cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
PIONIR: Jurnal Pendidikan
ISSN : 23392495     EISSN : 25496611     DOI : -
Core Subject : Education,
PIONIR: Journal of Education is an open-access Education scientific journal managed by the Study Program of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teaching Ar-Raniry State Islamic University (UIN) Banda Aceh. PIONIR: Educational Journal is a forum for researchers and educational staff to develop knowledge in the field of educational studies, in order to fulfill the Tri Dharma of Higher Education, especially in the field of Basic Education.
Arjuna Subject : -
Articles 351 Documents
MENGHUKUM ANAK SESUAI SUNNAH NABI SAW Fajriah Fajriah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i2.6229

Abstract

Anak adalah amanah dari Allah swt., oleh sebab itu orangtua bertanggung jawab untuk mendidik mereka dengan baik.  Hukuman  merupakan  alat pendidikan yang digunakan orang tua  untuk mendisiplikan anak. Tujuan dari hukuman  dalam pendidikan Islam adalah memberikan arahan dan perbaikan, bukan balas dendam. Untuk itulah orang tua harus memahami  anak dan karakternya sebelum menghukumnya. Memotivasi anak agar berusaha memperbaiki kesalahannya dan  kesalahan tersebut dimaafkan setelah diperbaiki. Oleh sebab itu orang tua harus mengetahui kaidah-kaidah pemberian hukuman dalam Islam sebagaimana yang sudah diajarkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan mengikuti kaidah – kaidah tersebut  diharapkan orangtua dapat menerapkan hukuman dengan bijak sesuai kebutuhan anak sehingga tidak terjadi kasus kekerasan  terhadap  anak melalui hukuman. Menghukum anak dengan memukul adalah hal yang dibolehkan dalam Islam,tetapi ini dilakukan pada tahap terakhir, setelah  semua cara dilakukan. Jika anak terpaksa harus dipukul maka harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti: a) Sebelum anak berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul. b) Pukulan tidak boleh lebih dari 3 kali. c)Tidak memukul ketika dalam keadaan marah. d) Ketika memukul menghindari kepala, muka, dada, dan perut. e) Pukulan untuk hukuman, hendaknya tidak terlalu keras dan tidak menyakiti, pada kedua tangan atau kaki dengan tongkat yang tidak besar. f) Memukul anak dengan tangannya sendiri, dan tidak menyerahkan kepada orang lain.
ANALISIS KONSEP-KONSEP DASAR MANAJEMEN BERBASIS AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM Syarifah Rahmah; Zulkhairi Zulkhairi
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i1.4592

Abstract

Berdasarkan realita dalam pengelolaan pendidikan Islam masa kini, minimnya kordinasi, lunturnya komunikasi, rendahnya rasa saling menghargai dalam unit kerja maupun antar layanan pendidikan, sehingga peneliti sangat tergugah melakukan penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami konsep-konsep dasar perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengontrolan (controlling) dalam analisis kitab tafsir al-Maraghi dan sejauh mana Relevansi konsep-konsep dasar manajemen berbasis Al-qur’an dengan Manajemen Pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research, metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan maudhu’i.  Berdasarkan hasil analisis kitab tafsir Al-Maraghi diperoleh bahwa konsep manajemen berbasis Al-qur’an sangat relevan dalam pengelolaan lembaga Pendidikan Islam, maka diperoleh hasil bahwa pengelolaan lembaga pendidikan Islam harus selalu menerapkan nilai-nilai Islami (Islamic Worldview) dalam setiap tugas dan tanggung jawab. Diantaranya: 1) Konsep fleksibelitas, 2) efektif dan efisien, 3) transparansi dan terbuka, 4) koperatif dan partisipatif, 5) adil jujur dan konsekuwensi, 6) bertanggung jawab, 7) selektif pada informasi, 8) memberi peringatan, 9) member petunjuk dan pengarahan, 10) amar ma’ruf nahi mungkar, 11) menegakkan kebenaran dan keadilan, 12) amanah. Dengan berpedoman kepada seluruh konsep dan nilai-nilai Islami tersebut, maka kita akan selamat dunia dan akhirat.
ANALISIS ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DASAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN Safikri Taufiqurrahman; Suyadi Suyadi
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i2.6234

Abstract

Perkembangan bahasa anak yaitu keahlian yang digunakan untuk komunikasi bersama yang lain. Ada beda mendalam tentang arti dari bahasa & berbicara, bahasa meliputi hal yang lebih luas yaitu meliputi semua komunikasi diucapkan langsung berupa tulisan, ucapan, kode tubuh, dan bahasa isyarat. Kalau berbicara merupakan ucapan yang melambangkan komunikasi paling efektif juga sering digunakan orang untuk menyampaikan pesan. Tujuan dari jurnal ini ialah untuk memperhatikan aspek-aspek perkembangan bahasa anak usia dasar dalam pembelajaran. Mini riset ini dilaksanakan di kelas 1 SDN Tajem dan berdasarkan mini riset yang dilakukan pada aspek perkembangan bahasa anak usia dasar dalam pembelajatan setiap anak berbeda-beda baik dari aspek kosa kata, sintaksis (tata bahasa), semantic, fonem, fonologi, morfologi dan sintaksis yang mepengaruhi proses pembelajaran.
PENGGUNAAN LACI AJAIB MUTIARA EMAS SEBAGAI ALAT PERAGA SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK Suhelli Suhelli
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i2.6225

Abstract

Dalam proses pembelajaran memerlukan sebuah media yang penggunaanya di integrasikan dengan tujuan dan isi atau materi pelajaran yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Alat peraga dibutuhkan untuk menjelaskan pembelajaran yang bersifat abstrak. Permasalahan yang muncul adalah sukarnya menemukan alat peraga dalam pembelajaran tematik, sehingga penulis mencoba untuk merancang dengan mengaplikasikan sebuah alat peraga tematik yang diberinama "Laci Ajaib Mutiara Emas” untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa yang selama ini masih rendah. Untuk menjawab permasalahan tersebut diatas, penulis membuat rumusan masalah yaitu: (a) apakah dengan menggunakan alat peraga Laci Ajaib Mutiara Emas dapat meningkatkan hasil belajar siswa (b) apakah dengan menggunakan alat peraga Laci Ajaib Mutiara Emas dapat meningkatkan keaktifan siswa. Untuk mengetahui keberhasilan pembuatan dan penggunaan alat peraga sederhana Laci Ajaib Mutiara Emas. Peneliti melakukan penelitian pada kelas II Ibnu Quthaybah MIN Banda Aceh tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa 43 orang yang terdiri dari 27 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Alat peraga Laci Ajaib Mutiara Emas berhasil membantu siswa dalam pembelajaran tematik (2) Alat Peraga Laci Ajaib Mutiara Emas berhasil membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran baik dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan
PENDIDIKAN ISLAM DAN PROSES PEMBERDAYAAN UMAT Misnan Misnan
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i1.4588

Abstract

Banyak kritik tajam telah ditanggapi oleh berbagai pihak tentang output Pendidikan Islam yang sejauh ini belum menunjukkan keberhasilan besar di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan Islam tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan, tetapi juga di bawah tanggung jawab komunitas Muslim. Maka menjadi keharusan bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya memajukan pendidikan Islam itu sendiri. Salah satu upaya adalah dengan memberdayakan potensi masyarakat yang sesuai. Siswa datang dan kembali ke komunitas, sehingga arah kebijakan kurikulum harus berorientasi pada komunitas. Semua kegiatan pendidikan, pada awalnya harus diarahkan dengan kuat ke tujuan pendidikan. Sebenarnya, belajar bukan untuk sekolah, tetapi belajar adalah untuk kehidupan, sehingga pendidikan akan menjadi lebih bermakna.
PERKEMBANGAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI ANAK USIA MI Darmiah Darmiah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i2.6230

Abstract

Perasaan dan emosi adalah bagian dari keseluruhan aspek psikis manusia. Sebagai fungsi psikis perasaan dan emosi mempunyai pengaruh terhadap fungsi psikis yang lain seperti, pengamat, tanggapan ,pemikiran dan kemauan.Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah pada seseorang ataupun takut terhadap sesuatu. Emosi terbagi menjadi dua yaitu, emosi negative dan emosi positif. Emosi tersebut akan terlihat dari pengalaman, pengamatan, dan tanggapannya. Emosi manusia mengalami perkembangan yang dimulai sejak lahir hingga dewasa.Dengan bertambahnya usia anak, reaksi emosinyapun akan semakin beragam.Tak sulit bagi orang tua untuk menggali berbagai reaksi emosi anak. Tapi yang paling penting adalah menyikapi emosi anak dengan tepat.Seorang anak dalam perkembangan memiliki banyak keunikan yang terkadang mengejutkan .keunikan dalam perkembangan tersebut sulit dimengerti oleh orang dewasa.Sehingga banyak kejadian orang tua bersikap kasar kepada anaknya ketika anak memunculkan beberapa sifat khasnya.
PENGARUH FASILITAS MASJID FATHUN QARIB UIN AR-RANIRY TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MELAKSANAKAN SHALAT BERJAMA’AH Ridhwan M. Daud
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i1.4593

Abstract

Semua mahasiswa yang belajar di UIN Ar-Raniry adalah beragama Islam dan tujuan utama pendidikannya adalah untuk membangun kepribadian yang islami di samping menjadikannya sebagai sarjana. Oleh karena itu, mahasiswa di UIN Ar-Raniry seharusnya menjadikan masjid sebagai sentral kegiatannya terutama untuk shalat secara berjama’ah. Namun kenyataan sebaliknya, di mana masjid selalu sepi dari kegiatan kemahasiswaan meskipun untuk shalat Zuhur secara berjama’ah, padahal pada masa ini sebagian besar mahasiswa masih atau sedang berada di lingkungan kampus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan utama mahasiswa kurang termotivasi untuk melaksanakan shalat berjama’ah di masjid Fathun Qarib adalah karena keadaan atau fasilitas masjid yang belum dapat memberikan kemudahan dan rasa nyaman untuk melaksanakan shalat dan beristirahat. Bagi mahasiswa beristirahat sejenak setelah shalat untuk menunggu jam kuliah selanjutnya adalah suatu hal yang penting.
MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DI KELAS RENDAH Heri Hidayat; Heny Mulyani; Fitriyani Nurhidayah; Irmayani Irmayani; Nissa Sonia
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i2.6235

Abstract

Pendekatan pembelajaran yang sering digunakan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah Contextual Teaching And Learning (CTL). Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan konsep belajar mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan pengetahuan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan sehari – hari mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat dan warga negara. Berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh kemampuan pendidiknya. Penelitian ini memfokuskan pada strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) harus disusun untuk mendorong lima bentuk pembelajaran penting yakni, mengaitkan, mengalami, menerapkan, kerjasama, dan menstransfer. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui cara observasi, dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, pendekatan pembelajaran Contextual teaching Learning sudah diterapkan oleh pendidik pada kelas II MI Miftahun Athfal Cilengkrang 2 Bandung meskipun dalam pelaksanaanya masih  belum optimal, dari kelima strategi pembelajaran Contekstual Teaching And Learning (CTL) hanya 4 komponen yang cukup baik dalam pelaksanaanya, yaitu mengingat, mengaitkan, mengalami, menerapkan, menstranfer. Kemampuan pendidik dalam menguasai kelaspun masih kurang, hal ini disebabkan oleh kemampuan pendidik yang belum bisa menerapkan salah satu kompetensi profesional seorang guru, tepatnya pada kompetensi sosial.
SISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SUATU ALTERNATIF SISTEM PENDIDIKAN ACEH Ridhwan M. Daud
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i2.6226

Abstract

Jika dilihat dari segi giografis Finlandia adalah sebuah negara Scandinavia di Eropa Utara. Seperempat dari wilayahnya masuk dalam Lingkaran Laut Arktik kutub utara. Oleh karena itu  penduduk negara kecil ini harus mampu memaksimalkan pendayagunaan semua potensi psikologikal dan fisikalnya untuk mempertahankan dan mensejahterakan hidupnya. Negara ini memiliki luas area 338.145 km dengan jumlah penduduk sekitar 5.518.371 jiwa dan menganut falsafah sosialis (Luthrean-komunis). Sebelum tahun 1990 Finlandia menggantungkan pendapatan negaranya pada sektor pertanian, tetapi sekarang Finlandia terkenal sebagai salah satu pusat teknologi dunia. Finlandia mampu menghasilkan siswa yang lebih unggul dibandingkan dengan siswa di Amerika dalam bidang Science dan Matematika. Sebagaimana negara-negara lain di Eropa Finlandia juga menganut paham pragmatis. Pendidikan agama merupakan tanggungjawab orang tua masing-masing. Pemerintah Finlandia tidak memungut biaya pendidikan kepada warga negaranya. Kurikulum inti ditangani oleh komite pelatihan tripartit (pemerintah, dunia industri dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan). Pergantian pucuk pimpinan negara tidak merubah kebijakan pendidikan, sehingga apa yang diprogramkan oleh pemegang kekuasaan sebelumnya tentang kebijakan pendidikan dapat terus berjalan. Hasilnya hanya dalam 14 tahun Finlandia menjadi negara dengan pendidikan nomor satu di dunia. Dalam satu kelas terdapat tiga orang guru (dua guru yang fokus pada penyampaian materi, satu orang guru menemani siswa yang masih tertinggal dalam pelajaran). Semua guru wajib bergelar master. Strata satu tidak lagi dibolehkan menjadi guru meskipun di sekolah dasar. Calon guru berasal dari 10 besar mahasiswa di kampusnya yang masih akan disaring dengan lebih ketat. Dalam evaluasi sistem pendidikan Finlandia tidak ada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seperti di Indonesia, dan juga tidak ada ujian nasional (UAN), tetapi mereka menganut kebijakan “automatic promotion”, naik kelas secara otomatis. Guru selalu siap membantu siswa yang tertinggal sehingga semua naik kelas. Semboyan mereka adalah “Test Less Learn More” (kurangi tes perbanyak belajar). Ukuran kemajuan pendidikan menurut mereka adalah karakter penduduknya bukan pendapatan nasional, kemajuan teknologi dan kekuatan militer. Pemerintah Finlandia menyediakan anggaran 5.200 Euro atau sekitar Rp 70 juta untuk setiap siswa per tahun.
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU HASIL PEMBELAJARAN Ajat Rukajat
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i1.4589

Abstract

Pendekatan  pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran IPA  yaitu pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan pengetahuan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara. Penelitian ini memfokuskan pada pelaksanaan ketujuh komponen pembelajaran kontekstual (CTL) yaitu: Constructivism, Inquiri, Questioning, Modeling,  Reflection, Learning Community, dan Authentic Assessment Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan data kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui: wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Simpulan penelitian ini yaitu: Pelaksanaan pembelajaran kontekstual (CTL) oleh guru/pendidik di kota Bandung khususnya ditiga sekolah  SMP Negeri 1 Leuwigoong, SMP PGRI Tarogong, dan MTs Asy-Syifa sudah dilakukan meskipun dalam pelaksanaannya belum optimal. Dari ketujuh komponen pembelajaran kontekstual ditiga sekolah tersebut hanya tiga komponen yang sudah cukup baik  pelaksanaannya, yaitu pada pelaksanaan Questioning, Learning Community, dan Reflection.