cover
Contact Name
Muhamad Maulana Azimatun Nur
Contact Email
lanaazim@upnyk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
editor.eksergi@gmail.com
Editorial Address
Prodi Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta"</span>. Jl. SWK. 104 Lingkar Utara Condong Catur- Yogyakarta (55283)
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Eksergi: Chemical Engineering Journal
ISSN : 1410394X     EISSN : 24608203     DOI : https://doi.org/10.31315
Eksergi is an open-access, peer-reviewed scientific journal that focuses on research and innovation in the fields of energy and renewable energy. The journal aims to provide a platform for scientists, researchers, engineers, and practitioners to share knowledge and advancements that contribute to sustainable development and energy transition. In addition to energy topics, the journal also accepts high-quality manuscripts related to, but not limited to, the following areas: Separation processes Bioprocesses related to food, energy, and environmental applications Wastewater treatment and resource recovery Process optimization and intensification Carbon capture, utilization, and storage (CCUS) Chemical reaction engineering and reactor design Life cycle assessment (LCA) and sustainability evaluation Process Design and Control Engineering Process Simulations Process System Engineering The journal welcomes original research articles, reviews, and short communications that demonstrate novelty, scientific rigor, and relevance to chemical engineering and interdisciplinary applications.
Articles 301 Documents
Studi Isoterm Adsorbsi dan Termodinamika Pada Proses Penyisihan Ion Fe (III) Menggunakan Pektin dari Kulit Pisang Lestari, Indriana; Ristianingsih, Yuli; Istiani, Alit; Anasstasia, Titi Tiara
Eksergi Vol 20 No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.10033

Abstract

Adsorben berupa pektin berhasil diekstraksi dari kulit pisang menggunakan larutan asam kuat dan telah digunakan untuk menyisihkan ion Fe3+ dalam air. Pengaruh berbagai parameter terhadap proses adsorbsi, seperti waktu kontak, pH larutan, dosis adsorben, dan temperatur adsorbsi diinvestigasi dalam suatu sistem batch. Konsentrasi ion Fe3+ dalam larutan air diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrometry . Efisiensi adsorbsi terbaik diperoleh pada waktu kontak selama 4 jam, pH larutan 2, dosis adsorben sebesar 3 g, dan temperatur 20oC. Mekanisme proses adsorbsi dan perubahan energi bebas Gibbs, entalpi, serta entropi telah dievalusi. Model isoterm Freundlich dan Temkin paling sesuai untuk menggambarkan mekanisme adsorbsi ion Fe3+ pada pektin dengan R2 berturut-turut 0,9871 dan 0,9591. Data parameter termodinamika membuktikan bahwa adsorpsi ion Fe3+ bersifat eksotermis dan berlangsung secara tidak spontan pada rentang temperatur 20 hingga 60ᵒC. Penelitian ini menunjukkan bahwa kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai adsorben murah yang menjanjikan untuk menghilangkan ion Fe3+ dalam air.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) sebagai Antibakteri untuk Produksi Sabun Cair Nurfatihayati, Nurfatihayati; Heltina, Desi; Putra, Eden; Delef, Fahrul Fajar; Alfarisi, Cory Dian; Drastinawati, Drastinawati
Eksergi Vol 21 No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i1.10148

Abstract

Ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.) mengandung senyawa kimia antibakteri yang dapat dimanfaatkan dalam memproduksi sabun cair. Tujuan penelitian ini memperoleh sabun cair dan menentukan variasi terbaik ekstrak ketapang untuk sabun cair yang memenuhi mutu sabun cair SNI 4085-2017. Penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari ekstrak daun ketapang dengan konsentrasi 0%, 2%, 4%, dan 6% serta KOH 25%, 30% dan 35%. Pembuatan ekstrak daun ketapang dilakukan dengan cara maserasi. Proses pembuatan sabun menggunakan metode hot process. Pengujian sabun cair meliputi uji pH, asam lemak bebas, angka lempeng total, stabilitas busa, menghitung perolehan sabun cair, dan menentukan variasi terbaik ekstrak ketapang pada sabun cair. Hasil penelitian ini menunjukkan perolehan sabun cair terbesar terdapat pada konsentrasi KOH 30% dengan konsentrasi ekstrak 4%, yaitu 157,35 gram dan rendemen 52,45%. Variasi ekstrak daun ketapang terbaik diperoleh pada konsentrasi 4% pada konsentrasi KOH 25% dengan karakteristik sabun cair, yaitu pH 9,19, asam lemak bebas 1,74%, angka lempeng total 0 x 101 koloni/ml, stabilitas busa 96,26%, dan zona hambat 11 mm. Sabun cair dengan variasi ekstrak daun ketapang yang dihasilkan telah memenuhi standar SNI 4085:2017.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol dari Daun Sembukan (Paederia foetida L) Sebagai Inhibitor Korosi Logam Besi padaLarutan HCl 1M dan Air Laut Novitaningrum, Elis; Setiawan, Mohammad Arfi; Trisnawati, Ade
Eksergi Vol 20 No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.10163

Abstract

The massive development of industry creates human using various of metal which available in the nature for being contruction, for example a Iron metal. The iron is a transition metal on periodic table which often used on industry and building construction, however iron is a corrodiable metal. The metal  corrotion must be solved cause create many of loss.  Therefore, the study aimed to examine sembukan leaf extract in various consentration, 0%, 2%, 4%, 6%, 8% to seawater and HCl 1M during 7 days of contact moment. The correlation strenght between variable using regression linier method. Based on study that  the higher consentration inhibitor and the corrotion rate decreases. He highest efficiency using seawater is 89,9% and using HCl 1 is 68,9%. The highest correlation between variable is 93,2% using seawater. Th e conclution  is sembukan leaf extract effective  to protect iron corrotion of seawater
A Comparative Study of Coconut Shell and Melinjo Shell as Carbon Sources for Bio-Briquette Production Augustina, Nadya; Manfaati, Rintis; Rizky, Alfiani; Yusuf, Yusmardhany; Adhitasari, Alfiana
Eksergi Vol 21 No 2 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i2.10180

Abstract

The aim of this research was to investigate the influence of adding Melinjo shells on the quality and efficiency of charcoal-based bio-briquettes. A combination of coconut shells and Melinjo shells in various ratios was utilized in the study. The briquettes were produced through a carbonization process at a temperature of 300°C for 60 minutes, with tapioca flour used as a binder. Subsequently, the briquettes underwent testing to determine moisture content, ash content, volatile matter, and calorific value. The research findings indicated that all briquettes met the calorific value requirements set by the Indonesian National Standard (SNI), exceeding 5,000 cal/g. The addition of Melinjo shells resulted in a reduction in ash and volatile matter content but also led to a decrease in calorific value. Based on the analysis, the optimal composition obtained was 90 grams of coconut shells and 10 grams of Melinjo shells, producing briquettes with a calorific value of 5,582 cal/g, ash content of 3.76%, and volatile matter content of 6.65%. Therefore, further research is recommended to identify easily combustible components in Melinjo shells to ensure their potential in reducing the amount of ash produced when the briquettes are burned.
Signifikansi Kadar Kafein pada Kopi Kerinci Robusta dalam Berbagai Interval Waktu Soeswanto, Bambang; Yusuf, Yusmardhany; Sihombing, Rony Pasonang; Suryadi, Joko; Luviana, Angely; Asyari, Restu Adji Alif; Adhitasari, Alfiana
Eksergi Vol 20 No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.10353

Abstract

Kopi Kerinci Robusta merupakan salah satu kopi yang digemari masyarakat Indonesia yang tumbuh di daerah Kerinci. Selama ini masyarakat hanya mengenal kopi ini untuk dinikmati saja, tanpa memperhitungkan jumlah kandungan kafein yang akan terkonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio terbaik pada ekstraksi kopi Kerinci Robusta menggunakan pelarut etil asetat. Rasio umpan: pelarut (b/v) yang digunakan adalah 1:5; 1:7.5; 1:10; 1:12.5. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etil asetat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ekstraksi dengan kondisi operasi 50⁰C selama 2 jam dengan interval pengambilan sampel setiap 20 menit. Kadar kafein hasil penelitian diukur dengan menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 273 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio optimum adalah rasio 1:5 yang menghasilkan kadar kafein sebesar 3737.41 ppm.
Adsorpsi Zat Warna Remazol Brilliant Blue R Pada Limbah Industri Batik Menggunakan Adsorben dari Mahkota Buah Nanas Siswanti, Siswanti; Oktafiana, Afifah Hasna; Putri, Yobellya
Eksergi Vol 21 No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i1.10669

Abstract

Industri batik banyak yang menggunakan zat warna reaktif Remazol Brilliant Blue R (RBBR) pada proses pewarnaan. RBBR merupakan zat warna yang memberikan warna cerah namun sulit terdegradasi dan bersifat karsinogenik. Proses pewarnaan ini menghasilkan limbah cair yang berbahaya sehingga perlu dilakukan pengolahan. Adsorpsi menggunakan karbon aktif sebagai adsorben menjadi salah satu cara untuk menurunkan konsentrasi RBBR dalam limbah cair industri batik. Dalam penelitian ini adsorben yang digunakan berasal dari mahkota buah nanas, dengan pertimbangan kandungan selulosanya tinggi serta mahkota buah nanas masih jarang dimanfaatkan dan hanya menjadi sumber limbah di lingkungan. Variabel dalam penelitian ini adalah massa adsorben 1, 2, 3, 4, dan 5 gram serta waktu kontak proses adsorpsi 10, 20, 30, hingga 110 menit. Penelitian dimulai dari pembuatan adsorben mahkota buah nanas, penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva standar, serta pengukuran kadar RBBR sebelum dan setelah adsorpsi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Adsorben mahkota buah nanas berukuran -80 + 100 mesh, dengan kadar air 13,33 ± 0,0245%, luas permukaan 297,9 m2/g, volume pori 29,91 cm3/g dan berdiameter pori 2079,47 Å. Dengan penggunaan adsorben 4 gram dan waktu kontak 100 menit, menghasilkan kemampuan adsorpsi maksimum 74,55% dengan kadar RBBR akhir pada limbah 47,0209 ppm.
Kinetika Produksi Selulosa Bakteri dari Limbah Kulit Pisang Panjaitan, Jabosar Ronggur Hamonangan; Sitompul, Devi Monika
Eksergi Vol 21 No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i1.10677

Abstract

Limbah kulit pisang dengan kandungan yang kaya akan nutrisi dan mineral memiliki potensi untuk dibuat selulosa bakteri. Pada penelitian ini akan diteliti kinetika reaksi pembuatan selulosa bakteri dari limbah kulit pisang. Model kinetika yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kinetika fermentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa produksi selulosa bakteri berada pada tahap eksponensial dengan lama waktu fermentasi selama 14 hari. Waktu fermentasi mempengaruhi selulosa bakteri yang dihasilkan dimana semakin lama waktu fermentasi yang digunakan akan menghasilkan semakin besar massa selulosa bakteri. Kulit pisang sebagai bahan baku pada penelitian ini dapat memenuhi kebutuhan karbon untuk fermentasi selain glukosa. Parameter kinetika produksi selulosa bakteri dari limbah kulit pisang sesuai hasil optimasi antara data dan model kinetika diperoleh nilai parameter kinetika reaksi yaitu µmax (maximum specific growth rate), ks (konstanta monod), kd (konstanta laju kematian sel) dan m (konstanta sel maintanance). sebesar 0,297/hari, 2,059 g/L, 1,137/hari dan 1,325/hari.
Pemanfaatan Nanokitosan Sebagai Coating Agent dalam Pembuatan Pupuk NPK Berbasis Control Release Fertilizer Sastra, Richad Ade; Adiarto, Totok; Prasetyo, Antonius Budi; Darmokoesoemo, Handoko; Putri, Devi Indrasari Mustopa
Eksergi Vol 20 No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.10699

Abstract

Kitosan merupakan biopolimer yang terdiri atas monomer glukosamin serta memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan sebagai biomaterial. Berdasarkan karakternya, kitosan larut dalam asam lemah dan tidak larut dalam air. Pada penelitian ini, kitosan dimodifikasi menjadi ukuran nano (nanokitosan) untuk meningkatkan kapabilitasnya sebagai membran dan digunakan sebagai coating agent dalam pembuatan pupuk NPK yang berbasis Control Release Fertilizer. Sintesis nanokitosan dilakukan dengan metode gelasi ionik dengan memberikan variasi pada lama pengadukan dan konsentrasi crosslinker. Variasi lama waktu pengadukan yang diberikan adalah 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Crosslinker yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sodium Tripolyphosphate (STPP) dengan variasi konsentrasi 0,2%; 0,25%; 0,3%. Dari hasil uji release yang dilakukan, didapatkan nanokitosan dengan variasi lama pengadukan 15 menit dengan konsentrasi STPP 0,3% sebagai variasi yang paling optimal dengan release paling kecil. Melalui karakterisasi PSA, didapatkan ukuran nanokitosan tersebut sebesar 202,1 nm, dengan bentuk morfologi yang berbentuk bulatan teraglomerasi pada hasil SEM. Karakterisasi XRD yang didapatkan menunjukkan bahwa partikel bersifat amorf. Sedangkan pada hasil FTIR, didapatkan perbedaan vibrasi antara kitosan dengan nanokitosan pada bagian ikatan crosslink yang terbentuk.
Pengaruh Pelarut, Rasio Pelarut, dan Waktu Ekstraksi Terhadap Astaxanthin dari Haematococcus sp. dengan Bantuan Ultrasound Assisted Extraction Putri, Wilda Ayu; Al Maqsidi, Muhammad Ariq; Achmad, Zubaidi; Hadi, Faizah; Nur, Muhamad Maulana Azimatun
Eksergi Vol 20 No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.10733

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati sehingga memilliki potensi bagi perairan Indonesia untuk mikroalga dapat tumbuh dan berkembang. Mikroalga Haematococcus sp. dikenal mengandung senyawa karotenoid, khususnya senyawa astaxanthin. Astaxanthin berkhasiat sebagai antioksidan yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut, volume pelarut, dan lama waktu ekstraksi terhadap kadar astaxanthin. Ekstraksi dilakukan dengan metode Ultrasound Assisted Extraction (UAE). Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial dengan tiga variabel bebas yaitu jenis pelarut, volume pelarut dan waktu ekstraksi pada proses ekstraksi. Pada penelitian ini dilakukan analisis kadar astaxanthin dalam Haematococcus sp.yang diperoleh dari hasil kultivasi sendiri, kemudian dilakukan pengukuran kadar astaxanthin menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 478 nm. Hasil pengukuran menunjukkan kadar astaxanthin tertinggi pada variasi pelarut aseton dengan volume 10 ml lama waktu 25 menit sebesar 0,0677%. 
Effect of Chitosan-TiO2 Membrane Performance for the Degradation of Batik Waste with a Photocatalytic Hybrid System Nyamiati, Retno Dwi; Timotius, Daniel; Sri Rahmawati, Septi Sri; Carissavila, Calista; Amalia, Noor
Eksergi Vol 21 No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i1.10734

Abstract

The treatment of industrial wastewater has gained significant attention in recent years due to its detrimental impact on the environment and public health. This study aims to explore the effectiveness of a photocatalytic hybrid system using a Chitosan-TiO2 membrane for the degradation of batik waste. The performance of the membrane was investigated through a series of experiments, evaluating its ability to remove organic pollutants and enhance the overall treatment efficiency. The morphology, as seen through SEM images, shows a rough surface that enhances photocatalytic efficiency by providing a larger surface area for reactions. The uniform distribution of TiO2 particles within the chitosan matrix is crucial for stable and efficient pollutant degradation during photocatalysis. Furthermore, Chitosan-TiO2 membranes offer a promising solution for batik wastewater treatment. They combine the benefits of chitosan's permeability and organic substance capture with TiO2's photocatalytic capabilities. This integration allows for efficient, one-step hybrid photocatalytic filtration, reducing the use of harmful chemicals and producing environmentally friendlier byproducts. Finally, AAS analysis demonstrated that the addition of TiO2 improved heavy metal degradation in batik waste, with optimal performance observed up to a 89.78% rejection rate, beyond which TiO2 agglomeration occurred.