cover
Contact Name
Aaz Azamudin Tifani
Contact Email
atifani@gmail.com
Phone
+6285315002217
Journal Mail Official
atifani@gmail.com
Editorial Address
Gedung Fakultas Pertanian Jl. KH. Abdul Halim No. 103 Majalengka 45418
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner)
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 23546190     EISSN : 25416154     DOI : -
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner), with registered number p-ISSN: 2354-6190, e-ISSN: 2541-615X, is a scientific journal published by Faculty of Agricultural, Universitas Majalengka. The purpose of this journal publication is to disseminate new theories and research results that have been achieved in the field of Agricultural and Animal Sciences : Agribusiness, Agrotechnology, Animal Production, Ecosocio Livestock, and Livestock Product. Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) published by twice a year, July and December.
Articles 165 Documents
UJI TINGKAT KESUKAAN TELUR AYAM RAS HASIL PERENDAMAN MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN MELINJO CICI LUPITASARI; RACHMAT SOMANJAYA; OKI IMANUDIN
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap telur yang direndam menggunakan ekstrak daun melinjo. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebanyak 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri atas P0= 0%, P1= 5%, P2=10%, P3=15% dan P4=20%. Parameter tingkat kesukaan menggunakan metode hedonik meliputi tekstur, warna, rasa dan aroma telur. Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan bila terdapat perbedaan. Hasil pengujian tingkat kesukaan tekstur menunjukan bahwa perlakuan P0, P1 dan P2 tidak berbeda nyata,dan berbeda nyata dengan P3 dan P4. P3 tidak berbeda nyata dengan P4, dengan nilai rata-rata  2,84 – 3,80. Hasil pengujian tingkat kesukaan warna menunjukan bahwa perlakuan P0, dan P1 tidak berbeda nyata,dan berbeda nyata dengan P2, P4 dan P3. P2 tidak berbeda nyata dengan P4 dan P3 dengan nilai 2,56 – 3,72. Hasil pengujian tingkat kesukaan rasa menunjukan bahwa perlakuan P0 dan P1 tidak berbeda nyata,dan berbeda nyata dengan P2, P3 dan P4. P2 tidak berbeda nyata dengan P3 dan P4. dengan nilai rata-rata 2,20 – 3,48. Hasil pengujian tingkat kesukaan aroma menunjukan bahwa perlakuan P0 dan P1 tidak berbeda nyata,dan berbeda nyata dengan P2, P3 dan P4. P2 tidak berbeda nyata dengan P3 dan P4 berkisar antara 2,52 – 3,32 dengan kriteria tidak suka sampai agak suka. Berdasarkan  penelitian ini disimpulkan bahwa telur tanpa menggunakan perendaman ekstrak daun melinjo lebih disukai dibandingkan dengan telur yang  direndam menggunakan ekstrak daun melinjo. 
PRODUKTIVITAS DAN UJI ORGANOLEPTIK ITIK JANTAN YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG TEPUNG LIMBAH IKAN LELE (Clarias sp) SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN Dini Widianingrum
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daging limbah ikan lele sebagi pengganti tepung ikan dalam ransum terhadap produktivitas dan uji organoleptic itik jantan lokal telah dilaksanakan di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Majalengka dari tanggal 1 September sampai dengan 25 Oktober 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan ternak percobaan sebanyak 125 ekor itik jantan lokal yang dibagi secara acak ke dalam lima perlakuan ransum, yaitu R0 (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 0%), R1 (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 5%), R2 (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 10%), R3 (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 15%), dan R4  (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 20%), setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Peubah yang diamati meliputi produktivitas (bobot potong, persentase karkas, persentase  daging) dan nilai uji organoleptik (bau dan rasa daging). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung daging limbah ikan lele sepenuhnya dapat menggantikan tepung ikan tanpa mempengaruhi bobot potong, namun pemberian tepung daging limbah ikan lele yang dikombinasikan dengan tepung ikan menghasilkan bobot potong yang sangat nyata lebih tinggi daripada ransum yang hanya mengandung tepung limbah ikan lele saja dan sama dengan ransum kontrol yang sepenuhnya menggunakan tepung ikan. Peubah lainnya tidak dipengaruhi oleh perlakuan ransum. Kata Kunci : tepung limbah ikan lele, produktivitas, uji organoleptic, itikk jantan lokal
ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH KERITING ORGANIK Desi Megawati; Jaka Sulakasana; Delis Hadiana
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan di Perusahaan An-Nabawie Agro Lestari Desa Majasuka Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1) Keragaan Usahatani Cabai Merah Keriting Organik di An-Nabawie Agro Lestari 2) Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Organik di An-Nabawie Agro Lestari 3) Kelayakan Usahatani Cabai Merah Keriting Organik di An-Nabawie Agro Lestari. Teknik penelitian yang digunakan adalah dekskriptif  kualitatif. Teknik penentuan responden dilakukan secara purposive dengan jumlah responden 3 orang, teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung. Hasil penelitian menunjukan : 1) Keragaan usahatani cabai merah keriting organik di An – Nabawie Agro Lestari pada kegiatan pemupukan ternyata masih banyak digunakan pupuk anorganik dengan rasio biaya antara penggunaan pupuk organik dengan anorganik 25 : 75, begitu juga pada kegiatan pengendalian Orgamisme Pengganggu Tanaman (OPT) semuanya menggunakan pestisida kimia. 2) Pendapatan usahatani cabai merah keriting adalah sebesar Rp. 66.777.008,- untuk lahan seluas 1 hektar dengan populasi 18.000 tanaman. 3) Nilai R/C ratio yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar 1,8 atau lebih besar dari satu yang berarti usahatani layak dikembangkan dan nilai B/C ratio 0,8 lebih besar dari nol yang berarti usahatani menguntungkan. Kata kunci: Usahatani, Kelayakan Usahatani, Cabai Merah Keriting
Pengaruh Berbagai Dosis dari Dua Macam Pupuk Hayati (Inokulan Bradyrhizobium japonicum dan Bio-Fosfat) Terhadap Komponen Pertumbuhan, Komponen Hasil dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril ) Kultivar Anjasmoro Mimi Asminah; Umar Dani
AGRIVET JOURNAL Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan dilakukan di lahan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Jawa Barat dari bulan Oktober sampai dengan bulan Januari 2012. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak kelompok (RAK) terdiri dari 16 perlakuan yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah inokulan Bradyrhizobium japonicum (r) yang terdiri dari r0 (tanpa inokulasi), r1 (5 g inokulasi/kg benih), r2 (10 g inokulasi/kg benih), r3 (15 g inokulasi/kg benih). Faktor kedua adalah Bio-Fosfat (b) terdiri dari b0 (0 g bio-fosfat), b1 (50 kg/ha bio-fosfat), b2 (100 kg/ha bio-fosfat) dan b3 (150 kg/ha bio-fosfat). Hasil percobaan ini menunjukan bahwa terjadi interaksi antara pemberian dosis inokulan B. japonicum 5 g inokulan/kg benih dan 100 kg/ha bio-fosfat terhadap tinggi tanaman 4 mst. Pemberian B. japonicum 5 g inokulan/kg benih berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 5 dan 6 mst, jumlah cabang produktif, indeks luas daun, jumlah polong isi, jumlah biji per tanaman, bobot 100 butir, bobot biji per tanaman dan bobot biji per petak. Pemberian bio-fosfat 100 kg/ha berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif. Kata Kunci :Pertumbuhan, Hasil, Kedelai, Bradyrhizobium japonicum, Bio-Fosfat
MODIFIKASI JARAK TANAM LEGOWO DUA TERHADAP PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) KULTIVAR INPARI 30 Wacim Wacim; Umar Dani
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mencari jarak tanam yang tepat yang memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karya Mukti, Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Lahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sawah irigasi.Percobaan dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2016.Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factor tunggal.Modifikasi jarak tanam legowo (L) dijadikan sebagai perlakuan. Modifikasi jarak tanam tersebut adalah: l1  =  25 X 15 X 50, l2  =  25 X 12,5 X 50, l3  =  25 X 15 X 40 dan l4  =  25 X 12,5 X 40. Perbandingan antara perlakuan perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan modifikasi jarak tanam legowo 2  (25 x 12,5 x 40) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 40 hst dan 60 hst dan panjang akar, sedangkan modifikasi jarak tanam legowo 2  (25 x 15 x 50) memberikan pengaruuh nyata terhadap jumlah anakan umur 60 hst dan 80 hst, jumlah gabah isi per malai, serta bobot ubinan. Kata Kunci: modifikasi jarak tanam, tegowo, padi
Respon Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Kultivar Inpari 30 Akibat Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Anorganik Dan Macam Mikroorganisme Lokal (Mol) Dadan Ramdani Nugraha; Acep Atma Wijaya
AGRIVET JOURNAL Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan secara terus menerus akan berdampak buruk terhadap kondisi tanah. Hal tersebut perlu dikendalikan salah satunya dengan penggunaan pupuk hayati mikroorganisme lokal yang berasal dari bahan-bahan lokal. Selain itu penggunaan dosis yang tepat yang dibutuhkan tanaman akan mengurangi dampak dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) Kultivar Inpari 30.Penelitian negative tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk anorganik dan macam mikroorganisme lokal terhadap pertumbuhan dilaksanakan di lahan sawah irigasi Desa Banjaran Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober  2015 sampai Februari 2016. Penanaman dilakukan dengan system tanam legowo 2:1.Metode penelitian menggunakan metode eksperiment dilapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial. Perlakuan yang diuji dalam penelitian ini adalah Dosis pupuk anorganik (P), dengan tiga taraf perlakuan yaitu p1 = Dosis 200 kg Urea/ hektar + 100 kg NPK/ hektar, p2 = Dosis 250 kg Urea/ hektar + 150 kg NPK/ hektar, dan p3 = Dosis 300 kg Urea/ hektar + 200 kg NPK/ hektar. Factor kedua yaitu Macam MOL (M) terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu, m1 = tanpa MOL, m2 = MOL bonggol pisang, m3 = MOL buah-buahan, m4 = MOL urin kelinci. Perbedaan rata-rata perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi pemberian dosis pupuk anorganik dan macam MOL. Efek mandiri dari pemberian dosis pupuk anorganik berpengaruh nyata pada bobot ubinan (taraf perlakuan p3 =  Dosis 300 kg Urea/ hektar + 200 kg NPK/ hektar). Efek mandiri dari pemberian MOL berpengaruh nyata pada jumlah anakan produktif, jumlah malai, jumlah butir isi per malai, bobot per rumpun, dan bobot ubinan. Taraf perlakuan m3 = MOL buah-buahan memberikan pengaruh paling baik. Kata Kunci: Legowo 2:1, Mikroorganisme Lokal (MOL), Dosis Pupuk Anorganik, Padi.
HUBUNGAN ANTARA INDEK TOLERANSI DAN HASIL PADA SEMBILAN KULTIVAR KEDELAI (Glycine max L. MERRILL) DI LAHAN JENUH AIR Miftah Dieni Sukmasari; Umar Dani; Acep Atma Wijaya
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

air serta korelasi indek toleransi dengan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilakukan di lahan petani Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok sembilan varietas kedelai sebagai faktor tunggal antara lain Grobogan, anjasmoro, argomulyo, Mutiara 2, Dega 1, Dering, Detam 1, Gema dan Mitani dan diulang sebanyak tiga kali.Variabel yang diamati pada percobaan ini meliputi indek toleransi dan hasil Sembilan kultivar kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sembilan kultivar kedelai menunjukkan indek toleransi yang berbeda-beda dalam kondisi jenuh air. Kultivar dering menunjukkan respon paling toleran ketika ditanam pada kondisi jenuh air dibandingkan kultivar lainnya, serta terdapat korelasi antara indek toleransi terhadap hasil tanaman kedelai tersebut.Kata Kunci : Kedelai, Lahan Jenuh Air, Index Toleransi
PERFORMA TELUR TETAS BURUNG PUYUH JEPANG (Coturnix coturnix japonica) BERDASARKAN PERBEDAAN BOBOT TELUR Mirza Fantiana; Rachmat Somanjaya; Dini Widianingrum
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitan dilaksanakan di Laboratorium Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Majalengka, mulai tanggal 10-30 Juni 2016. Tujuan penelitian yaitu untuk mengukur besarnya pengaruh perbedaan bobot telur terhadap performa telur tetas burung puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) dan mengetahui bobot telur yang menghasilkan performa telur tetas paling baik. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu ringan (B1=9,5-10,5 g), sedang (B2=10,6-11,5 g), dan berat (B3=11,6-12,6 g), setiap perlakuan diulang 7 kali, setiap ulangan terdiri atas 5 butir telur, sehingga total telur yang digunakan sebanyak 105 butir. Hasil penelitian menunjukan bahwa bobot telur burung puyuh tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap fertilitas, lama tetas, daya tetas dan jenis kelamin, tetapi berpengaruh nyata terhadap bobot tetas. Telur yang ditetaskan berukuran normal dan ideal. Kategori bobot ringan dan sedang menunjukan performa yang baik, dan kategori terbaik yaitu kategori berat yang lebih banyak menghasilkan betina sekitar 57,14 %. Kata Kunci : Performa Telur Tetas, Puyuh, Bobot Telur 
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Kultivar Sabana F1 dan Vanesa pada Berbagai Dosis Pemberian Bio-fosfat Umar Dani; Adi Oksifa Rahma Harti; Dadan Ramdani Nugraha; Rusta Rusta
AGRIVET JOURNAL Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan menggunakan metode eksperimen di Rumah Plastik Fakultas Pertanian UNMA Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2014. Percobaan ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun Kultivar Sabana F1 dan Vanesa pada berbagai dosis pemberian Bio-fosfat. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali pengulangan yang terdiri dari 6 kombinasi yaitu A = kultivar sabana F1 + bio-fosfat 0 kg/ha, B = kultivar sabana F1 + bio-fosfat 100 kg/ha,  C = kultivar sabana F1 + bio-fosfat 150 kg/ha, D = kultivar vanesa + bio-fosfat 0 kg/ha, E = kultivar vanesa + bio-fosfat 100 kg/ha, dan F = kultivar vanesa + bio-fosfat 150 kg/ha. Hasil percobaan menunjukkan bahwa panjang batang, jumlah daun, jumlah tandan bunga, panjang buah dan diameter buah tanaman mentimun Kultivar Sabana F1 dan Vanesa secara tidak nyata dipengaruhi oleh berbagai dosis pemberian Bio-fosfat, sedangkan jumlah cabang, jumlah buah per tanaman, presentasi bunga yang jadi buah, dan bobot buah per tanaman mentimun Kultivar Sabana F1 dan Vanesa secara nyata dipengaruhi oleh berbagai dosis pemberian Bio-fosfat. Pertumbuhan terbaik dan hasil tertinggi dihasilkan oleh Kultivar Sabana F1 dengan dosis pemberian Bio-fosfat 100 kg/ha. Kata Kunci :Pertumbuhan, Hasil, Mentimun, Sabana F1, Vanesa, Bio-fosfat
PENGARUH JARAK TANAM DAN PENGGUNAAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG SEMI (Zea Mays L.) KULTIVAR BISI 2 Wawan Kuswanto; Umar Dani
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi dan pengaruh mandiri penggunaan jarak tanam dan pemberian pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung semi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2016. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama yaitu pupuk hayati (P): p1 = 0 kg/ hektar, p2 = 30 kg/ hektar, dan p3 = 60 kg/ hektar. Faktor ke dua jarak tanam (J): j1 = 50 cm x 20 cm, j2 = 60 cm x 20 cm, dan j3 = 75 cm x 20 cm. Pengaruh perbedaan perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 95%. Hasil penelitian menunjukkan Tidak terjadi interaksi antara penggunaan jarak tanam dan pemberian pupuk hayati Petrobio terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung semi. Pemberian pupuk hayati Petrobio 30 kg/ ha dan 60 kg/ ha berpengaruh paling baik terhadap bobot tongkol kotor jagung semi kultivar Bisi 2. Jarak tanaman 50 cm x 20 cm berpengaruh baik terhadap tinggi tanaman umur 28 dan 42 hst. Pada Komponen hasil, jarak tanam lebih lebar (75 cm x 20 cm) memberikan pengaruh baik terhadap diameter tongkol kotor. Kata Kunci. Jarak Tanam, Pupuk Hayati, Jagung Semi

Page 7 of 17 | Total Record : 165