cover
Contact Name
Ahmad Shulhany
Contact Email
ahmad.s@untirta.ac.id
Phone
+62254-376712
Journal Mail Official
teknika@untirta.ac.id
Editorial Address
Jl. Jendral Sudirman KM 03, Cilegon 42435
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi
ISSN : 1693024X     EISSN : 26544113     DOI : http://dx.doi.org/10.36055/tjst
Core Subject : Engineering,
Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi merupakan jurnal peer-reviewed dalam Bahasa Indonesia di bidang keteknikan, diantaranya bidang teknik sipil, bidang teknik mesin, bidang teknik industri, bidang teknik kimia, bidang teknik metalurgi, dan bidang teknik elektro.
Arjuna Subject : -
Articles 318 Documents
KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO HASIL PROSES HARDENING BAJA AISI 1045 MEDIA QUENCHING UNTUK APLIKASI SPROCHET RANTAI Agus Pramono
Jurnal Teknika Vol 7, No 2 (2011): Edisi November 2011
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v8i2.6710

Abstract

Pada baja AISI 1045 dilakukan dengan proses heat treatment (perlakuan panas), yang dilanjutkan dengan proses quenching, tujuannya untuk mendapatkan struktur martensit yang keras dan memiliki ketahanan aus yang baik. Struktur Mikro yang dicapai tergantung pada temperatur pemanasan, holding time, dan laju pendinginan yang dilakukan pada laku panas. Struktur Mikro dari baja AISI 1045 yang dicapai pada proses perlakuan panas dilanjutkan quenching agitasi dengan tebal sampel dan volume air yang divariasikan, sehingga diperoleh struktur mikro pada masing-masing sampel dengan variasi dan bentuk yang berbeda-beda, hal ini disebabkan faktor lain yang mempengaruhi terjadinya perbedaan sifat mekanik pada masing-masing sampel yaitu jumlah martensit yang terbentuk dari hasil proses laku panas yang dipengaruhi oleh tebal sampel dan volume air quenching yang mempengaruhi banyaknya martensit.
PEMBUATAN AQUADEMINERALIZED DARI LIMBAH AIR AC (AIR CONDITIONER) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI REVERSE OSMOSIS Rusdi Rusdi; Wardalia Wardalia
Jurnal Teknika Vol 14, No 2 (2018): Edisi November 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v14i2.5869

Abstract

Perencanaan kebutuhan bahan baku dengan metode material requirement planning (MRP) pada proses produksi jas almamater di home industry Kun Tailor Tulungagung Yuli Agustrimah; Agustin Sukarsono; Sukarni Sukarni
Jurnal Teknika Vol 16, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i1.7590

Abstract

Perencanaan kebutuhan bahan baku berdampak pada kelancaran proses produksi dan tercapainya tujuan perusahaan. Penelitian ini menitikberatkan pada perencanaan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi jas almamater pada home industry Kun Tailor Tulungagung. Hasil observasi menunjukkan temuan masalah manajemen rantai pasok kurang baik dan jadwal produksi tidak sistematis sehingga terjadi kekurangan bahan baku proses produksi. Metode penelitian menggunakan material requirement planning dengan analisis lot sizing: Wagner-Whitin, lot for lot, economic order quantity, period order quantity dan part period balancing. Teknik peramalan permintaan penelitian ini menggunakan analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kebutuhan bahan baku perbulan untuk bahan baku kain sebanyak 171,46 meter, bahan baku puring sebanyak 118,25 meter, bahan baku benang sebanyak 4.493,5 meter dan bahan baku kancing sebanyak 946 pcs. Jumlah produksi jas almamater rata-rata perbulan 118 pcs. Teknik lot sizing yang paling efisien adalah Wagner-Whitin dengan penghematan total sebesar 51%. Planning raw material impacted to smooth production process and achievement of company goals. This research focused on planning raw material requirements for almamater jacket production process at Kun Tailor Tulungagung home industry. The observation showed the supply chain management problems are not in at the good level, production schedule nonsystematic, caused a shortage of raw materials production process. The research method used material requirement planning with lot sizing analysis: Wagner-Whitin, lot for lot, economic order quantity, period order quantity, and part period balancing. The demand forecasting technique this research used linear regression analysis. The results showed average monthly raw material needs were 171,46 meters of raw material, croton raw materials were 118,25 meters, yarn raw materials were 4,493.5 meters, and button materials were 946 pcs. The average amount of production per month almamater jacket was 118 pcs. The most efficient lot sizing technique was Wagner-Whitin, with a total savings of 51%.
Analisis densitas, kuat tarik dan kekuatan magnet dari rubber magnet yang dibuat dari Ba-Ferrite dan silicon rubber Giyanto Giyanto; Muljadi Muljadi
Jurnal Teknika Vol 16, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i2.9074

Abstract

Rubber magnet merupakan material maju yang dapat dipolarisasi secara magnetis yang tertanam dalam matriks karet lunak. Rubber magnet diaplikasikan sebagai komponen pada pintu atau jendela sebagai pengunci dan sealer, atau sebagai material perekat antara dua komponen, serta sebagai komponen motor listrik DC yang kecil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komposisi silicon rubber terhadap sifat fisis, mekanik (kuat tarik) dan sifat kemagnetannya atau kekuatan magnet. Rubber magnet dibuat dengan menggunakan partikel magnet Ba-Ferrite (BaFe12O) dan silicon rubber (SR) sebagai perekat dengan komposisi 5%, 10%, 20% dan 30% berat SR. Kedua bahan baku tersebut dicampur hingga homogen, kemudian dibentuk dengan metode tuang. Selanjutnya sampel yang telah dibentuk dalam bentuk lembaran dikeringkan pada suhu kamar selama 2 jam. Karakterisasi sampel yang dilakukan meliputi pengukuran densitas, pengujian kuat tarik, dan kuat medan magnet menggunakan Gauss meter. Berdasarkan hasil karakterisasi bahwa dengan meningkatnya komposisi SR nilai densitas cenderung menurun, namun nilai kuat tarik dan elongasi cenderung meningkat hingga komposisi 20% SR, kemudian menurun pada komposisi 30% SR. Artinya semakin banyak kandungan SR maka fleksibilitasnya cenderung meningkat. Berdasarkan pengukuran kuat magnet menunjukkan bahwa sampel dengan komposisi SR yang semakin meningkat maka nilai kuat medan magnet cenderung menurun. Rubber magnets are advanced, magnetically polarized materials embedded in a soft rubber matrix. They are applied as components in doors or windows as locks and sealers, or as an adhesive material between two components, and as a component of a small DC electric motor. This research was conducted to determine the effect of the composition of silicon rubber on its physical, mechanical (tensile strength) and magnetic properties or magnetic strength. Rubber magnets are made by using magnetic particles Ba-Ferrite (BaFe12O) and silicon rubber (SR) as an adhesive with a composition of 5%, 10%, 20% and 30% by weight of the SR. The two raw materials are mixed until homogeneous and then formed by the casting method. Furthermore, the samples that had been formed in sheet form were dried at room temperature for 2 hours. The sample characterization includes measurement of density, tensile strength test, and magnetic field strength using a Gauss meter. Based on the characterization results, with the increase in the SR composition the density value tended to decrease, but the tensile strength and elongation values tended to increase up to the composition of 20% SR, then decreased at the composition of 30% SR. This means that the more SR content, the flexibility tends to increase. Based on the measurement of magnetic strength using a Gauss meter, it shows that samples with an increasing SR composition, the value of the magnetic field strength tends to decrease. 
RANCANG BANGUN CYCLOCONVERTER UNTUK SINKRONISASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK Heri Haryanto; Ahmad Hidayat; Ri Munarto
Jurnal Teknika Vol 11, No 2 (2015): Edisi November 2015
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v11i2.6655

Abstract

RANCANG BANGUN CYCLOCONVERTER UNTUK SINKRONISASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
PENGARUH PERLAKUAN QUENCH TEMPER 600 O C TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA PERKAKAS UNTUK APLIKASI MOLD DAN DIES Abdul Aziz
Jurnal Teknika Vol 7, No 1 (2011): Edisi Juni 2011
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v8i1.6701

Abstract

Pada penelitian ini, material baja perkakas diatur komposisi paduannya dengan menambahkan unsur paduan Si yang berbeda yaitu 0,8%wt, 2,0%wt, dan 3,0%wt Si pada setiap material baja perkakas, dengan unsur paduan lainnya ditambahkan dengan perbandinganan tetap.Setiap material baja perkakas tidak diberikan unsur vanadium, hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sifat mekanis tanpa ditambahkan unsur paduan Vanadium. Kemudian baja perkakas tersebut dilakukan perlakuan quench temper dengan penggunaan temperatur temper yaitu 600oC. Penambahan unsur paduan dan perlakuan panas tersebut dapat diketahui pengaruhnya terhadap sifat mekanis, yaitu kuat tarik, serta struktur mikro material baja perkakas.Hasil dari penelitian menunjukan bahwa nilai kekuatan tarik sampel C>D>E>B>A. Hal ini sebanding dengan morfologi fasa martensit dan karbida seperti yang terekam dari hasil pengamatan struktur mikro, dimana semakin kasar fasa martensit dan karbida maka nilai kekuatan tariknya ternyata lebih rendah apabila dibandingkan dengan fasa martensit dan karbida dengan morfologi yang lebih halus.
Pemeliharaan Dan Pengujian Motor Induksi 3 Phasa Menggunakan Motor Circuit Analysis (MCA) Di PT.DIAN SWASTIKA SENTOSA Muhammad Sadikin; Alief Maulana; M. Miftah Baihaqi
Jurnal Teknika Vol 14, No 1 (2018): Edisi Juni 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v14i1.5859

Abstract

PENGARUH VARIASI REDUKSI KETEBALAN COLD ROLLING SERTA SUHU ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK ALUMINUM ALLOY 6082-T6 Rian Cahya Putra; Indri Yaningsih; Teguh Triyono
Jurnal Teknika Vol 13, No 2 (2017): Edisi November 2017
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v13i2.7595

Abstract

The effects of the reduction of thickness and temperature annealing on the physical properties and mechanical properties of metal AA 6082 have been investigated in this study. Pressed force, and rolling time were constantly maintained. Annealing was carried out at 415 C for 150 minute to increase formability. Cold rolling was carried out at room temperature with varying thickness. The thickness was reduced from 3 mm to 2,5 mm, 2 mm, and 1,5 mm. the cold rolled samples ware annealed at various tempers in the range of 275oC, 325C, and 375C for 5 minute. Vickers hardness test were performed to evaluate the mechanical properties of alloy and the microstructure were performed to evaluate the physical properties of alloy. The result shows that hardness in 50% (1,5 mm) whithout annealed reduction produce the highest hardness 115,56 Hv.it has been observed that that as the degree of cold rolling increase the value of hardness couse cold rolling can introduce high density of dislocations. Annealing can refine the grain size, especially the grain length, resulting lower hardness.
Pemodelan Resiko Kontaminasi Sumur Rakyat oleh Sumur Resapan Limbah Septic Tank Jayanudin Jayanudin; Mohammad Fakhrurozi
Jurnal Teknika Vol 12, No 1 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i1.6611

Abstract

Septic tank merupakan salah satu pengelolaan limbah sederhana dan merupakan sumber dari limbah domestik. Limbah septic tank dapat mempengaruhi sumber air bersih seperti sumur, sehingga posisi sumber air harus benar supaya terbebas dari kontaminan BOD dari septic tank. Tujuan dari artikel ini adalah mengembangkan model transport kontaminan sumur resapan septic tank untuk memberikan rekomendasi jarak aman antara sumur dengan septic tank. Model transport kontaminan dibagi menjadi dua zona yaitu zona unsaturated dan saturated yang keduanya dipengaruhi oleh proses adveksi, dispersi dan biodegradasi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan model yang dikembangkan menunjukkan bahwa pada model zona unsaturated dengan kedalaman 7 meter dengan waktu kurang dari 5000 hari mengandung BOD dibawah ambang batas, sedangkan pada zona saturated pada jarak 10 meter dengan waktu dibawah 3000 hari kandungan BOD masih aman, tetapi jika waktu diatas 5000 hari untuk zona unsaturated dan diatas 3000 hari untuk zona saturated konsentrasi BOD diatas ambang batas yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
KEMAMPUAN KOTORAN SAPI DAN EM4 UNTUK MENDEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK DAN NILAI EKONOMIS DALAM PENGOMPOSAN Budi Nining Widarti; Sinta Devia; Muhammad Busyairi
Jurnal Teknika Vol 10, No 1 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v10i1.6636

Abstract

Salah satu usaha yang dapat dilakukannya meminimalkan jumlah sampah non medis yang berupa limbah organic sampah dengan cara pengomposan. Tujuan penelitian ini untuk melakukan pengomposan limbah organic dari instalasi gizi dengan metode takakura dan melakukan perhitungan nilai ekonomi pada kompos yang dihasilkan. Tata cara yang digunakan untuk pengomposan menggunakan komposter A berisi bahan kompos berupa sampah sayur dan kotoran sapi, komposter B berisi bahan kompos berupa sampah sayur, kotoran sapi dan EM4. Setelah 21 hari diperoleh hasil komposter A rasio C/N kompos sebesar 12,17 dan komposter B rasio rasio C/N kompos sebesar 13,61. Suhu ke dua komposter dari awal sampai akhir proses mempunyai nilai sama yaitu dimulai dari suhu 28oC dan berakhir suhu 30oC. Komposter A dengan nilai pH 9,8 dan komposter B pada nilai 8,7, sehingga kompos sudah matang sebelum hari ke 21. Pengomposan dengan menggunakan sampah sebanyak 70 Kg dengan harga Rp 60,000,- BEP-Unit yaitu penjualan 146 kemasan kompos dan BEP-Rupiah senilai Rp. 8,781,395,-.

Page 6 of 32 | Total Record : 318