cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Mechanova
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 247 Documents
Effect of Addition of Spent Coffee Grounds Oil On the Performance of Diesel Engine Richard Anthonius Wongso Santoso; Fandi Dwiputra Suprianto; Willyanto Anggono
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.09 KB)

Abstract

Energy demand has continued to rise since the industrial revolution and continues to increase as industry develops and population growth. About 80% of the world's energy is supplied by fossil fuels, which will be exhausted by the years to come. To solve this problem, the industries use waste vegetable oils and animal fats to produce biodiesel. Some also use non-edible waste as a biodiesel producer. Biodiesel can be produced from spent coffee grounds. The oil extracting is carried out using soxhlet and n-hexane which is purified using a rotary evaporator in the next move. Methyl esters are taken through the transesterification process. Methyl esters are mixed with diesel fuel. Then a characteristic test was conducted at Pertamina's Laboratory and performance test on ISUZU 4JA-1 OHV diesel engine using water brake dynamometer. The results of characteristics test of B10, B15, and B20 meet the requirements of the Directorate General of Oil and Gas Indonesia Number 28K/10/DJM.T/2016. The results of the sequential performance test for B10, B15, B20 produce peak power at 2000 RPM with values of 38.74 Hp, 40.35 Hp, 39.14 Hp, peak torque at 1800 RPM of 146.56 Nm, 153.37 Nm, 150.94 Nm, sfc 0.20 kg/Hp.h, 0.21 kg/Hp.h, 0.21 kg/Hp.h, and thermal efficiency 32.60%, 29.91%, 30.87%.
Flexural Strength Enhancement in Sugarcane Bagasse-Polypropylene Biocomposite through Maleic Anhydride Grafted Polypropylene (MAPP) Addition andre kurniawan yusuf; Juliana Anggono; Suwandi Sugondo
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.541 KB)

Abstract

Sugarcane bagasse has been investigated as reinforcement fiber for polypropylene matrix. Based on previous research, there should be advanced research to produce composite with mechanical characteristic (flexural strength) based on industrial needs. In this research, MAPP is in varied amounts, i.e. 0,5%, 1%, and 1,5%. Then, MAPP addition to composite is evaluated by measuring the flexural strength based on ASTM D790-12. These results were compared to the current products from the automotive industry which are made from black woodboard and brown woodboard.The result of  flexural strength testing of sugarcane bagasse composite without MAPP addition has average 15,31 MPa. MAPP addition increases the flexural strength up to 17,74 MPa at 0,5% MAPP concentration. An addition of MAPP more than 0,5% percent the flexural strength strength decreases. The flexural strength obtained is 50,1%-56,9% and 52,8%-59,9% lower than black woodboard and brown woodboard respectively.
Pembuatan Sistem Penghitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE), Pendataan Downtime dan Penerapan Quick Changeover untuk Meningkatkan Produktifitas di PT. Z RIO GRAFIKA
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1239.901 KB)

Abstract

PT.Z merupakan suatu perusahaan yang memproduksi filter rokok. OEE merupakan indikator guna mengetahui performa dari proses produksi. Pada PT.Z penghitungan OEE dan pengolahan data downtime masih dilakukan secara manual sehingga akan dilakukan pembuatan sistem dengan excel yang akan secara otomatis melakukan penghitungan OEE dan mengolah data downtime di PT.Z supaya dapat dilakukan pemantauan terhadap tren dari OEEnya. Suatu perusahaan memiliki produktifitas yang tinggi apabila mesin yang digunakan memiliki downtime yang rendah. Salah satu penyebab downtime adalah proses set-up yang sering dilakukan karena perubahan spesifikasi pada produk. Terdapat dua macam mesin yang digunakan di PT.Z yaitu mesin Maker dan mesin Kombiner. Pada mesin Maker set-up dilakukan ketika terjadi changelength dan change diameter/convertion. Untuk mesin Kombiner set-up dilakukan ketika ada permintaan untuk change diameter/convertion. Sebuah metode yang berguna untuk mengurangi waktu set-up yaitu quick changeover dengan menerapkan metode Single Minute Exchange of Die (SMED). Tahap awal SMED dilakukan pengambilan data di lapangan lalu data diolah dengan metode SMED. Pengolahan data dimulai dari indentifikasi faktor Internal dan Eksternal step pada proses set-up dilanjutkan melakukan pemisahan kedua step tersebut. Dari Internal step dianalisis proses yang dapat dilakukan secara parallel untuk parallel set-up. Setelah itu dilakukan standarisasi terhadap proses set-up yang telah dibuat.
Perencanaan Sistem Perpipaan Suction Line Pada Well Test Station Berdasarkan ASME B31.4 Rizky Parlindungan Hutagalung; Ninuk Jonoadji
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.739 KB)

Abstract

Well test station merupakan tempat untuk melakukan pengujian terhadap kualitas dan kapasitas minyak mentah pada suatu sumur minyak. Salah satu bagian penting dari well test station adalah sistem perpipaan yang menghubungkan gauging separator tank dan pompa. Karena debit pompa dan tekanan tangki mempengaruhi besarnya tekanan yang timbul pada pipa maka tebal dan diameter pipa perlu dihitung sesuai standard ASME B31,4 agar dapat mengalirkan fluida dengan baik dan lancar. Pemilihan komponen lainnya seperti valve dan strainer juga harus disesuaikan dengan diameter pipa dan standard ASME B31.4Pada studi leteratur diketahui bahwa tekanan dan komponen pada sistem perpipaan dapat menimbulkan 3 tegangan yang berbeda yaitu tegangan karena tekanan dalam pipa, tegangan karena ekspansi termal dan tegangan longitudinal. Besarnya ketiga tegangan tersebut tidak boleh melebihi tegangan maksimal yang diijinkan yaitu 122,4 MPa. Sehingga pemilihan pipa dengan tipe API 5L grade A25 ukuran DN 80 yang menggunakan bahan steel grade L175 dengan minimum yield strength sebesar 170 MPa akan mampu menanggung semua tegangan yang timbul tanpa melebihi tegangan maksimum yang diijinkan. 
PERANCANGAN MESIN PRODUKSI GENTENG KACA OTOMATIS Michael Enriko Wijaya; Roche Alimin; Fandi Dwiputra Suprianto
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.296 KB)

Abstract

Di tahun 2017 ini, ternyata tingkat kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat Indonesia dinilai masih cukup tinggi. Salah satu produk yang banyak digunakan sebagai bahan material pembangunan rumah adalah genteng kaca. Produsen genteng kaca di Indonesia, kebanyakan masih mengandalkan metode manual dalam proses produksi. Studi ini bertujuan untuk merancang mesin produksi genteng kaca dengan metode material handling, dengan menggunakan konveyor dan sistem pneumatik, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan menghemat biaya produksi. Dari hasil studi literatur kaca yang digunakan berjenis soda lime, memiliki nilai softening point sebesar 650 °C. Jenis furnace yang digunakan adalah Infrared burner yang memiliki efisiensi yang tinggi dibanding furnace tradisional. Jenis conveyor yang digunakan adalah roller chain, mempertimbangkan faktor biaya dan kapasitas pemanasan bila dibandingkan dengan menggunakan wire mesh belt conveyor, yang membutuhkan jumlah idler yang banyak.Dari hasil perancangan, mesin produksi ini memiliki kapasitas pemanasan sebesar 299 Kw. Panjang konveyor yang dibutuhkan untuk melakukan pemanasan adalah 6825 mm dengan kecepatan konstan 1,75 cm/s. Mesin press yang digunakan adalah jenis pneumatik, dengan gaya tekan sebesar 434 N, dan diameter silinder sebesar 32 mm. Daya motor yang digunakan sebesar ½ Hp, dengan putaran output 1,57 Rpm dengan rasio perbandingan roda gigi 1117:1.
Aplikasi Secondary Injector pada Sepeda Motor YZF-R15 menggunakan ECU Stand Alone Aldo Frandinata; Teng Sutrisno
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.216 KB)

Abstract

Kendaraan bermotor umumnya telah menggunakan sistem bahan bakar injeksi. Demi melakukan peningkatan performa, sistem bahan bakar injeksi diperlukan penggantian pada bagian ECU agar dapat dilakukan pengaturan parameter. Terdapat teknologi baru pada bidang teknologi bahan bakar injeksi  sepeda motor yaitu Turbo Injection. Teknologi ini menggunakan dua buah injektor untuk memberikan bahan bakar kepada satu buah silinder. Pada penelitian ini akan dijelaskan modifikasi untuk melakukan perubahan parameter ECU serta aplikasi Turbo Injection. Terdapat dua hal yang akan diteliti, yaitu peningkatan performa setelah melakukan pengaturan parameter ECU, dan peningkatan performa setelah aplikasi teknologi Turbo Injection. Pengujian dilakukan menggunakan alat bernama On-Wheel Dynamometer untuk mengetahui Daya dan Torsi yang dihasilkan pada suatu kendaraan bermotor. Pada aplikasi Turbo Injection akan terdapat peningkatan performa dari kondisi normal (satu injektor). Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan daya sebesar 12% dan torsi sebesar 16% setelah pengaturan parameter pada ECU. Peningkatan daya sebesar 13% dan torsi sebesar 18% juga terjadi ketika dilakukan aplikasi Turbo Injection.
Desain Silencer Knalpot Racing untuk Suzuki Satria Antonio Teguh Tjahyono; Teng Sutrisno
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.743 KB)

Abstract

Abstrak. Perkembangan variasi dalam bidang otomotif saat ini sangat beragam. Peningkatan performa kendaraan dalam hal ini motor, penggantian knalpot dari knalpot standar ke knalpot aftermarket yang biasa juga disebut knalpot racing adalah yang paling populer. Banyak produsen knalpot racing yang belum mengikuti regulasi pemerintah mengenai tingkat kebisingan suara knalpot yang diijinkan sehingga banyak perdebatan yang terjadi mengenai suara dari knalpot racing. Knalpot aftermarket yang beredar belum teruji performanya, apakah dengan mengganti knalpot ini akan meningkatkan performa kerja mesin atau justru membuat performa mesin menurun. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan, didapat perhitungan dari rumus milik A. Graham Bell untuk sistem knalpot mobil yang kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan penerapan untuk sistem knalpot pada sepeda motor. Melalui rumus tersebut didapat panjang sistem knalpot yang sesuai. Dibuat modifikasi desain silencer dengan model freeflow dengan variasi panjang 10 cm, 20 cm, 30 cm, dan 40 cm untuk kemudian dibuat prototype dan dilakukan pengujian performa yang dihasilkan. Dari ke 4 desain yang ada, diambil desain terbaik untuk diuji kembali dan melihat performa yang dihasilkan terhadap perubahan diameter dalam silencer.
Karakterisasi Material Case Mobile Phone untuk Tujuan Remanufacturing Randy Randy; Juliana Anggono; Shu San Gan
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.933 KB)

Abstract

Remanufacturing ialah proses dimana core dikembalikan ke kondisi yang sama seperti baru, atau lebih baik, secara kondisi dan performa (Ikeda, 2017). Proses ini sesuai dengan spesifikasi teknis, termasuk mesin, kualitas dan standar pengujiannya. Proses ini menghasilkan produk yang sepenuhnya dijamin. Remanufacturing dituntut mengurangi jumlah sampah dengan memperbaiki komponen dari produk yang rusak sehingga dapat digunakan kembali. Tujuan dari penelitian ini ialah menjadi studi awal feasibility remanufacturing yang berfokus hanya pada case mobile phone sebagai bahan masukan dan pertimbangan jika suatu perusahaan akan melakukan remanufacturing untuk mobile phone.Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini dilakukan wawancara dengan produsen mobile phone untuk mengetahui pendapat serta sudut pandangnya mengenai remanufacturing dan dilakukan karakterisasi material case yang digunakan oleh mobile phone melalui studi literatur dan analis komposisi struktur dari material mobile phone
PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN BIOETANOL KULIT NANAS SEBAGAI CAMPURAN BAHAN BAKAR RON 90 GUNA MENINGKATKAN UNJUK KERJA MESIN MOTOR BENSIN SUPRA X 125 FI Antonius Fernando Lubalu; Teng Sutrisno; Willyanto Anggono
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.007 KB)

Abstract

Bioetanol merupakan biofuel yang berfungsi seperti bahan bakar bensin yang diproduksi dari fermentasi glukosa kemudian dilanjutkan dengan proses destilasi. Studi literatur dalam limbah kulit nanas mengandung gula sederhana seperti sukrosa, glukosa dan fruktosa yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk fermentasi alkohol. Hasil fermentasi alkohol akan di destilasi sampai mendapatkan kadar alkohol 90%. Pembuatan bioetanol kulit nanas dilakukan dengan proses fermentasi 12 hari dan proses destilasi sebanyak empat kali sampai kadar mencapai 90%. Kemudian dilakukan pengujian karakteristik bahan bakar dengan parameter Bilangan Oktan Riset, Kandungan Timbal(Pb), temperatur Distilasi 90% Volume Penguapan, dan Berat Jenis (pada suhu 150) dan Flash Point. Hasil pengujian karakteristik bahan bakar menunjukkan bahwa campuran B10 merupakan campuran terbaik. Setelah itu dilakukan pengujian dinamometer di dapati peningkatan performa mesin pada penggunakan bahan bakar B10 berupa daya 1.02% dan torsi 1.1% secara keseluruhan jika dibandingkan dengan performa mesin menggunakan bahan bakar G100. Jadi pada penggunaan bahan bakar B10 meningkatkan performa mesin.
Personalized Training Program for Quality Improvement in Secondary Processing Esa Saputra Fernando; Didik Wahjudi
Mechanova Vol 6 (2017): Semester genap 2017-2018
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.074 KB)

Abstract

Pelaksanaan tujuan proses magang di PT. X meliputi: tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum yaitu melakukan pembaharuan modul pelatihan mekanik dengan menyesuaikan format dan penambahan troubleshooting yang ditentukan oleh PT. X. Selain itu, tujuan khusus dari pemagangan di PT.X ini ialah melakukan improvement pada nilai visual quality index (VQI). Fokus perbaikan dilakukan pada mesin 34 dengan menurunkan nilai VQI-NC loose end dari 6 point (data dari week 41 2017 – week 9 2018) menjadi 3 point. Perbaikan yang diselesaikan dilakukan dengan metode A3 diagram. Metode ini bertujuan untuk melihat dari penyebab, target, analisa mesin, implementasi perbaikan, standarisasi, dan melakukan training. Pencapaian setelah dilakukan perbaikan data yang diambil dari week 10 2018 – week 20 2018 nilai VQI-NC loose end turun menjadi 3 point. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan perbaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sehingga dari hasil perbaikan tersebut dilakukan standarisasi dan training. Namun, masih diperlukan kedisiplinan pada lantai produksi untuk stabilisasi nilai VQI-NC loose end..

Page 4 of 25 | Total Record : 247