cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
EVALUASI SISTEM DRAINASE DI DAERAH SIMO GUNUNG, SIMO MULYO BARAT, SIMO MULYO, DARMO SATELIT, DAN DARMO INDAH YANG BERADA DI SURABAYA BARAT Fitri, Annisaa; Pujiharjo, Alwafi; Suhariyanto, Agus
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.734 KB)

Abstract

Salah satu kawasan yang sering terjadi banjir di Surabaya yaitu berada di Surabaya Barat. Penyebab terjadinya banjir pada kawasan ini yaitu karena kurangnya daerah resapan air, terjadi perubahan tata guna lahan dan kurangnya kapasitas tampungan dari saluran drainase khususnya saluran sekundernya. Daerah yang sering terjadi banjir berada di Simo Gunung, Simo Mulyo Barat, Simo Mulyo, Darmo Satelit dan Darmo Indah. Analisis yang dilakukan pada skripsi ini yaitu analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi antara lain perhitungan curah hujan wilayah, perhitungan curah hujan rencana dengan metode log pearson III dan perhitungan debit banjir maksimum dengan metode rasional. Adapun analisis hidrolika yang dilakukan antara lain perhitungan kapasitas eksisting saluran sekunder, mengevaluasi saluran sekunder dengan membandingkan debit banjir maksimum dengan kapasitas eksisting saluran sekunder, dan melakukan desain ulang saluran sekunder. Hasil dari evaluasi sistem drainase beberapa saluran sekunder yang masih terjadi banjir antara lain saluran sekunder Darmo Indah ruas 5-2 dengan Qkap. dan Qmaks. masing–masing sebesar 2,49 m3/det dan 9,727 m3/det;Darmo Harapan ruas 4-5 dengan Qkap. dan Qmaks. masing–masing sebesar 2,90 m3/det dan 4,719 m3/det;Darmo Satelit ruas 7-8 dengan Qkap. dan Qmaks. masing–masing sebesar 4,08 m3/det dan 4,891 m3/det;Kupang Jaya ruas 10-11 dengan Qkap. dan Qmaks. masing– masing sebesar 7,52 m3/det dan 9,544 m3/det;Simo Mulyo ruas 14-15 dengan Qkap. dan Qmaks. masing–masing sebesar 9,80 m3/det dan 13,484 m3/det;Simo Gunung ruas 18-19 dengan Qkap. dan Qmaks. sebesar 1,31 m3/det dan 6,766 m3/det. Kapasitas eksisting saluran sekunder tidak mampu untuk menampung debit banjir maksimum kala ulang 10 tahun. Solusi yang digunakan untuk mengatasinya yaitu dengan menambah kapasitas saluran dan dibuat long storage pada saluran Darmo Indah. Kata kunci: Evaluasi, Drainase, Debit, Desain Ulang, Gunungsari.
STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK DESAUMBULAN KECAMATAN WINONGAN KABUPATEN PASURUAN Heryono, Cahyo Adhi; Wijatmiko, Indradi; Pujiraharjo, Alwafi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.683 KB)

Abstract

Permasalahan yang banyak ditemukan dalam lingkup keairan adalah kendala kurang maupun belum tercukupinya kebutuhan air bersih. Kondisi yang ada pada Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan sebagaian besar daerahnya mengalami kekeringan dan ketersediaan air bersih masih belum mencukupi.Faktor topografi yang berupa bukit menyebabkan masyarakat masih terkendala dalam pelayanan kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari.Pada penelitian kali ini dilakukan perencanaan penyediaan air bersih untuk Kecamatan Winongan yang meliputi tiga desa yakni Desa Karangtengah, Kedungrejo dan Umbulan. Tahap awal dalam penelitian ini adalah menetukan jumlah kebutuhan air bersih pada daerah pelayanan air bersih dan kemudian dibandingkan dengan debit ketersediaan air untuk mencukupi kebutuhan air tersebut. Untuk penyediaan air bersih pada tugas akhir ini digunakan air pada mata air Umbulan untuk mencukupi kebutuhan air daerah penyediaan air bersih. Dari hasil penelitian ini didapatkan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 451.504 liter/hari sedangkan jumlah debit sumber mata air Umbulan sebesar 168.453.181,4 liter/hari. Dengan demikian maka sumber mata air Umbulan dapat digunakan untuk melayani jumlah kebutuhan air bersih pada tugas akhir ini. Kemudian untuk sistem distribusi air bersih ditempatkan pompa dan reservoir yang sesuai dengan beberapa pertimbangan teknis.Perencanaan penyediaan air bersih dilakukan pembagian daerah pengaliran menjadi 2 wilayah, wilayah pertama merupakan Desa Karangtengah, sedangkan wilayah kedua merupakan Desa kedungrejo dan Desa Umbulan. Pada daerah pengaliran 1 digunakan pompa dengan debit 5 m3/jam dan tampungan reservoir sebesar 40 m3, sedangkan pada daerah pengaliran 2 digunakan pompa dengan debit 10 m3/jam dengan kapasitas reservoir sebesar 40 m3. Kata kunci: mata air Umbulan, sistem penyediaan air bersih, pompa air, reservoir
STUDI EVALUASI PEMANFAATAN DEBIT SUMBER AIR KALI REMU UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA SORONG Rumatarai, Marthina Hermina; Suharyanto, Agus; Devia, Yatnanta Padma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.952 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup termasuk manusia. Keberadaan air dalam bentuk sumber air dapat berupa mata air, air tanah, air  permukaan (sungai, rawa, danau) yang mana perlu diperhatikan sisi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Untuk sumber air permukaan khususnya sungai umumnya memenuhi syarat kuantitas dan kontinuitas namun perlu penyelidikan lebih lanjut.  Demikian pula hanya dengan kota Sorong, dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan air bersih tentu saja akan semakin meningkat. Untuk itu perlu melihat keberadaan potensi sumber air yang digunakan untuk kebutuhan air bersihnya. Berdasarkan latar belakang diatas, Kota Sorong memerlukan perhitungan kembali kebutuhan air bersih, jumlah penduduk, serta jaringan pipa yang digunakan agar pemenuhan kebutuhan air bersih sesuai dengan potensi yang ada. Kebutuhan air bersih dihitung dari kebutuhan air domestik, kebutuhan air non domestik, kebutuhan harian maksimum dan kebutuhan jam puncak.Untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2026, digunakan data sensus penduduk tahun-tahun sebelumnya yaitu data penduduk tahun 2009-2013.Selanjutnya, perhitungan proyeksi penduduk dihitung dengan tiga metode yaitu metode geometrik, metode aritmatik, metode least square, kemudian dipilih salah satu yang mendekati bentuk kurva dari data penduduk Kota Sorong. Perhitungan debit andalan dimaksudkan untuk menentukan besarnya debit yang tersedia untuk kebutuhan penyedia air bersih sepanjang tahun dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Debit andalan ini akan dibandingkan dengan kebutuhan air bersih, apakah bisa mencukupi atau tidak. Selanjutnya dilakukan perencanaan jaringan distribusi air bersih Kota Sorong dengan bantuan program Epanet 2.0. Hasil penelitian jumlah penduduk Kota Sorong sampai dengan tahun 2026 sebesar 138.950 jiwa sedangkan debit kebutuhan air bersih jaringan pipa distribusi untuk Kota Sorong domestik = 159,29 L/det, kebutuhan non domestik = 23,74 L/det, kebutuhan harian rata-rata = 218,38L/det, kebutuhan harian maksimum = 251,137L/det, kebutuhan pada jam puncak = 262,056L/det. Besarnya potensi sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air bersih berkisar 251 L/det-310 L/det atau 21.686,4 m³/hari – 26.784 m³/hari sedangkan untuk total kebutuhan air bersih setelah dilakukan proyeksi hingga tahun 2026 adalah 22.641,64 m³/hari atau 262,056L/det.Untuk memenuhi kebutuhan air tahun 2026 diperlukan penggantian pipa yakni pipa 3, pipa 5, pipa 6, pipa 7, pipa 8, pipa 9, pipa 11, pipa 12, pipa 14, dan pipa 15 dimana kondisi eksisting diameter pipa antara 25 mm – 300 mm menjadi 100 mm – 300 mm. Kecepatan pengaliran jaringan pipa umumnya memenuhi syarat yaitu 0,2 – 2 m/det, serta headloss yang memenuhi kriteria yaitu maksimal 10 m/km. Kata kunci :Air Bersih, Epanet, Jaringan Pipa
PENGARUH PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN TERHADAP DEBIT LIMPASAN DRAINASE DI DAERAH KOTA SURABAYA BARAT Faradina, Alifia; Wijatmiko, Indradi; Devia, Yatnanta Padma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.975 KB)

Abstract

Kawasan sistem drainase saluran sekunder Gunungsari sering terjadi genangan atau banjir pada saat hujan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tataguna lahan, yang awalnya merupakan daerah resapan air berubah menjadi area padat pemukiman yang mengakibatkan terganggunya daya resap tanah sehingga aliran permukaan (run off) menjadi semakin besar. Analisis yang digunakan pada skripsi ini meliputi analisis hidrologi, analisis tataguna lahan, analisis debit domestik, analisis debit kumulatif dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi memperhitungkan curah hujan rencana periode ulang 2, 5, dan 10 tahun dengan distribusi Log Pearson III, serta perhitungan debit banjir rencana dengan periode ulang tersebut cara metode rasional dan metode nilai koefisien tataguna lahan ( C ) rata-rata menghitung tiap luas pemakaian lahan lalu dibagi oleh luas tiap sub das. Analisis buangan domestik dihitung dari jumlah penduduk tahun ke depan dan kebutuhan air bersih penduduk. Analisis debit kumulatif dilakukan memperhitungkan debit domestik dan debit banjir rencana periode ulang 2,5, dan 10 tahun. Untuk perhitungan analisis hidrolika dilakukan untuk  mengetahui kapasitas eksisting penampang saluran.Hasil dari analisis perubahan tataguna lahan ini didapat perbandingan nilai ( C ) rata-rata dari tahun 2002 sebesar 0,732, tahun 2007 sebesar 0,725 dan pada tahun 2017 nilai (C) rata-rata sebesar 0,747. Berdasarkan hasil analisis debit banjir rencana, analisis debit kumulatif dengan periode10 tahun dan analisis hidrolika, saluran sekunder yang masih terjadi banjir antara lain Darmo Indah (ruas 5-2) dengan Qkap dan Qak sebesar 2,49 m3/det dan 4,360 m3/det, Darmo Harapan (ruas 4-5) Qkap sebesar 2,90 m3/det dan Qak sebesar 4,496 m3/det. Darmo Satelit (ruas 7-8) Qkap sebesar 4,08 m3/det dan Qak sebesar 4,586 m3/det dan Simo Gunung (ruas 18-19) dengan Qkap. dan Qak. sebesar 1,31 m3/det dan 2,648m3/det. Kapasitas eksisting saluran sekunder tidak mampu untuk menampung debit air kumulatif pada 10 tahun mendatang. Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi genangan yaitu dengan mengganti material saluran dengan box culvertpada saluran yang mengalami genangan, serta melakukan pemeliharaan dan kebersihan terhadap semua saluran drainase dari sampah penduduk dan sedimentasi. Kata kunci : Analisis, Debit, Tataguna Lahan, Gunungsari  
ANALISIS DINAMIK DINDING PASANGAN BATU BATA RUMAH SATU LANTAI DI KOTA MALANG Chelievan, Aditya; ., Wisnumurti; Zacoeb, Achfas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.657 KB)

Abstract

Letak geologis Indonesia yang berada pada pertemuan 3 lempeng bumi menjadikan Indonesia sebagai daerah yang rawan terjadinya gempa.  Gempa bumi yang terjadi menyebabkan kerusakan pada bangunan terutama bangunan rumah tinggal (non-engineering structure) dan sering kali memakan korban jiwa akibat tertimpa runtuhan bangunan rumah tinggal yang menggunakan dinding pasangan batu merah.  Pada konstruksi pasangan batu bata merah yang menyatu dengan struktur (confined masonry) menjadikan dinding sebagai elemen struktur dinding geser saat terjadinya gempa.  Terlebih lagi kota yang memiliki banyak penduduk seperti Kota Malang merupakan objek yang dominan terhadap runtuhnya rumah tinggal dengan pasangan batu bata merah.  Konstruksi bangunan rumah tinggal di Kota Malang yang menggunakan bata merah tidak terlepas dari material yang ada di sekitar.  Sifat karakterisitik material  yang berbeda-beda juga memberikan kapasitas dan dampak akibat gempa yang berbeda-beda juga. Material bata merah yang digunakan menjadi batas utama keruntuhan dinding pada bangunan rumah tinggal.  Dalam penelitian ini dapat diambil nilai tegangan geser dinding rumah satu lantai akibat gempa di Kota Malang. Bangunan rumah tinggal satu lantai dengan pasangan batu bata merah asal Kota Tulungagung dianalisis menggunakan data spektrum respons gempa yang diperoleh dari pusat penelitian dan pengembangan permukiman Indonesia tahun 2011.  Gaya gempa yang digunakan 100% arah X dan 100% arah Y untuk mendapatkan tegangan geser.  Tidak bertemunya titik pusat massa dan titik pusat kekakuan menyebabkan muncul adanya momen torsi yang memberikan gaya lebih besar dibanding gaya akibat gempa murni. Pada penelitian terdahulu, tegangan geser rata-rata yang dapat ditahan pasangan dinding batu bata merah sebesar 1,69 kg/cm2.  Pada penelitian ini tegangan geser terbesar yang didapat akibat gempa di Kota Malang sebesar 1,529 kg/cm2,  90,47%dari maksimum tegangan batas hingga mencapai keruntuhan. Kata Kunci: gempa, pasangan  batu bata merah, rumah, tegangan geser, eksentrisitas
EFEK BEBAN GEMPA DUA ARAH DAN TIGA ARAH TERHADAP KAPASITAS STRUKTUR JEMBATAN WARREN Syafirra, Sonnia; Susanti, Lilya; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.703 KB)

Abstract

Jembatan merupakan salah satu sarana dan prasarana infrastruktur. Dalam perencanaan struktur syarat yang harus dipenuhi adalah, kekakuan, kekuatan, dan daktilitas, struktur jembatan juga perlu memperhitungkan secara tepat total beban yang akan diterima oleh jembatan. Beban jembatan yang sukar diprediksi dan tidak terduga adalah beban gempa. Indonesia merupakan negara dengan tingkat resiko gempa yang cukup tinggi. Dalam menganalisis struktur jembatan akibat beban gempa terlebih dahulu memodelkan struktur jembatan pada software ABAQUS Student Edition dengan data jembatan menggunakan jembatan rangka eksisting di malang. Setelah struktur jembatan dimodelkan selanjutnya dilakukan analisis nilai eigen sehingga mendapatkan dua nilai mode shape terbesar. Selanjutnya setelah analisis nilai eigen dilakukan analisis dinamis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah time history analysis (analisis riwayat waktu). Hasil analisis menunjukkan bahwa akibat bertambahnya arah gempa dari dua arah menjadi tiga arah mengakibatkan meningkatnya tegangan pada batang dekat tumpuan sendi sebesar 5,9303%. Jembatan dari beban gempa dua arah di tingkatkan menjadi beban gempa tiga arah, mengakibatkan penurunan modulus elastisitas jembatan sebesar 2,5641 % dari modulus elastisitas pada kondisi struktur jembatan akibat beban gempa dua arah . Dari besarnya persentase kenaikan tegangan yang tidak begitu besar, dan persentase penurunan modulus elastisitas yang tidak begitu besar sehingga, analisis jembatan dengan menggunakan beban gempa tiga arah tidak begitu berpengaruh besar jika dibandingkan dengan beban gempa dua arah. Sehingga sudah cukup analisis jembatan menggunakan beban gempa dua arah.   Kata Kunci : jembatan, jembatan rangka tipe warren, analisis, kapasitas struktur, beban gempa, mode shape, time history analysis, ABAQUS Student Edition.
ANALISIS KAPASITAS STRUKTUR JEMBATAN RANGKA TIPE WARREN DENGAN MUTU BAJA TIDAK SERAGAM DALAM MENAHAN BEBAN GEMPA DUA ARAH DAN TIGA ARAH Iqbal, Muhammad; Susanti, Lilya; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1077.255 KB)

Abstract

Dalam merencanakan struktur jembatan harus memperhitungkan secara detail dan akurat total beban yang akan dipikul oleh struktur jembatan, salah satunya adalah beban gempa. Beban gempa merupakan pembebanan pada struktur jembatan yang sifatnya tak terduga dan dapat terjadi di segala arah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis jembatan rangka tipe warrenakibat beban gempa secara dua arah dan tiga arah. Analisis dilakukan dengan menggunakan software ABAQUS Student Edition. Selain itu, dalam penelitian ini digunakan mutuyang tidak seragam pada material baja. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pengaruh diantara keduanya terhadap kapasitas struktur jembatan. Output yang dihasilkan dalam analisis ini berupa besarnya nilai tegangan dan regangan tiap batang pada struktur jembatan.Hasil analisis menunjukkan bahwa akibat beban gempa dua arah dan tiga arah tegangan maksimum berada pada batang segmen tengah bagian bawah. Nilai tegangan maksimum pada batang segmen tengah bagian bawah akibat beban gempa dua arah sebesar 332.39312 MPa, sedangkan akibat beban gempa tiga arah tegangan maksimum pada batang segmen tengah bagian bawah sebesar 312.705536 MPa. Penggunaan beban gempa dua arah dan tiga arah pada struktur jembatan rangka tipe warren dengan mutu baja tidak seragam mengakibatkan terjadinya penurunan kekakuan pada tiap-tiap batang yang berkisar antara 5%-10%. Selain itu, penggunaan mutu material baja yang tidak seragam pada struktur jembatan rangka tipe warren menyebabkan terjadinya penurunan kekakuan yang cukup signifikan dibandingkan dengan mutu material yang seragam. Sehingga dapat mempengaruhi kekuatan yang mampu ditampung oleh struktur jembatan tersebut. Kata kunci: jembatan rangka, tipe warren, metode riwayat waktu, beban gempa, dua arah, tiga arah, tegangan, regangan, kapasitas struktur, ABAQUS Student Edition.
ANALISIS KAPASITAS STRUKTUR JEMBATAN RANGKA TIPE K-TRUSS DENGAN MUTU BAJA TIDAK SERAGAM DALAM MENAHAN BEBAN GEMPA DUA ARAH DAN TIGA ARAH Ibady, Azka Fardany; Wijaya, Ming Narto; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1560.306 KB)

Abstract

Jembatan adalah jalan yang terletak di atas permukaan air dan atau di atas permukaan tanah yang berfungsi menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah yang lain untuk melewati suatu rintangan seperti lembah, sungai, dan sebagainya. Dalam melakukan analisis terhadap suatu jembatan harus direncanakan untuk mampu menahan beban gempa, mengingat Indonesia termasuk negara yang rawan mengalami gempa bumi. Beban gempa sendiri merupakan faktor penting dalam merencanakan struktur dengan pembebanan tak terduga dan sukar diprediksi. Tahap pertama dimulai dengan melakukan pemodelan menggunakan software ABAQUS Student Edition menggunakan spesifikasi dimensi dan material yang telah disesuaikan dengan jembatan rangka tipe K-Truss K.H. Fattah Malang. Sebelum dilakukan analisis dengan beban gempa, jembatan dianalisis untuk mendapatkan nilai eigen terlebih dahulu. Kemudian jembatan kembali dianalisis dengan memasukkan data beban gempa dan nilai eigen yang didapat. Jembatan dianalisis menggunakan beban gempa dua arah terlebih dahulu dengan mutu seragam dan tidak seragam. Setelah hasil keluar, jembatan kembali dianalisis dengan beban gempa tiga arah yang menggunakan mutu seragam dan tidak seragam. Kemudian keduanya dibandingkan sehingga didapatkan presentase pengaruh beban gempa dua arah dan tiga arah terhadap kapasitas struktur jembatan dengan mutu seragam dan tidak seragam. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa analisis struktur jembatan akibat beban gempa dua arah dan tiga arah dengan menggunakan mutu baja seragam dan tidak seragam tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kapasitas struktur jembatan, karena dari analisis didapatkan hasil penurunan kapasitas struktur jembatan sebesar 0,000557% dari kapasitas struktur jembatan pada kondisi awal. Hal tersebut menunjukkan bahwa perencanaan jembatan rangka menggunakan pembebanan dua arah sudah cukup memenuhi syarat. Kata Kunci : strukturjembatan, jembatan rangka tipe K-Truss, mutu seragam, mutu tidak seragam, kapasitas struktur
EFEK BEBAN GEMPA DUA ARAH DAN TIGA ARAH TERHADAP KAPASITAS STRUKTUR JEMBATAN RANGKA K-TRUSS Puspitasari, Isnana; Setyowulan, Desy; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.916 KB)

Abstract

Dalam analisis suatu jembatan, salah satu beban yang perlu diperhatikan adalah beban gempa, mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya gempa bumi. Pada umumnya, beban gempa dianalisis hanya melalui dua arah saja. Pada penelitian ini, peneliti menganalisis jembatan akibat beban gempa tiga arah juga lalu peneliti membandingankan pengaruh diantara keduanya. Output yang dihasilkan dalam analisis ini berupa tegangan dan regangan.Tahap pertama dimulai dengan melakukan pemodelan pada ABAQUS Student Edition dengan spesifikasi dimensi dan material yang telah disesuaikan dengan jembatan rangka K-Truss K.H. Fattah Malang. Jembatan dianalisis terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai eigen dari struktur jembatan itu sendiri. Kemudian, jembatan kembali dianalisis dengan memasukkan nilai eigen dan beban gempa. Pada awalnya, jembatan dianalisis menggunakan beban gempa dua arah terlebih dahulu. Setelah keluar hasil, jembatan kembali dianalisis dengan beban gempa tiga arah. Kemudian keduanya dibandingkan sehingga mendapatkan presentase pengaruh beban dua arah dan tiga arah terhadap kapasitas struktur jembatan.Hasil analisis menunjukkan bahwa beban gempa tiga arah tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap kapasitas struktur jembatan K-Truss. Tegangan maksimum akibat beban gempa tiga arah hanya 5.55% lebih besar dari tegangan maksimum akibat beban gempa dua arah. Katakunci : jembatan, jembatan rangka K-Truss, tegangan, regangan, time history analysis, kapasitas struktur
PENGARUH KONFIGURASI TULANGAN LONGITUDINAL DARI METODE JAKET BETON BERTULANG BAMBU DENGAN SENGKANG BAJA PADA KOLOM BETON BERTULANG Herlambang, Jevri; Wijatmiko, Indradi; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.812 KB)

Abstract

Struktur kolom merupakan elemen penting dalam suatu bangunan dan harus direncanakan dengan tepat. Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan kolom yaitu gempa atau beban berlebih. Salah satu metode yang digunakan untuk perkuatan atau perbaikan adalah metode jaket beton.Bambu yang digunakan yaitu jenis bambu petung. Terdapat 4 jenis kolom retrofit yang akan diteliti, yakni kolom retrofit kode A.3 yang dipasang tulangan bambu sebanyak 4 buah dengan ukuran 10 x 10 mm, kolom retrofit kode B.3 yang dipasang tulangan bambu sebanyak 8 buah dengan ukuran 10 x 5 mm, kolom retrofit kode C.3 yang dipasang tulangan bambu sebanyak 4 buah ukuran 10 x 20 mm dan kolom retrofit kode D.3 yang dipasang tulangan bambu sebanyak 8 buah ukuran 10 x 10 mm. Kolom akan diuji tekan dengan menggunakan compression test machine dan dipasang dial gauge sebagai alat bantu dalam membaca defleksi yang terjadi pada saat kolom diuji tekan. Hasil penelitian didapatkan bahwa, kolom retrofit B.3 lebih efektif dibandingkan dengan kolom retrofit A.3. Hal ini dikarenakan dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kolom retrofit A.3 memiliki nilai gaya tekan maksimum 291 kN sedangkan nilai gaya tekan maksimum kolom retrofit B.3 yaitu 361,2 kN. Kolom retrofit B.3 mempunyai nilai kekakuan sebesar 1394,3333 kN/mm, nilai modulus elastisitas sebesar 12,9105 kN/mm2, dan nilai daktilitas sebesar 44,3. Sedangkan kolom retrofit A.3 memiliki nilai kekakuan sebesar 1105 kN/mm, nilai modulus elastisitas 10,2315 kN/mm2, dan nilai daktilitas sebesar 39,3. Kolom retrofit C.3 memiliki nilai kekakuan sebesar 1086,6667 kN/mm dan nilai modulus elastisitas sebesar 10,0617 kN/mm2, sedangkan kolom retrofit D.3 memiliki nilai kekakuan sebesar 945,7337 kN/mm dan nilai modulus elastisitas sebesar 8,7568 . Kolom retrofit D.3 memiliki nilai daktilitas sebesar 28,6, sedangkan kolom retrofit C.3 memiliki nilai daktilitas sebesar 67,4. Kata Kunci: jaket beton, efektivitas, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.

Page 53 of 136 | Total Record : 1355