cover
Contact Name
Nego Linuhung
Contact Email
aksioma.ummetro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aksioma.ummetro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
ISSN : 20898703     EISSN : 24425419     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSIOMA JOURNAL, e-ISSN: 2442-5419, p-ISSN: 2089-8703 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and Islāmic studies in the field of science Mathematics Education. AKSIOMA JOURNAL published two times a year, the period from January to June and July to December, published by the Scientific Publication Unit FKIP University of Muhammadiyah Metro.
Arjuna Subject : -
Articles 76 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2021)" : 76 Documents clear
ANALISIS KESALAHAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN Rissa Prima Kurniawati; Fida Rahmantika Hadi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.132 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3530

Abstract

Many students in elementary school make mistakes when solving math problems, especially misconceptions. This is caused by a lack of mathematical material understanding, students are lazy to open mathematics books or notes, and students are lazy to do assignments given by the teacher. This study aims to analyze the mistakes of fifth grade elementary school students in solving HOTS math’s problems based on Newman. This type of research in this research is qualitative research. The data collection techniques include tests, interviews, and documentation. Data analysis techniques in this study were data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the study, the mistakes made by fifth grade students of SDN 02 Mojorejo Kota Madiun were reading errors, comprehension errors, transformation errors, process skill errors, and answer errors. end (encoding error). The most frequent mistakes made were misunderstanding and process skills errors. Some of the factors that cause students to make mistakes are students who are not familiar with HOTS math problems, students do not write down what is known and asked from the questions, lack of mastery on the material of volume shapes, and students are not careful in answering math questions
KOMUNIKASI IDE MATEMATIS GAYA BELAJAR VISUAL DAN KINESTETIK DALAM PEMBELAJARAN ONLINE Zukhrufurrohmah Zukhrufurrohmah; Akhsanul In'am; Dian Cahyaningasri
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi ide matematis gaya belajar visual dan kinestetik pada pembelajaran online dalam menyelesaikan masalah terkait geometri. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah angket, tes, dan wawancara. Subjek penelitian adalah 77 mahasiswa Pendidikan Matematika semester V yang menempuh mata kuliah Geometri Analitik. Dua mahasiswa dari setiap gaya belajar secara acak dipilih yang memiliki kemampuan komunikasi ide matematis katagori baik dan cukup untuk kemudian diwawancara. Analisis data hasil pengisian angket gaya belajar dilakukan secara kuantitatif. Sedangkan data hasil tes dianalisis dengan mengkategorikan hasil pengerjaan maahsiswa berdasar keterpenuhinya indikator komunikasi ide matematis, hasil wawancara digunakan sebagai data penegas dan pelengkap hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi ide matematis gaya belajar visual berbeda dengan gaya belajar kinestetik. Subjek dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan komunikasi ide matematis lebih baik dibandingkan gaya belajar kinestetik pada pembelajaran online materi geometri analitik. Subjek yang memiliki gaya belajar visual lebih dominan menguasai indikator kedua terutama dalam menulis prosedur penyelesaian masalah secara runtun. Sedangkan subjek dengan gaya belajar kinestik tidak memiliki penguasaan secara dominan pada indikator komunikasi ide matematis.
EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE TECHNOLOGY ENGINEERING ART MATHEMATIC (STEAM) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Muhammad Syahril Harahap; Febriani Hastini Nasution; Nurhidaya Fithriyah Nasution
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.01 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3633

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan keefektifan penggunaan pendekatan pembelajaran STEAM (Science Technology Engineering Art Mathematics) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas tujuh SMP Negeri 9 Padangsidimpuan. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode eksperimen (one group pretest post test design) dengan 28 siswa sebagai sampel dan yang diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling dari 206 siswa. Observasi dan tes digunakan dalam mengumpulkan data. Teknik analisis data menggunakan analisis butir soal, analisis deskriptif dan uji-t sebagai analisis hipotesis. Berdasarkan analisis deskriptif, ditemukan: (a) rata-rata menggunakan pendekatan pembelajaran STEAM adalah 3,8 (kategori sangat baik) dan (b) rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa sebelum menggunakan pendekatan pembelajaran STEAM adalah 62,73 (kategori cukup) setelah menggunakan pendekatan pembelajaran STEAM adalah 80,05 (kategori sangat baik). Selanjutnya, berdasarkan statistik inferensial dengan menggunakan uji sampel berpasangan, Efektivitas pendekatan pembelajaran Science Technology Engineering Art Mathematic (STEAM) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 9 Padangsidimpuan pada materi untung dan rugi memiliki nilai signifikan , berarti terdapat perbedaan nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran Science Technology Engineering Art Mathematic dan konvensional.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS MENGGUNAKAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DAN LEARNING TOGETHER Supratman Supratman; La Ode Sirad Sirad; Andriani Putri
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.964 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3648

Abstract

AbstrakPenelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana kemampuan berpikir krits matematika siswa pada kelas yang diajar dengan mengunakan model pembelajaran STAD (2) Bagaimana kemampuan berpkir kritis matematika siswa pada kelas yang diajar menggunakan model pembelajran Learning Together (3) Apakah terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpkir kritis matematika siswa yang diajar menggunkan model pembelajaran STAD dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Learning Together. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD dan Learning Together. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Latambaga Tahun Ajaran 2018/2019 yang teridiri atas 4 kelas dengan jumlah keseluruhan sebanyak 94 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.Selanjutnya hasil pengujian berdasarkan pengujian hipotesis: dilakukan statistik uji-t (polled varian) diperoleh , yang berarti  diterima. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai secara signifikan anatara kelas eksperiimen I dan kelas eksperimen II. Kata kunci:  Kemampuan berpikir kritis; learning together; STAD Abstract This research is an experimental research, with the aim of knowing: (1) How are students 'critical thinking skills in a class taught using the STAD learning model (2) How are students' critical mathematical thinking skills in a class taught using the Learning Together learning model (3) Are There is a difference in the average critical thinking ability of students who are taught using the STAD learning model and students who are taught using the Learning Together learning model. The hypothesis in this study is that there is a difference in the average critical thinking ability of students who are taught using the STAD and Learning Together learning models. The population in this study were all class VIII students of SMP Negeri 2 Latambaga for the 2018/2019 academic year, which consisted of 4 classes with a total of 94 students. Sampling was done using cluster random sampling. Sampling was done by random sampling. The data analysis technique uses descriptive statistics and inferential statistics. Furthermore, the test resuLearning Togethers are based on hypothesis testing: t-test statistics are carried out (polled variant) is obtained , which mean received. Thus, there is no significant difference in mean scores between the experimental class I and the experimental class II. Keywords: Critical thinking ability; learning together; STAD
SELF-EFFICACY OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ONLINE LEARNING Sri Ningsih; Sugiman Sugiman
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.771 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3561

Abstract

The purpose of this study was to see how self-efficacy of students towards the learning process online amid the Covid-19 outbreak. This research is a descriptive study that describes self-efficacy based on the dimensions that exist in self-efficacy and is summarized and used as a measurement tool or instrument, namely the level (magnitude) associated with task difficulties, strength related to the effort made by students, and energy-related to space. the scope of student beliefs. The instrument used was a non-test in the form of a questionnaire self-efficacy consisting of 30 statements with 4 choices and 616 respondents. The result is that the dimensions of the level of Indonesian SMP / MTs students are in the medium category with a percentage of 55.04%, which means that when students are faced with difficult tasks during learning online, students can overcome them. The dimension strength is in the medium category with a percentage of 56.82%, this shows that the efforts and resilience of Indonesian SMP / MTs students in doing assignments in learning are online quite persistent and do not give up easily. The dimension generality is in the medium category with a percentage of 45.94%, which means that Indonesian SMP / MTs students' confidence in completing different tasks is quite good. In general, the self-efficacy of Indonesian SMP / MTs students in learning online is quite good.
MODEL PEMBELAJARAN VIRTUAL FLIPPED CLASSROOM: EFEK PADA MOTIVASI DAN KINERJA KALKULUS MAHASISWA Arbain Arbain; Fitriyani Hali
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.868 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dari penerapan model pembelajaran Virtual Flipped Classroom (VFC) ditinjau dari motivasi dan kinerja kalkulus mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest design.  Penelitian ini dilakukan di Prodi Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sembilanbelas November Kolaka. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa yang memprogram mata kuliah kalkulus I sebanyak 28 orang. Untuk mengitahui kefektifan model VFC terhadap kinerja kalkulus mahasiswa menggunakan uji paired sample t-test. Sedangkan untuk mengetahui keefektifan motivasi menggunakan uji MANOVA satu arah. Uji normalitas data menggunakan Shapiro Wilk dan uji homogenitas data menggunakan Lavene Test turut disertakan sebagai uji asumsi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi mengalami peningkatan yang signifikan setelah penerapan model VFC. Demikian pula dengan variabel kinerja kalkulus mahasiswa, hasil uji t menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor kinerja kalkulus mahasiswa sebelum dan sesudah penerapan model VFC. Model pembelajaran VFC efektif terhadap motivasi dan kinerja kalkulus mahasiswa.
DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS Ida Yuliani; Tri Atmojo Kusmayadi; Farida Nurhasanah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.073 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3685

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari disposisi matematis. Penelitian dilakukan di kelas VIII B SMP Takhassus Al Qur'an Pekuncen. Subjek penelitian adalah enam siswa yang diambil dari kategori disposisi matematika tinggi, sedang, dan rendah. Data diambil dari hasil angket disposisi matematis, hasil tes dan hasil wawancara kemampuan pemecahan masalah. Hasil dari penelitian ini adalah siswa dengan kemampuan disposisi matematis tinggi memiliki kemampuan yang baik dalam memahami masalah terbukti dari hasil wawancara, menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan dengan bahasanya sendiri tetapi belum menuliskannya secara lengkap. Tepat dalam merencanakan penyelesaian, perhitungan dan pelaksanaan rencana sehingga memperoleh hasil yang benar. Tahap memeriksa kembali tidak dilaksanakan oleh siswa dengan kemampuan disposisi tinggi kecuali merasa ada keganjalan pada solusi yang diperoleh. Siswa dengan kemampuan disposisi matematis rendah sudah berusaha menuliskan data yang diperoleh dalam bahasanya sendiri tetapi membutuhkan stimulus pertanyaan pada saat wawancara, kurang tepat dalam merencanakan solusinya, perhitungan dan memanfaatkan data sehingga menghambat tahap melaksanakan rencana. Siswa dengan kemampuan disposisi matematis rendah memerlukan perhatian khusus dari guru karena masih kesulitan memahami masalah sehingga tidak dapat melewati empat tahapan pemecahan masalah. Siswa dengan kemampuan disposisi matematis sedang dan rendah tidak melaksanakan tahap memeriksa kembali.
SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) MATEMATIKA PADA BUKU TEMATIK TERPADU KURIKULUM 2013 Norma Dewi Shalikhah; Arif Wiyat Purnanto; Irham Nugroho
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.652 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3442

Abstract

Low ability of students solving the problems can be overcome by accustomed to work on Higher Order Thinking Skills (HOTS) which include analyzing (C4), evaluating (C5) and creating (C6). This study aims to find the distribution of Mathematics questions based on HOTS in integrated thematic textbooks in the 2013 curriculum. Its importance is to give an overview to the government, especially teachers about the quality of these books which are used by schools until 2021. This research is a content analysis with a qualitative approach. Data sources in this study are integrated thematic textbooks of Curriculum 2013 revised edition 2018 for grades I to III SD / MI. The data analysis technique uses  percentage analysis. The results showed that the cognitive level of HOTS class I in C4 at 22%, C5 at 4%, C6 at 11%. Class II, C4 at 28%, C5 at 1%, C6 at 6%. Meanwhile, class III, C4 at 29%, C5 at 3%, C6 at 6%. In conclusion, HOTS mathematics questions on cognitive level C4, C5, and C6 in the thematic books of the 2013 curriculum for classes I, II, and III have not reached the criteria for good questions because the percentage of good questions for each cognitive level is C4 40%, C5 30% , and C6 by 30%.
BELAJAR BERSAMA COVID-19:REVIEW IMPELEMENTASI, TANTANGAN DAN SOLUSI PEMBELAJARAN DARING PADA GURU-GURU SMP Ratni Purwasih; Dewi Safitri Elshap
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.234 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3545

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran dalam jaringan (daring) serta tantangan apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat guru dalam proses pembelajaran daring untuk guru sekolah menengah pertama dan solusinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara terstruktur. Subjek penelitian ini adalah 28 guru matematika yang mengajar di berbagai sekolah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Metode penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian ini adalah wawancara dan kuisioner melalui google form.  Teknik pengumpulan data  yang digunakan dalam  penelitian  ini  berupa  angket  terbuka,  wawancara terstruktur dan  dokumentasi. Langkah-langkah penelitian meliputi  pengumpulan data,  reduksi data, penyajian data dan  penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru matematika dalam implementasi  pembelajaran menggunakan  berbagai flatform media sebagai alat bantu pembelajaran daring seperti google meet, google classroom dan E-learning;, respon siswa terhadap pembelajaran daring yaitu postif  serta pembelajaran daring memiliki tantangan/kendala, baik dari aspek sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan teknis implementasinya.
KESALAHAN MAHASISWA SEMESTER PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI TRIGONOMETRI SUDUT TIDAK LANCIP Yayan Eryk Setiawan
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.527 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3458

Abstract

Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa mahasiswa semester pertama masih banyak mengalami kesalahan dalam menyelesaikan masalah fungsi trigonometri sudut tidak lancip. Kesalahan-kesalahan ini perlu diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan mahasiswa semester pertama dalam menyelesaikan masalah fungsi trigonometri sudut tidak lancip beserta faktor-faktor penyebabnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap mahasiswa semester pertama yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan masalah fungsi trigonometri sudut tidak lancip. Subjek penelitian ini terdiri dari 7 mahasiswa program studi pendidikan matematika di salah satu perguruan tinggi di kota Malang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu hasil pekerjaan subjek dan transkrip hasil wawancara dengan subjek. Analisis hasil pekerjaan subjek dilakukan secara deskriptif yang bertujuan untuk mengategorikan kesalahan subjek. Sedangkan analisis transkrip hasil wawancara dilakukan dengan pengkodean yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38 mahasiswa yang mengalami kesalahan diperoleh: 53% mengalami kesalahan konsep, 31% mengalami kesalahan hitung, dan 16% mengalami kesalahan fakta. Kesalahan konsep disebabkan karena kesalahpahaman terhadap konsep sudut referensi dan tidak memperhatikan kuadran. Kesalahan hitung disebabkan kesalahpahaman terhadap operasi hitung dan kurang teliti. Kesalahan fakta disebabkan kurang memperhatikan informasi dalam soal. The results of preliminary research show that the first semester students still experience many errors in solving the problem of non-acute angle trigonometric functions. These errors need further investigation. Therefore, this study aims to describe the errors of the first semester students in solving the problem of non-acute angle trigonometric functions and their causes. This type of research is a qualitative descriptive study with a case study approach to first semester students who experience errors in solving the problem of non-acute angle trigonometric functions. The subjects of this research consisted of 7 students of the mathematics education study program at one of the universities in Malang. The data collected in this study are the results of the subject's work and transcripts of interviews with the subject. Analysis of the results of the subject's work is done descriptively which aims to categorize the subject's errors. While the transcript analysis of the interview results was carried out by coding which aims to determine the factors causing the subject's errors. The results showed that of the 38 students who had errors obtained: 53% had misconceptions, 31% had miscalculations, and 16% had factual errors. Misconceptions are caused due to misunderstanding of the concept of the reference angle and not paying attention to quadrants. Miscalculations are caused by a misunderstanding of arithmetic operations and less thoroughness. Factual errors are caused by not paying attention to the information in the questions.