cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24067489     EISSN : 24069337     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dan review bidang peternakan.
Arjuna Subject : -
Articles 471 Documents
Pengaruh Pupuk Daun “Organik” terhadap Komposisi Kimiawi dan Kecernaan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum CV. Hawaii) Badat Muwakhid; Usman Ali
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 3 (2020): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.455 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i3.10362

Abstract

ABSTRAK Pupuk cair yang memanfaatkan bahan organik seperti urin yang difermentasi dan zat pengatur tumbuh dapat memberikan tambahan unsur hara yang diperlukan rumput untuk tumbuh. Upaya perbaikan kualitas rumput gajah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk daun “organik”, dengan memperhatikan dosis pemberiannya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan dosis pemberian pupuk daun “organik” yang tepat untuk mendapatkan kualitas hijauan yang maksimal. Materi penelitian ini meliputi pupuk daun “organik” dan bibit rumput gajah dalam keadaan pols, dengan rata-rata panjang perpols adalah 10 cm. Penelitian menggunakan metode percobaan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan menggunakan 5 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (kontrol), P1 (5% pupuk daun “organik”), P2 (10% pupuk daun “organik”) dan P3 (15% pupuk daun “organik”). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk daun “organik” yang berbeda memperikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), selulosa, hemiselulosa, lignin, kecernaan in vitro bahan kering dan kecernaan in vitro bahan organik rumput gajah. Berdasarkan penelitian ini pemberian dosis 15% pupuk daun “organik” menunjukkan hasil yang paling baik.Kata kunci: komposisi kimiawi. pupuk daun organik, rumput gajah, , kecernaanABSTRACTLiquid fertilizers using organic ingredients such as bio urine can provide additional nutrients to optimize the grow of grass. Efforts to improve the quality of elephant grass can be done by providing this organic fertilizer by calculating the dosage given. The purpose of this study was to determine the appropriate dosage of “organic” leaf fertilizers to obtain maximum forage quality. The research material used were “organic” leaf fertilizers and elephant grass seedlings in a state of pols, with an average length of each pols is 10 cm. The research method is experiment using a completely randomized design (CRD) which consisted of 4 treatments and 5 repetitions. The treatments given in this study were P0 (control), P1 (5% “organic” leaf fertilizers), P2 (10% “organic” leaf fertilizers) and P3 (15% “organic” leaf fertilizers). The results of this study indicate that the implementation of different dosages of “organic” leaf fertilizers had significant effect (P <0.01) on the content of Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), cellulose, hemicellulose, lignin, dry matter digestibility (in vitro) and organic matter digestibility (in vitro) of elephant grass. Based on this study, 15% dose of “organic” leaf fertilizers showed the best results.Keywords: chemical compounds, digestibility, elephant grass, organic leaf fertilizers
Kinerja Mesin Pellet dalam Produksi Pakan Ayam Pedaging Fase Finisher Ichlasul Amal; Jamila Jamila; Jasmal A. Syamsu
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 3 (2020): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.996 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i3.13492

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kinerja mesin dalam produksi pakan pellet ayam pedaging fase finisher dengan berbagai bahan perekat. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan penambahan bahan perekat yaitu P0 = tanpa menggunakan bahan perekat, P1 = penambahan molases 2%, P2 = penambahan tepung tapioka 2%, P3 = penambahan bentonit 2%. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah kinerja teoritis dan kinerja aktual mesin pellet, ukuran diameter dan panjang pellet, serta kualitas organoleptik pellet. Hasil penelitian menunjukkan penambahan berbagai bahan perekat tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kinerja teoritis mesin pellet, kinerja aktual mesin pellet, serta ukuran diameter dan panjang pellet. Berdasarkan uji organoleptik pellet dengan kriteria tekstur, warna, serta bau menunjukkan bahwa lebih 50% panelis memberi penilaian kategori baik pada kriteria tersebut pada pellet yang diberi bahan perekat. namun, perlakuan tanpa bahan perekat sebanyak 41,67% panelis menyatakan teskstur pellet dengan kategori jelek. Disimpulkan bahwa dengan penambahan berbagai bahan perekat tidak berpengaruh terhadap kinerja mesin pellet, dan ukuran partikel pellet, untuk uji organoleptik menunjukkan lebih 50% panelis menyatakan kategori baik pada kriteria tekstur, warna serta bau, sedangkan tanpa bahan perekat persentase tertinggi panelis menyatakan teskstur pellet dengan kategori jelek.Kata kunci: bahan perekat, kinerja mesin, kualitas fisik, organoleptik pelletABSTRACTThis research aims to determine performance capacity of the machine in production of finisher phase broiler pellet feed with various binders. The research used a completely randomized design (CRD) consist of 4 treatments with 4 replications. The treatment of adding binders are P0 = without using binders, P1 = addition 2% molasses, P2 = addition 2% tapioca flour, P3 = addition 2% bentonite. The parameters measured in the research were the theoretical performance and actual performance of the pellet machine, the diameter and length of the pellet, as well as the organoloptic quality of pellet. The results showed the addition of a variety of binders no significant effect (P>0.05) against the theoretical performance of pellet machines, the actual performance of pellet machines, as well as the size of diameter and length of pellets. Based on organoleptic test pellets with texture, color, and smell criteria showed that more than 50% of panelists gave a category rating on the criteria on pellets that were given binders. On the other hand, treatment without adhesives as much as 41,67% of panelists stated that the texture of pellets was in the bad category. It can be concluded that the addition of various binders has no effect on the performance of the machine, and the size of the pellet particles. For the organoleptic test, it showed that more than 50% of panelists stated good categories in the criteria of texture, color and smell, while without adhesive, the highest percentage of panelists stated that the pellet texture was in the bad category.Keywords: binder, machine performance, physical quality, organoleptic pellet
Bobot Badan dan Karakteristik Morfometrik Beberapa Galur Ayam Lokal Asa Bela Sri Reformasi Nala Putri; Gushairiyanto Gushairiyanto; Depison Depison
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 3 (2020): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.478 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i3.12150

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bobot badan dan karakteristik morfometrik beberapa galur ayam lokal. Materi penelitian ini adalah ayam kampung super, ayam kampung unggul balitnak (KUB), dan ayam kampung masing-masing sebanyak 82 ekor. Data yang dihimpun adalah bobot badan, panjang paruh, lebar paruh, panjang kepala, lingkar kepala, tinggi kepala, panjang leher, lingkar leher, panjang sayap, panjang punggung, tinggi punggung, panjang dada, lebar dada, panjang shank, lingkar shank, panjang tibia, lingkar tibia, panjang jari ketiga dan jarak antara tulang pubis. Data bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh dianalisis menggunakan uji-t  sedangkan vektor nilai rata-rata ukuran-ukuran tubuh dianalisis dengan menggunakan uji T2-Hotelling. Analisis komponen utama digunakan untuk mengidentifikasi penciri ukuran  dan bentuk tubuh ayam lokal.  Hasil penelitian menunjukkan bobot bahwa bobot badan ayam kampung Super (837,98±68,97 g) berbeda nyata dengan ayam KUB (713,15±66,75 g) dan ayam kampung (605,53±80,01 g). Secara umum ayam kampung super memiliki morfometrik yang relatif lebih tinggi daripada ayam KUB dan ayam kampung. Penciri ukuran tubuh ayam kampung super dan ayam KUB adalah panjang tibia, sedangkan ayam kampung adalah lebar dada. Penciri bentuk tubuh ayam kampung super adalah lebar dada, sedangkan ayam KUB dan ayam kampung adalah panjang punggung. Disimpulkan bahwa bobot badan dan morfometrik tertinggi ditemukan pada ayam kampung super, disusul ayam KUB dan ayam kampung. Ayam kampung Super dan ayam KUB memiliki penciri ukuran tubuh (panjang tibia) yang berbeda dengan ayam kampung (lebar dada). Ayam kampung super memiliki penciri bentuk tubuh (lebar dada) yang berbeda dengan ayam KUB dan ayam kampung (panjang punggung).Kata Kunci: ayam lokal, bobot badan, karakteristk morfometrikABSTRACTThis study aims to determine the bodyweight and morphometric characteristics of several local chicken strains. The research material were three strains of native chicken: kampong super chicken, kampung unggul balitnak (KUB) chicken, and kampung chicken, each strains consisted of 82 heads. Data collection on body weight and morphometric characteristics were performed at 2 months of age. Data collected includes: body weight and morphometric characteristics which include beak length, beak width, head length, head circumference, head height, neck length, neck circumference, wing length, back length, back height, chest length, chest width, shank length, shank circumference, tibia length, tibia circumference, third finger length and pubic bone distance. Data collected were analyzed using t-test to determine differences in body weight and body measurements between chicken strains. Average value vector of chicken body measurements was analyzed using T2-Hotelling statistical test. Principal component analysis statistical test was used to identify the shape and size characteristics of each chicken strain. Data processing was assisted by using Minitab statistical software version 18. Results of this study showed that kampong super chicken has best bodyweight and body weight gain among other strains. The identifier of body size and shape of kampong super chicken were tibia length and breast width. The identifier of body size and shape of KUB chicken were tibia length and back length, while the identifier of body size and shape of the kampung chicken were chest width and back length. Keywords: body weight, native chicken, morphometric characteristic
Dialil n-Sulfida Organik Menurunkan Kadar Lipid Plasma Darah dan Hati Itik Cihateup Fase Grower Andi Mushawwir; Nono Suwarno; Ronnie Permana
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 1 (2021): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.697 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i1.15128

Abstract

ABSTRAK Dialil n-Sulfida organic sangat berpotensial sebagai imbuhan pakan dalam mencegah lipogenic pada unggas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi dialil n-sulfida dalam menghambat biosinsisi lipid pada itik cihateup. Dua ratus itik cihateup berumur 12 minggu telah digunakan dalam penelitian ini. Sampel itik cihateup dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan, masing-masing D0, tanpa Dialil n-Sulfida (Dn-S); D1, 50 µL/sampel; D2, 100 µL/sampel dan D3, 150 µL/sampel. Pemberian dilakukan dengan cara oral selama dua bulan percobaan. Dn-S diisolasi dengan teknik distilasi bertingkat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pemberian dialil n-sulfida organik 150 µL/ekor/hari efektif menurunkan dan memperbaiki kondisi lipid plasma dan hati. Disimpulkan bahwa bahwa Dialil n-Sulfida (Dn-S), mampu menurunkan aktivitas lipogenesis dengan ditandai menurunnnya lipid plasma darah dan hati (khususnya TAG), serta meningkatnya kadar NEFA yang beredar dalam sistem sirkulasi. Dn-S juga mampu meningkatkan aktivitas transport lipid yaitu HDL, sehingga menurunkan kolesterol dalam system sirkulasi tapi meningkatkan depositnya di dalam jaringan hati.Kata kunci: Dialil n-Sulfida, itik, lipidOrganic Dialil n-Sulfide Decrease Lipid in Blood Plasm and Liver of Cihateup Grower DuckABSTRACT Organic diallyl n-sulfide is very potential as a feed additive in preventing lipogenic in poultry. This study aims to examine the potential of diallyl n-sulfide in inhibiting lipid biosynthesis in cihateup ducks. Two hundred cihateup ducks aged 12 weeks were used in this study. Cihateup duck samples were divided into four treatment groups, each D0, without diallyl n-sulfide (Dn-S); D1, 50 µL / sample; D2, 100 µL sample and D3, 150 µL/sample, administered orally for two months of the study. Dn-S was isolated by the stratified distillation technique. Based on the results of the study showed that the administration of organic diallyl n-sulfide 150 µL/sample/ day was effective in reducing and improving the condition of plasma and liver lipids.  It was concluded that diallyl n-sulfide (Dn-S) was able to reduce lipogenesis activity indicated by decreasing blood plasma and liver lipids (especially TAG), as well as increasing levels of NEFA circulating in the circulatory system. Dn-S is also able to increase lipid transport activity, namely HDL, thereby reducing cholesterol in the circulatory system but increasing its deposit in the liver tissue.Keywords: Diallyl n-Sulfide, duck, lipid
Identifikasi Hijauan Makanan Ternak di Lahan Pertanian dan Padang Penggembalaan Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur Marselinus Hambakodu; Jeni Pindi Pawulung; Merry Christine Nara; Umbu Artur Ratu Amah; Elvis Pati Ranja; Alfons Hina Tarapanjang
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 1 (2021): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2594.032 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i1.14601

Abstract

ABSTRAK Padang penggembalaan perlu dikelola dan didata kondisinya karena sebagai sumber pakan utama bagi ternak gembala di Pulau Sumba. Rumput alam di padang penggembalaan dan lahan pertanian Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur memiliki jenis yang beragam dan merupakan pakan utama yang dikonsumsi oleh ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi jenis-jenis rumput dan komposisi kimia rumput alam di padang penggembalaan dan lahan pertanian Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur. Penelitian menggunakan metode survei dan pengamatan langsung di lapangan. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 titik yakni Desa Wunga, Napu, Praibakul, dan Rambangaru. Sampel rumput alam yang diperoleh diidentifikasi menggunakan referensi buku indentifikasi rumput alam. Pengujian komposisi kimia dengan analisis proksimat. Hasil penelitian identifikasi rumput alam lokal sebagai berikut: mbelar penji (Heteropogon insignis), moru kapuka (Sorghum nitidum), wolu kamemu (Brachiaria decumbes), mapu bokul (Themeda triandara), mapu baokul kangadu (Hetropogon contortus),  kahanga keri (Ischaemun timorense), bara minah (Brachiaria humidcola), kandaung hondu karambo (Cynodon dacylon), Kandaung hira panggu (Cynodon dactylon (L) Pers.), kandaung mmbata kambaku (Digitaria ciliaris), uhu randu (Echinochloa cruss-galli), ndaica (Panicum maximum), ilah (Saccharum spontaneum). Kesimpulan, rumput alam di Kecamatan Haharu terdapat 12 spesies, rumput alam uhu randu, kandaung mbata kambaku, kandaung hondu karambo memiliki komposisi kimia yang lebih baik dibanding rumput alam yang lainnya.Kata kunci: hijauan, padang penggembalaan, lahan pertanian Green Fodder Identification on Agriculture Land and Pasture of Haharu Sub District in East Sumba RegencyABSTRACTPasture condition needs to be managed and recorded because as the main feed source for livestock shepherd on the island of Sumba. Natural grass in the grazing fields and agricultural land of Haharu District, East Sumba Regency has various types and is the main feed consumed by ruminants. This study’s purpose to explore the types of grass and the chemical composition of natural grass in the pasture and agricultural land in the Haharu District of East Sumba. The research used survey methods and direct field observations. Sampling was conducted at 4 points i.e Wunga, Napu, Praibakul, and Rambangaru villages. The natural grass samples obtain were identified using a natural grass identification book reference. The research results identified local natural grasses as follows; mbelar penji (Heteropogon insignis), moru kapuka (Sorghum nitidum), wolu kamemu (Brachiaria decumbes), mapu bokul (Themeda triandara), mapu baokul kangadu (Hetropogon contortus), kahanga keri (Ischaemun timorense), bara minah (Brachiaria brizantha), kandaung hondu karambo (Cynodon dacylon), kandaung hira panggu (Cynodon dactylon (L) Pers.), kandaung mmbata kambaku (Digitaria ciliaris), uhu randu, dan ndaica. In conclusion, the grassland in District Haharu there were 12 species, uhu randu, kandaung mbata kambaku, kandaung hondu karambo grassland have better chemical composition than the other grassland.Keywords: forage, pasture, agricultural land 
Perbandingan Penampilan Reproduksi Sapi Kuantan dengan Sapi Bali Betina di Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Guswanto Guswanto; Yendraliza Yendraliza
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.505 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.13545

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penampilan reproduksi sapi kuantan dan sapi bali. Total sampel yang digunakan adalah 80 ekor sapi betina yang terdiri dari 40 ekor sapi kuantan dan 40 ekor sapi bali. Data didapatkan dari responden dan pengamatan langsung di lapangan. Analisis data dilakukan dengan uji t. Parameter yang diukur adalah umur bunting pertama, days open, lama bunting dan calving interval. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penampilan reproduksi sapi bali lebih baik dari sapi Kuantan dengan umur bunting pertama (20,35±2,12 bulan vs 21,75±1,93 bulan), days open (110,25±8 hari vs 114,75±9,93 hari) dan calving interval (388,13±9,65 hari VS 392,25±9,25 hari). Namun sapi bali dan sapi kuantan memiliki lama bunting yang sama.Kata kunci: sapi bali, sapi kuantan, calving interval, lama bunting, days openThe Comparison of Reproductive Appearance of Kuantan Cattle with Bali Cattle in Inuman District, Kuantan Singingi RegencyABSTRACTThe purpose of this study was to evaluate the reproductive performances of kuantan and bali cattle. The total sample used was 80 cows consisting of 40 Kuantan cows and 40 Bali cows. Data were obtained from respondents using questionnaires and direct field observations. Data analysis was performed by t-test. The parameters measured were age at first pregnancy, days open, gestation periods, and calving interval. The results showed that age at first pregnancy of kuantan and bali cattle was 21.75 ±1.93 months vs 20.35±2.12 months, days open was 114 .75±9.93 days vs 110.25±8 days and calving interval was 392.25±9.25 days vs 388.13±9.65 days, respectively. In conclusion, the reproductive performance of bali cattle was better than kuantan cattle. However, kuantan and bali cattle have the same length of pregnancy.Keywords: bali cattle, kuantan cattle, calving interval, gestation periods, days open
Penerimaan Nugget Ayam dengan Fortifikasi Tepung Cangkang Telur Ayam Ras Nensy Ayu Sagita; Novita Dewi Kristanti; Kartika Budi Utami
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.623 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.14212

Abstract

ABSTRAKAdanya kandungan kalsium pada cangkang telur ayam ras dapat ditambahkan pada produk pangan, salah satunya adalah nugget ayam yang dapat direkomendasikan sebagai pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang telur ayam ras terhadap uji sensori dan analisa finansial nugget ayam. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan yaitu P0 (tanpa penambahan), P1 (0,15%), P2 (0,30%), dan P3 (0,45%) dari total bahan. Parameter penelitian yaitu uji sensori terhadap warna, aroma, rasa, tekstur dan daya terima serta analisa finansial yang terdiri dari biaya, penerimaan, pendapatan, Return Cost Ratio dan Break Event Point. Penentuan perlakuan terbaik dengan metode indeks efektivitas De Garmo. Penambahan tepung cangkang telur pada nugget ayam tidak memiliki pengaruh terhadap warna, aroma dan rasa, tetapi berpengaruh pada tekstur dan daya terima. Perlakuan terbaik adalah penambahan 0,15% cangkang telur dengan skor warna 3,89, aroma 4,13, rasa 4,10, tekstur 4,49 dan daya terima 3,17. Analisis finansial yaitu total biaya Rp 1.310.330, penerimaan Rp 1.640.000, pendapatan Rp 329.670, R/C Rp 1,25, BEP harga Rp 13.103,30 dan BEP produksi 79,90 kemasan dan usaha dinilai layak untuk dilakukan. Kata kunci: pangan fungsional, nugget ayam, tepung cangkang telur,Acceptance of Chicken Nuggets with Chicken Egg Shell Flour FortificationABSTRACTThe calcium content of chicken egg shells can be additional ingredient in food products, one of which is chicken nuggets which can be recommended as functional food. This research aims to determine the effect of addition of chicken eggshells on sensory tests and financial analysis of chicken nuggets. The experimental design used a completely randomized design with 4 treatments and 5 replications, namely P0 (no addition), P1 (0,15%), P2 (0,30%), and P3 (0,45%) of the total material. The research parameters were sensory tests of color, aroma, taste, texture and acceptance, as well as financial analysis consisting of costs, revenues, income, Return Cost Ratio and Break Event Point. Determination of the best treatment with the De Garmo effectiveness index method. The addition of eggshell flour in chicken nuggets has no effect on color, aroma and taste, but had an effect on texture and acceptability. The best treatment was the addition of 0,15% egg shell with a color score of 3,89, aroma of 4,13, taste of 4,10, texture of 4,49 and acceptability of 3,17. Financial analysis was carried out consisting of a total cost of Rp 1.310.330, revenue of Rp 1.640.000, income of Rp 329.670 R/C Rp. 1,25, BEP for Rp 13.103,30 and BEP for the production of 79,90 sacket and the business is considered feasible to do. Keywords: functional food, chicken nugget, egg shells flour
VFA dan N-NH3 Daun Gamal (Gliricidia sepium) pada Ransum Sapi Potong Secara In Vitro Merryafinola Ifani; Efka Aris Rimbawanto; Bambang Hartoyo; Agung Prastyo Nugroho
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.177 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.12641

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian konsentrat dengan daun gamal (Gliricidia sepium) terhadap produksi VFA total dan N-NH3 secara in vitro dengan pakan basal jerami padi dengan rasio konsentrat dan jerami padi 60%:40%. Materi yang digunakan dalam percobaan in vitro adalah cairan rumen berasal dari tiga sapi potong di Rumah Potong Hewan Bantarwuni, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Ransum yang diuji tersusun dari daun gamal berumur satu tahun dan dipanen umur 60 hari berasal dari Kebumen, jerami padi varietas Umbul-umbul, dan konsentrat. Ransum yang diuji adalah jerami padi dengan konsentrat yang digantikan daun gamal dengan taraf 0; 20; 40; 60% BK. Penelitian menggunakan metode eksperimen secara in vitro yang telah dimodifikasi. Variabel yang diukur adalah produksi VFA total  dan nitrogen amonia (N-NH3­­). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan daun gamal pada ransum ruminansia berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi VFA total  dan N-NH3. Penggantian daun gamal sebanyak 40% BK pada ransum mampu menghasilkan produk VFA dan mengalami penurunan pada taraf penambahan 60% BK, sedangkan penggunaan daun gamal pada taraf 60% BK menghasilkan puncak produksi nitrogen amonia (N-NH3­­).Kata kunci: daun gamal, tanin, VFA total, N-NH3. 
Profil Lemak Darah pada Itik Periode Layer yang diberi Penambahan Silase Limbah Ikan Terbang (Exocoetidae) Lilis Ambarwati; Setiawan Putra Syah; Besse Mahmuba Wen Tenri Gading; Taufiq Taufiq
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.568 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.15370

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk megetahui level penambahan silase limbah ikan terbang (Exocoetidae) terhadap profil lemak darah pada itik periode layer. Penelitian dilakuakan selama 42 hari dengan masa adaptasi selama 14 hari di kandang percobaan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat. Rancangan peneltian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan dan 5 ulangan, dengan masing-masing ulangan diisi 2 ekor itik, sehingga itik yang digunakan adalah 40 ekor. Itik yang digunakan berumur 20 minggu dengan berat 1500 ± 80 gram. Masing-masing perlakuan terdiri atas P0 = Ransum basal, P1 =Ransum basal + 5% silase limbah ikan terbang, P2 = Ransum + 7,5% silase limbah ikan terbang,P3 = Ransum basal + 10% silase ikan terbang. Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL darah. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan anova dengan uji lanjut jarak berganda duncant. Hasil penelitian menunjukan kadar kolesterol darah berkisar 92,8-200,6 mg/dl, Trigliserida 66,6-200,3 mg/dl, HDL berkisar 41,7-75,2 mg/dl, LDL berkisar 31,6-94,6 mg/dl. Hasil anova menunjukan bahwa penambahan silase limbah ikan terbang kadar kolesterol darah berpengaruh nyata (p<0,05), namun tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kadar trigliserida, HDL, dan LDL. Penambahan silase limbah ikan terbang 10% (P3) cenderung menurunkan kadar kolesterol darah itik periode layerKata Kunci: kolesterol, HDL, ttik, LDL, trigliseridaBlood Lipid Profile of Laying Ducks Given Dietary Supplementation of Flying Fish (Exocoetidae) Waste SilageABSTRACTThis experiment aimed to evaluate the effect of dietary supplementation of flying fish (exocoetidae) waste silage (FFWS) on the blood lipid profile of laying ducks. The experiment was conducted in the experimental farm of the Faculty of Animal and Fisheries Sciences, Universitas Sulawesi Barat for 42 d which is started with 14 d of the adaptation period. A total of 40 laying ducks weighing 1500-1600 g were maintained for 20 weeks and subjected to 4 dietary treatments with 5 replicates according to a completely randomized design (CRD), giving a total of 20 experimental units. The treatments were: P0 = control diet; P1 = control diet + 5% FFWS; P2 = control diet + 7,5% FFWS; and P4 = control diet + 10% FFWS. Variables observed were cholesterol, triglycerides (TG), HDL, and LDL concentrations. Results showed that the concentrations of cholesterol, TG, HDL, and LDL were 92,8-200,6 mg/dL, 66.6-200,3 mg/dL, 41,7-75,2 mg/dL, and 31,6 – 94,6 mg/dl, respectively. Statistical analysis showed that dietary FFWS supplementation had a significant effect on blood lipid concentration (p<0.05) but did not influence the concentrations of TG, HDL, and LDL (p>0.05). Supplementing FFWS into the laying ducks diet at 10% tended to reduce cholesterol blood concentration of laying ducks.   Keywords: cholesterol, HDL, laying ducks,  LDL, trigliserida
Potensi Nilai Nutrisi dan Indeks Sinkronisasi Protein-Energi Berbagai Jenis Ramban Bagi Ternak Perah Afduha Nurus Syamsi; Harwanto Harwanto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.815 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.12093

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk menginventarisir nilai nutrisi indeks sinkronisasi protein-energi (SPE) berbagai jenis rambanan. Penelitian in vitro dilaksanakan dengan materi 5 jenis rambanan (kelor, nangka, singkong, pisang, dan kersen) dan cairan rumen Kambing Jawa Randu. Nilai nutrisi rambanan didapatkan melalui analisis proksimat. Indeks SPE dihitung berdasarkan rataan degradasi g protein dan Kg bahan organik (BO) per jam pada waktu pengamatan jam ke 2, 4, 6, 8, 12, 24, 48, dan 72. Data degradasi tiap waktu diregresi untuk mendapatkan persamaan dan selanjutnya didapatkan rataan degradasi per jam. Hasil perhitungan degradasi dimasukan dalam rumus indeks SPE dan hasilnya dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima jenis rambanan memiliki nilai nutrisi yang beragam. Hasil analisis regresi menunjukkan persamaan yang berbeda, dengan koefisien determinasi diatas 80% kecuali pada ramban pisang. Indeks sinkronisasi yang didapat yaitu kelor (0,4), nangka (0,69), singkong (0,55), pisang (0,35), dan kersen (0,47). Disimpulkan bahwa nilai nutrisi seluruh rambanan sangat potensial sebagai sumber serat dan protein bagi ternak dengan indeks sinkronisasi masing-masing secara berurut yaitu 0,46; 0,69; 0,55; 0,35; dan 0,47.Kata kunci: nilai nutrisi, indeks sinkronisasi protein-energi, rambanan, ternak perah The Potency of Nutrient Value and Protein-Energy Synchronization Index in Various Types of Browse for Dairy Livestock                                                                 AbstrACT               The study was aimed to inventory the nutrition value and the protein-energy synchronization (PES) index of various types of foliages. In vitro research was carried out with material 5 types of foliages (Moringa oleifera, Artocarpus integra, Manihot utilissima, Musa pudica, and Mungtingia calabura) and rumen liquid of Jawa Randu Goat. Nutritional value was obtained through proximate analysis. The PES index is calculated based on the average degradation of g protein and Kg of organic matter (OM) per hour at 2, 4, 6, 8, 12, 24, 48, and 72 hours of degradation. The data of degradation are calculated in the PES index formula and the results are discussed descriptively. The results of the study showed that the five types of foliages had various nutritional values. The results of the regression analysis showed a different equation, with a coefficient of determination above 80% except for Musa pudica. The PES index obtained is Moringa oleifera (0.4), Artocarpus integra (0.69), Manihot utilissima (0.55), Musa pudica (0.35), and Mungtingia calabura (0.47). It is concluded that the nutritional value of the all foliages is very potential as a source of fiber and protein for livestock with the respective synchronization indexes, namely 0.46; 0.69; 0.55; 0.35; and 0.47.Keywords: nutritional value, protein-energi synchronization index, foliages, dairy