cover
Contact Name
Yohannes Bagus Wismanto
Contact Email
bagusw@unika.ac.id
Phone
+628122893412
Journal Mail Official
psikodimensia@unika.ac.id
Editorial Address
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Jl. Pawiyatan Luhur IV /1 Bendan Dhuwur Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi
ISSN : 14116073     EISSN : 25796321     DOI : https://doi.org/10.24167/psidim
Core Subject : Science,
PSIKODIMENSIA is a scientific study that contains the results of research, thought and dissemination that aims to improve research, reviews and applications in the field of psychology. As a forum, communication media, and scientific development, the editorial received a contribution to the article that leads to improvement and development of psychology.
Articles 270 Documents
Disparities of Self-compassion and Job Satisfaction across Decision-Making Styles among Filipino Workers Marielle R. Potente; Rochelle Anne U. Caraig; Kayze Kein B. Panibe; Jemerson Naceno Dominguez
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.5326

Abstract

Self-compassion and job satisfaction of Filipino workers across their decision-making styles are constructs of the present study being presented in the field of work. This paper aimed to identify the decision-making style; describe and measure the degree of self-compassion and job satisfaction; and determine the difference in self-compassion and job satisfaction across decision-making styles among respondents. The General Decision-making Styles Questionnaire (GDSQ), Self-compassion Scale, and Job Satisfaction Survey were administered to 359 respondents who aged from 28-60 years old, regardless of gender, across different companies in Calabarzon. The respondents were employees from entry level positions, supervisors, as well as executive level positions. Results have shown that rational, intuitive, dependent, avoidant, spontaneous, and dependent were the decision-making styles among respondents. The degree of self-compassion was at a high level (M=142.78, SD=21.16), while the degree of job satisfaction showed respondents’ ambivalence towards their job (M=3.51, SD=0.46). The Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) confirmed a significant difference (Fobt= 5.054**, p of 0.0001) in the self-compassion and job satisfaction across decision-making styles among Filipino workers and was validated by Fisher’s LSD as a post hoc test. Outcomes of the study is recommended as a basis in proposing intervention programs in human resource management and industrial psychology. Mixed-method research is recommended to strengthen the concepts of self-compassion and related variables in this study.
Subjective Well-Being dan Religiusitas Pada Karyawan Swasta Sektor Non-Esensial Kota Salatiga di Masa Pandemi Yessika Sola Gratia; Susana Prapunoto; Christiana Hari Soetjiningsih
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.5535

Abstract

Pandemi COVID-19 mengubah banyak hal termasuk cara hidup banyak orang, terkhusus pada sektor-sektor non-esensial yang menjadi pemasok produk supplementary yang mendapat pukulan yang berat. Dengan adanya fakta ini maka hal ini akan berdampak terhadap Subjective Well-Being (SWB) dari pegawai. Penelitian ini akan menganalisis mengenai SWB dan religiusitas pegawai swasta sektor non-esensial di daerah Salatiga dan sekitarnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengambilan data dilaksanakan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif. Hasil wawancara dan juga observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa para pekerja sektor non-esensial yang masih bekerja memiliki ketakutan, yang ketakutan ini didasarkan pada pengalaman mereka di mana terdapat perubahan kondisi secara tiba-tiba seperti misalnya dirumahkan hingga diberhentikan. Meskipun mereka ketakutan namun mereka tetap optimis dan berpengharapan sesuai dengan ajaran agamanya. Berdasarkan dari penelitian ini didapati religiusitas individu dan SWB memiliki kaitan satu dengan yang lainnya.
The Role of Technostress on Educators' Work Performance at Universities in the Special Capital Region of Jakarta Dina Syakina; Aulia Rahma; Mohammad Rizal
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.4935

Abstract

The COVID-19 pandemic forced the education system to adapt a new teaching system from offline to online. However, the ability of lecturers is often unable to keep up with rapid technological developments and the lack of resources provided by institutions, causes lecturers to feel stressed during the teaching and learning process. This study aims to determine the effect of technostress on lecturer performance using the Person-Organization Fit theory approach. The results showed that at the organizational level, the discrepancy between abilities and demands (AD-O) (B= -.39; p.01) had a significant negative and positive effect on lecturer needs with supplies (NS-O) (B=. 24;p.05) with performance. At the individual level, the mismatch between needs and supply (NS-T) (B=-.51; p.01), the absence of social support from colleagues (PPF) (B=-.32; p.01) had an effect significant negative. The findings of this study indicate that both the organizational level and peer support (AD-O and PPF) as well as the individual level (NS-T) play an important role in predicting a decrease in lecturer performance, while the mismatch between ability demands at the individual level has no effect on performance. The implications of this research will be discussed further in the discussion. 
ReligiositReligiositas dan Kebahagiaan pada Keluarga yang Menjalankan Ritual To Makula’ di Tana Torajaas dan Kebahagiaan pada Keluarga yang Menjalankan Ritual To Makula’ di Tana Toraja Anugerah Arianto Pasauran; Arthur Huwae
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.4865

Abstract

Kebahagiaan merupakan hal yang diinginkan oleh semua orang termasuk keluarga yang menjalankan ritual To Makula’ di Tana Toraja. Pencapaian kebahagiaan melibatkan berbagai faktor, salah satunya ialah religiositas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiositas dengan kebahagiaan pada keluarga yang menjalankan ritual To Makula’ di Tana Toraja. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif korelasional. Sebanyak 40 keluarga yang menjalankan ritual To Makula’ di Tana Toraja menjadi partisipan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Skala yang digunakan terdiri dari skala religiositas dan skala kebahagiaan. Hasil uji hipotesis dari nilai Pearson correlation sebesar 0,014 dengan signifikansi 0,467 (p0,05), yang menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak. Hasil ini mengindikasikan bahwa religiositas bukan menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan kebahagiaan pada keluarga yang menjalankan ritual To Makula’ di Tana Toraja. Artinya, ketika terjadi peningkatan atau penurunan religiositas, tidak ada kaitannya dengan peningkatan atau penurunan kebahagiaan.
Experiences of Well-Being in Retirement: A Phenomenological Study Ivon Arisanti; Lukmanul Hakim
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.5031

Abstract

Anxiety in retirement often arises in every individual because of a sense of worry that individuals have to leave their jobs to face retirement. This study aims to identify and describe the meaning of pension well-being for private employees and civil servants in Indonesia. This study conducted development interviews called subject-object interviews with twenty-five retirees consisting of 15 civil servants and ten private employees. The interviews were analyzed using Giorgi's phenomenological descriptive method. Based on this phenomenon, the findings of this study are divided into four: 1) Being grateful for health, 2) Giving meaning to life and society through new experiences, and 3) Being able to make choices independently and without ties to other people. People, 4) Creating positive family relationships. In this study, HARS scale results show that most of the respondent experience anxiety; this is indicated by physical, emotional, and mental/cognitive categories. These findings promote well-being in retirement by comprehensively describing the welfare phenomena experienced by retirees.
Studi Pendahuluan: Gambaran Dukungan Sosial dan Dampak Gejala Fibromyalgia pada Kualitas Hidup Penyintas Sindrom Fibromyalgia di Indonesia Dhira Komala Nurbani; Dianti Endang Kusumawardhani
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.10120

Abstract

Penelitian ini mengukur bagaimana gejala fibromyalgia memengaruhi kehidupan sehari-hari penyintas, serta menggambarkan dukungan sosial yang tersedia dan dampak gejala pada kualitas hidup penyintas fibromyalgia di Indonesia. Nyeri pada fibromyalgia didefinisikan sebagai nyeri yang menyebar, persisten, dan sensasi terbakar yang intens; mengakibatkan pengurangan kemampuan fungsional, berubah seiring waktu, dan dipersepsikan secara berbeda oleh setiap individu (Biccheri et al., 2016). Partisipan berjumlah 17 orang berusia 23-71 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dampak gejala pada kualitas hidup yang dialami oleh partisipan penelitian termasuk dalam kategori sedang (M=113.82), dan rata-rata penyintas memiliki dukungan sosial yang sedang (M=65.76) serta jumlah kerabat dekat sedikit (M=5.18). Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi aspek kepercayaan kepada orang terdekat yang berperan dalam dukungan sosial penyintas. Kualitas hidup perlu difokuskan sebagai masalah psikososial yang paling menonjol pada kesehatan penyintas.
Digital Literacy and Growth Mindset to Predict Technology Acceptance During Learning Processes Vincent Suryawidjaja
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.4937

Abstract

Covid-19 pandemic had impacted the urgency of using digital learning technology. Literature studies showed that teachers needed Digital Literacy and Growth Mindset to accept the new technology used. This study examined the contribution of the Digital Literacy and Growth Mindset in predicting the usage of Learning Management Systems (LMS). Respondents of this study were 60 lecturers in one university in Jakarta, where the LMS has been developed to be used in their learning and teaching processes. They were consented to become subjects of the study. Data were collected using questionnaire and analyzed by multiple regression. Results of this study indicated that Digital Literacy and Growth Mindset simultaneously had a significant contribution to the effective usage of LMS (R2=0.419, F (2) = 20.545, p0.05). This research also showed that Digital Literacy had contributed more than the Growth Mindset (β=0.406 β=0.295). In facing the digital learning transformation during the pandemic time, collaboration is needed from all important actors in the education sector, such as lecturers, universities, and students, to support the development of a better digital learning ecosystem. It is suggested to upscale the study to generate the hypothesis that Digital Literacy is truly a critical aspect to be studied in this digital learning technology acceleration era.
Hubungan Antara Self-Compassion dan Regulasi Emosi dengan Stres pada Dewasa Awal Anggela Novena Giyati; Christin Whibowo
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.5018

Abstract

Dewasa awal rentan dengan stres, terkait tuntutan banyak peran yang dimiliki, serta situasi yang menuntut dan terus berubah pada masa tersebut. Stres pada dewasa awal meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik dan mental, serta kinerja individual dan sosial seseorang. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi self-compassion dan regulasi emosi terhadap stres dewasa awal. Subjek adalah 124 orang mahasiswa yang masih aktif kuliah dan berusia 18-30 tahun. Teknik sampel yang dinguanakan adalah incidental sampling. Alat ukur yang digunakana adalah Perceived Stress Scale 10 (PSS-10), Self-Compassion Scale (SCS), dan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ), yang kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara self-compassion dan regulasi emosi dengan stres dewasa awal (R = 0,697 dan p0,01), ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara self-compassion dengan stres pada dewasa awal (r = -0,627 dan p0,01), serta terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara regulasi emosi dengan stres pada dewasa awal (r = -0,565 dan p0,01). Kesimpulan penelitian adalah self-compassion dan regulasi emosi berhubungan dengan stres pada dewasa awal.
Kepuasan Hidup dan Flourishing pada Karyawan Tambang Nadya Shafa Fadhillah; Alifah Nabilah Masturah
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.10049

Abstract

Pertambangan merupakan bidang pekerjaan yang terdengar menjanjikan. Namun, pada pertambangan juga terdapat risiko yang sangat besar. Risiko yang ada dapat menjadi penyebab kekhawatiran dan berdampak pada proses individu untuk flourish. Selain itu, lingkungan kerja yang penuh aturan, jam kerja yang padat akan berdampak pada kepuasan hidup individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan hidup terhadap flourishing. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimen dengan pendekatan korelasional pada karyawan pertambangan berjumlah 292 orang. Skala yang digunakan adalah Satisfaction with Life Scale dan Flourishing Scale. Analisis dilakukan dengan regresi linear sederhana dan hasil menunjukkan bahwa kepuasan hidup berkorelasi positif dengan flourishing (R=0,626; p0,01) dan memberikan pengaruh sebesar 44,1%. Artinya, untuk dapat flourish individu perlu untuk puas terhadap hidupnya
Identifikasi Tahap-tahap Help-Seeking Behavior pada Mahasiswa Jurusan Non-Kesehatan Helen Natalie; Mahatma Elok Nurani; Maula Rizka Salsabila; Intan Prameswari Putri Mulia; M. David Hardika Sinclair; Rio Natannael Wijaya; Putri Ayu Puspieta Wardhani; Cicilia L. Rembulan
Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi Vol 22, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v22i1.8918

Abstract

Peningkatan permasalahan kesehatan mental pada mahasiswa semakin meningkat dewasa ini, sehingga perlu adanya kesadaran untuk mencari bantuan psikologis. Namun, help-seeking behavior ini seringkali terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahap-tahap dan faktor penghambat help-seeking behavior pada mahasiswa jurusan non-kesehatan di Universitas X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian case study. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan teknik pengumpulan data berupa ‘open-ended questionnaire’ serta wawancara dan dianalisis dengan teknik thematic analysis. Penelitian ini mengidentifikasi 4 tahap utama help-seeking behavior, yaitu tahap pre help-seeking behavior, decision, help-seeking behavior, dan tahap pasca help-seeking behavior. Faktor-faktor penghambat dalam mencari bantuan antara lain kecenderungan untuk mengatasi masalah sendiri, rasa takut akan hasil diagnosa profesional, rasa sungkan terhadap sumber bantuan, stigma negatif dari orang lain, dan pengalaman negatif terhadap sumber bantuan. Faktor pendukung help seeking behavior berupa pengalaman positif sebelumnya, kemudahan mencari bantuan, dan kenyamanan terhadap sumber bantuan. Saran praktis dari penelitian ini adalah mempromosikan layanan konseling secara lebih positif kepada mahasiswa.