Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara dalam konsep kurikulum merdeka belajar Wiryanto Wiryanto; Garin Ocshela Anggraini
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 15, No 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v15i1.41549

Abstract

Pendidikan humanistik menurut pandangan Ki Hajar Dewantara merupakan konsep pendidikan yang membentuk anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, sehingga dibentuknya suatu kurikulum merdeka belajar adalah untuk membantu guru dan peserta didik agar dapat merdeka dalam berpikir serta dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dalam dirinya sesuai dengan potensi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara dalam pembentukan kurikulum merdeka belajar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi pustaka, teknik pengumpulan data melalui buku, teks jurnal, dan surat kabar. Hasil analisis, Pembentukan kurikulum merdeka belajar memiliki relevansi dengan pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara yang diterapkan melalui beberapa kebijakan merdeka belajar. Gagasan dari proses pendidikan Ki Hajar dewantara yaitu menggunakan metode among dan panca dharma, terealisasikan ke dalam program sekolah dan guru penggerak serta pembentukan karakter pelajar pancasila dan pengembangan keterampilan peserta didik yang berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis, problem solving serta kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama.Ki Hajar Dewantara's analysis of humanistic education in the concept of an independent learning curriculumHumanistic education according to Ki Hajar Dewantara's view is an educational concept that shapes students to become independent human beings physically and mentally, so that the establishment of an independent learning curriculum is to help teachers and students to be independent in thinking and can help students to develop creativity in themselves. according to their potential. This study aims to analyze the application of Ki Hajar Dewantara's humanistic education in the formation of an independent learning curriculum. This research includes the type of literature study, data collection techniques through books, journal texts, and newspapers. The results of the analysis, the establishment of an independent learning curriculum has relevance to Ki Hajar Dewantara's humanistic education which is implemented through several independent learning policies. The idea of Ki Hajar Dewantara's educational process, namely using the among and panca dharma methods, was realized in school programs and driving teachers as well as character building for Pancasila students and developing student skills related to critical thinking skills, problem-solving as well as communication and collaboration skills.
METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION Anis Fauziana; Mega Teguh Budiarto; Wiryanto Wiryanto
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2020.10.2.5740

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk melatihkan kemampuan metakognitif pada peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Perangkat yang dikembangkan berupa Silabus, RPP, Penilaian Hasil Belajar/ PHB (istilah untuk THB dalam kurikulum 2013) dan Tes Kemampuan Metakognitif/ TKM berupa angket kemampuan metakognitif. Proses pengembangan perangkat tersebut mengacu pada model pengembangan Plomp yang terdiri dari lima fase yaitu: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi dan revisi, serta (5) fase implementasi. Pada fase tes, evaluasi dan revisi, perangkat yang telah dikembangkan, kemudian diujicoba pada kelas ujicoba. Hasil ujicoba tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkualitas baik, dilihat dari: (1) keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, yang berkategori terlaksana dengan sangat baik, (2) aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang berkategori aktif, (3) respon peserta didik terhadap pembelajaran yang berkategori positif, (4) ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga tercapai. Kegiatan belajar yang terjadi pada setiap pembelajaran baik di kelas ujicoba maupun implementasi mengacu pada learning trajectory yang dikembangkan oleh peneliti. Melalui learning trajectory inilah metakognitif dilatihkan dalam pembelajaran RME dilihat dari aktivitas metakognitif yang dilakukan peserta didik selama pembelajaran, bahkan pada kelas implementasi menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan perangkat berbasis RME ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan metakognitif. 
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Kuperan dan Baperan Untuk Pembelajaran Number Sense Mustika Kurniasari; Siti Maghfirotun Amin; Wiryanto Wiryanto
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2021): EDISI JULI 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpm.v12i2.19862

Abstract

Penggunaan media pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) dimaksudkan agar siswa dapat mempelajari matematika yang obyeknya abstrak dengan menggunakan pendekatan atau benda yang konkrit. Di sisi lain, kemampuan pemahaman bilangan dan penggunannya atau biasa dikenal sebagai number sense bagi siswa SD merupakan landasan penting bagi kesuksesannya belajar dimasa depan. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang pengembangan media pembelajaran “Saku Operasi Bilangan Bulat (KUPERAN)” dan “Batang Operasi Bilangan Bulat (BAPERAN)” untuk pembelajaran number sense. Tujuan yang hendak dicapai adalah terbangunnya media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran number sense yang memenuhi kriteria media berkualitas yakni valid, praktis, dan efektif. Metode pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE. Hasil yang diperoleh yakni dapat dibangun media pembelajaran KUPERAN dan BAPERAN yang valid (berdasarkan hasil validasi), praktis (berdasarkan hasil penerapan pada tahap ujicoba), dan efektif (berdasarkan capaian pada proses dan hasil pembelajaran) dalam pembelajaran number sense pada materi operasi hitung bilangan bulat.
Analysis of Elementary School Student's Responses to Implementing the 2013 Curriculum Through Distance Learning During the Covid-19 Pandemic Lenthera Mega Devya; Wiryanto Wiryanto
Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Volume 31 Nomor 1 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um009v31i12022p001

Abstract

The distance learning policy is the best effort to minimize the spread of Covid-19 in schools. This study aims to see the response of students in distance learning in the 2013 curriculum. The research method used is a descriptive quantitative method and the data source is obtained from questionnaires given to 156 students in 12 elementary schools spread across 7 regencies/cities of East Java. The results showed that 100 percent of students took distance learning as scheduled, 51.3 percent of students accompanied by mothers, 10.3 percent of students accompanied by fathers, 20.5 percent of students accompanied by guardians, and 17.9 percent of students had no companions while studying. The communication tools used showed that 92.9 percent used social media, 71.8 percent of students found it difficult to understand thematic learning, 49.4 percent of the student assignment collection places were social media, and 92.9 percent of students thought distance learning added to technological knowledge.
KEMAMPUAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Anis Fauziana; Mega Teguh Budiarto; Wiryanto .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 3 (2020): Vol.8.No.3.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.778 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan metakognitif peserta didik SDN Klakahrejo I/578 dalam pembelajaran matematika Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun teknik Pengumpulan data meliputi observasi dan tes. Sebelum soal tes diujikan akan dilakukan validitas isi selanjutnya dilakukan pembuktian reliabilitas soal tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan metakognitif menggunakan tes kemampuan metakognitif (TKM) yang diadaptasi dari Schraw dan Dennison (1994). Hasil validitas TKM adalah 0,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan dalam tes ini memiliki validitas tinggi dan hasil output aplikasi SPSS dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada instrumen tes ini sebesar 0,844 dengan demikian r11 > 0,6 sehingga instrumen dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel. hasil tes kemampuan metakognitif peserta didik yang memiliki kemampuan metakognisi yang tinggi hanya 14,81% dari 27 peserta didik. Jumlahnya jauh lebih sedikit dari peserta didik yang memiliki kemampuan metakognisi sedang. Masih banyak peserta didik yang memiliki kemampuan metakognisi kategori sedang dengan persentase 11,11 % sedangkan peserta didik yang memiliki kemampuan metakognisi dengan kategori rendah sebanyak 74,07 %. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa kemampuan metakognitif peserta didik SDN Klakahrejo I/578 masih rendah. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai analisis kebutuhan untuk penelitian selanjutnya untuk melatihkan kemampuan metakognitif pada peserta didik Sekolah Dasar, khususnya SDN Klakahrejo I/578 dalam pembelajaran matematika
PENERAPAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Wiwik Endang Setyawati; Wiryanto .; Rooselyna Ekawati
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.383 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menerapkan pendekatan open-ended pada materi volume balok untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Kreativitas merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki dan ditingkatkan oleh siswa oleh siswa pada abad 21.Dengan adanya peningkatan kreativitas siswa, diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan kreativitas matematika siswa kelas V dengan menggunakan pendekatan Open-Ended; (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V dengan menggunakan pendekatan Open-Ended. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment yang memakai rancangan one group pretest-posttest design, yaitu eksperimen yang hanya dilakukan pada satu kelompok tanpa adanya kelompok pembanding.Sampel penelitian terdiri dari 30 siswa kelas V sekolah dasar.Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, tes kreativitas, dan tes hasil belajar. Data pada penelitian akan dianalisis menggunakan korelasi product moment untuk mengetahui validitas butir soal. Uji reliabilitas butir soal menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, sedangakan peningkatan kreativitas dianalisis menggunakan gain score ternormalisasi. Penelitian ini menghasilkan data tentang peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa.Peningkatan kreativitas siswa dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest. Berdasarkan hasil perhitungan gain score menunjukkan nilai sebesar 0,72 atau terjadi peningkatakn sebanyak 72% yang tergolong peningkatan kategori tinggi. Pada tes hasil belajar, juga tejadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 10% menjadi 87%. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa (1) pendekatan Open-Ended dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas matematika siswa dari kategori cukup kreatif menjadi kreatif dan sangat kreatif; (2) pendekatan Open-Ended dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu sebesar 77% yang diambil dari data pretest dan posttest.
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Berbahan Baku Toga bagi Masyarakat Pedesaan Hendratno Hendratno; Suryanti Suryanti; Heru Subrata; Neni Mariana; Wiryanto Wiryanto
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202161.736

Abstract

TRAINING ON MAKING HAND SANITIZER OF TOGA RAW MATERIAL FOR RURAL COMMUNITIES. The target of this activity is to educate the public to live healthily by realizing the potential in their surroundings. With the existence of Covid-19, it is hoped that rural communities will care more about the environment by caring for and making maximum use of available resources. The purpose of PKM activities is to empower rural communities in order to produce hand sanitizers that can be used for themselves, their families, and if possible, for economic benefits and produce products that have a sale value. Hand sanitizers are cleaning fluids used to wash hands that contain natural substances that can reduce the risk of attaching germs, bacteria, or viruses to a person’s body. With consistent use. This cleaning fluid can at least prevent the infection/disease due to the lack of cleanliness of a person’s body (especially the hands). Through independent production the community is expected to benefit economically. This will be able to support the economy of rural communities who are currently experiencing many problems, for example, people who are unemployed, merchandise that are not selling well, and other dire situations. The training methods used are lectures, tutorials, and hands-on methods to produce hand sanitizers from the materials around them, for example betel and aloe vera plants which are often found in rural communities. The material being trained is how to make hand sanitizers made from toga in the surrounding environment.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Terintegrasi ICT untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Ika Dwi Retnowati; Tatag Yuli Eko Siswono; Wiryanto Wiryanto
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/anargya.v4i2.6300

Abstract

This study aims to develop and obtain valid, practical, and effective realistic mathematics learning tools. The learning tools developed are in the form of lesson plans (RPP), student activity sheets (LKPD), and critical thinking skills tests. The learning device development model used in this study is the four-D from Thiagarajan covering four stages, namely Define, Design, Develop, and Disseminate. However, in this study it was not carried out until implementation so that the result was a final prototype of a learning device that was ready to be implemented. The subjects in this study were 20 fifth grade students at SDN Menur Pumpungan, Surabaya. The results showed that the learning tools developed had high validity, practicality, and effectiveness values. This can be seen from the opinion of the validator, the teacher's response, the student's response, and the results of the field test. Based on the results of field trials, a realistic learning approach can improve students' critical thinking skills better. From these results, it is suggested that learning mathematics in elementary schools uses a realistic mathematics learning approach
Desain Media Pembelajaran Flash Card Math dengan Strategi Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Himpunan Fani Yantik; Suttrisno Suttrisno; Wiyanto Wiryanto
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2624

Abstract

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa depan adalah pendidikan yang mengembangkan potensi siswa dan dapat memecahkan masalah kehidupan, salah satunya masalah dalam pendidikan yang bisa bersumber dari guru dan juga bisa bersumber dari siswa, selain itu media dan juga strategi  yang digunakan haruslah sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu contoh pembelajaran yang sesuai untuk siswa kelas VII adalah dengan desain media pembelajaran flas card math dengan strategi student teems achievement division diperoleh rata-rata pada siklus pertama yaitu 67. Karena hasil pada siklus I belum maksimal, maka peneliti melanjutkan pada siklus ke II dengan nilai rata-rata 71,5. Karena pada siklus ke II masih juga belum maksimal maka dilnjutkan pada siklus ke III dengan memperoleh nilai rata-rata 86,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media flas card math  serta strategi student teems achievement division dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Representasi Siswa Sekolah Dasar dalam Pemecahan Soal Cerita Pecahan Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika dan Jenis Kelamin Santi Agustiara Norairi; Wiryanto Wiryanto; Neni Mariana
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.2227

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi siswa SD dalam menyelesaikan soal cerita pada materi pecahan ditinjau dari kemampuan matematika dan jenis kelamin. Dalam aspek kemampuan matematika, siswa dibagi menjadi tiga kelompok, meliputi; (1) berkemampuan tinggi, (2) berkemampuan Sedang, (3) berkemampuan rendah. Jenis kelamin yang dipilih dalam ppenelitian ini adalah laki-laki dan perempuan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam metode ini menggunakan 6 subjek penelitian, terdiri dari 3 subjek laki-laki dan 3 subjek perempuan.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, pada pemecahan soal cerita pecahan siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi mampu mengungkapkan kembali data dari teks tertulis ke representasi pemecahan soal cerita pecahan dengan jelas. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang kurang maksimal dalam mengungkapkan kembali data dari teks tertulis ke representasi pemecahan soal cerita pecahan. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah kurang maksimal dalam mengungkapkan kembali data dari teks tertulis ke representasi pemecahan soal cerita pecahan. Keenam subjek menggunakan representasi simbolik dan verbal dalam menyajikan kembali informasi yang telah dibaca pada soal. Keenam subjek mengungkap ide-ide atau rencana untuk menyelesaikan masalah yang diberikan berdasarkan data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata. Keenam subjek menjawab soal dengan menggunakan simbol matematika.