cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam
ISSN : 23388544     EISSN : 24772046     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 384 Documents
INTENSITAS KOMUNIKASI KELOMPOK SEBAGAI ALTERNATIF MODEL DAKWAH Mubasyaroh, Mubasyaroh
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5619

Abstract

Komunikasi adalah interakasi sosial yang bertujuan. Komunikator dan komunikan terlibat dalam proses komunikasi karena ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama. Tujuan komunikasi menjadi lebih kompleks dari sekedar mencapai konsensus, demikian juga yang akan berlangsung dalam komunikasi dakwah. Terdapat beberapa jenis komunikasi diantaranya adalah komunikasi kelompok. Pada tulisan ini akan dibahas komunikasi kelompok sebagai alternatif model dakwah. Komunikasi kelompok berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok masyarakat, seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi, dan sebagainya. Dalam komunikasi kelompok dakwah, akan terjadi perubahan perilaku akibat adanya pesan dalam komunikasi, adapun indikasi kelompok, diantarannya  Konformitas, yang merupakan perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompokyang real atau dibayangkan.
STRATEGI DAKWAH BAGI DOSEN DAKWAH IAIN KUDUS (INTERAKTIF KAJIAN ISLAM DI RADIO PAS FM PATI) Ahmad, Nur
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5583

Abstract

Pada tulisan artikel kali ini penulis mencoba mengkolaborasikan hasil penelitian BOPTN tahun 2018 dengan difasilitasi oleh P3M IAIN Kudus untuk menjadi sebuah artikel jurnal ilmiah dengan tema asli Strategi Dakwah Kajian Islam Dosen Dakwah IAIN Kudus di Radio PAS FM Pati dengan lokus Kajian Studi Kasus Dialog Interaktif Kajian Islam Di Radio PASFM Pati. Dimana kajian tersebut sudah berjalan lama hasil kerjasama MoU IAIN Kudus Jurusan dakwah dan Komunikasi IAIN Kudus dengan Radio PAS FM Pati. Berkat kerja sama inilah maka kedua belah sama-sama diuntungkan dalam beberapa hal, dinataranya pihak Kampus IAIN Kudus diuntungkan secara tidak langsung mengiklankan atau pemberian informasi atas keberadaan salah satu perguruan tinggi di wilayah pantura kepada masyarakat sekitar dan ini terbukti IAIN Kudus semakin dikenal keberbagai penjuru khususnya diwilayah pantura bagian timur. Sementara Radio PAS FM Pati sendirii juga diuntungkan secara tidak langsung sudah melakukan siaran dakwah, dimana keberadaan siaran dakwah kali ini sangat ditunggu-tunggu bagi masyarakat sekitar dan ini terbukti saat siaran berlangsung banyak masyarakat yang sanagt antusias untuk bertanya langsung melalui telepon, facebook, sms bahkan via WA karena suaran tersebut sudah dikemas melalui streaming secara langsung. 
MODEL KOMUNIKASI PENYULUH AGAMA DALAM MENJAGA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (STUDI DI DESA RAHTAWU, KECAMATAN GEBOG, KABUPATEN KUDUS) Yasfin, Moh Anwar
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5597

Abstract

Negara Indonesia ini merupakan negara besar dengan beragama kekayaan dan keragaman. Salah satu kekayaan yang tak bisa dinilai adalah kerukunan dan kedamaian, meski berbeda agama dan keyakinan. Fakta kedamaian ini hendaknya terus dirawat dan dijaga, agar berbedaan agama tidak menjadi konflik dan membuat disintegrasi bangsa. Salah satu upaya yang telah dilakukan Kementerian Agama adalah adanya peran penyuluh agama di wilayah masing-masing. Tidak lain penyuluh agama inilah yang bertugas sebagai garda terdepan dalam melakukan bimbingan dan penyuluhan terhadap problem masyarakat yang dialami. Lebih-lebih tugas ini adalah sebagai upaya untuk terus merawat kedamaian dan kerukunan antar umat beragama. Penelitian ini fokus pada bagaimana komunikasi yang dilakukan penyuluh agama di desa Rahtawu kecamatan Gebog Kabupaten Kudus untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan ke masyarakat. Hasilnya, model komunikasi dan bimbingan yang dilakukan adalah melalui metode ceramah, diskusi, dan melalui kegiatan diskusi bareng lintas agama. Kegiatan penyuluhan ini juga tak sepi dari tantangan yang ada. Medan serta lokasi desa Rahtawu berada di pegunungan, dan jauh dari kota kecamatan, sehingga akses menuju lokasi menjadi kendala. Masyarakat juga masih banyak yang belum memahami terhadap penyuluh agama akan tugas dan fungsi dari penyuluh agama, sehingga masyarakat belum optimal dalam hasil bimbingan dan penyuluhan .
ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG UNDANG-UNDANG PENYIARAN NO. 32 TAHUN 2002 (PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI MASYARAKAT) Farida, Farida
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5584

Abstract

UU penyiaran No.32 tahun 2002 sebagai salah satu media dakwah yang digunakan di era global serba canggih untuk mengembangkan dakwah Islam di masyarakat. UU penyiaran membantu para da’i untuk mengembangkan dakwah Islam di masyarakat karena aturan atau kode etik yang jelas sangat memungkinkan untuk berdakwah sesuai dengan kemampuan da’i dalam memanfaatkan media dakwah melalui penyiaran dengan tetap memperhatikan kondisi dan kebutuhan mad’u. Kebijakan pemerintah dipandang sangat perlu agar UU penyiaran yang telah ada benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Kebijakan Pemerintah tentang Undang-undang Penyiaran No.32 tahun 2002 (Pengembangan Dakwah Islam di Masyarakat)”. Agar masyarakat semakin memahami Islam dan melaksanakan ajaran Islam, maka media penyiaran sangat mungkin karena daya jangkau siaran yang dapat melewati batas daerah bahkan negara. Meskipun pada kenyataannya masih ada kekurangan atau kelemahan yakni tidak memanfaatkan komunikasi secara langsung. Dengan kebijakan pemerintah terhadap UU penyiaran masyarakat di pelosok mampu mengakses informasi keagamaan (selagi terjangkau daya pancarnya). Kebijakan pemerintah tentang UU Penyiaran perlu dievaluasi untuk perbaikan dan penyesuaian dengan situasi kondisi masyarakat sekarang. Karena masyarakat sangat mungkin sekali mengalami perubahan secara sosial. Sehingga evaluasi bermaksud untuk pembenahan dan ketepatan kebutuhan masyarakat. Sedangkan kendala yang sering dialami adalah ketika aturan-aturan yang ada tidak diperhatikan dengan alasan rating, padahal tujuan penyiaran adalah penyampaian informasi publik dan untuk pembaharuan agar seluruh masyarakat tidak ketinggalan informasi, terkhusus adalah kebijakan pemerintah tentang Undang-undang Penyiaran No. 32 tahun 2002 dapat digunakan untuk pengembangan dakwah Islam di masyarakat. Sehingga dakwah (mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan tidak berbuat keburukan) dapat dilaksanakan lebih mudah bahkan dikembangkan dengan pemanfaatan media penyiaran yang sudah memiliki UU Penyiaran.
INTERAKSI KENAKALAN REMAJA, RELIGIUSITAS, DAN MEDIA TV Saliyo, Saliyo
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5598

Abstract

Artikel ini ditulis memiliki tujuan untuk mengetahui pembahasan kenakalan remaja, religiusitas dan Media. Artikel ini merupakan tulisan dari review jurnal dan buku. Artikel ini merupakan bagian dari penelitian kulitatif dalam bentuk literatur. Metode review artikel yang dilakukan peneliti adalah mereview jurnal ataupun buku yang membahas ataupun meneliti tema tersebut. Selanjutnya peneliti mengumpulkan, mereview, menganalisis, membahas dan menyimpulkan. Hasil review menunjukan bahwa agama dipengaruhi dari  keturunan genetik dan lingkungan seseorang. Agama mampu menjadi kontrol diri  bahkan dapat mengurangi seseorang untuk berbuat kenakalan bagi para remaja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja adalah media TV.. Kondisi yang demikian menjadi pekerjaan orang tua untuk membimbing dan melakukan monitor pada anaknya dalam menikmati fasiltas-fasilitas media tersebut.
BROADCASTING AND ISLAMIC DA'WAH ETHICS IN ELECTRONIC MEDIA ACCORDING TO THE PERSPECTIVE OF ISLAM AND THE INDONESIAN BROADCASTING COMMISSION (KPI) Sulaiman Syah, M. Noor
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5585

Abstract

The mass media as a means of broadcasting in Indonesia is a thing that has become embedded in people's lives. The mass media in the form of television and radio cannot be separated from human life. Various studies show that television is a tool that is most often used by people in obtaining information. And in the end mass media is superior in delivering information in the world.In the midst of fierce competition between mass media companies in obtaining public attention, mass media has developed and provided a number of roles in human life so that it can affect values, religion, morals, and ethics. Television presents everything that attracts the attention of viewers. One thing that must be known by Muslims that in fact Muslims as a religion of da'wah is obliged to be able to internalize, transmit, diffuse, transform, and actualize the Islamic Shari'ah with methods and media that are sourced from the Qur'an, as a missionary book, and the sunnah of the Prophet to mad'u (humanity). This was done as an effort so that the Muslim community based on da'wah remained within the corridors of the era of development so that it did not deviate from the values, ethics and morals that were adhered to as in the near future it more and more from the Qur'an and al-Hadith. Islam has regulated the issue of broadcasting through the principles of da'wah. And when someone has delivered something to fellow God's people, there will be a penalty if what is delivered is not in accordance with the reality and certainly not in accordance with the Islamic Shari'ah.
Fenomena Perundungan Di Sosial Media: Telaah Dampak Perundungan Bagi Remaja Bastomi, Hasan; Mustaqimatul Hidayah, Sri Noor
AT-TABSYIR Vol 6, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i2.6437

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki fenomena perundungan di media sosial dan pengaruhnya terhadap remaja. Penelitian ini termasuk jenis penelitian penelitian kepustakaan (library research), yaitu, dengan mencatat semua temuan dan memadukan segala temuan baik teori atau temuan baru tentang perundungan di media sosial bagi remaja, menganalisis segala temuan dari berbagai bacaan dan memberikan gagasan kritis tentang dampak perundungan di media sosial bagi remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak sedikit kasus yang pernah terjadi terhadap remaja berkenaan dengan perundungan di media sosial. Fenomena perundungan di media sosial mempengaruhi jiwa remaja yang menghasilkan konsekuensi negatif pada kinerja akademik, gangguan emosional dan kesenjangan dalam hubungan. Dalam perundungan di media sosial terjadi perbedaan dampak yang signifikan berhubungan dengan gender, bagi anak perempuan cenderung lebih menderita dan lebih terpengaruh dalam perundungan di media sosial dibandingkan dengan anak laki-laki.
Komunikasi Ritual Prosesi Nyadran (Interaksionisme-Simbolik Keberagamaan Masyarakat Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang) Muhyiddin, Ahmad Shofi
AT-TABSYIR Vol 6, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i2.5745

Abstract

Artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang pemaknaan masyarakat, khususnya desa Genting kecamatan Jambu, terhadap simbol-simbol komunikasi ritual nyadran di desanya. Data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dokomentasi dan studi kepustakaan. Setelah itu dianalisis secara kualitatif-deskriptif-interpretatif. Hasil penelitian menemukan bahwa ritual nyadran, dalam tradisi masyarakat desa Genting, merupakan sarana berkomunikasi ritual dengan para cultural heroes. Mereka meyakini bahwa komunikasi ritual dengan para cultural heroes melalui nyadran sebagai upaya "ngalap berkah" untuk mendapatkan segala sesuatu yang dapat membahagiakan serta memuliakan hidupnya lahir dan batin.
Independensi Media Massa Lokal Di Madura Selama Masa Kampanye Pemilihan Presiden 2019 Triandika, Lulus Sugeng
AT-TABSYIR Vol 6, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i2.6436

Abstract

Media massa memiliki peran penting selama masa kampanye Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Sebagai alat komunikasi politik, media massa memiliki pengaruh kuat bagi publik. Fenomena tersebut menjadi komoditas pemberitaan pada media massa, baik lingkup nasional maupun daerah. Topik tentang pemilihan presiden menjadi tajuk berita utama di mayoritas media massa. Radar Madura, salah satu media cetak lokal di Madura, Bahkan beberapa kali menjadikan kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden sebagai tajuk berita utama. Netralitas dan independensi media massa pada masa kampanye kemudian perlu dikaji kembali. Berdasarkan fakta bahwa redaksi media massa bisa menentukan sudut pemberitaannya. Maka perlu dikaji untuk mengetahui makna pembingkaian berita. Analisis framing dengan pendekatan teori milik Pan dan Kosicky digunakan untuk mengkajinya. Hasilnya adalah ditemukan fakta bahwa Radar Madura telah melakukan pembedaan tema dan konsep pemberitaan kampanye calon presiden dan wakil presiden. Fakta tersebut merupakan representasi kecondongan redaksi terhadap salah satu calon Presiden dan Wakil Presiden.
Manajemen Memakmurkan Masjid Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Religius (Studi Kasus Di Masjid At Taqwa Desa Batu, Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak) Rochanah, Rochanah
AT-TABSYIR Vol 6, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i2.6440

Abstract

Masjid adalah tempat manusia bersujud kepada Allah SWT, tempat manusia memanjatkan doa kepada Allah, dan tempat manusia mengingat Allah. Allah menyukai orang yang beribadah kepadanya di dalam masjid sehingga orang yang mendatangi masjid akan mendapat rahmat dan kasih sayang Allah. Pada saat ini, antusias kaum muslim untuk memakmurkan masjid kian menurun. Namun hal ini tidak seperti jamaah di masjid Batu Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini yakni; a) Bagaimana manajemen yang dilakukan dalam rangka memakmurkan masjid sebagai tempat ibadah? b) Bagaimana respon masyarakat dalam mendukung upaya memakmurkan masjid? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, manajemen yang dilakukan dalam rangka memakmurkan masjid sebagai upaya pemberdayaan masyarakat religius yakni; Menanamkan kesadaran pada masyarakat, memberi keleluasaan kepada anak kecil dalam mengunjungi masjid, mengisi masjid dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kedua, respon masyarakat dalam mendukung upaya memakmurkan masjid sangatlah mendukung ditunjukkan dengan antusias masyarakat sekitar untuk mendirikan shalat berjamaah di masjid.