting classes for one year from 2020 January until December. These five Master degree students attended the interpreting class 32 times with a total study time of 90 hours. The data were taken in an online class, after that this study analyze transcripts, validate errors, and interview students. The study found that the most common mistakes were hestitations and omissions. These mistakes are caused by several factors, namely nervous and time pressure, lack of background knowledge and lack of language proficiency, as well as poor network connection and environmental noise Keywords: errors; Indonesia to English simultaneous interpreting, problem in simultaneous interpreting   Abstrak Banyak orang yang belum mengetahui perbedaan penerjemah dan penjurubahasa, padahal pekerjaan yang berbeda memerlukan kemampuan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kesalahan umum yang sering dilakukan mahasiswa yang mempelajari penjurubahasaan. Data diperoleh dari lima mahasiswa yang telah mengikuti kelas penjurubahasaan selama satu tahun dari Januari sampai Desember 2020. Lima mahasiswa ini menghadiri kelas jurubahasa sebanyak 32 kali dengan total waktu belajar 90 jam. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan menganalisis transkrip, melihat validasi kesalahan, dan mewawancara murid. Studi ini menemukan bahwa kesalahan yang paling umum dilakukan adalah keraguan dan penghapusan. Kesalahan ini disebabkan beberapa faktor yaitu keraguan dan tekanan waktu, kurangnya pengetahuan umum dan kemampuan berbahaasa asing, serta jaringan internet yang buruk dan lingkungan yang bising. Kata Kunci: kesalahan, interpreter simultan Bahasa Inggris- Bahasa Indonesia, permasalahan dalam interpreter simultan
Tindak Tutur Dalam Pidato Joko Widodo Untuk Meningkatkan Kinerja Birokrasi Dalam Melayani Masyarakat Ronald Umbas; Anak Agung Ayu Dian Andriyani
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 13 No. 2 (2022): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi fungsi komunikatif tindak tutur ilokusi yang ditujukan Presiden Joko Widodo kepada birokrat melalui pidatonya setelah dilantik menjadi presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 dan (2) mengidentifikasi fungsi dominan dari tindak tutur yang digunakan tersebut.  Metode penelitian ini adalah kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah salinan pidato presiden Joko Widodo setelah dilantik yang diunduh dari situs https://jeo.kompas.com/naskah-lengkap-pidato-presiden-joko-widodo-dalam-pelantikan periode 2019-2024, yang kemudian dianalisis berdasarkan jenis dan fungsi tindak tutur. Berdasarkan analisis, ditemukan bahwa jenis fungsi tindak tutur yang ditujukan kepada para birokrat oleh presiden Joko Widodo dalam pidatonya adalah fungsi representatif, direktif, komisif, dan deklaratif dan fungsi tindak tutur yang dominan adalah direktif. Penelitian ini dapat memberi inspirasi kepada peneliti lain untuk meneliti pengaruh satu fungsi tindak tutur terhadap fungsi tindak tutur lain dalam sebuah pidato seorang pemimpin. Penelitian ini juga dapat berguna bagi seorang pemimpin agar dapat membuat sebuah pidato yang memiliki dorongan yang besar sehingga para birokrat di dalam pemerintahannya melakukan apa yang diperintahkan oleh pemimpin tersebut.    Kata kunci: Tindak Tutur, Ujaran, Pidato Joko Widodo   AbstractThis study aims (1) to identify speech act functions addressed by Joko Widodo to bureaucrats in his speech after being appointed president of the Republic of Indonesia for the period of 2019-2024 and (2) to identify the dominant function of the speech act used in the speech. The research method used was qualitative method. The data in this study were the copy of President Joko Widodo's speech after being inaugurated.  The data were downloaded from the website https://jeo.kompas.com/naskah-lengkap-pidato-presiden-joko-widodo-dalam-pelantikan periode-2019-2024 and then analyzed based on the types of speech act. Based on the analysis, it was found that the types of speech act, based on its functions, addressed to bureaucrats by President Joko Widodo in his speech were representative, directive, commissive, and declarative and the dominant function was directive.  Hopefully, this study can inspire other researchers to investigate the influence of one function to another in a leader’s speech and be useful for a leader in making a speech that is powerful enough to make the bureaucrats in his or her administration do as he or she instructs them to do.   Keywords: Speech Act, Utterances, Joko Widodo’s Speech
Segregation of Foreign Language Epistemology in Boarding Schools in the Context of Communication Ethnography Wahyu Hanafi Putra; Lisma Meilia Wijayanti
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 14 No. 1 (2022): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v14i1.2160

Abstract

This study aims to describe the epistemic segression of foreign languages ??in Islamic boarding schools in the modernization era in the context of communication ethnography. This research uses a qualitative approach with the type of Library Research. The data used in this study were obtained from various scientific literature that reviews foreign language learning in Islamic boarding schools. The data collection technique used by researchers is documentation. The data analysis technique uses content analysis. The results of this study state that the Arabic language taught in traditional Islamic boarding schools has an ethnological message. Santri are able to read the yellow book and understand fiqh, tasawuf, kalam, and tafsir literature. Traditional Islamic boarding schools' cultural traditions also influence the folklore process in forming non-verbal language. Symbols become a semiotic element of conveying non-verbal language messages. Santri can communicate well in foreign languages ??to face globalization, so in this community, language becomes essential in driving Islamic boarding school life. Verbal language folklore will quickly form with activities that require foreign languages ??in every situation. The goals of learning foreign languages ??and folklore in the two pesantren will affect different language constructions. Language is a factor in forming a relatively heterogeneous pesantren speech community. Keywords: Language, Islamic Boarding School, Folklore, Ethnography, Communication
Potret Perundungan dalam Serial Madrasah Al-Rawabi Li Al-Banat: Kajian Semiotika Charles Sanders Peirce Alfia Rohmah
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 14 No. 1 (2022): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v14i1.2919

Abstract

Penelitian ini mencoba mengungkap bagaimana potret perundungan yang terdapat dalam serial Madrasah al-Rawabi li al-Banat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce: representamen/sign, objek, dan interpretant. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan adanya tindakan-tindakan perundungan yang dilakukan oleh para tokoh baik itu perundungan secara fisik, verbal, relasional, maupun elektronik. Tanda yang terkandung di dalam serial Madrasah al-Rawabi li al-Banat ini ditunjukkan oleh tindakan perundungan yang dilakukan oleh Layan dan teman-temannya kepada Meriam, Noaf, dan Dina maupun dilakukan oleh Meriam, Dina, dan Noaf kepada Layan dan teman-temannya sebagai wujud aksi balas dendam.
Adjective Clauses in Hosseini’s The Kite Runner: A Systemic Functional Analysis in Translation Studies Ahmad Yusuf Firdaus; Yopi Thahara
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 14 No. 1 (2022): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v14i1.2926

Abstract

This research analyzed translation techniques used to translate adjective clauses found in the novel The Kite Runner, described the shifts of semantic categories in some of the translated clauses, and described the effects of the techniques used on the quality of the translated clauses. This study falls into the class of descriptive qualitative research. The main source of the data is the novel The Kite Runner, written by Khaled Hosseini and its Indonesian version. The secondary source of the data is the information given by raters and respondents through questionnaires given to them.  The result of this study shows that eleven translation techniques are used to translate 268 data analyzed in this research. In terms of semantic category, 55 data are believed to experience shifts in semantic categories. In general, 231 (86,1%) data are accurate, 35 (13%) data are less accurate, and 2 (0,74) data are inaccurate. In terms of the acceptability, 234 (87,3%) data are acceptable, 31(11,5%) data are less acceptable, and 3 (1,1%)data are unacceptable. Meanwhile, viewed from the level of readability, 226 (84,3%) data are highly readable, 40(14,9%) data moderately readable, and 2 (0,74%) data hardly readable.
Konstruksi Entitas Penalaran Asosiatif Dan Disosiatif Berbahasa Indonesia Sebagai Bahasa Ketiga Melalui Pola Penalaran Penutur Asing Roely Ardiansyah
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 14 No. 1 (2022): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v14i1.2927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi entitas penalaran asosiatif dan disosiatif berbahasa Indonesia sebagai bahasa ketiga melalui pola penalaran penutur asing. Terlebih lagi memahami kalimat berbahasa Indonesia sebagai B-3 penutur asing mencerminkan penalaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa kalimat entitas penalaran asosiatif dan disosiatif berbahasa Indonesia. Sumber data berupa karangan berbahasa Indonesia sebagai B-3 dari berbagai genre dengan topik yang berbeda-beda. Kegiatan menulis ini sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan BIPA. Hasil penelitian entitas penalaran disosiatif ditemukan 1) kebijakan dan nilai yang dikonstruksi pola penalaran rumit majemuk, 2) pola penalaran penyusunan simpulan silogisme mengkonstruksi nilai moral, 3) ideologi dikonstruksi melalui pola penalaran sederhana.

Page 1 of 19 | Total Record : 183