cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 243 Documents
Designing of e-voting application for mosque youth leader election (case study in masjid Al-Ishlahiyah Gampong Lambhuk) Juniana Husna; M. Hindra Fadhliadin; Basrul
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.7467

Abstract

[Bahasa]: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi pemilihan ketua remaja masjid di Gampong Lambhuk Banda Aceh. Perancangan dan pembuatan sistem ini mengimplementasikan model software development life cycle (SDLC). Model ini merupakan model pengembangan sistem yang paling sederhana. Salah satu model SDLC yang paling banyak diterapkan dan dapat dipahami dengan mudah adalah model waterfall. Metode pengembangan sistem ini mampu menyusun sistem dari bagian-bagian kecil. Model ini diawali dengan analisis kebutuhan dari sistem yang akan dirancang, desain sistem dan software, penerapan dan pengujian, serta evaluasi dan perbaikan sistem. Hasil testing melalui black-box test adalah tidak ditemukan adanya eror ketika aplikasi berbasis web ini dijalankan dan aplikasi ini berjalan dengan lancar. Pemungutan suara menggunakan e-voting ini dapat membantu menjangkau semua pemilih dan pemilih bisa menyampaikan suaranya tanpa harus hadir ke lokasi pemilihan. Implementasi sistem informasi pemilihan (e-voting) Remaja Mesjid ini juga dapat membantu pelaksanaan kegiatan pemilihan ketua remaja masjid berjalan efisien, cepat dan transparan. Kata kunci: e-voting, sistem informasi, Metode SSDLC (System Development Life Cycle), waterfall [English]: This study aims to design an information system to elect mosque youth leaders in Gampong Lambhuk Banda Aceh. The design and manufacture of this system implement the software development life cycle (SDLC) model. This model is the most straightforward system development model. The waterfall model is one of the most widely applied SDLC models and can be easily understood. This system development method can compile a system from small parts. This model begins with analyzing the system's needs, system and software design, implementation and testing, and system evaluation and improvement. The results of testing through black-box tests are that no errors are found when this web-based application is run, and this application runs smoothly. Voting using e-voting can help reach all voters, and voters can cast their votes without having to be present at the election location. Implementing e-voting can also help elect the mosque's youth chairperson. Furthermore, these activities run efficiently, quickly, and transparently. Keywords: e-voting, information system, System Development Life Cycle, waterfall
Mapping the assets of the Balang Tonjong Lake user communities in Makassar City Fadhil Surur; Risma Handayani; Khairul Sani Usman; Risnawati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.7740

Abstract

[Bahasa]: Danau Balang Tonjong di Kelurahan Antang Kota Makassar memiliki potensi yang belum termanfaatkan dan terpetakan secara maksimal. Sementara itu aktivitas masyarakat sekitar telah berasosiasi dengan berbagai nilai manfaat dari keberadaan danau tersebut, salah satunya aktivitas perikanan dan pariwisata. Permasalahan yang akan diangkat dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemetaan aset komunitas kelompok pemanfaat Danau Balang Tonjong Kota Makassar. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memetakan potensi kegiatan masyarakat yang berorientasi pada kegiatan ekowisata, memetakan aset yang dimiliki oleh masyarakat di sekitarnya dan meningkatkan sinergi atau keterhubungan antara 3 kelompok pemanfaat (petani, nelayan dan kelompok wisata) dalam mengelola aset urban ecotourism di Danau Balang Tonjong. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendekatan pemetaan partisipatif yang meliputi tahap inkulturasi, tahap pemetaan kawasan, pemetaan stakeholder dan tahap evaluasi. Pendekatan ini yang melibatan kelompok dampingan di Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar secara internal dan berbagai stakeholder sebagai komunitas eksternal.  Hasil pengabdian diperoleh bahwa potensi yang ada di kawasan tersebut didukung oleh kondisi lanskap kawasan yang berasosiasi dengan Danau Balang Tonjong, sedangkan aset yang ada di wilayah tersebut meliputi aset individu, fisik, sosial, alam, dan finansial.  Aset individu menjadi faktor pendukung sehingga transfer informasi dari fasilitator ke komunitas tidak mengalami kendala. Asosiasi yang terbentuk dari hasil pengabdian ini berupa pengelompokan 3 objek dampingan menjadi keterhubugan rendah, sedang dan tinggi. Kelompok tinggi menggambarkan kedekatan hubungan antara komunitas dengan stakeholder yang didampingi. Program pengabdian ini efektif dalam menggali potensi yang ada di wilayah mereka dalam mendorong implementasi pengembangan kawasan urban ecotourism di Kota Makassar. Kata Kunci: pemetaan aset, komunitas, kelompok pemanfaat, Danau Balang Tonjong [English]: The Antang Village, Makassar City's Balang Tonjong Lake, has untapped potential that has not been mapped or utilized to its fullest capacity. Conversely, the lake's presence has been linked to many advantageous aspects of the neighboring community, including fishing and tourism-related endeavors. The following issues will be addressed through this community service program: This community service initiative cartographically represents the assets of the Lake Balang Tonjong Lake user group in Makassar City. This community service program aims to assess the viability of ecotourism-focused community activities, delineate the assets owned by the neighboring community, and strengthen the collaboration or linkage among three user groups—farmers, fishermen, and tourism organizations—in managing municipal assets. A participatory mapping approach is utilized to conduct this activity, which consists of the following phases: inculturation, area mapping, stakeholder mapping, and evaluation. This strategy engages internal stakeholders from the assisted groups in Antang Village, Manggala District, Makassar City, and external communities from diverse stakeholders. The outcomes of the service indicate that the area's financial assets comprise individual, physical, social, and natural resources. In contrast, the landscape conditions of the area bolster its potential. Individual assets serve as a facilitating element to ensure no impediments to the transmission of information from the facilitator to the community. The association established by this service categorizes the three objects it assists into three distinct levels of connectivity: low, medium, and high. The high group serves as an embodiment of the intimate bond that exists between the aided stakeholders and the community. By promoting the establishment of urban eco-tourism areas in Makassar City and encouraging the implementation of regional development initiatives, this service program successfully exposes participants to their region's potential. Keywords: asset mapping, community, beneficiary group, Balang Tonjong Lake
Implementation of the Qiro'ati method to improve reciting abilities in students of the Al-Qur’an education center Zulkarnaen; Baik Wardatul Husna; Abdi Krismono; Sofia Inov Putri
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.7892

Abstract

[Bahasa]: Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas iman dan taqwanya. Peningkatan kualitas ini harus dimulai sejak dini, berupa pembiasaan terhadap tindakan atau kegiatan yang positif. Pembiasaan tersebut dapat dimulai dalam keluarga dan masyarakat, seperti pembiasaan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk sosialisasi dan implementasi metode qiro’ati untuk meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an di TPQ Miftahul Jannah. Solusi yang ditawarkan adalah pendampingan dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an pada kelompok belajar di TPQ Dusun Miftahul Jannah Sawahan dengan menggunakan Metode Qiro'ati. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan tahapan perencanaan dan persiapan, tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi, kemudian dilanjutkan dengan pelaporan. Hasil sosialisasi dan implementasi metode Qiro’ati menunjukkan bahwa membaca Alquran dengan metode Qiro'ati dapat meningkatkan kualitas bacaan sesuai kaidah tajwid yang benar dan memudahkan dalam memahami bagaimana membaca Al-Qur’an dengan benar. Kata Kunci: Al-Quran, pendidikan, pembelajaran, metode Qiro'ati [English]: The quality of human resources can be seen from the quality of their faith and piety. The improvement of this quality should begin from an early age by cultivating positive actions or activities. Such cultivation can start within families and communities, such as the habit of reciting the Qur'an correctly. This community service aims to socialize and implement the Qiro’ati method to enhance the ability to recite the Qur'an at The Al-Qur’an Education Center Miftahul Jannah. The proposed solution is guidance in learning to read the Qur'an in study groups at The Al-Qur’an Education Center Miftahul Jannah Sawahan using the Qiro'ati Method. The implementation of this community service follows stages of planning and preparation, action, observation, evaluation, and reflection, followed by reporting. The results of the socialization and implementation of the Qiro’ati method show that reciting the Qur'an with the Qiro'ati method can improve the quality of recitation according to proper Tajweed rules and facilitate a correct understanding of how to read the Qur'an. Keywords: Al-Qur’an, education, learning, Qiro'ati method
Ecoprint batik training for biology and craft teachers using local materials from Ternate Island Iqbal Limatahu; Chumidach Roini; Suparman; Nur Asbirayani Limatahu
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8118

Abstract

[Bahasa]: Ecoprinting merupakan salah satu keterampilan alternatif yang ingin dikuasai dan dimintai oleh guru-guru di Kota Ternate. Hal ini karena teknik ini sangat menarik untuk diajarkan pada siswa di sekolah sehingga penting untuk mengajarkan ecoprinting pada guru-guru terlebih dahulu. Kegiatan pelatihan pembuatan batik ecoprint diselenggarakan tim pengabdian universitas Khairun bersama MGMP Biologi SMA/MA Kota Ternate dan dihadiri 28 guru dari 11 SMA se-Kota Ternate. Tujuannya ialah mengajarkan keterampilan membuat batik ecoprint. Kegiatan dilakukan menggunakan metode sosialisasi, demonstrasi, pelatihan dan pendampingan. Alat dan bahan pembuatan diperoleh dari lingkungan sekitar sebagai potensi lokal daerah Ternate. Hasil evaluasi melalui pre test dan angket menunjukkan bahwa awalnya sebanyak 67% peserta tidak mengetahui tentang ecoprinting. Saat pelatihan, peserta cenderung menggunakan daun yang berwarna yakni daun bayam merah sebanyak 64% peserta. Hasil evaluasi, peserta merespon positif terhadap pelatihan baik terhadap isi materi, pemateri, dan metode pelaksanaan kegiatan. Secara keseluruhan penilaian peserta adalah baik sekali terhadap isi materi dan instruktur dengan rata-rata skor masing-masing 91, sedangkan untuk penilaian terhadap metode rata-rata ialah 89. Pelatihan berhasil mengajarkan ecopriting kepada semua peserta dan tim merekomendasikan untuk mengajarkan pada pada siswa SMA di Kota Ternate. Kata Kunci: batik ecoprint, bayam merah, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi [English]: Ecoprinting is one of the alternative skills that teachers in Ternate City want to master and demand. This is because this technique is very interesting to teach to students at school, so it is important to teach ecoprinting to teachers first. The ecoprint batik training activity was held by the Khairun University service team together with MGMP Biology SMA/MA Ternate City and attended by 28 teachers from 11 high schools throughout Ternate City. The aim is to teach skills in making ecoprint batik. Activities are carried out using methods of socialization, coercion, training and mentoring. Tools and manufacturing materials were obtained from the surrounding environment as a local potential of the Ternate area. The evaluation results through pre-tests and questionnaires showed that initially 67% of participants did not know about ecoprinting. During training, participants tended to use colored leaves, namely red spinach leaves, as many as 64% of participants. As a result of the evaluation, participants gave a positive response to the training regarding the content of the material, presenters, and methods of implementing activities. Overall, the participants' assessment was very good regarding the content of the material and the instructor with an average score of 91 each, while for the assessment of the method, the average was 89. The training was successful in teaching ecopriting to all participants and the team recommended teaching it to high school students in the city Ternate. Keywords: batik ecoprint, red spinach, MGMP Biology
Science learning assistance through animated learning videos for supporting transformation in special schools Shefa Dwijayanti Ramadani; Serafica Btari Christiyani Kusumaningrum; Restu Rakhmawati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8182

Abstract

[Bahasa]: Pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus perlu terus ditingkatkan agar mereka dapat menjawab kebutuhan dan tantangan global. Sayangnya, konsep sains menjadi topik yang sulit dipahami secara utuh di tengah keterbatasan daya tangkap informasi yang dipengaruhi oleh kondisi khusus siswa berkebutuhan khusus. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu guru dalam mengoptimalkan pembelajaran sains di era digital melalui pengembangan video pembelajaran animasi. Metode yang digunakan adalah difusi IPTEKS dengan menggunakan media pembelajaran IPA berbasis digital. Kegiatan dibagi menjadi empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini telah menghasilkan konten pembelajaran IPA berupa video pembelajaran berbasis animasi, serta peningkatan wawasan guru mengenai pentingnya mengintegrasikan teknologi pembelajaran digital yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah melakukan pendampingan dan pelatihan agar inovasi pembelajaran berupa aplikasi pembelajaran terintegrasi yang berisi media pembelajaran IPA berbasis video animasi dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kualitas layanan pembelajaran. Kata kunci: media pembelajaran digital, pembelajaran sains, siswa berkebutuhan khusus [English]: Education for special needs students requires continuous improvement to meet global needs and challenges. Unfortunately, science is difficult to understand due to limited information comprehension influenced by the special conditions of students with special needs. This community service aims to assist teachers in optimizing science learning in the digital era by developing animated learning videos. The method used was the diffusion of science and technology using digital-based science learning media. The service program was divided into four stages: preparation, implementation, evaluation, and follow-up. The results of the community service program have produced science learning content in the form of animation-based learning videos, as well as increased teacher insight regarding the importance of integrating digital learning technology that is interesting and appropriate to students' needs. The follow-up that needs to be taken is to carry out mentoring and training so that learning innovations in the form of integrated learning applications that contain animated video-based science learning media can be used by teachers to improve the quality of learning services. Keywords: digital learning media, science learning, students with special needs
Literacy and technology program to enhance the potential of the youth of Mira village through community empowerment Hernita Pasongli; Wilda Syam Tonra; Dahlan Wahyudi; Marwis Aswan; Winda Syam Tonra
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.8236

Abstract

[Bahasa]: Pendidikan di Desa Mira, Kecamatan Morotai Timur Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara masih tertinggal dibandingkan desa-desa lainnya di wilayah sekitar. Kurangnya fasilitas perpustakaan sekolah dan sarana teknologi informasi di desa tersebut mengakibatkan rendahnya literasi dan penguasaan teknologi masyarakat setempat. Di sisi lain, literasi dan teknologi merupakan unsur penting untuk menghadapai tantangan globalisasi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan penguasaan teknologi masyarakat Desa Mira melalui program literasi dan teknologi dalam bentuk pelatihan pembuatan konten video. Program pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan selama 2 bulan oleh tim yang terdiri dari 19 mahasiswa dan 3 dosen dari Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun melalui program pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa (PMM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun Anggaran 2023. Partisipan program ini adalah siswa-siswa pada sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Makharimal Akhlak Mira. Tahapan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi tahap persiapan, sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Aktivitas penguatan literasi dilakukan melalui pengajaran baca tulis dan membaca dongeng bersama. Sementara penguatan penguasaan teknologi dilakukan melalui pelatihan pembuatan konten video menggunakan aplikasi Capcut dan Kinemaster yang hasilnya diupload di akun YouTube. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan literasi dan penguasaan teknologi dalam bidang pembuatan konten video pada siswa sekolah MTs Makharimal Akhlak Mira. Kata Kunci: literasi, siswa madrasah, teknologi, konten video [English]: Education in Mira Village, East Morotai District, Morotai Island Regency, North Maluku Province, is still underdeveloped compared to other villages in the surrounding area. The lack of a school library and information technology facilities in the village has resulted in low literacy and poor technology mastery in the local community. On the other hand, literacy and technology are important elements to face the challenges of globalization. This community service aims to improve the knowledge and mastery of technology of the Mira Village community through literacy and technology programs in the form of video content creation training. This community service program was carried out for 2 months by a team of 19 students and 3 lecturers from the Mathematics Education Department of Khairun University through a community empowerment program by students (PMM) funded by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology. The participants of this program were students at Madrasah Tsanawiyah (MTs) Makharimal Akhlak Mira school. The stages of this community service include preparation, socialization, implementation, and evaluation. Literacy-strengthening activities are carried out through training in reading and writing and reading fairy tales together. Meanwhile, strengthening mastery of technology is done through training in video content creation using the Capcut and Kinemaster applications, the results of which are uploaded to a YouTube account. The results of this community service show an increase in literacy skills and mastery of technology in video content creation for MTs Makharimal Akhlak Mira school students. Keywords: literacy, madrasa students, technology, video content
Developing mathematics teaching materials based on numeracy literacy for junior high school mathematics teachers in West Bandung Regency Jarnawi Afgani Dahlan; Dadang Juandi; Anjar Yogaswara; Dui Kurniasih
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8294

Abstract

[Bahasa]: Pemahaman guru matematika terhadap literasi dan numerasi yang baik akan berdampak pada kemampuan mereka dalam mengembangkan bahan ajar yang pada akhirnya akan meningkatkan literasi numerasi siswa. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman literasi numerasi guru matematika sehingga mereka memiliki kemampuan dalam mengembangkan bahan ajar yang mengintegrasikan literasi numerasi dalam proses pembelajaran matematika. Kegiatan pengabdian ini didesain dalam tiga tahap, yaitu seminar, lokakarya, dan ujicoba hasil lokakarya. Kegiatan tahap pertama dilakukan melalui seminar secara daring dengan dengan pendekatan PAR (Participatory Action Research). Partisipan kegiatan ini adalah 172 guru matematika SMP negeri dan swasta di Bandung Barat. Kegiatan tahap kedua adalah lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi literasi numerasi dimana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan topik matematika yang ada di sekolah menengah pertama. Produk hasil lokakarya pada tahap kedua ini adalah modul ajar, bahan tayang, bahan ajar, dan bahan ajar tersimpan dalam aplikasi Kotobee. Tahap ketiga adalah implementasi praktek pembelajaran sebagai uji coba produk yang dihasilkan pada tahap dua. Praktek pembelajaran dilakukan secara terbuka di SMP N 3 Lembang Kabupaten Bandung Barat. Hasil program pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan literasi numerasi guru matematika SMP di Kabupaten    Bandung Barat. Secara umum peserta mampu menghasilkan produk bahan ajar matematika yang terintegrasi literasi numerasi dan disimpan pada salah satu aplikasi yang Bernama Kotobee. Kata Kunci: bahan ajar matematika terintegrasi, guru matematika, literasi numerasi, pengajaran matematika [English]: Mathematics teachers' understanding of literacy and numeracy impacts their ability to develop teaching materials to improve students' numeracy literacy. This community service program aims to strengthen mathematics teachers' understanding of numeracy literacy to develop teaching materials that integrate numeracy literacy into the mathematics learning process. This program was designed in three stages: seminars, workshops, and pilot testing of workshop results. The first phase of the activity was conducted through an online seminar using the PAR (Participatory Action Research) approach. The participants were 172 public and private junior high school mathematics teachers in West Bandung Regency. The second phase of the activity was a numeracy literacy integrated learning tool development workshop where participants were divided into groups based on mathematics topics. The workshop's products in this second stage are teaching modules, broadcast materials, and teaching materials stored in the Kotobee application. The third stage was the implementation of learning practices as a trial of the products produced in stage two. The learning practice was conducted openly at SMP N 3 Lembang, West Bandung Regency. The results of this community service program showed an increase in the numeracy literacy skills of junior high school mathematics teachers in West Bandung Regency. In general, participants could produce mathematics teaching material products that were integrated with numeracy literacy and stored in one application called Kotobee. Keywords: integrated mathematics teaching materials, mathematics teachers, numeracy literacy, mathematics teaching
Nutrition and hydration education on healthy fasting for pedicab drivers community in Yogyakarta Fika Nur Indriasari; Prima Daniyati Kusuma; Apri Nur Wulandari
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8409

Abstract

[Bahasa]: Pengemudi becak termasuk kelompok kurang mampu dan minim dari segi pendampingan ibadah. Pengemudi becak memiliki tantangan lapar dan dahaga ketika bekerja dimana kondisi ini memberikan resiko besar tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi dan hidrasi secara optimal selama berpuasa. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan dan edukasi tentang gizi seimbang selama puasa sehingga mereka tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada pengemudi becak tentang gizi dan hidrasi selama menjalankan ibadah puasa. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah edukasi melalui ceramah interaktif dengan menggunakan media audiovisual berupa slide powerpoint dan video. Peserta kegiatan adalah pengemudi becak di wilayah kelurahan Giwangan, Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif yang bertujuan mendorong motivasi belajar sehingga terwujud pembelajaran yang aktif. Evaluasi yang digunakan dengan menggunakan kuesioner pretest dan postest yang diberikan sebelum dan sesudah edukasi. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi 0.000 (<0.05) artinya ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta kegiatan sebesar 34.1% dengan kategori baik. Peserta menunjukkan antusiasme yang baik selama proses edukasi yang ditunjukkan dengan aktivitas bertanya dan berdiskusi. Kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan tentang asupan gizi dan hidrasi sehingga para pengemudi becak tetap bugar dalam menjalankan aktivitas bekerja saat berpuasa. Kata Kunci: edukasi, gizi, hidrasi, puasa, pengemudi becak [English]: Pedicab drivers are underprivileged and lack religious assistance. Pedicab drivers face the challenge of hunger and thirst while working, which poses a great risk of not fulfilling optimal nutritional and hydration needs during fasting. Therefore, it is necessary to provide assistance and education about balanced nutrition during fasting so they can still properly carry out fasting. The purpose of this service activity is to provide education to pedicab drivers about nutrition and hydration during fasting. The method used in this service is education through interactive lectures using audiovisual media such as PowerPoint slides and videos. The participants were pedicab drivers in Giwangan urban village, Yogyakarta. The method used was interactive lectures to encourage motivation to realize active learning. The evaluation used pretest and posttest questionnaires given before and after the education. The Wilcoxon test results show a significance value of 0.000 (<0.05), meaning there is a significant difference in the level of knowledge before and after education. The results of this service program showed an increase in participants' knowledge by 34.1% in the good category. Participants showed good enthusiasm during the education process, which was shown by asking questions and discussing activities. This program can provide knowledge about nutrition and hydration so that pedicab drivers remain fit to carry out work activities while fasting. Keywords: education, nutrition, hydration, fasting, pedicab drivers
Development of mathematics learning based on computational thinking for primary school teachers Zetra Hainul Putra; Neni Hermita; Jesi Alexander Alim; Muhammad Fendrik; Riyan Hidayat; Zaldi Harfal; Lara Oktarisa; Nasri; Sahlan; Ucy Rahmayani Nursyam; Fatmawilda
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8430

Abstract

[Bahasa]: Keterampilan Computational Thinking (Berpikir Komputasi) merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang perlu dimiliki oleh siswa sekolah dasar. Mengingat pentingnya CT dan masih banyak guru-guru yang belum mengetahui dan menguasai keterampilan ini, maka diperlukan kegiatan workshop yang dapat mendukung keterampilan CT guru dan juga mampu merancang pembelajaran matematika berbasis CT. Oleh karena itu, tim PkM FKIP UNRI berkolaborasi dengan UPM Malaysia melaksanakan workshop pengembangan pembelajaran matematika berbasis CT bagi guru-guru sekolah dasar di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Metode pelaksanaan PkM menggunakan Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan blended learning. Kegiatan workshop diikuti oleh 33 orang guru dari 3 sekolah dasar di Kecamatan Tambang. Kegiatan workshop ini mampu meningkatkan keterampilan CT guru-guru, namun perlu tindak lanjut kegiatan sehingga keterampilan CT guru bisa lebih optimal dan mampu menerapkannya dalam pembelajaran matematika di kelas masing-masing.  Kata Kunci: keterampilan computational thinking, pembelajaran matematika, workshop [English]: Computational Thinking (CT) skills are crucial for elementary school students in the 21st century. Recognizing the significance of CT and the prevalent lack of knowledge and mastery among teachers, there is a need for workshop activities that can support teachers in developing CT skills and enable them to design CT-based mathematics learning. To address this gap, the FKIP UNRI community service team collaborated with UPM Malaysia to conduct a workshop on CT-based mathematics learning development for elementary school teachers in the Tambang Sub-district, Kampar Regency, Riau Province. The implementation method of this community service utilized Participatory Action Research (PAR) with a blended learning approach. Thirty-three teachers from three elementary schools in the district participated in the workshop. While the workshop successfully enhanced teachers' CT skills, subsequent activities are essential to optimize these skills further and facilitate their application in mathematics learning within their respective classrooms. Keywords: computational thinking skills, mathematics learning, workshops
Enhancing the skills of physics MGMP teachers in making differentiated e-modules Evelina Astra Patriot; Ketang Wiyono; Ida Sriyanti; Ismet; Nauratun Nazhifah; Allika Fitonia; Hartisya Nadia; Yeni Utami; M. Rokhati Harianja; Sartina Fadhilah; Diana Meitasari; Nita Arrum Sari
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8441

Abstract

[Bahasa]: Kesulitan guru dalam membuat e-modul berdiferensiasi menjadi urgensi yang melatarbelakangi kegiatan pengabdian ini perlu untuk dilksanakan. Hal ini dikarenakan guru-guru MGMP Fisika Kabupaten Musi Banyuasin tersebut tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan e-modul berdiferensiasi. Minimnya pengetahuan disebabkan kurikulum baru di realese tahun 2020. Oleh karena itu, tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kapasitas guru dalam merancang hingga menghasilkan produk berupa modul berdiferensiasi. Adapun inovasi teknologi yang dilatihkan dalam pengabdian ini adalah mewujudkan produk dalam bentuk elektronik sehingga menjadi e-modul berdiferensiasi. Participatory Action Research (PAR) menjadi metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan tahapan (a) persiapan, (b) pelaksanaan, dan (c) evaluasi dan refleksi. Sasaran peserta kegiatan pengabdian adalah 20 orang guru mata pelajaran fisika di Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan hasil data yang didapatkan adalah terdapat peningkatan hasil tes dengan N-gain sebesar 0,82 yang termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan data hasil evaluasi kegiatan PKM menunjukkan tingkat kepuasan peserta sebesar 82% dengan kategori sangat memuaskan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sebanyak 80% peserta pelatihan dapat membuat dan menghasilkan produk e-modul berdiferensiasi. Melalui hasil angket, didapatkan bahwa 86% peserta pelatihan sangat setuju bahwa kegiatan pengabdian ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan keterampilan membuat e-modul berdiferensiasi pada mata pelajaran fisika. Kata Kunci: E-Modul, Media Pembelajaran, Pembelajaran Berdiferensiasi [English]: Teachers need help to make differentiated e-modules, which is the urgency behind this service activity that needs to be carried out. This is because the MGMP Physics teachers of Musi Banyuasin Regency must gain the knowledge and skills to develop differentiated e-modules. The lack of knowledge is due to the new curriculum in 2020. Therefore, this community service program aims to increase teachers' capacity to design products through differentiated modules. The technological innovation trained in this service is to realize the development in electronic format so that it becomes a differentiated e-module. Participatory Action Research (PAR) is the method used in the implementation of service activities with stages (a) preparation, (b) implementation, and (c) evaluation and reflection. The target participants of the service activities were 20 physics subject teachers in Musi Banyuasin Regency. Based on the data obtained, there is an increase in test results with an N-gain of 0.82, which is included in the high category. Meanwhile, the data from the evaluation of PKM activities showed a participant satisfaction level of 82% with a very satisfying category. Generally, as many as 80% of training participants can create and produce differentiated e-module products. Based on the questionnaire results, it was found that 86% of the training participants strongly agreed that this service activity could provide benefits in improving their skills in making differentiated e-modules in physics subjects. Keywords: differentiated learning, e-modules, learning media