cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 243 Documents
Development of spirituality-based tourism in BI-Land tourism, Sundaland, Cikole, Lembang, West Bandung Regency Rodliyah Khuza'i; Ida Af'idah; Hendi Suhendi; Hafizh Abdurrauf Ismail; Dzalfa Tsaltsa Kamilah
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8442

Abstract

[Bahasa]: Kawasan Wisata Bi-Land, Sundaland, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan melalui program wisata berbasis spiritualitas. Namun demikian, pengelola wisata dan masyarakat sekitar kawasan memiliki kendala dalam aspek sumber daya manusia (SDM), program, dan pengelolaan program yang tepat bagi para wisatawan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengembangkan potensi pariwisata spiritual di Wisata Bi-Land, Sundaland dengan fokus pada tiga permasalahan tersebut, yaitu SDM instruktur, program pariwisata berbasis spiritualitas, dan manajemen pengelolaan program wisata spiritual. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), melalui kolaborasi partisipatif antara pengelola, tokoh masyarakat, dan pemuda komunitas Bina Mitra Mandiri untuk mengembangkan Wisata Bi-Land. Hasil program pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa para calon instruktur wisata spiritualitas memahami materi-materi etos dan budaya kerja berbasis spiritualitas, serta pendekatan psikoterapi di alam yang dapat dintegrasikan ke dalam program wisata. Selain itu, hasil pengabdian ini dapat mengembangkan program sprituality camping yang diintegrasikan ke dalam program Wisata Bi-Land. Pengabdian ini berhasil membentuk kelompok instruktur wisata spiritual serta memberdayakan pengelola wisata Bi-Land dan masyarakat komunitas Bina Mitra Mandiri untuk bersinergi dalam mewujudkan program wisata berbasis spiritualitas. Pengabdian ini berimplikasi teoretis bahwa manajemen pengelolaan wisata alam yang berbasis spiritualitas harus berparadigma teo-eko-agro-wisata. Kata Kunci: wisata spiritual, manajemen wisata, paradigma teo-eco-agro-wisata [English]: Bi-Land Tourism Areas, Sundaland, Cikole, Lembang, and West Bandung Regency have natural potential that can be developed through spirituality-based tourism programs. However, tourism managers and communities in the region have constraints regarding the aspects of human resources (HR), programs, and proper program management for tourists. This community service aims to develop the potential of spiritual tourism in Bi-Land Tourism, Sundaland by focusing on three problems, namely human resources for instructors, spirituality-based tourism programs, and management of spiritual tourism program management. The method used in this community service program was Participatory Rural Appraisal (PRA), through participatory collaboration between managers, community leaders, and youth of Bina Mitra Mandiri community to develop Bi-Land Tourism. The results of this community service program show that prospective spirituality tourism instructors understand the materials of spirituality-based work ethic and culture, as well as psychotherapeutic approaches in nature that can be integrated into tourism programs. In addition, the results of this service can develop a spirituality camping program that is integrated into the Bi-Land Tourism program. This service succeeded in forming a group of spiritual tourism instructors and empowering the Bi-Land tourism manager and the Bina Mitra Mandiri community to work synergistically in realizing a spirituality-based tourism program. This community service program has theoretical implications that the management of natural tourism management based on spirituality must have a theo-eco-agro-tourism paradigm. Keywords: spiritual tourism, tourism management, theo-eco-agro-tourism paradigm
Utilizing a thousand-eye smart stove to enhance production outcomes at Podo Moro UMKM Lutfi Hakim; Vivien Arief Wardhany; Subono
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8471

Abstract

[Bahasa]: UMKM Podomoro adalah jenis home industri yang bergerak dibidang produksi makanan ringan di Desa Benelan Lor Kecamatan Kabat. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, alat yang digunakan mitra dalam proses produksi masih sederhana, kurang efisien dari segi pemanfaatan energi gas, termasuk penggunaan kompor gas yang tidak aman, sehingga berpotensi besar terhadap resiko bahaya kebakaran. Solusi yang ditawarkan adalah penerapan perangkat kompor gas yang aman dan efisien yaitu teknologi “Smart Kompor Seribu Mata Berbasis Mikrokontroller”. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas hasil produksi melalui infrastruktur industri berupa teknologi kompor cerdas dengan peralatan yang ramah lingkungan, minim resiko meledak. Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode pengembangan prototyping dengan pendekatan metode kuantitatif dimana langkah-langkah disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan. Hasil dari program pengabdian kepada Masyarakat ini berjalan dengan lancar, semua kegiatan dilaksanakan dengan baik mulai dari awal hingga evaluasi, teknologi yang diterapkan dapat diimplementasikan dengan baik dengan disertai tahapan pelatihan dan pendampingan dalam penggunaannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya penerapan alat smart kompor seribu mata dapat mempercepat proses produksi 2-3 menit, tingkat pemerataan panas meninngkat 25, meningkatkan keamanan dengan adanya fitur pendeteksian kebocoran gas sehingga kompor dapat mati secara otomatis melalui solenoid valve sebagai pembuka dan penutup katup kompor, dan adanya pelindung kompor sehingga dapat meminimalisir terpaan angin pada api. Selain itu, hasil pengisian survey kepuasan mitra juga menunjukkan hasil yang sangat bagus dimana mitra menyatakan 95,23% merasa puas dengan semua kegiatan pada program pengabdian kepada Masyarakat ini. Kata Kunci: teknologi kompor pintar; kompor berbasis mikrokontroller; peningkatan produksi usaha; peningkatan keamanan produksi [English]: Podomoro UMKM, specializing in snack food production in Benelan Lor Village, Kabat District, faces challenges with simple and inefficient production tools, particularly unsafe gas stoves posing fire hazards. The solution introduced a safe and efficient gas stove technology to address this: the "Microcontroller Based Thousand Eyes Smart Stove." This initiative aimed to enhance production speed and quality by incorporating environmentally friendly, explosion-minimizing equipment. Implementing a prototyping development method alongside a quantitative approach ensured tailored steps for this activity. The community service program unfolded seamlessly, encompassing comprehensive training and support, evident in the successful application of the thousand-eye smart stove tool. This tool improved production speed by 2-3 minutes, increased heat distribution by 25%, and enhanced safety via gas leak detection, automatic stove shut-off, and a protective shield against wind exposure. The partner satisfaction survey highlighted a 95.23% satisfaction rate with all aspects of this community service program. Keywords: smart stove technology; microcontroller-based stove; increasing production business; increasing production safety
Clean and healthy living behavior (PHBS) education in school through Snakes and Ladders game Syahrul Basri; Muhammad Saleh Jastam; Munawir Amansyah; Habibi; Lilis Widiastuty; Muhammad Kahfi; Ranti Ekasari
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8505

Abstract

[Bahasa]: Pemahaman konsep Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang mendalam membutuhkan pendekatan yang kreatif dan interaktif. Salah satu pendekatan pengenalan PHBS adalah melalui media ular tangga yang menyediakan pembelajaran dengan konteks yang menyenangkan melalui aktivitas bermain sambil belajar. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar mengenai PHBS sekolah serta pentingnya mengaplikasikan PHBS melalui media permainan. Pengabdian ini menggunakan metode ABCD (Asset Based Community Development) dengan tahapan: identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, pemetaan asset, penentuan kegiatan, pembuatan instrumen dan media, pemberian pre-tes, bermain ular tangga, pemberian post-tes, dan evaluasi program. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa sekolah dasar yang berperan sebagai pemain dan penonton permainan dengan media ular tangga. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kanreapia, Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa pada uji paired t-test diperoleh nilai p sebesar 0.001 yang berarti bahwa program pengabdian yang telah dilakukan efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa mengenai PHBS. Hasil pre-tes dan post-tes juga menunjukkan bahwa edukasi PHBS dapat meningkatkan pengetahuan peserta terhadap PHBS dengan rata-rata responden yang menjawab benar yaitu dari 16,25 menjadi 19,04. Pihak sekolah diharapkan mengadopsi media ular tangga sebagai media yang menyenangkan dalam memperkenalkan PHBS kepada anak sekolah sehingga memberikan bekal pengetahuan tentang hidup bersih sejak dini. Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), ular tangga, anak-anak [English]: A profound understanding of the concept of Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) requires a creative and interactive approach. One approach to the introduction of PHBS is through snakes and ladders media that provides learning opportunities for students through play activities. This community service aims to increase elementary school children's knowledge about school PHBS and the importance of applying PHBS through game media. The method used is ABCD (Asset Based Community Development) with stages including problem identification, problem prioritization, asset mapping, determining activities, making instruments and media, giving pre-tests, playing snakes and ladders, giving post-tests, and program evaluation. The participants of this program were elementary school students who played the role of players and spectators of the game with snakes and ladders media. This community service activity was carried out at Kanreapia Elementary School, Kanreapia Village, Tombolo Pao District, Gowa Regency. The results of this community service show that the paired t-test obtained a p-value of 0.001, which means that the program is effective in increasing students' knowledge about PHBS. The results of the pre-test and post-test also show that PHBS education can enhance participants' knowledge of PHBS, with the average respondent who answered correctly ranging from 16.25 to 19.04. Schools are expected to adopt Snakes and Ladders media as fun media in introducing PHBS to school children to provide knowledge about clean and healthy living from an early age. Keywords: clean and healthy living behavior, Snakes and Ladders, children
Digitalization of Mengkarang geopark miniature Universitas Jambi as an effort to support the summer course program Hari Wiki Utama; Rakhmatul Arafat; Bagus Adhitya; Yulia Morsa Said; Jarot Wiratama; Mega Aulia; Dhinda Ayu
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8590

Abstract

[Bahasa]: Perkembangan ilmu pengetahuan di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 merupakan fenomena yang serba digital, termasuk ilmu kebumian. Konsep ini menggunakan ilmu pengetahuan berbasis kecerdasan buatan untuk kebutuhan pendidikan yang serba cepat dan nyaman. Kaitannya dengan bidang pendidikan ilmu kebumian adalah studi tentang fenomena bentang alam dan singkapan batuan sebagai hasil dari proses alamiah. Situasi Universitas Jambi yang jauh dari keberadaan singkapan batuan sebagai objek pembelajaran memberikan tantangan besar untuk dapat mengidentifikasi batuan yang ada dengan cepat. Keberadaan miniatur Geopark Mengkarang di Universitas Jambi dapat menjadi solusi yang efektif dalam pembelajaran di bidang kebumian. Sehingga, melalui digitalisasi dapat menjadi alternatif yang diminati dalam media pembelajaran, khususnya untuk kegiatan short summer course yang berkaitan dengan geopark. Upaya digitalisasi ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian dan peran serta civitas akademika Universitas Jambi dalam melakukan inovasi pembelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini pengumpulan data dilakukan dengan mendeskripsikan 28 sampel batuan dari Kawasan UNESCO Global Geopark Merangin Jambi. Digitalisasi meliputi pembuatan label informasi untuk setiap tampilan batuan yang dilengkapi dengan barcode untuk memudahkan akses. Akses ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih detail mengenai proses pembentukan setiap batuan. Kegiatan pengabdian ini secara signifikan berkontribusi dalam mendukung kegiatan summer course di Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi. Selain membantu kegiatan summer course, diharapkan melalui digitalisasi ini, Universitas Jambi dapat memainkan peran penting dalam mendukung situs yang telah diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO ini. Kata Kunci: digitalisasi, geopark, summer course, Universitas Jambi [English]: The development of science in the era of Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0 is an all-digital phenomenon, including earth science. This concept uses science-based artificial intelligence for fast-paced and comfortable educational needs. Its connection to the field of earth science education is the study of landscape phenomena and rock outcrops as a result of natural processes. The situation of Jambi University, which is far from the existence of rock outcrops as learning objects, presents a big challenge in identifying existing rocks quickly. The existence of the miniature Mengkarang Geopark at Jambi University can be an effective solution in learning in the field of the earth. Thus, digitization can be a desirable alternative in learning media, especially for short summer course activities related to geoparks. This digitalization effort is part of the service activities and the role of the Jambi University academic community in carrying out learning innovations. In implementing these service activities, data collection involved describing 28 rock samples from the UNESCO Global Geopark Merangin Jambi Territory. Digitization included creating information labels for each rock display, completed by a barcode for easy access. This access aims to provide detailed insights into the formation process of each rock. Such service activities significantly contribute to supporting summer course at the Faculty of Science and Technology, Jambi University. Beyond aiding summer course activities, the aspiration is that through this digitalization, Jambi University can play a pivotal role, acknowledged as a world heritage site by UNESCO Keywords: digitalization, geopark, summer course, Jambi University
Enhancing disaster communication literacy based on traditional games among West Aceh students Dony Arung Triantoro; Raudhatun Nafisah; Fathayatul Husna; Futri Syam; Rizky Amalia Syahrani; Ainal Fitri; Ashabul Yamin Asgha; Mirza Adia Nova; Ismu Ridha
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8642

Abstract

[Bahasa]: Aceh Barat sebagai salah satu daerah rawan bencana alam di Indonesia memerlukan langkah-langkah konkrit sebagai upaya mitigasi bencana. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah memberikan pengetahuan tentang literasi komunikasi bencana di kalangan siswa. Studi-studi sebelumnya telah  mengkaji tentang model komunikasi bencana berdasarkan beberapa pengalaman daerah-daerah yang mengalami bencana alam dan non-alam. Namun, belum banyak studi yang mengkaji literasi komunikasi bencana melalui permainan tradisional seperti teka-teki silang (TTS). Oleh karena itu, artikel ini berupaya mengisi kekosongan studi tersebut dengan mengambil studi kasus pada Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 3 Aceh Barat. Data-data artikel ini diperoleh melalui aktivitas penyuluhan dan pendampingan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bersifat insidentil. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa literasi komunikasi bencana perlu didiseminasikan dalam bentuk permainan teka-teki silang. Para siswa yang mengikuti penyuluhan ini lebih aktif menggunakan kemampuan berpikir mereka untuk memahami istilah-istilah dalam kebencanaan. Di samping keaktifan mereka dalam mengisi permainan teka-teki silang tersebut, pada saat yang sama mereka berlatih untuk bekerjasama menyelesaikan permainan tersebut bersama teman-teman mereka. Hal ini merepresentasikan bahwa resiko bencana dapat diminimalisir melalui kerjasama aktif di kalangan masyarakat. Kata Kunci: literasi, komunikasi bencana, permainan tradisional [English]: West Aceh as one of the natural disaster-prone areas in Indonesia requires concrete steps for disaster mitigation. One important step that must be taken is to provide knowledge about disaster communication literacy among students. Previous studies have examined disaster communication models based on some experiences of areas that experienced natural and non-natural disasters. However, few studies have examined disaster communication literacy through traditional games such as crossword puzzles (TTS). Therefore, this article attempts to fill this gap by taking a case study of Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 3 Aceh Barat. The data for this article were obtained through counseling and mentoring activities in the form of incidental community service. The results of this community service show that disaster communication literacy needs to be disseminated in the form of a crossword puzzle game. The students who participated in this counseling were more active in using their thinking skills to understand the terms of disaster. In addition to their activeness in filling out the crossword puzzle game, they practiced working together with their friends to complete the game. This represents that disaster risk can be minimized through active cooperation among the community. Keywords: literacy, disaster communication, traditional games
Development of mind mapping and learning objectives flow (ATP) based on Kikuduko for mathematics teachers in the MGMP of junior high schools in Kayuagung city Indaryanti; Meryansumayeka; Scristia; Elika Kurniadi; Zuli Nuraeni
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8680

Abstract

[Bahasa]: Kurikulum merdeka menuntut para guru memahami komponen atau istilah yang ada di dalamnya, salah satunya yaitu ATP atau Alur Tujuan Pembelajaran. Untuk dapat merumuskan ATP, guru juga perlu penguasaan dalam menyusun mind mapping atau peta konsep matematika yang perlu dipelajari oleh siswa. Guru perlu memahami ATP sebagai panduan yang esensial dalam merancang pembelajaran yang efektif dan relevan. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru dalam penyusunan mind mapping dan ATP berbasis Kikuduko dalam upaya meningkatkan kompetensi para guru. Metode yang digunakan adalah presentasi, workshop, diskusi dan pendampingan. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan diikuti 21 orang guru SMP dari wilayah Kota Kayuagung. Hasil dari kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan mind mapping dan ATP berbasis KIkuduko ini adalah peserta pelatihan sudah mampu menyusun mind mapping dan ATP berbasis KIkuduko. Hasil analisis angket respon kepuasan aspek pendampingan yang dapat membantu peserta menyusun mindmapping dan ATP sebesar 93.75%, aspek kedua terkait pengetahuan peserta tentang mindmapping dan ATP sebesar 94.375%, aspek ketiga tentang kepuasan peserta terhadap materi yang dikaji dan pendampingan yang diberikan sebesar 95%, dan aspek keempat mengenai keterampilan peserta dalam menyusun mindmapping dan alur tujuan mendapat respon dari peserta sebesar 88.75%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat efektif untuk membantu guru dalam memahami Capaian Pembelajaran dan menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran, serta mengenalkan guru pada mindmapping untuk memudahkan guru dalam menyusun ATP. Kata kunci: mind mapping, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Kikuduko [English]: “Kurikulum Merdeka” requires teachers to understand the components or terms contained in it, one of which is ATP or Learning Objectives Flow. To be able to compile ATP, teachers also need to master compiling mind maps or maps of mathematical concepts that students need to learn. Teachers need to understand ATP as an essential guide in designing effective and relevant learning. The main objective of this activity is to provide training and assistance to teachers in preparing Kikuduko-based mind maps and ATPs in an effort to increase the competence of teachers. The methods used are presentations, workshops, discussions and mentoring. The activity was carried out boldly and was attended by 21 junior high school teachers from the Kayuagung City area. The results of the training and assistance activities in preparing KIkuduko-based mind maps and ATPs are that the training participants are able to prepare KIkuduko-based mind maps and ATPs. The results of the response questionnaire analysis of satisfaction with aspects of mentoring that can help participants prepare mindmapping and ATP is 93.75%, the second aspect is related to participants' knowledge about mindmapping and ATP is 94.375%, the third aspect is regarding participant satisfaction with the material studied and the assistance provided is 95%, and The fourth aspect regarding participants' skills in compiling mindmapping and goal flow received a response from participants of 88.75%. This community service activity is very effective in helping teachers understand Learning Achievements and compiling Learning Objectives and Learning Goal Flow, as well as introducing teachers to mindmapping to make it easier for teachers to prepare ATP. Keywords: mind mapping, Learning Objectives Flow, KIKuDuKo
Utilizing the potential of local arts and culture as economic capital in the Sanggar Karawitan Mudo Raharjo Ogan Komering Ulu Timur district Ardi Saputra; Dian Sri Andriani; Deni Puji Hartono
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2023): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i2.8702

Abstract

[Bahasa]: Sanggar Karawitan Mudo Raharjo merupakan kelompok penggiat seni budaya yang lahir dari kecintaan masyarakat transmigran asal Jawa Tengah di Desa Margotani Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan. Pada awal pembentukan, kelompok sanggar melestarikan kesenian musik karawitan dengan hiburan seni ketoprak. Namun, eksistensi kegiatan seni karawitan dan ketoprak sudah mulai berkurang karena beberapa pemain sudah mulai tidak ada. Di sisi lain, proses regenerasi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya pemasukan sanggar dan hilangnya pewaris seni budaya leluhur sehingga diperlukan adanya pelatihan pengembangan kreatifitas seni budaya dan pelatihan pemasaran secara online. Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa kreativitas dan socialpreneur sehingga mitra kedepannya dapat menghasilkan karya unggulan yang dibutuhkan pasar dan bernilai ekonomi tinggi. Pelatihan menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) yang dilakukan pada 30 orang, terdiri dari kelompok orang tua dan kelompok remaja yang ada di Desa Margotani. Pelatihan yang diberikan mencakup teknis produksi karya, seperti pelatihan Dalang, prosesi Temon, tari kreasi dan tradisional Jawa, dan pemasaran karya melaui pembuatan media pemasaran secara online. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta dari 6,7% menjadi 72,8%. Selain itu, juga terjadi peningkatan kreativitas dari yang sebelumnya hanya memainkan seni karawitan menjadi mampu memainkan seni tari kreasi tradisi, prosesi adat temu manten, dan berperan sebagai Dalang. Hasil wawancara menunjukan bahwa peserta memperoleh motivasi, dorongan, terbukanya jalan untuk melanjutkan dan mengembangkan kesenian karawitan agar dapat dikenal oleh publik sehingga bernilai ekonomi yang dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa. Kata Kunci: seni budaya, pelatihan, sanggar karawitan [English]: The Mudo Raharjo Karawitan Studio is a group of arts and culture activists born from the love of the transmigrant community from Central Java in Margotani Village, East Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra Province. At the beginning of its formation, the studio group preserved the art of Karawitan music with Ketoprak art entertainment. However, musical and Ketoprak art activities have decreased because some players have begun to disappear. On the other hand, the regeneration process does not work as it should. This condition results in reduced income for studios and the loss of heirs to ancestral arts and culture, so there is a need for training in the development of creative arts and culture and online marketing training. This training aims to develop the spirit of creativity and social entrepreneurship so that future partners can produce superior work that is needed by the market and has high economic value. The training used the Asset Based Community Development (ABCD) approach, which was carried out on 30 people, consisting of parents and youth groups in Margotani Village. The training includes technical work production, such as Dalang training, Temon processions, creative and traditional Javanese dances, and marketing works through creating online marketing media. The results of the community service program showed an increase in participants' knowledge from 6.7% to 72.8%. Apart from that, there was also an increase in creativity from previously only playing musical arts to being able to play traditional dance creations, traditional meeting Manten processions, and acting as Dalang. The results of the interviews showed that the participants received motivation and encouragement and opened up a way to continue and develop the art of karawitan so that the public can recognize that it has economic value that can realize the welfare of the village community. Keywords: arts and culture, training, karawitan studio
Improving teacher competence in designing minimum competency assessment tasks Intan Sari Rufiana; Slamet Arifin; Wahyudi; Tesya Mahdaniya Ode Naana; Astika Berliana Wanti; Elsa Haruna Dewi
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.8725

Abstract

[Bahasa]: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berfungsi sebagai salah satu indikator untuk menilai kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karenanya, kemampuan menyusun soal berbasis AKM penting dimiliki oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun soal AKM. Metode dalam program pengabdian ini adalah lesson study. Lesson study terdiri dari tiga tahapan kegiatan yakni plan (perencanaan), do (pelaksanaan) dan see (merefleksikan). Mitra pengabdian adalah guru-guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 8 Kecamatan Lowokwaru. Tahapan pelaksanaan pengabdian adalah perencanaan kolaboratif, pengajaran dan pengamatan, diskusi dan analisis, refleksi dan revisi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan berhasil meningkatkan kualitas guru dalam menyusun instrumen soal AKM dan selanjutnya menerapkan dalam pembelajaran. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan berhasil meningkatkan kualitas guru dalam menyusun instrumen soal AKM dan selanjutnya menerapkan dalam pembelajaran. Hal ini dapat diketahui bahwa dari hasil respon peserta pelatihan menyebutkan bahwa 35% peserta memberikan respon sangat puas, 55% puas, dan sisanya cukup puas. Respon peserta terhadap materi program pengabdian menunjukkan bahwa, sebanyak 60% sangat mengerti, 35% mengerti, dan sisanya cukup mengerti. Selain itu, berkaitan dengan tindak lanjut dari kegiatan PkM ini, 12 peserta menyatakan bersedia untuk mengimplementasikan hasil kegiatan PkM, 5 orang sangat bersedia, dan sisanya cukup bersedia. Kegiatan pelethan penyusunan soal AKM terbukti efektif dalam implementasiya sehingga dapat mendukung guru dalam memahami implementasi kurikulum merdeka secara komprehensif. Kata Kunci: asesmen kemampuan minimum, lesson study, kelompok kerja guru [English]: Minimum Competency Assessment (AKM) is an indicator of assessing students' ability to achieve educational goals. Therefore, teachers need to have the ability to develop AKM-based tasks to improve the quality of learning. This community service program aims to improve teachers' skills in designing AKM-based tasks. This program used a lesson study approach consisting of three stages: planning, implementation, and reflection. The participants were teachers of the Teacher Working Group (KKG) Cluster 8 of Lowokwaru District. The stages of implementing service are collaborative planning, teaching, observation, discussion and analysis, reflection, and revision. The results show that the training improved teachers' ability to design and apply AKM-based tasks in the learning process. The measurement of the training participants' responses shows that 35% responded very satisfied, 55% were satisfied, and the rest were quite satisfied. The participants' responses to the program's material showed that as many as 60% understood very well, 35% understood, and the rest understood quite well. Furthermore, regarding the follow-up to this PkM activity, 12 participants stated they were willing to implement the program results, five people were very willing, and the rest were quite willing. The training program for preparing AKM questions has proven to be effective in its implementation so that it can support teachers in comprehensively understanding the implementation of the independent curriculum. Keywords: minimum ability assessment, lesson study, teacher working group
Interactive learning media training using the Classpoint application to improve the pedagogical competence of Madrasah Ibtidaiyah Muslimat Nahdlatul Ulama teachers in Palangka Raya Abdul Hadi; Elia Zakaria; Dewanto Zulkarnain
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.8728

Abstract

[Bahasa]: Guru sebagai agen pembelajaran harus memiliki kesiapan dalam beradaptasi terhadap perubahan proses pembelajaran dan mampu menghadapi segala tantangan di dalamnya. Di era sekarang, guru perlu untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi melalui pelatihan penggunaan media pembelajaran interaktif aplikasi Classpoint. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) dengan empat tahapan kegiatan yaitu persiapan, sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Partisipan program ini adalah sebanyak 27 guru dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di kota Palangka Raya. Evaluasi program ini menggunakan kuesioner, pre-test dan post-test dengan target luaran berupa produk media pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi Classpoint. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa program ini dapat membantu guru dalam meningkatkan pemahaman tentang penggunaan Classpoint sebagai media pembelajaran interaktif berbasis teknologi dengan persentase sangat setuju sebanyak 34,6%, dan setuju 65,4%. Sementara nilai rata-rata hasil pre-test adalah sebesar 54% dan post-test sebesar 64% yang menunjukkan adanya peningkatan pemahaman materi yang disampaikan sebesar 10% setelah mengikuti pelatihan ini. Aplikasi Classpoint dapat menjadi alternatif media pembelajaran interaktif dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru untuk mendukung proses pembelajaran. Kata Kunci: aplikasi classpoint, media pembelajaran interaktif, kompetensi pedagogik [English]: Teachers, as the principal agents of the learning process, must be able to adapt to changes and deal with all challenges. In the current era, teachers need to improve their pedagogical competence in using information and communication technology to increase the quality of the learning process. This community service program aims to enhance teachers' competence in utilizing technology through a training program on using interactive learning media with the Classpoint application. The method used in this program was Participatory Action Research (PAR), which has four stages: preparation, socialization, implementation, and evaluation. The participants were 27 teachers from Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) in Palangka Raya city. The program evaluation was conducted by distributing questionnaires, pre-tests, and post-tests, with the target output being an interactive learning media product using the Classpoint application. The questionnaire results show that this program can help teachers improve their understanding of using Classpoint as a technology-based interactive learning media, with a percentage of strongly agree with 34.6%, and agree with 65.4%. The average value of the pre-test results was about 54%, and the post-test was 64%, indicating an increase in understanding by 10% after the training. Classpoint application can be an alternative interactive learning media in improving teachers' pedagogical competence to support the learning process. Keywords: classpoint application, interactive learning media, pedagogical competence
Participatory accessibility audits and design proposal for inclusive mosques Arina Hayati; Kirami Bararatin; Setyo Nugroho; Qonita Wahyu Deanti; Mirra Kamila Ismail; Zuhrotul Mawaddatil Ula; Hana Ardina Putri Pakiding
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.8978

Abstract

[Bahasa]: Bangunan masjid merupakan bangunan ibadah yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh jama’ah untuk melakukan ibadah tanpa terkecuali, termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Sebagian besar bangunan masjid didesain dan dibangun secara megah, namun belum memenuhi standar peraturan aksesibilitas bangunan. Fasilitas penting masjid terutama tempat wudhu dan kamar mandi masih sulit diakses dan aman bagi jama’ah berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, beberapa masjid berbenah dan menambahkan fasilitas agar masjid dan lingkungannya lebih ramah untuk jama’ah, salah satunya adalah Masjid Shalahuddin di Sidoarjo. Paper ini memberikan deskripsi bagaimana tim pengabdi dari Departemen Arsitektur ITS bekerjasama dengan komunitas penyandang disabilitas untuk melakukan pendampingan audit aksesibilitas lingkungan dan bangunan. Selain itu, kegiatan memberikan rekomendasi desain masjid agar memenuhi prinsip desain universal dan inklusif. Dengan pendekatan partisipatif, pengabdian melibatkan pengurus dan jama’ah berkebutuhan khusus saat melakukan eksplorasi dan evaluasi audit aksesibilitas majid. Hasil kegiatan berupa kegiatan simulasi sensitifitas kemudahan bangunan dan rekomendasi rancangan ruang wudhu dan kamar mandi yang aman, nyaman, dan mudah digunakan oleh semua jama’ah tanpa terkecuali. Kata Kunci: aksesibilitas, disabilitas, lansia, masjid, desain partisipatif [English]: Mosque buildings should be accessible and usable by all users for worship without exception, including older people and people with disabilities. Despite the magnificent designs, many mosques often fail to meet building codes and standards for accessibility design. For example, crucial facilities such as ablution areas and bathrooms remain difficult for those with special needs to use safely. Therefore, several mosques have taken steps to enhance accessibility and accommodate users with special needs. One noteworthy example is the Shalahudin Mosque in Sidoarjo. To address these issues, a community service team of lecturers and students from the ITS Architecture Department collaborated with people with disability's community. The aims are to promote awareness of the sensitivity and understanding of universal and inclusive design principles. Furthermore, the team provided recommendations for designing accessible ablution rooms and accessible bathrooms in mosque buildings. The community service employs a participatory approach throughout the process, involving mosque officials and administrators along with users with special needs in exploring and evaluating the mosque's accessibility audit. The results include simulation exercises demonstrating the importance of building convenience sensitivity and recommendations for the design of ablution rooms and bathrooms that are safe, comfortable, and easy to use for all users without exception. Keywords: accessibility, disability, older people, mosque, participation