cover
Contact Name
Indah Wahyu Puji Utami
Contact Email
indahwpu@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalsejum@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sejarah dan Budaya
ISSN : 19799993     EISSN : 25031147     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Terbit dua kali dalam satu volume yaitu Juni dan Desember; ISSN 1979-9993 berisi tulisan ilmiah tentang sejarah, budaya dan hubungannya dengan pengajaran, baik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia maupun asing. Tulisan yang dimuat berupa analisis, kajian dan aplikasi; hasil penelitian, dan pembahasan kepustakaan.
Arjuna Subject : -
Articles 120 Documents
PENGEMBANGAN BAHAN BACAAN BERBASIS PENDIDIKAN MULTI KULTURAL, RELIGI KOMUNITAS PEGUNUNGAN: STUDI KASUS PADA MASYARAKAT TERUNYAN DI GUNUNG BATUR, TENGGER DI GUNUNG BROMO DAN KINAHREJO DI LERENG MERAPI Nur Hadi
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 1 (2014): Juni
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.037 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i1.4753

Abstract

Abstract: Religi komunitas pegunungan adalah bagian penting dan sangat mendasar dalam hubungan edukatif dan ekologis antara manusia dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial. Berbagai atribut dan fenomena yang tersaji dalam hubungan tersebut menunjukkan bagaimana eksistensi kehidupan mereka dalam menjawab tantangan yang terjadi pada masa lalu dan masa yang akan datang. Kemampuan mereka dalam melahirkan berbagai bentuk budaya menarik untuk dikaji dan dijadikan sebagai bahan galian untuk menyusun dan mengembangkan bahan bacaan berbasis pendidikan multikultural dan kecakapan hidup, serta pendidikan karakter berbasis nilai kebangsaan dan kearifan lokal. Penggambaran fenomena interaksi sosial antara masyarakat dengan lingkungannya dengan bingkai tradisi nilai budaya (religi) lokal, dapat dijadikan salah satu rujukan untuk dapat memperkuat basic pengembangan “Living Values Education”. Abstract: Religion in mountainous area community is an important factor on relation between humans, natural environment and social environment. Various phenomena and attributes presented in this relationship shows the community existence respond to challenges that occurred in the past and the future. Their ability to create various shape of cultural form is interesting to be studied and also can develop to be reading material for multicultural education, life skills, and character building based on national values and local wisdom. Depiction of social interaction pgenomena between people and their environment with the frame of cultural local traditions (religion) value, can be used as a reference in order to strengthen the basic development of "Living Values Education"
PENGEMBANGAN WISATA TERPADU BERBASIS CAGAR BUDAYA Ari Sapto; Mashuri Mashuri
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.261 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4765

Abstract

Abstrak: Orang cenderung enggan berwisata ke candi, kecuali ke candi-candi yang besar dan megah. Candi yang besar memang jarang ditemukan sementara itu, peraturan perundangan tentang cagar budaya yang baru menuntut adanya paradigma baru dalam upaya pelestarian. Dalam paradigma baru tanggung jawab pelestarian lebih banyak diberikan kepada masyarakat, khususnya dalam rangka peningkatan kesejahteraannya. Kawasan wisata terpadu adalah salah satu alternatif sebagai contohnya cagar budaya berupa candi di kawasan Gunung Kelud lereng selatan. Dari semua candi memang yang paling monumental adalah Candi Penataran, tetapi yang relatif kecil sudah seharusnya juga mendapat perhatian dalam aspek pelestarian. Abstract. People tend to ignore a temple when planning a tour except for the great and the glorious temples. The big temple is rarely found however the act of cultural preservation forces the new paradigm on the preservation effort. In the new paradigm, the preservation is under stakeholder’s responsibility, specifically in improving the prosperity. The integrated tourism area is one of several alternatives like cultural preservation of temple in the south of Kelud Mountain area. Penataran temple is the monumental one however the others (the small temple) should be realized in preserving aspect.
GAYA ARSITEKTUR GUA SELOMANGLENG TULUNGAGUNG SEBAGAI PERTAPAAN MASA MATARAM KUNO JAWA BAGIAN TIMUR DAN MUATAN PENDIDIKANNYA Nainunis Aulia Izza
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.13 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4769

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar sejarah, gaya arsitektur, dan muatan pendidikan yang terdapat di Gua Selomangleng Tulungagung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian arkeologi dan sejarah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Hasil analisisnya sebagai berikut: Gua Selomangleng Tulungagung dibangun masa Airlangga dan digunakan sampai dengan masa Kerajaan Majapahit sebagai tempat bertapa para Rsi, gaya arsitektur Gua Selomangleng Tulungagung menggambarkan gaya masa transisi, muatan pendidikan yang dapat diambil dari latar sejarah dan gaya arsitektur Gua Selomangleng Tulungagung diantaranya dapat menjalani setiap tahap kehidupan dengan sebaik-baiknya, kritis dan saling menghargai perbedaan pendapat, kreativitas, kesederhanaan, fokus dalam belajar, dan menghormati orang yang lebih tua. Abstract: this study tends to know how the historical background, architectural mode, and the educational values depicted in Selomangleng Cave, Tulungagung. This study is categorized as archaeological-historical research design and used qualitative approach. The findings are the cave is built under the regime of Airlangga and to be used till the period of Majapahit as a meditation place of “Rsi”; the architectural mode of Selomangleng cave describes the transition period; and the educational values are useful to face every stages of life; to develop the critical thinking; and to tolerate the difference of opinion, creativity, humbleness, focusing in learning, and tolerate the old man.
SAREKAT ISLAM DAN GERAKAN KIRI DI SEMARANG 1917-1920 Tsabit Azinar Ahmad
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.996 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4778

Abstract

Abstrak. Perkembangan komunisme yang sangat pesat pada tahun 1950-1960-an tidak dapat dilepaskan dari awal mula kemunculan dan inkorporasinya dalam organisasi massa pada periode Pergerakan Nasional. Perkembangan komunisme memiliki hubungan erat dengan organisasi Sarekat Islam yang berada di Semarang. Sarekat Islam dapat dikatakan berperan sebagai embrio penyebaran komunisme di kalangan masyarakat luas. Gagasan komunisme ternyata memiliki pendukung dari sebagian kalangan Sarekat Islam. Namun demikian, dalam perkembangannya muncul perdebatan. Perdebatan ini bahkan berujung pada pecahnya Sarekat Islam. Hasil dari perpecahan Sarekat Islam inilah yang kelak menjadi embrio dari partai komunis di Indonesia. Abstract. The radical spread of Communism around 1950-1960’s could not be separated from its emergence and its incorporation in mass organization during the period of national movement. The communism development has a close relationship with Sarekat Islam organization located in Semarang. Sarekat Islam could be realized as a centre of shaping Indonesian communism. Some of them believe in communism as a way leading them to the goal of life. However, the conflict of arguments accompanies its journey. This conflict leads them to be separated into two partial organizations and one of both as known as the main point of Indonesia communism party.
PALANG MERAH DI NEGERI BULAN BINTANG: Sebuah Kajian tentang Strategi Kebudayaan International Committee of The Red Cross (ICRC) di Indonesia Abdul Latif Bustami
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 1 (2014): Juni
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.385 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i1.4754

Abstract

Abstrak: Tulisan ini menjelaskan tentang strategi kebudayaan ICRC di Indonesia. Karakteristik Indonesia yang bersifat majemuk dengan ekonomi pro pasar, pemerintahan dalam kondisi transisi demokrasi, dukungan politik pemerintah melemah karena campur tangan ICRC dalam isu-isu kemanusiaan di Indonesia. Politik identitas bahwa kehadiran ICRC di suatu negara mengindikasikan negara tersebut tidak aman, meningkatnya gerakan keagamaan transnasional yang memperjuangkan solusi sesuai dengan keyakinan keagamaan mereka dan konflik di Indonesia menunjukkan kondisi yang berbeda dengan sebelumnya. Dinamika itu dijadikan ancangan untuk menyusun strategi kebudayaan baru ICRC untuk melaksanakan kegiatannya di Indonesia dengan mempertahankan prinsip kemanusiaan yang bersifat universal dalam konteks kebudayaan Indonesia dan memperluas mandat. Abstract: This paper describes the cultural strategy of the ICRC in Indonesia. Indonesian characteristics which are compounds with pro-market economy, in transition of democratic government, the government political support weakened by ICRC intervenes in humanitarian issues in Indonesia. Identity politics mean that ICRC's presence in a country indicates the country is not safe, the increasing of transnational religious movement struggling for appropriate solution with their religious beliefs and conflict in Indonesia that contrast with the previous condition. This dynamics was used to construct ICRC new cultural strategy to implement their activities in Indonesia and at the same time maintain universal humanitarian principles in the context of Indonesian culture and expand the mandate.
KULI CINA DI PERKEBUNAN TEMBAKAU SUMATRA TIMUR ABAD 18 Guntur Arie Wibowo
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 9, No 1 (2015): Juni
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.703 KB) | DOI: 10.17977/sb.v9i1.4786

Abstract

Abstrak: Perusahaan Deli atau Deli Maatschappij adalah perusahaan perkebunan yang bergerak di perkebunan tembakau. Kesuksesan tersebut tentu tidak terlepas dari peran tenaga kerja kuli tembakau yang didatangkan dari Pinang dan Singapura. Banyaknya pekerja kuli Cina ternyata membuat permasalahan karena ada yang terampil dan tidak terampil. Hal tersebut berimbas pada terjadinya banyak penganiayaan dan kekerasan dari para tuan tanah ataupun kepala kuli Cina (tandil) terhadap para pekerja kuli CIna.Abstract: The company of Deli or Deli Maatschappij was the plantation company moving in the plantation of tobacco. The succesful was related with the role of the Chinese workers who were imported from Pinang and Singapura. Many Chinese workers in fact made a problem because they were skiled workers and unskilled workers. This affected to many persecutions and violence from the landlord or the Tandil to the Chinese workers.
PENANGANAN BENCANA DAN TRANSFORMASI PENGETAHUAN TENTANG KEGEMPAAN DI INDONESIA PADA ERA KOLONIALISME: SEBUAH PAPARAN SEJARAH Riskianingrum, Devi
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 3, No 2 (2010): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.515 KB)

Abstract

Abstract: The idea of disaster have gone through three important phases, namely act of God, act of nature and acts of men and women. As well as other disaster, earthquake force society to account for the incomprehensible. Thus, learning from the historical experience can provide useful insights into the problems posed by the threat of earthquakes. By doing so, we learn and understand the way in which the colonial government’s response to the catastrophes. Additionally, it also explore that process of transforming the knowledge among the colonial goverments and the natives.
MENU POPULER HINDIA BELANDA (1901-1942): KAJIAN PENGARUH BUDAYA EROPA TERHADAP KULINER INDO-NESIA Pipit Anggraeni
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 9, No 1 (2015): Juni
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.481 KB) | DOI: 10.17977/sb.v9i1.4791

Abstract

Abstrak: Kekayaan kuliner Indonesia tidak lepas dari pengaruh bangsa asing seperti Eropa. Keadaan sosial-budaya masyarakat Indonesia dalam kurun waktu 1901-1942 merupakan gambaran nyata yang dapat menunjukkan adanya proses akulturasi terse-but. Proses hegemoni budaya Eropa dapat dilihat melalui pengenalan berbagai bahan pangan, peralatan memasak, dan juga instansi-instansi pemerintah seperti sekolah ru-mah tangga yang banyak menawarkan standar Eropa. Perkedel (frikedelen), semur (smoor), dan aneka minuman dingin (es) merupakan beberapa contoh makanan yang mendapat sentuhan dari budaya Eropa.Abstract: the rich of Indonesian culinary is related with the influence of foreigners like European society. The socio-cultural condition of Indonesian society in the peri-od of 1901-1942 showed that there was an acculturation. The process of European cultural hegemony could be seen by the introduction of foodstuffs and cooking utensils, and the governmental institutions such as the school of household which was offering European standard. Perkedel, semur, and many kinds of ice are some examples that were affected by the touch of European culture.
GERAKAN POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG Legawa, I Wayan
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 2, No 2 (2009): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.515 KB)

Abstract

Abstract: The objective of this article to show political movement during Japanese colonialism era in Indonesia. The fields of political movement described are in many fields such as politics, economy, social, culture and military. There is a movement pattern, including movement tactics and strategy that supports and resists to Japanese Government. The movement supporting Japanese Government is borned by Japan, namely Gerakan Tiga A, Barisan Pemuda Asia Raya, POETERA, Jawa Hokokai, Tjoeo Sangi In, Seinendan, Keibodan, Barisan Pelopor, Heiho, Tonari Gumi, PETA, Gerakan Rakyat Baru. At the opposite side, there are several independent movements that rebel to Japan, such as Angkataan Muda Indonesia, Gerakan Angkatan Barau Indonesia, Ika Daigaku, Pemberontakan Sukamanah, Pemberontakan Karanagampeel
TRADISI BAHTSUL MASAIL DI PONDOK PESANTREN Sayono, Joko
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 2, No 2 (2009): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.515 KB)

Abstract

Abstract: Bahtsul masail is a scientific forum conducted by santri and Kyai to discuss vary of society problems, including religious, economical, political and social problems. The interesting phenomenon of this forum is the existence of yellow book (kitab kuning) as main reference in every decision making. The reuslts of Bahstul matsail are heterogen and dinamics that means many problems can be given its way out based on their reason and reference book. The main basic of thinking in decision making is goodness for people without neglecting rules of religious standard. It is viewed as moral obligation of Kyai and Santri thorought Pesantren as religious tradisional institution to mantain society situation and condition in order to approriate with religious norms.

Page 7 of 12 | Total Record : 120