cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Agrotek
ISSN : 19782276     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Agro-UPY ISSN : 1978-2276 dierbitkan oleh Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta. Fokus : Budidaya tanaman pertanian, Budidaya tanaman pangan, Budidaya tanaman hortikultura, Budidaya tanaman perkebunan, Pengendalian OPT
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Pengaruh Sistem Tanam dan Waktu Aplikasi Pupuk Lewat Daun terhadap Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Varietas Anjasmoro Tanpa Olah Tanah Nugroho, Cahyanto; Bahrum, Ahmad
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Pengaruh Sistem Tanam dan Waktu Aplikasi Pemberian Pupuk Lewat Daun Terhadap Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Varietas Anjasmoro Tanpa Olah Tanah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Sistem Tanam dan Waktu Aplikasi Pemberian Pupuk Lewat Daun Terhadap Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Varietas Anjasmoro Tanpa Olah Tanah.Penelitian ini dilakukan di Dusun Bulu, Kelurahan Trimulyo, Kecamatan  Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Januari sampai April 2014. Penelitian ini menggunakan metode faktorial  dalam rancangan acak lengkap kelompok terdiri tiga ulangan sebagai blok. Faktor pertama adalah sistem tanam terdiri dari 3 aras yaitu; sistem tanam ubinan, jajar legowo 2:1, sama segala penjuru/equidistant. Faktor kedua adalah waktu pemupukan terdiri dari 3 aras yaitu; tanpa pemupukan/kontrol, waktu pemumpukan pagi hari, waktu pemupukan sore hari. Teknik analisis yang digunakan adalah analisys of varians (ANOVA) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan perlakuan sistem tanam jajar legowo 2:1 menghasilkan tinggi tanaman yang terbaik pada tanaman kedelai tanpa olah tanah, meskipun tidak ada perbedaan pertumbuhan dan hasil pada parameter yang lain. Sedangkan waktu aplikasi pemupukan lewat daun tidak memberikan perbedaan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai tanpa olah tanah. Hasil penelitian juga menunjukan tidak ada interaksi antara sistem tanam dengan waktu pemupukan. Kata kunci : sistem tanam, waktu pemupukan dan tanpa olah tanah
Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Hijauan dan Hasil Jagung pada Varietas Bisi-2 dan Pioneer di Lahan Marginal Desyanto, Eky; Susetyo, Herman Budi
Agro-UPY Vol 6, No 1 (2014): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam dan varietas yang sesuai pada pertumbuhan hijauan dan hasil buah tanaman jagung di lahan marginal. Penelitian ini dilakukan di Dusun Ngajaran, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, D.I.Yogyakarta pada bulan Oktober 2012-Januari 2013. Penelitian ini menggunakan metode faktorial dalam racangan acak lengkap kelompok dengan kontrol terpisah, terdiri dari 3 ulangan sebagai blok. Faktor pertama adalah jarak tanam terdiri dari 3 aras yaitu: 25 x 40 cm, 25 x 60 cm, 25 x 80 cm. Faktor kedua adalah varietas jagung yang terdiri dari 2 aras yaitu: Varietas Bisi-2, Varietas Pioneer sedangkan Kontrol yaitu varietas jagung lokal dengan jarak tanam 25 x 60. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar, berat kering, berat tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, indeks luas daun (ILD), berat tongkol per hektar, berat segar per hektar. Hasil penelitian menunjukkan ada beda nyata antara perlakuan dengan kontrol pada variabel tinggi tanaman, berat segar, berat kering, berat tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, indeks luas daun, berat tongkol per hektar, dan berat segar per hektar . Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada interaksi antara jarak tanam dan varietas. Jarak tanam berpengaruh nyata terhadap berat tongkol, indeks luas daun, berat tongkol per hektar dan berat segar per hektar. Sedangkan varietas berpengaruh nyata terhadap diameter tongkol dan indeks luas daun. Kata kunci: jarak tanam, varietas, lahan marginal
EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM LAHAN DAN APLIKASI GIS UNTUK MENENTUKAN KETERSEDIAAN LAHAN PERTANIAN (Studi Kasus: Provinsi Kalimantan Tengah) Bhermana, Andy; Sunarminto, Bambang Hendro; H. U., Sri Nuryani; Gunawan, Totok
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari   Pemanfaatan dan alokasi penggunaan lahan memerlukan perencanaan yang sistematis dan rasional untuk menjamin keberlanjutan sumberdaya lahan. Sistem lahan merupakan informasi dasar yang dapat digunakan dalam proses evaluasi lahan pada skala tinjau 1:250.000. Dalam penelitian ini informasi sistem lahan dipilih berdasarkan ketersediaan data yang lengkap untuk wilayah provinsi Kalimantan Tengah. Informasi dasar ini perlu ditunjang dengan data terkait lainnya seperti peta tanah dan iklim. Prosedur evaluasi kemampuan lahan digunakan dalam penelitian untuk menilai potensi dan klasifikasi unit-unit lahan berdasarkan kriteria-kriteria yang bersifat sebagai faktor pembatas. Aplikasi teknologi GIS digunakan dalam proses pemetaan dan analisis spasial   terhadap hasil evaluasi kemampuan lahan. Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa  wilayah Kalimantan Tengah terbagi menjadi 6 (enam) kelas kemampuan lahan yaitu kelas II, III, IV, VI, VII, dan VIII. Beberapa faktor pembatas yang dijumpai meliputi kelerengan, drainase, bahaya banjir, kedalaman gambut, dan kondisi lahan berpasir. Analisis spasial berdasarkan peta kemampuan lahan menunjukkan bahwa luas ketersediaan lahan untuk pengembangan pertanian mencapai 9.571.231 Ha (61,94%). Program atau kebijakan pertanian (perkebunan) untuk selanjutnya dapat disusun disesuaikan dengan spesifik lokasi untuk mendukung percepatan pembangunan pertanian secara umum di tingkat regional provinsi. Kata kunci: perencanaan, sistem lahan,  kemampuan lahan, ketersediaan lahan, Kalimantan Tengah
CARA PENGENDALIAN GULMA SETELAH SOLARISASI TANAH UNTUK MENEKAN GULMA RESISTEN DAN MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL CABAI Paiman, Paiman; Yudono, Prapto; Sunarminto, Bambang Hendro; Indradewa, Didik
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian bertujuan untuk mengetahui cara pengendalian gulma yang efektif menekan gulma resisten setelah solarisasi tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai. Penelitian menggunakan percobaan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL). Cara pengendalian gulma yaitu: bergulma, mulsa plastik perak hitam, tanpa membuka lembaran plastik transparan setelah solarisasi tanah, dan dengan membuka lembaran plastik transparan dan dilakukan satu kali penyiangan. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah individu gulma dan bobot kering gulma total. Pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, panjang akar, diameter batang, LAI dan bobot kering tanaman. Komponen hasil meliputi jumlah buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, bobot per buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per hektar, indeks panen, dan presentase penurunan hasil akibat kehadiran gulma. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5%. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji jarak berganda Duncan (UJBD) pada jenjang nyata 5%. Analisis usahatani digunakan untuk mengetahui kelayakan usahatani cabai. Hasil penelitian keempat yaitu pengendalian gulma dengan mulsa plastik perak hitam merupakan metode terbaik dan menyebabkan pertumbuhan dan hasil cabai lebih tinggi, tetapi tidak beda nyata dengan tanpa membuka lembaran plastik transparan setelah solarisasi tanah. Kedua cara pengendalian layak untuk dilakukan dalam usahatani cabai. Kata kunci: pengendalian gulma, cabai merah
KAJIAN HETEROSIS HASIL GABAH DAN UMUR TANAMAN SEJUMLAH F1 PADI HIBRIDA INTRODUKSI DARI CINA Sutaryo, Bambang
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Kajian heterosis hasil gabah dan umur tanaman sejumlah F1  padi hibrida introduksi dari Cina yaitu Denyou 723, Luyou 612, Luyou 658, H Basmatic 1, Lingyou 98 dan Luyou 88, serta tiga varietas pembanding nasional yaitu Hibrindo R1, Intani-2 dan Ciherang telah dilakukan di Desa Sukamandi Jaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat  pada MK 2010 (10 Juli – 23 November  2010) dan di desa Karangjaya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada MH 2010/2011 (3 November  2010 – 25 Maret  2011).  Jenis tanah di Sukamandi Jaya adalah Andosol, tinggi tempat 20 meter  di atas permukaan laut (m dpl). Sedangkan jenis tanah di Karangjaya adalah Alluvial dengan ketinggian tempat 250 m dpl.  Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok dengan empat ulangan. Data di Subang mengindikasikan bahwa Luyou 658 dan Denyou 723 memberikan hasil gabah tertinggi masing-masing sebesar 7,6 dan 7,2 t/ha, dengan nilai heterosis sebesar 28,8 dan 22,0%.  Di Cianjur hasil gabah tertinggi diraih oleh Lingyou 98 dan Luyou 612 masing-masing sebanyak 10,4 dan 9,5 t/ha, dengan nilai heterosis berturut-turut sebesar 19,5 dan 18,2 %. Padi hibrida yang memiliki umur paling genjah di Subang dan Cianjur masing-masing adalah Luyou 658 dan Denyou 723 masing-masing sebesar 104 dan   115,3 hari, dengan nilai heterosis negatif -11,1; dan -3,9%. Di Subang, produktivitas per hari tertinggi diraih oleh Luyou 658 dan  Denyou 723 masing-masing sebesar 91,6; dan 80,9 kg/ha/hari, persen terhadap varietas pembanding terbaik sebesar 149,2; dan 131,7. Di Cianjur, Lingyou 98 dan Luyou 612 memiliki produktivitas per hari tertinggi masing-masing sebesar 102,9; dan 94,0 kg/ha/hari, dengan persen terhadap varietas pembanding terbaik berturut-turut sebesar 117,1; dan 106,9%. Kata kunci : heterosis,  padi hibrida Cina, hasil gabah
TEKNOLOGI BUDIDAYA SINGKONG GAJAH (Manihot esculenta Crantz) Amarullah, Amarullah
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Ubikayu dapat diolah menjadi bahan makanan dalam upaya membangun ketahanan dan ketersediaan pangan, selain itu ubikayu dapat menjadi sumber bioenergi yang paling efisien dibandingkan dengan tebu dan jagung, yang menjadi sumber utama bioetanol dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi teknologi budidaya ubikayu, dari sisi potensi klon lokal, pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharaan (pemupukan dan pembumbunan) serta produktivitas singkong gajah (singgah) yang merupakan varietas lokal Kalimantan Timur yang mempunyai adaptasi tinggi, umur panen cepat dengan produksi yang tinggi. Dari hasil uji coba penanaman ubikayu singgah diperoleh pada umur 2 dan 3 bulan berat umbi 1,98 kg dan 4.82 kg, selanjutnya pada umur tanaman ubikayu produktif yaitu umur 4,5 dan 6 bulan menghasilkan; 5.86 kg, 9.25 kg dan 12.96 kg. Sedangkan sebagai bahan baku industri makanan dan sumber energi alternatif dipanen pada umur 7, 8 dan 9 bulan menghasilkan berat umbi 17.18 kg, 16.1 kg dan 20.01 kg (100 ton ha-1). Singkong gajah sangat layak dibudidayakan karena dapat dipanen mulai umur muda dan berat umbi yang dihasilkan diatas rata-rata ubikayu varietas lokal (20-50 ton ha-1). Penelitian lebih lanjut perlu difokuskan tentang adaptasi singgah pada berbagai lokasi (jenis tanah dan tingkat kesuburan) dengan teknik budidaya singgah berkelanjutan untuk kemandirian pangan dan energi. Kata kunci: Teknologi, budidaya dan singkong Gajah
STRUKTUR GENETIKA POPULASI JAGUNG DALAM KESEIMBANGAN HARDY-WEINBERG DAN SILANG KERABATNYA Hadini, Hamirul; Nasrullah, Nasrullah; Taryono, Taryono; Basunanda, Panjisakti
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari   Struktur genetika suatu populasi jagung penting diketahui dalam pemuliaan jagung,  baik  dalam perakitan varietas jagung bersari bebas maupun varietas hibrida.  Populasi dasar yang berlimpah jumlahnya di alam dan sering digunakan untuk pengembangan jagung unggul adalah populasi dalam keseimbangan Hardy-Weinberg, suatu populasi yang struktur genetiknya stabil, yaitu tidak terjadi perubahan frekuensi alel dari generasi ke generasi.  Tulisan ini akan menjelaskan larik genotip, rerata, dan ragam suatu populasi silang acak (F=0) dan perubahan-perubahan pada keturunannya sampai pada koefisien silang (F) = 1, F, dan ½ . Kata Kunci: Jagung, Struktur genetik, Keseimbangan Hardy-Weinberg
KAJIAN KANDUNGAN MINERAL DAN ASAM SIANIDAUMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst.) PADA BERBAGAI UMUR PANEN Christiningsih, Rosanna; Darini, Maria Theresia
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian tentang kajian kandungan mineral dan asam sianida umbi gadung (Dioscore hispida Dennst) dilaksanakan di Kelurahan Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul mulai bulan September 2013 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode destruktif sampel tanaman yang berasal dari umbi gadung umur 6, 8, 10, dan 12 bulan, kemudian dianalisis di laboratorium untuk memperoleh data kandungan mineral yaitu kalsium, fosfor dan zat besi serta asam sianida. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Regresi linier dengan rumus Y = a + bX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan mineral kalsium dan fosfor meningkat dengan bertambahnya umur panen, sedangkan kandungan asam sianida menurun dengan bertambahnya umur panen. Kata kunci: umbi gadung, asam sianida, mineral
UJI KAPASITAS KERJA DAN EFISIENSI HAND TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN TANAH LAHAN KERING Widata, Sri
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari Penelitian ini bertujuan untuk melihat kapasitas kerja dan efisiensi hand traktor pada pengolahan tanah dilahan kering dengan menggunakan bajak singkal. Beberapa faktor yang diteliti adalah kapasitas kerja actual, kapasitas kerja teoritis dan efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kapasitas kerja actual 0,0625 ha/jam, nilai kapasitas kerja teoritis 0,114 ha/jam dan efisiensi 56,1%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kerja hand traktor masih belum efisien. Kata kunci: Hand traktor, pengolahan tanah
PERBANYAKAN BIBIT MELALUI PEMBELAHAN DAN PENUTUPAN LUKA UMBI BATANG ILES-ILES (Amorphophallus muelleri Blume) Sumarwoto, Sumarwoto; Maryana, Maryana
Agro-UPY Vol 6, No 2 (2015): Agro-UPY
Publisher : Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intisari   Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan umbi batang sebagai bahan tanam iles-iles dalam jumlah relatif lebih banyak dan memiliki kemampuan tumbuh masih tetap baik. Percobaan dilaksanakan di lahan pekarangan yang terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul pada ketinggian tempat 400 m dari permukaan laut, pada musim hujan Tahun 2013/2014. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terpisah tiga blok, petak utama berupa perlakuan penutupan luka dan  anak petak berupa pembelahan umbi batang. Faktor perlakuan penutupan luka terdiri atas tiga taraf yaitu tanpa perlakuan (TP), ditutup dengan abu dapur (AD), dan direndam Pestisida Bactocyn (PB). Perlakuan pembelahan umbi sebagai anak petak terdiri atas : Umbi tanpa dibelah (Ub0) ; Umbi dibelah dua (Ub2) ; Umbi dibelah empat (Ub4); dan Umbi dibelah enam (Ub6). Hasil percobaan menunjukkan, bahwa perlakuan yang menggunakan abu dapur dan larutan Pestisida Bactocyn menghasilkan umbi bibit lebih baik, dan pembelahan umbi menjadi enam buah masih mampu memberikan pertumbuhan dan hasil umbi untuk bibit lebih banyak dan masih baik. Pertambahan total bobot umbi dari persatuan bobot umbi utuh, melalui pembelahan umbi menjadi 6 bagian menunjukkan hasil paling besar dibanding Tanpa Perlakuan  atau pembelahan umbi yang lainnya. Kata kunci: Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume), abu dapur, pestisida, umbi dibelah

Page 3 of 3 | Total Record : 30