cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 243 Documents
Enhancing scientific literacy through maggot cultivation as a solution for waste management in the Dharma Alam Jember community Kendid Mahmudi; Fikroturrofiah Suwandi Putri; Rizki Putri Wardani; Wichi Widiansyah
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9091

Abstract

[Bahasa]: Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi sains masyarakat di Kawasan Perumahan Dharma Alam Jember melalui budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan sampah. Dalam program ini, masyarakat memperoleh pelatihan tentang cara membudidayakan maggot yang efektif dalam menguraikan sampah organik. Metode yang digunakan dalam program ini adalah Participatory Action Research (PAR) dengan tahapan kegiatan meliputi penyampaian tentang pengelolaan sampah, teori dan konsep dasar budiaya maggot, tekhnik budidaya, dan penggunaan produk lanjutan maggot. Partisipan program pengabdian ini adalah 50 kepala keluarga di wilayah perumahan Dharma Alam di kota Jember. Pengumpulan data untuk evaluasi program diperoleh dari penyebaran angket dan dokumentasi produk. Hasil program pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman literasi sains masyarakat tentang budidaya maggot. Program pengabdian ini berhasil mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga yang ramah lingkungan dan dapat menghasilkan produk berkelanjutan. Peningkatan literasi sains  dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengintegrasikan teknologi sederhana dalam pegelolaan sampah. Berdasarkan hasil sebaran angket terkait literasi sains pengelolaan sampah, terjadi peningkatan literasi sains masyarakat sebesar 63%. Selain itu, peningkatan literasi sains masyarakat tentang pengelolaan sampah juga menghasilkan produk sampingan berupa pakan ternak dan pupuk organic. Program ini telah memberikan kontribusi dalam meningkatkan literasi sains masyarakat dalam pengelolaan sampah dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci: budidaya maggot, literasi sains, sampah organik [English]: This community service program aims to enhance the scientific literacy of the Dharma Alam Member community through maggot cultivation as a waste management solution. Dalam program ini, masyarakat dilatih untuk membudidayakan belatung yang efektif dalam mengurai sampah organik. The method used was Participatory Action Research (PAR), which included the stages of activities, including delivery of waste management, theory and basic concepts of maggot culture, cultivation techniques, and the use of maggot-advanced products. The participants were 50 households in Dharma Alam residence in Jember city. Data collection for evaluation was obtained by distributing questionnaires and product documentation. The results show an increased understanding of community science literacy about maggot cultivation. This community service program has successfully educated the community on the importance of household waste management through eco-friendly technology to produce sustainable products. Enhancing science literacy can foster community awareness by integrating simple waste management technology. Based on the questionnaire results, there was an increase in community science literacy by 63%. In addition, improving the community's scientific literacy on waste management also resulted in additional products such as animal feed and organic fertilizer. The program has contributed to improving the community's science literacy in waste management and has improved the community's welfare. Kata Kunci: maggot cultivation, scientific literacy, organic waste
Community empowerment through black soldier fly maggot farming using household waste Emmy Syafitri; Dwi Tika Afriani; Srimulyani
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9266

Abstract

[Bahasa]: Minimnya edukasi penanganan dan pengelolaan sampah, peningkatan jumlah rumah penduduk selama tiga tahun terakhir dan rendahnya pendapatan masyarakat adalah faktor yang meningkatkan kompleksitas permasalahan kualitas lingkungan di Desa Medan Krio, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah tersebut adalah dengan pemberdayaan masyarakat Medan Krio khususnya anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) melalui budidaya maggot lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dapat mengurai sampah organik secara alami dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayakan masyarakat Medan Krio dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengelola sampah rumah tangga melalui sosialisasi dan pelatihan budidaya maggot BSF. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, pelatihan, monitoring, dan evaluasi berupa pretest dan posttest yang keseluruhannya dilakukan secara luring. Kegiatan diikuti oleh 40 anggota PKK sebagai perwakilan dari beberapa PKK di Desa Medan Krio. Sosialisasi dan pelatihan ini memberikan pengetahuan, wawasan dan keterampilan baru bagi mitra. Peningkatan pengetahuan tentang morfologi maggot meningkat 80%, budidaya maggot 90%, pemanfaatan maggot 70%. Begitu juga peningkatan pengalaman budidaya maggot sebesar 100% dan motivasi untuk melakukan budidaya maggot sebesar 50%. Untuk pemahaman budidaya maggot meningkat sebesar 90%. Mitra kini telah memiliki rutinitas baru yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga dari usaha budidaya maggot serta meningkatkan kesadaran untuk mengelola sampah rumah tangga dengan bijak dan bernilai ekonomis. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat; Pengelolaan Sampah; Budidaya Maggot BSF; Peningkatan ekonomi keluarga [English]: The lack of education on waste disposal and management, the increase in the number of houses over the last three years, and the low income of the community are factors that increase the complexity of environmental quality problems in Medan Krio Village, Deli Serdang Regency, North Sumatra Province. One of the efforts to reduce the waste issue is the empowerment of the Medan Krio community, especially PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) members through the cultivation of Black Soldier Fly (BSF) maggots, which can break down organic waste naturally and have high economic value. This community service program aims to empower the Medan Krio community by increasing knowledge and skills in managing household waste through socialization and training in BSF maggot cultivation. The methods used were socialization, training, monitoring, and evaluation results in pretests and posttests, all done offline. The participants of this program were 40 PKK members in Medan Krio Village. The results show that knowledge about maggot morphology increased by 80%, maggot culture by 90%, and maggot utilization by 70%. In addition, there was an increase in maggot cultivation experience by 100% and the motivation to carry out maggot cultivation by 50%. The understanding of maggot cultivation increased by 90%. The communities now have a new routine that can improve the family economy from the maggot cultivation business and increase awareness of managing household waste wisely and having economic value. Keywords: community empowerment, waste management, maggot Black Soldier Fly cultivation, improvement of the family economy
Guiding reading club members to build better reading skills using directed reading thinking activities (DRTA) Erna Iftanti
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9343

Abstract

[Bahasa]: Menindaklanjuti hasil wawancara dengan anggota klub membaca di UIN Tulungagung yang menggambarkan bahwa sebagian besar dari mereka mengaku mempunyai berbagai permasalahan membaca, terutama membuat referensi dan inferensi. Kedua keterampilan tersebut sangat dibutuhkan untuk memperoleh pemahaman bacaan yang baik. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan pengabdian kepada masyarakat melalui metode Community Based Research (CBR). Teknik mengajar membaca Directed Reading Thinking Activity (DRTA) diimplementasikan untuk meningkatkan keterampilan membaca mereka khususnya keterampilan membuat referensi dan inferensi. Pengabdian masyarakat berbasis penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023 kepada 47 anggota Klub Baca UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung melalui penelitian tindakan.  Nilai rata-rata pre-test yang diberikan sebelum dilakukan perlakuan adalah 52,23 dan hanya 10,6% yang memperoleh nilai ketuntasan minimal 75 dari total nilai 90. Sedangkan nilai post-test setelah perlakuan adalah 72,75, dan terdapat 75 % peserta mencapai nilai ketuntasan minimum. Hasil pengabdian berbasis penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik mengajar membaca DRTA dapat membantu pembelajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam membuat referensi dan inferensi. Hal ini dapat mengarahkan mereka untuk mencapai pemahaman membaca yang lebih baik Kata Kunci: keterampilan membaca, teknik DRTA, klub membaca [English]: In response to the interview results with the reading club members at the State Islamic University of Tulungagung, most of them claim to have various reading problems, mainly in making references and inferences. Those two skills are significantly needed to achieve good reading comprehension. Therefore, it is essential to address the problem through a community service program with Community Based Research (CBR) method. The Directed Reading Thinking Activities (DRTA) technique of teaching reading was implemented to improve their reading skills, specifically in making references and inferences. This research-based community service was carried out in June 2023 to 47 members of the Reading Club at the State Islamic University of Tulungagung.  The mean score of the pre-test before the treatment was 52,23 and only 10,6% got the minimum passing score of 75 out of the total score of 90. Meanwhile, the post-test score after the treatment was 72,75, and 75% of the participants reached the minimum passing score. The result of this CBR indicates that implementing the DRTA technique of teaching reading helps EFL learners improve their skills in making references and inferences. This further leads them to achieve better reading comprehension.   Keywords: reading skills; DRTA technique; reading club
The application of "nyanggit ngathok" batik patterns on batik fabric in the Klampar batik village umkm as a batik tourism attraction in Madura Urip Wahyuningsih; Indarti; Yulistiana; Ratna Suhartini; Andang Widjaja; Bimo Yatna Anugerah Ramadhani
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9389

Abstract

[Bahasa]: Kemunculan industri batik saat ini dalam rangka memenuhi kebutuhan pangsa pasar yang semakin berkembang. Batik berpola Nyanggit Nggathok adalah pola dari motif batik yang yang motifnya tidak penuh, dan ditempatkan pada lokasi tertentu berdasarkan pola bagian busananya, sehingga setelah menjadi busana akan Nggathok (bahasa Jawa) atau bertemu pola motifnya. Hal ini akan menambah nilai estetis dari busana batik dan efisien pada penggunaan kain. Pengrajin Kampung Wisata Batik Klampar dalam pembuatan motif batik masih menganut pola tradional  sehingga inefisiensi waktu dan biaya. Untuk itu perlu pengetahuan dan pelatihan membuat motif batik berpola Nyanggit Nggathok. Tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) Pemberian pengetahuan dan pelatihan membuat motif batik berpola Nyanggit Nggathok pada pengrajin batik di Desa Klampar (2) Pengrajin mampu menekan biaya produksi (3) Pengembangan motif batik khususnya pada tukang gambar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dengan jumlah peserta 10 pengrajin batik. Hasil penelitian pada penilaian kesesuaian bentuk motif 100% sesuai, kesesuaian ukuran motif 100% sesuai dan kesesuaian posisi motif pada pola 90% sesuai. Pada kriteria peletakan pola bermotif sesuai arah serat kain dan kriteria efisiensi penggunaan bahan (jarak antar bagian-bagian pola) 80% sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa peserta hampir semuanya memahami peletakan pola bermotif dan efisiensi penggunaan kain. Selanjutnya pada penilaian pelaksanaan pelatihan 70% sangat baik, 26% baik dan 4% cukup. Pada aspek materi pelatihan 73% kategori sangat baik, 25% baik dan 3% cukup. Ditinjau dari aspek Narasumber, sangat baik sebesar 78% dan baik 23%.  Kegiatan ini berimplikasi pada peningkatan kualitas estetika produk batik serta penekanan biaya produksi pada pemakaian kain. Diharapkan hal ini dapat lebih luas diterapkan pada banyak industri batik untuk peningkatan mutu dan produksinya. Kata Kunci: nyanggit nggathok, UMKM, kampung batik klampar, estetis, efisiensi kain batik [English]: The emergence of the batik industry today is to meet the needs of the increasingly growing market share. The Nyanggit Nggathok patterned batik is a batik motif pattern that is not fully covered but strategically placed in specific areas based on the garment's pattern, ensuring that the motifs align or "Nggathok" (Javanese for "match") when the garment is assembled. This will add aesthetic value to batik clothing and be efficient in the use of fabric. Artisans in the Klampar Batik Tourism Village adhere to traditional patterns, leading to inefficiencies in time and cost. Thus, there is a need for knowledge and training on creating Nyanggit Nggathok patterned batik. The objectives of this activity are: (1) To provide knowledge and training on making Nyanggit Nggathok patterned batik to batik artisans in Klampar Village, (2) To enable artisans to reduce production costs, and (3) To develop batik motifs, especially among pattern makers. The method used in this activity was a training program involving ten batik artisans. Research results on the suitability of the motif form show that 100%, 100% of the motif sizes and 90% of the motif positions on the pattern are accurate. In the criterion of motif placement according to the fabric grain direction and material efficiency (spacing between pattern pieces), 80% were appropriate. This indicates that most participants understand the placement of patterned motifs and the efficient use of fabric. Furthermore, the evaluation of the training implementation showed that 70% rated it as excellent, 26% as good, and 4% as fair. Regarding the training content, 73% rated it as excellent, 25% as good, and 3% as fair. Reviewed the trainer's aspect, 78% rated them as very good and 23% as good. This activity has implications for improving the aesthetic quality of batik products while reducing production costs related to fabric usage. It is hoped it can be applied more widely across various batik industries to enhance their quality and production. Keywords: nyanggit nggathok, UMKM, klampar batik village, aesthetic, batik fabric efficiency
Implementation of the STINE program (Smart Thinking In New Era) in shaping Pancasila's characterized and visionary society at Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kalidami Tiara Kusumaningtiyas; Nur Ailiya Hanum; Rani Kusuma Savitri; Raihanah Karen Azzahra Ticoalu; Sasqia Alya Kamila; Intan Tri Amalia Rusmana
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9464

Abstract

[Bahasa]: Pandemi COVID-19 menyebabkan pola perubahan aktivitas masyarakat, yang sebelumnya banyak pada ruang fisik kemudian beralih menjadi aktivitas digital. Pembatasan kegiatan saat pandemi membuat masyarakat banyak menggunakan media digital dan virtual. Termasuk muncul kebiasaan untuk malas bersosialisasi secara fisik, menurunnya minat belajar bersama, dan berkurangnya kegiatan masyarakat diruang publik. Menurunnya interaksi mengakibatkan beberapa nilai-nilai Pancasila terlupakan, hal ini sejalan dengan perkembangan globalisasi yang tidak dapat dibendung dan informasi dengan tema Pancasila tergusur dengan tema-tema lainnya. Pada era baru pasca pandemi menuntut pemberdayaan kembali ruang – ruang publik yang menjadi pusat kegiatan masyarakat dan tempat akses informasi terdekat seperti Taman Bacaan masayarakat (TBM) Kalidami RW 10. Metode pelaksanaan program ini adalah penyuluhan dengan tahapan yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah menghidupkan Kembali TBM Kalidami RW 10 melalui program peningkatan kemampuan berpikir cerdas melalui kegiatan literasi. Program STINE (Smart Thinking in New Era) yang terdiri dari empat kegiatan unggulan berupa Kenali Dirimu, Workshop Information Guidance, Temukan dan Selesaikan Aku!, Pengadaan Koleksi dan Sarana Prasarana yang aktif, inovatif, dan kreatif untuk membentuk kehidupan sosial lingkungan masyarakat yang berkarakter dan berwawasan Pancasila. Hasil menunjukkan bahwa Program STINE Kenali Dirimu meningatkan pengetahuan penerapan nilai-nilai Pancasila sebesar 23%; melalui program Workshop Information Guidance pengetahuan melakukan seleksi informasi di media social sebesar 12%; program Temukan dan Selesaikan Aku! Kemampuan berpikir kritis dan bekerja sama dalam tim meingkat sebesar 22%; dan Pengadaan koleksi dan sarana prasarana jumlah koleksi meingkat sebesar 100%. Ssecara keseluruhan program STINE mampu meningkatkan literasi informasi masyarakat sekitar TBM Kalidami. Kata Kunci: Taman Bacaan Masyarakat, literasi informasi, Pancasila [English]: Throughout the COVID-19 pandemic, there has been a significant shift in societal activities from physical spaces to digital platforms. With restrictions on in-person gatherings, people have increasingly relied on digital and virtual media. This shift has led to a decline in face-to-face social interaction, a decrease in community learning initiatives, and a reduction in public activities. The decreased interaction has resulted in the erosion of some of Pancasila's core values, which align with the unstoppable forces of globalization and the overshadowing of Pancasila-related information by other themes. In the post-pandemic era, there is a need to revitalize public spaces as center for community activities and as accessible sources of information, such as the Community Reading Garden (TBM) of Kalidami. The implementation method for this program involves educational outreach through planning, preparation, execution, and evaluation stages. This Community Service aims to reinvigorate TBM Kalidami RW 10 by enhancing critical thinking skills through literacy activities. The STINE program (Smart Thinking in New Era) comprises four flagship activities: Information Guidance Workshop, Kenali Dirimu!, Temukan dan Selesaikan Aku!, and the last one is Collection and Facilities Procurement. These activities are designed to actively, innovatively, and creatively shape the social environment of the community to embody the values of Pancasila. The results show that the STINE Program's Kenali Dirimu! component increased the application of Pancasila values by 23%; the Information Workshop program improved the selection of information on social media by 12%; the Temukan dan Selesaikan Aku!, component boosted critical thinking and teamwork skills by 22%; and the Collection and Facilities procurement increased the collection by 100%. In general, the STINE program has successfully clarified community information literacy around TBM Kalidami. Keywords: Taman Bacaan Masyarakat, information literacy, Pancasila
The Training and coaching on information and technology-based financial report for the mosque management board Linda Fauziyah Ariyani; Hamdana; Yamani; Nishia Waya Meray; Vidy
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9627

Abstract

[Bahasa]: Pengelolaan keuangan masjid menjadi salah satu kunci terlaksananya manajemen masjid yang baik. Namun, masih banyak ditemukan dewan masjid di Indonesia khususnya di Kota Balikpapan yang belum memanfaatkan teknologi informasi dalam menyusun laporan keuangan, sehingga tidak mencapai target pengelolaan keuangann yang efisien, akurat dan transparan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dewan masjid dalam mengelola laporan keuangan yang berbasis teknologi informasi di Kota Balikpapan. Metode yang digunakan dalam program ini adalah pelatihan dan pendampingan penyusunan laporan keuangan berbasis Teknologi Informasi (IT) dengan mitra adalah anggota dewan masjid di kota Balikpapan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa setelah pelatihan sebanyak 66,7% peserta akan mengaplikasikan IT dalam penyusunan laporan keuangan dan sebanyak 33% mempertimbangkan untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Program pengabdian ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengelola laporan keuangan yang berbasis IT. Program ini menjadi alternatif yang efektif dalam meningkatkan kemampuan manajemen keuangan dewan masjid di Indonesia. Kata Kunci: pelatihan, manajemen keuangan masjid, teknologi informasi [English]: Mosque financial management is one of the keys to achieving a well mosque management. However, many mosque management boards in Indonesia, especially in Balikpapan City, still have not utilized information technology in the financial report process. Thus, this condition causes inefficient, inaccurate, and non-transparent financial mosque management. This community service program aims to improve the ability of mosque management boards to administer financial reports based on information technology in Balikpapan City. The method used in this program was training and assistance in preparing financial statements based on Information Technology (IT). The participants of this program were members of the mosque management board in Balikpapan city. The results show that after the training, 66.7% of participants will apply IT in preparing financial reports, and 33% will consider utilizing the technology. This community service program can improve partners' knowledge and skills in managing IT-based financial reports. This program is an alternative way to enhance the financial management competence of the mosque management board in Indonesia. Keywords: training, financial mosque management, information and technology
Promoting marital harmony in the Dasa Wisma community of Samarinda city Sai Handari
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9637

Abstract

[Bahasa]: Keharmonisan perkawinan menjadi nilai dasar untuk membentuk karakter individu dalam sebuah keluarga sebagai pusat pendidikan yang paling utama. Upaya untuk mewujudkan keharmonisan perkawinan perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga terbentuk keluarga yang damai. Pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat dan mewujudkan keharmonisan di dalam rumah tangga melalui pelatihan kedamaian pada kelompok Dasa Wisma Kota Samarinda. Pengabdian ini menggunakan Partisipatory Action Research (PAR) dengan empat strategi, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil program pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pada seluruh aspek keharmonisan dalam rumah tangga yang meliputi kemampuan dalam berkomunikasi, kemampuan resolusi konflik, interaksi dalam kehidupan sehari-hari, penguatan identitas keluarga, dan membangun waktu yang berkualitas. Program pengabdian dapat merumuskan dan menginisiasi gerakan tentang “keluarga damai dan harmonis” yang dipandang secara positif sebagai keberlanjutan program pelatihan kedamaian. Pengabdian ini berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup dalam rumah tangga serta penguatan kelompok dalam menghadapi berbagai tantangan secara lebih efektif pada tataran paling dasar.  Kata Kunci: keharmonisan berumah tangga, kedamaian berumah tangga, pelatihan kedamaian, dasa wisma, karakter kuat [English]: Marital harmony is a basic value that can be developed as an effort to build individual character in the family as the most basic and main education centre. Achieving marital harmony is an effort that is continuously carried out to realise a peaceful family. This community service program aims to strengthen the marital harmony of the Dasa Wisma community through peace training in Samarinda City. This community service program used Participatory Action Research (PAR) with four strategies: plan, act, observe, and reflect. The results show that all aspects of domestic harmony increased, including communication skills, conflict resolution skills, daily interactions, strengthening family identity, and building quality time. In addition, this training formulated and initiated a movement on "peaceful and harmonious families", which was viewed positively as a continuation of the peace training program. This community service program has implications for improving the quality of life in the household and strengthening the group in facing various challenges more effectively at the most basic level. Keywords: marital harmonious, marital peace, peace training, dasa wisma, strength character
Strengthening management of tourist guide services in Bilebante tourist village, Central Lombok through public speaking skills Muhsyanur; Muhajirah Idman; Endang Lestari; Dina Ramadhanti; Syukrina Rahmawati; Mannivannan Murugesan
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9682

Abstract

[Bahasa]: Desa Bilebante merupakan salah satu desa di Pulau Lombok dengan berbagai potensi wisata yang perlu dikembangkan oleh akademisi universitas melalui sebuah program pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, Asosiasi Dosen Lintas Perguruan Tinggi Indonesia (ADLPTI) melaksanakan program pengabdian di Desa Bilebante dengan tujuan memberikan penguatan manajemen layanan pemandu wisata Desa Wisata Bilebante melalui pelatihan keterampilan public speaking. Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD), pelatihan dan pendampingan. Hasil program menunjukkan adanya peningkatan kecakapan keterampilan public speaking para pemandu wisata di Desa Bilebante. Secara umum, program penguatan kapasitas ini dapat mengembangkan kualitas Sumber Daya  Desa Bilebante sebagai desa wisata yang berpotensi mendorong perekenomian masyarakat desa. Program pengabdian kepada masyarakat ini menjadi alternatif untuk pengembangan desa wisata dalam meningkatkan manajemen dan tata kelola pariwisata daerah. Kata Kunci: desa wisata, desa Bilabante, public speaking, potensi wisata [English]: Bilebante Village is one of the villages on Lombok Island with tourism resources that need to be developed by academics through a community service programme. Therefore, the Asosiasi Dosen Lintas Perguruan Tinggi Indonesia (ADLPTI) carried out this community service programme in Bilebante Village, which aims to strengthen the service management of Bilebante Tourism Village tour guides through public speaking skills training. The methods used in this program were Focus Group Discussion (FGD), training and mentoring. The results show an improvement in the public speaking skills of the tour guides in Bilebante Village. Overall, this programme can develop the quality of Bilebante Village resources as a tourist village that potentially encourages the economic level of the community. This community service programme can be an alternative for developing tourism villages and enhancing regional tourism management. Keywords: tourism villages, Bilabante, public speaking, tourism resources
Increasing teacher creativity through computer-based learning media development training Samrin; Tandri Patih; Halistin; Syifa Syira Salsabila
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9716

Abstract

[Bahasa]: Di Sulawesi Tenggara, pemerintah daerah telah mengadakan pelatihan untuk guru-guru. Namun, program ini belum sepenuhnya diterapkan di sekolah, terutama di daerah pinggiran. Kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis komputer dan metode pembelajaran konvensional mempengaruhi motivasi dan pemahaman siswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman guru-guru Sekolah Menengah Pertama di Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer berbantuan Microsoft powerpoint, ispring suite software, dan Kvisoft Flipbook Maker, sehingga dapat meningkatkan kreativitasnya dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Hasil program pengabdian ini menunjukkan 1) Guru-guru merespon sangat baik terkait IAIN Kendari yang memberikan pelatihan terhadap kebutuhan Kerjasama yang diharapkan oleh guru-guru; 2) Terdapat peningkatan pengetahuan dan kreativitas guru-guru dalam mendesain dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer berbantuan setelah dilaksanakannya pelatihan. Dari hasil evaluasi program, direkomendasikan untuk perlunya dilakukan kegiatan sejenis, agar guru-guru mampu memanfaatkan teknologi komputer atau teknologi Informasi (IT) dalam proses pembelajaran. Selain itu, perlu juga dilakukan pelatihan pemanfaatan software lain seperti canva, serta media-media pembelajaran lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh guru-guru dalam kegiatan pembelajaran dan evaluasi peserta didik berbasis digital. Kata Kunci: kreativitas guru, media pembelajaran berbasis komputer, pelatihan [English]: In Southeast Sulawesi, the regional government has conducted training for teachers. However, this program has not been fully implemented in schools, especially in suburban areas. The difficulty in using computer-based learning media and conventional learning methods affects student motivation and understanding. This community service program aims to provide knowledge insight and increase understanding of junior high school teachers in Lasolo Islands, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province in utilizing computer-based learning media assisted by Microsoft PowerPoint, Ispring software suite, and Kvisoft Flipbook Maker so that they can increase their creativity in carrying out learning in class. The method used was the Participatory Action Research (PAR). The results show that: 1) The teachers responded very well to IAIN Kendari, which provided training on the cooperation needs expected by the teachers; 2) There is an increase in teachers' knowledge and creativity in designing and utilizing computer-assisted learning media after the training. It is also recommended that similar activities be carried out so that teachers can utilize computer technology/information technology (IT) in the learning process. In addition, it is necessary to provide training on using other software such as Canva and other learning media that teachers can utilize in digital-based learning and student evaluation activities. Keywords: teacher creativity, training, computer-based learning media, training
Transforming learning assessment through a game-based approach for teachers Sukirman; Eko Supriyanto; Isnan Burhanuddin; Damar Dewantoro
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9725

Abstract

[Bahasa]: Evaluasi atau penilaian dalam lingkungan pendidikan merupakan alat untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Akan tetapi, penilaian yang dilakukan sebagian besar kurang menyenangkan sehingga dampaknya kurang maksimal. Padahal, penilaian dapat dilaksanakan dengan lebih menyenangkan menggunakan pendekatan penilaian berbasis permainan (GBA), sehingga dapat menciptakan pengalaman belajar dan penilaian yang menyenangkan dan imersif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengembangkan GBA dengan fokus pada platform Kahoot!. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), yaitu pendekatan kolaboratif yang menekankan pada keterlibatan aktif dan kemitraan dengan anggota komunitas yang mendapat intervensi dari kegiatan itu. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 39 guru (15 laki-laki, 24 perempuan) di SMKS Sakti Gemolong, Sragen. Hasilnya menunjukkan tingkat kepuasan dan efektivitas yang tinggi, dengan skor rata-rata berkisar antara 4,59 hingga 4,85 dalam berbagai aspek seperti kegunaan kegiatan, perolehan pengetahuan baru, dan niat menerapkan GBA dalam pengajaran. Skor yang sedikit lebih rendah untuk penerapan praktis menunjukkan antisipasi realistis terhadap tantangan dalam penerapan GBA. Namun demikian, tanggapan positif secara keseluruhan, khususnya keinginan untuk berpartisipasi dalam kegiatan serupa di masa mendatang (4,85), menggarisbawahi nilai yang diberikan pada pengembangan profesional berkelanjutan dalam metode pengajaran inovatif. Kata Kunci: penilaian berbasis game, pembelajaran berbasis game, Kahoot, participatory action research [English]: Evaluation or assessment in educational settings is a tool for measuring the extent to which learning objectives are achieved. However, the conducted assessments are mostly less playful, so the impact of it is less effective. On the other hand, an assessment can be carried out more fun with a game-based assessment (GBA) that can create an enjoyable and immersive learning experience. This community service aims to enhance teachers' proficiency in GBA, focusing on platforms like Kahoot!. The method used was Participatory Action Research (PAR), a collaborative approach that emphasizes active involvement and partnership with the community members affected by the issue being studied. Participants involved in this activity were 39 teachers (15 males, 24 females) at SMKS Sakti Gemolong, Sragen. The results reveal high levels of satisfaction and perceived effectiveness, with average scores ranging from 4.59 to 4.85 across various aspects, such as the usefulness of the activity, acquisition of new knowledge, and intent to apply GBA in teaching. The slightly lower score for practical application indicates a realistic anticipation of challenges in implementing GBA. Nevertheless, the overall positive response, particularly the eagerness for future participation in similar activities (4.85), underscores the value placed on continuous professional development in innovative teaching methods. Keywords: game-based assessment, game-based learning, Kahoot, participatory action research