cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Diglossia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan diterbitkan oleh Fakultas Bahasa dan Sastra Unipdu
Arjuna Subject : -
Articles 183 Documents
Upaya Memahami Makna Kata hajar, aman dan back up dalam Kasus Penembakan Brigadir Josua Melalui Kajian Wacana Kritis Fransisca Dwi Harjanti; Roely Ardiansyah
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 15 No. 1 (2023): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v15i1.3853

Abstract

Tulisan ini adalah bidang kajian wacana kritis yang mencoba mengungkap makna kata hajar atau menghajar, aman dan back up. Satu di antara tiga wacana ini menjadi wacana yang banyak diberbincangkan oleh para ahli linguistik, ahli hukum, dan masyarakat. wacana ini menjadi perdebatan yang ramai pada saat persidangan kasus pembunuhan Brigadir Josua. Untuk memahami makna implisit kata hajar, amankan dan back up, maka tulisan ini akan menganalisisnya dengan menggunakan kajian atau Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan adalah tiga buah kata yang muncul pada saat persidangan. Data tersebut diambil dari dokumentasi kasus persidangan terdakwa FS dan Bharada E dalam kasus Penembakan Brigadir Josua. Karena termasuk dalam kajian wacana kritis, proses penganalisisannya meliputi, proses deskripsi, penjelasan, dan eksplanasi. Dalam Analisis Wacana Kritis diperlukan praanggapan untuk mencari kemungkinan proposisi atau kalimat yang muncul sebelum wacana dihadirkan. Dalam penganalisisannya konteks situasi dan kekuasaan turut berperan dalam proses pemaknaan. Dari hasil penganalisisannya dapat disimpulkan bahwa kata hajar dalam kasus penembakan Brigadir Josua tidak hanya dianggap sebagai perintah untuk memukuli lawannya sampai tidak berkutik namun dapat dianggap sebagai perintah untuk melakukan penembakan. Kata back up mengandung makna secara implisit adalah mendukung atau menyokong. Kata amankan merupakan verba perintah untuk memberikan perlindungan. Dua kata ini mengandung makna konotasi negatif karena digunakan untuk peristiwa atau kegiatan pelanggaran hukum atau norma. Dalam kajian secara kritis pernyataan yang di dalamnya mengandung kata-kata ini secara implisit bermakna perintah untuk melakukan penembakan, bukan hanya sekedar perintah untuk memberikan perlindungan.
Kesalahan Berbahasa Pada Tataran Morfologi dalam Karya Tulis Ilmiah Siswa Kelas XII Diva Akmalita; Markhamah Markhamah
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 15 No. 2 (2024): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v15i2.3858

Abstract

Manusia memerlukan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Bahasa juga sangat berperan dalam dunia pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan pada tataran morfologi dalam karya tulis ilmiah siswa kelas XII, menguraikan pembetulannya, dan menjelaskan penyebabnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang dikaji dalam penelitian ini berupa kalimat dalam karya tulis ilmiah siswa kelas XII yang mengandung kesalahan morfologis. Data bersumber dari lima dokumen karya tulis ilmiah siswa kelas XII di salah satu SMA di Kudus, Jawa Tengah. Setiap dokumen disusun oleh dua orang siswa, sehingga responden penelitian berjumlah 10 orang. Untuk mengumpulkan data, digunakan teknik baca, teknik catat, dan kuesioner/angket. Analisis data menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan morfologis pada karya tulis ilmiah siswa kelas XII meliputi: (1) kesalahan penulisan preposisi di dan ke, (2) kesalahan afiks, (3) kesalahan penulisan reduplikasi, dan (4) kesalahan pemajemukan. Penyebab terjadinya kesalahan morfologis pada karya tersebut, di antaranya: (1) siswa kurang membaca dan memperbanyak referensi, (2) kurangnya pembiasaan menulis, (3) kurangnya ketelitian siswa dalam menulis, dan (4) kurangnya arahan dan bimbingan guru.
Investigating The Use of Illocutionary Acts Performed by Jenna Ortega in Some Interviews Nine Febrie Novitasari; Royatuz Ziama; Firqo Amelia
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 15 No. 1 (2023): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v15i1.3867

Abstract

The purpose of this study is to identify the types and the functions of illocutionary acts performed by Jenna Ortega in several of her interviews. The data sources used in this descriptive qualitative research are several videos of Jenna Ortega's interviews in 2022 on YouTube. This study uses the theory of Searle (1969) to determine the types of illocutionary act and Yule's theory (1996) to determine the functions of the illocutionary act performed. The results of this study indicate that there are three types of illocutionary acts performed by Jenna Ortega in some of her interviews, they are: assertive, commissive, and expressive. In this study, it was found that assertive was the most frequently used type of illocutionary act and conveying information as the most frequently appeared function of illocutionary act in some of Jenna Ortega's interviews in 2022.
Analisis Strukturalisme Dinamik dalam“Sajak Burung-Burung Kondor” Karya W.S. Rendra Ruli Andayani; Indra Mardiyana
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 15 No. 2 (2024): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v15i2.4027

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepaduan antara struktur fisik dan batin puisi “Sajak Burung-Burung Kondor” karya W.S. Rendra melalui pendekatan strukturalisme dinamik. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan (1) membaca puisi secara intensif; (2) mencatat secara cermat struktur fisik (korespondensi bunyi, rima, diksi, kata konkret, majas, dan pelambangan); (3) menganalisis struktur batin (tema, nada, suasana, dan amanat); dan (4) menyimpulkan hasil penelitian. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan membaca puisi secara berulang-ulang dan membandingkan data dengan kajian teori dari berbagai sumber pustaka yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur fisik dan batin puisi ini memiliki hubungan kuat dalam membangun makna secara utuh. Penyair memberdayakan penggunaan korespondensi bunyi ritmis, rima, kekuatan diksi, kata konkret, majas, perlambangan untuk memberikan rasa, nada, dan makna puisi. Melalui puisi ini, Rendra menyampaikan kegetiran nasib para petani-buruh sekaligus kegeramannya pada tuan tanah dan pemerintah yang tidak peduli pada penderitaan.
Tindak Tutur pada Interaksi Penjual dan Pembeli di Warung Tradisional Desa Penglipuran Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Ida Ayu Putri Gita Ardiantari
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 15 No. 1 (2023): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v15i1.4048

Abstract

Interaksi penjual dan pembeli di warung tradisional yang menjual souvenir dan kuliner Desa Penglipuran merupakan suatu fenomena kebahasaan, terjadi hampir setiap hari ketika wisatawan berkunjung ke desa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur antara penjual dengan pembeli ketika interaksi terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara merekam, menyimak dan mencatat berbagai interaksi yang terjadi di warung tradisional. Data primer adalah dialog antara penjual terhadap wisatawan dominan yaitu, wisatawan lokal, dilakukan di 20 warung tradisional yang berada di Desa Penglipuran kabupaten Bangli dengan dasar pertimbangan warung tersebut memiliki intensitas kunjungan tinggi. Metode analisis padan pragmatik menjadi pendekatan dalam mengklasifikasikan data yang alat penentunya adalah mitra tutur. Hasil analisis dideskripsikan menggunakan kata-kata biasa agar tidak terkesan kaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur yang muncul adalah tindak tutur lokusi merujuk pada tuturan yang tidak mengandung makna tersirat dengan kalimat deklaratif, kalimat interogatif sedangkan tindak tutur ilokusi mengandung makna mengajak, memerintah, menyuruh dan meminta menggunakan kalimat interogatif, kalimat perintah, kalimat persuasif sedangkan tindak perlokusi memiliki daya tuturan yang mempengaruhi pembeli untuk melakukan sesuatu dominan menggunakan kalimat deklaratif, interogatif serta kalimat direktif. Pilihan tindak tutur yang tepat dengan konteks situasi yang sesuai memberikan dampak positif pada kenyamanan pengunjung, sehingga menjadikan desa wisata ini banyak dikunjungi wisatawan, selain keindahan serta kebersihan Desa yang sangat menarik.
ANALISIS TINDAK TUTUR PADA IKLAN Xl bebas DI TABLOID PULSA Irta Fitriana
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 1 No. 1 (2009): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v1i1.53

Abstract

AbstrakMembuat iklan sama halnya dengan melakukan komunikasi kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan prinsip Pragmatik, dimana inti dari sebuah komunikasi adalah tersampainya pesan dengan baik. Penelitian ini memilih iklan XL bebas yang diambil dari tabloid PULSA sebagai objek kajian. Iklan ini akan dianalisis dari segi speech act (Locution, Illocution, Perlocution), berdasarkan teori Austen/Searle dan analisis copywriting. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa pesan iklan memiliki maksud tersendiri yakni respektif respon  dari pembaca. Selain itu elemen copywriting juga sangat menentukan dalam menuliskan pesan iklan guna menarik perhatian pembaca. keywords: speech act, locution, illocution, perlocution, advertisement, copywriting,  Â Abstract Creating an ad is similar to conduct a communication. This is in line with the principle of Pragmatics that is transmitting a message. This study chose XL ads as the objects of study taken from PULSA tabloid. These ads will be analyzed in terms of Speech Act (Locution, Illocution, Perlocution), based on Austen / Searle and copywriting analysis. From the analysis, it is concluded that the ad messages have its own purpose namely respective responses from readers. In addition, elements of copywriting are also crucial to attract readers. key words: speech act, locution, illocution, perlocution, advertisement, copywriting
PENGGUNAAN BAHASA RAGAM PRIA DANSEIGO OLEH TOKOH-TOKOH UTAMA WANITA DALAM KOMIK CHIBI MARUKO CHAN KARYA MOMOKO SAKURA Nurul Laili
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 2 No. 1 (2010): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v2i1.61

Abstract

Nurul Laili Universitas Pesantren Tinggi Darul’Ulumdekiru_22@yahoo.com   Abstrak Bahasa Jepang memiliki karakteristik tertentu yang digunakan dalam setiap percakapan. Mereka adalah huruf, kosa kata, sistem pengucapan, tata bahasa dan varian bahasa (termasuk faktor jenis kelamin pembicara). Tulisan ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi varian bahasa kelamin laki-laki (Danseigo). Danseigo berarti bahasa yang digunakan identik dengan jenis kelamin (pria dan wanita). Hal ini dapat dilihat dari topik yang bisa diceritakan, kosa kata dan situasi. Penelitian ini mengeksplorasi Danseigo digunakan oleh Chibi Maruko Chan sebagai wanita dari karakter utama di Chibi Maruko Chan komik. Hasil analisis menunjukkan bahwa situasi adalah faktor dominan yang mempengaruhi penggunaan Danseigo oleh Chibi Maruko Chan. kata kunci:  danseigo, bahasa gender, varian bahasa    Abstract Japanese language has certain characteristics that are used in every conversation. They are letter, vocabulary, pronunciation system, grammatical and language variants (which includes the speaker’s sex factors). This paper is intended to explore the variants of male gender language (Danseigo). Danseigo means the language that identically used by gender (male and female). It can be seen from the topic to tell, dictions, and situation. This research explores the Danseigo used by Chibi Maruko Chan as the woman of the main character in Chibi Maruko Chan comics. The result of the analysis shows that situation is the dominant factors influencing the use of Danseigo by Chibi Maruko Chan. key words: danseigo, gender language, language variant
ANALISIS KESALAHAN URUTAN PENULISAN HURUF HIRAGANA PADA SISWA KELAS XI BAHASA DI MAN REJOSO JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2008 – 2009 Siti Zaenab Setyawati
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 2 No. 1 (2010): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v2i1.65

Abstract

Siti Zaenab Setiawati Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang joy_tea@yahoo.com Abstrak Dalam bahasa Jepang, ada 46 kata dalam Hiragana dan Katakana. Sebagian besar siswa sulit untuk menghafalkan kata- kata tersebut.. Hal ini tidak mengherankan karena mereka yang belajar bahasa Jepang memiliki kemampuan yang berbeda dalam hal menghafal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menulis Hiragana dan Katakana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang paling sering (terbanyak) adalah disebabkan oleh kesalahan urutan langkah penulisan Hiragana dan Katakana. kata kunci: kata, kesalahan, hiragana  Abstract In Japanese language, there are 46 words of each Hiragana and Katakana. Most of the students had difficulty in memorizing them. It is not surprising because they who learn Japanese language have different ability of memorizing. This research is aimed at analyzing the students’ errors in writing Hiragana and Katakana. The result of research shows that most errors are caused by disordering of steps of writing Hiragana and Katakana. key words: words, mistake, hiragana
SOME REFLECTIONS TOWARDS LANGUAGE LEARNING Widodo Purwanto
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 2 No. 1 (2010): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v2i1.66

Abstract

Widodo Purwanto SMPN 2 Gudo Jombang diglossiafbs@gmail.com   Abstract Language is something that is essential for human life, including English. If the first language learned from childhood and obtained directly from the parents by nature, English is different. English is introduced when they learn at schools. The very common difference found is grammar problems. In this paper, the authors convey the things that relate to teaching English in Indonesia as a whole including grammar, standard language, teaching grammar, and the last is pragmatic in the context of learning English in Indonesia. Everything is analyzed and accompanied by a reflection based on empirical experience of the authors who are practitioners in teaching English. key words: language learning, reflection  Abstrak Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia, termasuk Bahasa Inggris. Jika bahasa pertama dipelajari sejak kanak-kanak dan didapat langsung dari kedua orangtuanya secara alamiah, berbeda dengan Bahasa Inggris.  Bahasa Inggris dikenalkan saat mereka belajar di sekolah. Perbedaan yang sangat umum ditemukan adalah permasalahan tata bahasa. Dalam tulisan ini, penulis menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia secara menyeluruh. Diantaranya adalah mengenai bahasa, tata bahasa, bahasa baku, pengajaran tata bahasa, dan yang terakhir adalah pragmatis dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia. Semuanya dianalisa dan disertai dengan refleksi berdasarkan pengalaman empiris penulis yang merupakan praktisi dalam pengajaran bahasa Inggris. kata kunci: pembelajaran bahasa, refleksi
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS(SIKLUS BELAJAR) PADA SISWA KELAS XI-IA3 SMAN 1 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2009-2010 Yenny Soefiyanti
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 2 No. 1 (2010): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v2i1.67

Abstract

Yenny Soefiyanti Universitas Pesantren Tinggi Darul U’lum Jombang soefiyantiyenny@yahoo.com  Abstrak Proses belajar bahasa Jepang memerlukan metode yang efektif untuk memberikan dampak positif pada para siswa dan guru. Guru sebagai pendidik harus kreatif dalam memilih dan menerapkan metode pengajaran yang sukses. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa asing, terutama bahasa Jepang akan lebih bermakna dan menarik ketika para pendidik menggunakan strategi pembelajaran yang efektif. Tulisan ini akan membahas tentang manfaat dari metode siklus belajar sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang bagi siswa pada umumnya dan guru khususnya. kata kunci: siklus belajar  Abstract The process of learning Japanese required an effective method to provide a positive impact on both students and teachers. Teacher as educators has to be creative in selecting and applying a method for successful teaching. Therefore, the learning of foreign languages, especially Japanese language would be more meaningful and attractive when the educators use an effective learning strategy. This paper will discuss about the benefits of the learning cycle method as efforts to increase Japanese speaking ability for students and teachers. key word: learning cycle

Page 4 of 19 | Total Record : 183