cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Kepelatihan Olahraga
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 49 Documents
Peranan Spotter Dalam Latihan Beban Tutur Jatmiko,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latihan beban sudah menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan kebugaran dan prestasi olahraga. Latihan beban dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis, barbell dan dumbell. Tetapi peranan instruktur sebagai spotter untuk mencegah terjadinya cedera dalam pelaksanaan latihan beban sering diabaikan. Latuhan beban ada 2 macam, beban dalam dan beban luar. Prinsip latihan beban dan pokok latihan produktif merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan latihan. Pemahaman karaekteristik dan sifat alat sebelum, selama dan setelah latihan merupakan faktor penting dalam keamanan latihan. Penguasaan dasar mengangkat, tehnik yang benar dan dasar-dasar spotting menentukan keberhasilan yang ingin dicapai. Ditunjang sikap perhatian dan penguasaan prosedur latihan dan spotting oleh instruktur menjadikan latihan beban semakin jauh dari resiko cedera.
Pemanfaatan IPTEK Olahraga Dalam Peningkatan Prestasi Wijono,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembinaan olahraga dewsa ini telah membuktikan bahwa untuk mencapai prestasi yang tinggi tidak seperti halnya memutar telapak tangan atau istilah lain instan, akan tetapi diperlukan waktu yang panjang, bertahap dan berkesinambungan dalam pembinaannya disertai penggunaan IPTEK olahraga secara sistematis. Pemanduan bakat (Talent Identification) adalah suatu upaya yang dilakukan secara sistematik untuk mengidentifikasi seseorang yang berpotensi dalam olahraga, sehingga diperkirakan seseorang tersebut akan berhasil dalam proses latihan dan dapat meraih prestasi puncak. Indikator seseorang yang berbakat dalam olahraga, diantaranya : Memiliki peningkatan prestasi yang lebih cepat daripada anak yang tidak berbakat, Memiliki kualitas mental yang baik, Memiliki motivasi intrinsik, Memiliki jiwa kompetitif yang tinggi, Mudah mempelajari/ menguasai ketrampilan yang baru. Dengan adanya pemanfaatan IPTEK maka pembinaan tidak akan sia-sia, baik tenaga maupun biaya, karena atlet dapat diprediksi dalam pencapaian prestasi yang maksimal.
Analisis Diskriminan Untuk Mengevaluasi Kondisi Fisik Atlet Hockey Surabaya Mohammad Faruk,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of discriminant analysis model aims to evaluate the physical condition of hockey athletes. Discriminant analysis model is applied later in Delphi Programming Language to facilitate the physical condition evaluation of Surabaya’s hockey athletes. In order to get a model of discriminant analysis which can be changed into a mathematical function to distinguish the physical condition of athletes who are good and less, thedata processing of physical condition evaluation of Surabaya’s hockey athletes is perfomed with the aid of computer programs statistic. In this research, there are two categories in selecting, the Non-Hockey and Hockey. The result of Discriminant analysis can classify the ability of the group until 97.8%, in other word it means that it can be used to classify the physical condition of athletes hockey Surabaya.
Efek Imobilisasi Dalam Olahraga Fransisca Januarumi, ; Rini Ismalasari,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan mobilisasi fisik (Imobilisasi) didefinisikan oleh North American        Nursing Diagnosis Association (NANDA) sebagai suatu keadaan ketika individu meng­         alami    atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik (Kim etal, 1995).             Mobilisasi mengacu pada kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas, dan           imobilisasi mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas.   Mobilisasi dan imobilisasi berada pada suatu rentang dengan banyak tingkatan       imobilisasi       parsial di antaranya.                 Imobilisasi / bedrest akan terjadi perubahan fisiologis termasuk atlet yang meliputi : perubahan sistem pada                                        kardiovaskular, sistem musculoskeletal, sistem pernafasan, metabolisme kalsium, gastrointestinal, hormonal,                               trombosis vena dan gangguan kulit.                                 Bahaya imobilisasi dapat dikurangai dengan intervensi perawatan klien dengan tujuan mencegah dan                                meminimalkan bahaya imobilisasi serta mempertahankan fungsi optimal  seluruh sistem tubuh melalui                                  : diet tinggi protein, kalori dengan tambahan vitamin B dan C, meningkatkan ekspansi paru, mencegah statis                                  secret pulmonal, mempertahankan kepatenen jalan nafas, mengurangi hipotensi ortostatik, mengurangi beban                                          kerja jantung, mencegah pembentukan thrombus, latihan  rentang gerak, pencegahan dekubitus dan menjaga                                     hidrasi.
Survey VO2 Max Wasit Hockey Putera Lisensi Tingkat Dasar di Kota Surabaya Ainul Mustaqim, ; Mohammad Faruk,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 3 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

VO2 max merupakan volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume dan suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan. Seorang wasit hockey harus memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik susuai ketentuan Federation Internaional Hockey agar setiap memimpin suatu pertandingan bisa berjalan dengan baik dan wasit hockey dapat menjalankan  tugasnya sebagai seorang wasit dengan kondisi yang prima, sehingga seorang wasit hockey tidak selalu di salahkan karena memberikan suatu keputusan yang tidak tepat saat memimpin suatu pertandingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat VO2 max wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di kota Surabaya yang mana telah melaksanakan penataran wasit hockey tingkat dasar tahun 2009. karena tingkat VO2 max merupakan salah satu syarat untuk menjadi seorang wasit hockey sehingga wasit hockey diharus menjalani test Multistage Fitness Test (MFT). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan MFT untuk mengetahui tingkat VO2 max wasit hockey, dapat diketahui data porsentase wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di kota Surabaya yang memiliki tingkat VO2 max  yang masuk kriteria baik masih sedikit sekali di bandingkan yang masuk pada kriteria kurang, wasit hockey yang masuk kriteria baik adalah 4 orang dari 20 jumlah wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di kota Ssurabaya atau  20% sedangkan wasit hockey yang masuk pada kriteria kurang adalah 16 orang dari 20 jumlah wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di kota Surabaya atau  80% dari keseluruhan jumlah wasit. Dengan mengetahui hasil dari penelitian ini, maka dapat memberikan data dan informasi bagi Pengcab FHI kota Surabaya untuk mengetahui seberapa besar tingkat VO2 max  wasit hockey putera lisensi tingkat dasar di Kota Surabaya yang sudah memlilki sertifikat wasit hockey tingkat dasar.
Software Pembelajaran Mandiri pada Latihan Stabilitas Berbasis Medicine Ball Catur Supriyanto,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 3 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stability Ball exercises in not only used for medical purpose but it is also used for the the athletes. These exercises are used to improve the stability, fitness and reduce fatiques. This research is a research and development research. It is conducted from April up to Juli 2009 at the Sport and Coaching Education Department in the Faculty of Physical Education and Sport Science UNESA Surabaya. This research develops the materials, the video tutorial software and then later tests the software.  The statistical result shows that the software significantly improves students’ understanding toward the stability ball exercises.
Optimalisasi Konsep Kreativitas Dalam Pembelajaran Penjasorkes Abdul Hafidz,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 3 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Kreativitas  adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru (novel): inovatif, Berguna (useful): dan dapat dimengerti (understandable). 8 kecerdasan yg bisa dikembangkan antara lainKecerdasan Linguistik Kecerdasan Logis-Matematis, Kecerdasan Visual-Spasial, ecerdasan Musikal, Kecerdasan Kinestik-Tubuh,Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan Intrapersonal, Kecerdasan Naturalis.
Pemilihan Aktifitas dan Evaluasi Outbond Training Tutur Jatmiko,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 3 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran saat libur sekolah untuk mengembangkan karakter siswa melalui kegiatan outbond. Provider dengan nama petualang hingga paket penawaran kerjasama dengan harga bervariasi untuk tema yang diperlukan peserta. Dalam kegiatan  outbond ada hal penting yang harus diperhatikan yaitu pemilihan tema kegiatan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Pemilihan tema kegiatan harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan. Kebutuhan tersebut harus disesuaikan dengan tingkatan usia, pendidikan, pekerjaan dan waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan. Evaluasi diperlukan dalam pelaksanaan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan peserta agar pelatihan yang diberikan dapat bermanfaat.
Pengembangan Tes Kemampuan Bahasa Inggris Untuk Keterampilan Berbahasa Reseptif Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Rizka Safriyani,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 3 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Listening and reading are receptive skills because learners do not produce language to do these. In the process of learning a new language, learners begin with receptive skills and then later move on production use. Both receptive and productive skills are important to achieve communicative competence. Developing listening and reading test are related to the materials, the test level, and type of test item formats. It will give various type of learning activities and improve students’ competence in English as well.