cover
Contact Name
Saian Badaruddin
Contact Email
badaruddinsaian@upi.edu
Phone
+6282175224275
Journal Mail Official
badaruddinsaian@upi.edu
Editorial Address
Jl. Prof. Dr Setiabudhi Isola Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Ringkang Jurnal Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari
ISSN : 27979105     EISSN : 27764788     DOI : https://doi.org/10.17509/ringkang.v3i02
Core Subject : Education, Art,
Ringkang adalah jurnal seni tari dan pendidikan seni tari yang secara khusus dikelola oleh departemen pendidikan seni tari FPSD UPI. Jurnal ini diterbitkan 3 kali setahun (April, Agustus, Desember). Artikel yang diterbitkan adalah hasil penelitian mahasiswa, artikel non penelitian, dan hasil kegiatan pengabdian pada mahasiswa yang berkenaan dengan tema dan topik penelitian tentang kajian seni tari (penelitian dasar), pembelajarannya (penelitian terapan). dan kritik tari. Ruang lingkup spesifik kajian penelitian meliputi kajian tari tradisional daerah setempat, nusantara, mancanegara, antropologi tari, entrokoreologi, inovasi pembelajaran, media pembelajaran, sistem evaluasi dalam pembelajaran tari, seni tari berbasis pariwisata, pengelolaan sanggar tari, kewirausahaan seni tari, penelitian kebijakan pendidikan seni tari, dll. Semua artikel ditinjau oleh dua pembimbing skripsi dan dua editor internal pengelola jurnal yang memiliki reputasi dan pengalaman sebagai penulis jurnal nasional dan internasional.
Articles 192 Documents
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN PENDEKATAN HEUTAGOGI : Studi Eksperimen Pada Siswa SMA Mustofa Mustofa; Heni Komalasari
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50157

Abstract

Penelitian ini didasari oleh lemahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan yang terjadi dilapangan pada pembelajaran seni tari. Kemampuan berpikir kritis yang baik dapat menjadi salah satu solusi dari lemahnya kemampuan pemecahan masalah, serta kurangnya pemahaman mendalam peserta didik pada pembelajaran seni tari khususnya pada materi fungsi, jenis, makna, bentuk penyajian dan nilai estetis gerak tari Nusantara. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat pengaruh pendekatan heuatagogi terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran tari. Adapun sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengambilan sampel terdiri dari 30 peserta didik kelas X di salah satu SMA Negeri di Cimahi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode pre-experiment, dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. pengumpulan data dikumpulkan dengan menggunakan tes formatif dimana tipe soal yang digunakan merupakan soal berbasis indikator/aspek kemampuan berpikir kritis menurut Robert Ennis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan meningkatknya kemampuan berpikir kritis setelah diimplementasikannya pembelajaran dengan menggunakan pendekatan heuatagogi. Berdasarkan analisis data diatas melalui Uji paired sample t test, nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,000. Oleh karena itu, nilai 0,000 0,05. Adapun syarat pengambilan keputusan, bila nilai Signifikansi Sig.(2-tailed) 0,5 maka dari data tersebut terdapat adanya perbedaan yang signifikan antara hasil perolehan nilai pretest dan posttest. 
PENGARUH PEMBELAJARAN TARI KREATIF TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTOR ANAK DOWN SYNDROME DI SLB AL-ROSYADIYAH KABUPATEN SUKABUMI Puspa Melliyanti Ramdhani; juju Masunah
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i3.51990

Abstract

Pembelajaran untuk anak down syndrome memang sudah banyak dibicarakan, oleh banyak kalangan akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran tari untuk ABK masih sangat jarang dilakukan terutama anak down syndrome, yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang diperlukan, untuk melihat apakah adanya peningkatan pada kemampuan psikomotor anak down syndrome. Tujuan dalam punulisan ini diperuntukan sebagai memberikan informasi yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus, dimana fokus dalam tulisan berfokus terhadap kemampuan psikomotor terhadap anak down syndrome dengan menggunakan pembelajaran tari kreatif. Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif, metode Quasi experiment design dengan teknik time series design tanpa pembanding, dengan hasil penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan sampel penelitian 2 siswa down syndrome dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Tari kreatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Anne Green Gilbert, dan pada teori kemampuan psikomotor menggunakan teori Taksonomi Bloom. Teknik pengumpulan dengan melakukan tes, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran tari yang dilakukan di SLB Al-Rosyadiyah Kabupaten Sukabumi menggunakan model pembelajaran tari kreatif dapat mampu meningkatkan kemampuan psikomotor anak down syndrome, dalam kegiatan penelitian ini dilakukan test awal Pre-test dengan nilai rata-rata 61 dan 62 dan test akhir Post-test 92 dan 91 mengalami kenaikan nilai pada kemampuan psikomotor pada saat pembelajaran tari kreatif.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI TARI MELALUI BLENDED LEARNING Shifa Adelia; Juju Masunah; Ace Iwan Suryawan
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50181

Abstract

Hasil belajar siswa menurun semenjak diberlakukannya pembelajaran daring, sehingga pada pembelajaran tari siswa kurang memahami materi dengan baik dan hasil belajarpun rendah. Oleh karena itu. Tujuan penelitian ini adalah mengujicobakan model pembelajaran blended learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran seni tari di SMPN 26 Bandung. Pendekatan penelitian adalah kuantitatif dengan metode Pre-Eksperimental Design. Teknik penelitian menggunakan One Group Pretest Posttest. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 26 Bandung, yang berjumlah 267 siswa. Sampel penelitian ini yaitu kelas VII H yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu tes, wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji t-test. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model blended learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari hasil pengumpulan data pretest posttest. Pada penelitian ini pretest rata – rata nilai hasil belajar siswa tergolong rendah yaitu kognitif dan psikomotor sebesar 47 dan hasil afektif sebesar 10,95, sedangkan pada posttest hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa mendapat rata – rata nilai sebesar 78 yang tergolong cukup dan hasil afektif siswa sebesar 13,53. Pada uji T-test yang dilakukan, terbukti terdapat peningkatan nilai rata – rata yang dialami siswa dengan nilai signifikansi sebesar 91% yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh positif pembelajaran tari dengan blended learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
KREATIVITAS SISWA MELALUI MATERI TARI MANUK DADALI Hikmah Nurulbaeti; Trianti Nugraheni
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i3.51981

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh suatu permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran seni budaya khususnya seni tari pada sekolah MI Kebonrandu, yaitu proses pembelajarannya hanya mengandalkan guru yang memiliki kemampuan dalam bidang seni saja bukan dari sarjana seni langsung, sehingga aspek kreativitas seni peserta didik pada sekolah tersebut yang kurang muncul dan kurang tergarap. Dari permasalahan tersebut perlu adanya inovasi baru dalam proses pembelajaran seni budaya khususnya seni tari untuk meningkatkan bakat yang mengedepankan kreativitas peserta didik untuk berimajinasi dalam membuat gerakan atau eksplorasi dengan berdasarkan lagu Manuk Dadali. Tujuan penelitin ini untuk mendeskripsikan proses kreativitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tari di MI Kebonrandu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 3 siswa sekolah dasar sebanyak 31 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran tari dengan menggunakan metode drill (latihan), demontrasi, imitasi, dan tutor sebaya, yang terdiri dari empat pertemuan, pertemuan ini dilakukan secara berulang-ulang, berdasarkan refleksi pada pertemuan sebelumnya, sampai suatu masalah itu dianggap selesai. Selain itu, hasil dari penelitian ini menunjukan proses pembelajaran tari Manuk Dadali dapat meningkatkan kreativitas peserta didik di MI Kebonrandu Sukabumi dan juga bisa meningkatkan minat bakat peserta didik dalam bidang seni khususnya seni tari.
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR Fanny Fitria Sari; Heni Komalasari
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50213

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kreativitas anak sekolah dasar (SD) pada pembelajaran seni tari. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kreativitas anak pada pembelajaran tari dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Proses penerapan model pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan kreativitas, peneliti menggunakan teori Anne Green Gilbert sebagai indikator kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebelum diterapkannya model pembelajaran Picture and Picture terlihat masih rendahnya keterampilan kreativitas siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai pretest yaitu 67 yang masih di bawah KKM. Di sisi lain, pada saat proses penerapan model Picture and Picture terlihat antusias dan semangat siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga didapatkan hasil belajar siswa yang optimal. Dengan itu dapat dilihat dari nilai hasil posttest yang signifikan meningkat sehingga mencapai nilai rata-rata 80. Hal ini dibuktikan dengan hasil Uji-T signifikansi (2-tailed)i0.000 0.05 yang artinya terdapat perbedaan antara nili pretest dan posttest. Penelitian ini menggunakan metode pada penelitian ini yaitu Metode Pre-Eexperimental Design dengan paradigma Kuantitatif, dapat diartikan sebagai metode penelitian yang dilandaskan filsafat Kontruktivisme. Sample diambil menggunakan teknik sample random sampling. Variabel yang terdapat pada penelitian ini yaitu Penerapan Model Picture and Picture sebagai variabel bebas (X) dan meningkatkan kreativitas siswa sebagai variabel terikat (Y). Berdasarkan hasil penelitian dari hasil penelitian dan analisis data, dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas anak meningkat dengan signifikan.
TARI COKEK SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SANGGAR NATYA DANCE COMMUNITY Rahma Tiara Lestari; Trianti Nugraheni; Tatang Taryana
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i3.36860

Abstract

Salah satu kota terbesar di Jawa Barat yaitu Kota Bandung memiliki beragam jenis kesenian yang hingga saat ini masih terjaga dan berkembang, salah satunya yaitu Tari Cokek. Tari Cokek merupakan sebuah tarian yang dimana hasil dari alkulturasi antara bangsa Cina, Banten dan Bandung, adanya alkulturasi budaya tersebut membuat Tari Cokek memiliki keunikannya tersendiri. Sanggar Natya Dance Community saat ini masih melestarikan Tari Cokek tersebut dengan tetep menjaga keunikan dari Tari Cokek tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk dapat mendeskripsikan bagaimana latar belakang Sanggar Natya Dance Community dan mengetahaui bagaimana pembelajaran Tari Cokek yang terjadi di sanggar tersebut serta faktor pendukung dari pembelajaran tersebut agar dapat mencapai tujuan. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana pembelajaran Tari Cokek. Pengumpulan data yang diganakan pada penelitian ini dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi serta studi pustaka untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan penelitian ini. Peneliti menggunakan analaisis data yang terbagi menjadi tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan akhir dari keseluruhan data. Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti yaitu dapat mendeskripsikan mengenai latar beakang Sanggar Natya Dance Community tersebut, lalu dapat mendeskripsikan startegi pembelajaran, media dan evaluasi yang digunakan pada pembelajaran Tari Cokek. Peneliti juga dapat mendeskripsikan apa saja faktor pendukung pada pembelajaran Tari Cokek di Sanggar Natya Dance Community
MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN SELF-ESTEEM SISWA DI SMP NEGERI 3 LEMBANG Wiwi Ayu Andina; Dewi Karyati; Agus Budiman
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50198

Abstract

Self esteem menjadi bagian dari aspek afektif yang dapat menunjang dalam keberhasilan pembelajaran. Namun kerap terjadi guru menemukan masalah self esteem siswa yang rendah terutama pada siswa yang memasuki remaja awal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui self esteem siswa setelah diterapkan model Problem Based Learning di SMP Negeri 3 Lembang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen desain Pre-Eksperimental dengan menggunakan one group preteset posttest dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari Sampel sebanyak 35 siswa dengan teknik pemilihan sampel menggunakan Teknik Probability Sampling dengan klasifikasi Cluster Sampling. Teknik analisis data menggunakan bantuan program SPSS dan Microsoft Excel. Alat instrument yang dianalisis dan digunakan untuk mengukur self esteemsiswa yaitu dengan menyebarkan angket kepada siswa. Hasil penelitian dengan pengumpulan data pretest posttest dapat dibuktikan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan self esteem siswa, hasil analisis statistik deskriptif skor rata-rata sebelum penerapan berada pada kategori rendah, lalu dilakukan posttest setelah penerapan model Problem Based Learning self esteem meningkat dengan rata-rata skor berada pada kategori tinggi. Begitu pun hasil uji t dan regresi dengan nilai signifikansi 0.00 0.05. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan self esteem secara signifikan, artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Adanya penelitian ini direkomendasikan agar guru dan orang tua lebihmemperhatikan kondisi self esteem siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar dan menonjolkan prestasi akademik. 
Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Tari Dengan Model Project Based Learning Irvan Herlambang; heni Komalasari; Ace Iwan Suryawan
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i3.51972

Abstract

Peneliti melakukan penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya tingkat kreativitas siswa pada pembelajaran tari pada kelas X Tata Busana 1 di SMKN 3 Kota Sukabumi. Salah satu penyebab kurangnya tingkat kreativitas siswa ini adalah kurangnya pengetahuan guru dalam memahami dan memilih model pembelajaran dan cenderung selalu menggunakan metode satu arah atau metode ceramah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model Project Based Learning terhadap kreativitas pada siswa kelas X Tata Busana 1 di SMKN 3 Kota Sukabumi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan desain One Group Pretest Posttest Design. Cara pengambilan sampel menggunakan Purposive Sample dengan teknik pengumpulan datanya yaitu menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan uji normalitas dan uji paired sampel t-test untuk mengukur pengaruh kreativitas melalui model Project Based Learning. Dari hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan kreativitas siswa yang dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan nilai sig (2-tailed) bernilai 0,000 , 0,05 yang signifikan, hal ini dapat dilihat melalui melalui software SPSS versi 25.00 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pada hasil kreativitas siswa yang didapatkan dari pretest dan posttest. Dapat dikatakan “Ha diterima Ho ditolak” yang artinya model Project Based Learning pada pembelajaran tari dapat meningkatkan kreativitas siswa.
PEMBINAAN TARI PADA SISWA TUNARUNGU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TARI PENDIDIKAN Nurul Rizki Utami; heni Komalasari; Ria Sabaria
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 01 (2023): Februari, 2023
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i01.55644

Abstract

Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini berupa bagaimana proses pembinaan pembelajaran tari pendidikan untuk meningkatkan kreativitas gerak siswa tunarungu yang masih rendah dalam pembelajaran tari. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran tari didalam kelas menggunakan metode ceramah dan guru hanya merenapkan gerakan yang sudah ada dalam contoh video. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembinaan pembelajaran tari dengan menggunakan model pembelajaran tari pendidikan kepada siswa tunarungu di SLBN Cicendo Bandung. Permasalahan penelitian ini adalah kurangnya kreativitas gerak tari pada pembelajaran tari meliputi materi tari tani siswa tunarungu dapat mengamati dan menganalisis, metode pemebalajaran, proses, hasil/ evaluasi pembelajaran tari pendidikan yang diberikan kepada siswa tunarungu.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif.Penyandang tunarungu yang mengikuti pembelajaran tari pendidikan ini adalah siswa kelas IV SD, dengan jenis tunarungu mild hearing impairment. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu melalui observasi,wawancara,dokumntasi,tes,studi pustaka. Teknis analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian temuan penelitian ini adalah materi yang diberikan kepada siswa tunarungu dalam pembelajaran tari pendidikan ini menggunakan metode Audio Visual, dimana mereka bisa mengamati, menganalisis, dan mengeksplor gerakan yang mereka rangkai, serta jenis evaluasi yang dilakukan itu merupakan tes melihat dari konsep berfikir kreatif menggunaan konsep Exploring, Developing Skill, Creating dan Evaluating, agar siswa tunarungu dapat mengeksplor gerakan sesuai kemampuan mereka masing-masing. Hasil pelaksanaan pembinaan model pembelajaran tari dapat meningkatkan dengan baik ditunjukan dengan hasil siswa mampu menilai gerakan sendiri, mempu mempresentasikan gerakan masing-masing dengan percaya diri dan mampu mempresentasikan gerakan kelompok menggunakan property.
MODEL EXPLICIT INTRUCTION PADA PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KEMMAPUAN PSIKOMOTORIK winda geri novita sari; Heny Rohayani; beben Barnas
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 01 (2023): Februari, 2023
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i01.55638

Abstract

Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah lemahnya kemampuan psikomotorik siswa dalam desain dan peragaan pola lantai pada jenis tari tradisional merupakan latar belakang dari penelitian ini, Permasalahan yang terjadi dalam mata pelajaran Seni budaya khusus nya pembelajaran seni tari pada siswa kelas VIII SMPN 19 Bandung adalah menurunnya hasil belajar. Secara khusus ditemukan lemahnya kemampuan aspek psikomotorik terutama dalam kompetensi mendesain dan memperagakan pola lantai pada jenis tari tradisional. Penyebab munculnya permasalahan tersebut adalah kecenderungan guru dalam mengedepankan pembelajaran yang bersifat teori daripada praktik.. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki pembelajaran di kelas menggunakan model pembelajaran explicit intruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa kemampuan psikomotorik aspek desain dan peragaan pola lantai pada jenis tari tradisional kelas VIII SMPN 19 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasrkan hasil data yang ditemukan oleh peneliti, dapat dijelaskan bahwa saat diterapkannya model explicit intruction ketika proses pembelajaran berlangsung pada siswa kelas VIII-F SMPN 19 Bandung yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru telah berjalan dengan lancar dan baik, yakni dimana pada proses pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan signifikan yang terjadi pada setiap siklusnya. Dengan diterapkannya model explicit intruction tidak hanya dapat menngkatkan hasil belajar siswa, melainkan dijadikan bahan acuan dan alternatif pembelajaran di kelas, untuk menarik perhatian siswa pada saat pemebelajaran berlangsung terutama untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan psikomotorik siswa dalam perbaikan pembelajaran di kelas.

Page 8 of 20 | Total Record : 192