Claim Missing Document
Check
Articles

Mengenal Tembang Macapat Efendi, Agus
WIDYATAMA Vol 20, No 2 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengenal Tembang Macapat Agus Efendi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah FKIP Univet Bantara SukoharjoJl. Letjen. S. Humardani No. 1 Sukoharjo 57521 Telp. 0271593156 Abstrak Tembang Macapat adalah bagian dari empat jenis Tembang yaitu, tembang gedhe, tembang tengahan, tembang  cilik dan tembang dolanan. Tembang Macapat masih sering digunakan atau dipakai pada acara-acara tertentu seperi pertunjukkan Wayang, pentas Karawitan dan sebagainya dan bahkan masih digunakan sebagai salah satu materi pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada tingkat sekolah dasar sampai menengah atas. Jadi tembang Macapat masih hidup dan berkembang sampai sekarang. Tembang Macapat juga memiliki pedoman-pedoman di dalam penciptaannya, yang di dalam satu pada (bait)nya ada aturan-aturan tersendiri yang harus ada. Syair-syair atau cakepan yang ada di dalam tembang macapat juga syarat dengan nuansa keindahan sastra yang indah dan tidak gampang dimengerti apabila tidak memahami asal muasal kata-kata yang dipakai dan dalam istilah Jawa disebut tidak mlaha atau vulgar seperti bahasa sehari-hari. Tembang macapat merupakan hasil karya sastra yang luar biasa yang didalamnya syarat dengan nilai-nilai atau ajaran yang luhur, yang karena nilai-nilai tersebut membuat tembang macapat masih hidup dan berkembang sampai saat ini. Jenis-jenis tembang macapat adalah mijil, maskumambang, sinom, pangkur, dhandhanggula, asmaradana, gambuh, kinanthi, pocung. Seseorang yang ingin belajar tembang macapat tidak hanya bisa melagukan atau bisa nembang saja tetapi harus mengetahui isi dan inti tembang tersebut. Terdapat beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam belajar tembang Macapat yaitu : 1) Pahami arti tembang Macapat, 2) Pahami isi Tembang Macapat, 3) Temukan inti tembang, 4) Perhatikan guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan, 5) Perhatikan pembagian bait (pada) masing-masing tembang, 6) Pahami pengelompokan (pupuh) dalam tembang Macapat, 7) Sering mendengarkan, dan 8) Berlatih secara rutin  Kata-kata kunci : Tembang macapat, Belajar tembang 
Sanditama Kawedhar Efendi, Agus
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanditama Kawedhar Agus Efendi Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra DaerahFKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo   Jl. Letjen S. Humardani No.1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521Telp. (0271) 593 156 , Fax. (0271) 591 065  Abstrak Serat Tripoma adalah salah satu serat yang berisi ajaran bela Negara. Yaitu, kecintaan terhadap Negara melebihi kecintaannya terhadap saudara. Bahkan, panggilan untuk membela Negara itu tidak lagi dilandasi pemikiran benar dan salah. Inti ajaran yang ingin disampaikan penulisnya, KGPAA Mangkunagara IV adalah melu handarbeni, melu hangrungkebi, dan mulat sarira hangrasa wani ‘ikut memiliki, ikut membela, dan berani mengakui kesalahan’. Konflik batin yang dialami tiga tokohnya, yaitu Basukarno, Suwondo, dan Kumbokarno mempertegas nilai yang disampaikan penulisnya lewat tembang yang di dalam pertunjukkan wayang diwujudkan dalam catur ‘dialog’ lewat dalang. Kata kunci: handarbeni, hangrukebi, mulat sarira hangrasa wani, guna, kaya, puru. 
Pragmatic Study of Discourse Hegemony on the Enactment of Dhalang Trah in Ruwatan Ceremony: A Critical Discourse Analysis Approach Efendi, Agus; Purwasito, Andrik; Sudardi, Bani; Abdullah, Wakit
KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE Vol 8, No 2 (2016): Komunitas, September 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v8i2.6754

Abstract

This study applies qualitative research with Critical Discourse Analysis (CDA) of Fairclough (1995) and the criticism on the ideological dissection of social opacities. The data collection encompasses the interactive and non-interactive techniques which involve the techniques of in-depth interviewing, observation and content analysis. Results of the analysis reveal that units of language use reflected from the texts and contexts of the ruwat puppeteer based genealogys enactment can be traced from the use of modalities, the phrase ‘mboten kalilan’ (impermissible, unable) in the decree of dhalang ruwat can be further extend to express the word ‘unable’ and ‘able to’, other aspects such as politeness, metaphors, ethos which is classified into the verbal and non-verbal discourse are the devices of discursive enactment of the elite power of dhalang trah. The findings conclude that there is arising symptoms of social inequality narrowing the role and significance of the non-ruwat puppeteers. The hegemonic practice such as the discursive enactment of dhalang trah (descendent of Ki Lebdajiwa) is determined by certain associations which try to normalize certain condition. The argument which refers to the enactment of Ki Lebdajiwa and his descendants as the holder of power is enacted through transactional form, where power is centered on one point.
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BARU TERHADAP POLA INTERAKSI SOSIAL ANAK DI KABUPATEN SUKOHARJO Efendi, Agus; Astuti, Puwani Indri; Rahayu, Nuryani Tri
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 18, No 2: Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/humaniora.v18i2.5188

Abstract

This study aims at analyzing and describing the use of digital media by elementary school students, the pattern of social interaction of the students and the influence of new media use on the students’ social ability. This research is explanative and has causal correlation with survey method using main instrument of questionnaire. The population covers students aged 8-12 years of elementary school students of Sukoharjo regency with total number 11.263 children fromn 554 elementary schools. The sample size is 80 students. The results showed that the rate of use of new media among the children was in the medium category (1.89), and social interaction in high category (2.45). The assumption which states that the higher the use of new media the social interaction of children tends to be lower is acceptable. It was proved with a correlation coefficient of 0.54 at degrees of freedom 0.05 or 95% confidence level.
Pragmatic Study of Discourse Hegemony on the Enactment of Dhalang Trah in Ruwatan Ceremony: A Critical Discourse Analysis Approach Efendi, Agus; Purwasito, Andrik; Sudardi, Bani; Abdullah, Wakit
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 8, No 2 (2016): Komunitas, September 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v8i2.6754

Abstract

This study applies qualitative research with Critical Discourse Analysis (CDA) of Fairclough (1995) and the criticism on the ideological dissection of social opacities. The data collection encompasses the interactive and non-interactive techniques which involve the techniques of in-depth interviewing, observation and content analysis. Results of the analysis reveal that units of language use reflected from the texts and contexts of the ruwat puppeteer based genealogy's enactment can be traced from the use of modalities, the phrase ‘mboten kalilan’ (impermissible, unable) in the decree of dhalang ruwat can be further extend to express the word ‘unable’ and ‘able to’, other aspects such as politeness, metaphors, ethos which is classified into the verbal and non-verbal discourse are the devices of discursive enactment of the elite power of dhalang trah. The findings conclude that there is arising symptoms of social inequality narrowing the role and significance of the non-ruwat puppeteers. The hegemonic practice such as the discursive enactment of dhalang trah (descendent of Ki Lebdajiwa) is determined by certain associations which try to normalize certain condition. The argument which refers to the enactment of Ki Lebdajiwa and his descendants as the holder of power is enacted through transactional form, where power is centered on one point.
Model Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Jawa Melalui Pemanfaatan Upacara Ritual Nuryani Tri Rahayu; Setyarto Setyarto; Agus Efendi
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v12i1.358

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pewarisan nilai-nilai budaya Jawa melalui pemanfaatan upacara ritual dengan maksud agar nilai-nilai budaya Jawa dapat kembali menjadi filosofi dan mewujud dalam perilaku hidup masyarakat Jawa. Pemanfaatan ritual dimaksudkan untuk lebih memberdayakan potensinya mengingat penyelenggaraannya oleh masyarakat dan beberapa pemerintah daerah selama ini hanya diarahkan untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata. Target khusus penelitian ini meliputi; (a) Pengujian teoretis model konseptual dan uji cobanya dalam skala kecil, (b) Deskripsi efektivitas model konseptual (c) Tersusunnya model konseptual efektif pewarisan nilai-nilai budaya Jawa melalui pemanfaatan upacara ritual. Metode yang digunakan antara lain : (a) Studi pustaka dan pelacakan hasil penelitian relefan untuk memantapkan rancangan penelitian, (b) Expert judgment melalui seminar /lokakarya untuk uji teoretis rancangan model konseptual, (c) Studi Experimental untuk uji coba model, dan (d) Survei analitik untuk pengukuran efektivitas model. Lokasi penelitian di Kabupaten Wonogiri dan jenis penelitian studi deskriptif kualitatif. Sampel ditentukan secara purposive dan pengumpulan data dengan teknik indepth interview, observasi berperan pasif, content analysis, dokumentasi, dan Focus Group Discussion. Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara teoretis model konseptual pewarisan nilai-nilai budaya Jawa melalui pemanfaatan upacara ritual tepat untuk diaplikasikan di kalangan masyarakat pendukung budaya Jawa. Pesan dalam proses pewarisan tersebut menghasilkan efek kognitif dan afektif dalam arti dapat menambah pengetahuan tentang makna simbol yang digunakan dalam ritual dan mampu mengubah sikap ke arah yang lebih positif terhadap penyelenggaraan ritual.
Pragmatic Study of Discourse Hegemony on the Enactment of Dhalang Trah in Ruwatan Ceremony: A Critical Discourse Analysis Approach Efendi, Agus; Purwasito, Andrik; Sudardi, Bani; Abdullah, Wakit
Komunitas Vol 8, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v8i2.6754

Abstract

This study applies qualitative research with Critical Discourse Analysis (CDA) of Fairclough (1995) and the criticism on the ideological dissection of social opacities. The data collection encompasses the interactive and non-interactive techniques which involve the techniques of in-depth interviewing, observation and content analysis. Results of the analysis reveal that units of language use reflected from the texts and contexts of the ruwat puppeteer based genealogy's enactment can be traced from the use of modalities, the phrase ‘mboten kalilan’ (impermissible, unable) in the decree of dhalang ruwat can be further extend to express the word ‘unable’ and ‘able to’, other aspects such as politeness, metaphors, ethos which is classified into the verbal and non-verbal discourse are the devices of discursive enactment of the elite power of dhalang trah. The findings conclude that there is arising symptoms of social inequality narrowing the role and significance of the non-ruwat puppeteers. The hegemonic practice such as the discursive enactment of dhalang trah (descendent of Ki Lebdajiwa) is determined by certain associations which try to normalize certain condition. The argument which refers to the enactment of Ki Lebdajiwa and his descendants as the holder of power is enacted through transactional form, where power is centered on one point.
Assistance in the Preparation of Scientific Articles in the National Journal for Teachers Efendi, Agus; Maryono, Dwi; Sujana, Yudianto; Basori, Basori
Jurnal Abdimas Vol 27, No 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v27i2.48586

Abstract

Writing scientific papers aims to express ideas, thoughts and information in the form of writing and a writer is able to distinguish between opinions and facts. The purpose of the service is to improve the ability of teacher professionalism by equipping teachers in terms of strategies for compiling scientific papers correctly in accordance with writing guidelines, and equipping teachers in procedures for publishing scientific articles in accredited journals scientific publications for teachers who are prerequisites for promotion and position, so as to motivate teachers to make more quality scientific work. The method of implementing assistance in writing scientific articles includes activity steps that emphasize the learning process. This mentoring activity is built on the basis of active participation (participation) of trainees in all aspects of training activities, starting from planning, implementation, to the assessment stage of learning activities in training. The implementation of assistance in the preparation of scientific articles in the National Journal for teachers of SMKN 1 Sawit Boyolali is divided into three groups of speakers as follows, namely: 1) Format of writing scientific articles 2) Mendeley, 3) Online Journal System. The results achieved in this activity are that teachers have increased the motivation of teachers to write papers, conceptual articles and research articles and can increase the understanding, ability and skills of teachers writing scientific papers. Teachers have a basic understanding of how to identify, select and formulate topics and titles, compile outlines, collect writing materials, organize, and conceptualize writing, as well as scientific writing and editing using mendeley software. 63.6% of teachers have the intentionto write articles in scientific journals. Teachers enthusiastically participate in community service activities that are attended by 100% of the stipulated conditions. Teachers are able to understand the rules and procedures in writing scientific papers, the process of stages in making articles and guidance in publishing articles with the help of mendeley software.
Makna Simbolik Pacul dan Nilai Pendidikan yang Terkandung di dalamnya (Kajian Etnolinguistik) Hapsari, Pradnya Paramita; Efendi, Agus; Widiatmi, Tri; Deswijaya, R.Adi; Harsono, Harsono
Journal of Education Research Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i3.1391

Abstract

Penelitian ini berlatarbelakang dari rasa penasaran terhadap sebuah alat tradisional yang dipakai oleh petani untuk mencangkul di Sawah berupa pacul. Yang pada kenyataannya hanyalah sebuah alat sederhana namun ternyata memiliki makna simbolik atas penamaan tersebut. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna simbolik pacul dan nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan kajian teori mengenai makna simbolik, simbol dan nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah hasil transliterasi wawancara dengan narasumber yang ahli dibidangnya mengenai makna simbolik pacul dan nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian ini mendeskripsikan mengenai makna simbolik pacul yang merupakan kesatuan dari bawak, tandhing, lempeng dan langkir. Juga dapat mengetahui nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya diantaranya nilai religius, dan nilai sosial yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan E-modul Panduan Aplikasi SIFOR TERPADU untuk Pengelolaan Keuangan BKM Sejahtera Mandiri Fitriani, Migut; Efendi, Agus; Roemintoyo, Roemintoyo
CAKRAWALA Vol 17, No 2: Desember 2023
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v17i2.605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengimplementasian aplikasi SIFOR (Sistem Informasi) TERPADU untuk pengelolaan keuangan menjadi lebih mudah karena e-modul ini simple bisa dibaca sewaktu-waktu dan dibawa kemana-mana. Jenis penelitian ini yaitu pengembangan dengan menggunakan model 4D. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni ahli media dan ahli materi. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan angket dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-modul yang dikembangkan dinyatakan valid dengan hasil review ahli media (90%), hasil review ahli materi (88%), Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar e-modul yang dikembangkan berada dalam kualifikasi sangat baik, sehingga sangat layak untuk dikembangkan dan dibelajarkan kepada peserta pengelola keuangan serta nasabah yang ada di BKM Sejahtera Mandiri
Co-Authors Abidin*, Zainul Ahoen, Bahori Akhmad Arif Musadad Alfi Sahri Andrik Purwasito Anggoro Pudyastowo, Purbo Ariyanto, Yuyun Astuti, Puwani Indri badriyah, Nurul lailatul Bambang Ikhwanto Bani Sudardi Basori Basori Budihardjo, Billy Cahyono, Budi Tri Caroline, Reza Cucuk Wawan Budiyanto Deswijaya, Adi Deswijaya, R Adi Deswijaya, R.Adi Dwi Maryono Endrayani, Iin Erika Laras Astutiningtyas Fatma Sukmawati, Fatma Febri Liantoni, Febri Fitriani, Migut Gunarhadi Gunarhadi Gunarhadi, Gunarhadi Handayani, Agustia Hapsari, Pradnya Paramita Harsono Harsono Harsono Januar Budi Asmari Julianto, Nur Masruri, Muhammad Agil Maulana, Iwan Mohamad Zain Musa, Mohamad Zain Muhammad Akhyar Muhammad Farid Wadjdi Munawir Yusuf Nur Atikasari Nur Auliyani, Zalfa Zahiroh Nurul Humaidah Nuryani Tri Rahayu Nuryani Tri Rahayu Palupi, Dian Exsi Pambudi, Nugroho Agung Pardyatmoko , Pardyatmoko Pardyatmoko, Pardyatmoko Pradnya Paramita Hapsari Pratama, Alvonda Rizqi Pratiwi, Intan Ajeng Priyatiningsih, Nurpeni Purwaningsih, Lisa Purwanto, Andrias Puspanda Hatta Qodr, Taufiq Subhanul R. Adi Deswijaya Rahmatullah, Putera Islamiyadi Rizkiana, Ajeng Roemintoyo Roemintoyo Samin Santosa, Eka Budhi Sari, Damar Fatika Setyarto Setyarto Singgih Subiyantoro Siswandari Siswandari, Siswandari Sri Sumaryati Sri Yamtinah Sudianto, Sudianto Sulistiyo, Budi Tigowati Tigowati, Tigowati Tiyarno, Raka Pratama Tri Widiatmi Tri Widiatmi Vitariyanti, Diyan Wakit Abdullah Rais Widyaloka, Dhagan - Wulansari, Puput Yudianto Sujana Yudianto Yudianto