cover
Contact Name
Nego Linuhung
Contact Email
aksioma.ummetro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aksioma.ummetro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
ISSN : 20898703     EISSN : 24425419     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSIOMA JOURNAL, e-ISSN: 2442-5419, p-ISSN: 2089-8703 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and Islāmic studies in the field of science Mathematics Education. AKSIOMA JOURNAL published two times a year, the period from January to June and July to December, published by the Scientific Publication Unit FKIP University of Muhammadiyah Metro.
Arjuna Subject : -
Articles 92 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2023)" : 92 Documents clear
PENGEMBANGAN BUKU AJAR KONSEP DASAR MATEMATIKA SD BERBASIS MASALAH PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DASAR Wiryanto Wiryanto; Ajeng Rara Veronica; Neni Mariana
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.6771

Abstract

Kesulitan mahasiswa magister pendidikan dasar dalam memperoleh referensi berupa buku yang sesuai dengan RPS mata kuliah Konsep Dasar Matematika SD mengakibatkan proses pembelajaran tidak terlaksana secara maksimal. Maka dari itu, dilakukan penelitian dengan tujuan mengembangkan buku ajar Konsep Dasar Matematika SD yang valid dan praktis. Penelitian berjenis Research and Development (R&D) ini menggunakan model Borg & Gall yang terdiri dari delapan tahap yang meliputi pencarian potensi dan masalah, pengumpulan data awal, desain buku ajar, validasi desain, perbaikan buku ajar, uji coba buku ajar, perbaikan buku ajar, dan uji coba pemakaian. Berdasarkan hasil penelitian, uji validasi buku ajar memperoleh persentase sebesar 91% (sangat valid). Sementara itu, pada uji kepraktisan memperoleh persentase sebesar 92,7% (sangat praktis). Persentase tersebut mengalami peningkatan pada uji coba pemakaian dengan perolehan persentase sebesar 93,5% dengan kriteria sangat praktis. Maka dari itu, buku ajar Konsep Dasar Matematika SD terbukti valid dan praktis. The difficulty felt by master students of basic education in obtaining book references that are by the RPS for the Primary School Mathematics Concepts course resulted in the learning process not being carried out optimally. Therefore, the study was carried out to develop a valid and practical Primary School Mathematics Concepts textbook. This Research and Development (R&D) type study uses the Borg & Gall model which consists of eight stages that include searching for potentials and problems, collecting initial data, textbook design, design validation, textbook repair, textbook testing, textbook repair, and trial use. Based on the research results, the textbook validation test obtained a percentage of 91% with very valid criteria. Meanwhile, the practicality test obtained a percentage of 92.7% with very practical criteria. This percentage has increased in trial use, with a percentage of 93.5% with very practical criteria. Therefore, the Primary School Mathematics Concepts textbook proved to be valid and practical.
PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION MELALUI MODEL APOS BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Melisa Antasari; Hanifah Hanifah; Agus Susanta; Ica Andriani
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.6928

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan menerapkan pendekatan Realistics Mathematics Education melalui model APOS berbantuan Geogebra. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI MIA SMA Negeri 9 Kaur semester ganjil tahun ajaran 2022/2023.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas self checklist dan tes hasil belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang merujuk pada Suharsimi dan Arikunto dengan melalui empat tahapan, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Baik Siklus I ataupun II, keduanya dilaksanakan dengan masing-masing tiga pertemuan dan satu tes siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan aktivitas belajar dapat dilihat dari rata-rata skor pada lembar observasi self checklist aktivitas belajar siswa siklus I sampai siklus II secara berturut-turut: 20,33 (kreteria cukup Aktif); 29,66 (kreteria Aktif). Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata tes hasil belajar dan latihan siswa siklus I sampai siklus II yaitu 65,87; 80 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal dari siklus I sampai siklus II yaitu 47%; 82%. Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dilihat dari siklus I dan Siklus II.Kata kunci: Hasil Belajar; Model APOS; Pendekatan Realistics Mathematics Education  (RME)Abstract  This study aims to improve the activities and student learning outcomes in Mathematics learning by applying the Realistics Mathematics Education approach through the Geogebra-assisted APOS model. This type of research is Classroom Action Research. The research subjects were class XI MIA SMA Negeri 9 Kaur even semester academic year 2022/2023. Data collection was carried out using observation sheets for self checklist activities and student learning outcomes tests. This Classroom Action Research was carried out in two cycles referring to Suharsimi and Arikunto by going through four stages, namely planning (plan), action (action), observation (observe), and reflection (reflect). Either Cycle I or II, both carried out with three meetings each and one cycle test. The results showed that the increase in learning activity could be seen from the average score on the self-checklist observation sheet of student learning activities cycle I to cycle II respectively: 20.33 (quite active criterion); 29.66 (Active criteria). Improved student learning outcomes can be seen from the average score of student learning outcomes and training tests cycle I to cycle II, namely 65.87; 80 with the percentage of classical learning completeness from cycle I to cycle II, namely 47%; 82%. This shows that there is an increase in activity and student learning outcomes seen from Cycle I and Cycle II.Keywords: Learning outcomes; APOS Model; Realistics Mathematics Education  (RME) approach 
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Mohamad Salam; Hasnawati Hasnawati; Ida Ayu Putri Andini; Suhar Suhar; Lambertus Lambertus
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.7448

Abstract

Mathematical reasoning is a systematic thinking process based on mathematical logic in solving problems that affect the creation of logical decisions based on the knowledge that students already have. This study aims to analyze students' mathematical reasoning abilities based on initial abilities. The method used is qualitative with a descriptive approach using triangulation techniques. The research subjects were class VIIIB students of SMP Negeri 15 Konawe Selatan consisting of 3 students who were selected from 25 students based on their initial abilities. Data collection techniques through written tests and interviews. The results obtained are: (1) students who have high initial abilities meet all indicators of mathematical reasoning, namely making conjectures (P1), doing mathematical manipulation (P2), compiling evidence (P3), making conclusions (P4), and checking the validity of arguments (P5, (2) students who have early abilities are fulfilling some indicators of mathematical reasoning, namely P1, P2, and some P3, and (3) students who have low initial ability meet the P1 and P2 mathematical reasoning indicators. These results indicate that different initial abilities have different mathematical reasoning.
ANALISIS KEMAMPUAN NUMBER SENSE SISWA SMP DALAM MEYELESAIKAN SOAL NUMERASI MODEL AKM BERBASIS PENALARAN Mami Hastuti; Wahyu Setyaningrum
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.7065

Abstract

Abstrak Number Sense dan numerasi  saling terkait satu sama lain. Siswa yang memiliki Number sense mampu menyelesaikan masalah numerasi secara fleksibel dan lebih  kreatif. Namun hasil dari uji numerasi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) oleh pemerintah dan beberapa penelitian menyatakan bahwa kemampuan numerasi siswa tergolong rendah dan dapat disimpulkan bahwa kemampuan number sense siswa juga rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan Number Sense siswa  dalam menyelesaikan soal numerasi model AKM berbasis penalaran. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dan melibatkan 30 siswa kelas 8-A  SMP Negeri 1 Gunung Meriah di Kabupaten Aceh Singkil. Pengumpulan data meliputi tes dan non tes. Instrumen yang digunakan adalah soal numerasi model AKM berbasis penalaran yang memuat unsur Number Sense. Analisis data mencakup  pengumpulan data, reduksi data, analisis data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan number sense siswa secara umum masih tergolong rendah terutama pada indikator  mengidentifikasi sifat berurutan dari beberapa bilangan dan keteraturan pada sistem bilangan pada materi sifat urutan bilangan dan  indikator mengidentifikasi karakteristik hasil operasi bilangan dan implikasinya pada berbagai jenis bilangan pada materi operasi bilangan. Siswa juga memiliki kesulitan menyelesaiakan soal numerasi model AKM dalam konteks  sosial dan budaya.  Abstract Number Sense and numeration are related to each other. Students who have Number sense are able to solve numeration problems flexibly and more creatively. However, the results of the government's AKM (Minimum Competency Assessment) numeracy test and several studies state that students' numeracy skills are classified as low and it can be concluded that students' number sense abilities are also low. The purpose of this research is to describe the Number Sense ability of students in solving reasoning-based AKM model numeracy questions. The approach used was qualitative and involved 30 grade 8-A students of SMP Negeri 1 Gunung Meriah in Aceh Singkil District. Data collection includes tests and non-tests. The instrument used is the reasoning-based AKM model numeration questions which contain Number Sense elements. Data analysis includes data collection, data reduction, data analysis and drawing conclusions. The results showed that the students' number sense ability in general was still relatively low, especially on the indicators identifying the sequential properties of several numbers and the regularity of the number system on the nature of number sequences and the indicators identifying the characteristics of the results of number operations and their implications for various types of numbers in the number operations material. Students also have difficulty solving AKM model numeration problems in social and cultural contexts.
KESALAHAN SISWA YANG BERGAYA KOGNITIF FD DAN FI DALAM MEMECAHKAN MASALAH REALISTIK TIPE HOTS Kadek Adi Wibawa; I Made Dharma Atmaja; Kadek Rahayu Puspadewi; Yohanes Ronaldus Lalung; Ni Made Hermayanti
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.6914

Abstract

Siswa seringkali melakukan kesalahan dalam memecahkan masalah matematika, terlebih masalah tipe HOTS. Kesalahan yang terjadi belum banyak meninjau dari gaya kognitif siswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan siswa dalam memecahkan masalah realistik tipe HOTS ditinjau dari gaya kognitif FD dan FI. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif yang mengambil subjek penelitian di SMP Widiatmika dan SMPN 12 Denpasar. Jumlah subjek sebelum wawancara adalah 59 siswa, dan sebanyak 6 siswa diambil mewakili 6 kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 59 subjek sebanyak 18,64% memiliki gaya kognitif field dependent dan 81,36% dengan gaya kognitif field independent. Siswa yang masuk dalam kelompok tinggi sebanyak 22,03%, kelompok sedang 18.64% dan kelompok rendah 59,33%.  Jika ditinjau dari banyaknya kesalahan yang dibuat, siswa yang tidak melakukan kesalahan sebanyak 16,95%, siswa yang melakukan sedikit kesalahan 11,86%, siswa yang melakukan cukup banyak kesalahan 23,73%, dan siswa yang melakukan banyak kesalahan 47,46%. Jenis kesalahan yang banak terjadi pada siswa FD adalah memahami masalah, dan pada siswa FD pada tahap memeriksa kembali. Penyebab kesalahan yang terjadi pada siswa FD adalah pemahaman dan penalaran yang tidak lengkap, serta kurang teliti dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Penyebab kesalahan FI adalah karena terburu-buru dan tidak detail dalam menuliskan jawaban.
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Mohammad Archi Maulyda; Umar Umar; Awal Nur Kholifatur Rosyidah; Asri Fauzi; Vivi Rachmatul Hidayati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.6242

Abstract

Kemampuan komunikasi matetematis tulis memungkinkan siswa untuk menyampaikan ide-ide matematisnya dalam bentuk tulisan, baik itu model matematika maupun prosedur penyelesaian matematika yang baik. Kemampuan komunikasi matematis lisan memungkinkan siswa untuk bisa memberikan penjelasan atau menyampaikan ide matematis yang ada di kepala. Meskipun demikian, kemampuan komunikasi matematis siswa dinilai masih rendah. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas V SDN 44 Ampenan masih kurang baik. Siswa masih kesulitan dalam mengkomunikasikan penyelesaian masalah atau soal cerita dengan baik. Terdapat beberapa solusi yang bisa di tawarkan untuk menyelesaikan permasalahan ini, salah satunya adalah LKPD. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis RME (Realistic Mathematics Education) bisa menjadi salah satu solusi yang bisa membantu siswa untuk memperbaiki kemampuan komunikasi matematisnya. Hal ini dibuktikan oleh penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa lembar kerja yang berisi aktivitas langsung (hands on) bisa membantu siswa mengoptimalkan kemampuan komunikasi matematisnya. Tujuan penelitian ini adalah   mengembangkan LKPD berbasis RME yang valid, praktis, dan efektif.   Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model Plomp.  terdapat empat fase dalam penelitian pengembangan ini yaitu studi pendahuluan (preliminary research), fase desain (design), fase realisasi (realization/construction), dan fase tes, evaluasi dan revisi (test, evaluation, and revision). Uji coba produk terdiri dari 3 macam, yakni uji validitas, uji kepraktisan, dan uji efektivitas.  Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari angket validasi, angket kepraktisan produk, dan soal tes kemampuan komunikasi matematis (sebagai instrument uji efektivitas produk). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa produk yang disusun sudah memenuhi kriteria valid karena mendapatkan skor 75 dari validator ahli media pembelajaran dan 88 dari validator konsep matematis. Berdasarkan hasil angket kepraktisan menurut guru dan siswa dengan skor 95, 38 dan 84,42, sehingga produk LKPD dikatakan sangat praktis. Untuk uji efektifitas, produk LKDP dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan matematis siswa karena telah berhasil membuat jumlah siswa yang berada pada level komunikasi matematis 4 dan 5 adalah 83,4% atau lebih dari 80% dari 42 siswa di kelas.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-1 SMP PERANAP Imam Prayogi; Amis Armis; Titi Solfitri
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.6695

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Peranap pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 dengan menerapkan model  Problem Based Learning. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus dengan subjek penelitian 32 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Peranap. Dalam proses pembelajaran, digunakan perangkat pembelajaran, yang terdiri atas Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Aktifitas Siswa, media pembelajaran, dan lembar pengamatan aktifitas siswa. Sebelum pelaksanaan tindakan kelas dikumpulkan data dokumentasi dari guru bahwa jumlah siswa yang telah mencapai Kriteria Ketercapaian Minimum (KKM) hanya 6 dari 32 siswa. Dalam proses pembelajaran, dilakukan pengamatan aktifitas siswa dan di akhir setiap siklus, dilakukan tes formatif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran semakin membaik dari siklus pertama ke siklus ke dua, dan jumlah siswa yang mencapai KKM hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Di akhir siklus pertama jumlah siswa yang mencapai KKM bertambah 14 siswa sehingga menjadi 20 siswa. Di akhir siklus ke dua, jumlah siswa yang mencapai KKM bertambah 8 siswa sehingga menjadi 28 siswa. Disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Peranap pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023.  AbstractThis study aimed to increased students’mathematics achievement of grade VIII SMP Negeri 1 Peranap in odd semesters of academic year 2022/2023 with application Problem-Based Learning model. This study were the classroom action research consist of two cycles with subject 32 students of grade VIII SMP Negeri 1 Peranap. In the learning process, used learning devices consisting of Syllabus, lesson’ plans, Students’ worksheet, learning media, and observation sheet. Before implementation of classroom action research, collected data of documentation through the teacher amount students who have reached criteria minimum achievement (KKM) and only 6 out of 32 students. In the learning process, done observation activity student and at the end of every cycle, done test formative. Based on the results of data analysis, obtained information that learning process the more getting better from first cycle to second cycle, and students who achieved KKM of mathematics’ echievement had more extention. At the end of first cycle, the students who achieved the KKM increased by 14 students, so that to 20 students. At the end of second cycle, the students who achieved KKM increased by another eight students to 28 students. The application of Problem-Based Learning model have been increased students’mathematics achievement of grade VIII SMP Negeri 1 Peranap in odd semesters of academic year 2022/2023.
Student Errors in Solving Three Dimensional Problems Based on Nolting Theory Muhammad Ridha; Suhendra Suhendra; Elah Nurlaelah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.6739

Abstract

Abstrak Dimensi tiga adalah salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa, sehingga dalam menyelesaikan soal dimensi tiga siswa melakukan banyak kesalahan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kesalahan siswa dan faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal dimensi tiga pada konsep jarak titik, garis dan bidang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 65 siswa kelas XII di salah satu SMA di kota Bandung, Jawa Barat. Adapun intrumen yang digunakan adalah soal tes dimensi tiga dan pedoman wawancara. Untuk menganalisis kesalahan siswa dalam penelitian ini digunakan teori Nolting. Hasil penelitian ini adalah kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal dimensi tiga masih tergolong tinggi dengan persentase careless errors 54%, concept errors 65%, application errors 3% dan test-taking errors 37%. Adapun faktor penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan tersebut dikarenakan siswa tidak menguasai materi prasyarat dengan baik, kesalahpahaman konsep jarak, kemampuan pandang ruang yang masih tergolong rendah dan tidak teliti. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan terbesar siswa pada dimensi tiga adalah kesalahan konsep dalam menentukan jarak titik, garis dan bidang. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga pendidik untuk dapat memperhatikan kesalahan dan faktor pernyebabnya agar tidak terjadi kesalahan serupa.Abstract The third dimension is one of the materials that students need help understanding, so in solving three-dimensional questions, students make many mistakes. The purpose of this research is to find out the form of student errors and the factors that cause student errors in solving three-dimensional questions on the concept of distance to points, lines, and planes. This research is qualitative research with a case study approach. The subjects of this study were 65 students of class XII in one of the high schools in Bandung, West Java. The instruments used were three-dimensional test questions and interview guidelines. To analyze student errors in this study, the Nolting theory was used. The results of this study show that students' errors in solving three-dimensional questions are still relatively high, with a percentage of careless errors of 54%, concept errors of 65%, application errors of 3%, and test-taking errors of 37%. These errors cause these errors because students do not master the prerequisite material well, misunderstand the concept of distance, and the ability to see space is still relatively low and not thorough. Based on the results of this study, it can be concluded that the biggest error of students in the third dimension is the concept error in determining the distance of points, lines, and planes. Therefore, it is expected that educators can pay attention to errors and their causal factors so that similar errors do not occur.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS HYBRID-CARING COMMUNITY DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA Misbahul Munir; Dian Kurniati; Didik Sugeng Pambudi; Erfan Yudianto; Abi Suwito
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.7063

Abstract

AbstrakTujuan. penelitian. ini yaitu untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berbasis. hybrid-caring community yang valid, praktis. dan efektif. yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja. peserta didik. (LKPD) dan tes. hasil belajar. (THB) dan menguji.dampaknya terhadap kemampuan koneksi matematika pada materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV). Metode penelitian ini menggunakan.  metode penelitian. pengembangan (R&D) dilanjutkan. penelitian. eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi aktivitas siswa, angket respon siswa dan tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan koneksi matematika siswa. Hasilvalidasi RPP, LKPD, dan THB memenuhi kriteria valid. Kepraktisan perangkat dibuktikan dari hasil observasi pelaksanaan perangkat. pembelajaran kategori. “sangat. praktis” dengan persentase.  96%. Kriteria. Keefektifan. perangkat. pembelajaran. dilihat. dari skor lembar observasi. aktivitas peserta. didik, angket respon peserta didik, dan ketuntasan. THB. yang memenuhi kriteria efektif. Berdasarkan t-test pada penelitian eksperimen, dihasilkan perangkat pembelajaran matematika berbasis hybrid-caring community materi SPLDV memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan. koneksi. matematika. AbstractThe purpose of this research is to develop valid, practical and effective hybrid-caring community-based mathematics learning tools consisting of learning implementation. plans, student worksheets and learning achievement tests. and test their impact on connection ability. mathematics on the material system. of two-variable. linear equations. This research method uses development. research followed by experimental. research. Data collection techniques in this study used observation of student activities, student response questionnaires and learning achievement tests to determine students' mathematical connection abilities. Learning. implementation. plans, student. worksheets and learning achievement tests validation results meet the valid criteria. The practicality of the device is proven from the results of observing the implementation of the learning device in the "very practical" category with a percentage of 96%. The criteria for the effectiveness of the learning device can be seen from the score of the student activity observation sheet, the student response questionnaire, and the completeness of the learning achievement tests. which meets the criteria for being effective. Based on the t-test in experimental research, a hybrid-caring community-based mathematics learning tool produced by system. of two-variable. linear equations material has a significant influence on mathematical connection abilities
DESIGN DIDACTIC TRIANGULAR PROPERTIES BASED ON THE LEVEL GEOMETRIC THINKING VAN-HIELE OF GRADE VII STUDENTS Ade Riastuti; Didi Suryadi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i2.7079

Abstract

AbstrakPenelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode didactical design research (DDR) yang dilaksanakan dengan tiga tahapan yaitu: (a) analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Disain Didaktis Hipotesis termasuk ADP, (b) analisis metapedadidaktik, dan (c) analisis retrosfektif. Pengumpulan data melalui tes, dokumentasi dan angket. Subjek penelitian yaitu siswa MTs Negeri 1 Majalengka. Teknik analisis data menggunakan statistik secara deskriptif dan uji gain. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari hasil analisis hambatan belajar siswa dalam materi sifat-sifat segitiga kemudian dibuat antisipasi terjadinya hambatan belajar terkait kemampuan pemahaman matematis. Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh lima validator diperoleh hasil komulatif sebesar 85,4% termasuk dalam kategori sangat valid. Desain bahan ajar berbasis kemampuan pemahaman matematis pada materi sifat-sifat segitiga dapat digunakan dalam pembelajaran. Dan dari hasil melakukan pretest dan postest pada materi sifat-sifat segitiga sesudah dan sebelum implemetasi bahan ajar terdapat peningkatan pemahaman matematis sebesar 57% termasuk dalam kategori peningkatan sedang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa desain didaktis dengan pemahaman matematis dan level bepikir geometri Van Hiele dapat meminimalisir learning obstacle yang ditemukan, meskipun belum secara utuh dan dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi bahan ajar pada materi sifat-sifat segitiga.  AbstractThis research is qualitative research using the didactical design research (DDR) method which was carried out in three stages, namely: (a) analysis of the didactical situation before learning in the form of a Didactic Design Hypothesis including ADP, (b) metapedadidactic analysis, and (c) retrospective analysis. Data collection through tests, documentation and questionnaires. The research subjects were students of MTs Negeri 1 Majalengka. Data analysis techniques using descriptive statistics and gain test. The results of this study indicate that from the results of the analysis of students' learning barriers in the material properties of triangles, anticipation is made of the occurrence of learning barriers related to mathematical understanding abilities. Based on the validation carried out by five validators, a cumulative result of 85.4% is included in the very valid category. The design of teaching materials based on a mathematical understanding of the material properties of triangles can be used in learning. And from the results of the pretest and posttest on the material properties of triangles after and before the implementation of teaching materials there is an increase in the mathematical understanding of 57% included in the moderate improvement category. Based on the results of the study, it can be concluded that the didactic design with the mathematical understanding and Van Hiele's level of geometric thinking can minimize learning obstacles found, although they are not yet complete and can be used as teaching material recommendations on the material properties of triangles.

Page 5 of 10 | Total Record : 92