cover
Contact Name
Muhammad Ikhwan Rizki
Contact Email
ikhwanrizki@unlam.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jps@unlam.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Pharmascience
ISSN : 23555386     EISSN : 24609560     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pharmascience memuat naskah hasil penelitian dan artikel review bidang kefarmasian. Naskah dapat berasal dari mahasiswa, dosen, peneliti, dan lembaga riset. Setiap naskah yang diterima redaksi Jurnal Pharmascience akan ditelaah oleh Mitra Bebestari dan Anggota Redaksi. Jurnal Pharmascience terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu Februari dan Oktober. Redaksi menerima pemesanan Jurnal Pharmascience untuk berlangganan atau pembelian setiap terbitan.
Arjuna Subject : -
Articles 319 Documents
Profil Glukosa Darah Tikus Putih Setelah Pemberian Ekstrak Minyak Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Sebagai Alternatif Antidiabetes Hidayaturrahmah Hidayaturrahmah; Heri Budi Santoso; Nurlely Nurlely
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i2.5775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak ikan patin dan dosis ekstrak minyak ikan patin yang tepat untuk menurunkan kadar glukosa darah pada tikus jantan kondisi hiperglikemia. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan pada 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari 1. Kontrol normal, 2. Kontrol positif, 3. Kontrol negative, 4. Kelompok A (Ekstrak minyak ikan patin A), 5. Kelompok B (Ekstrak minyak ikan patin B) dan 6. Kelompok C (Ekstrak minyak ikan patin C). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak minyak ikan patin (EMIP) berpengaruh terhadap profil glukosa darah tikus putih. Dosis yang dapat menurunkan kadar glukosa darahpaling tinggi pada tikus putih adalah 72,8 mg/kg BB Kata kunci : diabetes melitus, ikan patin, minyak
Gambaran Penerapan Konsep Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Mastin® (Capsul Ekstrak Kulit Manggis) di Apotek Wilayah Banjarmasin Tengah Jhudi Bonosari Soediono; Taufik Abidin
Jurnal Pharmascience Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i2.5791

Abstract

Dewasa ini penggunaan obat herbal cenderung terus meningkat, baik dinegara yang sedang berkembang maupun negara-negara maju, dimana 80% penduduk dunia telah menggunakan obat herbal. Buah kulit manggis merupakan salah satunya yang dijadikan alternatif pengobatan yang berasal dari bahan alam, salah satu produknya yang cukup pesat berkembang di Indonesia adalah Produk Mastin® (Capsul Ekstrak Kulit Manggis). Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan konsep bauran pemasaran yang meliputi Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Produk Mastin® (Capsul Ekstrak Kulit Manggis) di Apotek wilayah Banjarmasin Tengah. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dimana Populasi yang digunakan adalah Konsumen yang mengenal serta memakai Produk Mastin® (Capsul Ekstrak Kulit Manggis) yang mendatangi beberapa Apotek yang ada di wilayah Banjarmasin Tengah, teknik pengumpulan sampel dengan Accidental Sampling yang tentunya disesuaikan dengan karateristik sampel yang ditentukan oleh peneliti. Di dapatkan ada 30 Responden dari apotek yang berbeda di wilayah Banjarmasin Tengah lalu dilakukan Analisa Data dengan perhitungan persentase untuk nantinya dapat memberikan gambaran pada hasil penelitian. Hasil penelitian menggambarkan bahwasanya bauran pemasaran yang meliputi Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi menjadi pertimbangan konsumen terhadap keputusan pembelian pada Produk Mastin® (Capsul Ekstrak Kulit Manggis) di Apotek wilayah Banjarmasin Tengah. Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian Konsumen, Produk Mastin® (Capsul Ekstrak Kulit Manggis) ABSTRACT Nowadays, the usage of herbal medicine is incresing not only in developed countries but also in developing countries. For about 80% of worl population using herbal medicine. The skin/ peel of mangosteen fruit is one example of medicine that coming from nature, which of the well known product in Indonesia is Mastin® (Extract of Mangosteen skin/ peel capsule) This research is aimed to examine the profile of marketing mix applied concept include the Product, Price, Distribution, and Promotion that may influence the consument to buy Mastin in Pharmacy store located in Middle Banjarmasin. This research is conducted descrptively where area the population are the consument that know and use Mastin®, then come to the Pharmacy stores in Middle region of Banjarmasin. The sampling is done by accidentaly sampling technique that characterized personally by researcher. Data obtained from 30 respondents coming from several Pharmacy stores in Middle region of Banjarmasin and continued to data analysis with precentage calculation so thatcan give pofile. The result showed that marketing mix include Product, Price, Distribution, and Promotion considered the consument to buy Mastin® product in several Pharmacy stores in Middle region of Banjarmasin. Keywords : Marketing Mix, Considered the consument to buy, Mastin® (Extract of Mangosteen skin/ peel capsule)
Profil dan Evaluasi Terapi Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di BLUD RS Ratu Zalecha Martapura Periode Juli-Oktober 2014 Nori Lovita Sari; Valentina Meta Srikartika; Difa Intannia
Jurnal Pharmascience Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i1.5815

Abstract

Abstrak            Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya anemia karena ketidakmampuan ginjal memproduksi eritropoetin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil terapi anemia serta mengevaluasi terapi anemia pasien GGK yang menjalani hemodialisa di BLUD RS Ratu Zalecha Martapura. Metode penelitian ini bersifat prospektif yang dilakukan selama bulan Juli-Oktober 2014. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 215 data pemeriksaan laboratorium pasien GGK terdapat  99,1 %  kejadian anemia dan hanya 65,1 % saja yang mendapatkan terapi anemia. Terapi anemia yang diberikan yaitu untuk terapi tunggal seperti eritropoietin sebesar 8,5 %; vitamin B kompleks sebesar 21,8 %; vitamin B1 sebesar 1,5%; dan transfusi darah sebesar 11,2 %;  untuk terapi kombinasi 2 obat yang diberikan yaitu vitamin B kompleks dengan eritropoeitin α sebesar 52,9 %; vitamin B kompleks dengan vitamin B1 sebesar 2,7 %; Vitamin B kompleks dengan transfusi darah sebesar 0,6 %; sedangkan untuk terapi 3 kombinasinya yaitu vitamin B kompleks, eritropoietin dan transfusi darah  sebesar 0,9 %; Evaluasi terapi anemia pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa belum sesuai dengan pedoman terapi yaitu pemeriksaan laboratorium yang kurang lengkap seperti jumlah retikolosit absolut, serum transferin saturation (TSAT), serta serum vitamin B12 serta asam folat, selain itu masih terdapat pemberian terapi anemia yang tidak mempertimbangkan kondisi pasien.Kata Kunci : Terapi Anemia, GGK, Hemodialisa AbstractA Chronic Kidney Disease (CKD) is a disease that can lead to anemia because of the inability of the kidney to produce erythropoietin. This study aimed to observe the pattern of anemia therapy and to evaluate the therapy anemia of Chronic Kidney Disease patients conducting hemodialysis at Ratu Zalecha Hospital Martapura. This study was conducted prospectively from July to October 2014. Based on the results it could be concluded that from 215 patients’ laboratory check-up data there were 99.1%  prevalence of anemia and of those only 65.1% got anemia therapy. The applied anemia therapies for singular therapy were erythropoietin at the amount of 8,5 %; vitamin B complex at the amount of 21.8 %; vitamin B1 at the amount of 1.5 % and blood transfusion at the amount of 11.2 %;  for the combined therapies the applied 2 medicines were iron with erythropoietin at the amount of 52.9 %; vitamin B complex with vitamin B1 at the amount of 2.7%; vitamin B complex with blood transfusion at the amount of 0.6%; whereas the 3 combination therapy was vitamin B complex, erythropoietin and blood transfusion at the amount of 0.9 %. The evaluation of anemia therapy Chronic Kidney Disease patients conducting hemodialysis was not completely appropriate as instructed in therapy manual such less comprehensive laboratorium check-up such us absolute reticoloycte, serum transferin saturation (TSAT), serum vitamin B12 and folate acid, aside from that many treatments which not considered with the patients’ condition.Keywords  : Therapy Anemia, CKD, Hemodialysis
Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktifitas dan Doking Molekular Senyawa Meso-Tetraphenylporphyrin dan Meso-Tetraphenylchlorin sebagai Fotosensitizer untuk Terapi Fotodinamik Asmiyenti Djaliasrin Djalil; Nurul Fadhilah Deni Saputri; Suparman Suparman; Alwani Hamad
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5831

Abstract

ABSTRAK Terapi fotodinamik (Photodynamic Therapy/PDT) merupakan metode alternatif pengobatan kanker yang selektif. Terapi ini memerlukan fotosensitizer yang diberi penyinaran dalam lingkungan oksigen sehingga dihasilkan oksigen singlet yang mampu menghancurkan sel kanker dan merusak jaringan. Meso-tetraphenylchlorin (MTPP) dan meso-tetraphenylporphyrin (MTPC) adalah fotosensitizer yang memiliki struktur molekul yang mirip, hanya berbeda kejenuhan pada satu cincin pirolnya. MTPP adalah tetrapirol makrosiklik dengan cincin pirol tidak tereduksi sedangkan struktur MTPC tereduksi pada salah satu cincin pirolnya. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi hubungan antara struktur tetrapirol makrosiklik terhadap aktivitasnya secara in silico. Analisis hubungan kuantitatif-struktur aktifitas (HKSA) menggunakan serangkaian senyawa turunan porfirin dilakukan untuk memperoleh persamaan yang secara statistik memiliki kemampuan korelatif dan prediktif. Perangkat lunak Molecular Operating Environment (MOE) digunakan untuk melakukan analisis HKSA. Doking molekul dilakukan terhadap human serum albumine (HSA) dan  peripheral benzodiazepine receptor (PBR) untuk memperoleh energi doking yang berhubungan dengan energi afinitas antara ligan dan reseptor. Simulasi doking dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak AutoDock. Hasil menunjukkan bahwa MTPC memiliki energi doking terhadap HSA dan PBR yang paling baik. Analisis HKSA yang diperoleh  menunjukkan bahwa MTPC lebih potensial sebagai fotosensitizer yang ditunjukkan dengan nilai IC50 yang lebih kecil.  Kata kunci: doking molekular, fotosensitizer, HKSA, MTPC, MTPP, PDT ABSTRACTPhotodynamic Therapy (PDT) is an alternative cancer treatment method that can exert a selective cytotoxic activity toward malignant cells. PDT requires a sensitizing agents and light energy, which, in the presence of oxygen, leads to the generation of singlet molecular oxygen in cell. Singlet oxygen molecules are able to kill or inhibit growth of cancer cells. Meso-tetraphenylchlorin (MTPC), a photosensitizer, is similar to meso-tetraphenylporphyrin (MTPP) but the structure has one reduced pyrrole ring. The present study aimed to develop an in silico prediction model that considers PDT activity. The Quantitative-Structure Activity Relationship (QSAR) analysis using a series of porphyrin derivatives was carried out to build a statistically significant model possessing a good correlative and predictive capability for photosensitizer in PDT. Molecular Operating Environment (MOE) software was used to performed the QSAR analysis. Docking molecule of MTPP and MTPC on human serum albumine (HSA) and peripheral benzodiazepine receptor (PBR) had been done to test the docking energy associated with binding affinity between ligand and receptor. Docking simulation was performed by AutoDock software. The results showed that MTPC had the best docking energy to HSA and PBR. Furthermore, the QSAR analysis showed that MTPC had lower IC50 value compare with  MTPP.  Based on QSAR and molecular docking analysis, MTPC exhibit better photosensitizer as compare with MTPP.Keywords: molecular docking, photosensitizers, QSAR, MTPC, MTPP, PDT.
Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Dalam Menangani Kasus Makanan Bermelamin Di Yogyakarta Khusnul Diana
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i2.5738

Abstract

Melamin merupakan zat kimia yang dilarang dicampur dalam produk makanan. Sekitar tahun 2008, ditemukan kandungan melamin dalam susu bayi buatan China untuk membuat kadar protein terlihat tinggi. Untuk melihat bagaimana kinerja BBPOM Yogyakarta dalam menangani kasus makanan bermelamin, maka perlu di evaluasi dengan melihat kepuasan masyarakat serta mengetahui gap yang terjadi antara harapan dengan yang dirasakan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat di Yogyakarta. Dalam hal ini, sebagian masyarakat Yogyakarta dilibatkan untuk melihat kepuasan dan gap (kesenjangan) yang terjadi. Analisis deskriptif diperlukan untuk melihat distribusi responden dan dilakukan uji Chi Square untuk melihat hubungan karakteristik responden terhadap kepuasan. Analisis kuantitatif dilakukan dengan uji simple regression dan analisis gap. Hasil penelitian diketahui bahwa analisis kepuasan masyarakat menunjukan terjadi gap (kesenjangan) di semua dimensi, gap tertinggi yaitu pada dimensi reliability. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa masyarakat belum puas terhadap kinerja BBPOM Yogyakarta dalam menangani kasus makanan bermelamin. Kata kunci : melamin, kepuasan, dimensi ServQual, Balai Besar POM
Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Dengan Penyakit Penyerta Di Poli Jantung RSUD Ratu Zalecha Martapura Riza Alfian; Yugo Susanto; Siti Khadizah
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i1.5754

Abstract

ABSTRAK Hipertensi dengan penyakit penyerta adalah salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia. Hal tersebut pasti akan membahayakan jiwa pasien dan menurunkan kualitas hidup pasien. Kualitas hidup merupakan indikator penting untuk menilai keberhasilan intervensi pelayanan kesehatan, baik dari segi pencegahan maupun pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal jantung dan hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus di poli jantung RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara prosfektif pada pasien rawat jalan di poli jantung selama periode Desember 2015 – Januari 2016. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 71 orang yang terbagi atas 58 orang (82,36 %) pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal jantung dan 13 orang (17,64 %) pasien hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mengunakan kuesioner Short Form 36 (SF 36). Hasil penelitian menunjukkan untuk 58 orang pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal jantung 15 orang (25,86%) kualitas hidup baik, dan 43 orang (74,14%) kualitas hidup kurang baik, total skor kualitas hidup rata-rata yaitu 46,21 dengan nilai skor tiap dimensi yaitu fungsi fisik 48,71, fungsi emosi 64,9, fungsi sosial 50,25, kesehatan umum 44,11, keadaan fisik 31,9, keadaan emosi 36,23, dimensi nyeri 36,85, dan fatique 58,72. Sedangkan untuk 13 orang pasien hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus 9 orang (69,23 %) kualitas hidup baik dan 4 orang (30,77 %) kualitas hidup kurang baik, total skor kualitas hidup rata-rata yaitu 67,93 dengan nilai skor tiap dimensi yaitu fungsi fisik 69,54, fungsi emosi 86,00, fungsi sosial 75,96, kesehatan umum 49,68, keadaan fisik 63,46, keadaan emosi 66,67, dimensi nyeri 61,92, dan fatique 70,19. Berdasarkan hasil penelitian di poli jantung RSUD Ratu Zalecha Martapura dapat disimpulkan bahwa pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal jantung mayoritas memiliki gambaran kualitas hidup yang kurang baik dan pasien hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus mayoritas memiliki gambaran kualitas hidup baik. Kata Kunci— Kualitas Hidup, Hipertensi dengan penyakit penyerta, ABSTRACT Hypertension with the followers disease is one of the main causes of death in the world. This problem certainly will endanger patients’ life and decrease their life quality. Life quality is an important indicator to measure the successful of health service intervention, either from prevention aspect or medical treatment aspect. The purpose of this research is to know the description of hypertension patient’s life quality with the followers disease heart failure and hypertension with the followers disease diabetes mellitus at polyclinic cardiology of Ratu Zalecha Hospital Martapura. This research is a descriptive research. Collecting data was conducted prosfectively on outpatient at poly cardiology from December 2015 until January 2016. The research subject who fulfilled the inclusive criteria is 71 patients. 58 patients (82.36%) have hypertension with the followers disease heart failure and 13 patients (17.64%) have and hypertension with the followers disease diabetes mellitus. Collecting data was done by doing interview using Short Form questioner (SF36). The result shows that from 58 hypertension patient with the followers disease heart failure, 15 patients of them (25.86%) have a good quality of life and 43 patients (74.14%) have a poor quality of life. The total average score of life quality is 46,21 with each detail aspect score like, physical function 48,71 emotional function 64.9, social function 50.25, general health 44.11, physical condition 31.9, emotional condition 36.23, painful aspect 36.85 and fatigue 58.72. Whereas for 13 hypertension patients with the followers disease diabetes mellitus, 9 (69.23%) of them have a good quality of life and 4 patients (30.77%) have a poor quality of life. The total average score of life quality is 67.93 with each detail aspect like; physical function 69.54, emotional function 86.00, social function 75.96, general health 49.68, physical condition 63.46, emotional condition 66.67, painful aspect 61,92 and fatigue 70,19. Based on the research at polyclinic cardiology of Ratu Zalecha Hospital Martapura it can be concluded that hypertension with the followers disease heart failure majority have poor quality of life and hypertension with the followers disease diabetes mellitus majority have good life of quality Keywords— Quality of life, Hypertension with complication, polyclinic cardiology.
Aktivitas Antioksidan dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etil Asetat Daun Kersen (Muntingia calabura) Anita Dwi Puspitasari; Ririn Lispita Wulandari
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i2.5770

Abstract

Daun kersen (Muntingia calabura ) secara empiris di masyarakat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu potensi yang dimiliki dari daun kersen adalah sebagai antioksidan. Senyawa aktif yang dimiliki oleh daun kersen yang memiliki aktivitas antioksidan diantaranya adalah fenolik, flavonoid, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan penetapan kadar flavonoid total ekstrak etil asetat daun kersen (Muntingia calabura). Pembuatan ekstrak etil asetat daun kersen menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat. Analisis aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dengan pembanding vitamin C. Penetapan kadar flavonoid total menggunakan metode spektrofotometri Ultra Ungu-Sinar Tampak dengan pembanding Quersetin. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan adanya kandungan senyawa alkaloid, saponin, fenolik, flavonoid, dan tannin. Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun kersen dengan nilai IC50 sebesar 53,25 µg/mL dengan penbanding vitamin C (IC50 25,74 µg/mL ). Hasil penetapan kadar flavonoid total sebesar 93,21 mgEQ/g Ekstrak. Kata kunci: antioksidan, flavonoid total, muntingia calabura
Aktivitas Antimalaria Senyawa Flavanon Terisoprenilasi Dari Kulit Batang Erythrina fusca L Novi Fatmawati; Novi Anggreini; Ratih Dewi Saputri; Tjitjik Srie Tjahjandarie; Mulyadi Tanjung
Jurnal Pharmascience Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i1.5786

Abstract

ABSTRAK Dua senyawa flavanon terisoprenilasi yakni lonkokarpol A (1) dan lupinifolin (2) telah diisolasi dari kulit batang Erythrina fusca L. Struktur senyawa flavanon terisoprenilasi ditetapkan berdasarkan analisis spektroskopi UV, IR, MS dan NMR. Uji aktivitas antimalarial senyawa 1–2 terhadap Plasmodium falciparum strain 3D7 memperlihatkan IC50 1,18 dan 0,82 µg/ml yang dikategorikan sangat aktif. Kata kunci : Erythrina fusca L., lonkokarpol A, lupinifolin, antimalaria ABSTRACT Two isoprenylated flavanones namely as lonchocarpol A (1) dan lupinifolin (2) were isolated from the stem bark of Limonia accidissima L. Erythrina fusca L. Their structures were determined based on spectroscopic data such as UV, IR, MS and NMR. Compounds 1–2 were evaluated for their antimalarial against Plasmodium falciparum strain 3D7 showing their IC50 were 1.18 and 0.8 µg/ml, respectively and very high activity. Keywords : Erythrina fusca L., lonchocarpol A, lupinifolin, antimalarial
Daya Larut Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia) Terhadap Batu Ginjal Kalsium Secara In Vitro Liling Triyasmono; Eko Suhartono
Jurnal Pharmascience Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i1.5810

Abstract

Abstrak            Telah dilakukan penelitian tentang daya larut ektrak etanol daun kembang bulan (Tithonia diversifolia) terhadap batu ginjal kalsium secara in vitro. Identifikasi flavonoid dilakukan dengan KLT menghasilkan senyawa yang terkandung adalah jenis flavon, sedangkan uji kualitatif batu ginjal dengan difraktometer sinar X dan FTIR menunjukkan bahwa batu ginjal yang digunakan adalah jenis kalsium oksalat. Ekstrak dibuat dengan 3 konsentrasi berbeda yaitu 0,125%, 0,25%, dan 0,5%. Batu ginjal kemudian dimasukkan sebanyak 100 mg ke dalam masing-masing konsentrasi dan diinkubasi selama 6 jam (37oC). Hasil filtrat didestruksi dan diukur kadar kalsium menggunakan spektrofotometer serapan atom pada l 422,7 nm. Hasil pengukuran rata-rata konsentrasi kalsium yang terlarut dalam ekstrak etanol pada konsentrasi 0,125%, 0,25%, dan 0,5% adalah 0,2893 ppm, 0,8809 ppm, dan 0,0554 ppm. Hasil uji  Kruskal-Wallis diperoleh (nilai sig sebesar 0,027 < 0,05) dan disimpulkan bahwa konsentrasi kalsium terlarut dalam masing-masing konsentrasi ekstrak etanol yang dibuat berbeda signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Kembang Bulan dapat melarutkan batu ginjal kalsium secara in vitro. Konsentrasi 0,25% memiliki daya larut batu ginjal kalsium in vitro yang paling tinggi. Kata kunci:    Batu ginjal kalsium, Kembang Bulan (Tithonia diversifolia), daya larut ekstrak etanol, spektrofotometer serapan atom AbstractIn vitro solubility activity test of ethanol extract of mexican sunflower leaves (Tithonia diversifolia) on calcium kidney stone has been carried out. Identification of flavonoids by TLC showed that a compound contained is kind of flavon, while qualitative test of kidney stones by X-ray diffraction and FTIR showed that the kidney stone is  type of calcium oxalate. The variation of ethyl acetate fraction was made at concentration of 0.125; 0.25; 0.5 % (w/v). Each ethanol extract was added 100 mg of kidney stone and incubated for 6 hours at a temperature of 37oC. Filtrate is destructed and measured of calcium concentration was measured using atomic absorption spectrophotometer at l 422.7 nm. The average of result measurement of calcium concentration dissolved in ethyl acetate concentration of 0.125; 0.25; 0.5 % (w/v)  is 0.2893; 0.8809; and 0.0554 ppm. Based on Kuskal Wallis test, obtained (sig=0.027<0.05). It can be concluded that the dissolved calcium concentration in each ethanolic extract were significantly different. Ethanolic exctract  0.25% has the largest ability in dissolving calcium kidney stones in vitro. Keywords:       Calcium kidney stones, Tithonia diversifolia, solubility, ethanolic extract, Atomic Absorbtion Spectroscopy
Formulasi Solid Lipid Nanoparticle Ceramide Garnadi Jafar; Sasanti Tarini Darijanto; Rachmat Mauludin
Jurnal Pharmascience Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i2.5826

Abstract

ABSTRAK Ceramide merupakan senyawa golongan Phytosphingosine yang secara alami terdapat didalam kulit disekitar stratum korneum yang memiliki efek sebagai menjaga kelembaban kulit. Ceramide yang terdapat dikulit secara alami akan berkurang seiring dengan penuaan dan faktor lainnya yang mengakibatkan kulit menjadi kering. Untuk mengatasi masalah ini maka pada penelitian ini dilakukan pengembangan formula solid lipid nanoparticle (SLN) ceramide sintetik yang diinkorporasikan kedalam sediaan gel agar membentuk sistem oklusif pada kulit untuk membantu dalam mengatasi TEWL (Transepidermal Water Loss). Pembuatan SLN yang digunakan yaitu ultraturax dan ultrasonik probe dengan pemilihan 3 jenis lipid padat (asam stearat, gliserol monostearat dan apifil) serta 2 jenis surfaktan (tego care dan planta care). Karakterisasi SLN meliputi analisis ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, morfologi (TEM) dan stabilitas fisik. SLN ceramide yang stabil terbentuk dengan kapasitas pemuatan ceramide 4 %  dengan kapasitas apifil 4 % dan planta care 1 % memiliki diameter globul 113.5 ± 3.60 nm dan indeks polidisperitas 0.263 ± 0.01. Selama penyimpanan 2 bulan kandungan ceramide relative stabil dengan nilai 92.26 %. Kata Kunci : ceramide, SLN, kelembaban. ABSTRACTCeramide is a substance from Phytosphingosine group that naturally occured around stratum corneum region within our skin, possessing skin moisturizing activity. Along with aging process, ceramide will progressively reduce in number, bringing dryness to the skin. In this research, solid lipid nanoparticle (SLN) formulation containing synthetic ceramide was developed and later incorporated into gel and cream dosage forms that formed occlussive system on skin surface to reduce Transepidermal Water Loss (TEWL). SLN manufactured by ultrathurax and probe ultrasonic using 3 types of solid lipids (stearic acid, glycerol monostearate, and apiphyl) and 2 types of surfactants (tego care and planta care). SLN characterisation including particle size analysis, polydispersity index, zeta potensial determination, morphology (TEM), and physical stability. Ceramide SLN then incorporated into gel or cream dosage form. Physical stability conducted were organoleptic, pH, and viscosity tests in room temperature storage and also in accelerated stability test condition. Cream dosage forms before and after stability test (freeze-thaw instability test) were compared, showing viscosity reduction after 5cycles. Moisturity test was later conducted using CM 825 corneometer. Stable ceramide SLN was formed with 4 % ceramide loading capacity using 4 % apiphyl and 1 % planta care, having globules diameter of 113.5 ± 3.60 nm and polydispersity index of 0.263 ± 0.01. During 2 months storage, ceramide was relatively stable with concentration of 92.26 %.Keywords : ceramide, SLN, gel, cream, moisturity

Page 5 of 32 | Total Record : 319