cover
Contact Name
Nadirsah Hawari
Contact Email
nadirsahhawari@radenintan.ac.id
Phone
0812-72529387
Journal Mail Official
nadirsahhawari@radenintan.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pemikiran Politik Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Raden Intan Lampung Jl.Letkol Endro Suratmin No.1 Sukarame Bandar Lampung, 35131
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
ISSN : 02164396     EISSN : 26556057     DOI : 10.24042
Core Subject : Social,
Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI), Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Jurnal Tapis membahas tentang tema-tema politik, pemerintahan dan isu-isu politik Islam kontemporer dengan frekuensi terbit sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu bulan Juni dan Desember. Jurnal Tapis berkolaborasi dengan Asosiasi Program Studi Ilmu Politik (APSIPOL). Dewan Editorial Jurnal Tapis mengundang ahli, cendekiawan, praktisi, mahasiswa, dan intelektual untuk menyumbangkan naskah ke Jurnal. Naskah bisa berupa hasil penelitian, kajian literatur, dan studi pemikiran tentang perkembangan politik Islam di Indonesia. Naskah akan diulas menggunakan double-blind peer-reviewer. Dimana mitra bebestari berasal dari universitas dan institusi akademik nasional maupun internasional.
Arjuna Subject : -
Articles 223 Documents
Single Candidate and Empty Box Lampung 2024: In the West Tulang Bawang Regional Election and the West Lampung Regional Election Irawan Riyanto, Pandu; Abdullah, Yumiriyah; Yudha Ikhwan Pradana, Nanda
JURNAL TAPIS Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v21i1.27569

Abstract

This study examines the phenomenon of single candidates in the 2024 regional elections in Tulang Bawang Barat and Lampung Barat. The two regencies represent the increasing phenomenon of single candidates in Indonesia. Using a desk study method, this research analyzes data from scientific articles and online news sources. Findings show that the dominance of political dynasties is a key factor, with candidates in both regions having blood ties to former regional heads. Political parties have failed in their cadre function and instead support resource-rich candidates from outside their party, leading to decreased political competition and public participation. As a result, local democracy regresses, with limited electoral choices and weakened democratic institutions. In this context, the active role of citizens becomes very important to maintain the sustainability of existing democratic institutions. Without public involvement and pressure for accountability, democratic structures become vulnerable to stagnation and elite capture in local elections.
Social Media and Political Mobilization in General Elections in Indonesia Khamdan, Muh; Fata, Ahmad Khoirul; Macpal, Sunandar; Kamaruzzaman, Kartini
JURNAL TAPIS Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/w6cb0n28

Abstract

Social media has become a strategic tool in political contests in Indonesia, particularly since the 2014 GeneralElection, the 2017 Jakarta gubernatorial election, and up to the 2024 national elections. This article analyzes the role ofsocial media as a means of political mobilization, framing construction, and discourse dissemination, including its impact on social polarization and political intolerance. This study employs a descriptive-critical qualitative approach, utilizing literature review and digital observation methods to explore the use of platforms such as Twitter (X), Facebook, Instagram, and TikTok during four major political events in Indonesia. The findings indicate that social media is not only effective in shaping political image (e.g., the rebranding of Prabowo Subianto through “gemoy” content), but also serves as a medium for spreading hoaxes, black campaigns, and the exploitation of identity-based issues (religion, ethnicity, and SARA—ethnicity, religion, race, and inter-group relations). Digital buzzers and online volunteers play a pivotal role in influencing public opinion, through both positive and negative campaigning, which has the potential to trigger social conflict. The study further reveals how vertical andhorizontal mobilization strategies including religious, ethnic, and capital-based mobilization contribute to the fragmentation of society. In conclusion, although social media enhances political participation, its adverse effects such as polarization and intolerance must be addressed through stricter regulation of buzzers, civic political education, and risk mitigation by election organizers. These findings offer insight into the dynamics of digital democracy in Indonesia and its implications for social and political stability.
PERJUANGAN DAN PEMIKIRAN POLITIK MOHAMMAD NATSIR (1907-1993) Setyaningsih, Emi
JURNAL TAPIS Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v12i2.824

Abstract

Diskursus menyangkut agama dan negara dalam sepanjang sejarah berdirinya suatu bangsa-negara nyatanya hampir tidak pernah selesai. Dalam konteks Indonesia, tarik ulur mengenai dasar negara, khususnya menyangkut sila pertama dalam Piagam Jakarta pernah terjadi polemik yang cukup tajam meskipun persoalan fundamental tersebut dapat diselesaiakn dengan jalan ‘konsesus’ antara kelompok nasionalis dan kelompok agamawan. Dalam perkembangan berikutnya, wacana bergeser ke arah perdebatan mengenai posisi Islam dan Pancasila, apakah Pancasila selaras dengan Islam ataukah sebaliknya. M. Natsir adalah cendekiawan muslim sekaligus negarawan yang melakukan telaah kritis mengenai hubungan tersebut. Berbagai pemikiran Natsir dan sekaligus tindakan politiknya memang cukup ‘kontradiktif’ yang pada akhirnya  mendapat respon yang beragam pula. Dari sinilah penafsiran akan sosok Natsir sangat beragam, terdapat anggapan bahwa Natsir justru memilih jalan Islam sebagai dasar negara yang sesuai dengan bangsa Indonesia atau bahkan pandangan sebaiknya, justru Tafsir berusaha mensinkronkan hubungan antara agama dan negara.
PIALA DUNIA 2014: CERMIN KEBERHASILAN DIPLOMASI BRAZIL SERTA DAMPAKNYA BAGI PERKEMBANGAN EKONOMI Hartanto, Hartanto
JURNAL TAPIS Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v12i1.825

Abstract

Abstract Diplomacy is an art in achieving the objectives of such country. Diplomacy fruitfulness is determined by various factors. This research aims to anatomize the diplomatic efforts of Brazil to host the FIFA 2014 World Cup as well as the factors that determine the successful of it achievement and impacts of the FIFA 2014 World Cup for the development of Brazil's economy. Research findings indicate that Brazil performs multilateral diplomacy conducted at FIFA. It is supported by the precise momentum, the good leadership of President Lula Da Silva in making Brazil as a leader in the Latin America, friendly foreign policy, and the support of the major powers. The positive impact of the FIFA 2014 World Cup in Brazil can be found in terms of political, economic and social benefits, while the negative impact appears in the form of increased crime rates. Keywords: Multilateral Diplomacy, Leadership, Foreign Policy
DINAMIKA KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DESA DI INDONESIA DARI MASA KE MASA (STUDI TAHUN 1979-2015) Zainal, Zainal
JURNAL TAPIS Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v12i1.826

Abstract

Abstrak Berdasarkan paradigma baru  kawasan pedesaan bukan lagi sebagai kawasan yang harus didominasi oleh pertanian. Di wilayah pedesaan telah terjadi perubahan mendasar di semua bidang sebagai bentuk respons terhadap perubahan sosial, ekonomi, lingkungan dan politik. Jika dikatikan dengan konsep “The Four Is And Singnitificance Of Time” menurut Geoffrey Dudley and Jerremy Richardson dapat disimpulkan bahwa:  Dinamika kebijakan pada level pemerintahan desa akan selalu berubah sesuai dengan kepentingan politik yang ada serta mengikuti perkembangan zaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. Pemerintah Republik Indonesia baru sedikit peduli dan memberikan perhatian kepada Pemerintah Desa sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Kata Kunci : Desa, Dinamika Kebijakan dan Desa Adat
NEGARA DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA Rosana, Ellya
JURNAL TAPIS Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v12i1.827

Abstract

 Abstrak                  Negara demokrasi adalah negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan dengan  mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.  Isu mengenai demokrasi akan selalu berhubungan dengan isu mengenai hak asasi manusia. Perjuangan menegakkan demokrasi merupakan upaya umat manusia dalam rangka menjamin dan melindungi hak asasinya, karena demokrasi merupakan salah satu sistem politik yang memberi penghargaan atas hak dasar manusia.  Demokrasi bukanlah hanya sebatas hak sipil dan politik rakyat, namun dalam perkembangannya demokrasi juga terkait erat dengan sejauh mana terjaminnya hak-hak ekonomi dan sosial budaya dari rakyatnya.  Dengan demikian hak asasi manusia akan terwujud dan terjamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila negara mampu menjamin tegaknya hak asasi manusia. Kata Kunci: Negara, Demokrasi, Hak Asasi Manusia
MODEL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Jamaluddin, Yanhar
JURNAL TAPIS Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v12i1.828

Abstract

Abstrak Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, idealnya memberikan harapan bagi masyarakat dan stakeholder untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik merupakan kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak setiap warga negara. Penyelenggaraan pelayanan publik dilaksanakan oleh suatu organisasi sektor publik  yang diarahkan pada terwujudnya kualitas pelayanan (kepuasan) yang diinginkan oleh semua pihak dan stakeholder. Beberapa penelitian tentang penyelenggaraan pelayanan publik sebelum reformasi (pada era orde baru) dan pasca orde baru di Indonesia, pada umumnya menyatakan masih belum memuaskan, sehingga diperlukan hadirnya komitmen yang lebih kuat lagi dari para penyelenggara negara sebagai pihak yang diberi kewenangan sebagai servant untuk meningkatkan kinerja pelayanan. Itu berarti penerapan model design  organisasi menjadi salah satu faktor determinan sehingga kualitas  pelayanan tidak terwujud. Kata  Kunci : Model, Desain Organik, Pelayanan, Publik
KEKUASAAN NEGARA DAN KEKUASAAN PEMERINTAHAN MENURUT PANDANGAN POLITIK IKWANUL MUSLIMIN Ritaudin, M. Sidi
JURNAL TAPIS Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v12i1.829

Abstract

Abstrak Pemikiran paternalistik yang bertumpu pada seorang tokoh dan ideolog sangat kuat dipegang oleh Ikhwanul Muslimin, loyalitas terhadap penguasa, baik itu penguasa negara atau pun penguasa pemerintahan merupakan keniscayaan, di mana rakyat harus patuh pada pemimpin. Tantangan terhadap sekularisasi dan dominasi Barat menambah amunisi spiritual bahwa Islam itu ya’lu wala yu’la ‘alaih yang harus ditegakkan dan tidak perlu meniru Barat. Hal ini membenarkan bahwa adanya radikalisme Islam politik dalam negara sudah pasti muncul dengan setting sosiologis yang berusaha merujuk pada corak penafsiran ajaran-ajaran tradisional, di hadapan sains yang membawa sekularisasi. Sebagai diketahui, bahwa konsep pembagian kekuasaan menjadi tiga; eksekutif, judikatif dan legislatif, sebagai fenomena baru abad modern yang terbit dari Barat (Jhon Lock dan Moutesquie, pada dasarnya dimaksudkan untuk membatasi kekuasaan penguasa (raja-raja di Eropa) yang cenderung kuat, menghilangkan praktek feodalisme dan menjadikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan (demokratis). Kata Kunci : Kekuasaan Negara, Kekuasaan Ekskutif, Ideologi Ikhwanul Muslimin 
PEREMPUAN DALAM POLITIK (Kepemimpinan Perempuan Perspektif Al-Qur’an) Faizal, Liky
JURNAL TAPIS Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v12i1.830

Abstract

Abstrak  Sebagian besar masyarakat memandang bahwa seorang perempuan yang     menjadi pemimpin tidak layak karena mendahului kaum laki-laki, dan di      lain pihak juga banyak yang juga menentang karena permasalahan gender. Menurut Salah satu pelaku politik, kaum perempuan tidak mendapat tempat             yang berarti, bahkan termaginalkan. Diakui atau tidak, domain yang            disediakan oleh fiqh politik, misalnya tentang lembaga-lembaga    pemerintahan, seperti Imamah, perwakilan, kementerian dan sebagainya. Tampaknya lebih akrab dengan aktivitas laki-laki dibandingkan dengan aktivitas perempuan. Persoalan kepemimpinan adalah persoalan yang sangat penting dan             strategis, karena sangat menentukan sebuah keluarga, masyarakat, dan          bangsa. Oleh karena itu masalah ini menarik untuk dikaji lagi menurut  perpektif Al-qur’an. Maka dalam hal ini kita harus memahami duduk persoalan kepemimpinan             perempuan di dalam ajaran Islam, yang didukung oleh fakta-fakta peradaban         manusia sejak dahulu hingga sekarang, dan tidak ada kitab fiqh yang mengatakan perempuan tidak boleh menjadi pemimpin di dalam rumah  tangga. Kata Kunci: Perempuan, Politik, Fiqh 
FUNDAMENTALISME ISLAM MAHASISWA IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Qohar, Abdul
JURNAL TAPIS Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v12i1.831

Abstract

Abstrak  Hakekat fundamentalisme adalah aliran ”yang bercorak romatisme  kepada Islam periode awal”. Kelompok fundamentalis  berkeyakinan bahwa doktrin Islam adalah ”lengkap, sempurna, dan mencakup segala macam persoalan”. Kemunculan fundamentalisme di dunia Islam disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu adanya represi (penindasan) politik, kegagalan rezim sekular dalam merumuskan kebijakan dan mengimplementasikannya di dalam kehidupan masyarakat, respon terhadap Barat (rasionalisasi, modernisasi, sekularisasi dan kapitalisme), respon atas situasi politik internasional yang sering membuat dunia Islam tersudut atau bahkan teraniaya, serangan kultural (budaya) terhadap masyarakat Islam dan terakhir kegagalan negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam dalam menyejahterakan masyarakat. Pola-Pola Gerakan Fundamentalisme Islam Mahasiswa adalah salah satu bentuk atau jenis gerakan politik islam yang terjadi pada kalangan terpelajar (mahasiswa) yang kurang puas terhadap eksistensi pelaksanaan kebijakan Negara yang cenderung arogan. Kata  Kunci : Fundamentalisme, Mahasiswa IAIN

Page 4 of 23 | Total Record : 223


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Politik Islam Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam More Issue