cover
Contact Name
Ifah Hanifah
Contact Email
ifah.hanifah@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal.fon@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 20860609     EISSN : 26147718     DOI : 10.25134/fjpbsI
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan media publikasi ilmiah (artikel dan hasil penelitian) pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia. FON diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. FON memiliki nomor ISSN cetak 2086-0609 dan ISSN elektronik 2614-7718.
Arjuna Subject : -
Articles 301 Documents
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA DI DESA SINDANGJAWA KECAMATAN DUKUH PUNTANG KABUPATEN CIREBON Suntini, Sun
Jurnal Fon Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada alih kode dan campur kode masyarakat Desa Sindangjawa Kecamatan Dukuh Puntang Kabupaten Cirebon. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk alih kode dan campur kode pada masyarakat desa sindangjawa serta faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dan alih kode di desa tersebut. Beberapa tahapan dalam penelitian ini sebagai berikut (1) analisis teoritis (2) pengumpulan data dengan pengamatan dan wawancara (3) analisis data hasil pengamatan dan wawancara. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitis yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan mengenai situasi atau kejadian-kejadian suatu subjek yang mengandung fenomena. Hasil penelitian ini adalah (1) Hasil pengamatan dan wawancara peneliti berhasil mengamati dan mewawancarai warga Desa Sindangjawa (2) hasil analisis data terdapat gejala alih kode dan gejala campur kode. Gejala alih kode di Desa Sindangjawa yaitu dari bahasa Sunda beralih ke bahasa Indonesia dan sebaliknya dari bahasa Indonesia beralih ke bahasa Sunda. Gejala campur kode adanya bahasa yang dicampur antara bahasa Jawa dengan bahasa Sunda, bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda,dan bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia. Gejala alih kode dan campur kode terjadi pada pembicaraan santai sedangkan pada acara resmi digunakan bahasa Indonesia walaupun kadang terdapat sedikit bahasa Jawa atau Sunda yang masuk dalam bahasa Indonesia, tetapi secara umum pada saat acara resmi warga menggunakan bahasa Indonesia. Faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode ada dua yaitu faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial berhubungan dengan masyarakat itu sendiri sebagai pengguna bahasa, bahwa pada masyarakat Desa Sindangjawa ada dua suku yaitu Sunda dan Jawa, mereka saling memahami bahasa yang mereka gunakan, orang Jawa mengerti bahasa Sunda dan orang Sundapun sebaliknya mengerti bahasa Jawa sehingga terjadilah alih kode dan campur kode. Faktor situasional yaitu faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa, siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, pada situasi apa, tema pembicaraan apa, tempat berbicara di mana. Masyarakat Desa Sindangjawa menggunakan bahasa Indonesia pada saat situasi resmi dan menggunakan bahasa Jawa dan Sunda pada saat santai.Kata Kunci : Alih Kode, Campur Kode, Masyarakat Desa Sindangjawa
ANALISIS GAYA BAHASA DARI KUMPULAN ESAI-ESAI GOENAWAN MOHAMAD PERIODE 1960-2001 SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Mutiadi, Ahmad Dedi
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v5i2.181

Abstract

Gaya bahasa merupakan bentuk retoris, dengan tujuan untuk menghadirkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembacanya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) gaya bahasa apa yang muncul dalam kumpulan esai-esai Gunawan Muhamad periode 1960-2001?, 2) jenis gaya bahasa apa yang sering muncul dalam kumpulan esai-esai Gunawan Muhamad periode 1960-2001?, 3) apakah gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan esai-esai Gunawan Muhamad dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar bahasa Indonesia di SMA? Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah Untuk mengetahui gaya bahasa yang terdapat dalam esai-esai Gunawan Muhamad periode 1960-2001. Untuk mengetahui gaya bahasa yang sering muncul dalam esai-esai Gunawan Muhamad periode 1960-2001. Untuk mengetahui dapat atau tidaknya esai-esai Gunawan Muhamad dipergunakan sebagai alternatif bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriftif kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik studi pustaka, dan teknik analisis. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh judul dalam esai-esai Goenawan Mohamad periode 1960-2001, yang berjumlah 87 judul esai. Berdasarkan hasil analisis data tentang gaya bahasa yang terdapat dalam esai-esai Goenawan Muhamad periode 1961 – 2001, secara keseluruhan gaya bahasa berdasarkan urutan terbanyak adalah antonomasia, hiperbola, simile, sinekdoke totem properte, asindeton, anafora, satire, sinisme, hipalase, sinekdoke pras prototo, sarkasme, tautologi, litotes, koreksio epanortosis, perifrasis, metafora, inuendo, antisipasi prolepsis, elipsis, aptronim, okupasi, eroteris, paradoks, polisindeton, apostrof, metonomia, zeugma, personifikasi, slepsis, klimaks, apofasis, sinestesia, anadiplosis, depersonifikasi, paralelisme, tropen, asonansi, paranomasia, ironi, eponim, oksimoron, gradasi, alusio, antitesis, antiklimaks, epitet, eufeumisme, epanalepsis, pleonasme, mesodiplosis, asosiasi, alegori fabel, epizeukis. Saran bagi para guru bahasa Indonesia di SMA adalah semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran, bagi penulis semoga dapat meneruskan kebiasaan menulisnya sehingga dapat dijadikan referensi keilmuan. Peneliti sendiri menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan langkah awal pengembangan keilmuan khususnya gaya bahasa bahasa Indonesia.Kata kunci : gaya bahasa, esai Goenawan Mohamad, bahan ajar
TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Studi deskriptif dilihat dari lokusi, ilokusi, dan perlokusi) Hamidah, Ida
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v1i1.142

Abstract

Research problems in this paper is how to form speech acts used Indonesian teacher in teaching and learning activities in a district SMK Brass academic year 2012/2012?. The purpose of this study was to determine the form of speech acts used Indonesian teacher in teaching and learning activities in a district SMK Brass academic year 2011/2012. In this study the authors use analytical and descriptive method to get the data in the authors analyzed using the techniques of observation and documentation. The population in this study are all utterances Indonesian teacher in a district SMK Brass. The results of this analysis can be concluded that: 1) Follow locutions said Indonesian teacher in teaching and learning activities at SMK Brass Se-district basis of the types of speech acts lokusi contained 162 utterances, consisting of narrative speech act type locutions 26 speech, not speech descriptive type locutions 12 speech, and speech act type 124 informative speech, 2) Follow ilokusi said Indonesian teacher in teaching and learning activities in Se-district SMK Brass basis of the criteria contained 179 ilokusi speech act utterances, consisting of speech acts ilokusi 6 criteria assertive speech, speech acts directive criteria ilokusi 146 utterances, speech acts ilokusi criteria commissive 10 speech, expressive speech acts ilokusi criteria 9 speech, and speech acts ilokusi 8 criteria declarative utterances; 3) Follow perlokusi said Indonesian teacher in teaching and learning activities SMK-Se in Kuningan District on the basis of the parts of speech act perlokusinya contained 95 utterances, consisting of speech acts perlokusi said section encourages partners to learn about something 5 speech, speech acts perlokusi part to make partner says to do something 69 speech, and the speech act perlokusi part to make partner said something to think about 21 utterances.Keywords: analsys, speech act, teacher
ANALISIS PELAFALAN ANAK USIA 2 TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN KOSAKATA DASAR YANG BERKENAAN DENGAN OBJEK-OBJEK DI SEKITARNYA Sudrajat, Ajat; Nurhasanah, Anah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v4i1.172

Abstract

Penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah pelafalan anak usia 2 (dua) tahun dengan menggunakan kosakata dasar yang berkenaan dengan objek-objek di sekitarnya”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data: studi pustaka, observasi dan tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes dan hp untuk merekam pelafalan anak. Populasi dalam penelitian ini anak usia 2 tahun yang ada di kelurahan Citangtu sebanyak 6 anak. Dari hasil analisis dapat peneliti simpulkan bahwa pelafalan kosakata dasar yang berkenaan dengan objek-objek di sekitarnya belum fasih dilafalkan anak usia 2 (dua) tahun, karena pada pelafalan tersebut ditemukan tuturan yang belum lengkap berupa penyederhanaan seperti penghilangan satu atau lebih fonem pada awal kata yaitu: fonem /k/; fonem /p/; fonem /m/; fonem /s/; fonem /b/; fonem /d/; fonem /t/; fonem /h/; fonem /l/; fonem /i/; fonem /r/; fonem /j/; fonem /c/; fonem /g/, pada tengah kata yaitu: fonem /h/ dan fonem /n/, pada akhir kata yaitu fonem /k/, pada awal dan tengah kata pada kata /rambut/-/abut/; /mandi/-/adi/; /pergi/-/əgi/; /bersih/-/əcih/; /lambat/-/amat/, pada awal dan akhir kata pada kata /adik/-/di/; /tanah/-/ana/, dan pada satu suku kata di awal kata yaitu pada kata /kakek/-/tek/; /leher/-/hen/; /bahu/-hu/; /rambut/-/but/; /mata/-/ta/; /hidung/-/duŋ/; /perut/-/lut/; /bibir/-/bil/; /lidah/-/dah/; /paha/-/ta/; /paha/-/ha/; /kaki/-/ti/; /betis/-/tis/; /sana/-/na/; /saya/-/ya/; /kita/-/ta/; /lima/-/ma/; /tiga/-/da/; /makan/-/tan/; /minum/-/num/; /pergi/-/gi/; /lambat/-/bat/; /besar/-/can/; /kenyang/-/ñaŋ/; /kecil/-/cin/; /kotor/-/ton/; /banyak/-/ñak/; /muda/-/da/; /hidup/-/dup/; /langit/-/ŋit/; /bulan/-/lan/. Penggantian fonem yaitu: fonem /k/ menjadi fonem /t/ dan fonem /n/; fonem /r/ menjadi fonem /l/, fonem /n/ dan fonem /ŋ/; fonem /s/ menjadi fonem /n/, fonem /c/ dan fonem /t/; fonem /p/ menjadi fonem /m/, fonem /t/ dan fonem /k/; fonem /a/ menjadi fonem /i/ dan fonem /ə/; fonem /g/ menjadi fonem /d/; fonem /ŋ/ menjadi fonem /n/; fonem /ñ/ menjadi fonem /n/; fonem /j/ menjadi fonem /d/; fonem /m/ menjadi fonem /b/ dan fonem /t/; fonem /b/ menjadi fonem /m/; fonem /l/ menjadi fonem /m//; fonem /n/ menjadi fonem /ŋ/; fonem /h/ menjadi fonem /t/; fonem /t/ menjadi fonem /p/; fonem /d/ menjadi fonem /t/. Penambahan fonem /n/ pada kata /betis/-/əntis/; /ini/-/nini/ dan fonem /h/ pada kata /dada/-/dadah/; /sana/-/anah/. Perubahan bunyi kata pada kata /paman/-/tapal/; /leher/ -/helən/; /bahu/-/pəu/; /dagu/-/gadu/; /dada/-/dagIŋ/; /kita/-/pa/; /pergi/-/bedi/; /kenyang/-/ŋənal/.Kata kunci : pelafalan anak, kosa kata dasar, benda di sekitarnya
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA Ifah Hanifah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v3i2.158

Abstract

Keterampilan menulis merupakan modal dasar dalam melakukan komunikasi secara tidak langsung. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis harus dikuasai dengan baik oleh siswa, agar siswa mampu menulis puisi dengan baik, guru harus mampu memilih media yang tepat dan menarik. Banyak media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi, dianataranya media alam dan media gambar. Media alam memberikan banyak pengalaman kepada siswa, sama halnya dengan media gambar. Dengan media tersebut diharapkan siswa dapat menemukan ide-ide kreatif dan dapat berfikir kritis tentang pengalaman-pengalaman dalam hidupnya yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk tulis yang berupa puisi.Masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media alam pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma? 2) bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma? 3) adakah perbedaan hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media alam dan media gambar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma? metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 50 orang yang tersebar dalam dua kelas. Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel total, kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen.Hasil penelitian menunjukan pembelajaran menulis puisi dengan media alam jika dilihat dari nilai rata-rata 78,4 yang berada pada kriteria baik, sedangkan pembelajaran menulis puisi dengan media gambar jika dilihat dari nilai rata-rata 70,2 yang berada pada kriteria cukup. Hasil uji t diperoleh hasil t tabel pada taraf signifikansi 0,05 yaitu (2,021) sedangkan t hitung sebesar (2,662), dengan demikian t tabel t hitung. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan pada hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Darma dengan menggunakan media alam dan media gambar.Kata kunci : menulis puisi, media alam, media gambar, SMP.
NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA SEBUAH ANALISIS UNSUR TEMA, TOKOH, PERWATAKAN, AMANAT Sudrajat, Ajat
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v5i2.186

Abstract

Penelitian ini merupakan suatu analisis terhadap unsur pendidikan atas tema, tokoh dan perwatakan serta amanat dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah tema dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA?, Bagaimanakah tokoh dan perwatakan dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA?, Bagaimanakah amanat dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA?, Bagaimana nilai pendidikan pada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA dilihat dari tema, tokoh dan perwatakan serta amanat? Tujuan penelitian ini adalah : Ingin mengetahui tema dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA. Ingin mengetahui tokoh dan perwatakan dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA. Ingin mengetahui amanat dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA.Ingin mengetahui nilai pendidikan pada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA dilihat dari tema, tokoh dan perwatakan serta amanat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Teknik pemerolehan data yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah unsur intrinsik novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA. Sampel dalam penelitian ini adalah tema, tokoh dan perwatakan, amanat serta nilai pendidikan dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA. Setelah dilakukan analisis maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) Tema yang terdapat dalam Novel yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka adalah tentang cinta yang sejati, tulus dan cinta yang setia antara laki-laki dan perempuan tetapi tidak dapat dipersatukan dan tak tersampaikan karena tradisi adat Minangkabau yang begitu mengikat. 2) Tokoh dan perwatakan yang terdapat dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka Tokoh utama adalah Zainuddin, berwatak sopan, baik budi. Hayati, pandai berterima kasih. Aziz, memiliki karakter kasar. Khadijah, senang mempengaruhi orang lain. Sedangkan tokoh bawahan adalah Base, memiliki karakter penuh rasa sayang. Ahmad, memiliki karakter penurut, Muluk, memiliki karakter pandai bergaul. Amanat yang terdapat dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka : Jika cinta itu tulus dari hati yang sebenarnya, maka cinta itu tidak perlu memaksanakan untuk dimiliki. Dalam hidup kita tidak dapat mudah putus asa dan harus selalu memiliki tujuan hidup. Cinta tak sampai seharusnya bukan akhir dari segalanya. Jangan memelihara dendam kepada orang lain. Selalu menjaga amanat. Unsur pendidikan yang terdapat dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA adalah : Unsur pendidikan religius; unsur Aqidah yakni selalu mengingat Tuhan dalam keadaan apapun. Unsur Ahlak yakni bercita-cita untuk memperdalam ilmu dunia dan akhirat sehingga kelak menjadi seorang yang berguna. Nilai Pendidikan Moral; Kesetiaan, kejujuran, dan kebenaran akan senantiasa mendapat ujian. Nilai Pendidikan Sosial; Sebagai anggota masyarakat, manusia harus saling menghargai dan menghormati; serta saling menolong terhadap sesama manusia.Kata kunci : Unsur intrinsic, nilai pendidikan, novel
KEEFEKTIFAN KALIMAT DAN EJAAN DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KRAMATMULYA TAHUN AJARAN 2012/2013 Sudrajat, Ajat; Firman, Firman
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v2i1.149

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah penggunaan bahasa Indonesia tulisyang wajib mematuhi aturan baku berbahasa yang dinyatakan dalam EYD, terutama saat kita dituntut untuk mampu berbahasa dengan baik dan benar dalam forum resmi atau saat menyajikan satu bentuk tulisan ilmiah. Kenyataannya, tidak semua penutur bahasa Indonesia yang mampu berbahasa Indonesia sesuai dengan aturan ejaan. Seseorang seringkali kesulitan jika menuliskan huruf kapital atau huruf kecil dalam tulisannya. Kesulitan lainya dalam menggunakan tanda baca . Kedua permasalahan tersebut, merupakan sebagian kecil contoh permasalahan yang sering dihadapi oleh para penulis terutama penulis pemula. Permasalahan tetrsebut cukup diselesaikan secara manasuka, asalkan kata atau kalimat tersebut dapat dipahami. Kondisi ini mengakibatkan kekacauan dalam pemakaian bahasa Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana keefektifan kalimat dalam karangan siswa kelas VII SMPN 1 Kramatmulya tahun ajaran 2012/2013?. 2) Bagaimana pengunaan ejaan dalam karangan siswa kelas VII SMPN 1 Kramatmulya tahun ajaran 2012/2013?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode deskriptif kuntitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Studi pustaka. 2) Observasi. 3) Tes. 4) dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1 Kramatmulya tahun ajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A, dan VII E SMP Negeri 1 Kramatmulya tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 72 Siswa. Teknik analisis data yaitu dengan cara meminta siswa menulis karangan yang selanjutnya mengumpulkan dan menganalisis keefektifan dan ejaan dalam karangan siswa. Berdasarkan penelitian tentang keefektifan kalimat dalam karangan siswa kelas VII SMPN 1 Kramatmulya diperoleh hasil penulisan kalimat efektif banyak ditemukan kesalahan seperti, kesatuan gagasan yang tidak padu sehingga dalam penyampaianya tidak jelas. Selain itu, koherensi dalam kalimat maupun paragraf pun tidak jelas hal ini dikarenakan penempatan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya.Selain itu dalam penulisan ejaan masih mengalami kendala dalam penulisan huruf kapital pada nama, nama tempat, bulan, hari, kota, kabupaten, propinsi dan penggunaan huruf kapital pada pertengahan paragraf.Kata kunci : kalimat efektif, EYD, karangan siswa
STRUKTUR TEKS ANEKDOT BERTEMA POLITIK DALAM BUKU “GUS DUR KU GUS DUR ANDA GUS DUR KITA” KARYA MUHAMMAD AS HIKAM SEBAGAI ALTERNATIF PEMILIHAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Sugiantomas, Aan; Damayanti, Wida
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v4i1.177

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar keinginan penulis mengetahui isi teks anekdot bertema politik dalam buku “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam dan kecocokannya dengan bahan ajar di SMA. Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu. 1) Bagaimana struktur teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam? 2) Apakah teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam dapat dijadikan sebagai alternatif pemilihan bahan ajar Bahasa Indonesia di SMA? Tujuan penelitian ini 1) Untuk mengetahui struktur teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam. 2) Untuk mengetahui kemungkinan teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam dijadikan sebagai alternatif pemilihan bahan ajar Bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik penelitiannya terdiri atas teknik pemerolehan data berupa studi pustaka dan dokumentasi, dan teknik pengolahan data dengan cara membaca kumpulan teks anekdot yang terdapat di dalam objek penelitian, memilih teks anekdot bertema politik, menganalisis struktur teks anekdot bertema politik, dan menyimpulkannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh teks anekdot yang terdapat dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam yang terdiri dari 131 judul teks anekdot. Sampelnya yaitu seluruh teks anekdot bertema politik dalam buku berjudul “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam yang terdiri dari 20 judul teks anekdot. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Dari 20 judul teks anekdot bertema politik dalam buku “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” Karya Muhammad AS Hikam, ada 13 judul teks anekdot bertema politik yang memiliki struktur lengkap. Yaitu teks anekdot berjudul “Lomba Mancing Indonesia – Malaysia”, “Gurita Korupsi Pasca-Reformasi”, “Demam Rindu Gus Dur”, “Golput dan Neraka”, “Jangan Membangunkan Sapi Tidur”, “Kyai dan Anggota DPR yang Jujur”, “Sekjen Parpol dan Koruptor”, “Pemilih Madura”, “Malaikat dan Mantan Anggota KPK”, “Dokter dan Pasien Transplantasi Hati”, “Pasar Malam NU”, “Malaikat dan Politisi”, “Hasil Korupsi”. 2) Melihat kesesuaian teks anekdot bertema politik dalam buku “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam ditinjau dari struktur teks anekdot dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 di SMA, psikologi perkembangan remaja, dan perkembangan bahasa remaja dapat dijadikan sebagai alternatif pemilihan bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Maka dapat disimpulkan bahwa analisis struktur teks anekdot dalam buku “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita” karya Muhammad AS Hikam dapat dijadikan sebagai alternatif pemilihan bahan ajar bahasa Indonesia di SMA.Kata kunci : struktur teks anekdot, politik, bahan ajar.
PERBANDINGAN TEMA, SETTING, DAN TITIK PENGISAHAN CERITA PENDEKKARYA SISWA KELAS XII SMANEGERI I CIWARU KABUPATEN KUNINGAN DENGAN TEMA, SETTING, DAN TITIK PENGISAHAN CERITA PENDEK KARYA SISWA KELAS XII SMANEGERI 1 KUNINGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Asep Jejen Jaelani
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v1i1.137

Abstract

Penelitian ini berjudul Perbandingan tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru Kabupaten Kuningan dengan Tema, Setting, dan Titik Pengisahan Cerita Pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan tahun pelajaran 2012/2013. Rumusan masalah: 1) bagaimana tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru tahun pelajaran 2012/2013? 2) bagaimana tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan tahun pelajaran 2012/2013? 3) bagaimanakah perbandingan tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru dengan tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan? Tujuanpenelitian: 1) ingin mengetahui tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa SMA Negeri 1 Ciwaru.2) ingin mengetahui tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa SMA Negri 1 Kuningan. 3) untuk mengetahui perbandingan tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa SMA Negeri 1 Ciwaru dengan tema, setting, dan titik pengisahan cerita pendek karya siswa SMA Negri 1 kuningan. Metode : deskriptif kualitatif. Teknik:teknikperolehan data (studi kepustakaan, observasi, penugasan) danteknikpengolahan data (analisis). Populasi : yaitu seluruh cerpen karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan dengan dengan cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negri 1 Ciwaru tahun pelajaran 2012/2013 jumlah keseluruhan sebanyak 204  siswa. Sampel : adalah 20% dari keseluruhan  jumlah populasi yaitu 40 cerpen. Simpulan: 1) Tema yang diangkat dalam cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru yaitu tentang percintaan, penyesalan, persahabatan, kehidupan, keindahan alam, pengalaman, perjuangan, dan keluarga. Dari cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 CiwaruTernyatatema tentang percintaan dan persahabatan lebih mendominasi. 2) Tema yang diangkat dalam cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan yaitu tentang kehidupan, pengalaman, perjuangan, persahabatan, percintaan, dan cita-cita. Dan tema tentang kehidupan lebih mendominasi. Perbandingan tema cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 kuningan dengan tema cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru di atas yaitu bervariasi. Hal ini membuktikan bahwa pokok persoalan yang ingin disampaikan atau diungkapkan siswa sebagai pengarang sangat dipengaruhi oleh perkembangan intelektual dan pengalaman pendidikan di samping tingkat kepekaan terhadap gejala-gejala sosial yang ada di lingkungannya. Sehingga tema percintaan dan persahabatan muncul mendominasi pada cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru sebagai tanda dimulainya proses pencarian identitas diri. Begitu juga pada cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan tema kehidupan muncul mendominasi sebagai tanda pencapaian pendewasaan yang matang. 3) setting yang diangkat dalam cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru yaitu untuk setting tempat lebih banyak menggunakan setting kota, kampus, kelas, candi, jalan, panti asuhan, pedesaan, pasar, rumah. Setting tentang perkotaan lebih mendominasiini artinya meskipun berada di daerah pedesaan tetapi mereka mampu bersaing dengan daerah perkotaan. Untuk setting waktu banyak menggunakan setting tahun, bulan, hari. Untuk setting suasana banyak menggunakan setting suasana sedih, dan bahagia. 4) setting yang diangkat dalam cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan yaitu untuk setting tempat lebih banyak menggunakan setting seperti kampus, sekolah, kelas, mesjid, rumah sakit, pabrik, cafe, angkot, desa, jalan, gunung, lapangan, puncak, kebun, taman, rumah, meja belajar, duduk di bangku, sudut kamar, dan tempat tidur. Dan setting tentang pedesaan dan pegunungan lebih mendominasi ini artinya dikarenakan kehidupan sehari-hari mereka di wilayah kota sehingga mereka beralih dan lebih merasa sejuk mengambil pedesaan.Untuk setting waktu banyak menggunakan setting tahun, bulan, hari.Untuk setting suasana banyak menggunakan setting suasana suasana sedih, bahagia, dan haru. 5) titik pengisahanyang diangkat dalam cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru yaitu untuk titik pengisahan sebagai pengamat sebanyak 14 cerpen. Titik pengisahan sebagai tokoh bawahan sebanyak 1 cerpen. Ttik pengisahan sebagai tokoh utama sebanyak 21 cerpen.titik pengisahan yang diangkat dalam cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan yaitu untuk titik pengisahan sebagai pengamat sebanyak 15 cerpen. pengisahan sebagai tokoh bawahan sebanyak 3 cerpen. Ttik pengisahan sebagai tokoh utama sebanyak 18 cerpen.Perbandingan titik pengisahan cerita pendek kerya siswa kelas XII SMA Negeri 1 kuningan dengan titik pengisahan cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ciwaru di atas yaitu bervariasi. Hal ini menunjukan bahwa pengalaman yang mereka alami secara langsung mereka sampaikan tanpa perantara orang lain, sedangkan untuk siswa yang memposisikan diri sebagai pengamat mereka lebih suka meninjau pengalaman yang mereka alami agar lebih bisa menikmati diri mereka sebagai pengarang yang memegang jalan cerita. Dalam penggunaan titik pengisahan sebagai tokoh utama tidak ada perbedaan hanya saja untuk cerita pendek karya siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kuningan pengarang sebagi pengamat banyak pula digunakan, hal ini membuktikan bahwa sikap pengarang terhadap objek atau pokok persoalannya sangat dipengaruhi oleh tingkat kepekaan individu tersebut terhadap keinginan masing-masing sesuai imajinasi yang mereka harapkan untuk terjun secara langsung maupun hanya mengamati dan mengatur jalan cerita.Kata kunci : perbandingan tema, setting, dan titik pengisahan, cerita pendek, siswa SMA Negeri 1 Ciwaru siswa SMA Negeri 1 Kuningan.
ANALISIS BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS XII SE- KABUPATEN KUNINGAN DALAM MENJABARKAN SK-KD DILIHAT DARI KETERAMPILAN DAN KEILMUAN BAHASA DAN SASTRA. Arip Hidayat
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v3i2.168

Abstract

Penelitian tentang analisis SK dan KD pada buku teks mata pelajaran bahasa Indnesia SMA kelas XIIberdasarkan keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan memiliki rumusan masalah:Bagaimana buku teks bahasa dan sastra Indonesia SMAN kelas XII dalam menjabarkan SK-KD dilihat dari keterampilan bahasa dan sastra, kebahasaan dan ksesastraan?Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, dengan teknik pengolahan data berupa studi pustaka dan dokumentasi.Populasinya adalah5 buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII SMA yang berbeda. Diantaranya buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia penerbit Grahadi CV William, Konsep Inti dan Soal Jawab penerbit Tiga Serangkai, Cerdas Berbahasa Indonesia penerbit Erlangga, Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia penerbit BSE, Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia penerbit Universitas Negri Malang dan mengambil 3 buku teks yang digunakan secara pararel sebagai sampel. Berdasarkan hasil analisis data tentang analisis SK dan KD pada buku teks mata pelajaran bahasa dan sastra Indnesia SMA kelas XIIberdasarkan keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII adalah Keterampilan Menulis. Dilihat dari Ilmu Kebahasaan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas XII adalah Ilmu KebahasaanSintaksis. Dilihat dariIlmu Kesastraan, yang mendominasi materi pada buku teks bahasa dan sastra indonesiakelas XII adalah Ilmu Kesastraan Prosa Fiksi.Kata kunci : buku teks SMA, SK-KD, keterampilan, keilmuan bahasa dan sastra.

Page 3 of 31 | Total Record : 301


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21 No 1 (2025): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA Vol 20 No 1 (2024): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 1 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 2 (2022): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 1 (2022): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17, No 2 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17 No 1 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16 No 2 (2020): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 16, No 1 (2020): Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 15, No 2 (2019): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 14, No 1 (2019): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): Jurnal FON Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 1 (2018): Jurnal FON Vol 12, No 1 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2017) Vol 10, No 1 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON Vol 9, No 2 (2016): JURNAL FON Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON Vol 8, No 1 (2016): JURNAL FON Vol 7, No 2 (2015) Vol 7, No 2 (2015) Vol 6, No 1 (2015) Vol 6, No 1 (2015) Vol 5, No 2 (2014) Vol 5 No 2 (2014) Vol 4, No 1 (2014) Vol 3, No 2 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 2, No 1 (2013) Vol 1, No 1 (2012) More Issue