cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Kantor LP3M Unismuh Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar, Indonesia
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
OCTOPUS : Jurnal Ilmu Perikanan
ISSN : 23020670     EISSN : 27464822     DOI : https://doi.org/10.26618/octopus
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Octopus Ilmu Perikanan terbit dua kali setahun yakni Januari dan Juli berisi artikel ilmiah dalam bentuk hasil penelitian dan non penelitian berupa kajian. Jurnal Octopus Ilmu Perikanan bertujuan untuk menyebarluaskan ilmu dan pengetahuan perikanan dari para akademisi, peneliti, praktisi, mahasiswa, dan pemerhati perikanan.
Arjuna Subject : -
Articles 183 Documents
BUDIDAYA IKAN NILA DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA) PADA LAHAN BEKAS TAMBANG PASIR (STUDI KASUS KEL. KALUMEME, KEC. UJUNG BULU, KAB. BULUKUMBA) Abdul Haris; Dedi Azhari Amir
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 6, No 1 (2017): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.022 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v6i1.692

Abstract

Factors physics of a body of water becomes one of determining the success of the tilapia fish farming system of floating net cages. An environmental parameter that determines the exact location for the cultivation is temperature, depth, brightness, turbidity. The procedure of this study includes (1) preparation, (2) determining the observation station, (3) variable observations, (4) data processing, (5) analysis of descriptive data. Physical parameters of water quality for fish farming tilapia with Keramba cage system (KJA) on mined land in the Village Kalumeme sand, Bulukumba is eligible to serve for cultivation where an increase in growth rate and survival rate of tilapia.
Ujicoba Lama Perendaman Tirisan Rumput Laut Pasca Panen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Akmal Akmal; Lideman Lideman; Andi Elman; IGP Agung; Muh. Suaib; Ilham Ilham
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 3, No 2 (2014): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.993 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v3i2.545

Abstract

Bertujuan untuk mengetahui manfaat dan menganalisis kandungan cairan tirisan rumput laut serta mengetahui optimasi lama perendaman dengan menggunakan cairan tirisan rumput laut pasca panen sebagai pupuk cair. Pemberian cairan hasil tirisan rumput laut menitikberatkan pada lama peredaman. Perendaman media cairan tirisan rumput laut dilakukan dengan perlakuan A (4 jam), B (6 jam), dan C (8 jam) serta D (0 jam) sebagai kontrol. Hasil percobaan menunjukkan pertambahan bobot basah rata-rata rumput laut K.alvarezii terjadi peningkatan hari ke-7 sampai ke-21 pada semua. Pada perlakuan A (4 jam) pertambahan bobot rata-rata pada hari ke-21 (12,07±1,28 g) lebih tinggi jika di bandingkan dengan perlakuan B yang menunjukkan pertambahan bobot rata-ratanya hanya 10,72±0,77 g, perlakuan C sekitar 11,18±0,29 g, dan D (pertambahan bobot rata-rata hanya 10,99±0,96 g. Selanjutnya perlakuan A diperoleh pertumbuhan biomass tertinggi 9,543±3,04 g dan terendah pada perlakuan D tanpa perendaman sebagai kontrol hanya 7,150±0,72 g lebih rendah jika dibanding dengan pertumbuhan biomass perlakuan B dan C masing-masing 7,413±0,43 g dan 8,127±1,43 g. Perlakuan A yang dianggap optimal dalam penyerapan unsur hara bagi pertumbuhan biomassa K. alvarezii. Namun demikian, belum dapat dibandingkan dengan jelas lama perendaman tirisan rumput laut yang terbaik untuk laju pertumbuhan harian dan produksi K. alvarezii. Selain itu, perlakuan lama perendaman dikatakan berpengaruh terhadap pertumbuhan walaupun tidak signifikan. Oleh karena itu, cairan hasil tirisan rumput laut dalam kegiatan tersebut memiliki peranan yang cukup dalam proses pemanjangan tallus dan pertambahan bobot.Kata Kunci : Tirisan rumput laut, Pertumbuhan, Biomassa, Kappaphycus alvareziiBertujuan untuk mengetahui manfaat dan menganalisis kandungan cairan tirisan rumput laut serta mengetahui optimasi lama perendaman dengan menggunakan cairan tirisan rumput laut pasca panen sebagai pupuk cair. Pemberian cairan hasil tirisan rumput laut menitikberatkan pada lama peredaman. Perendaman media cairan tirisan rumput laut dilakukan dengan perlakuan A (4 jam), B (6 jam), dan C (8 jam) serta D (0 jam) sebagai kontrol. Hasil percobaan menunjukkan pertambahan bobot basah rata-rata rumput laut K.alvarezii terjadi peningkatan hari ke-7 sampai ke-21 pada semua. Pada perlakuan A (4 jam) pertambahan bobot rata-rata pada hari ke-21 (12,07±1,28 g) lebih tinggi jika di bandingkan dengan perlakuan B yang menunjukkan pertambahan bobot rata-ratanya hanya 10,72±0,77 g, perlakuan C sekitar 11,18±0,29 g, dan D (pertambahan bobot rata-rata hanya 10,99±0,96 g. Selanjutnya perlakuan A diperoleh pertumbuhan biomass tertinggi 9,543±3,04 g dan terendah pada perlakuan D tanpa perendaman sebagai kontrol hanya 7,150±0,72 g lebih rendah jika dibanding dengan pertumbuhan biomass perlakuan B dan C masing-masing 7,413±0,43 g dan 8,127±1,43 g. Perlakuan A yang dianggap optimal dalam penyerapan unsur hara bagi pertumbuhan biomassa K. alvarezii. Namun demikian, belum dapat dibandingkan dengan jelas lama perendaman tirisan rumput laut yang terbaik untuk laju pertumbuhan harian dan produksi K. alvarezii. Selain itu, perlakuan lama perendaman dikatakan berpengaruh terhadap pertumbuhan walaupun tidak signifikan. Oleh karena itu, cairan hasil tirisan rumput laut dalam kegiatan tersebut memiliki peranan yang cukup dalam proses pemanjangan tallus dan pertambahan bobot.Kata Kunci : Tirisan rumput laut, Pertumbuhan, Biomassa, Kappaphycus alvarezii
Kandungan Klorofil a dan Karotenoid Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii yang Dibudidayakan pada Kedalaman Berbeda Akmal Akmal; Rajuddin Syam; Dody Dh Trijuno
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 1, No 2 (2012): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.303 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v1i2.473

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan dampak pengobatan kedalaman budidaya yang berbeda terhadap klorofil dan karotenoid isi rumput laut K. alvarezii. Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan, akibatnya, ada 15 unit eksperimental. Rumput laut digantung dengan metode vertikal acak di kedalaman budidaya yang berbeda, mis 20 cm, 100 cm, 200 cm dan 400 cm. Analisis varians dilakukan pada tingkat 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman budidaya tidak signifikan defferent terhadap klorofil dan konten caratenoid. Klorofil dan karotenoid konten relatif tinggi di kedalaman 100 cm (0,013 mg / g-1 dan 0299 mg / g-1) dan terendah di kedalaman 20 cm (0.006 mg / g-1 dan 0163 mg / g-1 ).Kata kunci: klorofil a, karotenoid. kedalaman budidaya, rumput lautThe objective of the research was to elaborate the treatment impact of the different cultivation depths towards the chlorophyll a and carotenoid content of the seaweeds K. alvarezii. The research consisted of five treatments and each treatment consisted of three replications, consequently, there were 15 experimental units. The seaweeds were hanged by a random vertical method in the different cultivation depths, i.e 20 cm, 100 cm, 200 cm and 400 cm. Variance analysis was carried out on the 95% level. The results of the research indicates that the cultivation depths are not significantly defferent towards chlorophyll a and caratenoid content. The chlorophyll a and carotenoid content is relatively high in depth 100 cm (0,013 mg/g-1 and 0,299 mg/g-1) and the lowest is in depth 20 cm (0,006 mg/g-1 and 0,163 mg/g-1).Keywords: chlorophyll a, carotenoid. cultivation depths, Seaweed
SUBTITUSI TEPUNG TEMULAWAK (Curcuma xanthorhiza sp) PADA PAKAN DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Nur Insana; Farhanah Wahyu
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 4, No 2 (2015): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.884 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v4i2.596

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung temulawak pada pakan dengan dosis berbeda terhadap sintasan dan pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di perairan Desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar. Metode penelitian yang digunakan adalah benih ikan nila yang diperoleh dari Balai Benih Ikan (BBI) yang berasal dari pemijahaan alami. Benih ikan yang digunakan sebanyak 10 ekor/wadah penelitian. Jumlah wadah penelitian sebanyak 12 buah dengan kapasitas masing-masing wadah sebanyak 20 liter air. Wadah penelitian diisi air sebanyak 10 liter. Perlakuan yang dicobakan adalah pemberian tepung temulawak dengan dosis berbeda pada pakan benih ikan nila. Pada penelitian ini terdapat 4 perlakuan, yaitu dosis 2.5% (perlakuan A), dosis 5% (perlakuan B) , dosis 7.5% (perlakuan C), tanpa pemberian tepung temulwak (perlakuan D).  Hasil penelitian yang dilakukan selama 6 minggu menunjukkan bahwa pertumbuhan dan sintasan benih ikan nila tertinggi terdapat pada perlakuan B (temulawk 5%) dengan pertumbuhan mutlak 2.68 gr, pertumbuhan harian 0.0638 gr, dan sintasan 100%. This study aimed to determine the effect of ginger powder in the feed with different doses of the survival and growth of tilapia fish (Oreochromis niloticus). The experiment was conducted in April to May 2015 in the waters of the District Rural Laguruda Sanrobone Takalar. The method used is tilapia fish obtained from Fish Seed Center (BBI) which is derived from natural pemijahaan. Seed fish used as many as 10 heads / container research. Total container study 12 units with a capacity of each container of 20 liters of water. Research container filled with water of 10 liters. The treatments tested was the administration of different doses of ginger powder in feed tilapia fish. In this study there were 4 treatment, the dosage of 2.5% (treatment A), the dose of 5% (treatment B), the dose of 7.5% (treatment C), without giving temulwak flour (treatment D). Research carried out for 6 weeks showed that the growth and survival rate of tilapia fish highest in treatment B (temulawk 5%) with an absolute growth of 2.68 gr, 0.0638 g daily growth, and survival rate of 100%.
Korelasi Mangrove dengan Produksi Perikanan Budidaya Abdul Haris Sambu
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 2, No 2 (2013): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.817 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v2i2.529

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Samataring dan Desa Tongke Tongke Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Tujuan penelitian ini sebagai berikut : (1) menganalisis korelasi antara persentase rasio mangrove dengan peningkatan produksi budidaya utama, (2) menganalisis korelasi antara persentase rasio mangrove dengan peningkatan produksi budidaya sambilan dan (3)  menganalisis korelasi  nilai manfaat langsung ekosistem mangrove dengan peningkatan produksi hasil tangkapan perairan pesisir. Hasil penelitian ini sebgai berikut:(1) persentase rasio mangrove dengan produksi budidaya utama berkorelasi negatif dan menghasilkan persamaan Y=8.800-0.091X dengan nilai R2 0.99, (2) persentase rasio mangrove dengan produksi budidaya sambilan berkorelasi positif dan menghasilkan persamaan Y=0.239+0.016X dengan nilai R2 0.99,dan (3) persentase rasio dengan nilai manfaat langsung ekosistem mangrove berkorelasi positif dengan peningkatan produksi tambak dan hasil tangkapan perikanan pesisir dan menghasilkan persamaan Y=0.347+0.458X dengan nilai R2 0.99Kata Kunci: Korelasi produksi budidaya dan nilai manfaatResearch conducted in the Village and Village Samataring Tongke Tongke East Sinjai district, Sinjai. The purpose of this study as follows: (1) analyze the correlation between the percentage ratio of mangrove with increased production of major cultivation, (2) analyze the correlation between the percentage ratio of mangrove with increased aquaculture production sideline and (3) analyze the correlation value of the direct benefits of mangrove ecosystem to boost output catches of coastal waters. The results of this study sebgai the following: (1) the percentage ratio of mangrove aquaculture production and generate major negative correlation equation Y = 8.800-0.091X with R2 0.99, (2) the percentage ratio of mangrove aquaculture production was positively correlated sideline and produce equation Y = 0.239 + 0.016X with R2 0.99, and (3) the percentage ratio of the value of the direct benefits of mangrove ecosystem is positively correlated with an increase in production ponds and coastal fisheries catch and produce the equation Y = 0347 + 0.458X with R2 0.99Keywords: Correlation aquaculture production and value benefits.
Prevalensi dan Tingkat Serangan Endoparasit Metacercaria pada Kerang Corbicula Javanica di Sungai Maros Kabupaten Maros Mardiana Mardiana
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 3, No 1 (2014): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.125 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v3i1.540

Abstract

Abstrak Salah satu jenis Kerang air tawar yang memiliki prospek untuk dikembangkan adalah Kerang Corbicula javanica. Kerang Corbicula javanica memiliki banyak keunggulan untuk dikembangkan dibandingkan dengan jenis Kerang lainnya karena sifat biologi yang menguntungkan seperti mudah berkembang biak, tumbuh cepat, dagingnya enak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat serangan endoparasit Metacercaria terhadap kerang Corbicula javanica yang hidup dan berkembang biak di sungai Maros Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan November 2013 sampai Januari 2014 di Laboratorium Jurusan Perikanan Universitas 45 Makassar. Sedangkan pengambilan sampel diambil dari sungai Maros di kabupaten Maros. Jumlah Kerang setiap stasiun adalah 15 ekor dengan frekuensi pengambilan sampel seminggu sekali selama tiga minggu. Pemeriksaan parasit meliputi: insang, mantel, dan gonad. Peubah yang diamati adalah prevalensi dan intensitas tingkat serangan parasit. Hasil pengamatan yang didapatkan bahwa organ serangan parasit yang dominan diperoleh pada organ Insang. Nilai prevalensi tertinggi terdapat pada stasiun dua yaitu sebesar 53% dan terendah pada stasiun satu yaitu sebesar 46 % Nilai intensitas teringgi pada stasiun satu yaitu 4 individu/ekor dan terendah pada stasiun dua yaitu 3 individu/ekor.Kata Kunci :  Endoparasir, prevalensi, kerang, dan insang  One type of freshwater mussels that have the prospect to be developed is the Shellfish Corbicula javanica. Shellfish Corbicula javanica has many advantages for developed compared with other types of clams because of favorable biological properties such as easy to breed, grow fast, tasty meat. This study aims to determine the level of attacks endoparasit Corbicula javanica Metacercaria to shellfish that live and breed in the river Maros, South Sulawesi Province. This study was conducted November 2013 until January 2014 at the Department of Fisheries Laboratory of the University 45 Makassar. While the sample taken from the river Maros Maros. Shellfish each station number is 15 at the frequency of sampling once a week for three weeks. Examination of parasites include: gills, mantle and gonad. Variables measured is the prevalence and intensity of the level of parasitic attacks. Observations showed that the parasites attack the dominant organ obtained in Gills organ. The highest prevalence values contained in the two stations, namely by 53% and the lowest at one station in the amount of 46% of ultimate intensity value at one station that is 4 people / tail and the lowest at station two, three individuals / tail.Keywords: Endoparasir, prevalence, shells, and gills
OPTIMASI PERTUMBUHAN Caulerpa sp YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN KEDALAMAN YANG BERBEDA DI PERAIRAN LAGURUDA KAB. TAKALAR Darmawati Darmawati; Eko Aprilyanto Jayadi
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 6, No 2 (2017): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v6i2.1302

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh  kedalaman penanaman  rumput laut (Caulerpa sp) yang berbeda terhadap pertumbuhan , serta mengetahui kedalaman penanaman yang terbaik untuk pertumbuhan rumput laut Caulerpa sp. Rancangan percobaan dari penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan 3 perlakuan  kedalaman penanaman yang berbeda yaitu :50 cm,  100 cm dan 150 cm, masing-masing perlakuan  diulang 3 kali.Parameter uji pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan harian adalah menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT. Berdasarkan hasil penelitian ini, nilai rata – rata pertumbuhan mutlak ( PM ) diperoleh pada kedalaman 50 cm yaitu (197,5 g) diikuti kedalaman 100 cm (177,5 g) dan terendah pada kedalaman 150 cm ( 114,3 g ). Hasil pegukuran kualitas air di lokasi penelitian masih dalam kondisi ideal bagi pertumbuhan Caulerpa sp.
Identifikasi Ektoparasit pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) yang Dibudidayakan pada Tambak Kabupaten Maros Rahmi Rahmi
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 1, No 1 (2012): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.546 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v1i1.437

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit ikan nila (Oreochromis niloticus) pada tambak di Kabupaten Maros. Dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2012 di Laboratorium Universitas Muhammadyah Makassar. Penelitian ini mengunakan 30 ekor ikan nila juvenil berukuran 10-15 cm yang diambil dari tambak Maros. Pengamatan parasit dilakukan dengan menggunakan mikroskop majemuk dan identifikasi dengan menggunakan Kabata (1985). Dari beberapa sampel yang diperiksa Trichodina sp ditemukan menginfeksi pada insang, mucus, kulit dan sisik dari ikan nila (O. niloticus). dan I. multifilis ditemukan pada mucus, kulit dan sisik, sedangkan Vorticella sp ditemukan menginfeksi sisik dari ikan nila.Kata Kunci: Ikan Nila, Parasit dan Organ Infeksi
Antibakteria Ekstrak Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Sebagai Fitoterapi pada Budidaya Perikanan Endah Soetanti; Alfa Astiana Afandy
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 4, No 1 (2015): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.582 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v4i1.570

Abstract

Pengujian awal antibacterial ekstraak mengkudu sebagai fitoterapi pada budidaya perikanan  dilakukan pada  di Laboratorium Uji Kesehatan Ikan dan Udang pada Balai Perikanan Budididaya Air Payau Takalar. Dalam langkah ini pemberian ekstrak buah mengkudu ke media cawan menggunakan kertas cakram dengan menggunakan 3 perlakuan dan ulangan sebanyak 4 kali dengan perlakuan konsentrasi ekstrak mengkudu sebagai berikut P1 : 3 ppt, P2 : 5 ppt, dan  P3 : 8 ppt. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran diameter zona hambat, semua konsentrasi ekstrak buah mengkudu yang diujikan yaitu P1 : 3 ppt  P2 : 5 ppt dan P3 : 8 ppt  memiliki kemampuan hambat terhadap bakteri V.harveyi yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat (clear zone) disekeliling kertas cakram terbentuknya zona hambat bebas bakteri disekeliling kertas cakran membuktikan adanya daya kerja antibakteri dari ekstrak buah mengkudu terhadap V.harveyi. pada perlakuan pemberian P1: 3 ppt ekstrak buah mengkudu dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 8,33 mm. konsentrasi ekstrak buah mengkudu 3 ppt merupkan nilai MIC (Minimum Inhibitory Consentration). Dengan demikian, konsentrasi ekstrak bauh mengkudu sebesar 3ppt merupakan perlakuan terbaik pada perekayasaan ini.Kata Kunci: Ekstrak mengkudu, anti bakteri, fitoterapi
Keterkaitan Mangrove, Kepiting Bakau (Scylla Olivacea) dan Beberapa Parameter Kualitas Air di Perairan Pesisir Sinjai Timur Andi Chadijah; Yusli Wadritno; Sulistiono Sulistiono
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 2, No 1 (2013): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.112 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v2i1.523

Abstract

Kecamatan Sinjai merupakan salah satu daerah kabupaten pesisir yang terletak di Kabupaten Sinjai, memiliki hutan bakau tapi waktu meningkatkan pemanfaatan dan menurunnya kualitas habitat kepiting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari magrove hubungan dengan kepiting lumpur dan kualitas air. Pengumpulan data dilakukan sejak Februari-Mei 2011. Hubungan magrove dengan kepiting lumpur dan kualitas air dianalisis menggunakan oleh Principal Component Analysis (PCA). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa matriks korelasi informasi kunci dijelaskan dalam dua sumbu utama (sumbu 1 dan 2) kualitas informasi masing-masing 47,1% dan 40%, sehingga hasil analisis karakteristik habitat mangrove menurut stasiun penelitian adalah berdasarkan beberapa parameter yang harus dijelaskan melalui dua sumbu utama 87.1% dari total jangkauan.Kata kunci: Mangrove, kepiting MudSinjai Subdistrict is one of the coastal district area located in Sinjai Regency, have mangrove forests but  a time of increasing utilization and declining habitat quality  of crab. The objectives of this research was to study the relationship magrove with mud crab and quality of water. The data was collected since February to May 2011.  The relationship magrove with mud crab and quality of water was analyzed using by Principal Component Analysis (PCA). The results obtained  show that the correlation matrix of key information is described in two main axes (axes 1 and 2) the quality of information respectively 47.1% and 40%, so the results of the analysis of mangrove habitat characteristics according to the research station is based on several parameters have to be explained through two main axes of 87.1% of the total range.Keywords: Mangrove, Mud crabs

Page 4 of 19 | Total Record : 183