cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
WIDYATAMA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 91 Documents
Pengembangan Makanan Berbasis Potensi Pangan Lokal Kabupaten Sukoharjo: Substitusi Tepung Tapioka pada Pembuatan Kue Lipat dan Kue Semprit Handayani, Catur Budi; Tari, A.Intan Niken; Hartati, Sri
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap substitusi tepung tapioka pada pembuatan kue lipat dan kue semprit. Substitusi dilakukan dengan 4 variasi bahan baku untuk kue lipat yaitu dengan perbandingan antara tepung terigu dan tepung tapioka, formula A (10 : 0), B (8 : 2), C (2 : 8) dan D (0 : 10), sedangkan untuk kue semprit formula A (0 ; 1), B (2 : 1), C (1 : 2) dan D ( 0 : 10). Pengamatan yang dilakukan meliputi pengukuran kadar air dengan metode gravimetri, kerenyahan dengan Lloyd Test dan uji organoleptik dengan skor kesukaan terhadap rasa, kerenyahan dan kesukaan secara menyeluruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air kue lipat berkisar antara 7 - 7,4 % dan kadar air kue semprit antara 1,7- 4 %. Kerenyahan kue lipat berkisar antara 3,4 – 10,4 N/mm2 dan kerenyahan kue semprit antara 0,26 – 0,35 N/mm2. Uji organoleptik terhadap  kesukaan terhadap rasa, kerenyahan dan kesukaan secara menyeluruh menunjukkan bahwa kue lipat dan kue semprit disukai konsumen dengan skor mendekati 3 (suka). Kata-kata kunci : substitusi tapioka, kue lipat, kue semprit    
Mengenal Tembang Macapat Efendi, Agus
WIDYATAMA Vol 20, No 2 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengenal Tembang Macapat Agus Efendi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah FKIP Univet Bantara SukoharjoJl. Letjen. S. Humardani No. 1 Sukoharjo 57521 Telp. 0271593156 Abstrak Tembang Macapat adalah bagian dari empat jenis Tembang yaitu, tembang gedhe, tembang tengahan, tembang  cilik dan tembang dolanan. Tembang Macapat masih sering digunakan atau dipakai pada acara-acara tertentu seperi pertunjukkan Wayang, pentas Karawitan dan sebagainya dan bahkan masih digunakan sebagai salah satu materi pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada tingkat sekolah dasar sampai menengah atas. Jadi tembang Macapat masih hidup dan berkembang sampai sekarang. Tembang Macapat juga memiliki pedoman-pedoman di dalam penciptaannya, yang di dalam satu pada (bait)nya ada aturan-aturan tersendiri yang harus ada. Syair-syair atau cakepan yang ada di dalam tembang macapat juga syarat dengan nuansa keindahan sastra yang indah dan tidak gampang dimengerti apabila tidak memahami asal muasal kata-kata yang dipakai dan dalam istilah Jawa disebut tidak mlaha atau vulgar seperti bahasa sehari-hari. Tembang macapat merupakan hasil karya sastra yang luar biasa yang didalamnya syarat dengan nilai-nilai atau ajaran yang luhur, yang karena nilai-nilai tersebut membuat tembang macapat masih hidup dan berkembang sampai saat ini. Jenis-jenis tembang macapat adalah mijil, maskumambang, sinom, pangkur, dhandhanggula, asmaradana, gambuh, kinanthi, pocung. Seseorang yang ingin belajar tembang macapat tidak hanya bisa melagukan atau bisa nembang saja tetapi harus mengetahui isi dan inti tembang tersebut. Terdapat beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam belajar tembang Macapat yaitu : 1) Pahami arti tembang Macapat, 2) Pahami isi Tembang Macapat, 3) Temukan inti tembang, 4) Perhatikan guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan, 5) Perhatikan pembagian bait (pada) masing-masing tembang, 6) Pahami pengelompokan (pupuh) dalam tembang Macapat, 7) Sering mendengarkan, dan 8) Berlatih secara rutin  Kata-kata kunci : Tembang macapat, Belajar tembang 
Diglosia dalam Penerjemahan: Suatu Tinjauan Ringkas Hastuti, Endang Dwi
WIDYATAMA Vol 19, No 2 (2010)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diglosia dalam Penerjemahan: Suatu Tinjauan Ringkas Endang Dwi Hastuti Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara, Jl.Letjen Sujono Humardani No.1,  Sukoharjo 57521.Tel. +62-0271-593156, fak +62-0271-591065 Abstrak Fenomena kebahasan dalam masyarakat multibahasa selalu menarik  untuk dikaji. Salah satu fenomena tersebut adalah diglosia, yaitu  penggunaan ragam atau bahasa tinggi (H) dan rendah (L) yang ditentukan oleh fungsinya. Ragam H digunakan  dalam situasi-situasi resmi, sedangkan ragam L digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Ada beberapa kriteria diglosia, diantaranya adalah fungsi, prestise, warisan karya sastra, pemerolehan, pembakuan, stabilitas,  dan leksikon. Dalam kaitannya dengan bilingualisme, jenis-jenis diglosia dapat dipetakan dengan suatu kuadran. Penerjemahan situasi diglosik yang terkandung dalam karya sastra ternyata menimbulkan kesulitann bagi penerjemah. Kata-kata kunci: Diglosia, Ragam H, Ragam L, Kuadran, Situasi diglosik.              
Kajian Dosis Pupuk NPK Terhadap Hasil dan Analisis Usaha Tani Cabe Rawit Rama ( Capsicum Frutesence ) ., Sudarmi; R, Nugraheni; SN, Catur Rini; H, Yos Wahyu; Setyarini, Agung
WIDYATAMA Vol 22, No 1 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan  di Kebun  dan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo pada bulan Januari  s.d Juni  2013. Tujuan penelitian ini  adalah untuk mengkaji pengaruh  dosis pupuk NPK   terhadap  hasil  dan analisis usahatani cabe rawit rama. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap ( RAKL ) dengan tiga blok,  berdasarkan perbedaan penerimaan cahaya. Perlakuan dosis pupuk NPK, terdiri 4 level yaitu : P1 (tanpa dipupuk NPK), P2 ( dosis 200 kg/ ha), P3 (dosis 300 kg/ha dan P4(dosis 400kg/ha) . Data dianalisis dengan Uji F, Uji  dengan anova tabel, dan diuji lanjut dengan DMRT 5 % .Hasil penelitian  menunjukkan  perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap hasil cabe rawit rama. Hasil terbaik pada perlakuan  400 kg/ha (P4)  yaitu sebesar Rp17.655.660,00 kg /ha, diikuti perlakuan P3 (NPK 300 kg/ha) yaitu   sebesar Rp15.474.060,00 kg/ha dan selanjutnya perlakuan P2 (NPK 200 kg/ha) sebesar  Rp13.123.206, 00 kg/ha. Hasil terendah pada pelakuan tanpa pupuk NPK (P1) yaitu sebesar  Rp11. 941.000,00 kg /ha. Hasil analisis usahatani, budidaya cabe rawit rama menguntungkan. Keuntungan  terbesar pada perlakuan P4 yaitu sebesar  Rp 147.781.600,00 /musim tanam/ha atau Rp24.630.266,67/bulan/ha. Keuntungan terendah pada perlakuan P1 yaitu sebesar Rp 92.642.940, 00/ musim tanam / ha. Ditinjau dari RC-ratio,  semua perlakuan harga RC-ratio >1 yang berarti usahatani cabe rawit rama efisien dan mampu berdayasaing. Kata Kunci : Dosis NPK, Hasil, Analisis Usaha Tani, Cabe Rawit Rama.
Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Darsini, Darsini
WIDYATAMA Vol 20, No 2 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain Troli Ergonomis sebagai AlatAngkut Gas LPG Darsini Teknik Industri – Fakultas Teknik - Univet Bantara Sukoharjoe-mail: dearsiny@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah merancang desain troli untuk mengangkut tabung LPG gas 3 kg diagen LPG, karena itu diperlukan ukuran alat bantu troli pengangkut tabung LPG di agen sesuai dengan ukuran tubuh rata-rata pemakainya agar dapat terjangkau dengan nyaman dalam penggunaan troli yang dirancang. Metode yang digunakan adalah pengukuran data antropometri dalam satuan cm dengan ketelitian 0,1 cm dari 30 orang. Data yang diukur adalah tinggi siku berdiri (tsb), Panjang ibu jari (Pij), Panjang Jari telunjuk (Pjt) dan Lebar telapak tangan (Ltt). Untuk perancangan digunakan persentil 5. Penelitian ini disimpulkan bahwa ditemukan rancangan troli dengan menggunakan data antropometri dengan persentil 5 dengan spesifikasi : tinggi troli dan pegangan troli 100 cm, keliling lingkaran dan diameter pegangan troli 5,21 cm, dameter pegangan troli (handle troli) 16,25 cm, diameter dalam alas troli disesuaikan dengan ukuran tabung elpiji 3 kg yaitu 26 cm, dan diameter roda 12 cm. Kata-kata kunci :Desain troli, ergonomis, alat angkut  
Norma dan Etika Sopan Santun antara Budaya Barat (Amerika) Suryono, Joko
WIDYATAMA Vol 19, No 1 (2010)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Norma dan Etika Sopan Santun antara Budaya Barat (Amerika)dan Budaya Timur (Indonesia)  Joko Suryono  Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Veteran Bangun NusantaraJl. S.Humardani No. 1 Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156 Fax. (0271) 591065  Abstrak Dari tahun ke tahun mobilitas manusia antar negara semakin meningkat freskuensinya dan pemahaman identitas budaya setempat menjadi penting di samping bahasa. Dalam rangka memahami identitas budaya  setempat, seseorang harus menyiapkan mentalnya untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat setempat. Kebudayaan terbagi dalam 4 (empat) unsur pokok, yaitu: (a) Keluarga, (b) Alat-alat teknologi, (c) Sistem ekonomi, dan (d) Kekuatan politik. Kebudayaan bukanlah sebuah konsep dalam hubungan makna-makna individu semata, namun ada kolektifitas yang merujuk pada makna-makna yang terbagi/digunakan bersama. Terdapat tiga perbedaan dalam konseptualisasi identitas budaya yaitu; (1) Subyek pencerahan, (2) Subyek sosiologis, dan (3) Subyek postmodern. Identitas budaya dibuat di sekitar perbedaan mendasar, tidak hanya direfleksikan berkaitan dengan sesuatu yang ditetapkan dan alami tetapi hal tersebut meliputi proses “menjadi”. Selain keempat hal tersebut, ada beberapa istilah lain yang juga perlu dipahami dalam rangka perjalanan seseorang memasuki budaya negara lain. Istilah-istilah tersebut adalah “Cultural Shock”. Cultural shock merupakan kondisi psikis seseorang yang tidak memiliki ‘pengetahuan’ mengenai identitas budaya  asing, yang dihubungkan dengan situasi khusus antar budaya, sehingga orang tersebut cenderung menerapkan budaya yang dia miliki untuk menghadapi budaya asing tersebut. Identitas budaya  yang berbeda juga mempunyai norma dan etika sopan santun yang berbeda pula antara negara satu dengan yang lainnya. Dalam pemaparan contoh di sini akan dimulai  dari konsep polite fiction yang diambil, potret masing-masing polite fiction di negara Amerika dan Indonesia, cultural conflict yang ditemui, dan terakhir tentang cultural resolution-nya. Kata kunci : budaya, identitas budaya, lintas budaya, polite fiction
Sanditama Kawedhar Efendi, Agus
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanditama Kawedhar Agus Efendi Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra DaerahFKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo   Jl. Letjen S. Humardani No.1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521Telp. (0271) 593 156 , Fax. (0271) 591 065  Abstrak Serat Tripoma adalah salah satu serat yang berisi ajaran bela Negara. Yaitu, kecintaan terhadap Negara melebihi kecintaannya terhadap saudara. Bahkan, panggilan untuk membela Negara itu tidak lagi dilandasi pemikiran benar dan salah. Inti ajaran yang ingin disampaikan penulisnya, KGPAA Mangkunagara IV adalah melu handarbeni, melu hangrungkebi, dan mulat sarira hangrasa wani ‘ikut memiliki, ikut membela, dan berani mengakui kesalahan’. Konflik batin yang dialami tiga tokohnya, yaitu Basukarno, Suwondo, dan Kumbokarno mempertegas nilai yang disampaikan penulisnya lewat tembang yang di dalam pertunjukkan wayang diwujudkan dalam catur ‘dialog’ lewat dalang. Kata kunci: handarbeni, hangrukebi, mulat sarira hangrasa wani, guna, kaya, puru. 
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Haryanti, Titik; Sunardi, Sunardi
WIDYATAMA Vol 19, No 1 (2010)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Titik Haryanti dan  Sunardi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.Jl. Letjen S. Humardani No1. Sukoharjo 57552 Telp (0271) 530156 Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas  Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Populasi penelitian ini adalah semua balita yang berkunjung ke Puskesmas Polokarto selama periode bulan Januari – Oktober 2009 baik yang menderita diare maupun yang tidak menderita diare yaitu sebesar 11.837 balita. Sampel penelitan sebesar 95 balita yang diambil dari balita yang berkunjung ke Puskesmas Polokarto selama 2 minggu. Dari penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan responden tentang kejadian diare adalah sebesar 21% responden mempunyai pengetahuan yang baik, sebesar 71,6% responden mempunyai pengetahuan yang cukup dan sebesar 7,4% responden mempunyai pengetahuan yang kurang. Sikap responden tentang kejadian diare diketahui bahwa sebesar 79% responden mempunyai sikap mendukung terhadap pernyataan tentang kejadian diare dan sebesar 21% responden yang mempunyai sikap tidak mendukung terhadap pernyataan tentang kejadian diare. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap responden dengan kejadian diare pada balita. Kata-kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Ibu, Diare, Balita.
Optimalisasi Lactobacillus Plantarum Pada Fermentasi Untuk Menurunkan Saponin Dalam Daun Trembesi (Albizia Saman) Sariri, Ahimsa Kandi
WIDYATAMA Vol 22, No 1 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari suhu optimal bagi Lactobacillus plantarum dalam proses fermentasi daun trembesi (Albizia saman). Daun trembesi yang telah dipritili sebelum difermentasi diberi dengan Lactobacillus plantarum secara merata, kemudian dibagi dalam perlakuan yaitu  T1 = suhu fermentasi 33oC , T2 = suhu fermentasi 37oC dan  T3 = suhu fermentasi 40oC. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok pola searah. Analisis yang dilakukan adalah analisis saponin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi suhu optimalisasi fermentasi daun trembesi dengan Lactobacillus plantarum berbeda secara nyata terhadap kandungan saponin daun trembesi. Pada suhu fermentasi dari 33oC kandungan saponin daun trembesi sebesar 0,023%. Suhu fermentasi 37oC memberikan penurunan kandungan saponin daun trembesi sebesar 0,022%  tetapi ketika suhu fermentasi 40oC memberikan penurunan kandungan saponin dalam daun trembesi sebesar 0,041%. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suhu 37oC merupakan suhu fermentasi yang optimal bagi Lactobacillus plantarum dalam menurunkan kandungan saponin daun trembesi. Kata Kunci : Lactobacillus plantarum, suhu, fermentasi, saponin.
PENGELOLAAN PROGRAM STUDI Widarwati, Nunun Tri
WIDYATAMA Vol 21, No 2 (2012): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGELOLAAN PROGRAM STUDI Dra. Nunun Tri Widarwati, M.Hum. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Univet BantaraJl. Sujono Humardani No. 1 Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156 Faks. (0271) 591065. AbstrakProgram Studi yang dikelola secara professional akan menghasilkan lulusan yang handal dan dapat berperan di masyarakat secara luas. Untuk menjawab tantangan global tersebut, Program Studi harus bisa membuktikan melalui manajemen, tata kelola dan kesehatan organisasi. Tata kelola yang lebih spesifik diterjemahkan ke dalam bentuk pengelolaan program-program studi. Kesehatan organisasi Program Studi akan ditentukan oleh aspek kesehatan bidang akademik dan keuangan. Jika kedua aspek ini tercapai, maka akan berdampak aspek sumber daya manusianya. Sistim tata kelola Program Studi yang sehat akan menganut kebebasan otonomi. Kebebasan otonomi itu sangat terkait dengan otonomi akademik, finansial dan manajemen.  Ketiga unsur tersebut menjadi tiga serangkai mutiara dalam membuat sebuah Program Studi akan bisa memenuhi harapan masyarakat. Manajemen yang lebih krusial dalam pengelolaan Program Studi terletak pada akademik yang bersifat lentur, akuntabilitas dan terukur. Salah satu dari aspek  akademik yang sangat penting terletak pada program studi yang ada. Program studi tersebut sebagai cerminan yang membentuk jati diri calon sarjana dan cendikiawan ke depan. Di program studi inilah nantinya menjadi barometer bagi kualitas lulusannya.   Kata Kunci : Program Studi, Keuangan, Akademik, Manajemen

Page 9 of 10 | Total Record : 91