cover
Contact Name
Aaz Azamudin Tifani
Contact Email
atifani@gmail.com
Phone
+6285315002217
Journal Mail Official
atifani@gmail.com
Editorial Address
Gedung Fakultas Pertanian Jl. KH. Abdul Halim No. 103 Majalengka 45418
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner)
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 23546190     EISSN : 25416154     DOI : -
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner), with registered number p-ISSN: 2354-6190, e-ISSN: 2541-615X, is a scientific journal published by Faculty of Agricultural, Universitas Majalengka. The purpose of this journal publication is to disseminate new theories and research results that have been achieved in the field of Agricultural and Animal Sciences : Agribusiness, Agrotechnology, Animal Production, Ecosocio Livestock, and Livestock Product. Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) published by twice a year, July and December.
Articles 165 Documents
KEANEKARAGAMAN GULMA DOMINAN PADA PERTANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI KABUPATEN GARUT Yayan Sumekar; Uum Umiyati; Kusumiyati Kusumiyati; Yussi Rabani
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemetaan gulma-gulma pada pertanaman tomat di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, melalui metode survey. Setiap komoditas pertanaman diteliti pada 4 areal yang menyebar di berbagai kondisi lingkungan yang berbeda dengan umur tanaman berkisar 25 sampai 40 hari. Setelah didapatkan jumlah petak-contoh yang diperlukan maka dilakukan analisis vegetasi. Setiap analisis vegetasi ditentukan: spesies gulma, kerapatan gulma, frekuensi gulma, dominasi gulma, SDR, koefisien komunitas, bobot kering gulma. Kuesioner diberikan kepada petani untuk mengetahui sejarah daerah penelitian, seperti varietas tanam yang digunakan, pola tanam yang digunakan, jenis pupuk yang digunakan, teknik pengendalian gulma, dan usia tanaman. Hasil penelitian menunjukkan gulma dominan yang ditemukan di areal tanaman tomat 16 spesies gulma. Tercatat 11 spesies gulma daun lebar, yaitu: Alteranthera sessilis, Oxalis latifolia, Portulaca oleraceae, Erechtites valerianifolia, Drymaria villosa, Amaranthus spinonsus, Galinsoga parviflora, Erigeron sumatrensis, Oxalis corniculata, Ageratum conyzoides, dan Richardia brasiliensis. Tercatat 4 spesies gulma rumput, yaitu: Digitaria cilaris, Eulesine indica, Cynodone dactilone, dan Leptochloa chinensis. Terdapat 1 spesies gulma teki, yaitu: Cyperus rotundus. Kata Kunci : Keanekaragaman, Gulma, Tomat
PERFORMA TELUR TETAS BURUNG PUYUH JEPANG (Coturnix coturnix japonica) BERDASARKAN PERBEDAAN BENTUK TELUR Agy Gun Gun; Ulfa Indah Laela Rahmah; Dini Widianingrum
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitan dilaksanakan dari tanggal 10-28 Juni 2016 di laboratorium Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Majalengka, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui performa dan besarnya pengaruh telur tetas burung puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) berdasarkan perbedaan bentuk telur dan mengukur besarnya pengaruh perbedaan bentuk telur terhadap performa telur tetas burung puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan bentuk telur yaitu lancip (O1), sedang (O2) dan bulat (O3) yang masing-masing perlakuan diulang 7 kali, setiap ulangan terdiri dari 5 butir telur burung puyuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk telur tidak berpengaruh nyata terhadap performa penetasan burung puyuh jepang (fertilitas, lama tetas, daya tetas, bobot tetas dan jenis kelamin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan bentuk telur tidak berpengaruh nyata terhadap performa telur tetas burung puyuh jepang. Bentuk telur lancip menghasilkan performa telur tetas yang paling baik yaitu fertilitas 94.28%, lama tetas 17.9 hari, daya tetas 93.93%, bobot tetas 7.97 g dan jenis kelamin jantan 51.61% betina 48.39%.Kata kunci : Performa Telur Tetas, Puyuh, Bentuk Telur.
Efek Pemupukan N Dan Defoliasi Terhadap Komponen Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays L.) Kultivar Makmur I PadaSistem Tanam Single Row Adi Oksifa Rahma Harti
AGRIVET JOURNAL Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis pupuk nitrogen (N) dengan perlakuan defoliasi terhadap komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.)Kultivar Makmur I. Metode penelitian  dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan empat ulangan. Faktor I adalah pemberian pupuk N, terdiri dari 2 taraf : n1 (pemberian dosis pupuk 350 kg/ha Urea) dan n2 (pemberian dosis pupuk 450 kg/ha Urea), faktor II adalah defoliasi, terdiri dari 3 taraf : d0 (tanpa defoliasi), d1 (defoliasi dengan memotong 3 helai daun bawah), dan d2 (defoliasi dengan memotong 4 helai daun bawah).Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemupukan N dan defoliasi terhadap komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil jagung (Zea Mays L.).Perlakuan pemberian dosis pupuk 350 kg/ha Urea lebih memberikan pengaruh daripada pemberian dosis pupuk 450 kg/ha Urea.Perlakuan defoliasi pada pemotongan empat daun menunjukkan nilai rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan defoliasi pada pemotongan tiga daun dan tanpa defoliasi.Kata kunci : Pemupukan, Defoliasi, Kultivar
PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KULTIVAR INPARI 30 AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI MIKROORGANISME LOKAL PADA SISTEM TANAM YANG BERBEDA Rifki Kurniawan; Adi Oksifa Rahma Harti; Ika Cartika
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Permintaan padi setiap tahun meningkat. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi permintaan padi yaitu perbaikan teknik budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pemberian macam MOL dan sistem tanam, serta mengetahui pengaruh mandiri perlakuan macam MOL dan sistem tanam. Penelitian dilaksanakan di lahan Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Pelaksanaan percobaan dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2016. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Terdiri dari dua faktor yang diuji yaitu: Pertama macam MOL (M), terdiri dari empat taraf perlakuan m1 = tanpa MOL, m2 = MOL bonggol pisang, m3 = MOL buah-buahan, dan m4 = MOL Urin kelinci. Kedua Sistem tanam (T), terdiri dari dua taraf perlakuan, t1 = Legowo 2:1, t2 = Tegel (25 cm x 25 cm). Perbedaan rata-rata perlakuan diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Interaksi pemberian macam MOL dan sistem tanam terjadi pada variabel panjang malai. MOL buah-buahan berpengaruh baik terhadap komponen hasil dan hasil tanaman padi. Penggunaan sistem tanam berpengaruh terhadap variabel jumlah daun umur 40 hst dan 60 hst, jumlah anakan umur 40 hst, dan bobot ubinan.Kata kunci : Padi; Mikroorganisme Lokal; Sistem Tanam
Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka Suhaeni Suhaeni; Karno Karno; Wulan Sumekar
AGRIVET JOURNAL Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini antara lain (1) untuk mengetahui saluran pemasaran mangga gedong gincu di Kabupaten Majalengka, (2) untuk menganalisis marjin pemasaran, marjin keuntungan, farmers share dan efisiensi pemasaran, (3) untuk menganalisis efisiensi operasional dengan menggunakan parameter mark up on selling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner yang sudah disiapkan sebelumnya. Sampel yng digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: sampel petani 88 petani yang ditentukan dengan proporional random sampling, sampel pedagang 28 pedagang yang ditentukan dengan snowball sampling yang terdiri dari  pedagang pengumpul besar 3 orang, pedagang pengumpul kecil 15 orang dan pengecer 10 orang. Efisiensi pemasaran dianalisis dengan menghitung margin pemasaran, marjin keuntungan, farmer’s share, efisiensi pemasaran dan efisiensi operasional dengan menggunakan parameter mark up on selling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran manga gedong gincu ada 9 saluran, akan tetapi saluran pemasaran yang mulai dari hulu sampai hilir ada di Kabupaten Majalengka hanya terdapat 2 saluran, yaitu saluran 1 dan 6.  Ditinjau dari marjin pemasaran, farmers’s share, efisensi pemasaran, semua saluran pemasaran dikategorikan efisien. Ditinjau dari mark up on selling untuk mengukur tingkat efisien operasional terlihat bahwa semua pola pemasaran telah efisien dilihat dari sisi produsen (petani) karena nilainya cukup besar yaitu 68,91% pada pola saluran pemasaran 1 dan 6 (grade A/B) dan pada grade C masing-masing 68,91% (pola 1) dan 64,13 (pola 6).Kata kunci: Pemasaran, efisiensi pemasaran, mangga gedong gincu 
POLA KEMITRAAN KLASTER BAWANG MERAH Ade Mulyadi Rohmat; Jaka Sulaksana; Delis Hadiana
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Kulur Kecamatan Majalengka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1) Keragaan usahatani bawang merah dengan pola kemitraan pada salah satu sentra produksi bawang merah di Kabupaten Majalengka, 2) Besarnya pendapatan usahatani klaster bawang merah dengan pola kemitraan dan non kemitraan di Desa Kulur Kecamatan Majalengka, 3) Adakah perbedaan pendapatan antara petani klaster bawang merah dengan pola kemitraan dan non kemitraan di Desa Kulur Kecamatan Majalengka. Teknik penelitian yang digunakan metode pencacahan lengkap (sensus), artinya semua populasi dijadikan sampel dengan unit analisa petani pola kemitraan dan non kemitraan dengan jumlah responden 10 orang petani pola kemitraan dan 15 orang petani pola non kemitraan. Berdasarkan hasil penelitian: 1) pola kemitraan yang digunakan adalah dagang umum dan analisis usahatani klaster bawang merah terdapat perbedaan pendapatan antara petani bawang merah yang melakukan pola kemitraan dengan pola non kemitraan. 2)  Pendapatan per hektar yang diperoleh oleh petani bawang merah yang menggunakan pola kemitraan sebesar Rp. 197.880.900,- dan yang menggunakan pola non kemitraan  sebesar Rp. 137.061.500,-/ hektar, 3) Terdapat  besar pendapatan antara pola kemitraan dengan non kemitraan.Kata Kunci : Usahatani Bawang Merah, Klaster, Pola Kemitraan.
Tenaga Kerja dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Suatu Kasus Pada Industri Rumah Tangga Emping Jagung di Desa Ciomas Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka) Jaka Sulaksana; Dinar Dinar; Rizki Kholilah Ispanji
AGRIVET JOURNAL Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan tenaga kerja wanita bekerja di industri rumah tangga emping jagung, nilai tambah yang dihasilkan dari pengelolaan industri rumah tangga emping jagung dan kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga.Penelitian ini menggunakan metode suatu kasus dengan objek penelitiannya adalah mengenai alasan tenaga kerja wanita bekerja di industri rumah tangga emping jagung. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, dan dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini dilakukan bulan Agustus.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa alasan pengelola industri rumah tangga emping jagung adalah alasan ekonomi semakin sulit, tidak memiliki keterampilan, sulit mencari pekerjaan di sector lain, usaha warisan dan peluang pasar emping jagung cukup baik serta permintaannya semakin tinggi. Alasan tenaga kerja wanita bekerja di industri rumah  tangga emping jagung adalah alasan ekonomi semakin sulit, tidak memiliki keterampilan, pendidikan rendah, bekerja dirumah dan sulit mencari pekerjaan.Nilai tambah yang diperoleh pengelola rata-rata Rp. 185.000 per proses produksi , sedangkan nilai tambah yang diperoleh pengelola dalam satu bulan rata-rata Rp.4.625.000. Pengelola industri rumah tangga emping jagung dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 71,43%, sedangkan tenaga kerja wanita dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 8,43%.Kata Kunci : Tenaga kerja, Industri rumah tangga emping, nilai tambah, pendapatan. 
PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH Toni Ismaya; Jaka Sulakasana; Delis Hadiana
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme pengembangan jaringan irigasi,  bagaimana pengelolaan jaringan irigasi, dan untuk mengetahui apakah pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan usahatani padi sawah. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Cimanahoreng Desa Kodasari Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka dengan menggunakan metode survey. Unit analisisnya adalah petani yang melakukan usahatani padi sawah pada musim tanam  2014 dan musim tanam  2015. Ada tiga varietas padi yang ditanam di Kelompok Tani Cimanahoreng, yaitu varietas Mikong, Ciherang dan Muncul. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan hasil produksi dan pendapatan untuk varietas Muncul, sedangkan untuk varietas Mikongga dan Ciherang mengalami gagal panen karena adanya serangan penyakit jenis blas. Penyakit blas menyerang di semua fase pertumbuhan padi, dengan gejala awal berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat disebut blas daun, dan bisa berkembang menyerang tangkai atau leher malai dan disebut blas leher. Pada tahap perkembangan yang parah blas menyerang gabah yang menyebabkan gagal panen. Kata kunci : jaringan irigasi, usaha tani, padi sawah
Usahatani Mangga Gedong Gincu Berdasarkan Status Penguasaan Lahan. Studi Kasus di Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Delis Hadiana
AGRIVET JOURNAL Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Status penguasaan Lahan Pada Usahatani mangga gedong gincu di Desa Sidamukti, (2) Karakteristik Petani pemilik penggarap dan petani penggarap Pada Usahatani mangga gedong gincu di Desa Sidamukti, (3) Besar Pendapatan Usahatani mangga gedong gincu pada status dan luas  penguasaan lahan yang berbeda di Desa Sidamukti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, teknik penentuan informan menggunakan ( nonprobability sampling ) dengan jumlah seluruh sampel penelitian adalah 25 informan yang terdiri dari 15 orang Petani pemilik Penggarap dan 10 orang petani penggarap.    Hasil Penelitian memberikan hasil sebagai berikut : 1) Status penguasaan lahan pada usahatani mangga gedong gincu  di Desa Sidamukti adalah  sistem pemilik penggarap dan sistem sewa kontrak ; 2) Karakteristik Informan petani pemilik penggarap dan petani penggarap pada usahatani mangga gedong gincu di Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut : rata-rata umur pemilik penggarap adalah 43,6, rata-rata pendidikan pemilik penggarap adalah 6,2, rata-rat jumlah tanggungan keluarga pemilik penggarap adalah 3,06, rata-rata pengalaman usahatani pemilik penggarap adalah 28, rata-rata luas lahan pemilik penggarap adalah 0,6. Rat-rata umur petani penggarap adalah 43,6, rata-rata pendidikan petani penggarap adalah 6,6, rata-rata jumlah tanggungan keluarga petani penggarap adalah 3,1, rata-rata pengalaman usahatani petani penggarap adalah 17,5, rat-rata luas lahan petani penggarap adalah 0,65 ; 3) Rata-rata pendapatan petani  pemilik penggarap  per hektar /17,8 pohon adalah lebih besar ( Rp. 11.121.726,-),  dibandingkan dengan pendapatan petani penyewa  yang lebih besar (Rp. 12.693.076,-) dengan rata-rata perhektar/ 18 pohonKata Kunci : Usahatani Mangga, Status penguasaan lahan.
PERILAKU PEMUDA DESA DALAM KEGIATAN PERTANIAN (Beberapa Kasus Pemuda Desa di Agroekosistem Dataran Tinggi, Dataran Medium dan Dataran Rendah) YAYAT SUKAYAT; DIKA SUPYANDI
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekhawatiran regenerasi petani sering muncul ke permukaan, sehubungan dengan jarangnya pemuda yang terlibat aktif dalam kegiatan pertanian. Namun di beberapa daerah penyedia tenaga kerja ke perkotaan seperi Tasikmalaya, Ciamis dan Indramayu Propinsi Jawa Barat sudah mulai bermunculan pemuda yang bekerja di sektor pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku pemuda dalam kegiatan pertanian, termasuk mengungkap aptitude, role perception, dan motivasi pemuda dalam kegiatan pertanian. Melalui observasi partisipasi, dalam kerangka desain penelitian kualitatif,  studi kasus di Kelompok Tani Mekar Sari  Taraju Tasikmalaya, Gapoktan Kisingasari, di Kawali Ciamis, dan GapoktanTani Mulus Mundak Jaya Indaramayu, penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan pemuda desa, tertarik dan melakukan aktivitas dalam sektor pertanian pada saat komersialisasi pertanian diberlakukan, adanya dukungan pengetahuan yang relatif tinggi, munculnya motivasi ekonomi, dan pandangannya terhadap pertanian yang cukup baik, yang pada akhirnya mengkontruksi kinerja pemuda dalam pertanian menjadi positif.

Page 6 of 17 | Total Record : 165