cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Ordik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 85 Documents
Obesitas Faridha Nurhayati, ; S.pd., ; M.kes.,
Ordik Vol 6, No 3 (2008)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegemukan atau obesitas  mulai  menjadi  salah satu masalah  kesehatan  di seluruh dunia, bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas sudah merupakan suatu problem kesehatan yang harus segera ditangani (WHO, 2000). Di Indonesia, perubahan gaya hidup  yang menjurus ke westernisasi dan sedentary mengakibatkan perubahan pola makan masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol, sehingga berdampak meningkatkan risiko obesitas. Prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Obesitas adalah suatu penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktifitas, gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional. Dampak obesitas akan berpotensi seseorang menderita penyakit metabolik dan penyakit degeneratif di kemudian hari. Obesitas merupakan hasil dari proses yang berjalan menahun, sehingga penanganannya tidak akan efektif bila hanya dalam waktu singkat. Secara garis besar penanganan obesitas terdiri dari intervensi diet, aktivitas fisik, perubahan perilaku, farmakoterapi dan intervensi bedah.
Olahraga dalam Perpektif Islam Moch. Khoirul Anwar,
Ordik Vol 6, No 3 (2008)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Disabled Children: Is It Important for Them to Participate in Sport and Physical Education Program? Nurhayati,
Ordik Vol 6, No 3 (2008)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One problem that the Indonesian government has had recently is the growth of number of people with disabilities caused by accident, poor nutrition, or natural disaster.  They need special assistance to overcome their physical problems, so they won’t depend on other to deal with their daily activities.  Some researches show that sport and physical education program are useful tools for disabled to get healthy development.  However, there are some problems that the disabled have when they participate in sport and physical education program.  This writing tries to find out these major problems, causes of the problems and the the possible solutions for the problems.
Pembelajaran Moral dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga Untuk Meningkatkan Pertimbangan Moral Siswa Bernard Djawa,
Ordik Vol 6, No 3 (2008)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai moral itu beraneka ragam, termasuk loyalitas, kebajikan, kehormatan, kebenaran, respek, keragaman, integritas, keadilan, dan kerjasama. Moral meNilai moral itu beraneka ragam, termasuk loyalitas, kebajikan, kehormatan, kebenaran, respek, keragaman, integritas, keadilan, dan kerjasama. Moral membutuhkan kemampuan penalaran dan pertimbangan yang lebih kompleks dan hal itu seiring dengan kematangan dan pendidikan. Tatkala seseorang berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya serta tertantang oleh nilai dan kepercayaan yang diyakininya, maka terjadi pembentukan dan transformasi pemahaman moral pribadi.Seseorang harus memiliki kualitas pengetahuan moral, feeling moral, dan tindakan moral. Ketiga komponen ini penting untuk mengembangkan watak yang baik. Pada komponen pengetahuan moral terdapat unsur kesadaran moral, pengetahuan tentang nilai moral, perhitungan kedepan, pertimbangan moral dan pembuatan keputusan. Termasuk ke dalam komponen perasaan, moral adalah kesadaran hati nurani, self esteem (kehormatan diri), empati, kecintaan terhadap yang baik, dan pengendalian diri. Tindakan moral adalah perilaku yang tampak yang dinyatakan dan sejalan dengan sistem nilai yang dianut.
Overtraining Endang Sri Wahjuni,
Ordik Vol 6, No 3 (2008)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Overtraining adalah suatu keadaan dimana seseorang yang melakukan  latihan yang terlalu banyak, terlalu berat dan atau menambah beban terlalu cepat, dengan istirahat yang sangat kurang yang meyebabkan turunnya penampilan seorang atlet. Ada 3 tahap overtraining yaitu overload training, overreaching, overtraining syndrome, yang masing-masing  memunculkan gejala-gejala fisik maupun mental, dan yang paling berat adalah bila sudah sampai pada tahap overtraining syndrome.Upaya penanganan overtraining adalah dengan istirahat. Lama dan jenis istirahatnya juga sesuai dengan tingkatan overtraining, bahkan pada keadaan yang berat seorang yang mengalami overtraining syndrome perlu istirahat dalam jangka waktu cukup lama yaitu beberapa minggu sampai bulan. Olehkarena itu upaya pencegahan lebih diutamakan diantara dengan pengaturan gizi yang baik dan seimbang, management latihan yang baik, dan istirahat yang cukup dan sesuai dengan jenis latihannya.
Teknik Supervisi Individual Advendi Kristiyandaru,
Ordik Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Supervisi dalam pendidikan sangat diperlukan karena dapat membantu dan membina guru dalam memperbaiki keterampilan mengajar dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan atau bahkan tercapainya tujuan pendidikan. Setiap guru mempunyai karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda, oleh sebab itu seorang supervisor perlu mengetahui keunikan dari masing-masing guru agar dapat dengan mudah melakukan supervisi melalui teknik individual. Adapun teknik supervisi individual antara lain adalah: kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, membimbing guru agar berhasil dalam menyusun kurikulum, menilai diri sendiri, intervisitas, membimbing guru tentang cara mempelajari dan mengatasi masalah siswa serta melakukan kunjungan rumah
PEMBUDAYAAN OLAHRAGA MASYARAKAT SEBAGAI PERINTIS OLAHRAGA PRESTASI Sapto Wibowo, ; Kunjung Ashadi,
Ordik Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Olahraga adalah bagian penting dari aspek kehidupan pribadi, berbangsa dan bernegara. Untuk tujuan pribadi, melalui olahraga dapat diperoleh kebugaran jasmani. Untuk tujuan berbangsa, melalui olahraga dapat dicapai kebanggaan negara dengan prestasi puncak di ajang olahraga internasional. Prestasi olahraga tidak dapat tercapai tanpa adanya atlet-atlet yang handal. Untuk dapat menjadikan seseorang menjadi atlet yang hebat, maka perlu dilaksanakan tahapan-tahapan yang saling berkaitan dan saling mendukung. Pada tahapan yang paling dasar adalah menjadikan olahraga sebagai gaya hidup dan  budaya yang dicintai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dalam melaksanakan tahapan ini terdapat kendala-kendala nyata yang harus diselesaikan sehingga program pembudayaan olahraga di masyarakat bukan menjadi angan–angan belaka
KORELASI ANTARA VO2 MAKS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DAN XII SMA NEGERI 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 I Ketut Yoda,
Ordik Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan tingkat VO2 maks siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran  2008/2009, mendeskripsikan prestasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran  2008/2009, mengetahui korelasi antara VO2 maks dengan prestasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran  2008/2009. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Singaraja menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI dan XII tahun pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 445 orang. Sampel penelitian berjumlah 96 siswa diambil dengan teknik proporsional random sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu VO2 maks dan variabel terikat prestasi belajar. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment pada taraf signifikansi a = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: 1)VO2 maks siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran  2008/2009, yang tergolong baik sebanyak 2%, sedang 12%, kurang 23% dan kurang sekali 64%. 2) Prestasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran  2008/2009, yang tergolong baik sekali 55%, baik 41%, cukup 4,2%. 3) Ada korelasi antara VO2 maks dengan prestasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2008/2009, dimana nilai signifikansi hitung (0,00) < a = 0,05.
PERLUNYA MASASE SETELAH MELAKUKAN AKTIVITAS BEROLAHRAGA Hari Wisnu,
Ordik Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sport massage penting bagi mereka yang bergerak di bidang keolahragaan khususnya bagi para atlet untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi fisik serta prestasinya. Sepantasnyalah pengetahuan tentang massage dikembangkan secara lebih luas, terutama di sekolah dan perguruan tinggi yang mengelola atau membina calon-calon tenaga pembina olahraga di sekolah dan masyarakat. Inti dari massage adalah terletak pada keunikannya, yaitu suatu cara untuk berkomunikasi tanpa kata antara pemberi dan penerimanya. Dengan sentuhan tangan yang halus, lembut dan kadang-kadang kuat dan mantap yang dilakukan oleh seorang massage atau massaeur, akan menimbulkan rasa senang serta rasa simpati si penerima kepada masseurnya
PEMILIHAN UJI DALAM PENELITIAN (STUDI TENTANG UJI-t BERPASANGAN) Mohammad Faruk,
Ordik Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karateristik dari statistik inferensial adalah pengujian hipotesis, dalam melakukan uji hipotesis peneliti harus tepat dalam melakukan pemilihan uji statistik. Penelti harus juga memperhatikan syarat-syarat sehingga data itu layak dan cocok  menggunakan salah satu macam uji statistik yang dipilih. Ada beberapa uji dalam menganalisis data, salah satunya adalah uji-t berpasangan. Penggunaan uji-t berpasangan harus memenuhi syarat-syarat  dan  sesuai dengan pertanyaan penelitian yang dibuat oleh peneliti. Tidak semua uji komparasi (perbandingan) harus menggunakan uji-t berpasangan, karena dalam pemilihan uji harus sesuai dengan kriteria data yang dimiliki dan pertanyaan penelitian yang diinginkan oleh peneliti. Dalam proses analisis data bisa dilakukan dengan penghitungan manual atau dengan menggunakan bantuan software komputer.