cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
ISSN : 23548568     EISSN : 25276565     DOI : -
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan is the official scientific publications from Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC). The journal publishes research findings at different aspect of forest tree seeds, include: seed sources development and management, reproductive biology, seed ecology and biology, seed handling technology, vegetative propagation technology, seed health, nursery technology, seed and seedling quality testing, seed policy and social economy.Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan publish twice a year in August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
PENGARUH PENGUSANGAN TERHADAP VIABILITAS BENIH WERU (Albizia procera Benth.) Eliya Suita
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.1.31-35

Abstract

Pengusangan dipercepat adalah pengujian yang menggunakan kondisi diperburuk dengan panas, oksigen, sinar matahari, getaran, dan lain-lain, untuk mempercepat proses penuaan benih. Hal ini digunakan untuk menentukan efek jangka panjang dari tingkat stres yang diharapkan dalam waktu yang lebih pendek, biasanya dilaksanakan di laboratorium dengan metode uji standar yang dikendalikan. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengetahui pengaruh pengusangan terhadap viabilitas benih weru. Pengusangan dilakukan dengan cara menempatkan benih dalam bak plastik yang telah diisi air, kemudian dimasukkan ke dalam inkubator pada suhu 40°C selama jangka waktu tertentu sesuai dengan taraf pengusangan yang diberikan yaitu mulai dari pengusangan 120 jam sampai 880 jam. Pengusangan benih weru selama 880 jam sudah menurunkan daya berkecambah hingga daya berkecambah 69%. Benih weru dapat digolongkan kepada benih ortodoks sejati karena meskipun mendapatkan kondisi yang tidak menguntungkan viabilitasnya tetap tinggi.
PENGGUNAAN RHIZOBIUM DAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN BIBIT KALIANDRA (Calliandra callothyrsus) UMUR 5 BULAN) Rina Kurniaty; Sofwan Bustomi; Enny Widyati
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.59-64

Abstract

Kaliandra (Calliandra callothyrsus) merupakan salah satu jenis yang dapat dikembangkan sebagai kayu energi karena selain memiliki nilai kalor tinggi. Inokulasi dengan rhizobium dan mikoriza telah umum dikenal dapat meningkatkan mutu bibit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui infektivitas dan efektivitas rhizobium dan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kaliandra umur 5 bulan. Perlakuan yang diberikan adalah rhizobium 1 ml, mikoriza 2 g per bibit dan kombinasi keduanya serta perlakuan tanpa mikroba sebagai kontrol. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inokulasi rhizobium dengan dosis satu ml per bibit tidak infektif tetapi efektif untuk meningkatkan tinggi 57%, diameter 12,5% dan berat kering 186%. Sedangkan inokulasi mikoriza dengan dosis 2 g/bibit infektif tetapi tidak efektif. Inokulasi secara tunggal dapat meningkatkan tinggi sebesar 9%, menurunkan diameter sebesar 12,5% dan menurunkan berat kering tanaman sebesar 19%. Inokulasi bersamaan mikoriza dengan rhizobium menurunkan efektivitas rhizobium dalam meningkatkan pertumbuhan bibit tersebut. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan rhizobium atau mikoriza yang diisolasi dari kaliandra atau jenis lain tetapi terlebih dahulu sudah dilakukan uji kompatibilitas.
IDENTIFIKASI DAN TEKNIK PENGENDALIAN HAMA BENIH LAMTORO (Leucaena leucocephala Lam.) Dida Syamsuwida; Tati Suharti
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.1.1-8

Abstract

Serangan hama serangga pada benih lamtoro (Leucaena leucocepahala) merupakan salah satu kendala yang perlu diperhatikan dan ditanggulangi. Penelitian bertujuan melakukan identifikasi hama yang menyerang benih lamtoro dan teknik pengendaliannya selama penyimpanan dengan menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati yang digunakan diantaranya ekstrak jahe, sirsak, suren dan lada. Penyimpanan dilakukan pada ruang kamar, DCS dan kulkas selama 2, 4 dan 6 minggu. Hasil menunjukkan bahwa serangga hama yang menyerang benih lamtoro adalah Acanthocelides sp. (Coleoptera:Bruchidae). Acanthocelides sp. menyebabkan kehilangan viabilitas benih lamtoro hingga 100%. Teknik pengendalian yang efektif menekan pertumbuhan Acanthocelides sp. yaitu pemberian ekstrak jahe atau daun suren yang disimpan di ruang kamar. Tehnik ini dapat mempertahankan daya berkecambah lamtoro hingga 75% .
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH IBA TERHADAP KEBERHASILAN STEK PUCUK KALIANDRA (Calliandra calothyrsus Meisner) Kurniawati Purwaka Putri; NFN Danu; Sofwan Bustomi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.1.49-58

Abstract

Energi biomasa berupa kayu dapat membantu memenuhi kebutuhan energi masyarakat pedesaan. Kaliandra (Calliandra calothyrsus Meisner) merupakan jenis kayu keras yang memiliki tekstur cukup padat, mudah kering dan sifatnya mudah terbakar, sehingga sangat ideal sebagai sumber energi berbasis biomasa seperti pelet kayu, kayu bakar dan kayu arang. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman penghasil kayu energi diperlukan teknik perbanyakan klon-klon unggul yang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan teknik vegetatif diantaranya penyetekan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ZPT IBA yang terbaik untuk perbanyakan stek pucuk C. calothyrsus. Perbanyakan kaliandra dapat dilakukan tanpa penambahan ZPT IBA dengan persen berakar dan jumlah akar yang dihasilkan sebesar 88,76 % dan 3 buah. Pemberian ZPT IBA 750 ppm dapat meningkatkan jumlah akar 25 buah dengan persen berakar 76,25% pada stek pucuk kaliandra.
PENGARUH SELEKSI BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) Eliya Suita
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.219 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.99-108

Abstract

Kaliandra (Calliandra calothyrsus), memiliki manfaat yang cukup banyak, baik sebagai kayu bakar, arang, briket arang maupun dijadikan briket kayu. Untuk mendukung penanaman jenis kaliandra ini, maka diperlukan benih yang bermutu, salah satu cara untuk mendapatkan benih bermutu adalah dengan menseleksi benih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh seleksi benih terhadap viabilitas benih jenis Kaliandra (Calliandra calothyrsus). Seleksi benih menggunakan saringan/mesh, dengan diameter mesh 5,75 mm, 5,35 dan 5 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat 1000 butir benih dipengaruhi kandungan kadar air benih. Kadar air benih kaliandra terendah terdapat pada benih asal Tabek Patah dengan kadar air 5,74% dengan berat 1000 butir 45,35 g, sedangkan kadar air tertinggi terdapat pada benih asal Mega Mendung dengan kadar air 8,87% dengan berat 1000 butir 53,17g. Daya berkecambah benih dan pertumbuhan tinggi bibit kaliandra hasil seleksi mesh dari ketiga lokasi memperlihatkan bahwa yang lebih baik terdapat pada kriteria benih besar (>5,75mm) dan besar sedang (5,35 - 5,75mm).
PERUBAHAN VIABILITAS DAN BIOKIMIA BENIH BAMBANG LANANG (Michelia champaca Linn.) PADA BERBAGAI TINGKAT PENGERINGAN DAN METODE PENYIMPANAN Naning Yuniarti; NFN Nurhasybi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.051 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.31-41

Abstract

Selama pengeringan dan penyimpanan, benih bambang lanang mengalami proses kemunduran benih. Kemunduran benih adalah mundurnya mutu viabilitas benih yang dapat menyebabkan perubahan menyeluruh di dalam benih baik fisik, fisiologis maupun kimiawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan viabilitas dan kandungan biokimia benih bambang lanang pada berbagai tingkat pengeringan dan metode penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial dengan 2 faktor, yaitu : faktor lama pengeringan (0, 24, 48, 72, jam) dan faktor metode simpan (0 minggu/kontrol, 2 minggu+ruang  suhu  kamar,  2  minggu+kulkas,  dan  2  minggu+DCS).     Hasil  yangdiperoleh yaitu : (1) Tingkat pengeringan dan metode penyimpanan berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, daya berkecambah, dan kandungan biokimia (lemak, karbohidrat, protein) benih bambang lanang, (2) Semakin lama pengeringan dan setelah penyimpanan, akan menyebabkan adanya perubahan viabilitas (kadar air dan daya berkecambah) dan kandungan biokimia (lemak, karbohidrat, dan protein) benih bambang lanang pada berbagai tingkat pengeringan dan metode penyimpanan, yaitu menurunnya nilai kadar air dan daya berkecambah, meningkatnya kadar lemak dan protein, serta menurunnya kadar karbohidrat pada benih bambang lanang, dan (3) Benih bambang lanang yang disimpan di ruang suhu kamar dapat menghasilkan viabilitas benih yang lebih baik dibandingkan dengan di DCS dan kulkas.
In Vitro Regeneration of Eucalyptus pellita F. Muell by Mutiple-Node Culture Toni Herawan; Budi Leksono
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.85 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2018.6.1.1-13

Abstract

Plantation of Eucalyptus pellita F. Muell in the Industrial Plantation Forest (HTI) progam have applied a clonal forestry system to improve productivity of mean annual increament and homogenous plants on each rotation. However, the productivity has been low and not meet the need of raw materials for pulp industry. The objectives of the research is to develope of E. pellita in vitro by multiple node culture to increase shoots growth at each step in vitro propagation. Combination of in vitro and macro propagation in establishing hedge orchard (mini cutting) is the best technique and efficient to propagate and optimize of the growth of the species. The method to increase the  successful of  E. pellita in vitro at the induction step was using  mutiple-node culture and application of rotary shaker. Four treatments were applied at multipication, rooting and acclimatization steps to obtain the best combination of media for E. pellita in the optimum condition. The results showed that application of rotary shaker increased the shoots growth at the induction step and accelerated the shoots growth at the multiplication step.The procedure applied in this study was also resulting an optimal and efficient response of shoots and roots growth in each step (induction, multiplication, rooting) of E. pellita in vitro until acclimatization in the greenhouse.
The Social Capital of Labour-Farmer in the Middle of Parungpanjang Research Forest Governance NFN Desmiwati; Mirna Aulia Pribadi; Kun Estri Maharani
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.688 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2018.6.1.61-83

Abstract

Research forest of Parungpanjang (RF) is a part of forest area with special purposes (KHDTK), under authority of Forest Tree Seed Technology Research and Development Center Bogor. The management is carried out by involving the local community as labour farmer. The existence of labour farmer in RF give a positif impact on the management of RF. However there is no improve yet on socio-economic condition of the labour farmer. Whereas the ideal form complemented with stable social structure and good social interaction would be a foundation to build social capital. The problem is how far the strenght of the social capital of the labour farmer and how is the socio-economic relation toward RF’s management? This qualitative research collect information through interviewing the labour farmer in RF of Parungpanjang, village government, community figures and supported with questionairre and observation on the field during March─August 2017. The result of the study shows that the social capital of the labour farmer is low, indicated by norm is average, social net work is low, trust is average, the mutual resiprocity is also low, as well as the collective value is low. Regarding to that, the empowerment cannot merely operated on the material incentive for land-based production, it is required to develop the collective work ethos. The non-formal leadership on the labour farmer groups must be strengthened to buid the stronger labour farmer’s social capital ahead.
Nine Indonesian Populations of Leucaena leucochepala (Lam.) de Wit. for Wood-Energy Breeding versus var. Tarramba Rina Laksmi Hendrati; Nur Hidayati
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.983 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2018.6.1.15-30

Abstract

Renewable energy from fast-growing woody species needs to be initiated rapidly in Indonesia, facilitated with conducive climate for continuous growth. Selecting suitable species and exploring its populations to capture as wide variation as possible for successful screening, is required. Leucaena leucochepala, which is the wood has long  been used for wood-energy, has been grown widely in Indonesia. Growing for more than 50 generations since its introduction, it should have been very well adapted. This study is to evaluate early performances of its seedlings as genetic materials ready for its breeding. Seeds of ten populations from different regions and habitats have been collected as materials for energy-wood breeding, included var. Tarramba, the best world performer grown in Indonesia. Further, 80 families were selected as genetic materials for progeny test. L. leucochepala produce flowers in 4 ̶ 6 months, therefore evaluation of early growth at 3 months should be appropriate. Results show high variations among populations and families as well as among habitat promising for breeding success. Some Indonesian populations and families grow promisingly due to performing similarly  against var. Tarramba, even some families are better. By using 5 best families of 3 different habitats and compared to var. Tarramba, it shows that plants from Bali, collected from saline area, are as good as var. Tarramba’s, the world best performers.
Influence of Cutting Materials and Growth Regulators on the Growth of Trema (Trema orientalis L.) Cuttings NFN Danu; Dede J. Sudrajat; Nurmawati Siregar
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.759 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2018.6.1.29-40

Abstract

Trema orientalis L. is a potential species to be developed as a biomass-based renewable energy source. The use of quality seedling that can be done through vegetative techniques is one of the issues that determine the success of plantation development. The purpose of this research is to get the best cutting material and an optimal growth regulator for multiplication of shoot cuttings. The shoot cuttings were obtained from 12-month-old seedlings. The design used was a complete randomized design (CRD) factorial pattern with two factors, namely cuttings positions (shoot, middle and bottom parts) and concentration of naphthalene acetic acid (NAA) growth regulator of 0, 50, 100, 150, 200, 250, and 300 ppm. The result showed that T. Orientalis propagation can be carried out well by using seedling shoot section soaked in NAA 300 ppm for 10 minutes. The treatment was able to have the percentage of rooting cutting of 71.67percent, number of roots of 6 pieces, root dry weight of 0.088 g, and shoot dry weight of 0.148 g.

Page 7 of 13 | Total Record : 126